Anda di halaman 1dari 80

MASALAH KONTRAK

DAN
SOLUSINYA
MUDJISANTOSA LKPP
Pekerjaan terlambat
1. Bukan karena kesalahan penyedia ==> Perpanjangan waktu
kontrak ===> tidak dikenakan denda

2. Karena kesalahan penyedia ==> pemberian kesempatan ===>


dikenakan denda keterlambatan

Perpanjangan waktu kontrak atau pemberian kesempatan adalah


kewenangan PPK

Dapatkah melampui tahun anggaran, misal kontrak ditahun 2018


meluncur ke 2019 ?

Jawabannya apakah aspek keuangan/anggaran membolehkan


dengan adanya pembayaran di tahun 2019 ini
PENGHENTIAN KONTRAK ATAU
PEMUTUSAN KONTRAK
• Kontrak berakhir 30 Desember 2018, prestasi pekerjaan 93 persen
.

• Apakah dihentikan kontrak atau diputus kontrak ?

• Respon :
• Dalam hal kontrak tidak selesai karena kesalahan penyedia ==>
secara otomatis dengan berakhirnya kontrak maka terjadi
pemutusan kontrak ==> dikenai sanksi pemutusan kontrak
• Dalam hal kontrak tidak selesai karena BUKAN kesalahan
penyedia ==> maka dilakukan penghentian kontrak ==> penyedia
tidak dikenakan sanksi
• Dalam hal kontrak dilanjutkan untuk diselesaikan, misal sampai 22
Januari 2019 ?
• Respon :
Bila melebihi tahun anggaran, dapatkah dibayar di tahun 2019 ini ?
• Dalam hal aspek keuangan / anggaran membolehkan atau dapat akan dibayar
maka :

• Dalam hal kontrak diselesaikan terlambat karena kesalahan penyedia


==> penyerahan pekerjaan setelah tanggal berakhirnya kontrak
==> dikenai sanksi denda keterlambatan
• Dalam hal kontrak diselesaikan terlambat karena BUKAN kesalahan penyedia
==> penyerahan pekerjaan setelah tanggal berakhirnya kontrak
==> tidak dikenai sanksi denda keterlambatan
Mudjisantosa LKPP
Antara lain
 Memastikan waktu pelaksanaan pekerjaan
yang wajar
 membuat rancangan kontrak yang baik,
sebelum pengadaan
 Saat persiapan pelaksanaan kontrak – rencana
mutu kontrak
 Dari waktu ke waktu pelaksanaan kontrak (
SCM – surat peringatan )
 Asas manfaat ?
 Kewenangan siapa ?
 Tidak diniatkan sejak awal !
Pasal 56
(1) Dalam hal Penyedia gagal menyelesaikan pekerjaan
sampai masa pelaksanaan Kontrak berakhir, namun
PPK menilai bahwa Penyedia mampu menyelesaikan
pekerjaan, PPK memberikan kesempatan Penyedia
untuk menyelesaikan pekerjaan.
(2) Pemberian kesempatan kepada Penyedia untuk
menyelesaikan pekerjaan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), dimuat dalam adendum kontrak yang
didalamnya mengatur waktu penyelesaian pekerjaan,
pengenaan sanksi denda keterlambatan kepada
Penyedia, dan perpanjangan Jaminan Pelaksanaan.
(3) Pemberian kesempatan kepada Penyedia untuk
menyelesaikan pekerjaan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), dapat melampaui Tahun Anggaran.
h. berdasarkan penelitian Pejabat Penandatangan
Kontrak, Penyedia tidak akan mampu
menyelesaikan keseluruhan pekerjaan walaupun
diberikan kesempatan sampai dengan 50 (lima
puluh) hari kalender sejak masa berakhirnya
pelaksanaan pekerjaan untuk menyelesaikan
pekerjaan;
i. setelah diberikan kesempatan menyelesaikan
pekerjaan sampai dengan 50 (lima puluh) hari
kalender sejak masa berakhirnya pelaksanaan
pekerjaan, Penyedia Barang/Jasa tidak dapat
menyelesaikan pekerjaan
1. Justifikasi waktu,
2. Attitude penyedia,
3. kompetensi penyedia
 Kurang berapa persen ?
 Dengan alat, tenaga, metode kerja, pasokan,
cash flow dsb, setiap hari akan dicapai berapa
persen sehingga perlu waktu sekian hari.
 Waktu
 Sanksidenda
 Perpanjangan jaminan pelaksanaan
 Tidak harus 50 hari  kurang dari 50 hari
 90 hari ?
 Denda ?
Pastikan dapat terbayar di tahun berikutnya?
Dikoordinasikan dengan bagian anggaran/
keuangan !

Permenkeu No. 243 tahun 2015


Perdirjen No. 13 tahun 2018

Pemda  Pergub / perwako / perbup ?


 Surat pernyataan kesanggupan
a. pernyataan kesanggupan dari penyedia barang/jasa
untuk menyelesaikan sisa pekerjaan;
b. waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan sisa pekerj
aan dengan ketentuan paling lama .....hari kalender sejak
berakhirnya masa pelaksanaan pekerjaan;
c. pernyataan bahwa penyedia barang/jasa bersedia
dikenakan denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan;
dan
d. pernyataan bahwa penyedia barang/jasa tidak menuntut
denda/bunga apabila terdapat keterlambatan
pembayaran atas penyelesaian sisa pekerjaan pada Tahun
Anggaran Berikutnya yang diakibatkan oleh
keterlambatan penyelesaian revisi anggaran.
a. Jaminan Pelaksanaan dicairkan;
b. Sisa Uang Muka harus dilunasi oleh Penyedia
atau Jaminan Uang Muka dicairkan (apabila
diberikan); dan
c. Penyedia dikenakan sanksi Daftar Hitam
 Denda keterlambatan apabila terjadi
keterlambatan penyelesaian pekerjaan.
Besarnya denda keterlambatan adalah:
 1‰ (satu permil) per hari dari harga bagian
Kontrak yang tercantum dalam Kontrak; atau
 1‰ (satu permil) per hari dari harga Kontrak.
 Mengendalikan kontrak adalah lebih penting
daripada melakukan pemberian kesempatan
MUDJISANTOSA
 Perubahan / penambahan ruang lingkup
 Keadaan kahar
 Peristiwa kompensasi
 Tidak dikenakan denda sepanjang sesuai
waktu
 Perubahan / penambahan ruang lingkup
 Keadaan kahar
 Peristiwa kompensasi
 Masa Pelaksanaan dapat diperpanjang paling
kurang sama dengan waktu terhentinya
Kontrak akibat Keadaan Kahar atau waktu
yang diperlukan untuk menyelesaikan
pekerjaan akibat dari perubahan pekerjaan
atau peristiwa kompensasi
 PPK dapat menyetujui perpanjangan Masa
Pelaksanaan atas Kontrak setelah melakukan
penelitian terhadap usulan tertulis yang diajukan
oleh Penyedia dalam jangka waktu sesuai
pertimbangan yang wajar setelah Penyedia
meminta perpanjangan.
 Jika Penyedia lalai untuk memberikan peringatan
dini atas keterlambatan atau tidak dapat bekerja
sama untuk mencegah keterlambatan sesegera
mungkin, maka keterlambatan seperti ini tidak
dapat dijadikan alasan untuk memperpanjang
Masa Pelaksanaan.
ADA ADDENDUM KONTRAK ( PERUBAHAN KONTRAK )

 PPK berdasarkan pertimbangan Pengawas


Pekerjaan dan Panitia Peneliti Pelaksanaan
Kontrak harus telah menetapkan ada tidaknya
perpanjangan dan untuk berapa lama,
 Persetujuan perubahan jadwal pelaksanaan
dan/atau perpanjangan Masa Pelaksanaan
dituangkan dalam Adendum Kontrak.
 Jika terjadi Peristiwa Kompensasi sehingga
penyelesaian pekerjaan akan melampaui Masa
Pelaksanaan maka Penyedia berhak untuk
meminta perpanjangan Masa Pelaksanaan
berdasarkan data penunjang.
 PPK berdasarkan pertimbangan Pengawas
Pekerjaan memperpanjang Masa Pelaksanaan
secara tertulis. Perpanjangan Masa Pelaksanaan
harus dilakukan melalui adendum Kontrak
Pertimbangan
KONSULTAN
PENGAWAS /
Penyedia KONTRAK
menyampaikan
tertulis ke PPK
Perubahan / bahwa akan
penambahan berakibat PPK ditolak
ruang perpanjangan
lingkup waktu
Keadaan
kahar
Peristiwa
kompensasi
Perubahan
kontrak
MANAJEMEN
PENGADAAN BARANG/JASA
PEMERINTAH
Oleh :
Mudjisantosa
Kasubdit Penanganan Permasalahan Kontrak
Deputi Hukum dan penyelesaian Sanggah
LKPP

www.mudjisantosa.net
KONTRAK dgn PENYEDIA HPS %
hps

Komputer 100 4.600.000 460.000.000 5.000.000 500.000.000 92

Printer 40 5.700.000 228.000.000 4.000.000 160.000.000 143

Scanner 20 1.450.000 29.000.000 1.500.000 30.000.000 97

CD Writter 50 2.100.000 105.000.000 3.250.000 162.500.000 65

Jumlah 822.000.000 852.500.000 96


Penawaran ke I = rp 822 juta
klarifikasi tidak dimaksudkan
Penawaran ke 2 = rp 830 juta
untuk mencari/menawarkan/
Penawaran ke 3 = rp 837 juta
mengijinkan perubahan
1/7/2019 28
harga/substansi penawaran
4 CD Writter 50 2,500,000 125,000,000 3,250,000
822,000,000

HPS
Penawaran Penyedia Harga Jumlah
1 Komputer 100 5.000.000 500.000.000
2 Printer 40 4.000.000 160.000.000
3 Scanner 20 1.500.000 30.000.000
4 CD Writter 50 3.250.000 162.500.000
822.000.000 852.500.000
 LEVEL POKJA
 LEVEL PPK
 LEVEL AUDIT
 LEVEL APEHA
 LEVEL PENYEDIA
 LEVEL BUDGET
 LEVEL DUA PENYEDIA / SATU PENYEDIA
 Tidak gugur
 Tidak dinegosiasi
a) Untuk Kontrak Harga Satuan atau Kontrak Gabungan Lumsum
dan Harga Satuan, Pokja Pemilihan melakukan klarifikasi
terhadap harga satuan yang nilainya lebih besar dari 110% dari
harga satuan yang tercantum dalam HPS.
b) Apabila setelah dilakukan klarifikasi, ternyata harga satuan
tersebut dapat dipertanggungjawabkan/sesuai dengan harga
pasar maka harga satuan tersebut dinyatakan tidak timpang.
c) Apabila setelah dilakukan klarifikasi Harga Satuan tersebut
dinyatakan timpang, maka harga satuan timpang hanya berlaku
untuk volume sesuai daftar kuantitas dan harga. Jika terjadi
penambahan volume terhadap harga satuan yang dinyatakan
timpang, maka pembayaran terhadap tambahan volume tersebut
berdasarkan harga satuan yang tercantum dalam HPS.
1. Hps memiliki beberapa item, ada suatu item di HPS dengan
harga satuan rp 1 juta.. Penyedia yg menang ..adalah penyedia
termurah... menawar untuk item tersebut rp 4 juta, sehingga di
kontrak untuk item tersebut Rp 4 juta.
 Bagamana dengan hal ini ?

 A. Kontrak dibatalkan

 B. Pelelangan dibatalkan

 C. Tidak masalah

2. Kalau kontrak lumpsum.. perlukah diskusi harga timpang ?

 A. Perlu
 B. Tidak perlu
3.. ketika terjadi putus kontrak.. Untuk *item harga timpang*

• A. Dibayar 100%
B. Dibayar dgn harga wajar
C. Audit dulu untuk mencegah kerugian negara

4. Dalam kontrak yang selesai 100 persen dan tidak ada perubahan volume, dalam kontrak
tersebut ada item yang harganya timpang ( harga satuan untuk hps item tersebut rp 1 juta,
penyedia menawar Rp 4juta ) hal ini merupakan

• A. Kerugian negara
• B. Mark up harga
• C. Dilihat ahs nya penyedia. Jika ahs nya penyedua ngawur harganya maka hal ini
merupakan Kerugian negara.
• D. Dibayar 100% dan tidak ada kerugian negara

5. Kalo ada penambahan volume untuk harga timpang


A. Pakai harga timpang
B. Pakai harga hps
C. Pakai harga negosiasi
D. Diaudit dulu untuk mencegah kerugian negara
PENGELOLA PENGADAAN PENYEDIA

HPS RAB /
/ BQ BQ

EE

AHS =
ALAT,
UPAH,
Bahan,
PROFIT
PENGELOLA PENGADAAN PENYEDIA

HPS RAB /
/ BQ BQ

EE

AHS =
ALAT, AHS =
ALAT,
UPAH, UPAH,
Bahan, Bahan,
PROFIT PROFIT
Evaluasi Kewajaran Harga Pokja Pemilihan melakukan evaluasi kewajaran harga
apabila harga penawaran lebih rendah dari 80% HPS, dengan ketentuan:
(1) meneliti dan menilai kewajaran harga satuan dasar meliputi harga upah,
bahan dan peralatan dari harga satuan penawaran, sekurang-kurangnya
pada setiap mata pembayaran utama;
(2) meneliti dan menilai kewajaran kuantitas/koefisien dari unsur upah, bahan,
dan peralatan dalam Analisa Harga Satuan;
(3) hasil penelitian butir (1) dan butir (2) digunakan untuk menghitung harga
satuan yang dinilai wajar tanpa memperhitungkan keuntungan yang
ditawarkan;
(4) harga satuan yang dinilai wajar digunakan untuk menghitung harga
penawaran yang dinilai wajar dan dapat dipertanggungjawabkan;
(5) harga penawaran dihitung berdasarkan volume yang ada dalam daftar
kuantitas/keluaran dan harga; dan
(6) apabila harga penawaran lebih kecil dari hasil evaluasi/perhitungan maka
harga penawaran dinyatakan tidak wajar dan gugur harga.
(1) meneliti dan menilai kewajaran harga berdasarakan informasi
terkini harga penawaran dan/atau harga satuan di pasar;
(2) mengevaluasi alasan harga penawaran dan/atau harga satuan
produk yang tidak wajar;
(3) harga satuan yang dinilai wajar digunakan untuk menghitung
harga penawaran yang dinilai wajar dan dapat
dipertanggungjawabkan;
(4) harga penawaran dihitung berdasarkan volume yang ada dalam
daftar kuantitas/keluaran dan harga; dan
(5) apabila harga penawaran lebih kecil dari hasil
evaluasi/perhitungan maka harga penawaran dinyatakan tidak
wajar dan gugur harga.
1. Ahs ? Dari sisi pengelola pengadaan

• 1. Perlu dibuat
2. Suka suka saja
3. Harus dibuat

2. Ahs dari sisi penyedia ?


A.. Disyaratkan dalam dokumen tender ?
B. Tidak disyaratkan
C. Disampaikan kalo penawaran dibawah 80%


• 3. Penawaran yang dibawah harga hps 80%

• A. Ahs penyedia dilampirkan di kontrak


B. Ahs penyedia dilampiri nantinya jaminan
pelaksanaan 5% dari hps
C. Ahs penyedia diklarifikasi dapat dipenuhi dan
tidak rugi
D. Ahs dperlukan untuk auditor dan apeha
PENGENDALIAN
KONTRAK
MUDJISANTOSA
LKPP
Pembahasan yang disampaikan disini, dalam
rangka sebagai bahan diskusi pengendalian
kontrak, bukan sebagai materi yang lengkap
mengenai pengendalian kontrak, selanjutnya
silakan dilihat peraturan, juknis atau modul
PERHATIAN terkait seperti :

-Perpres 16 tahun 2018 dan perubahannya


-Peraturan LKPP No. 9 tahun 2018
-Peraturan terkait lainnya
- dalam standar dokumen pengadaan dan
kontrak
Materi yang dibahas

PELAKSANAAN KONTRAK

SPMK-Program Mutu

Masa Pemeliharaan-
-Laporan
Draft Kontrak

TTD Kontrak
Pelelangan

SPPBJ -Kontrak
Uang

PHO

PHO
Kritis
Muka
-Rapat
Berkala
• Membuat draft kontrak dengan baik sebelum
tender/seleksi , berarti telah merencanakan
pelaksanaan kontrak dengan baik
DRAFT
KONTRAK • Pengelolaan kontrak dilakukan sejak membuat
draft kontrak, ketika tanda tangan kontrak dan
dari waktu ke waktu, bukan ribut di akhir
kontrak saja.
• Dibuat sebelum pengadaan / tender agar
dapat menemukan penyedia yang sesuai,
yang menyanggupi skema kontrak, untuk
mencapai kinerja yang baik dan untuk
menghindari risiko
• Rancangan kontrak dalam tender dapat
diubah melalui addendum dokumen
pengadaan
• Sejak batas penutupan dokumen s.d. tanda
tangan kontrak, tidak diperbolehkan adanya
perubahan ( kecuali mengenai masa
pelaksanaan yang berkurang atau
merapikan rancangan kontrak)
PENUNJUKA • Kelompok Kerja ULP menyampaikan Berita
Acara Hasil tender(BAHP) kepada PPK
N
PENYEDIA • PPK menerbitkan SPPBJ, apabila
BARANG/ a) tidak ada sanggahan dari peserta;
b) sanggahan dan/atau sanggahan
JASA banding terbukti tidak benar; atau
()
c) masa sanggah dan/atau masa
sanggah banding berakhir.

PPK mereview hasil penetapan pokja


Penetapan Surat Penunjukan Penyedia
Barang/Jasa (SPPBJ) Pejabat Penandatangan
Kontrak sebelum menetapkan SPPBJ melakukan
reviu atas laporan hasil pemilihan Penyedia dari
Pokja Pemilihan/Pejabat Pengadaan untuk
memastikan:
PENUNJUKA a. bahwa proses pemilihan Penyedia sudah
N dilaksanakan berdasarkan prosedur yang
ditetapkan; dan
PENYEDIA b. bahwa pemenang pemilihan/calon Penyedia
BARANG/ memiliki kemampuan untuk melaksanakan
JASA Kontrak.
( Per LKPP No. 9 2018 ) Berdasarkan hasil reviu, Pejabat Penandatangan
Kontrak memutuskan untuk menerima atau
menolak
Menghadirkan tenaga ahli hasil pemilihan Penyedia tersebut
yang disyaratkan
• SPMK diterbitkan selambat-lambatnya 14 hari kerja
setelah tandatangan Kontrak atau 14 hari kerja sejak
penyerahan lokasi pekerjaan.
• Dalam SPMK dicantumkan seluruh lingkup pekerjaan
dan
tanggal mulai kerja yang merupakan waktu dimulainya
pelaksanaan pekerjaan sesuai Kontrak.
SPMK / SPP SPP untuk Barang Surat Perintah Pengiriman (SPP) adalah
surat perintah tertulis
( Per LKPP Dari Pejabat Penandatangan Kontrak kepada Penyedia
No. 9 2018 ) Barang
untuk mulai melaksanakan pekerjaan penyediaan barang
sesuai Kontrak.

Pejabat Penandatangan Kontrak menerbitkan SPP


selambat-lambatnya 14 hari kerja sejak tanggal
penandatanganan Kontrak.
• SPP harus sudah disetujui/ditandatangani oleh
Penyedia sesuai dengan yang dipersyaratkan selambat-
Penandatanganan Kontrak dapat
dilakukan setelah DIPA/DPA
disahkan.

TANDA Dalam hal penandatangan


TANGAN kontrak dilakukan sebelum tahun
KONTRAK
( Per LKPP No. 9 2018 ) anggaran, maka Kontrak mulai
berlaku dan dilaksanakan
setelah DIPA/DPA berlaku
efektif.
EFEKTIF ANGGARAN
• Kontrak ditandatangani dengan
KAPAN ketentuan:
TANDA
TANGAN a. DIPA/DPA telah ditetapkan;
KONTRAK b. penandatangan kontrak dilakukan
paling lambat 14 (empat belas) hari
kerja setelah diterbitkan SPBBJ,
kecuali apabila DIPA/DPA belum
disahkan; dan
c. ditandatangani oleh Pihak yang
berwe-nang menandatangani
Kontrak.
• Pihak yang berwenang menandatangani Kontrak
Pengadaan Barang/Jasa atas nama Penyedia
Barang/Jasa adalah Direksi yang disebutkan
namanya dalam Akta Pendirian/Anggaran Dasar
Penyedia Barang/Jasa, yang telah didaftarkan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
YANG
• Pihak lain yang bukan Direksi atau yang namanya
BERTAND tidak disebutkan dalam Akta Pendirian/Anggaran
A Dasar dapat menandatangani Kontrak Pengadaan
Barang/Jasa, sepanjang pihak tersebut
TANGAN adalah pengurus/karyawan perusahaan yang
DI berstatus sebagai tenaga kerja tetap dan mendapat
kuasa atau pendelegasian wewenang yang sah dari
KONTRAK Direksi atau pihak yang sah berdasarkan Akta
Pendirian/Anggaran Dasar untuk menandatangani
Kontrak Pengadaan Barang/Jasa.

Peraturan LKPP No. 9 tahun 2018


PEMBAYARAN
UANG MUKA
28
MOBILISASI
SPPBJ
ST 0 30
MC 0
PAM TTD
SPMK PCM PHO FHO
KONTRAK

PERTANGGUNGA
JAMINAN
PELAKS
7 HR FIELD ENGINEERING CCO N
KEGAGALAN
14 HR 14 HR BANGUNAN
MAX. 10 TH
WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMELI
HARAAN
( CONSTRUCTION PERIOD )

MASA KONTRAK
1) PPK menyerahkan seluruh/sebagian lokasi
pekerjaan yang dibutuhkan kepada
Penyedia sebelum diterbitkannya SPMK.
2) PPK menerbitkan SPMK selambat-
lambatnya 14 hari kalender sejak tanggal
penandatanganan Kontrak.
SPMK 3) Dalam SPMK dicantumkan saat paling
lambat dimulainya pelaksanaan Kontrak
oleh Penyedia.
4) Untuk SPK, tanggal mulai kerja dapat
ditetapkan sama dengan tanggal
penandatanganan SPK atau tanggal
dikeluarkannya SPMK.
1) PPK bersama dengan Penyedia, unsur
perencanaan, dan unsur pengawasan,
PCM menyelenggarakan
pelaksanaan Kontrak.
rapat persiapan

! 2) Beberapa hal yang dibahas dan disepakati


dalam rapat persiapan pelaksanaan
Kontrak adalah:
a) program mutu;
RAPAT b) organisasi kerja;
PERSIAPAN c) tata cara pengaturan pelaksanaan
PELAKSANAAN pekerjaan;
KONTRAK d) jadwal pengadaan bahan/material,
mobilisasi peralatan dan personil; dan
e) penyusunan rencana pemeriksaan
lokasi pekerjaan.
Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak, dalam pekerjaan konstruksi lebih dikenal
sebagai PCM ( Pre Construction Meeting) , di pekerjaan lain disebut Kick of
Meeting
1) Program mutu disusun oleh Penyedia
paling sedikit berisi :
a) informasi mengenai pekerjaan yang
PENYUSUNA akan dilaksanakan;
N b) organisasi kerja Penyedia;
PROGRAM c) jadwal pelaksanaan pekerjaan;
MUTU d) prosedur pelaksanaan pekerjaan;
e) prosedur instruksi kerja; dan
OLEH
f) pelaksana kerja.
PENYEDIA 2) Program mutu dapat direvisi sesuai dengan
kondisi lokasi pekerjaan.
1) Nilai besaran uang muka paling tinggi sesuai
dengan yang ditetapkan dalam Kontrak.
2) Besarnya Jaminan Uang Muka adalah senilai uang
muka yang diterima Penyedia.
3) Jaminan Uang Muka diterbitkan oleh Bank Umum,
perusahaan penjaminan atau perusahaan asuransi.
4) Penyedia dapat mengajukan permohonan
pengambilan uang muka secara tertulis kepada PPK
disertai dengan rencana penggunaan uang muka
PEMBAYARA untuk melaksanakan pekerjaan sesuai Kontrak.
N 5) PPK mengajukan surat permintaan pembayaran
untuk permohonan tersebut setelah Jaminan Uang
UANG Muka diterima dari Penyedia.
MUKA 6) Pengembalian uang muka diperhitungkan
berangsur-angsur secara proporsional pada setiap
pembayaran prestasi pekerjaan dan paling lambat
harus lunas pada saat pekerjaan mencapai prestasi
100% (seratus perseratus).
7) Untuk Kontrak tahun jamak, nilai Jaminan Uang
Muka secara bertahap dapat dikurangi sesuai
dengan pencapaian prestasi pekerjaan.
PCM /
RPPK/
Kick Of Progra Adendum
m Mutu Mungki kontrak atas
Meetin n perlu kontrak
g dll harga
satuan

Pengendalia
n kontrak

Out put
kontrak
PENGENDALIAN
KONTRAK

Kondisi apabila penyedia terlambat


KLAUSUL melaksanakan Pekerjaan sesuai jadwal, maka
KONTRAK PPK harus memberikan peringatan secara
KRITIS tertulis atau dikenakan ketentuan tentang
kontrak kritis
Adanya di
standar dokumen
konstruksi Sudah adakah klausul kontrak kritis di kontrak kita ?

Dapat diterapkan di
pengadaan yg lain !
PERATURAN LKPP NO 9 TAHUN 2018
• Para pihak melakukan pengawasan/ pengendalian
terhadap pelaksanaan Kontrak baik secara langsung
atau melalui pihak lain yang ditunjuk.
• Pengawasan/pengendalian Kontrak dapat
dilaksanakan secara sendiri-sendiri atau bersama-
sama oleh :
a. Pejabat Penandatangan Kontrak;
b. pihak ketiga yang independen;
c. Penyedia; dan/atau
d. pengguna akhir.
PERATURAN LKPP NO 9 TAHUN
2018
Dalam hal terjadi deviasi antara realisasi dengan target
pelaksanaan Kontrak atau terjadi Kontrak Kritis maka
para pihak melakukan Rapat Pembuktian (Show Cause
Meeting/SCM).
Pejabat Penandatangan Kontrak memerintahkan
Penyedia untuk melaksanakan perbaikan target dan
realisasi pelaksanaan pekerjaan.
Apabila Penyedia tidak mampu mencapai target yang
ditetapkan pada SCM maka Pejabat Penandatangan
Kontrak mengeluarkan Surat Peringatan (SP) kepada
Penyedia.
PERATURAN LKPP NO 9 TAHUN
2018
Dalam hal telah dikeluarkan SP ketiga dan Penyedia
dinilai tidak mampu mencapai target yang ditetapkan,
maka Pejabat Penandatangan Kontrak dapat melakukan
pemutusan Kontrak secara sepihak dan memberikan
sanksi kepada Penyedia sesuai ketentuan yang berlaku.
A. dlm periode I (rencana fisik pelaks. 0%-
70% dari Kontrak), realisasi fisik pelaks.
KLAUSUL terlambat lebih besar 10% dari rencana;
KONTRAK B. dlm periode II (rencana fisik pelaks. 70%-
KRITIS 100% dari Kontrak), realisasi fisik pelaks.
terlambat lebih besar 5% dari rencana.
C. rencana fisik pelaks. 70%-100% dari
KONTRAK Kontrak, realisasi fisik pelaks. terlambat
KRITIS
kurang dari 5% dari rencana dan akan
PERIODE 1
melampaui tahun anggaran berjalan.
• dlm hal keterlambatan tsb huruf c.
diatas, setelah dilakukan rapat
PENANGANAN
KONTRAK
bersama atasan PPK sebelum tahun
KONTRAK
KRITIS anggaran berakhir dapat langsung
KRITIS
PERIODE 1 memutuskan Kontrak secara sepihak
dgn mengesampingkan pasal 1266
Kitab UU Hukum Perdata.
Keterlambatan Pelaksanaan
Pekerjaan dan Kontrak Kritis
SE PUPR NO 10 2018
• Apabila Penyedia terlambat melaksanakan
pekerjaan sesuai jadwal, maka PPK harus
memberikan peringatan secara tertulis atau
memberlakukan ketentuan kontrak kritis.
Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan
dan Kontrak Kritis
• Kontrak dinyatakan kritis apabila:
a. Dalam periode I (rencana fisik pelaksanaan 0% - 70%
dari Kontrak), selisih keterlambatan antara realisasi
fisik pelaksanaan dengan rencana lebih besar 10%
b. Dalam periode II (rencana fisik pelaksanaan 70% -
100% dari Kontrak), selisih keterlambatan antara
realisasi fisik pelaksanaan dengan rencana lebih besar
5%;
c. Dalam periode II (rencana fisik pelaksanaan 70% -
100% dari Kontrak), selisih keterlambatan antara
realisasi fisik pelaksanaan dengan rencana
pelaksanaan kurang dari 5% dan akan melampaui
tahun anggaran berjalan.
Penanganan kontrak kritis dilakukan dengan rapat
pembuktian ( s h o w c a u s e meeting /SCM)
a. Pada saat Kontrak dinyatakan kritis, Pengawas Pekerjaan
memberikan peringatan secara tertulis kepada Penyedia dan
selanjutnya menyelenggarakan Rapat Pembuktian (SCM) Tahap
I.
b. Dalam SCM Tahap I, PPK, Pengawas Pekerjaan dan Penyedia
membahas dan menyepakati besaran kemajuan fisik yang
harus dicapai oleh Penyedia dalam periode waktu tertentu (uji
coba pertama) yang dituangkan dalam Berita Acara SCM Tahap
I.
c. Apabila Penyedia gagal pada uji coba pertama, maka PPK
menerbitkan Surat Peringatan Kontrak Kritis I dan harus
diselenggarakan SCM Tahap II yang membahas dan
menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus dicapai oleh
Penyedia dalam waktu tertentu (uji coba kedua) yang
dituangkan dalam Berita Acara SCM Tahap II.
Penanganan kontrak kritis dilakukan dengan rapat
pembuktian ( s h o w c a u s e meeting /SCM)
d. Apabila Penyedia gagal pada uji coba kedua, maka PPK
menerbitkan Surat Peringatan Kontrak Kritis II dan
harus diselenggarakan SCM Tahap III yang membahas
dan menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus
dicapai oleh Penyedia dalam waktu tertentu (uji coba
ketiga) yang dituangkan dalam Berita Acara SCM
Tahap III.
e. Apabila Penyedia gagal pada uji coba ketiga, maka PPK
menerbitkan Surat Peringatan Kontrak Kritis III dan
PPK dapat melakukan pemutusan Kontrak secara
sepihak dengan mengesampingkan Pasal 1266 dan
1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
f. Apabila uji coba berhasil, namun pada pelaksanaan
pekerjaan selanjutnya Kontrak dinyatakan kritis lagi
maka berlaku ketentuan SCM dari awal.
100%

70%
KONTRAK
KRITIS >10%

PERIODE 1

Periode I
Periode II
0% - 70%
70% - 100%

PEKERJAAN TERLAMBAT DARI YANG DIRENCANAKAN MELEBIHI 10 PERSEN ,


ADAKAN RAPAT DAN BERI SURAT PERINGATAN
100%
>5%
70%

KONTRAK
KONTRAK
KRITIS
KRITIS
PERIODE
PERIODE 1
II

Periode I
Periode II
0% - 70%
70% - 100%

PEKERJAAN TERLAMBAT DARI YANG DIRENCANAKAN MELEBIHI 5


PERSEN ,
<5%
Melewati

KONTRAK Tahun
Anggaran

KRITIS 70%
KONTRAK
PERIODE II
KRITIS
MELAMPAUI
PERIODE 1
TAHUN
ANGGARAN Penyelesaian
Periode I Periode II Pekerjaan
0% - 70% 70% - 100%

PEKERJAAN TERLAMBAT DARI YANG DIRENCANAKAN KURANG DARI 5 PERSEN tapi


akan melampui tahun anggaran, ADAKAN RAPAT DAN kontrak
dapat diputus
• Kontrak selama 90 hari.
Pengiriman dilakukan tiga tahap ( contoh ):
a. Tahap I sampai dengan 30% pekerjaan paling
lambat empat puluh hari setelah tanda tangan
kontrak;
b. Tahap II sampai dengan 60% pekerjaan paling
CONTOH lambat enam puluh hari setelah tanda tangan
PENGENDALIA
KONTRAK kontrak;
c. Tahap III sampai dengan 100% pekerjaan paling
N
KRITIS
lambat sampai dengan tanggal berakhir
KONTRAK
PERIODE 1 kontrak.
PEKERJAAN Apabila penyedia belum mencapai target dan
BARANG keterlambatan tersebut kesalahan penyedia
maka penyedia diberikan surat peringatan
pertama dan surat peringatan kedua.
Apabila penyedia tidak dapat menyelesaikan
pekerjaan setelah diberikan surat peringatan
dilakukan pemutusan kontrak dan penyedia
Pengendalian kontrak konsultan
berdasar
• TOR / KAK ( rapat berkala )
• Tanggapan konsultan atas TOR / KAK
Rapat Berkala
• dimana rapat berkala ini dapat dilakukan dengan
RAPAT interval waktu harian, mingguan, dan/atau bulanan
sesuai dengan intensitas pelaksanaan pekerjaan.
BERKALA
KONTRAK
KHUSUS
KRITIS
Rapat Khusus
DAN
PERIODE 1 • dimana rapat ini dilakukan bilamana terdapat
REVIU hambatan, kendala, permasalahan, atau
penyimpangan yang terjadi pada pelaksanaan
pekerjaan.
• Pembayaran berdasar prestasi pekerjaan
atau adanya surat jaminan
• Pembayaran berdasar peraturan keuangan
• Agar diperhatikan pembayaran di akhir
tahun
• Bila diberikan uang muka dipotong PPN dan
PEMBAYARAN
KONTRAK PPh
DAN
KRITIS • Bila diberikan uang muka, disetiap
AUDIT
PERIODE 1 pembayaran bulanan/termin/sekaligus agar
dipotong uang muka
• Setiap pembayaran
bulanan/termin/sekaligus dipotong
PPN/PPh
• Dalam hal penyerahan pekerjaan melebih
tanggal berakhirnya kontrak maka
dikenakan denda sesuai klausul kontrak
Volume dan spesifikasi
(syarat pekerjaan selesai sesuai
kontrak )
KONTRAK
SERAHTERIMA
KRITIS
PEKERJAAN
PERIODE 1 1. Sesuai Hasil pekerjaan ( volume, mutu
dan waktu)
2. Sesuai Hasi Test pekerjaan
3. Jaminan pekerjaan / Masa pemeliharaan
4. Surat keaslian produk dan dokumentasi
5. Mencegah adanya KKN dan kerugian
negara
Serah terima
• PPHP ?
• Wakil PPK / tim teknis / staf pendukung / Konsultan
pengawas
MASA PEMELIHARAAN
• Kerusakan atau tidak berfungsi sesuai kontrak
dilakukan perbaikan
• Pencairan jaminan pemeliharaan
PENGENDALIAN PPK
• Peran Tim PPK ?
• Peran konsultan ?
• Peran tim teknis ?
• Peran APIP ? BPKP ? LKPP ?

• Monitoring harian ?
• Monitoring bulanan ?
• Monitoring bulanan ?

Anda mungkin juga menyukai