KH ASMAWI
KALIJAYA, KECAMATAN CIKARANG BARAT
DISUSUN OLEH
BENITA JASMINE
IKHSAN PRATAMA
BEKASI
2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis ucapkan dan haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
karunia dan berkat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
’LAPORAN SURVEY PERLINTASAN SEBIDANG DI JL. KH ASMAWI KALIJAYA,
KECAMATAN CIKARANG BARAT ” ini secara maksimal dan tepat waktu. Makalah ini
dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Rekayasa Jalan sebagai salah satu penilaian
terhadap proses pembelajaran.
Pembuatan makalah ini terlaksana dengan baik tidak terlepas dari peran beberapa
pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Sukma Rahadian, M.T selaku dosen
pengampu mata kuliah Teknik Rekayasa Jalan atas bimbingan dan arahannya. Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu, penulis mengharapkan dan menerima adanya kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca untuk perbaikan di masa yang akan datang. Penulis juga
berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan pembaca
Kelompok 1
BAB I
PENDAHULUAN
Kereta api merupakan salah satu moda angkutan yang efektif dan efisien, serta
didukung dengan jaringan jalan rel antar kota. Kereta Api memiliki kelebihan
dibandingkan dengan moda angkutan darat lainnya yaitu memiliki jalur jalan sendiri
dan mendapat prioritas utama untuk lebih dahulu melintas di perlintasan yang
bersinggungan dengan jalan, sehingga waktu tempuh kereta api ke tempat tujuan lebih
cepat dibandingkan dengan moda angkutan lainnya
Perlintasan sebidang adalah perpotongan sebidang antara jalur kereta api dengan
jalan. Sesuai dalam UU Nomor 23 Tahun 2007 tentang perkeretaapian Pasal 91 ayat 1,
disebutkan bahwa perpotongan antara jalur kereta api mendapat prioritas utama dan
pengguna jalan dibuat tidak sebidang, maka kereta api mendapat prioritas utama dan
pengguna jalan menunggu sampai kereta api melintas.
Dalam Undang - undang No.22 Tahun 2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan
Pasal 114 yang menyebutkan pada perlintasan sebidang antara jalur kereta api dengan
jalan, Pengemudi Kendaraan wajib berhenti ketika sinyal sudah berbunyi, palang pintu
kereta api sudah mulai ditutup, dan atau ada isyarat lain.
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan dilaksanakannya survey perlintasan sebidang di perlintasan Kereta
Api Jalan KH. Asmawi, Kec. Cikarang Barat :
1. Mengetahui sistem manajemen perlintasan sebidang jalan raya dengan jalan kereta
api di perlintasan sebidang Jalan KH.Asmawi, Kec. Cikarang Barat
2. Mengevaluasi sistem manajemen perlintasan sebidang jalan raya dengan jalan kereta
api di perlintasan sebidang Jalan KH.Asmawi, Kec. Cikarang Barat
kereta.
BAB II
METODOLOGI
● PETA LOKASI
Peta dibutuhkan untuk memudahkan kita mengetahui lokasi yang akan di survey. Hal
ini bertujuan agar dapat menentukan langsung dimana titik-titik survey berada existing
sekitar daerah tersebut.
Gambar : peta lokasi Jalan KH.Asmawi, Kec. Cikarang Barat.
● PELAKSANAAN SURVEY
Hari : Jumat
Tanggal : 8 Desember 2023
Lokasi : Jalan KH.Asmawi, Kalijaya, Kec. Cikarang Barat. Dosen
Pengampu : Bapak Sukma Rahadian, M.T
BAB III
GAMBARAN UMUM
A. KEADAAN GEOGRAFIS WILAYAH
Cikarang adalah Ibukota Kabupaten Bekasi yang diresmikan pada tanggal 6 Juni 2004,
dan juga merupakan salah satu daerah penyangga Ibukota Negara DKI Jakarta. Hal ini
sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 13 Tahun 1976 tentang Pengembangan
JABODETABEK (Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi). Luas wilayah perkotaan
Cikarang mencapai 243,8 km2 yang terbagi menjadi 5 kecamatan diantaranya yaitu
kecamatan Cikarang Pusat dengan luas wilayah 47,60 km2 , Cikarang Barat dengan
luas wilayah 52,78 km2 , Cikarang Timur dengan luas wilayah 50,63 km2 , Cikarang
Utara dengan luas wilayah 43,30 km2 dan Cikarang Selatan dengan luas 49,49 km2 di
Kabupaten Bekasi (BPS, 2015). Adapun batas batas administrasi Cikarang tahun
2013, antara lain (lihat Peta 1):
- Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Sukatani dan Kecamatan Cikarang
Bahagia Kabupaten Bekasi.
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Tambun Selatan Kecamatan
Cibitung Kabupaten Bekasi.
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Serang Baru dan Kecamatan Setu
Kabupaten Bekasi.
- Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Karawang.
Pusat Pemerintahan Kabupaten Bekasi berada di Kecamatan Cikarang Pusat yang
sebelumnya berada di Kota Bekasi. Posisi Cikarang sangat strategis karena berada
diantara DKI Jakarta, Kabupaten Karawang, Bogor, serta Kota Bekasi. Posisi Cikarang
tersebut menjadikan pertumbuhannya meningkat pesat. Pada satu sisi wilayah Cikarang
menjadi daerah limpahan berbagai kegiatan di DKI Jakarta dan juga menjadi daerah
kolektor pengembangan wilayah Kabupaten Bekasi sebagai daerah dengan sumber daya
alam yang produktif.
Topografi
Wilayah perkotaan Cikarang rata-rata berada pada ketinggian 0-25 meter di atas
permukaan laut. Bagian Utara memiliki rata-rata ketinggian 11-16 meter di atas
permukaan laut seperti Kecamatan Cikarang Utara, sedangkan Bagian Selatan memiliki
rata-rata ketinggian 15 meter di atas permukaan laut. Dilihat dari kemiringan tanahnya,
sebagian besar wilayah perkotaan Cikarang mempunyai tingkat kemiringan tanah yang
tergolong landau yaitu sebesar 10o -25o (BPS, 2015).
BAB IV
ANALISIS DATA
No Marka Keterangan
`1 Marka membujur berupa garis utuh TIDAK ADA
sebagai larangan kendaraan untuk
melintasi garis tersebut
2 Marka melintang berupa tanda garis TIDAK ADA
melintang, batas wajib berhenti
kendaraan sebelum melintasi jalur
kereta api
3 Marka lambang berupa tanda TIDAK ADA
lambang yang dilengkapi dengan
tulisan “KA” sebagai tanda
peringatan ada perlintasan dengan
jalur perkeretaapian
4 Pita penggaduh TIDAK ADA
5 Median TIDAK ADA
6 Lampu isyarat lalu lintas ADA
● Analisis Penanganan
Untuk marka, pada perlintasan sebidang Jalan KH Asmawi ini belum dilengkapi satu
marka pun. Untuk penanganannya, pemerintah atau instansi terkait harus segera
melengkapi rambu dan memperbaiki rambu atau mengganti rambu yang rusak dan
membuat marka untuk perlintasan sebidang supaya mengurangi kecelakaan yang dapat
terjadi perlintasan sebidang ini.
Disinilah kami melaksanakan survey perlintasan kereta api sebidang tepatnya di Jalan
KH.Asmawi, Kalijaya, Kec. Cikarang Barat. untuk menentukan berbagai hal
diantaranya :
5. Traffic counting KA
6. Kecepatan KA
7. Wawancara Penduduk
Pada ruas jalan KH Asmawi Kalijaya Cikarang Barat merupakan perlintasan sebidang KA
dengan ruas jalan, dimana di jalan ini merupakan titik perpindahan orang dari arah utara
menuju arah selatan sehingga titik ini ramai dilalui oleh masyarakat dari kedua daerah
tersebut,dan dapat diketahui dari grafik diatas bahwa kendaraan terpadat yaitu kendaraan
sepeda motor.
4.3.2 Diagram Persentase Proporsi Jenis Kendaraan Pada Ruas Jalan KH Asmawi
Pada Diagram diatas dapat disimpulkan bahwa persentase tertinggi pada ruas jalan KH
Asmawi, Cikarang Barat yang merupakan perlintasan sebidang KA dengan jalan yaitu
didominasi oleh kendaraan sepeda motor dengan persentase 79%.
4.4 Survey Spot Speed Kendaraan
Survey Spot Speed Kendaraan pada Survey Perlintasan Sebidang ini menggunakan 5
sampel kendaraan, yaitu Kendaraan bermotor, mobil pribadi, kendaraan berat, kendaraan truk
kecil, kendaraan truk sedang dan kendaraan truk berat.
Adapun Hasil Survey sebagai berikut, :
Jenis Waktu di Waktu di Waktu
Kendaraan Waktu Sampel Titik Awal Titik Perjalanan Jarak Kecepatan Rata-Rata
(detik) Akhir (detik) (m) (km/jam)
(detik)
Sepeda 09.00- 1 0 3 3 21 11,1
Motor 10.00
2 0 4 4 21 8,46
9,02
3 0 6 6 21 7,74
4 0 3 3 21 9,16
5 0 5 5 21 8,65
Mobil 09.00- 1 0 5 5 21 4,2
Pribadi 10.00
2 0 8 8 21 2,63
3,19
3 0 7 7 21 3,00
4 0 8 8 21 2,63
5 0 6 6 21 3,50
09.00- 1 0 11 11 21 1,91
Kend. Berat 10.00
2 0 15 15 21 1,40
1,42
3 0 20 20 21 1,05
4 0 17 17 21 1,24
5 0 14 14 21 1,50
09.00- 1 0 10 10 21 2,10
KT ringan 10.00
2 0 14 14 21 1,50
1,74
3 0 12 12 21 1,75
4 0 12 12 21 1,75
5 0 13 13 21 1,62
09.00- 1 0 14 14 21 1,50
KT sedang 10.00
2 0 18 18 21 1,17
1,45
3 0 14 14 21 1,50
4 0 16 16 21 1,31
5 0 12 12 21 1,75
09.00- 1 0 18 18 21 1,17
KT berat 10.00
2 0 16 16 21 1,31
1,24
3 0 17 17 21 1,24
4 0 19 19 21 1,11
5 0 15 15 21 1,40
Grafik menunjukkan hubungan kecepatan rata – rata kendaraan saat melintas di perlintasan
sebidang.
Dari data diatas, kecepatan rata – rata kendaraan melewati perlintasan sebidang
adalah untuk kendaraan bermotor 9,02 km/jam, mobil pribadi 3,19 km/jam, kendaraan
berat 1,42 km/jam, KT ringan 1,74 km/jam, KT sedang 1,45 km/jam, dan KT berat 1,24
km/jam. Dari hasil survey ini kecepatan masing – masing kendaraan setiap peaknya
berbeda-beda ada yang tinggi, rendah dan sedang. Tinggi dan rendahnya kecepatan yang
terjadi pada saat kereta baru melintas di perlintasan sebidang terjadi karena adanya
hambatan perebutan kendaraan yang ingin melintas dari utara ke Selatan maupun dari
Selatan ke utara, yang menyebabkan kendaraan tidak teratur. Dari permasalahan tersebut
sebaiknya dilakukan penanganan berupa perbaikan jalan yang rusak untuk memperlancar
arus lalu lintas, peningkatan pengawasan tertib berlalu lintas oleh petugas, dan
mengoptimalkan fungsi dari perlengkapan jalan yang ada,
DATA KERETA
JENIS KERETA
YANG LEWAT
WAKTU
KA JARAK
TIMUR BARAT KRL KARGO
JAUH
10.00 - 10.15 2 1 2 1 0
10.15 - 10.30 2 3 1 3 1
10.30 - 10.45 2 2 1 0 3
10.45 - 11.00 3 1 1 3 0
JUMLAH KERETA 5 7 4
JUMLAH TOTAL KESELURUHAN 16
- Pada perlintasan di Jalan KH, Asmawi Kalijaya Cikarang Barat, kereta api lebih
sering melintas dari arah timur dibandingkan dengan dari arah barat.
- Jumlah kereta dari arah timur sebanyak 9 sedangkan kereta dari arah barat adalah 7
Diagram Persentase Proporsi Jenis Kereta Pada Stasiun Cikarang
25%
31%
44%
Grafik Kecepatan Kereta Api dari pukul 09.00 WIB – 10.00 WIB
Berdasarkan survey, permasalahan utama adalah antrian panjang sebagian besar warga
mengusulkan diperlebar jalan, menyediakan rambu lalu lintas seperti penambahan
traffic light dan rambu peringatan. Perlu kajian lebih lanjut oleh pihak terkait untuk
solusi jangka panjang seperti relokasi jalur KA atau pembuatan jalan layang agar tidak
terjadi kecelakaan di masa mendatang dan untuk penanggulangan sekarang ialah
Pemasangan pengaman jalan setapak untuk pejalan kaki.
Survey menghitung waktu tutup pintu perlintasan kereta api pada Survey
Perlintasan Sebidang ini dilakukan dengan cara menghitung tutup pintu perlintasan kereta
api tersebut dengan durasi waktu berapa lama dengan mengambil 5 sampel.
1 4 MENIT 03 DETIK
2 7 MENIT 40 DETIK
3 2 MENIT 07 DETIK
4 4 MENIT 18 DETIK
5 3 MENIT 55 DETIK
Dari data diatas dapat diambil kesimpulan bahwa palang pintu pada pelintasan di
Jl.KH Asmawi Kalijaya ini memiliki durasi waktu yang berbeda beda durasi tersebut
bisa terjadi karena tergantung dari seberapa lama atau banyaknya kereta yang melintasi
perlintasan tersebut.
Foto dibawah ini merupakan contoh palang pintu yang terdapat di perlintasan
sebidang di JL. KH Asmawi Kalijaya yang dengan kondisi baik dan berfungsi dengan
baik. akan tetapi walau sudah memiliki palang pintu diperlintasan tersebut masih ada
masyarakat yang melanggar dengan menyelonong ketika palang pintu sudah tertutup hal
ini yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan.
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Dari hasil survey yang telah dilakukan dapat dibuat kesimpulan, yaitu:
1. Berdasarkan hasil survey inventarisasi ruas jalan sebidang di Jalan KH Asmawi dapat
disimpulkan bahwa kelengkapan dari rambu larangan, rambu peringatan dan marka
jalan masih banyak kekurangan. Namun dilihat dari optimalnya sistem keamanan yang
ada mulai dari pos penjaga, palang pintu, lampu isyarat lalu lintas, dan bunyi sirine
peringatan mampu meningkatkan keamanan yang ada di perlintasan sebidang Jalan
KH Asmawi. Hal ini dapat dibuktikan dari angka kecelakaan yang terjadi di
perlintasan sebindang ini adalah nol, terhitung sejak tahun 2000-an.
2. Berdasarkan survey yang telah dilakukan, permasalahan utama dari perlintasan
sebidang ini adalah ukuran lebar jalan yang tersedia tidak sesuai dengan ukuran
volume kendaraan yang tinggi. Hal ini dapat dilihat dari panjangnya antrian yang
terjadi ketika palang pintu tertutup. Usulan dari pada masyarakat sekitar adalah
pelebaran jalan serta dibuatnya jarak antara jalan dengan pemukiman sehingga
kendaraan yang melewati jalan tidak mengganggu pemukiman sekitar.
3. Untuk tata guna lahan yang ada di sekitar perlintasan sebidang jalan KH Asmawi
mayoritas adalah pemukiman dan pertokoan. Letak pertokoan yang berada persis di
sebelah perlintasan sebidang menarik para masyarakat datang dan melewati
perlintasan sebidang. Hal ini yang mengakibatkan tingginya volume lalu lintas di jalan
demi memenuhi kebutuhan para masyarakat. Selain itu permasalahannya adalah tidak
ada nya lahan parkir pada kawasan pertokoan, sehingga para masyarakat
menggunakan sebagian jalan untuk tempat parkir dan atau berhenti kendaraan.
4. Dari hasil survey Traffic Counting Kendaraan pada pukul 09.00 - 10.00 di jalan KH
Asmawi Kalijaya Cikarang Barat dapat disimpulkan bahwa kepadatan kendaraan yang
melintas jakan ini didominasi oleh kendaraasn sepeda motor yaitu sebanyak 923
kendaraan yang memenuhi ruas jalan dan ketidakteraturan saat melintasi perlintasan
sebidang ini. Kendaraan sepeda motor juga sering kali mengacuhkan rambu - rambu
dan palang pintu yang ada demi mendahului pengendara yang lain, sehingga ketika
palang pintu sudah tertutup tetapi masih ada beberapa kendaraan yang berada di
tengah area perlintasan.
5. Dari hasil survey spotspeed kecepatan masing – masing kendaraan setiap peaknya
berbeda-beda ada yang tinggi,rendah dan sedang. Tinggi dan rendahnya kecepatan
yang terjadi pada saat kereta baru melintas di perlintasan sebidang karena adanya
hambatan perebutan kendaraan yang ingin melintas dari utara ke Selatan maupun dari
Selatan ke utara, yang menyebabkan kendaraan tidak teratur dan berkerumun.
6. Berdasarkan survey Traffic Counting Kereta menghasilkan jumlah kereta yang lewat
dalam durasi waktu 1 jam adalah 16 kereta, dan untuk jenis kereta yang paling banyak
melintas adalah jenis kereta KRL yaitu sebanya 7 kereta. Karena pelintasan sebidang
bersebelahan dengan Stasiun Cikarang sehingga dominan kerea yang lewat yaitu
berasal dari stasiun Cikarang (sebelah timur).
7. Dari hasil survey spotspeed pada kereta yang di lakukan pada jalan KH Asmawi
didapatkan yaitu kecepatan tertinggi terdapat pada KA JJ 1 sebesar 65 km/jam.
Sedangkan kecepatan terendah terdapat pada KRL 3 yakni kecepatannya saat
beroperasi sebesar 28 km/jam. Karena perlintasan sebidang berdekatan dengan stasiun
Cikarang sehingga kecepatan kereta rendah hal ini terjadi disebabkan kereta berada di
antara dua kondisi, yaitu akan berangkat atau mau berhenti. Maka kecepatan kereta di
perlintasan ini tidak setinggi saat kereta sedang berlaju normal.
8. Jalan perlintasan sebidang yang terletak di Jalan KH Asmawi Kalijaya Cikarang Barat
merupakan perintasan yang memiliki lalu lintas ramai lancar, pemukiman dan
pertokoan menjadi faktor utama perlintasan dapat dilalui dengan tingkat volume
kendaraan yang terbilang tinggi.
5.2 SARAN
1. Berdasarkan kesimpulan yang telah dibuat, dari para surveyor memberikan saran
untuk petugas yang bertanggung jawab dapat memberikan perhatian lebih kepada
perlintasan sebidang. Karna perlintasan ini menjadi pusat lalu lintas masyarakat dalam
berkegiatan. Hal yang dapat dilakukan seperti melengkapi rambu peringatan dan juga
rambu larangan, pelebaran jalan di sekitar perlintasan, dan perbaikan ruas jalan
sehingga rata dan tidak berbatuan yang menghambat perjalanaan kendaraan.
2. Meningkatkan pengetahuan mengenai betapa pentingnya menjaga keamanan dan
keselmatan lalu lintas. Hal ini dapat dilakukan dengan pengarahan ke pada para
masyarakat terutama masyarakat dengan umur produktif, seperti tertib terhadap aturan
yang ada, melakukan pengecekan pada kendaraan yang akan digunakan,
menggunakan perlengkapan saat berkendara dan lain sebagainya.
DOKUMENTASI