DAN
SOLUSINYA
MUDJISANTOSA LKPP
Pekerjaan terlambat
1. Bukan karena kesalahan penyedia ==> Perpanjangan waktu
kontrak ===> tidak dikenakan denda
• Respon :
• Dalam hal kontrak tidak selesai karena kesalahan penyedia ==>
secara otomatis dengan berakhirnya kontrak maka terjadi
pemutusan kontrak ==> dikenai sanksi pemutusan kontrak
• Dalam hal kontrak tidak selesai karena BUKAN kesalahan
penyedia ==> maka dilakukan penghentian kontrak ==> penyedia
tidak dikenakan sanksi
• Dalam hal kontrak dilanjutkan untuk diselesaikan, misal sampai 22
Januari 2019 ?
• Respon :
Bila melebihi tahun anggaran, dapatkah dibayar di tahun 2019 ini ?
• Dalam hal aspek keuangan / anggaran membolehkan atau dapat akan dibayar
maka :
www.mudjisantosa.net
KONTRAK dgn PENYEDIA HPS %
hps
HPS
Penawaran Penyedia Harga Jumlah
1 Komputer 100 5.000.000 500.000.000
2 Printer 40 4.000.000 160.000.000
3 Scanner 20 1.500.000 30.000.000
4 CD Writter 50 3.250.000 162.500.000
822.000.000 852.500.000
LEVEL POKJA
LEVEL PPK
LEVEL AUDIT
LEVEL APEHA
LEVEL PENYEDIA
LEVEL BUDGET
LEVEL DUA PENYEDIA / SATU PENYEDIA
Tidak gugur
Tidak dinegosiasi
a) Untuk Kontrak Harga Satuan atau Kontrak Gabungan Lumsum
dan Harga Satuan, Pokja Pemilihan melakukan klarifikasi
terhadap harga satuan yang nilainya lebih besar dari 110% dari
harga satuan yang tercantum dalam HPS.
b) Apabila setelah dilakukan klarifikasi, ternyata harga satuan
tersebut dapat dipertanggungjawabkan/sesuai dengan harga
pasar maka harga satuan tersebut dinyatakan tidak timpang.
c) Apabila setelah dilakukan klarifikasi Harga Satuan tersebut
dinyatakan timpang, maka harga satuan timpang hanya berlaku
untuk volume sesuai daftar kuantitas dan harga. Jika terjadi
penambahan volume terhadap harga satuan yang dinyatakan
timpang, maka pembayaran terhadap tambahan volume tersebut
berdasarkan harga satuan yang tercantum dalam HPS.
1. Hps memiliki beberapa item, ada suatu item di HPS dengan
harga satuan rp 1 juta.. Penyedia yg menang ..adalah penyedia
termurah... menawar untuk item tersebut rp 4 juta, sehingga di
kontrak untuk item tersebut Rp 4 juta.
Bagamana dengan hal ini ?
A. Kontrak dibatalkan
B. Pelelangan dibatalkan
C. Tidak masalah
A. Perlu
B. Tidak perlu
3.. ketika terjadi putus kontrak.. Untuk *item harga timpang*
• A. Dibayar 100%
B. Dibayar dgn harga wajar
C. Audit dulu untuk mencegah kerugian negara
4. Dalam kontrak yang selesai 100 persen dan tidak ada perubahan volume, dalam kontrak
tersebut ada item yang harganya timpang ( harga satuan untuk hps item tersebut rp 1 juta,
penyedia menawar Rp 4juta ) hal ini merupakan
• A. Kerugian negara
• B. Mark up harga
• C. Dilihat ahs nya penyedia. Jika ahs nya penyedua ngawur harganya maka hal ini
merupakan Kerugian negara.
• D. Dibayar 100% dan tidak ada kerugian negara
HPS RAB /
/ BQ BQ
EE
AHS =
ALAT,
UPAH,
Bahan,
PROFIT
PENGELOLA PENGADAAN PENYEDIA
HPS RAB /
/ BQ BQ
EE
AHS =
ALAT, AHS =
ALAT,
UPAH, UPAH,
Bahan, Bahan,
PROFIT PROFIT
Evaluasi Kewajaran Harga Pokja Pemilihan melakukan evaluasi kewajaran harga
apabila harga penawaran lebih rendah dari 80% HPS, dengan ketentuan:
(1) meneliti dan menilai kewajaran harga satuan dasar meliputi harga upah,
bahan dan peralatan dari harga satuan penawaran, sekurang-kurangnya
pada setiap mata pembayaran utama;
(2) meneliti dan menilai kewajaran kuantitas/koefisien dari unsur upah, bahan,
dan peralatan dalam Analisa Harga Satuan;
(3) hasil penelitian butir (1) dan butir (2) digunakan untuk menghitung harga
satuan yang dinilai wajar tanpa memperhitungkan keuntungan yang
ditawarkan;
(4) harga satuan yang dinilai wajar digunakan untuk menghitung harga
penawaran yang dinilai wajar dan dapat dipertanggungjawabkan;
(5) harga penawaran dihitung berdasarkan volume yang ada dalam daftar
kuantitas/keluaran dan harga; dan
(6) apabila harga penawaran lebih kecil dari hasil evaluasi/perhitungan maka
harga penawaran dinyatakan tidak wajar dan gugur harga.
(1) meneliti dan menilai kewajaran harga berdasarakan informasi
terkini harga penawaran dan/atau harga satuan di pasar;
(2) mengevaluasi alasan harga penawaran dan/atau harga satuan
produk yang tidak wajar;
(3) harga satuan yang dinilai wajar digunakan untuk menghitung
harga penawaran yang dinilai wajar dan dapat
dipertanggungjawabkan;
(4) harga penawaran dihitung berdasarkan volume yang ada dalam
daftar kuantitas/keluaran dan harga; dan
(5) apabila harga penawaran lebih kecil dari hasil
evaluasi/perhitungan maka harga penawaran dinyatakan tidak
wajar dan gugur harga.
1. Ahs ? Dari sisi pengelola pengadaan
• 1. Perlu dibuat
2. Suka suka saja
3. Harus dibuat
•
• 3. Penawaran yang dibawah harga hps 80%
PELAKSANAAN KONTRAK
SPMK-Program Mutu
Masa Pemeliharaan-
-Laporan
Draft Kontrak
TTD Kontrak
Pelelangan
SPPBJ -Kontrak
Uang
PHO
PHO
Kritis
Muka
-Rapat
Berkala
• Membuat draft kontrak dengan baik sebelum
tender/seleksi , berarti telah merencanakan
pelaksanaan kontrak dengan baik
DRAFT
KONTRAK • Pengelolaan kontrak dilakukan sejak membuat
draft kontrak, ketika tanda tangan kontrak dan
dari waktu ke waktu, bukan ribut di akhir
kontrak saja.
• Dibuat sebelum pengadaan / tender agar
dapat menemukan penyedia yang sesuai,
yang menyanggupi skema kontrak, untuk
mencapai kinerja yang baik dan untuk
menghindari risiko
• Rancangan kontrak dalam tender dapat
diubah melalui addendum dokumen
pengadaan
• Sejak batas penutupan dokumen s.d. tanda
tangan kontrak, tidak diperbolehkan adanya
perubahan ( kecuali mengenai masa
pelaksanaan yang berkurang atau
merapikan rancangan kontrak)
PENUNJUKA • Kelompok Kerja ULP menyampaikan Berita
Acara Hasil tender(BAHP) kepada PPK
N
PENYEDIA • PPK menerbitkan SPPBJ, apabila
BARANG/ a) tidak ada sanggahan dari peserta;
b) sanggahan dan/atau sanggahan
JASA banding terbukti tidak benar; atau
()
c) masa sanggah dan/atau masa
sanggah banding berakhir.
PERTANGGUNGA
JAMINAN
PELAKS
7 HR FIELD ENGINEERING CCO N
KEGAGALAN
14 HR 14 HR BANGUNAN
MAX. 10 TH
WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMELI
HARAAN
( CONSTRUCTION PERIOD )
MASA KONTRAK
1) PPK menyerahkan seluruh/sebagian lokasi
pekerjaan yang dibutuhkan kepada
Penyedia sebelum diterbitkannya SPMK.
2) PPK menerbitkan SPMK selambat-
lambatnya 14 hari kalender sejak tanggal
penandatanganan Kontrak.
SPMK 3) Dalam SPMK dicantumkan saat paling
lambat dimulainya pelaksanaan Kontrak
oleh Penyedia.
4) Untuk SPK, tanggal mulai kerja dapat
ditetapkan sama dengan tanggal
penandatanganan SPK atau tanggal
dikeluarkannya SPMK.
1) PPK bersama dengan Penyedia, unsur
perencanaan, dan unsur pengawasan,
PCM menyelenggarakan
pelaksanaan Kontrak.
rapat persiapan
Pengendalia
n kontrak
Out put
kontrak
PENGENDALIAN
KONTRAK
Dapat diterapkan di
pengadaan yg lain !
PERATURAN LKPP NO 9 TAHUN 2018
• Para pihak melakukan pengawasan/ pengendalian
terhadap pelaksanaan Kontrak baik secara langsung
atau melalui pihak lain yang ditunjuk.
• Pengawasan/pengendalian Kontrak dapat
dilaksanakan secara sendiri-sendiri atau bersama-
sama oleh :
a. Pejabat Penandatangan Kontrak;
b. pihak ketiga yang independen;
c. Penyedia; dan/atau
d. pengguna akhir.
PERATURAN LKPP NO 9 TAHUN
2018
Dalam hal terjadi deviasi antara realisasi dengan target
pelaksanaan Kontrak atau terjadi Kontrak Kritis maka
para pihak melakukan Rapat Pembuktian (Show Cause
Meeting/SCM).
Pejabat Penandatangan Kontrak memerintahkan
Penyedia untuk melaksanakan perbaikan target dan
realisasi pelaksanaan pekerjaan.
Apabila Penyedia tidak mampu mencapai target yang
ditetapkan pada SCM maka Pejabat Penandatangan
Kontrak mengeluarkan Surat Peringatan (SP) kepada
Penyedia.
PERATURAN LKPP NO 9 TAHUN
2018
Dalam hal telah dikeluarkan SP ketiga dan Penyedia
dinilai tidak mampu mencapai target yang ditetapkan,
maka Pejabat Penandatangan Kontrak dapat melakukan
pemutusan Kontrak secara sepihak dan memberikan
sanksi kepada Penyedia sesuai ketentuan yang berlaku.
A. dlm periode I (rencana fisik pelaks. 0%-
70% dari Kontrak), realisasi fisik pelaks.
KLAUSUL terlambat lebih besar 10% dari rencana;
KONTRAK B. dlm periode II (rencana fisik pelaks. 70%-
KRITIS 100% dari Kontrak), realisasi fisik pelaks.
terlambat lebih besar 5% dari rencana.
C. rencana fisik pelaks. 70%-100% dari
KONTRAK Kontrak, realisasi fisik pelaks. terlambat
KRITIS
kurang dari 5% dari rencana dan akan
PERIODE 1
melampaui tahun anggaran berjalan.
• dlm hal keterlambatan tsb huruf c.
diatas, setelah dilakukan rapat
PENANGANAN
KONTRAK
bersama atasan PPK sebelum tahun
KONTRAK
KRITIS anggaran berakhir dapat langsung
KRITIS
PERIODE 1 memutuskan Kontrak secara sepihak
dgn mengesampingkan pasal 1266
Kitab UU Hukum Perdata.
Keterlambatan Pelaksanaan
Pekerjaan dan Kontrak Kritis
SE PUPR NO 10 2018
• Apabila Penyedia terlambat melaksanakan
pekerjaan sesuai jadwal, maka PPK harus
memberikan peringatan secara tertulis atau
memberlakukan ketentuan kontrak kritis.
Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan
dan Kontrak Kritis
• Kontrak dinyatakan kritis apabila:
a. Dalam periode I (rencana fisik pelaksanaan 0% - 70%
dari Kontrak), selisih keterlambatan antara realisasi
fisik pelaksanaan dengan rencana lebih besar 10%
b. Dalam periode II (rencana fisik pelaksanaan 70% -
100% dari Kontrak), selisih keterlambatan antara
realisasi fisik pelaksanaan dengan rencana lebih besar
5%;
c. Dalam periode II (rencana fisik pelaksanaan 70% -
100% dari Kontrak), selisih keterlambatan antara
realisasi fisik pelaksanaan dengan rencana
pelaksanaan kurang dari 5% dan akan melampaui
tahun anggaran berjalan.
Penanganan kontrak kritis dilakukan dengan rapat
pembuktian ( s h o w c a u s e meeting /SCM)
a. Pada saat Kontrak dinyatakan kritis, Pengawas Pekerjaan
memberikan peringatan secara tertulis kepada Penyedia dan
selanjutnya menyelenggarakan Rapat Pembuktian (SCM) Tahap
I.
b. Dalam SCM Tahap I, PPK, Pengawas Pekerjaan dan Penyedia
membahas dan menyepakati besaran kemajuan fisik yang
harus dicapai oleh Penyedia dalam periode waktu tertentu (uji
coba pertama) yang dituangkan dalam Berita Acara SCM Tahap
I.
c. Apabila Penyedia gagal pada uji coba pertama, maka PPK
menerbitkan Surat Peringatan Kontrak Kritis I dan harus
diselenggarakan SCM Tahap II yang membahas dan
menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus dicapai oleh
Penyedia dalam waktu tertentu (uji coba kedua) yang
dituangkan dalam Berita Acara SCM Tahap II.
Penanganan kontrak kritis dilakukan dengan rapat
pembuktian ( s h o w c a u s e meeting /SCM)
d. Apabila Penyedia gagal pada uji coba kedua, maka PPK
menerbitkan Surat Peringatan Kontrak Kritis II dan
harus diselenggarakan SCM Tahap III yang membahas
dan menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus
dicapai oleh Penyedia dalam waktu tertentu (uji coba
ketiga) yang dituangkan dalam Berita Acara SCM
Tahap III.
e. Apabila Penyedia gagal pada uji coba ketiga, maka PPK
menerbitkan Surat Peringatan Kontrak Kritis III dan
PPK dapat melakukan pemutusan Kontrak secara
sepihak dengan mengesampingkan Pasal 1266 dan
1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
f. Apabila uji coba berhasil, namun pada pelaksanaan
pekerjaan selanjutnya Kontrak dinyatakan kritis lagi
maka berlaku ketentuan SCM dari awal.
100%
70%
KONTRAK
KRITIS >10%
PERIODE 1
Periode I
Periode II
0% - 70%
70% - 100%
KONTRAK
KONTRAK
KRITIS
KRITIS
PERIODE
PERIODE 1
II
Periode I
Periode II
0% - 70%
70% - 100%
KONTRAK Tahun
Anggaran
KRITIS 70%
KONTRAK
PERIODE II
KRITIS
MELAMPAUI
PERIODE 1
TAHUN
ANGGARAN Penyelesaian
Periode I Periode II Pekerjaan
0% - 70% 70% - 100%
• Monitoring harian ?
• Monitoring bulanan ?
• Monitoring bulanan ?