Anda di halaman 1dari 36

SOSIALISASI PP NO.

16 TAHUN 2021
TENTANG PERSETUJUAN BANGUNAN GEDUNG
DINAS PUPR KOTA SERANG
06 Juli 2022

MEKANISME PELAYANAN PERIZINAN


PERSETUJUAN BANGUNAN GEDUNG

Disampaikan Oleh:
Sugiri, ST, M.Si
Kepala Bidang Penyelenggaraan dan
Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan
1
DPMPTSP KOTA SERANG
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1 Nama Lengkap SUGIRI, ST, M.Si


2 NIP 19771202 200902 1 002
Tempat, Tanggal
3 Pontang Serang, 02 Desember 1977
Lahir
Pangkat dan
4 Pembina/ IV. a
Golongan ruang
Kepala Bidang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan
5 Jabatan / Eselon
dan Non Perizinan
6 Jenis Kelamin Pria
7 Agama Islam
8 Status Perkawinan Kawin
Komp. GPA Blok. C.9 No. 23 Kel. Dalung Cipocok
9 Alamat
Jaya
Rumah :
10 Nomor Telepon
HP : 0818157341
OUTLINE

01 UNDANG-UNDANG CIPTA KERJA


02 PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RESIKO
03 PERSETUJUAN BANGUNAN GEDUNG (PBG)
UU CIPTA KERJA
01
Penyederhanaan Regulasi: UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta
Kerja*
disederhanakan menjadi
Dengan metode Omnibus
Law, 79 Undang-Undang
UU
Cipta
186 Pasal
dan 15 BAB
direvisi sekaligus hanya
dengan satu UU Cipta Kerja
yang mengatur 18 sektor Kerja dalam UU CK
*47 PP dan 4 Perpres
sebagai Peraturan
Pelaksana
jdih.setneg.go.id
11
Peningkatan Ekosistem
Investasi dan Kegiatan Usaha
KlasterRiset dan Inovasi
Dukungan Investasi Pemerintah Pusat
dan Percepatan PSN

Perizinan Berusaha Pengadaan Lahan


Administrasi Pemerintahan

Ketenagakerjaan Kawasan Ekonomi Pengenaan Sanksi

Dukungan Koperasi dan UMKM Kemudahan Berusaha

2
*UUCK berlaku pada tanggal diundangkan, atau 2 NOVEMBER 2020 (Ps. 186, UUCK No. 11/2020).
AMANAT UU CIPTA KERJA: PERIZINAN BERUSAHA
BERBASIS RISIKO
Pasal 6 UU Cipta Kerja:
Peningkatan ekosistem investasi dan kegiatan berusaha meliputi:
a. penerapan Perizinan Berusaha berbasis risiko;
b. penyederhanaan persyaratan dasar Perizinan Berusaha;
c. penyederhanaan Perizinan Berusaha sektor; dan
Pengaruh terhadap
Dunia Investasi d. penyederhanaan persyaratan investasi.

Pasal 7 ayat (1) dan ayat (7) UU Cipta Kerja:


• Perizinan Berusaha berbasis risiko dilakukan berdasarkan penetapan tingkat
risiko dan peringkat skala usaha kegiatan usaha.
• Tingkat risiko dan peringkat skala usaha kegiatan usaha ditetapkan menjadi:
a. kegiatan usaha berisiko rendah;
Peng embangan
Sistem OSS b. kegiatan usaha berisiko menengah; atau
c. kegiatan usaha berisiko tinggi.

6
PERSYARATAN DASAR PERIZINAN BERUSAHA
Menyederhanakan dan mengintegrasikan perizinan dasar dari sejumlah UU

Persetujuan
Kesesuaian Bangunan
Kegiatan Gedung (PBG)
Pemanfaatan 4 UU Persetujuan 2 UU dan Sertifikat 2 UU
Ruang 51 Pasal Lingkungan 36 Pasal Laik
Fungsi 48 Pasal
(KKPR) (PL) (SLF)
• Pemanfaatan ruang wajib mendapatkan • Setiap rencana usaha dan/atau kegiatan • PBG untuk membangun baru,
Konfirmasi/ Persetujuan/ Rekomendasi KKPR, yang berdampak (penting/tidak penting) mengubah, memperluas, mengurangi,
berbasis RDTR (atau RTR, RZ KSNT dan RZ terhadap lingkungan hidup wajib dan/atau merawat BG sesuai standar
KAW). memiliki: Amdal, UKL-UPL atau SPPL. teknis BG.
• Berlokasi di Perairan Pesisir, wilayah perairan • PL merupakan persetujuan terhadap: • Bangunan tak berisiko tinggi boleh
dan wilayah yurisdiksi, wajib mendapatkan KKLH (Keputusan Kelayakan Lingkungan mengacu prototipe/purwarupa.
Persetujuan KKPR Laut (KKPRL). Hidup)-Amdal, atau PKPLH (Pernyataan • Bangunan berisiko tinggi wajib
• Berlokasi di Kawasan Hutan, wajib Kesanggupan Pengelolaan Lingkungan disetujui pemerintah.
mendapatkan Persetujuan Penggunaan Hidup)-UKL-UPL. • SLF diterbitkan manajemen pengawas
Kawasan Hutan (P2KH). • Detail mengacu pada PP No. 22 Tahun konstruksi.
• Detail mengacu pada PP No. 21 Tahun 2021 2021 tentang Penyelenggaraan • Detail mengacu pada PP No. 16 Tahun
tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang, Perlindungan dan Pengelolaan 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan
dan PP No. 23 Tahun 2021 tentang Lingkungan Hidup. UU No. 28 Tahun 2002 tentang
Penyelenggaraan Kehutanan. Bangunan Gedung.

7
PENYELENGGARAAN PERIZINAN BERUSAHA DI DAERAH

NSPK Perizinan Berusaha Berbasis Risiko dalam OSS merupakan acuan tunggal bagi
1 Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan Pelaku Usaha.
(Pasal 21 ayat (2) PP No.5/2021)

Pemerintah Daerah wajib menggunakan sistem OSS dalam pelayanan Perizinan


2 Berusaha. (Pasal 10 ayat (2) PP No.6/2021) OSS

Pemerintah daerah dapat mengembangkan sistem internal sebagai pendukung dalam melakukan

3 verifikasi Perizinan Berusaha (OSS) seperti pemenuhan persyaratan atau pembayaran retribusi daerah sesuai
dengan standar yang ditetapkan Pemerintah Pusat. (Pasal 10 ayat (4) PP No.6/2021)

Gubernur atau bupati/wali kota mendelegasikan kewenangan Penyelenggaraan Perizinan Berusaha yang

4 menjadi kewenangan Pemerintah Daerah provinsi dan kabupaten/kota kepada Kepala DPMPTSP
Provinsi/Kabupaten/Kota. (Pasal 4 dan Pasal 5 PP No. 6/2021)

• Kepala DPMPTSP Provinsi sebagai koordinator pengawasan terintegrasi untuk kewenangan provinsi
5 • Kepala DPMPTSP Kab/kota sebagai koordinator pengawasan terintegrasi untuk kewenangan
Kab/kota. (Pasal 34 ayat (2) PP No.6/2021)

8
PERIZINAN
02 BERUSAHA BERBASIS
RESIKO DAN
PERIZINAN USAHA
DIDAERAH
KEWENANGAN PEMDA DALAM PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO

PEMDA KEWENANGAN
Provinsi • PMDN industri besar;
• Semua PMDN non industri yang lokasinya lintas kab/kota yang
bukan kewenangan pusat dan kab/kota;
• Ketenagalistrikan yang menjadi kewenangan Gubernur.

Kabupaten/Kota • PMDN industri menengah;


• PMDN industri mikro & kecil;
• Semua PMDN non industri yang lokasinya dalam 1 kab/kota
yang bukan kewenangan pusat dan provinsi.

Catatan: Parameter kewenangan tercantum pada Lampiran I PP 5 Tahun 2021


10
GAMBARAN UMUM SISTEM OSS BERBASIS RISIKO

SISTEM OSS
SUB SISTEM PELAYANAN
SUB SISTEM PERIZINAN SUB SISTEM PENGAWASAN
INFORMASI

1. Persyaratan Perizinan Berusaha 1. Penerbitan Perizinan Berusaha: 1. Pengawasan rutin,


(NIB, Sertifikat Standar, Izin) a. NIB 2. Pengawasan insidentil,
2. Tahapan Proses b. Sertifikat Standar 3. Jadwal pengawasan tahunan
3. KBLI berbasis risiko c. Izin
4. Bidang Usaha Penanaman Modal
4. Surat tugas
2. Tingkat Risiko
5. Informasi Lokasi Usaha 3. Konfirmasi/Persetujuan Tata Ruang 5. Hasil pengawasan/BAP
6. Fasilitas Berusaha 4. Persetujuan Lingkungan (UKL/UPL 6. Profil pelaku usaha
7. Mekanisme Pengawasan atau Amdal) dan SPPL 7. Pengenaan sanksi
8. Kewajiban Pelaporan 5. Perizinan Berusaha untuk Menunjang
9. Layanan Pengaduan Kegiatan Usaha

Hak Akses OSS diberikan kepada DPMPTSP sebagai pengelola hak akses di daerah dan dapat memberikan hak akses turunan kepada Dinas Teknis Daerah,
untuk melakukan:
• Verifikasi.
• Notifikasi Kelengkapan Persyaratan Perizinan Berusaha. Bagi daerah yang tidak menyampaikan notifikasi sesuai dengan batas waktu NSPK maka sistem
OSS menerbitkan Perizinan berusaha bagi pelaku usaha (fiktif positif).
• Hasil Pengawasan/BAP.

11
ALUR PENERBITAN PERIZINAN BERUSAHA - KEWENANGAN
PEMERINTAH DAERAH*
Verifikasi
Notifikasi
Permohonan Pemenuhan
Permohonan
Pelaku Usaha Perizinan Berusaha Persyaratan oleh
kepada DPMPTSP
melalui OSS Perangkat Daerah
Provinsi/Kab/Kota
Provinsi/Kab/Kota

Sistem OSS menerbitkan Perizinan


Disetujui Berusaha oleh DPMPTSP Provinsi/
Kab/Kota a.n. Gubernur/ Bupati/Wali Kota
Notifikasi Perangkat
Daerah Provinsi/ Sistem OSS menyampaikan permintaan
Kurang Lengkap
Kab/Kota untuk melengkapi kekurangan
melalui OSS RBA
Ditolak Sistem OSS menyampaikan penolakan

1
*Daftar Perizinan Berusaha yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota) mengacu pada Lampiran I PP P2B2R No. 5/2021.
Orang Perseorangan -Persyarikatan atau Persekutuan
-Yayasan
UMK -Perseroan Terbatas (PT)
-Persekutuan Komanditer
Badan Usaha -Badan Hukum Lainnya
-Persekutuan Firma
Orang Perseorangan -Persekutuan Perdata
OSS -Koperasi
-Perusahaan Umum
Badan Usaha
-KPPA
Kantor Perwakilan - KPPA (Jasa Penunjang Tenaga Listrik Asing)
Non UMK
-KP3A
-KP3A - PMSE
-BUJKA
Online Single Submission (OSS) Badan Usaha
berbasis risiko memberikan Luar Negeri
-Pemberi Waralaba dari Luar Negeri
layanan bagi pelaku usaha yang terbagi
-Pedagang Berjangka Asing
ke dalam kedua kelompok besar,yaitu
-PSE Asing
Usaha Mikro Kecil (UMK) dan Non Usaha
-Bentuk Usaha Tetap
Mikro Kecil (Non UMK)
PERIZINAN BERUSAHA (BERBASIS RISIKO)

1
RUANG LINGKUP DAN TUJUAN
PENYELENGGARAAN PERIZINAN BERUSAHA DI DAERAH

TUJUAN PENYELENGGARAAN
PERIZINAN BERUSAHA DI PP NO.6 TAHUN 2021
DAERAH MENGATUR:
1 Untuk memberikan kepastian hukum
dalam berusaha
A. Kewenangan B. Pelaksanaan C. Perda dan
Penyelenggaraan perizinan berusaha Perkada Mengenai
perizinan berusaha di di daerah Perizinan
1 Daerah Berusaha

2 Meningkatkan iklim investasi


dan kegiatan berusaha
D. Pelaporan E. Pembinaan F. Pendanaan G. Sanksi
Penyelenggaraa dan Administratif
2 n Perizinan pengawasan
3 Menjaga kualitas perizinan
yang dapat dipertanggungjawabkan
Berusaha di
Daerah

3 “Dilakukan dengan cepat, mudah, terintegrasi,


transparan, efisien, efektif, dan akuntabel”
KETENTUAN MENGINGAT:
1) Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang
PP NO.6 TAHUN 2021
9 41
Dasar
TENTANG PENYELENGGARAAN Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
PERIZINAN BERUSAHA DI DAERAH 2) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
(Ditetapkan tanggal 2 Februari 2021) BAB PASAL tentang Pemerintahan
3) Undang-Undang Daerah;11
Nomor dan
Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
terdiri
dari 15
KEWENANGAN KEWENANGAN
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha dilakukan oleh
Pemerintah, Pemprov, Pemkab dan Pemkota

PENYELENGGARAAN PERIZINAN PEMERINTAH PUSAT Berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan


mengenai Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK)
BERUSAHA DI DAERAH
Mendelegasikan kewenangan
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha
pada pemda Provinsi kepada Kepala
DPMPTSP
a
BUPATI Urusan Pemerintah Provinsi
sesuai ketentuan perundang-
Pemerintah Daerah Kabupaten
GUBERNUR undangan
Pemerintah Daerah Provinsi b Urusan Pemerintah Pusat yang
dilimpahkan kepada Gubernur
berdasarkan Asas Dekonsentrasi dan
Mendelegasikan kewenangan WALIKOTA Tugas Pembantuan
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha pada Pemerintah Daerah Kota
Pemda Kabupaten kepada Kepala Mendelegasikan kewenangan Penyelenggaraan
DPMPTSP Perizinan Berusaha pada Pemda Kota kepada
Kepala DPMPTSP
a b Urusan Pemerintah Pusat dan
Urusan Pemerintah Kab atau Provinsi yang dilimpahkan
sesuai ketentuan kepada Bupati berdasarkan Asas a b
perundang-undangan Tugas Pembantuan Urusan Pemerintah Pusat dan
Urusan Pemerintah Kota
atau Provinsi yang dilimpahkan
sesuai ketentuan
kepada Walkot berdasarkan
perundang-undangan
Asas Tugas Pembantuan
03 PBG
03 PBG

❑ Bangunan Gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya,

Sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat
manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha,
kegiatan social, budah maupun kegiatan khusus

❑ Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) adalah perizinan yang diberikan kepada pemilik Bangunan Gedung
untuk membangun baru, mengubah, memperluas, mengurangi, dan/atau merawat Bangunan Gedung sesuai
dengan standar teknis Bangunan Gedung.

❑ Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung (SLF) adalah sertifikat yang diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk

menyatakan kelaikan fungsi Bangunan Gedung sebelum dapat dimanfaatkan.

❑ PBG dilakukan untuk membangun Bangunan Gedung atau prasarana Bangunan Gedung baru, mengubah,

memperluas, mengurangi, dan/atau merawat Bangunan Gedung atau prasarana Bangunan Gedung.

❑ SLF harus diperoleh oleh Pemilik sebelum Bangunan Gedung dapat dimanfaatkan.

18
03 PBG FUNGSI BANGUNAN GEDUNG

FUNGSI FUNGSI
HUNIAN KEAGAMAAN
FUNGSI
KHUSUS
FUNGSI
FUNGSI SOSIAL DAN
USAHA BUDAYA
03 PBG

PP No 16 Tahun 2021

PASAL 1
Persetujuan Bangunan Gedung yang selanjutnya disingkat PBG adalah perizinan
yang diberikan kepada pemilik Bangunan Gedung untuk membangun baru,
mengubah, memperluas, mengurangi, dan/atau merawat Bangunan Gedung sesuai
dengan standar teknis Bangunan Gedung

PASAL 326 (1)


Proses Penyelenggaraan Bangunan Gedung (salah satunya adalah penyelenggaraan PBG)
dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah melalui SIMBG
03 PBG

IMB PBG
Dasar Hukum Dasar hukum
Undang-Undang 28 Tahun peraturan pemerintah 16 Tahun 2021
2002 (13)
Persyaratan Administratif Standar Teknis
Status hak tanah

✓ standar perencanaan dan perancangan BG
✓ Status Kepemilikan Bangunan
✓ standar pelaksanaan dan pengawasan konstruksi
Gedung BG
✓ Izin Mendirikan Bangunan
✓ standar Pemanfaatan BG
✓ standar Pembongkaran BG
Persyaratan Teknis ✓
 ketentuanPenyelenggaraan
ketentuan PenyelenggaraanBGFK
BGCB yang dilestarikan
✓ Persyaratan Tata
Bangunan
 ketentuan Penyelenggaraan BGH
✓ Persyaratan
✓ Persyaratan pengendalianArsitektur
dampak
 ketentuan Penyelenggaraan BGN
lingkungan  ketentuan dokumen
✓ Persyaratan keandalan  ketentuan pelaku Penyelenggaraan BG
✓ Persyaratan Bangunan Gedung Fungsi
Khusus

21
03 PBG dalam Perizinan Berbasis Resiko
Pasal 32
PER BKPM 4 TAHUN 2021
TENTANG PEDOMAN DAN TATA (1) Dalam hal pemanfaatan ruang, kegiatan usaha dan lokasi yang
CARA PELAYANAN PERIZINAN dimohonkan sudah sesuai dengan tata ruang, baik secara otomatis oleh
BERUSAHA BERBASIS RISIKO Sistem OSS maupun melalui tahapan persetujuan oleh instansi teknis, atas
DAN FASILITAS PENANAMAN rencana luas dan jumlah lantai bangunan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 21 ayat (1) huruf e dan rencana jumlah bangunan sebagaimana
DASAR HUKUM
MODAL dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1) huruf f, Sistem OSS memberikan:
Pasal 23 a. notifikasi keperluan PBG kepada sistem informasi manajemen
bangunan gedung (SIMBG) yang dikelola oleh kementerian yang
Persyaratan dasar Perizinan Berusaha menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pekerjaan umum
dan perumahan rakyat; dan
Berbasis Risiko meliputi:
b. notifikasi kepada Pelaku Usaha untuk menindaklanjuti untuk
a. kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang;  
memperoleh PBG dan SLF ke SIMBG.
b. Persetujuan Lingkungan; dan
c. PBG dan SLF. (2) Terhadap permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam waktu
yang bersamaan, Pelaku Usaha tetap dapat memproses permohonan
Perizinan Berusaha.

(3) Mekanisme validasi penolakan dan persetujuan serta jangka waktu yang
ditetapkan atas permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur
sesuai dengan peraturan pemerintah tentang penyelenggaraan bidang
pekerjaan umum dan perumahan rakyat.

22
sesuai data per tanggal 23 Maret 2021
03 PBG BISNIS PROSES PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG

Bisnis Proses untuk Penyelenggaraan BG Kepentingan Umum

BISNIS PROSES UNTUK


PENYELENGGARAAN BG
KEPENTINGAN UMUM

Keterangan:
Pemohon Dinas teknis DPMPTSP
03 PBG (ALUR KERJA SIMBG UNTUK PENERBITAN PBG)
03 PBG (ALUR KERJA SIMBG UNTUK SLF)
03 PBG
Peran DPMPSTP dalam Penyelenggaraan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG)

Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-


Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung

pasal 261 ayat (7) yang menyebutkan bahwa Penerbitan PBG sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf c dilakukan setelah DPMPTSP mendapatkan bukti
pembayaran retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (6).

Pasal 261 ayat (8) Penerbitan PBG sebagaimana dimaksud pada ayat (7)
dilakukan oleh DPMPTSP.

26
03 PBG PERSYARATAN TEKNIS

Menyiapkan dokumen rencana teknis dan dokumen


perkiraan biaya pelaksanaan konstruksi.

PERSYARATAN
Dokumen rencana teknis meliputi data rencana arsitektur,
PERMOHONAN
data rencana struktur, data rencana utilitas dan spesifikasi
PERSETUJUAN
teknik bangunan gedung
BANGUNAN
GEDUNG (PBG)
Dokumen rencana arsitektur meliputi  :
Data penyedia jasa perencana arsitektur. Konsep
rancangan. Gambar rancangan tapak. Gambar denah.
Gambar tampak bangunan gedung. Gambar potongan
bangunan gedung. Gambar rencana tata ruang dalam.
Gambar rencana tata ruang luar. Detil utama dan/atau
tipikal.
03 PBG. Retribusi Bangunan Gedung (Perda 13 tahun
2011)
Bangunan Gedung :
1) Indeks Parameter fungsi bangunan gedung ditetapkan untuk :
a) indeks parameter fungsi bangunan gedung ditetapkan untuk :
- Indeks 0,05 untuk rumah tinggal tunggal sederhana, meliputi inti
tumbuh, rumah sederhana sehat, dan rumah deret sederhana ; dan
- Indeks 0,05 untuk fungsi hunian selain rumah tinggal tunggal
sederhana dan rumah deret sederhana.
a) fungsi Keagamaan, sebesar 0,00 ;
b) fungsi Usaha,sebesar 3,00 ;
c) fungsi Sosial dan budaya, sebesar 0,00 dan 1,00 :
- Indeks 0,00 untuk bangunan gedung milik Pemerintah dan Pemerintah
Daerah, meliputi bangunan gedung kantor lembaga eksekutif, legislatif,
dan judikatif ;
- Indeks 1,00 untuk bangunan gedung fungsi sosial dan budaya selain
bangunan gedung milik Pemerintah dan Pemerintah Daerah.
a) fungsi khusus, sebesar 2,00 ;
b) fungsi ganda/campuran, sebesar 4,00.
03 PBG

RETRIBUSI
PBG
PP No 16 Tahun 2021, Pasal 261

1) Penerbitan PBG meliputi:


• Penetapan nilai retribusi daerah
• Pembayaran retribusi daerah
2) Penerbitan PBG Penetapan nilai retribusi daerah dilakukan oleh Dinas Teknis
3) Nilai retribusi daerah ditetapkan berdasarkan indeks terintegrasi dan harga satuan
retribusi
5) Harga satuan retribusi ditetapkan oleh Pemerintah Daerah kabupaten/kota
6) Penerbitan PBG dilakukan setelah DPMPTSP mendapatkan bukti pembayaran
retribusi
03 PBG

PERHITUNGAN RETRIBUSI
PBG
Retribusi dikenakan kepada pemohon PBG oleh Pemerintah Daerah atas:
 layanan pemeriksaan pemenuhan standar teknis,
 penerbitan PBG,
 inspeksi bangunan gedung,
 penerbitan SLF dan SBKBG, serta
Lampiran VIII B PP No 16 Tahun 2021
 pencetakan plakat SLF

Berkenaan dengan belum disyahkannya Peraturan Daerah tentang retribusi Persetujuan Bangunan Gedung
Yang Mengacu Pada Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2022 Tentang Bangunan Gedung maka Sesuai dengan
Surat Edaran Bersama Kementerian Dalam Negeri, Kementrian Keuangan, Kementrian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat serta Kementrian Investasi /Kepala BKPM RI Pada tanggal 25 Februari 2022 Tentang
Percepatan Pelaksanaan Retribusi Persetujuan Bangunan Gedung maka Retribusi PBG Masih Mengacu Pada
Perda retribusi No. 13 tahun 2011 yang didalamnya memuat tentang Retribusi Izin Mendirikan Bangunan
REKAPITULASI PERMOHONAN PBG DAN SLF
SAMPAI BULAN JUNI 2022
CONTOH PERSETUJUAN BANGUNAN GEDUNG
CONTOH PERSETUJUAN BANGUNAN GEDUNG
RUMAH IBADAH
CONTOH PERSETUJUAN BANGUNAN GEDUNG
PERUMAHAN
LAYANAN HELPDESK DAN PENGADUAN

HELPDESK (1) HELPDESK (2)


0821 2167 0200 0811 1620 254

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN


TERPADU SATU PINTU KOTA SERANG
PENGADUAN (DPMPTSP)
0813 8613 6782
www.oss.go.id t
Jalan Mayor Safe'i No.3 Serang - Banten
+62 254 203720 | f +62 254 203720 |

www.lapor.go.id e dpmptsp@serangkota.go.id

www.sicantikui.layanan.go.id dpmptsp.serangkota.go.id

21
THANK YOU

WASSALAMUALIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU


KOTA SERANG
Jalan Mayor Syafe'i No. 3 Telp. (0254) 203720 Serang - Banten

Anda mungkin juga menyukai