Bagian 1
(Materi Kuliah 12)
Sistem
DEVELOPMENT CONTROL/ ZONING REGULATION/
Pengendalian PERMIT SYSTEM PERATURAN ZONASI
Pemanfaatan
Ruang
· mengatur kegiatan pembangunan yang meliputi pembagian lingkungan kota
pelaksanaan kegiatan pendirian bangunan, dalam zona-zona & menetapkan
perekayasaan, pertambangan maupun pengendalian pemanfaatan
kegiatan serupa lainnya dan atau mengadakan ruang yang berbeda-beda
perubahan penggunaan pada bangunan atau (Barnett, 1982)
lahan tertentu (Khulball & Yuen, 1991)
· memungkinkan tetap dilaksanakannya
pembangunan sebelum terdapat dokumen
rencana
Sanksi
K-2
K-2
R-8
FS-4
R-8
FS-4 FS-
R-8 Brandang
K-2 4
R-8 K-2
DEFINISI PERATURAN ZONASI
Permen PU No. 20/PRT/M//2011 tentang Pedoman Penyusunan RDTR dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Dimana sebaiknya (arah Bagaimana sebaiknya
pengembangan dan [kinerja]:
berapa intensitasnya: - Perumahan [Jenis, R]
- Perumahan [Jenis, R] - Komersial [K]
- Komersial [K] - Industri [I]
- Industri [I] - dll
- dll
Controlling
Planning
(RDTR)
v [Zoning]
Regulation]
s
Produk: Pendekatan/Metode
Pendekatan/Metode: - Perangkat :
- Ekonomi pengendalian. - Dampak.
- Sosial Produk: - Ketentuan - Kesesuaian/kompati
- Fisik. - Perwujudan pola pemanfaatan ruang. bilitas guna lahan
- Sistem Internal & ruang (alokasi pola - Dampak dan kegiatan
Eksternal ruang) Pembangunan dll - dll
FUNGSI PERATURAN ZONASI
Peraturan zonasi merupakan ketentuan sebagai bagian
yang tidak terpisahkan dari RDTR
Peraturan zonasi berfungsi sebagai:
perangkat operasional pengendalian pemanfaatan
ruang;
acuan dalam pemberian izin pemanfaatan ruang,
termasuk di dalamnya air right development dan
pemanfaatan ruang di bawah tanah;
acuan dalam pemberian insentif dan disinsentif;
acuan dalam pengenaan sanksi; dan
rujukan teknis dalam pengembangan atau pemanfaatan
lahan dan penetapan lokasi investasi.
Permen PU No. 20/PRT/M//2011 tentang Pedoman Penyusunan RDTR dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
MANFAAT PERATURAN ZONASI
Permen PU No. 20/PRT/M//2011 tentang Pedoman Penyusunan RDTR dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
MANFAAT PERATURAN ZONASI
Permen PU No. 20/PRT/M//2011 tentang Pedoman Penyusunan RDTR dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Materi Peraturan Zonasi
Gambar
Penjabaran Bagian
Wilayah Perkotaan
(BWP) ke Sub BWP
Permen PU No. 20/PRT/M//2011 tentang Pedoman Penyusunan RDTR dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
ZONING MAP
(POLA RUANG RDTR)
Gambar
Peta Pembagian Blok
ke Peta Rencana Pola Ruang
(Zoning Map)
Permen PU No. 20/PRT/M//2011 tentang Pedoman Penyusunan RDTR dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Gambar
Peta Rencana Pola Ruang RDTR (Zoning Map)
Permen PU No. 20/PRT/M//2011 tentang Pedoman Penyusunan RDTR dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Perbedaan Materi
RTRW dan RDTR + PZ
RTRW Kabupaten/Kota RDTR + PZ Kabupaten/Kota
1. Tujuan, Kebijakan dan 1. Tujuan penataan BWP
Strategi Penataan Ruang
Wilayah Kab/Kota 2. Rencana pola ruang;
2. Rencana Struktur Ruang 3. Rencana jaringan
Wilayah Kota
prasarana
3. Rencana Pola Ruang
Wilayah Kab/Kota 4. Penetapan Sub BWP
4. Penetapan Kawasan yang diprioritaskan
Strategis Kab/kota
penanganannya;
5. Arahan Pemanfaatan
Ruang Wilayah Kab/Kota 5. Ketentuan
6. Ketentuan Pengendalian pemanfaatan ruang
Wilayah Kab/Kota
6. Peraturan zonasi.
RDTR dan PZ Tujuan Penataan BWP
PERATURAN Zoning Text/ Aturan Dasar = aturan pada setiap jenis zona [definisi zona,
Statement kualitas lokal minimum zona, ketentuan pemanfaatan ruang,
ZONASI
Intensitas, tata bangunan, prasarana minimal, khusus, standar]
Zoning Map
[dimana zoning text/
statement akan Zona dan Kode
diterapkan]
Blok
Permen PU No. 20/PRT/M//2011 tentang Pedoman Penyusunan RDTR dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
PROSEDUR PENYUSUNAN PERATURAN ZONASI
Permen PU No. 20/PRT/M//2011 tentang Pedoman Penyusunan RDTR dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
PROSEDUR
PENYUSUNAN
PERATURAN
ZONASI
PERATURAN
RENCANA DETAIL TATAZONASI KOTA
RUANG KOTA BANDUNG
BANDUNG
PERATURAN ZONASI KOTA BANDUNG
KODE ZONASI
Setiap zonasi diberi kode yang mencerminkan fungsi zonasi yang
dimaksud.
Nama kode zonasi dapat disesuaikan dengan RDTR yang berlaku di
daerah masing-masing
3. PENYUSUNAN DAFTAR KEGIATAN
DEFINISI DAFTAR KEGIATAN
Daftar kegiatan adalah suatu daftar yang berisi rincian kegiatan yang
ada (eksisting), mungkin ada, atau prospektif dikembangkan pada
suatu zona yang ditetapkan.
Pemerintahan dan
Perumahan Komersial Industri Pertambangan Fasilitas Pelayanan Pertahanan
Keamanan
1. Berdasarkan jenis Perdagangan 1. Berdasarkan PP 27 tahun 1980 Pendidikan - Kantor
bangunan : 1. Jenis Tempat besaran modal (penggolongan bahan2 - TK pemerintah
- Rumah Tunggal - Warung dan/atau galian) - SD/MI Pusat/Nasional
- Rumah Kopel - Toko tenaga kerja : - Pertambangan strategis - SLTP/MTS - Kantor Provinsi
- Rumah Deret - Pertokoan - industri besar (a) - SMU/MA/SMAK - Kantor Kota/
- Townhouse - Pasar tradisional - industri sedang - Pertambangan vital (b) - Akademi/ Perguruan Kabupaten
- Rumah Susun - Pasar - industri kecil - Pertambangan lainnya Tinggi - Kantor kecamatan
rendah (< 5 lantai) lingkungan (c) - Kantor Kelurahan
- Rumah Susun - Penyaluran
Sedang (5 s.d. 8 grosir
lantai) - Pusat
- Rumah Susun Tinggi perbelanjaan
(> 8 lantai) - Supermarket
- Mall
- Plaza
- Shopping Center
CONTOH TABEL DAFTAR KEGIATAN