Oleh:
Dr. Ir. Abdul Kamarzuki, MPM.
Direktur Jenderal Tata Ruang, Kementerian ATR/BPN
Penyelenggaraan Penataan Ruang
sebagai amanah UU No. 11 tahun 2020 tentang Cipta
Kerja
Asas UU CK No. 11/2020 Pasal 13: Penyederhanaan persyaratan dasar perizinan berusaha
meliputi
Pasal 2: UU CK diselenggarakan berdasarkan asas: 1) Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR);
1) Pemerataan hak; 2) Persetujuan Lingkungan; dan
2) Kepastian hukum; 3) Persetujuan Bangunan
3) Kemudahan berusaha;
4) Kebersamaan, dan
5) Kemandirian. Pasal 14: KKPR diberikan sebagai kesesuaian rencana lokasi
kegiatan dan/atau usaha dengan RDTR, dengan
ketentuan:
Dengan tujuan antara lain untuk
peningkatan ekosistem investasi dan Pasal 15:
kegiatan berusaha Pemerintah Daerah yang belum menyusun
Pemerintah
Daerah yang dan menyediakan RDTR, maka KKPR
Pasal 6: Peningkatan ekosistem investasi dan kegiatan sudah menyusun diberikan melalui persetujuan dengan asas
berusaha meliputi: dan menyediakan berjenjang dan komplementer berdasarkan:
a. Penerapan perijinan berbasisi risiko; RDTR • RTRW Nasional • RZ KSNT
b. Penyederhanaan persyaratan • RTRW Provinsi • RZ KAW
dasar
Perizinan Berusaha; maka KKPR • RTRW • RTR
c. Penyederhanaan Perizinan Berusaha diberikan melalui Kabupaten/Kot Pulau/Kepulauan
sektor; dan konfirmasi a
d. Penyederhanaan persyaratan investasi. • RTR KSN
2
Mengapa Perlu Dilakukan
UU CK dan PP No. 21 Tahun 2021 merupakan langkah strategis
pemerintah dalam mengatasi permasalahan investasi dan penciptaan
lapangan kerja, yang salah satunya diakibatkan oleh tumpang tindih
pengaturan penataan ruang.
Penataan Ruang?
Ruang Terbatas Populasi Manusia Aktivitas Manusia Ruang Bukan Hanya Mengatur Aktivitas di
Terus Meningkat Tidak Terbatas Untuk Manusia Sekitar Daerah Rawan
Ruang menampung semua aktivitas
Bencana
Ukuran ruang yang Jumlah penduduk terus Hewan dan tumbuhan juga
tersedia di muka bumi mengalami peningkatan manusia, dari bekerja, tempat memerlukan ruang Dengan RTR, manusia dapat
tidak pernah bertambah. tinggal, rekreasi hingga mengantisipasi pembangunan
peristirahatan terakhir dan aktivitas di sekitar daerah
(Tempat Pemakaman Umum) rawan bencana
Tujuan Penataan Ruang
3
SEBELUM UU CK & PP No. 21 TAHUN 2021
Produk Rencana Tata Ruang (RTR) Masyarakat dan investor yang Proses penerbitan izin Banyaknya kasus
hanya dimiliki dan disimpan ingin mengakses informasi RTR berusaha menjadi rumit tumpang tindih
oleh Pemerintah dalam bentuk harus datang langsung ke kantor dan tidak transparan. pemanfaatan ruang.
fisik (hard copy), sehingga tata pemerintah dan menempuh
ruang terkesan ‘menghambat’ proses administrasi yang lama
investasi. dan rumit.
Produk RTR telah dipublikasi Masyarakat dan pihak terkait Platform produk RTR juga terkoneksi dengan Perizinan berusaha yang telah
oleh Pemerintah melalui berbagai dapat memanfaatkan informasi portal pelayanan perizinan, sehingga proses diterbitkan menjadi pertimbangan
platform. RTR secara online. perizinan berusaha dan non-usaha menjadi lebih dalam peningkatan kualitas RTR
cepat dan transparan.
4
Perbandingan Outline PP No. 15/2010 dengan PP No.
21/2021 1 BAB I KETENTUAN UMUM
Outline Outline 1 BAB I KETENTUAN UMUM
PP No. 15 2 BAB II PENGATURAN TATA RUANG PP No. 21 2 BAB II PERENCANAAN TATA RUANG
I. Umum
Tahu 3 BAB III PEMBINAAN PENATAAN RUANG Tahu II. Penyusunan Rencana Umum Tata Ruang
I. Umum
n II. Bentuk dan Tata Cara Pembinaan Penataan Ruang n III. Penyusunan Rencana Rinci Tata Ruang
IV. Penetapan Rencana Umum Tata Ruang
2010 4 BAB IV PELAKSANAAN PERENCANAAN TATA RUANG 2021 V. Penetapan Rencana Rinci Tata Ruang
I. Umum VI. Peninjauan Kembali dan Revisi Rencana Tata Ruang
II. Penyusunan dan Penetapan Rencana Umum Tata Ruang
3 BAB III PEMANFAATAN RUANG
III. Penyusunan dan Penetapan Rencana Rinci Tata Ruang
I. Umum
IV. Penyusunan dan Penetapan Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan
II. Pelaksanaan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang
V. Penyusunan dan Penetapan Rencana Tata Ruang Kawasan Perdesaan
III. Pelaksanaan Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang
VI. Kriteria dan Tata Cara Peninjauan Kembali Rencana Tata Ruang
5 4 BAB IV PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG
BAB V PELAKSANAAN PEMANFAATAN RUANG
I. Umum
I. Umum
II. Penilaian Pelaksanaan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang
II. Pemanfaatan Ruang Wilayah
III. Pemberian Insentif dan Disinsentif
III. Pemanfaatan Ruang Kawasan Strategis
IV. Pengenaan Sanksi
IV. Pemanfaatan Ruang Kawasan Perkotaan
V. Penyelesaian Sengketa Pemanfaatan Ruang
V. Pemanfaatan Ruang Kawasan Perdesaan
6 5 BAB V PENGAWASAN PENATAAN RUANG
BAB VI PELAKSANAAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG
VI. Umum
VI. Umum
VII. Lingkup Pengawasan Penataan Ruang
VII. Pengaturan Zonasi
VIII. Tata Cara Pengawasan Khusus Penataan Ruang
VIII. Perizinan
IX. Pemberian Insentif dan Disinsentif 6 BAB VI PEMBINAAN PENATAAN RUANG
X. Sanksi Administratif IX. Umum
7
BAB VII PENGAWASAN PENATAAN RUANG X. Bentuk dan Tata Cara Pembinaan Penataan Ruang
XI. Umum III. Pengembangan Profesi Perencana Tata Ruang
XII. Bentuk dan Tata Cara Pengawasan 7 BAB VII KELEMBAGAAN PENATAAN RUANG
XIII. Perizinan
XIV. Pemberian Insentif dan Disinsentif 8 BAB VIII KETENTUAN LAIN-LAIN
8 XV. Sanksi Administratif 9 BAB IX KETENTUAN PERALIHAN
BAB VIII KETENTUAN PERALIHAN
9
BAB IX KETENTUAN PENUTUP 10 BAB X KETENTUAN PENUTUP
5
Terobosan Kebijakan terkait
Perencanaan Tata Ruang
6
1 2 3 4 5 6 Perencanaan
UU CK dan PP No. 21/2021 memandatkan
Terobosan Kebijakan terkait Perencanaan Tata Ruang penyederhanaan (streamlining) hierarki penataan
ruang.
Penyederhanaan Produk RTR
Penghapusan Ketentuan Penetapan Kawasan Strategis (KS)
Ruang
Udara
PP No. 21 Tahun
Ruang
2021 telah mengatur
Darat
pengintegrasian
muatan teknis
ruang laut menjadi Ruang
satu produk rencana Laut
tata ruang.
Ruang
Dalam
Bumi
PP No. 21/2021: Pasal 7, Pasal 12 ayat (2) – (4), Pasal 16 ayat (2) – (4), Pasal 19 ayat (2) – (4), Pasal 23 ayat (2) – (4), Pasal 27 ayat (2) – (4), Pasal 36 ayat (2) – (4)
9
1 2 3 4 5 6 Perencanaan
PP No. 21/2021: Pasal 12 ayat (3), Pasal 16 ayat (8), Pasal 19 ayat (8), Pasal 19 ayat (3), Pasal 23 ayat (3), Pasal 27 ayat (3), Pasal 36 ayat (3), Pasal 39 ayat (3), Pasal 46 ayat (3), Pasal 53 ayat (3), Pasal 57 ayat (3)
1
1 2 3 4 5 6 Perencanaan
1
1 2 3 4 5 6
Penetapan
Proses Bisnis Penetapan RTRW Provinsi/Kabupaten/Kota
Terobosan 1 2 3 4
Penetapan RTRW Pembahasan Penyampaian
Penyusunan Pengajuan
Ranperda RTRW Ranperda RTRW
dalam RTRW Ranperda RTRW
(Loket)
di DPRD
PP No. 21/2021
Pasal 60-84: Pemprov/Pemkab/Pemkot dan Dari Gubernur/Bupati/Wali Kota Gubernur/Bupati/Walikota DPRD
Prov/Kab/Kota, dan perangkat
Dari
Perangkat Daerah terkait kepada DPRD Prov/Kab/Kota. Gubernur/Bupati/Wali
daerah terkait
Jangka waktu penyusunan Kota kepada Menteri
dan penetapan RTRW ATR
dibatasi paling lama 18 Di dalamnya memuat:
a. Pengaturan wilayah perairan Maks. 10 hari
bulan, terhitung sejak
pesisir
pelaksanaan penyusunan (khusus untuk RTRW Provinsi)
RTRW. b. BA pembahasan dari Pemprov
(khusus untuk RTRW
Kajian lingkungan hidup Kabupaten/Kota)
strategis diintegrasikan ke *Mengintegrasikan
c. Validasi dokumen kajian Maks. 10 hari program/kegiatan sektor, kegiatan
dalam materi teknis RTRW, lingkungan hidup strategis dari *Catatan: Jika tidak diterbitkan hingga batas waktu, yang bersifat strategis nasional,
tidak lagi disusun dalam Menteri LHK* maka dokumen yang diajukan oleh Pemda batas daerah, garis pantai, dan
dokumen terpisah. d. Rekomendasi peta dasar dari dianggap telah disetujui.
kawasan hutan.
Khusus untuk RTRW Prov., BIG*
materi teknis muatan
perairan pesisir yang
diintegrasikan harus sudah
9 8 7 6 5 Pembahasan
Penetapan Persetujuan Penerbitan
mendapat persetujuan Evaluasi
Persetujuan Lintas
teknis dari Menteri KKP. Perda RTRW Ranperda RTRW Bersama
Substansi (Persub) Sektor
(Linsek)*
Khusus untuk RTRW Mendagri (khusus untuk Gubernur/Bupati/ Wali
Gubernur/Bupati/
Kab/Kota, evaluasi Ranperda Wali Kota
RTRWP)/Gubernur (khusus Kota dan DPRD Prov. Menteri ATR ATR, Pemprov/Pemkab/
RTRW sebelum penetapan untuk RTRWK) Pemkot, DPRD, dan K/L/D
dilakukan oleh Gubernur, terkait
bukan lagi oleh Kemendagri.
Maks. 2 bulan Maks. 20 hari
1
1 2 3 4 5 6
Penetapan
Proses Bisnis Penetapan RDTR Kabupaten/Kota
Terobosan
Penetapan RDTR 1 2
dalam Penyampaian
Konsultansi Publik Ranperkada RDTR
PP No. 21/2021
(Loket)
Pasal 85 – 91:
Pemkab/Pemkot bersama Dari Bupati/Wali Kota kepada
Jangka waktu Masyarakat, termasuk DPRD Menteri ATR
penyusunan dan
penetapan RDTR dibatasi
paling lama 12 bulan,
terhitung sejak
pelaksanaan penyusunan Mengintegrasikan program/kegiatan
RDTR. sektor, kegiatan yang bersifat
strategis nasional, batas daerah, garis
pantai, dan kawasan hutan.
Tahapan penyusunan
dan validasi KLHS,
serta rekomendasi BIG 5 4 3
dalam penyusunan Penetapan Penerbitan Persetujuan Pembahasan Lintas
RDTR dihilangkan. Perkada RDTR Substansi (Persub) Sektor (Linsek)
1
1 2 3 4 5 6
Penetapan
Ketentuan Muatan RTR yang Diintegrasikan pada Pembahasan Lintas Sektor
Pasal 63 PP No. 21/2021:
Pembahasan lintas sektor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 ayat (1) huruf d, dilaksanakan untuk mengintegrasikan program/kegiatan
sektor, kegiatan yang bersifat strategis nasional, Batas Daerah, garis pantai, dan Kawasan Hutan.
*Berdasarkan PP No. 43/2021, penetapan Apabila terdapat perbedaan dengan kebutuhan RTR
seluruh Batas Daerah dilakukan dalam waktu dan/atau kepentingan HAT, maka Persetujuan Substansi oleh
paling lama 5 bulan (+1 bulan) setelah PP Menteri mencantumkan:
No. 43/2021 terbit. • Garis pantai dalam Peta RBI, dan
• Garis pantai sesuai kebutuhan yang digambarkan dengan
Kawasan Hutan symbol atau warna khusus
PP No. 21/2021 Pasal 66, 80, 89 Penyelesaian ketidaksesuaian antara garis pantai dan HAT/HPL
Pengintegrasian menggunakan: berdasarkan PP No.43/2021
• Delineasi kawasan hutan termutakhir yang ditetapkan oleh Menteri LHK, atau • Dalam hal terjadi dinamika perubahan garis pantai yang
• Delineasi kawasan hutan yang disepakati paling lama 10 hari sejak dimulainya menyebabkan ketidaksesuaian titik dasar dan garis pangkal di
pembahasan lintas sektor PPKT dengan garis pantai peta RBI, titik dasar dan garis pangkal
di PPKT tetap diakui dan berlaku, dan Pemerintah wajib
Penyelesaian ketidaksesuaian antara Kawasan Hutan dengan RTRWP/RTRWK memulihkan kondisi fisik lahan menjadi daratan di PPKT.
berdasarkan PP No.43/2021: • HAT dan/atau HPL yang ada di laut akibat dinamika perubahan
• dalam hal Kawasan Hutan ditetapkan lebih awal, dilakukan revisi RTRWP
garis pantai, sebelum ditetapkannya unsur garis pantai dalam
dan/atau RTRWK dengan mengacu pada Kawasan Hutan yang ditetapkan terakhir;
• dalam hal RTRWP dan/atau RTRWK ditetapkan lebih awal, dilakukan tata batas Peta RBI pertama, HAT dan/atau HPL tetap diakui.
dan pengukuhan Kawasan Hutan dengan memperhatikan RTRWP dan/atau RTRWK. 1
5
1 2 3 4 5 6
Penetapan
Jangka Waktu Penetapan RTRW Provinsi dan Kabupaten/Kota
Percepatan Penetapan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi dan Kabupaten/Kota
1
1 2 3 4 5 6
Penetapan
Jangka Waktu Penetapan RDTR
UU CK: Pasal 15 ayat (3) UU CK; Pasal 17 UU CK: Pasal 6 ayat (2), (3), (4) UU No. 26/2007; Pasal 17 UU CK: Pasal 14 ayat (2) dan (3) UU No. 26/2007.
1
1 2 3 4 5 6 Pemanfaatan
RDTR
Konfirmasi KKPR
Berusaha
Persetujuan KKPR
RDTR
RDTR
Konfirmasi
Konfirmasi KKPR
KKPR
KKPR Nonberusaha
Persetujuan KKPR
RDTR
termuat
di RTR Perizinan Berusaha/
Persetujuan
Konfirmasi KKPR
KKPR
Kebijakan yang Perizinan lainnya
Bersifat Strategis
Nasional Rekomendasi KKPR
termuat
di RTR
20
1 2 3 4 5 6 Pemanfaatan
UU CK: Pasal 13, Pasal 14, Pasal 15 UU CK PP No. 21/2021: Pasal 100 – 115, Pasal 135- **Pertek disampaikan paling lama 10 hari sejak pendaftaran/penerimaan PNBP 2
143
1 2 3 4 5 6 Pemanfaatan
Pendaftaran/
Melihat Informasi Apakah RDTR Penilaian KKPR
Pembayaran
(Self Assessed) PNBP tersedia?
RDTR
INTERAKTIF
Cek Lokasi
GIS
TARU GISTARU Berlokasi di dalam
Satupeta.KKP Koordinat lokasi KEK/KI yang telah
memiliki HPL?
Satu
Cek Risiko Kebutuhan luas lahan
peta. • KBLI-Risiko Konfirmasi
KKP Informasi KKPR
• Negative penguasaan tanah
List Daerah RTRWN
SPI RTR KSN
(SUBSISTEM
• Kegiatan Masyakarat* mengajukan RTRWP
PELAYANAN
lainnya RTRWK
INFORMASI)
permohonan KKPR (RTRL,
RZ KAW,
RZ KSN/T, GISTARU
*Masyarakat adalah masyarakat non- Satupeta.KKP
berusaha dan pemohon PSN non- RZWP3K)
badan usaha
RDTR
Konfirmasi KKPR
(maks. 1 hari*)
Berusaha
RDTR/ kegiatan Persetujuan KKPR Persetujuan KKPR Laut
menetap di (maks. 20 hari*) (maks. 20 hari*)
laut
Konfirmasi KKPR
RDTR
(maks. 1 hari**)
2
1 2 3 4 5 6 Pemanfaatan
RDTR
Pendelegasian kewenangan kepada
terintegrasi
OSS
gubernur, bupati, dan wali kota
Konfirmasi KKPR Melalui OSS dikecualikan untuk kegiatan
pemanfaatan ruang yang:
Berusaha 1) merupakan rencana pembangunan
Dilakukan secara
Persetujuan KKPR non-elektronik dan pengembangan objek vital
RDTR sampai dengan nasional;
terintegrasi OSS siap 2) bersifat strategis nasional;
OSS 3) perizinan berusahanya merupakan
kewenangan K/L; dan/atau
4) lokasinya bersifat lintas provinsi
Dilakukan secara
non-elektronik
KKPR Nonberusaha KKPR
sampai dengan
sistem elektronik Menteri dapat membatalkan KKPR
siap yang diterbitkan gubernur, bupati, dan
wali kota dalam hal kegiatan
termuat di
pemanfaatan ruang menimbulkan
RTR dampak:
PKeornsefitrumjuaasni 1) Kerawanan sosial
Kebijakan yang Dilaksanakan oleh 2) Gangguang keamanan
KKKKPPRR
Bersifat Strategis Pemerintah Pusat 3) Kerusahan lingkungan hidup
Nasional Rekomendasi KKPR 4) Gangguan terhadap fungsi objek
termuat di vital nasional
RTR
24
1 2 3 4 5 6 Pemanfaatan
Pertek Pertanahan
Pendaftaran oleh
RTR
Pelaku usaha/Pemohon
Kepala Kantor
Sekda
Kepala
Kajian Dokumen Usulan
Pertanahan Bappeda
Forum/
Dokumen usulan kegiatan Kepala Perangkat TKPRD Pemeriksaan dokumen usulan
paling sedikit memuat: Dinas Daerah melalui kajian menggunakan asas
o koordinat lokasi (polygon) berjenjang Komplementer dan
o kebutuhan luas lahan Penerbitan KKPR paling
selaras dengan tujuan
DPM-
sedikit memuat:
PTSP
DPM-
o IP4T
PTSP
Berdasarkan PP No.
Tidak
21/2021 maka PKKPR Tidak sesuai 25 Tidak
disetujui
akan diterbitkan 60 ha
dengan ha dis6ethu
RTRW
berdasarkan kajian RTR ajui 60
ha
secara berjenjang dan Industri Perkebunan
• KKPR disetujui sebagian (115
• KKPR disetujui • KKPR disetujui sebagian
kompelementer dan Perumahan seluruhnya (200 ha) (140 hektar) jika hanya hektar) dengan menggunakan
dengan memperhatikan sesuai luas yang diajukan dengan mempertimbangkan hasil kajian RTR secara
Pertek Pertanahan
Pertek Pertanahan. PT. ABC Pertek Pertanahan. berjenjang dan kompelementer
• Pada wilayah ini tidak • Pada wilayah ini tidak akan serta memperhatikan Pertek
akan diterbitkan KKPR diterbitkan KKPR untuk Pertanahan.
untuk pemohon usaha pemohon usaha lainnya • Pada wilayah ini tidak akan
Perumahan
lainnya kecuali KKPR kecuali KKPR yang diterbitkan KKPR untuk
Bapak H (milik
yang dimohonkan dimohonkan pemilik lahan pemohon usaha lainnya kecuali
masyarakat)
140 ha pemilik lahan KKPR yang dimohonkan
200 ha
pemilik lahan.
Tanah
Sengketa
60 ha Masa berlaku KKPR yang diberikan adalah 3 tahun
26
1 2 3 4 5 6 Pemanfaatan
KKPR Tidak Berlaku KKPR Baru Setelah KKPR PT. ABC habis dalam 3 tahun, maka:
• KKPR pada wilayah yang lahannya belum dikuasai oleh PT. ABC (80
ha), tidak berlaku lagi
HAT
HAT sudah
BelPuemrudmi • Perpanjangan KKPR pada wilayah yang lahannya belum dikuasai
dimiliki oleh
mahilaikni PT. ABC oleh PT. ABC, melalui mekanisme KKPR sesuai ketentuan per-UU-an.
oelhBPapTa. 40 ha
kABHC
• KKPR baru diterbitkan seluas kepemilikan HAT PT. ABC (40 ha)
68h0aha
yang masa berlakunya mengikuti masa berlaku HAT terkait dan selama
pemanfaatannya sesuai dengan ketentuan KKPR
4Perumahan
ha
Bapak H
Tanah Sengketa
60 ha
27
1 2 3 4 5 6 Pemanfaatan
3
1 2 3 4 5 6 Pengendalian dan
Pengawasan
Pengendalian Pemanfaatan Ruang Untuk Mewujudkan Kesesuaian RTR
Tujuan Pengendalian
3
1 2 3 4 5 6 Pengendalian dan
Pengawasan
Muatan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
PP No. 21/2021: pasal 149 – Pasal 154
A. Penilaian Pelaksanaan KKPR dan pernyataan mandiri pelaku UMK
Periode Penilaian
Pelaksanaan KKPR
1 Penilaian pelaksanaan KKPR dilaksanakan untuk memastikan:
Selama Pembangunan Pasca Pembangunan
Kepatuhan pelaksanaan ketentuan Kesesuaian Kegiatan
pemanfaatan Ruang selama pembangunan dilakukan untuk memastikan :
• Kepatuhan pelaksanaan dalam memenuhi ketentuan KKPR
Pemenuhan prosedur perolehan kesesuaian kegiatan • Dilakukan paling lambat 2 tahun sejak diterbitkannya KKPR
pemanfaatan ruang
apabila ditemukan inkonsistensi/tidak dilaksanakan, dilakukan penyesuaian
Untuk memastikan kepatuhan pelaku pembangunan/
pemohon terhadap tahapan dan persyaratan perolehan
KKPR pasca pembangunan dilakukan untuk memastikan :
Diterbitkan tidak Tidak sesuai KKPR dibatalkan,
KKPR batal dapat dimintakan ganti
• Kepatuhan hasil pembangunan dengan ketentuan dalam KKPR
melalui akibat
demi Hukum kerugian yang layak
prosedur yang perubahan RTR
benar
apabila ditemukan inkonsistensi, dilakukan pengenaan sanksi
2 Penilaian pernyataan mandiri pelaku UMK dilaksanakan untuk
memastikan :
Kebenaran pernyataan mandiri yang dibuat oleh pelaku Penilaian pelaksanaan KKPR dilakukan oleh:
UMK
dapat
Hasil Penilaian
Didelegasikan pelaksanaan KKPR
apabila ditemukan ketidaksesuaian, dilakukan pembinaan Pemerintah kepada Pemerintah Daerah dituangkan dalam bentuk
Pusat sesuai kewenangannya tekstual dan spasial
32
1 2 3 4 5 6 Pengendalian dan
Pengawasan
Muatan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
PP No. 21/2021: Pasal 155 – Pasal 162
pelaksanaan penilaian:
fiskal
meningkatkan kemitraan semua pemangku 1. keringanan pajak 3. Keringanan 1. pengenaan pajak 2. pengenaan
kepentingan dalam rangka pemanfaatan ruang yang negara
sejalan dengan Rencana Tata Ruang retribusi yang tinggi yang
2. Keringanan retribusi bukan pajak tinggi
non fiskal
1. kompensasi 5. urun saham 1. kewajiban memberi kompensasi/imbalan
pemberian insentif dan disinsentif
2. subsidi 6. Fasilitasi persetujuan KKPR 2. pembatasan penyediaan prasarana &
3. imbalan 7. Penyediaan sarana & prasarana sarana
4. sewa ruang 8. penghargaan 3. pemberian status tertentu
9. publikasi atau promosi
kewenangan pemberian
34
1 2 3 4 5 6 Pengendalian dan
Pengawasan
Muatan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
PP No. 21/2021: Pasal 188 – Pasal 208
setiap orang yang menghalangi akses terhadap kawasan Pemangku kepentingan Pemangku kepentingan
yang oleh ketentuan peraturan perundang undangan
a. Pemerintah Pusat a. Pemerintah Pusat
VS
dinyatakan sebagai milik umum
b. Pemerintah Daerah b. Pemerintah Daerah
c. Masyarakat c. Masyarakat
dilakukan berdasarkan
d. dll d. dll
penyelesaian sengketa
pengaduan
hasil penilaian pelaksanaan hasil Pengawasan hasil audit tata pelanggaran
ketentuan Kesesuaian Kegiatan Penataan Ruang ruang pemanfaatan ruang
Pemanfaatan Ruang musyawarah negosisasi mediasi konsiliasi
melibatkan melibatkan
mufakat mediator pihak ketiga
35
1 2 3 4 5 6 Pengendalian dan
Pengawasan
Pengawasan Penataan Ruang
PP No. 21/2021: Pasal 209 – Pasal 222
meningkatkan kualitas
penyelenggaraan penataan ruang
terobosan pengawasan penataan ruang
Objek Kinerja
dapat membentuk
Pengawasan Penataan Ruang dilakukan secara Pengawasan Khusus dilakukan dalam hal terdapat kondisi
berkala setiap 2 (dua) tahun sejak RTR khusus dari hasil Pengawasan Penataan Ruang dan/atau
ditetapkan laporan atau aduan masyarakat yang bersifat mendesak
untuk ditindaklanjuti
Bentuk Kegiatan Bentuk
Kegiata
n
merekonstruksi terjadinya kondisi khusus
hasil pengawasan penataan ruang Peran Masyarakat dalam Pengawasan Penataan Ruang
Kinerja Penyelenggaraan Penataan Ruang bernilai baik Pemerintah Pusat dan Pemda
menyediakan
3
1 2 3 4 5 6
Pembinaan
Bentuk dan Pelaksanaan Pembinaan Tata Ruang
Tujuan dan Bentuk Pelaksanaan Pembinaan Tata Ruang
39
Terobosan Kebijakan terkait
Kelembagaan Penataan Ruang
4
1 2 3 4 5 6
Kelembagaan
Pembentukan Forum Penataan Ruang untuk Mendukung
Inklusivitas Masyarakat
Peran Forum Penataan Ruang dalam Keanggotaan Forum Penataan Ruang
Pemanfaatan Ruang dan Perbaikan Kualitas RTR
Pasal 238 PP No. 21/2021:
1 Perubahan RDTR Dimungkinkan Lebih dari 1 (1) Anggota Forum Penataan Ruang sebagaimana
Kali dalam 5 Tahun dimaksud dalam Pasal 237 ayat (1) di pusat terdiri
Pasal 93 PP No. 21/2021: atas perwakilan dari K/L terkait Penataan Ruang,
(3) Peninjauan kembali peraturan kepala daerah asosiasi profesi, asosiasi akademisi, dan tokoh
kabupaten/kota tentang RDTR akibat adanya Masyarakat.
perubahan kebijakan nasional yang bersifat (2) Anggota Forum Penataan Ruang sebagaimana
strategis sebagaimana dimaksud pada ayat dimaksud dalam Pasal 237 ayat (1) di daerah
(2) huruf d dapat direkomendasikan oleh terdiri atas perangkat daerah, asosiasi profesi,
Forum Penataan Ruang berdasarkan kriteria asosiasi akademisi, dan tokoh masyarakat.
yang ditetapkan oleh Menteri. (3) Keanggotaan forum di pusat dan daerah yang
terdiri atas asosiasi profesi, asosiasi akademisi,
2 Memberikan Pertimbangan untuk dan tokoh Masyarakat sebagaimana dimaksud
Persetujuan KKPR pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dalam Peraturan
Pasal 113 PP No. 21/2021: Menteri.
(3) Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ketentuan Peralihan Terkait Forum
Ruang untuk kegiatan berusaha sebagaimana
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat Pasal 246 ayat (1) huruf g.
diberikan dengan pertimbangan Forum Penataan
Ruang. TKPRD yang dibentuk oleh
Pasal 129 PP No. 21/2021: Gubernur/Bupati/Wali Kota tetap melaksanakan
(3) Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan tugas, fungsi dan wewenang sampai
Ruang untuk kegiatan nonberusaha sebagaimana kenanggotaan Forum Penataan Ruang di
dimaksud pada ayat (1) dapat diberikan dengan daerah dibentuk
pertimbangan Forum Penataan Ruang.
UU CK: Penjelasan UU CK
PP No. 21/2021: Pasal 93 ayat (3), Pasal 113 ayat (3), Pasal 129 Kelembagaan Forum Penataan Ruang akan diatur lebih lanjut melalui Peraturan Menteri.
ayat (3), Pasal 208, Pasal 237 - 239
4
1 2 3 4 5 6 Kelembagaan
Ya
Perda RDTR0 Dapat diproses
Permohonan Perizinan Berusaha
melalui OSS?
+
5. IGT Sektor Lainnya
Perda RDTR1…n
Bersyarat
Pembangunan Dinamis Citra Satelit Penerbitan Perizinan Berusaha Baru Forum
Basis Data
Drone Mapping
CCTV
Hasil Survey &
“ Real Time Tata Ruang akan menjadi tools utama
dalam rapat Forum pengambilan keputusan
Penelitian pemberian izin pembangunan sesuai dengan
42
1 2 3 4 5 6
Pembinaan
Surat Dirjen Tata Ruang Untuk Bupati/Wali Kota Dalam Penyiapan 69 Database
RDTR Kabupaten/Kota
43
TERIMA KASIH
Direktorat Jenderal Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Tata Ruang Badan Pertanahan Nasional