Anda di halaman 1dari 13

OSS-RBA:

Mekanisme
Persetujuan
Bangunan Gedung
dalam OSS

Badan Koordinasi Penanaman Modal


PP No. 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko (P2B2R)*:
Transformasi dari OSS berbasis PP 24/2018 ke OSS-RBA berbasis PP 5/2021
Pasal-pasal terkait perizinan diintegrasikan dalam UU Cipta Kerja

Perizinan Berusaha Persyaratan dasar Perizinan Berusaha


Proses perizinan kegiatan berusaha diubah dari berbasis Mengintegrasikan & menyederhanakan sejumlah UU
izin ke risiko yang mengatur Persyaratan dasar Perizinan Berusaha

Risiko Rendah
Cukup Nomor Induk
Berusaha (NIB)
Sistem
Risiko Menengah
Rendah
OSS
NIB + Sertifikat Standar
(SS)* (*Pernyataan Mandiri)

Risiko Menengah Tinggi Persetujuan


Kesesuaian Kegiatan
NIB + SS* Lingkungan Pemanfaatan Ruang
(*Pernyataan Mandiri, (PL) (KKPR)
selanjutnya diverifikasi)

• 2 UU, 36 Pasal • 4 UU, 51 Pasal


Risiko Tinggi • Integrasi dengan Persetujuan
Bangunan Gedung • Integrasi dengan
NIB + Izin** (+SS*) AMDALNET (KLHK) (PBG) & Sertifikat GISTARU (ATR/BPN)
(*Izin, melalui verifikasi) Laik Fungsi (SLF)
dan SIHANDAL
(*SS: Pernyataan Mandiri,
selanjutnya diverifikasi) (KKP)
• 2 UU, 48 Pasal
• Integrasi dengan SIMBG (PUPR)
*P2B2R melalui Sistem OSS-RBA mulai berlaku efektif 4 bulan sejak PP ini diundangkan, atau 2 JUNI 2021 (Ps. 566 huruf b, PP P2B2R No. 5/2021). 2
sesuai data per tanggal 23 Maret 2021
OSS-RBA:
Mekanisme
Persetujuan
Bangunan Gedung
dalam OSS

Badan Koordinasi Penanaman Modal


Persyaratan dasar Perizinan Berusaha
Menyederhanakan dan mengintegrasikan perizinan dasar dari sejumlah UU

Persetujuan
Kesesuaian Bangunan
Kegiatan Gedung (PBG)
Pemanfaatan 4 UU Persetujuan 2 UU dan Sertifikat Laik 2 UU
Ruang (KKPR) 51 Pasal Lingkungan (PL) 36 Pasal Fungsi (SLF) 48 Pasal
• Pemanfaatan ruang wajib mendapatkan • Setiap rencana usaha dan/atau kegiatan • PBG untuk membangun baru,
Konfirmasi/ Persetujuan/ Rekomendasi yang berdampak (penting/tidak penting) mengubah, memperluas, mengurangi,
KKPR, berbasis RDTR (atau RTR, RZ KSNT dan terhadap lingkungan hidup wajib dan/atau merawat BG sesuai standar
RZ KAW). memiliki: Amdal, UKL-UPL atau SPPL. teknis BG.
• Berlokasi di Perairan Pesisir, wilayah perairan • PL merupakan persetujuan terhadap: • Bangunan tak berisiko tinggi boleh
dan wilayah yurisdiksi, wajib mendapatkan KKLH (Keputusan Kelayakan Lingkungan mengacu prototipe/purwarupa.
Persetujuan KKPR Laut (KKPRL). Hidup)-Amdal, atau PKPLH (Pernyataan • Bangunan berisiko tinggi wajib
• Berlokasi di Kawasan Hutan, wajib Kesanggupan Pengelolaan Lingkungan disetujui pemerintah.
mendapatkan Persetujuan Penggunaan Hidup)-UKL-UPL. • SLF diterbitkan manajemen pengawas
Kawasan Hutan (P2KH). • Detail mengacu pada PP No. 22 Tahun konstruksi.
• Detail mengacu pada PP No. 21 Tahun 2021 2021 tentang Penyelenggaraan • Detail mengacu pada PP No. 16 Tahun
tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang, Perlindungan dan Pengelolaan 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan
dan PP No. 23 Tahun 2021 tentang Lingkungan Hidup. UU No. 28 Tahun 2002 tentang
Penyelenggaraan Kehutanan. Bangunan Gedung.
4
sesuai data per tanggal 23 Maret 2021
Perizinan Berusaha (Berbasis Risiko)

5
sesuai data per tanggal 23 Maret 2021
Alur Sistem OSS Berbasis Risiko (OSS-RBA)
2. SUBSISTEM PERIZINAN BERUSAHA
3. SUBSISTEM PENGAWASAN
FASILITAS
PENANAMAN MODAL
Pengawasan Rutin
PELAKU
USAHA Pengawasan Insidental
2.a. VALIDASI 2.b. SMART ENGINE 2.c. OUTPUT
Profil Pelaku PERIZINAN BERUSAHA Jadwal Pengawasan
Perizinan Dasar Tahunan
1. SUBSISTEM Usaha
PELAYANAN INFORMASI Persyaratan • Rendah : NIB
KBLI • Menengah Rendah :
SS / Izin Surat Tugas
Informasi Umum Bidang Usaha NIB + SS (Usaha &/ Produk)
Durasi / SLA Penanaman Modal • Menengah Tinggi :
Perizinan (BUPM) NIB + SS (Usaha &/ Produk) Hasil Pengawasan/BAP
Kewenangan • Tinggi : NIB + Izin +
Layanan Pengaduan Verifikasi SS / Izin
Skala Usaha
[SS (Usaha &/ Produk)]
Profil Pelaku Usaha
Kamus OSS Kriteria Lainnya Investasi

Pengenaan Sanksi
User Manual OSS KKPR Darat – Parameter Risiko Penilaian risiko
ATR/BPN
FAQ RISK MANAGEMENT ENGINE
KKPR Laut –
KKP Matriks Risiko berdasarkan KBLI /
Simulasi Perizinan Kegiatan Usaha: input / evaluasi / peninjauan
- Penilaian risiko oleh K/L sektor
- Luas Lahan
- Luas / Jumlah Tingkat
Notifikasi
Bangunan
- Kriteria lainnya
Notifikasi
K/L/D/A KEK/BP KPBPB 6
Sesuai Kewenangan
sesuai data per tanggal 23 Maret 2021 (+Sistem IT Pendukung)
Alur Penerbitan Perizinan Berusaha

Notifikasi Verifikasi
Permohonan Permohonan Pemenuhan
Pelaku Usaha Perizinan Berusaha kepada Penerbit Persyaratan oleh
melalui OSS Perizinan Penerbit Perizinan
Berusaha* Berusaha*

Sistem OSS menerbitkan Perizinan


Disetujui Berusaha a.n. Penerbit Perizinan
Berusaha*
Notifikasi Penerbit
Perizinan Sistem OSS menyampaikan permintaan
Kurang Lengkap
Berusaha* untuk melengkapi kekurangan
melalui OSS RBA
Ditolak Sistem OSS menyampaikan penolakan

*Lembaga OSS, Menteri/Ka. Lembaga, Ka. DPMPTSP Provinsi a.n. Gubernur, Ka. DPMPTSP Kab/Kota a.n. Bupati/Walikota, Administrator KEK dan Kepala BP KBPBP, sesuai kewenangan. 7
sesuai data per tanggal 23 Maret 2021
Perpres No. 10 Tahun 2021 tentang Bidang Usaha Penanaman Modal (BUPM)*

PENGATURAN INVESTASI YANG Perpres 44/2016 Perpres 10/2021


LEBIH BERDAYA SAING tentang “DNI” tentang “BUPM”
Perpres 44/2016 Perpres 10/2021 Lampiran I
Lampiran I Daftar Bidang Usaha Prioritas
Daftar Bidang Usaha Tertutup 245 Bidang Usaha
untuk Penanaman Modal *Berfasilitas Tax Holiday, Tax Allowance, dan Investment
Allowance.
20 Bidang Usaha
515 Lebih Berdaya
Saing
Lampiran II
Bidang Usaha Lampiran II Daftar Bidang Usaha yang
Daftar Bidang Usaha yang Dialokasikan atau Kemitraan
Orientasi Mendorong Dicadangkan atau Kemitraan dengan K-UMKM
pembatasan pengembangan bidang dengan K-UMKM 163 Bidang Usaha/KBLI dalam
bidang usaha usaha prioritas
145 Bidang Usaha/KBLI 89 Kelompok Bidang Usaha
PENGATURAN BIDANG USAHA YANG Lampiran III
TERTUTUP (SESUAI DENGAN UU CK) Lampiran III
Daftar Bidang Usaha yang Daftar Bidang Usaha yang
1. Budi daya/industri narkoba; Terbuka dengan
2. Segala bentuk perjudian; Terbuka dengan Persyaratan
3. Penangkapan spesies ikan yang tercantum dalam Tertentu Persyaratan Tertentu
Appendix I CITES; 46 43 Bidang Usaha
4. Pengambilan/pemanfaatan koral dari alam; 350 Bidang Usaha *3 bidang usaha terkait investasi baru pada industri
5. Industri senjata kimia; miras/minol dicabut oleh Presiden (2 Mar 2021),
6. Industri bahan kimia perusak ozon. menjadi bidang usaha yang tertutup.

*Perpres ini mulai berlaku 30 hari sejak tanggal diundangkan atau 4 MARET 2021 (Ps. 15 Perpres BUPM No. 10/2021). 8
sesuai data per tanggal 23 Maret 2021
Substansi Lampiran Perpres BUPM No. 10/ 2021

9
sesuai data per tanggal 23 Maret 2021
PP No.7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Pelindungan, dan Pemberdayaan K-UMKM

Kriteria UMKM berdasarkan Modal Kemudahan dan Dukungan Pemerintah Pusat &
Kriteria Sebelum Setelah Daerah bagi UMKM
Usaha UU CK UU CK • Pendirian Perseroan Perseorangan bagi
Mikro ≤ Rp 50 Juta ≤ Rp 1 Miliar Kemudahan UMK
Legalitas • NIB sebagai Perizinan Tunggal bagi UMK
Kecil Rp 50 < x ≤ 500 Juta Rp 1 < x ≤ 5 Miliar (Risiko Rendah: NIB sebagai identitas,
Menengah Rp 500 Juta < x ≤ 10 Rp 5 < x ≤ 10 Miliar legalitas, SNI, Pernyataan Jaminan Halal)
Miliar • Pembinaan pemenuhan standar produk
dan sertifikat halal oleh Pemerintah
Besar > Rp 10 Miliar > Rp 10 Miliar Kemudahan • Pembebasan biaya perizinan bagi UMK
• Kemudahan pembiayaan dan
*Untuk memperluas basis pembinaan dan pemberdayaan UMKM Produksi dan
permodalan;
Fokus BKPM dalam Peningkatan Pembiayaan • Kemudahan penyediaan bahan baku dan
Daya Saing K-UMKM: proses produksi;
• Peningkatan kualitas SDM UMK
Perizinan Berusaha dan Insentif bagi K-UMKM
Kemudahan • Alokasi 30% dari lahan komersial, tempat
Pemasaran perbelanjaan, maupun infrastruktur publik
Kemitraan K-UMKM: bagi UMK
• Kewajiban kemitraan bagi Usaha Besar (Perpres dan Pasca
10/2021) Produksi • Alokasi minimal 40% pengadaan
• Kemitraan dengan Usaha Besar yang barang/jasa pemerintah untuk produk
memperoleh insentif UMK.
10
sesuai data per tanggal 23 Maret 2021
Bidang Usaha Terkait Telekomunikasi
Konstruksi Bangunan Sipil, Telekomunikasi untuk
Prasarana Transportasi:
1. Konstruksi Telekomunikasi Sarana Bantu Navigasi dan
Dasar Hukum Rambu Sungai yang Menggunakan Teknologi Sederhana
dan Madya
2. Konstruksi Telekomunikasi Navigasi Udara yang
LAMPIRAN II Menggunakan Teknologi Sederhana dan Madya
3. Konstruksi Sinyal dan Telekomunikasi Kereta Api yang
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK KBLI : 42205 Menggunakan Teknologi Sederhana dan Madya
INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2021
TENTANG BIDANG USAHA PENANAMAN
MODAL
Konstruksi Sentral Telekomunikasi yang
Menggunakan Teknologi Sederhana dan Madya
DAFTAR BIDANG USAHA YANG DIALOKASIKAN
ATAU KEMITRAAN DENGAN KOPERASI DAN
USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH KBLI : 42206

Instalasi yang Menggunakan Teknologi Sederhana


dan Madya: Telekomunikasi

KBLI : 43212
11
sesuai data per tanggal 23 Maret 2021
PBG dalam Perizinan Usaha Berbasis Risiko
Pasal 32

(1) Dalam hal pemanfaatan ruang, kegiatan usaha dan lokasi yang dimohonkan
DASAR HUKUM sudah sesuai dengan tata ruang, baik secara otomatis oleh Sistem OSS maupun
melalui tahapan persetujuan oleh instansi teknis, atas rencana luas dan jumlah
lantai bangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1) huruf e dan
PERBAN 4 TAHUN 2021 TENTANG rencana jumlah bangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1) huruf
PEDOMAN DAN TATA CARA PELAYANAN f, Sistem OSS memberikan:
PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO a. notifikasi keperluan PBG kepada sistem informasi manajemen
DAN FASILITAS PENANAMAN MODAL bangunan gedung (SIMBG) yang dikelola oleh kementerian yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pekerjaan umum
dan perumahan rakyat; dan
b. notifikasi kepada Pelaku Usaha untuk menindaklanjuti untuk
Pasal 23 memperoleh PBG dan SLF ke SIMBG.

Persyaratan dasar Perizinan Berusaha Berbasis Risiko (2) Terhadap permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam waktu
meliputi: yang bersamaan, Pelaku Usaha tetap dapat memproses permohonan Perizinan
a. kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang; Berusaha.
b. Persetujuan Lingkungan; dan
c. PBG dan SLF. (3) Mekanisme validasi penolakan dan persetujuan serta jangka waktu yang
ditetapkan atas permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur sesuai
dengan peraturan pemerintah tentang penyelenggaraan bidang pekerjaan
umum dan perumahan rakyat.

12
sesuai data per tanggal 23 Maret 2021
Terima
Kasih
Indonesia Investment Promotion Centre (IIPC)

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)


Indonesia Investment Coordinating Board
Jalan Jenderal Gatot Subroto No. 44
Jakarta 12190 - Indonesia
t +62 21 525 2008 | f +62 21 525 4945 | e info@bkpm.go.id

bkpm.go.id | investindonesia.go.id

Anda mungkin juga menyukai