NOVEMBER 2020
DALAM UNDANG-UNDANG NO. 11 TAHUN 2020 TENTANG CIPTA KERJA (UU CK) DAN
RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG
Oleh:
2
Undang-Undang Cipta Kerja (UU CK) merupakan langkah strategis
pemerintah dalam mengatasi berbagai permasalahan investasi dan
penciptaan lapangan kerja, yang salah satunya diakibatkan oleh
tumpang tindih dan kompleksnya pengaturan penataan ruang. Dalam
UU CK, terdapat berbagai terobosan kebijakan penataan ruang yang
ditargetkan untuk mendorong kemudahan berinvestasi dan
pemanfaatan ruang yang berkelanjutan.
Produk Rencana Tata Ruang (RTR) Masyarakat dan investor yang Proses penerbitan izin Banyak gugatan dari
hanya dimiliki dan disimpan ingin mengakses informasi RTR berusaha menjadi rumit masyarakat akibat RTR dan
oleh Pemerintah, sebagian besar harus datang langsung ke kantor dan tidak transparan. pemanfaatan ruang yang
dalam bentuk fisik (hard copy), pemerintah dan menempuh tumpang tindih.
sehingga tata ruang terkesan proses administrasi yang rumit
‘menghambat’ investasi. dan lama.
Produk RTR telah dipublikasi Masyarakat dan pihak terkait Platform produk RTR juga terkoneksi dengan Perizinan berusaha yang telah
oleh Pemerintah melalui berbagai dapat memanfaatkan informasi portal pelayanan perizinan, sehingga proses diterbitkan menjadi pertimbangan
platform. RTR secara online. perizinan berusaha dan non-usaha menjadi lebih dalam peningkatan kualitas
cepat dan transparan. Rencana Tata Ruang.
4
1 Integrasi Kebijakan Pengaturan Ruang dalam Rencana Tata Ruang
Ruang
Laut
Ruang
Dalam
Bumi
UU CK: Pasal 17 UU CK: Pasal 6 ayat (6), (7) UU No. 26/2007; Pasal 17 UU CK: Pasal 17 ayat (5) UU No. 26/2007; Pasal 17 UU CK: Pasal 6 ayat (2), (3), (4) UU No. 26/2007; Pasal 18 UU CK: Pasal 7A UU No.
27/2007; Pasal 19 (ayat 4) UU CK: Pasal 43 ayat (2), (5), (6), (7) UU No. 32/2014; Pasal 36 (poin 1) UU CK: Pasal 15 ayat (2) UU No. 41/1999; Pasal 15 ayat (3) UU CK.
Kawasan Hutan
Lindung
Ilustrasi
(yang termutakhir) Kawasan Hutan
Produksi Terbatas
Batas Daerah
(yang sudah ditetapkan
oleh Kemendagri)
Legenda:
Garis Pantai
(yang sudah ditetapkan
oleh BIG)
Kawasan Lainnya
Integrasi seluruh pengaturan ruang ke
(contoh: Permukiman
Perkotaan) dalam 1 produk Rencana Tata Ruang
Perda/Perkada/
RZWP3K RTRW Provinsi
Perpres
UU CK: Pasal 17 UU CK: Pasal 6 ayat (6), (7) UU No. 26/2007; Pasal 17 UU CK: Pasal 17 ayat (5) UU No. 26/2007; Pasal 17 UU CK: Pasal 6 ayat (2), (3), (4) UU No. 26/2007; Pasal 18 UU CK: Pasal 7A UU No. 27/2007; Pasal 19 (ayat 4) UU CK: Pasal 43 ayat
(2), (5), (6), (7) UU No. 32/2014; Pasal 36 (poin 1) UU CK: Pasal 15 ayat (2) UU No. 41/1999; Pasal 15 ayat (3) UU CK.
UU CK: Pasal 15 ayat (3) UU CK; Pasal 17 UU CK: Pasal 6 ayat (2), (3), (4) UU No. 26/2007; Pasal 17 UU CK: Pasal 14 ayat (2) dan (3) UU No. 26/2007.
RPP PPR: Pasal 16 ayat (1) huruf f, Pasal 20 ayat (1) huruf f 9
Pemerintah Pusat dapat memberikan
Bimbingan Teknis dan Bantuan Teknis yang
dibutuhkan kepada Pemerintah Daerah untuk
mendukung penyusunan RTR di daerah.
Penyusunan
rencana tata
ruang yang
lama dan
kompleks
salah satunya
disebabkan
oleh kurangnya
sumber daya
yang Merupakan proses
berkualitas di Merupakan bantuan dari pembinaan dari Pemerintah
daerah. pemerintah pusat (berupa Pusat kepada pemerintah
anggaran, tenaga ahli daerah untuk meningkatkan
perencana dan GIS) kepada kapasitas pemerintah daerah
pemerintah daerah dalam dalam penataan ruang yang
kegiatan pelaksanaan dan berkualitas melalui sosialisasi,
pengawasan penataan ruang. klinik, pendampingan, dan
asistensi/konsultansi.
UU CK: Pasal 17 UU CK: Pasal 8 ayat (1) huruf b dan c UU No. 26/2007.
UU RPP PPR: Pasal 11 ayat (2), Pasal 28 ayat (2) dan (3).
11
Kewenangan pemerintah daerah dalam menyusun
dan menetapkan RTR tidak ditarik ke pusat.
Hanya saja, waktu penetapannya dibatasi untuk
memberikan kepastian bagi masyarakat. Jika
Proses melewati batas waktu, RTR yang telah disusun
penetapan oleh daerah dan mendapat persetujuan substansi
akan ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.
RTR di daerah
seringkali Percepatan Penetapan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)
memakan
waktu yang
terlalu lama.
UU CK: Pasal 17 UU CK: Pasal 18 ayat (3), Pasal 23 ayat (7), (8), (9), Pasal 26 ayat (8), (9), (10) UU No. 26/2007. RPP PPR: Pasal 18, Pasal 22, Pasal 27, Pasal 53 12
Kewenangan pemerintah daerah dalam menyusun
dan menetapkan RTR tidak ditarik ke pusat.
Hanya saja, waktu penetapannya dibatasi untuk
memberikan kepastian bagi masyarakat. Jika
Proses melewati batas waktu, RTR yang telah disusun
penetapan oleh daerah dan mendapat persetujuan substansi
akan ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.
RTR di daerah
seringkali
memakan
waktu yang
Percepatan Penetapan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi dan Kabupaten/Kota
terlalu lama.
UU CK: Pasal 17 UU CK: Pasal 18 ayat (3), Pasal 23 ayat (7), (8), (9), Pasal 26 ayat (8), (9), (10) UU No. 26/2007. RPP PPR: Pasal 18, Pasal 22, Pasal 27, Pasal 53 13
Untuk percepatan pemenuhan peta dasar dalam
penyusunan RDTR, dapat mempergunakan Peta
Dasar Lainnya dengan ketelitian detail informasi
Penyediaan sesuai dengan skala perencanaan RTR, jika Peta
RTR, khususnya Dasar (dari BIG) tidak tersedia.
untuk skala
detail, sering
kali
terkendala
akibat belum
tersedianya
Peta Dasar
yang
berkualitas.
UU CK: Pasal 17 (poin 9) UU CK: Pasal 14A ayat (4) UU No. 26/2007
RPP PPR: Pasal 12 ayat (5), Pasal 15 ayat (8), Pasal 19 ayat (8), Pasal 23 ayat (8), Pasal 30 ayat (6), Pasal 40 (9), Pasal 45 ayat (6), Pasal 50 ayat (6)
14
Pemerintah wajib menyediakan RTR dalam
bentuk digital yang sesuai standar dan dapat
diakses dengan mudah oleh masyarakat untuk
mendapat informasi terkait rencana lokasi
kegiatan dan/atau usahanya.
Tata ruang
tidak dekat
dengan
masyarakat.
Masyarakat
sering kali tidak
Melalui platform digital ini,
memiliki akses masyarakat dapat
informasi memberikan aspirasinya
terkait tata untuk pengembangan
ruang di wilayah di sekitarnya, yang
wilayahnya. bertujuan untuk meningkatkan
inklusifitas masyarakat dalam
penataan ruang.
https://gistaru.atrbpn.go.id/
Berada pada lokasi memiliki RDTR Berada pada lokasi yang belum memiliki RDTR
16
*
*Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR) untuk kegiatan bersifat strategis nasional,
HPL Bank Tanah, dan kawasan/tanah yang akan diberikan HPL untuk kegiatan strategis
nasional dan belum termuat dalam RTR, diberikan melalui jalur Rekomendasi KKPR.
17
Untuk penyederhanaan perizinan berusaha, Izin Lokasi sudah tidak
ada lagi, dan digantikan dengan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan
Ruang, yang dapat diperoleh oleh pelaku usaha melalui sistem OSS
untuk berbagai skala dan tingkat risiko kegiatan usaha.
RDTR
RDTR
(Konfirmasi KKPR) Menilai kesesuaian antara
pelaksanaan pembangunan
Kegiatan dengan arahan
Pemanfaatan Ruang pemanfaatan ruang berupa:
RTR KSN
• Produk RTR (RTRWN, RTR
RTRW KSN, RTRWK, RDTR)
+ • Konfirmasi KKPR
Persetujuan KKPR
RDTR • Persetujuan KKPR
Apakah usulan kegiatan
merupakan: • Rekomendasi KKPR
Kegiatan bersifat
strategis nasional
HPL Bank Tanah Rekomendasi KKPR
Kawasan/tanah yang
akan diberikan HPL
untuk kegiatan strategis
nasional
dan belum termuat Perencanaan dan Pengendalian
dalam RTR?
Pemanfaatan Ruang Pemanfaatan Ruang
Permohonan
Perizinan Berusaha
BARU (Pemohon belum
memiliki NIB)
Self Declaration/
Melihat Informasi Automated
(Self Assessed) Response
UMK Risiko
Cek Lokasi
Rendah Kegiatan
REGISTRASI
GISTARU Berusaha dapat
GIS KBLI 5 digit – risiko dijalankan
Data Identitas usaha
TARU Cek Risiko
• Perseorangan
• KBLI-Risiko HAK
• Badan Usaha AKSES Skala usaha Apakah
• Negative
SPI List Daerah
• Kantor
Koordinat lokasi RDTR Penilaian KKPR
(SUBSISTEM Perwakilan tersedia? (otomatis sistem)
PELAYANAN RDTR
INFORMASI)
Kebutuhan luas Badan Usaha INTERAKTIF
Data Legalitas lahan Non UMK Perizinan Berusaha
• Profil
• Modal Usaha Informasi penguasaan Berlokasi di dalam Konfirmasi berbasis Risiko:
• NPWP tanah KEK/KPBPB/KI/KP? KKPR
(by system)
• KBLI
Kegiatan bersifat Pelaku usaha menginput Risiko rendah:
strategis nasional rencana usaha NIB sebagai legalitas
HPL Bank Tanah RTRWN
Kawasan/tanah yang RTR KSN Pengecekan RTR Persetujuan Risiko menengah
Permohonan Perizinan RTRWP
akan diberikan HPL
Berusaha TAMBAHAN UMK Risiko RTRWK & Pertek untuk KKPR rendah:
untuk kegiatan GISTARU Persetujuan KKPR (by system) NIB + sertifikat standar
(Pemohon telah memiliki NIB) Menengah &
strategis nasional (self declare)
Tinggi (sementara manual)
Risiko menengah
tinggi:
Hanya untuk Pemohon Badan Usaha* NIB + sertifikat standar
Risiko tinggi:
Rekomendasi
NIB + Izin
Termuat Penilaian berdasarkan KKPR
(diterbitkan
di RTR? asas penataan ruang melalui OSS)
UU CK: Pasal 13, Pasal 14, Pasal 15 UU CK RPP PPR: Pasal 59 – Pasal 68 dan Pasal 75 – Pasal 83 19
Untuk mempermudah perizinan non-berusaha untuk
masyarakat umum, pada RPP PPR mulai didorong penerbitan
perizinan berusaha melalui sistem elektronik, berdasarkan
Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR).
*Masyarakat adalah masyarakat non-berusaha dan pemohon PSN non-badan usaha **Yang dipersyaratkan UU
RPP PPR: Pasal 69, Pasal 70, Pasal 71, Pasal 72, Pasal 73, Pasal 74
20
Dalam mendorong implementasi penataan ruang yang lebih inklusif
kedepannya, akan dibentuk Forum Penataan Ruang, yang
beranggotakan perwakilan dari pemerintah dan masyarakat.
Peran Forum Penataan Ruang dalam Pemanfaatan Ruang dan Perbaikan Kualitas RTR
1 Perubahan RDTR Dimungkinkan Lebih dari 1 Kali dalam 5 Tahun
Pasal 55 RPP PPR:
(3) Perubahan kebijakan nasional yang bersifat strategis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf
d dapat berupa peninjauan kembali peraturan kepala daerah kabupaten/kota tentang RDTR
berdasarkan pertimbangan Forum Penataan Ruang.
UU CK: Penjelasan UU CK
RPP PPR: Pasal 55 ayat (3), Pasal 67 ayat (2), Pasal 79 ayat (2), Kelembagaan Forum Penataan Ruang akan diatur lebih lanjut melalui Peraturan Menteri.
Pasal 263, Pasal 264, Pasal 265
21
Outline RPP Penyelenggaraan Penataan Ruang
BAB I KETENTUAN UMUM BAB VII PEMANFAATAN RUANG LAUT
Bagian Kesatu: Umum
Bagian Kedua: Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut
BAB II PERENCANAAN TATA RUANG Bagian Ketiga: Konfirmasi Kesesuaian Ruang Laut Bagi Pemerintah
Bagian Kesatu: Umum Bagian Keempat: Perizinan Berusaha di Laut
Bagian Kedua: Penyusunan dan Penetapan Rencana Umum Tata Ruang
Bagian Ketiga: Penyusunan dan Penetapan Rencana Rinci Tata Ruang BAB VIII PENGAWASAN PEMANFAATAN RUANG LAUT
22
TERIMA KASIH
Direktorat Jenderal Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Tata Ruang Badan Pertanahan Nasional