TIU & TIK TIU Memberikan pengetahuan mengenai berbagai metode dalam penanganan drainase, dan mampu menerapkannya dalam perencanaan drainase kota: pengumpulan data, analisis data dan perencanaan dalam rekayasa teknik sipil. TIK Memberi pengetahuan tentang jenis-jenis drainase ekohidrolik yang ramah lingkungan
KONSEP DRAINASE
Secara garis besar konsep drainase yang ada dibagi menjadi : 1. Drainase Konvensional 2. Konsep Eko Drainase
Drainase Konvensional
EKODRAINASE
Air kelebihan pada musim hujan harus dikelola sedemikian sehingga tidak mengalir secepatnya ke sungai. Namun diusahakan meresap ke dalam tanah, guna meningkatkan kandungan air tanah untuk cadangan pada musim kemarau. Konsep ini sifatnya mutlak di daerah beriklim tropis dengan perbedaan musim hujan dan kemarau yang ekstrem seperti di Indonesia.
Kolam Konservasi
Kolam Konservasi Air Hujan pada Pemukiman
Cont.
Kolam konservasi dapat dikembangkan menjadi bak-bak permanen air hujan, khususnya di daerah dengan intensitas hujan yang rendah. Untuk areal pertanian dan perkebunan sudah mendesak, untuk segera direncanakan dan dibuat parit (kolam) konservasi air hujan yang penting untuk cadangan air musim kemarau dan meningkatkan konservasi air hujan di daerah hulu, serta meningkatkan daya dukung ekologi daerah setempat.
Cont.
Konstruksi parit cukup sederhana, berupa galian tanah memanjang atau membujur di beberapa tempat tanpa pasangan. Pada parit tersebut sekaligus bisa dijadikan tempat budidaya ikan dan lain-lain.
Metode Polder
Metode river side polder adalah metode menahan aliran air dengan mengelola/ menahan air kelebihan (hujan) di sepanjang bantaran sungai. Pembuatan polder pinggir sungai ini dilakukan dengan memperlebar bantaran sungai di berbagai tempat secara selektif di sepanjang sungai.
Cont.
Lokasi polder perlu dicari, sejauh mungkin polder yang dikembangkan mendekati kondisi alamiah, dalam arti bukan polder dengan pintu-pintu hidraulik teknis dan tanggul-tanggul lingkar hidraulis yang mahal. Pada saat muka air naik (banjir), sebagian air akan mengalir ke polder dan akan keluar jika banjir reda, sehingga banjir di bagian hilir dapat dikurangi dan konservasi air terjaga
Sumur Resapan
Teknologi sumur resapan di lahan usaha tani rawan kekeringan belum begitu banyak dikembangkan. Hal ini karena selama ini sumur resapan lebih banyak dikembangkan di daerah tangkapan air berbukit yang merupakan salah satu bagian kegiatan dari program penghijauan. Selain itu selama ini sumur resapan juga banyak dikembangkan di perumahan/pemukiman.
Dengan sumur resapan maka aliran permukaan atau air hujan disiasati agar masuk kedalam sumur. Air tertampung akan diresapkan pelanpelan sebanyak mungkin kelapisan aquifer awal selama musim penghujan dan akan menjadi tabungan air dibawah tanah yang cukup potensial untuk dimanfaatkan kembali pada musim kemarau
Contoh
Perlu dicatat bahwa sumur resapan ini hanya dikhususkan untuk air hujan, sehingga masyarakat harus mendapatkan pemahaman mendetail untuk tidak memasukkan air limbah rumah tangganya ke sumur resapan tersebut