Anda di halaman 1dari 28

MK PWK-18803

TUGAS AKHIR
KAJIAN PENATAAN JALUR PEJALAN KAKI

(Studi Kasus: Koridor Jalan Siliwangi Kabupaten Cianjur)

Karya ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Perencanaan Wilayah dan Kota dari Program Studi Perencanaan Wilayah
dan Kota Fakultas Teknik Universitas Pasundan
Disusun Oleh :
Mochammad Rizki Puja Utama
NPM. 153060080

Pembimbing :
Furi Sari Nurwulandari, ST, MT.
Meyliana Lisanti, ST., M.Si.

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat dan hidayah-
Nya yang senantiasa dilimpahakan kepada penulis, sehingga bisa menyelasaikan Tugas Akhir
dengan judul “Konsep dan Arahan Penataan Jalur Pejalan Kaki ”. Dalam penyusunan skripsi
ini banyak hambatan serta rintangan yang penulis hadapi namun pada akhirnya dapat melaluinya
berkat adanya bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak baik secara moral maupun spiritual.
Untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Ibu Furi Sari Nurwulandari, S.T., MT selaku dosen pembimbing dan koordinator tugas
akihr program studi perencanaan wilayah dan kota Universitas Pasundan penyusun atas
ketersediaaanya dan keikhlasannya yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan
bagi penyusun dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
2. Ibu Meyliana Lisanti, S.T., M.Si selaku co-pembimbing penyusun atas kesediaan dan
keikhlasannya yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan serta bantuan moril
maupun materil bagi penyusun dalam penyelesaian tugas akhir ini.
3. Bapak Deden Syarifudin, S.T., M.T selaku pimpinan prodi perencanaan wilayah dan
kota Universitas Pasundan.
4. Koordinator Tugas Akhir Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas
Pasundan Bapak DR. Ir. Firmansyah, MT.
5. Kedua orangtua dan keluarga yang telah memberikan dukungan moril maupun materil
sehingga penyusun dapat menyelesaikan pendidikan dan penulisan tugas akhir ini.
6. Teman-teman mahasiswa perencanaan wilayah dan kota Angkatan 2015 yang tidak
dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah memberikan banyak dorongan sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
Penyusun menyadari bahwa laporan tugas akhir yang penyusun buat ini masih
jauh dari nilai sempurna, oleh karena itu penyusun akan menerima dengan senang hati
setiap kritik dan saran yang membangun. Mohon maaf jika masih banyak kekurangan,
semoga tugas akhir ini dapat memberi manfaat untuk setiap pembaca dan juga
menambah ilmu bagi penyusun sendiri. Terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Bandung, Agustus 2022

Mochammad Rizki Puja Utama

3
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan fakta-fakta eksisting di lapangan dan
menghasilkan output penelitian yang dapat menjadi masukan dan saran berupa konsep
rekomendasi yang berguna bagi konsep penataan jalur pejalan kaki di koridor Jalan
Siliwangi Cianjur. Metode pengumpulan data ini merupakan suatu sumber data yang
diperoleh langsung dari kondisi eksisting lapangan di wilayah kajian, Metode analisis
yang digunakan dalam studi ini untuk mencapai tujuan studi ini adalah analisis kondisi
jalur pejalan kaki, analisis persepsi pejalan kaki, analisis kecepatan pejalan kaki dan
analisis kinerja jalur pejalan kaki. Hasil dari analisis Berdasarkan hasil observasi
lapangan, secara umum kondisi eksisting jalur pejalan kaki di Koridor Jalan Siliwangi
Cianjur memiliki banyak permasalahan seperti permukaan tidak rata, rusak, berlubang,
banyak hambatan berupa pohon yang menghalangi jalur pejalan kaki, PKL dan parkir
kendaraan bermotor, dan sebagainya. Permasalahan tersebut ada hampir secaara merata
disepanjang jalur pejalan kaki. Pejalan kaki di Koridor Jalan Siliwangi berpendapat
bahwa perlu adanya perbaikan jalur pejalan kaki karena permukaan trotoar sudah
banyak yang rusak serta perlu menambahan dan perbaikan pada fasilitas pelengkap di
jalur pejalan kaki Koridor Jalan Siliwangi berpendapat kondisi fasilitas jalur pejalan
kaki di segmen 1 sampai segmen 2 karena terdapat banyak fasilitas jalur pejalan kaki
atau tidak tersedia. Fasilitas pejalan kaki pada penggal Koridor Jalan Siliwangi mulai
dari persimpangan Jalan Aria Cikondang dan Jalan Siliwangi sampai persimpangan
Jalan Siliwangi dan Jalan Siti Jenab perlu meningkatkan pelayanan berdasarkan kriteria
keamanan, kenyamanan, keselamatan dan keindahan.

4
ABSTRACT
This study aims to find existing facts in the field and produce research outputs that can
be input and suggestions in the form of a useful recommendation concept for the
concept of structuring pedestrian paths in the Cianjur Siliwangi Road corridor. This
data collection method is a source of data obtained directly from the existing field
conditions in the study area. The analytical method used in this study to achieve the
objectives of this study is an analysis of pedestrian path conditions, pedestrian
perception analysis, pedestrian speed analysis and performance analysis. pedestrian
path. Results from the analysis Based on the results of field observations, in general the
existing condition of the pedestrian path in the Jalan Siliwangi Cianjur Corridor has
many problems such as uneven, damaged, perforated surfaces, many obstacles in the
form of trees blocking pedestrian paths, street vendors and motorized vehicle parking,
and so on. . These problems exist almost evenly along pedestrian paths. Pedestrians in
the Siliwangi Road Corridor are of the opinion that it is necessary to repair the
pedestrian path because the pavement surface has been damaged and it is necessary to
add and repair complementary facilities on the pedestrian path. many pedestrian path
facilities or not available. Pedestrian facilities on the Siliwangi Road Corridor section
starting from the intersection of Aria Cikondang Street and Siliwangi Street to the
intersection of Siliwangi Street and Siti Jenab Street need to improve services based on
security, comfort, safety and magnificence criteria.

5
DAFTAR ISI

6
DAFTAR TABEL

7
DAFTAR GAMBAR

8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam peraturan menteri Pekerjaan Umum No. 06/PRT/M/2007 mengenai
Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan sudah disebutkan bahwa
salah satu prinsip penataan adalah menciptakan skala ruang yang manusiawi dan
berorientasi pejalan kaki.

Pedestrian adalah pergerakan atau sirkulasi atau perpindahan orang atau manusia
dari satu tempat ke titik asal (origin) ke tempat lain sebagai tujuan (destination) dengan
berjalan kaki (Rubenstein, 1992). Jalur pejalan kaki adalah ruang yang digunakan untuk
berjalan kaki atau berkursi roda bagi penyandang disabilitas secara mandiri dan
dirancang berdasarkan kebutuhan orang untuk bergerak aman, mudah, nyaman dan
tanpa hambatan, jalur pejalan kaki dengan kebutuhan khusus harus terdapat ramp dan
guiding block untuk penyandang disabilitas.
Walkability menjadi salah satu konsep jalur pejalan kaki yang ramah bagi
pejalan kaki. Konsep Walkability menjadikan suatu kawasan sebagai lingkungan pejalan
kaki. Walkability dapat digunakan untuk alat ukur kualitas dan konektivitas jalur pejalan
kaki di perkotaan (Winayanti, 2013).
Kondisi umum trotoar di daerah, umumnya belum memenuhi syarat standar
yang layak untuk kenyamanan berlalulintas pejalan kaki terlebih. Kondisi tersebut
menjadikan fasilitas pejalan kaki yang dibuat hanya sebagai prasyarat kelengkapan
stuktur jalan dan masih jauh dari ideal. Dibalik permasalahan tersebut pemerintah
Kabupaten Cianjur mulai memperhatikan fasilitas jalur pejalan kaki. Secara bertahap
pemerintah mulai memberikan perhatian pada pentingnya penyediaan fasilitas
pedestrian yang layak sebagai tempat untuk pejalan kaki dari berbagai kalangan. Dalam
penelitian ini berusaha ikut dalam mendukung pembangunan fasilitas pedestrian di
Kabupaten Cianjur, salah satunya melalui kajian penelitian mengenai penataan jalur
pejalan kaki untuk disabilitas koridor jalan siliwangi. Koridor Jalan Siliwangi Cianjur
merupakan salah satu jalan dengan mobilitas pejalan kaki yang cukup aktif. Jalan
Siliwangi merupakan salah satu jalan kabupaten dengan fungsi jalan lokal dengan

9
tingkat keramaian yang cukup tinggi membuat jalan ini selalu ramai dan memiliki
kepadatan lalu lintas yang cukup tinggi. Jalan Siliwangi menjadi salah satu jalan yang
berada di pusat perkotaan, sehingga perlu adanya penataan. Disepanjang Jalan Siliwangi
didominasi oleh jenis kegiatan perdagangan dan jasa yang mendukung kegiatan
ekonomi. Keberadaan pertokoan, outlet, kantor pemerintahan, rumah makan/restoran,
swalayan, pelayanan umum (pendidikan SD, SMP dan SMK) dan permukiman
penduduk. Keseluruhan kegiatan tersebut telah menimbulkan peluang aktifitas jarak
pendek yaitu berjalan kaki.
Berbagai permasalahan fasilitas jalur pejalan kaki dan beragam permasalahan
dari segi aspek keselamatan, keamanan, kenyamanan dan keindahan fasilitas jalur
pejalan kaki perlu dikaji lebih lanjut.
1.2 Rumusan Masalah
Kondisi permukaan trotoar yang tidak terawat, rusak, sempit, tidak rata dan
terhalang pohon besar, telah memberi ketidak nyamanan bagi pejalan kaki dari berbagai
Kalangan pejalan kaki.
Secara umum, permasalahan pada penataan jalur pejalan kaki muncul dari
beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Kondisi fisik yang tidak memenuhi kriteria kenyamanan, keamanan,
keselamatan dan keindahan bagi pejalan kaki.
2. Kondisi fisik pedestrian yang tidak terawat, dan tidak memenuhi standar
perancangan pedestrian.
3. Kurang nya pendukung aktifitas untuk disabilitas yaitu guide track.
Masalah yang di uraikan tersebut merupakan beberapa permasalahan yang
berada di Jalan Siliwangi. Maka dapat dibuat pertanyaan penelitian berdasarkan tersebut
adalah “ Bagaimana konsep penataan jalur pejalan kaki yang memenuhi kriteria
kenyamanan, keamanan, keselamatan, keindahan? “
1.3 Tujuan dan Sasaran
Tujuan dan sasaran menjadi alasan dilakukannya penelitian. Berikut akan
dijelaskantujuan dan sasaran yang akan dicapai dalam penelitianini.
1.3.1 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk menemukan fakta-

10
fakta eksisting di lapangan dan menghasilkan output penelitian yang dapat menjadi
masukan dan saran berupa konsep rekomendasi yang berguna bagi konsep penataan
jalur pejalan kaki di koridor Jalan Siliwangi Cianjur guna memperbaiki jalur pejalan
kaki yang nyaman dan aman.
1.3.2 Sasaran
Adapun sasaran yang akan dicapai pada penelitian ini adalah tercapainya tujuan
penelitian untuk merumuskan konsep penataan jalur pejalan kaki yang nyaman, aman
dengan sesuai standar dan persepsi masyarakat, berikut adalah sasaran yang akan
dicapai:
1. Teridentifikasinya kondisi jalur pejalan kaki di koridor Jalan Siliwangi Cianjur.
2. Teridentifikasinya persepsi masyarakat pejalan kaki terhadap kondisi jalur
pejalan kaki di koridor Jalan Siliwangi Cianjur.
3. Teridentifikasinya tingkat pelayanan jalur pejalan kaki.
4. Terumuskannya konsep dan arahan penataan jalur pejalan kaki di koridor Jalan
Siliwangi Cianjur.
1.4 Ruang Lingkup
1.4.1 Ruang Lingkup Wilayah Studi
Koridor Jalan Siliwangi berada di kawasan perkotaan Cianjur yang terletak di
wilayah utara Kabupaten Cianjur. Koridor jalan ini termasuk ke dalam Kecamatan
Cianjur yang membentang melewati kelurahan Nagrak, Sawah Gede dan Pamoyanan.
Koridor Jalan Siliwangi ini memiliki panjang ± 2,1 KM. Kajian yang dilakukan dalam
penelitian ini meliputi penggalan koridor Jalan Siliwangi yang berawal dari
persimpangan Jalan Aria Cikondang sampai Jalan Siti Jenab.
 Sebelah Barat : Berbatasan dengan Jalan Pangeran Hidayatullah, Jalan Kapten
Baharudin dan Jalan Slamet Riyadi
 Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Jalan Raya Sukabumi
 Sebelah Utara : Berbatasan dengan Jalan Siliwangi
 Sebelah Timur : Berbatasan dengan Jalan Adi Sucipto, Jalan Aria Cikondang,
dan Jalan Muhammad Abbas
Gambar 1.1
Peta Administrasi Kec. Cianjur

11
12
Gambar 1.2
Peta Orientasi Koridor Jalan Siliwangi

1.4.2 Ruang Lingkup Substansi


Ruang lingkup substasnsi yang akan dibahas dalam penelitian ini yakni
identifikasi kondisi jalur pejalan kaki yang dilihat dari kriteria kamanan, kenyamanan,
keselamatan dan keindahan dengan melakukan identifikasi kondisi fisik eksisting jalur
pejalan kaki dan identifikasi persepsi dari masyarakat terhadap jalur pejalan kaki. Hasil
identifikasi akan mendapatkan gambaran eksisting kondisi jalur pejalan kaki. Sebagai
penunjang studi diperlukan nya materi yang meliputi keadaan jalur pejalan kaki,
karakteristik pejalan kaki, dan persepsi masyarakat. Hal ini yang akan menjadi bahan
berupa rekomendasi bagi Konsep dan Arahan Penataan Jalur Pejalan Kaki di koridor
Jalan Siliwangi Cianjur, dalam memberikan konsep pada penaatan jalur pejalan kaki
dan layak untuk pejalan kaki yang mampu mendukung keamanan serta kenyamanan di
koridor Jalan Siliwangi Cianjur.

13
1.5 Metodologi
Dalam melakukan studi penelitian ini metodologi yang di pakai untuk studi
penenlitian ini yakni terdapat dua bagian yang dimana dilakukan secara terpisah
meliputimetode pengumpulan data dan metode analisis.

1.5.1 Metodologi Pengumpulan Data


Dalam melakukan pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara pengumpulan
data primer dan pengumpulan data sekunder. Berikut adalah penjelasan dari masing-
masing pengumpulan data tersebut.
A. Pengumpulan Data Primer
Metode pengumpulan data ini merupakan suatu sumber data yang diperoleh langsung
dari kondisi eksisting lapangan di wilayah kajian. Cara untuk mendapatkan data primer
adalah sebagai berikut:
a. Observasi
Dalam studi penelitian ini, langkah yang dilakukan yakni melakukan peninjauan
langsung di wilayah kajian yaitu aksesibilitas, keselamatan, kenyamanan, keindahan dan
kemudahan di koridor Jalan Siliwangi.
b. Kuisioner
Melakukan penyebaran kuisioner untuk mengetahui persepsi pengguna jalan.
Metode ini dilakukan berupa survei primer untuk penyebaran kuisioner. Hasil akhir
analisis akan berupa nilai/angka, dan dideskripsikan.
c. Pedestrian Counting
Untuk mengetahui arus pejalan kaki di Jalan Siliwangi Cianjur, dilakukan
dengan survey PC (Pedestrian counting) pejalan kaki, yang ditentukan di 6 titik
pengamatan dan dilakukan perhitungan per 100 meter disetiap segmen selama per15
menit dalam 1 jam di 3 waktu puncak dan 1 waktu malam untun segmen 1-6 karena
adanya pembagian waktu jalur jalan.
d. Kecepatan Pejalan kaki
Data kecepatan pejalan kaki didapat dengan cara menetapkan lokasi pengukuran
yang dianggap mewakili di tiap segmen, yakni lokasi dimana pejalan kaki dapat
berjalan dengan wajar tanpa gangguan. Kemudian menentukan panjang ruas daerah

14
pengamatan dengan memberikan tanda dikedua ujungnya, kurang lebih 10 m-20 m.
Lalu ukur dengan stopwatch, waktu tempuh pejalan kaki untuk melewati ruas daerah
pengamatan tersebut.
Sebelum observasi dilakukan,segmen terlebih dahulu dibagi kedalam beberapa
wilayah studi. Wilayah studi akan dibagi menjadi 6 segmen. Pertimbangan penulis
dalam pembagian segmen berdasarkan beberapa hal sebagai berikut:
 Memudahkan dalam melakukan survei agar lebih rinci dalam mengamati;
 Permasalahan dan karakteristik setiap segmen koridor berbeda-beda;
 Setiap segmen memiliki jenis kegiatan yang berbeda;
 Setiap segmen memiliki tingkat kepadatan atau keramaian yang berbeda satu
sama lain.
Adapun sepanjang sepenggal koridor Jalan Siliwangi ini di bagi menjadi dua
segmen yaitu :
 Segmen 1 : Persimpangan Jalan Aria Cikondang – Persimpangan Jalan
Pangeran Hidayatullah di ruas 1 atau ruas barat jalan
 Segmen 2 : Persimpangan Jalan Aria Cikondang – Persimpangan Jalan
Pangeran Hidayatullah di ruas 2 atau ruas timur jalan
 Segmen 3 : Persimpangan Jalan Pangeran Hidayatullah – Jalan Adi Sucipto
di ruas 1 atau ruas barat jalan
 Segmen 4 : Persimpangan Jalan Pangeran Hidayatullah – Persimpangan
Jalan Adi Sucipto di ruas 2 atau ruas timur jalan
 Segmen 5 : Persimpangan Jalan Adi Sucipto – Persimpangan Jalan Siti
Jenab di ruas 1 atau ruas barat jalan
 Segmen 6 : Persimpangan Jalan Adi Sucipto – Persimpangan Jalan Siti
Jenab di ruas 2 atau ruas timur jalan

15
Gambar 1.3
Peta Pembagian Segmen

16
e. Pengumpulan Data Sekunder
Metoda pengumpulan data dari literatur yang diperoleh secara tidak langsung melalui
media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain) ataupun dari instansi-instansi
pemerintah yang terkait.
 Studi Literatur
Dilakukan dengan mengunjungi perpustakaan, internet, buku referensi, jurnal
dan penelitian terdahulu yang dapat menunjang kegiatan observasi lapangan.
 Instansi
Mengunjungi instansi-instansi terkait ynag dapat mendukung data observasi
lapangan.
Pada saat pengumpulan data primer berupa penyebaran kuisioner
kepada responden yaitu pengguna jalur pejalan kaki. Pengumpulan
jumlah sampel dilakukan menggunakan teknik sampling analisis persepsi
masyarakat. Teknik sampling yang digunakan untuk mengambil sampel
responden pejalan kaki di potongan koridor Jalan Siliwangi Cianjur
menggunakan random sampling dengan pertimbangan pengambilan
sampel dilakukan secara acak tanpa melihat strata atau tingkatan dan
responden merupakan pejalan kaki yang menggunakan fasilitas jalur
pejalan kaki di potongan koridor Jalan Siliwangi Cianjur yang sekiranya
paham mengenai kondisi fasilitas jalur pejalan kaki di wilayah studi.
Teknik sampling ini digunakan karena populasi jumlah pejalan kaki yang
melintas tidak diketahui jumlah pastinya, sehingga perlu diambil sampel
acak. Dalam menentukan besar sampel yang diperlukan menggunakan
metode Taro Yamane. Berikut rumus penentuan sampel Taro Yamane:
N
n=
N . d 2 +1
Keterangan:
n = Jumlah Sampel
N = Jumlah Populasi
2
d = Disposisi yang ditetapkan

17
Dalam penentuan sampel dihitung berdasarkan tiap ruas pada tiap segmen. Berikut
merupakan perhituangan tiap segmen dan tiap ruas di jalan siliwangi dengan jumlah
populasi didapatkan dari hasil Pedestrian Counting dengan disposisi yang ditetapkan
adalah 10%.

Tabel 1.1
Jumlah Sample Populasi Berdasarkan Hari kerja dan Hari Libur
Segmen Populasi Sampel
1 2.444 96
2 1.786 95
3 2.994 97
4 2.550 96
5 2.421 96
6 2005 95
Sumber : Peneliti,2022
Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan dalam studi ini untuk mencapai tujuan studi ini
adalah sebagai berikut :
1. Analisis Kondisi Fisik Jalur Pejalan Kaki
Jalur pejalan kaki akan diteliti secara deskriptif dengan membandingkan kondisi
fisik jalur pejalan kaki saat ini dengan standar kebijkan undang-undang pemerintahan
terkait kriteria dan spesifikasi berupa standar ketentuan dalam melakukan perencanaan,
penyediaan, pemanfaatn pada fasilitas jalur pejalan kaki.
Kondisi fisik akan dibagi kedalam beberapa bagian analisa yakni penilaian kondisi fisik
ruang bebas pejalan, penilaian kondisi fisik zona jalur pejalan depan gedung, penilaian
kondisi fisik zona pejalan (trotoar), penilaian kondisi fisik ruang perabot jalan pada
fasilitas jalur pejalan kaki dan analisis penilaian kondisi fisik sarana pelengkap pada
fasilitas jalur pejalan kaki. Metode yang digunakan dalam menganalisa yaitu
perbandingan kondisi trotoar saat ini terhadap standar kebijakan undang-undang
pemerintah dan Peraturan menteri PU No. 03 Tahun 2014 sebagai pedoman yang
digunakan untuk menilai kondisi fisik fasilitas pedestrian di wilayah studi.

18
2. Analisis Persepsi Pejalan Kaki terhadap Fasilitas Pedestrian
Dalam melakukan analisis persepsi pejalan kaki terhadap kinerja fasilitas jalur
pejalan kaki, maka diperoleh variabel berdasarkan teori yang ada terkait dengan
indikator tercapainya konsep pengembangan fasilitas jalan yang didalamnya mencakup
komponen dan indikator yang berpengaruh pada seberapa baik kinerja dari sebuah
fasilitas jalur pejalan kaki. Berikut adalah komponen yang digunakan sebagai variabel
yang digunakan dalam penelitian untuk dapat menilai kinerja fasilitas jalur pejalan kaki
berdasarkan persepsi pejalan kaki :

19
Tabel 1.2
Kriteria Penyediaan Penyeberangan, Jalur Hijau, dan Perabot/Perlengkapan Ruas Pejalan Kaki
Fasilitas Aksesibilitas Keselamatan Kenyamana Keindahan Kemudahan Interaksi
Penyeberangan Harus dapat Ruang pejalan  Jalur memiliki Ruang pejalan Jalur mudah Jalur memiliki titik-
diakses oleh kaki terpisah dari lebar yang kaki memiliki dicapai dan tidak titik
semua pejalan jalur lalu lintas nyaman (minimal Material penutup terhalangi oleh untuk dapat
kaki termasuk kendaraan dan 1,5 meter) tanah yang apapun Jalur melakukan
yang memiliki memiliki  Jalur pejalan kaki berpola dan harus menerus interaksi sosial
Keterbatasan ketinggian memiliki memiliki daya dari titik satu ke lengkap dengan
fisik. berbeda. permukaan yang serap tinggi. titik lainnya. fasilitasnya.
tidak licin.
Jalur Hijau Pemilihan jenis Terletak antara Memiliki vegetasi Memiliki vegetasi Vegetasi juga Vegetasi peneduh
tanaman yang jalur pejalan kaki peneduh pejalan dekoratif yang berupa pengarah yang lebih banyak
dapat berguna dan kendaraan. kaki untuk penurun meningkatkan pada ruang terletak pada titik
sebagai penunjuk iklim nilai estetika pejalan kaki. interaksi sosial.
arah. mikro. ruang.
Perabot Perabot ruang Terletak pada titik-  Memiliki tingkat Desain dapat Terletak pada titik Terletak pada titik-
jalan/Perlengk pejalan kaki titik yang aman kenyamanan mewakili karakter yang mudah titik interakasi sosial
apan Ruas terletak pada dari lalu lintas yang tinggi lokal lingkungan untuk agar dapat memenuhi
Pejalan Kaki lokasi yang kendaraan. dengan bahan sehingga memiliki dicapai. kebutuan aktivitas
mudah dijangkau. yang sesuai kualitas estetika sosial kota.
dengan yang baik.
kebutuhan.
 Tata letaknya

20
Fasilitas Aksesibilitas Keselamatan Kenyamana Keindahan Kemudahan Interaksi
tidak
mengganggu alur
pejalan kaki.
Tata Informasi Terletak pada titik- Tata letaknya Desain dapat Terletak pada Tata informasi
(sinage): titik yang aman tidak mengganggu mewakili karakter lokasi yang diletakkan pada
Tata informasi dari tindakan alur pejalan kaki. lokal-lingkungan, mudah untuk titik interaksi sosial
harus dapat vandalisme. sehingga memiliki dilihat. agar dapat memenuhi
terlihat kualitas estetika kebutuhan ekonomi
dengan mudah. yang baik. kawasan.
Ramp dan Ramp dan marka Memiliki derajat Memiliki penanda Terletak pada titik Ramp dan marka
Marka terletak pada kemiringan yang khusus berupa strategis pada arus difable mengarah
Pejalan Kaki lokasi yang aman sesuai standar pagar pembatas pejalan kaki pada titik interaksi
Berkebutuhan dari sirkulasi kenyamanan ataupun garis padat. sosial.
Khusus kendaraan. (7%). berwarna.
(Difable):
Harus dapat
digunakan oleh
penyandang
disabilitas dalam
mencapai tujuan.
Sumber : Permen PU 03/PRT/M/2014 tentang pedoman perencanaan, penyediaan, dan pemanfaatan prasarana dan sarana jaringan pejalan kaki

21
Setelah menentukan beberapa komponen serta indicator penilaian, maka
akan dikumpulkan persepsi pengguna jalur pejalan kaki dengan penyebaran
kuisioner. Setelah data terkumpul maka akan dikompilasi dan dikelompokan di
masing-masing komponen beserta indicator, yang kemudian akan dibahas secara
deskripsi presentase dengan perhitungan angka untuk menghasilkan penilaian
pejalan kaki terhadap fasilitas jalur pejalan kaki yang akan dijelaskan secara
deskriptif.
Dalam pembahasan hasil penelitian dengan deskripsi presentase, terlebih
dahulu mengkualitatifkan skor pada jawaban melalui angket/kuisioner. Supaya
memudahkan dalam menganalsis data, perlu diketahui skor yang diperoleh
responden dari hasil pengisian kuisioner yang diberikan. Oleh karena itu
ditentukan penetapan hasil skornya. (Sudjana, Nana. 1996), berikut merupakan
langkah-langjkahnya :
1. Menjumlah skor yang telah diperoleh dari tiap-tiap responden
2. Menentukan skor jawaban responden dengan ketentuan yang telah
ditetapkan. Adapun penentuan skor kuisioner sebagai berikut:

a. Masing-masing alternatif jawaban tiap item soal di skor sesuai dengan


tingkat a lternatif jawaban item.
b. Setiap kode jawaban diberi skor yang berwujud angka berskala 3, yakni:
i. Bagi alternatif jawaban yang memilih baik (BK), akan diberi skor 3
ii. Bagi alternatif jawaban yang memilih biasa (BS), akan diberi skor 2.
iii. Bagi alternatif jawaban yang memilih buruk (B), akan memperoleh skor 1.
3. Menjumlahkan skor yang telah diperoleh dari tiap – tiap responden.
4. Mencari presentase skor yang telah diperoleh dengan menggunakan
rumus:

n
%= x 100 %
N
Keterangan :
n = jumlah skor responden
N = jumlah skor maksimal

22
Hasil kuantitatif dari perhitungan rumus tersebut diatas selanjutnya diubah
menjadi perhitungan dengan kalimat yang bersifat kualitatif, Adapun langkah-
langkah yang ditempuh untuk menentukan kriteria kenyamanan, keselamatan,
keamanan, keindahan fasilitas pedestrian adalah :
Menentukan skor maksimal yang diperoleh dari hasil perkalian antara skor
tertinggi, jumlah item, jumlah responden.
a. Menentukan skor minimal yang diperoleh dari hasil perkalian antara skor
terendah, jumlah item, jumlah responden.
b. Menetapkan rentang skor, yakni antara skor maksimal dikurangi skor
minimal.
c. Menetapkan interval kelas. Interval kelas diperoleh dari rentang skor
dibagi jenjang kriteria.
rentang skor
Interval kelas=
jenjang kriteria
d. Menetapkan presentase maksimal
e. Menetapkan presentase minimal.

skor minimal x 100 %


Presentase minimal=
skor maksimal
g. Menetapkan Rentang Presentase
Menetapkan rentang presentase, yaitu diperoleh dari presentase maksimal
dikurangi presentase minimal.

Rentang presentase = presentase maksimal – presentase minimal

h. Menetapkan interval kelas presentase, yaitu rentang presentase dibagi


kriteria.

Rentang Presentase : Kriteria

i. Menetapkan kriteria, yaitu baik (BK), biasa (BS), dan buruk (B). Dari
penentuan ketiga skor tersebut kemudian ditentukan kisaran interval kelasnya

23
berdasarkan besaran presentase penemuan indikator oleh responden.
Perhitungan penilaian dan pembagian kelas tingkat serta nilai intervalnya.

3. Analisis Kecepatan (Speed) Pejalan Kaki


Kecepatan berjalan adalah kecepatan pejalan kaki saat berjalan dalam
keadaan normal. Kecepatan berjalan dapat dihitung dengan mengambil waktu
rata-rata pejalan kaki saat melintas jalan atau waktu rata- rata pada jarak yang
tertentu. Kecepatan berjalan dipengaruhi oleh faktor jenis kelamin dan umur
pejalan kaki seperti yang telah dibuat kajian oleh Transport and Road Research
Laboratory (1985), menunjukan bahwa pejalan kaki terdiri dari berbagai golongan
yaitu muda, tua, lelaki, perempuan, individu dan kelompok. Kecepatan pejalan
kaki diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
L
V=
T
Dimana:
V = kecepatan pedestrian, (m/menit)
L = panjang penggal pengamatan, (m)
t = waktu tempuh pedestrian yang melintasi penggal pengamatan, (menit)
Kecepatan pejalan kaki juga dihitung berdasarkan kecepatan rata rata waktu dan
kecepatan rata rata ruang dengan rumus sebagai berikut:
a. Kecepatan rata–rata waktu (time mean speed)
Kecepatan rata – rata waktu adalah rata - rata aritmatik kecepatan
pedestrian yang melewati suatu titik selama periode waktu tertentu. Rumus untuk
memperoleh kecepatan rata - rata waktu adalah sebagai berikut:
n
1
Vt = ∑ Vi
n i=1
Dimana
Vt = kecepatan rata – rata waktu, (m/min)
n = banyaknya data kecepatan yang diamati
Vi = kecepatan tiap pedestrian yang diamati, (m/min)
b. Kecepatan rata – rata ruang ( space mean speed )
Kecepatan rata – rata ruang adalah rata – rata aritmatik kecepatan
pedestrian yang berada pada rentang jarak tertentu pada waktu tertentu.

24
Kecepatan rata – rata ruang dihitung berdasarkan rata – rata waktu tempuh pejalan
kaki yang melewati suatu penggal pengamatan. Kecepatan rata – rata ruang
dengan rumus berikut ini:

1
Vs= n
1 1

n i=1 Vi
Dimana :
Vs = kecepatan rata – rata ruang, (m/min)
n = jumlah data
Vi = kecepatan tiap pejalan kaki yang diamati, (m/min)

4. Perumusan Penataan Jalur Pejalan Kaki


Setelah dilakukan identifikasi dan analisis permasalahan pada kondisi fisik
fasilitas jalur pejalan kaki berdasarkan standar maka akan diketahui bagaimana
seharusnya penyediaan fasilitas pedestrian. Adapun hasil analisis ini diperkuat
dengan hasil kuisioner berdasarkan persepsi pejalan kaki. Hasil identifikasi dan
analisis permasalahan pedestrian nantinya akan menjadi perumusan rekomendasi
dalam melakukan penataan pedestrian.
5. Penilaian Kinerja Jalur Pejalan Kaki
Penilaian kinerja pada dasarnya untuk mengetahui sejauh mana fasilitas
pejalan mengakomodasi penggunanya tingkat pelayanan jalur pedestrian atau
level of service (LOS) (Pignataro 1976 : 495).

25
1.6 Kerangka Analisis

Gambar 1.5
Kerangka Analisis

Mengidentifikasi kondisi Mengidentifikasi persepsi


jalur pejalan kaki di masyarakat pejalan kaki
terhadap kondisi jalur
koridor Jalan Siliwangi
pejalan kaki di koridor
Cianjur. Jalan Siliwangi Cianjur.

Kualitatif Kualitatif

Teridentifikasinya Kondisi Fisik Jalur Pejalan Kaki dan persepsi pejalan kaki

26
1.6 Kerangka Pemikiran

Gambar 1.6
Kerangka Pemikiran

27
1.7 Sistematika Pembahasan
Pada laporan ini terdapat sistematikarencana penulisan yangdapatdilihat pada
ricianpenulisan berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Berisi latar belakang ,rumusanpermasalahan , tujuan dan sasaran , ruang
lingkupmateridan ruang lingkup wilayah,metodologi penelitian terdiri atas metodologi
pengumpulan data dan metodologi analisis,sistematika penulisan, serta pembahasan
kerangka permikiran.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Terdapat penjelasan yang berisi tentang landasan teori yang memiliki
hubungandengan tinjauan teorisecara umum dan studi terdahulu.
BAB III GAMBARAN UMUM
Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum wilayah studi yang meliputi
identifikasi sepanjang Jalan Siliwangi Cianjur.

BAB IVANALISIS
Memaparkan proses dan hasil analisis terkaitidentifikasi sepanjang Jalan
Siliwangi Cianjur.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI


Berisi kesimpulan hasil penelitian ,rekomendasi kelemahan dan saran terhadap
studi.

28

Anda mungkin juga menyukai