dalam
Perizinan Berusaha
Soeryo Adiwibowo
Fakultas Ekologi Manusia IPB
PS Menteri LHK
Seri Diskusi #3
Menata Ulang Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan dengan Persetujuan Lingkungan
HAPKA XVIII Alumni Fahutan IPB
Sabtu, 31 Juli 2021
Klaster UU No. 11 Tahun 2020 – Cipta Kerja
1. Mengubah dari berbasis izin (license based) ke berbasis risiko (risk based).
• Risiko tinggi (izin)
• Risiko menengah-tinggi (pemenuhan standard)
• Risiko menengah-tinggi (pernyataan standard)
• Risiko rendah (cukup pendaftaran/NIB).
2. Kesesuaian Tata Ruang
• Menghapus izin lokasi bila sudah sesuai dengan RDTR digital
• Pengintegrasian tata ruang (darat, pesisir, dan laut)
• Percepatan penetapan RTRW dan pelaksanaan Satu Peta.
Klaster Penyederhanaan Perizinan Berusaha
3. Persetujuan lingkungan
• Pengintegrasian persetujuan lingkungan ke dalam perizinan berusaha
• Untuk kegiatan yang berisiko tinggi diwajibkan AMDAL.
4. Persetujuan Bangunan Gedung & Sertifikat Laik Fungsi
• Penerapan standar bangunan gedung berbasis risiko
• Untuk bangunan gedung sederhana mengikuti standar pemerintah.
Persetujuan Lingkungan
3. Persetujuan lingkungan
• Pengintegrasian persetujuan lingkungan ke dalam perizinan berusaha
• Untuk kegiatan yang berisiko tinggi diwajibkan AMDAL.
• Keputusan kelayakan lingkungan hidup atau pernyataan kesanggupan
pengelolaan lingkungan hidup yang mendapatkan persetujuan dari
Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah.
Perizinan
Berusaha
(Pasal 13)
Persetujuan
1. Kewajiban AMDAL dikenakan pada Rencana Usaha atau Kegiatan (RU/K) yang
memiliki dampak penting.
2. RU/K yang wajib AMDAL memiliki karakter:
a) memiliki besaran/skala usaha tergolong wajib AMDAL
b) Berada di dalam dan/atau berbatasan langsung dengan kawasan lindung
• batas tapak proyek bersinggungan batas kawasan lindung; dan/atau,
• Berdasarkan pertimbangan ilmiah memiliki potensi dampak yang
mempengaruhi fungsi kawasan lindung tersebut.
3. Tim Uji Kelayakan Lingkungan Hidup melakukan telaahan dan memberikan
arahan kepada Pemrakarsa:
a) RU/K mempengaruhi fungsi kawasan lindung
b) RU/K tidak mempengaruhi kawasan lindung.
Kekecualian AMDAL
Kewajiban AMDAL dikecualikan bagi Rencana Usaha atau Kegiatan (RU/K )yang
1) RU/K berada pada kabupaten/kota yang memiliki RDTR yang telah dilengkapi
dengan KLHS.
2) RU/K Berada pada kawasan hutan yang telah memiliki rencana kelola hutan
yang telah dilengkapi dengan KLHS yang dibuat.
3) RU/K pada angka 2) telah mendapatkan penetapan pengecualian wajib AMDAL
dari instansi yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap pengelolaan
kawasan lindung.
4) RU/K dilakukan di dalam dan/atau berbatasan langsung dengan kawasan
lindung yang dikecualikan;
5) RU/K berada di dalam kawasan yang telah dilengkapi dengan AMDAL kawasan
dan Persetujuan Lingkungan kawasan.
Untuk Sektor Kehutanan
Kewajiban AMDAL dikecualikan bagi Rencana Usaha atau Kegiatan (RU/K )yang
6) RU/K berada di dalam kawasan yang telah dilengkapi dengan AMDAL kawasan,
RKL-RPL, dan Persetujuan Lingkungan kawasan.
7) Dalam kondisi tanggap darurat bencana
8) Dalam rangka pemulihan fungsi lingkungan hidup yang dilakukan oleh
Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah di kawasan yang tidak dibebani
Perizinan Berusaha.
DAFTAR WAJIB AMDAL, UKL-UPL & SPPL?
Permen LHK No 4 Tahun 2021 – Daftar Usaha Wajib AMDAL, UKL-UPL, SPPL
UKL-UPL SPPL
Penapisan Keaiatan/Usaha Wajib AMDAL
Proyek
Pembangunan
Batasan Wajib AMDAL:
Menimbulkan Dampak Penting
Jumlah Dokumen 20
Analisis Tahap 2: kriteria penting dampak
Memakai kriteria yang dibuat sendiri 4
Tidak jelas kriteria yang digunakan 3
Memakai Kepka Bapedal 056/1994 4
Jumlah Dokumen 11
EVALUASI KUALITAS MUTU DOKUMEN 2016 – 2017
Sumber: Direktur PDLUK KLHK (2018) Evaluasi Kebijakan & Penerapan: Sistem Kajian Dampak Lingkungan Usaha & Kegiatan
Keterangan
No. Komponen Pemenuhan
2016 (%) 2017 (%)