Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN SURVEY PERLINTASAN SEBIDANG DI JL.

KH ASMAWI
KALIJAYA, KECAMATAN CIKARANG BARAT

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 1 (TD 3.3) :

ADILAH PUTRI SANDARIA

ADINDA PUTRA BUNGSU

BENITA JASMINE

DWI INTAN WINDARI

IKHSAN PRATAMA

MARDIYAH SISCA TRIWIJAYANTI

RAFLI SIDDIQ AL HAKIM

PROGRAM STUDI TRANSPORTASI DARAT SARJANA TERAPAN

POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT INDONESIA- STTD

BEKASI

2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan dan haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
karunia dan berkat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
’LAPORAN SURVEY PERLINTASAN SEBIDANG DI JL. KH ASMAWI KALIJAYA,
KECAMATAN CIKARANG BARAT ” ini secara maksimal dan tepat waktu. Makalah ini
dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Rekayasa Jalan sebagai salah satu penilaian
terhadap proses pembelajaran.

Pembuatan makalah ini terlaksana dengan baik tidak terlepas dari peran beberapa
pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Sukma Rahadian, M.T selaku dosen
pengampu mata kuliah Teknik Rekayasa Jalan atas bimbingan dan arahannya. Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu, penulis mengharapkan dan menerima adanya kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca untuk perbaikan di masa yang akan datang. Penulis juga
berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan pembaca

Bekasi, Desember 2023

Kelompok 1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Sistem transportasi sudah melekat di kehidupan masyarakat, Pertambahan jumlah
penduduk tidak sebanding dengan rendahnya pelayanan transportasi publik yang telah
ada , kepemilikan kendaraan pribadi menjadi salah satu solusi yang tidak dapat
dihindarkan. Meningkatnya penggunaan kendaraan pribadi memicu timbulnya
permasalahan dalam sistem transportasi. Adapun beberapa permasalahan yang
ditimbulkan seperti kemacetan, kecelakaan, penurunan kualitas lingkungan dan
transportasi biaya tinggi.

Kereta api merupakan salah satu moda angkutan yang efektif dan efisien, serta
didukung dengan jaringan jalan rel antar kota. Kereta Api memiliki kelebihan
dibandingkan dengan moda angkutan darat lainnya yaitu memiliki jalur jalan sendiri
dan mendapat prioritas utama untuk lebih dahulu melintas di perlintasan yang
bersinggungan dengan jalan, sehingga waktu tempuh kereta api ke tempat tujuan lebih
cepat dibandingkan dengan moda angkutan lainnya

Perlintasan sebidang adalah perpotongan sebidang antara jalur kereta api dengan
jalan. Sesuai dalam UU Nomor 23 Tahun 2007 tentang perkeretaapian Pasal 91 ayat 1,
disebutkan bahwa perpotongan antara jalur kereta api mendapat prioritas utama dan
pengguna jalan dibuat tidak sebidang, maka kereta api mendapat prioritas utama dan
pengguna jalan menunggu sampai kereta api melintas.

Dalam Undang - undang No.22 Tahun 2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan
Pasal 114 yang menyebutkan pada perlintasan sebidang antara jalur kereta api dengan
jalan, Pengemudi Kendaraan wajib berhenti ketika sinyal sudah berbunyi, palang pintu
kereta api sudah mulai ditutup, dan atau ada isyarat lain.
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan dilaksanakannya survey perlintasan sebidang di perlintasan Kereta
Api Jalan KH. Asmawi, Kec. Cikarang Barat :

1. Mengetahui sistem manajemen perlintasan sebidang jalan raya dengan jalan kereta
api di perlintasan sebidang Jalan KH.Asmawi, Kec. Cikarang Barat
2. Mengevaluasi sistem manajemen perlintasan sebidang jalan raya dengan jalan kereta
api di perlintasan sebidang Jalan KH.Asmawi, Kec. Cikarang Barat

1.3 RUANG LINGKUP


Dalam survey ini permasalahan dibatasi pada:

1. Penelitian ini mengambil lokasi di perlintasan sebidang di Jalan KH. Asmawi,


Kalijaya, Kec. Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
2. Menginventarisasi jumlah rute, letak dan hal lainnya yang berkaitan dengan
perlintasan sebidang antara jalan raya dengan jalan kereta api.
3. Melakukan pendataan jumlah lintasan kereta api dalam satu harian termasuk waktu
dimana kereta api melewati perlintasan sebidang, dan kecepatan kereta saat melewati
satu titik.
4. Melakukan survey pada perlintasan sebidang yang meliputi survey geometrik dan
survey lalu lintas yang meliputi volume, Lalu lintas Harian Rata-rata (LHR),
kecepatan rata rata,survei wawancara.

1.4 HASIL YANG DIHARAPKAN


Hasil yang diharapkan dalam survey ruas jalan ini adalah sebagai berikut :

● Untuk memperoleh data inventarisasi

● Mengetahui fungsi tata guna lahan pada lokasi survey inventaris..

● Mendapatkan data tentang jumlah kendaraan dan jumlah kereta

● Mengetahui kecepatan perjalanan kendaraan per jenis kendaraan dan kecepatan

kereta.
BAB II

METODOLOGI

2.1 METODE SURVEY


Metodologi Pengambilan Data Dalam survey perlintasan sebidang jalan ini, kami
melakukan tahap-tahap sebagai berikut :
● Data Sekunder.
Data sekunder dikumpulkan untuk mendukung pengumpulan data primer dan
digunakan untuk proses analisis. Data Sekunder yang dikumpulkan diperoleh dari
google maps.
● Data Primer
1. Pengumpulan data primer
Pengumpulan data secara primer yang didapatkan dari hasil survey lapangan secara
langsung dengan metode pengukuran dan pengamatan secara langsung yang
dilakukan di perlintasan sebidang Kereta api Jl.Asmawi,Kalijaya,Kec.Cikarang
Barat. Berikut survey-survey yang kami lakukan di perlintasan sebidang :
1. Survey Inventarisasi ruas jalan perlintasan sebidang
2. Survey TC kereta
3. Survey spotspeed kereta
4. Survey TC kendaraan
5. Survey spotspeed kendaraan
6. Survey tata guna lahan
7. Survey wawancara
8. Survei menghitung waktu tutup pintu pelintasan kereta api
2. Komputerisasi Data
Pada tahap ini,data primer yang didapatkan dari survey secara langsung di lapangan
akan diolah dan dimasukkan ke dalam komputer.
3. Analisis data
Tahap akhir dari pengerjaan laporan ini adalah analisa data, dimana data primer yang
telah dikumpulkan dan dikompilasi akan dianalisa sedemikian rupa sehingga laporan
ini dapat tersaji dengan baik. Dalam pencatatan tersebut,yang harus didata, diukur
dan diamati adalah:
- Surveyor mendata semua aset jalan maupun perlengkapan jalan yang ada.
- surveyor juga mendata tata guna lahan di pinggir jalan
- Survey dilakukan dengan cara menghitung volume lalu lintas harian di sekitar
perlintasan sebidang tersebut beserta kecepatan dari kendaraan tersebut.
- Survey dilakukan dengan cara mencatat volume harian kereta yang melewati
perlintasan tersebut beserta jumlah rangkaian kereta dan kecepatannya.
- Survey dilakukan dengan cara mewawancarai masyarakat yang berada di sekitar
perlintasan sebidang.
- Survey dilakukan dengan cara menghitung waktu penutupan pintu perlintasan
sebidang.

2.2 PERALATAN SURVEY


Untuk mendukung pelaksanaan survey agar dalam pelaksanaannya mendapatkan
hasil dan data yang memuaskan, maka perlengkapan yang harus dibawa yaitu sebagai
berikut.
1. Alat-alat tulis (pena, pensil dan lain-lain)
2. Clipboard
3. Walking measure
4. Formulir survey
5. Stopwatch
6. Counter
7. Kamera handphone

2.3 PETA LOKASI SURVEI

● PETA LOKASI

Peta dibutuhkan untuk memudahkan kita mengetahui lokasi yang akan di survey. Hal
ini bertujuan agar dapat menentukan langsung dimana titik-titik survey berada existing
sekitar daerah tersebut.
Gambar : peta lokasi Jalan KH.Asmawi, Kec. Cikarang Barat.

● PELAKSANAAN SURVEY

Hari : Jumat
Tanggal : 8 Desember 2023
Lokasi : Jalan KH.Asmawi, Kalijaya, Kec. Cikarang Barat. Dosen
Pengampu : Bapak Sukma Rahadian, M.T
BAB III

GAMBARAN UMUM
A. KEADAAN GEOGRAFIS WILAYAH

Kondisi Geografis Cikarang

Cikarang adalah Ibukota Kabupaten Bekasi yang diresmikan pada tanggal 6 Juni 2004,
dan juga merupakan salah satu daerah penyangga Ibukota Negara DKI Jakarta. Hal ini
sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 13 Tahun 1976 tentang Pengembangan
JABODETABEK (Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi). Luas wilayah perkotaan
Cikarang mencapai 243,8 km2 yang terbagi menjadi 5 kecamatan diantaranya yaitu
kecamatan Cikarang Pusat dengan luas wilayah 47,60 km2 , Cikarang Barat dengan
luas wilayah 52,78 km2 , Cikarang Timur dengan luas wilayah 50,63 km2 , Cikarang
Utara dengan luas wilayah 43,30 km2 dan Cikarang Selatan dengan luas 49,49 km2 di
Kabupaten Bekasi (BPS, 2015). Adapun batas batas administrasi Cikarang tahun
2013, antara lain (lihat Peta 1):
- Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Sukatani dan Kecamatan Cikarang
Bahagia Kabupaten Bekasi.
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Tambun Selatan Kecamatan
Cibitung Kabupaten Bekasi.
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Serang Baru dan Kecamatan Setu
Kabupaten Bekasi.
- Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Karawang.
Pusat Pemerintahan Kabupaten Bekasi berada di Kecamatan Cikarang Pusat yang
sebelumnya berada di Kota Bekasi. Posisi Cikarang sangat strategis karena berada
diantara DKI Jakarta, Kabupaten Karawang, Bogor, serta Kota Bekasi. Posisi Cikarang
tersebut menjadikan pertumbuhannya meningkat pesat. Pada satu sisi wilayah Cikarang
menjadi daerah limpahan berbagai kegiatan di DKI Jakarta dan juga menjadi daerah
kolektor pengembangan wilayah Kabupaten Bekasi sebagai daerah dengan sumber daya
alam yang produktif.

Topografi

Wilayah perkotaan Cikarang rata-rata berada pada ketinggian 0-25 meter di atas
permukaan laut. Bagian Utara memiliki rata-rata ketinggian 11-16 meter di atas
permukaan laut seperti Kecamatan Cikarang Utara, sedangkan Bagian Selatan memiliki
rata-rata ketinggian 15 meter di atas permukaan laut. Dilihat dari kemiringan tanahnya,
sebagian besar wilayah perkotaan Cikarang mempunyai tingkat kemiringan tanah yang
tergolong landau yaitu sebesar 10o -25o (BPS, 2015).
BAB IV

ANALISIS DATA

4.1 SURVEY INVENTARISASI RUAS JALAN PERLINTASAN SEBIDANG

Nama jalan Jalan KH.Asmawi, Kalijaya, Kec. Cikarang


Barat.
Hari,tanggal Jumat, 08 Desember 2023
Surveyor Kelompok 1
Waktu 09.00 - 11.00 WIB
Panjang jalan 1,2 km
Tipe jalan 2/2 UD, Jalan Kolektor
Jenis konstruksi Aspal dan Beton
Kondisi jalan Cukup Baik
Fasilitas pejalan kaki -
Lebar luas jalan -
kanan
Lebar luas jalan kiri -
Lebar jalur efektif 5m
Lebar median -
Lebar trotoar kiri -
Lebar drainase kanan -
Lebar drainase kiri -
Tipe Rel R25, Double Track
Lebar rel 1.057 mm
Lebar diatas aspal 5,5 m

● Visualisasi inventarisasi di perlintasan sebidang Jl KH Asmawi Kalijaya


Kec.Cikarang Barat

No Hasil Inventarisasi Keterangan


1 Pos Penjagaan sesuai dengan
peraturan perundang -
undangan mengenai
perlintasan sebidang, yang
menyebutkan bahwa pos
penjagaan harus memiliki
jarak pandang yang luas
sehingga dapat memantau
kereta yang melintas.

2 Pintu perlintasan sesuai


dengan peraturan yang ada.
dan berfungsi dengan baik
3 Jalan pada perlintasan
dengan kondisi kurang
baik, sehingga laju
kendaraan tidak terlalu
cepat. Bahkan seringkali
ada antrian dan tundaan di
Tengah perlintasan. Hal ini
juga dikarenakan volume
kendaraan yang tinggi dan
ukuran kendaraan yang
besar dengan lebar jalan
yang terbilang sempit

4 Kondisi jalan pada


perlintasan memiliki lebar
yang sangat sempit,
sedangkan banyak
kendaraan dengan ukuran
besar yang melewati
perlintasan ini.
● Analisis Penanganan

Perlintasan sebidang yang terletak di jalan KH Asmawi masih memiiki


banyak kekurangan, banyak rambu peringatan dan juga rambu larangan yang tidak ada
di perlintasan sebidang ini. Walaupun begitu untuk pelayanan dari pos penjaga dan
pintu perlintasan yang sesuai dengan syarat yang ada dapat meningkatkan faktor
keamanan pada perlintasan sebidang ini. Adanya lampu isyarat lalu lintas dan ditambah
peringatan berupa suara sirine mampu memberi peringatan yang kuat kepada pengguna
kendaraan yang akan melewati perlintasan sebidang.

No Rambu Larangan Keterangan


1 Nomor 1a TIDAK ADA
adalah rambu
larangan berjalan
terus
2 Nomor 1d adalah ADA
rambu larangan
berjalan terus
pada persilangan
sebidang jalur
kereta api ganda

3 Nomor 12 adalah TIDAK ADA


rambu larangan
berupa kata-kata

No Rambu Peringatan Keterangan


1 Nomor 22a adalah rambu peringatan TIDAK ADA
persilangan datar dengan lintasan kereta api
berpintu
2 Rambu peringatan perlintasan sebidang TIDAK ADA
dengan kereta api
3 Rambu Peringatan persilangan datar dengan TIDAK ADA
lintasan kereta api tanpa pintu
4 Nomor 23 adalah rambu peringatan hati-hati TIDAK ADA
5 Nomor 24 adalah rambu peringatan jarak TIDAK ADA
6 Nomor 25 adaah rambu peringatan berupa TIDAK ADA
kata-kata

No Marka Keterangan
`1 Marka membujur berupa garis utuh TIDAK ADA
sebagai larangan kendaraan untuk
melintasi garis tersebut
2 Marka melintang berupa tanda garis TIDAK ADA
melintang, batas wajib berhenti
kendaraan sebelum melintasi jalur
kereta api
3 Marka lambang berupa tanda TIDAK ADA
lambang yang dilengkapi dengan
tulisan “KA” sebagai tanda
peringatan ada perlintasan dengan
jalur perkeretaapian
4 Pita penggaduh TIDAK ADA
5 Median TIDAK ADA
6 Lampu isyarat lalu lintas ADA
● Analisis Penanganan

Sesuai ketentuan dari SK Dirjen SK.770/KA.401/DRJD/2005 mengenai pedoman


teknis perlintasan sebidang antara jalan dengan jalur kereta api, Perlintasan sebidang yang
terletak di jalan KH Asmawi masih memiliki banyak kekurangan, banyak rambu peringatan dan
juga rambu larangan yang tidak ada di perlintasan sebidang ini. Walaupun begitu untuk pelayanan
dari pos penjaga dan pintu perlintasan yang sesuai dengan syarat yang ada, dapat meningkatkan
faktor keamanan pada perlintasan sebidang ini. Adanya lampu isyarat lalu lintas dan ditambah
peringatan berupa suara sirine mampu memberi peringatan yang kuat kepada pengguna
kendaraan yang akan melewati perlintasan sebidang.

Untuk marka, pada perlintasan sebidang Jalan KH Asmawi ini belum dilengkapi satu
marka pun. Untuk penanganannya, pemerintah atau instansi terkait harus segera
melengkapi rambu dan memperbaiki rambu atau mengganti rambu yang rusak dan
membuat marka untuk perlintasan sebidang supaya mengurangi kecelakaan yang dapat
terjadi perlintasan sebidang ini.

4.2 SURVEY TATA GUNA LAHAN


4.2.1 Profil Daerah Survey
Kabupaten Bekasi adalah sebuah wilayah kabupaten yang terletak di Provinsi
Jawa Barat, Indonesia. Ibu kotanya adalah Kecamatan Cikarang Pusat. Kabupaten ini
berada tepat di sebelah timur Jakarta, berbatasan dengan Kota Bekasi dan Provinsi DKI
Jakarta di barat, Laut Jawa di barat dan utara, Kabupaten Karawang di timur, serta
Kabupaten Bogor di selatan. Kabupaten Bekasi terdiri atas 23 kecamatan, yang dibagi
lagi atas sejumlah desa dan kelurahan. Kabupaten Bekasi memiliki luas wilayah seluas
127.388 ha. Secara geografis letak Kabupaten Bekasi berada pada posisi 6°10′ 53” –
6°30″ 6” Lintang Selatan dan 106° 48′ 28” – 107° 27′ 29” Bujur Timur. Topografinya
terbagi atas dua bagian, yaitu dataran rendah yang meliputi sebagian wilayah bagian
utara dan dataran bergelombang di wilayah bagian Selatan. Ketinggian lokasi
Kabupaten Bekasi berkisar antara 6-115 meter dan dengan kemiringan 0-25°. Wilayah
Kabupaten Bekasi merupakan jalur utama perekonomian memasuki gerbang ibukota
Jakarta dengan letak yang sangat strategis, yaitu berbatasan langsung dengan Ibukota
Negara sehingga berimplikasi pada pesatnya pembangunan serta adanya pertambahan
penduduk yang cepat. Di sebelah Utara Kabupaten Bekasi berbatasan dengan Laut
Jawa, Selatan dengan Kabupaten Bogor, Barat dengan DKI Jakarta dan Kota Bekasi,
dan Timur dengan Kabupaten Karawang.

Cikarang Barat adalah salah satu sebuah kecamatan di Kabupaten


Bekasi,Provinsi Jawa Barat. Cikarang Barat merupakan pemekaran dari
kecamatan Cibitung. Berbatasan dengan kecamatan Cibitung di utara,
kecamatan Tambun Selatan dan kecamatan Setu di barat, kecamatan Cikarang Utara di
timur, dan kecamatan Cikarang Selatan di selatan. Cikarang Barat juga memiliki sebuah
stasiun kereta api yaitu Stasiun Metland Telaga Murni yang terletak di Desa Telaga
Murni tidak jauh dari lokasi perumahan Metland Cibitung dan Akses Tol
menuju Jakarta-Bandung-Probolinggo dan Jakarta-Merak melalui Gerbang Tol Telaga
Asih. Cikarang Barat juga terdapat kawasan industri yaitu MM 2100 Industrial
Town dan beberapa perusahaan lainnya.

Disinilah kami melaksanakan survey perlintasan kereta api sebidang tepatnya di Jalan
KH.Asmawi, Kalijaya, Kec. Cikarang Barat. untuk menentukan berbagai hal
diantaranya :

1. Geometrik & perlengkapan di perlintasan KA

2. Sistem tata guna lahan

3. Traffic Counting kendaraan


4. Kecepatan kendaraan yang melintasi perlintasan

5. Traffic counting KA

6. Kecepatan KA

7. Wawancara Penduduk

8. Menghitung waktu penutupan pintu perlintasan

4.2.2 Kondisi Tata Guna Lahan


Kondisi tata guna lahan yang berada di sekitar perlintasan sebidang KA yaitu
pertokoan selain itu juga terdapat SDIT di sekitar perlintasan sekitar 50 meter di arah
selatan perlintasan. Karena terdapat pertokoan yang tidak jauh dari perlintasan yang
juga menjadi penyebab cukup ramainya kendaraan di perlintasan karena warga sekitar
yang berbelanja di pertokoan arah selatan perlintasan . Selanjutnya perlintasan tersebut
didominasi oleh permukiman penduduk dan memiliki fasilitas tempat ibadah berupa
masjid dan vihara. Hal ini juga menjadi alasan orang melakukan perjalanan melewati
perlintasan sebidang KA. Perlintasan KA ini juga menghubungkan permukiman-
permukiman yang ada di kedua sisi perlintasan, sehingga masyarakat yang ingin
berbelanja, beribadah, maupun bepergian harus melewati perlintasan tersebut.
4.2.3 Kondisi Lalu Lintas
Kondisi lalu lintas di persimpangan KA di di Jalan KH.Asmawi Kalijaya,
Cikarang Barat terpantau ramai lancar dikarenakan perlintasan tersebut penghubung
jalan yang nantinya langsung menuju jalan yang terdapat pertokoan,permukiman dan
masjid.

4.3 SURVEY TRAFFIC COUNTING KENDARAAN


4.3.1 Volume Kendaraan Di Jalan KH.Asmawi, Kalijaya, Kec. Cikarang Barat. Survey
dilakukan selama 1 Jam Dari Pukul 09.00 Wib – 10.00 WIB

Arah utara : masuk Jl.KH Asmawi Kalijaya


Arah selatan : keluar Jl.KH Asmawi Kalijaya

4.3.1 Rekapitulasi Survey Traffic Counting Smp Kendaraan Bermotor


Berikut Grafik Volume Kendaraan pada ruas Jalan KH.Asmawi, Kalijaya, Kec. Cikarang Barat.

Pada ruas jalan KH Asmawi Kalijaya Cikarang Barat merupakan perlintasan sebidang KA
dengan ruas jalan, dimana di jalan ini merupakan titik perpindahan orang dari arah utara
menuju arah selatan sehingga titik ini ramai dilalui oleh masyarakat dari kedua daerah
tersebut,dan dapat diketahui dari grafik diatas bahwa kendaraan terpadat yaitu kendaraan
sepeda motor.

4.3.2 Diagram Persentase Proporsi Jenis Kendaraan Pada Ruas Jalan KH Asmawi
Pada Diagram diatas dapat disimpulkan bahwa persentase tertinggi pada ruas jalan KH
Asmawi, Cikarang Barat yang merupakan perlintasan sebidang KA dengan jalan yaitu
didominasi oleh kendaraan sepeda motor dengan persentase 79%.
4.4 Survey Spot Speed Kendaraan
Survey Spot Speed Kendaraan pada Survey Perlintasan Sebidang ini menggunakan 5
sampel kendaraan, yaitu Kendaraan bermotor, mobil pribadi, kendaraan berat, kendaraan truk
kecil, kendaraan truk sedang dan kendaraan truk berat.
Adapun Hasil Survey sebagai berikut, :
Jenis Waktu di Waktu di Waktu
Kendaraan Waktu Sampel Titik Awal Titik Perjalanan Jarak Kecepatan Rata-Rata
(detik) Akhir (detik) (m) (km/jam)
(detik)
Sepeda 09.00- 1 0 3 3 21 11,1
Motor 10.00
2 0 4 4 21 8,46
9,02
3 0 6 6 21 7,74

4 0 3 3 21 9,16

5 0 5 5 21 8,65
Mobil 09.00- 1 0 5 5 21 4,2
Pribadi 10.00
2 0 8 8 21 2,63
3,19

3 0 7 7 21 3,00

4 0 8 8 21 2,63

5 0 6 6 21 3,50
09.00- 1 0 11 11 21 1,91
Kend. Berat 10.00
2 0 15 15 21 1,40
1,42
3 0 20 20 21 1,05

4 0 17 17 21 1,24

5 0 14 14 21 1,50
09.00- 1 0 10 10 21 2,10
KT ringan 10.00
2 0 14 14 21 1,50
1,74
3 0 12 12 21 1,75

4 0 12 12 21 1,75

5 0 13 13 21 1,62
09.00- 1 0 14 14 21 1,50
KT sedang 10.00
2 0 18 18 21 1,17
1,45
3 0 14 14 21 1,50

4 0 16 16 21 1,31

5 0 12 12 21 1,75
09.00- 1 0 18 18 21 1,17
KT berat 10.00
2 0 16 16 21 1,31
1,24
3 0 17 17 21 1,24

4 0 19 19 21 1,11

5 0 15 15 21 1,40
Grafik menunjukkan hubungan kecepatan rata – rata kendaraan saat melintas di perlintasan
sebidang.

Dari data diatas, kecepatan rata – rata kendaraan melewati perlintasan sebidang
adalah untuk kendaraan bermotor 9,02 km/jam, mobil pribadi 3,19 km/jam, kendaraan
berat 1,42 km/jam, KT ringan 1,74 km/jam, KT sedang 1,45 km/jam, dan KT berat 1,24
km/jam. Dari hasil survey ini kecepatan masing – masing kendaraan setiap peaknya
berbeda-beda ada yang tinggi, rendah dan sedang. Tinggi dan rendahnya kecepatan yang
terjadi pada saat kereta baru melintas di perlintasan sebidang terjadi karena adanya
hambatan perebutan kendaraan yang ingin melintas dari utara ke Selatan maupun dari
Selatan ke utara, yang menyebabkan kendaraan tidak teratur. Dari permasalahan tersebut
sebaiknya dilakukan penanganan berupa perbaikan jalan yang rusak untuk memperlancar

arus lalu lintas, peningkatan pengawasan tertib berlalu lintas oleh petugas, dan
mengoptimalkan fungsi dari perlengkapan jalan yang ada,

4.5 SURVEY TRAFFIC COUNTING KERETA DI STASIUN CIKARANG


Data TC kereta selama 1 jam dari pukul 09.00 WIB – 10.00 WIB

DATA KERETA YANG LEWAT


WAKTU JENIS KERETA
TIMUR BARAT
09.00-09.15 2 1 KA JARAK JAUH 2, KRL 1
KRL 3, KARGO 1, KA JARAK
09.15-09.30 2 3 JAUH 1
09.30-09.45 2 2 KA JARAK JAUH 1, KARGO 3

09.45-10.00 3 1 KA JARAK JAUH 1, KRL 3


REKAPITULASI SURVEY TRAFFIC COUNTING KERETA

DATA KERETA
JENIS KERETA
YANG LEWAT
WAKTU
KA JARAK
TIMUR BARAT KRL KARGO
JAUH
10.00 - 10.15 2 1 2 1 0
10.15 - 10.30 2 3 1 3 1
10.30 - 10.45 2 2 1 0 3
10.45 - 11.00 3 1 1 3 0
JUMLAH KERETA 5 7 4
JUMLAH TOTAL KESELURUHAN 16

- Pada perlintasan di Jalan KH, Asmawi Kalijaya Cikarang Barat, kereta api lebih
sering melintas dari arah timur dibandingkan dengan dari arah barat.
- Jumlah kereta dari arah timur sebanyak 9 sedangkan kereta dari arah barat adalah 7
Diagram Persentase Proporsi Jenis Kereta Pada Stasiun Cikarang

PERSENTASE PROPORSI JENIS

25%
31%

44%

KA JARAK JAUH KRL


KARGO

4.6 SURVEY SPOTSPEED KERETA


Data Spot Speed Kereta Api di perlintasan KH Asmawi Kalijaya Cikarang Barat
sebidang dari pukul 09.00 WIB- 10.00 WIB

No Jenis Kereta Kecepatan (km/jam) Jarak


1 KRL 1 30 5m
2 KRL 2 30 5m
3 KRL 3 28 5m
4 KA JJ 1 67 5m
5 KA JJ 2 65 5m
6 KA JJ 3 55 5m
7 KA CARGO 1 50 5m
8 KA CARGO 2 65 5m
Rata- Rata Kec KRL 29,33
Rata- Rata Kec KA JJ 66
Rata- Rata Kec KA Kargo 57,50
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata kecepatan KRL yang melintas di perlintasan
Jalan KH Asmawi Kalijaya Cikarang Barat selama 1 jam yakni 29,33 km/h, rata-rata
kecepatan KA JJ yang melintas di perlintasan KH Asmawi Kalijaya Cikarang Barat selama 1
jam yakni 66 km/h dan rata-rata kecepatan KA Cargo yang melintas di perlintasan KH.
Asmawi, kalijaya, Kecamatan Cikarang Barat selama 1 jam yakni 57,50 km/h. Kecepatan
tertinggi terdapat pada KA JJ 1 sebesar 65 km/jam. Sedangkan kecepatan terendah terdapat
pada KRL 3 yakni kecepatannya saat beroperasi sebesar 28 km/jam.

Grafik Kecepatan Kereta Api dari pukul 09.00 WIB – 10.00 WIB

4.6.1 Kecepatan KRL

No Jenis Kereta Kecepatan (km/jam) Jarak


1 KRL 1 30 5m
2 KRL 2 30 5m
3 KRL 3 28 5m
Kecepatan rata-rata KRL yang melintas di perlintasan Jalan Asmawi Kalijaya,
Cikarang Barat selama 1 jam yakni 29,33 km/h.Kecepatan KRL tertinggi yakni 30
km/h sedangkan kecepatan terendah KRL yakni 28 km/h.

4.6.2 Kecepatan KA Lokal

No Jenis Kereta Kecepatan (km/jam) Jarak


1 KA JJ 1 67 5m
2 KA JJ 2 65 5m
3 KA JJ 3 55 5m

Kecepatan rata-rata KA Jarak Jauh yang melintas di perlintasan Jalan Asmawi


Kalijaya Cikarang Barat selama 1 jam yakni 66 km/h.Kecepatan KA Jarak Jauh
tertinggi yakni 67 km/h sedangkan kecepatan terendah KA Jarak Jauh yakni 55 km/h.

4.7 SURVEY WAWANCARA


4.7.1 Latar Belakang
Perlintasan kereta api telah menjadi titik fokus perhatian utama dalam konteks
keselamatan lalu lintas dan mobilitas masyarakat. Dengan meningkatnya kepadatan lalu
lintas, infrastruktur perlintasan yang tidak memadai seperti contoh Jalan KH Asmawi
Kalijaya, Kec. Cikarang Barat Kabupaten Bekasi merupakan akses transportasi utama
yang menghubungkan Kampung Cabanglio dan Kampung Karangasih. Di jalan tersebut
terdapat sebuah perlintasan sebidang kereta api aktif yang sering menimbulkan
kemacetan dan risiko kecelakaan.
4.7.2 Metode Survey
Survey dilakukan untuk menganalisis permasalahan yang berkaitan dengan perlintasan
kereta api. Metode survei dilakukan untuk memahami perspektif pengguna
jalan,Masyarakat sekitar, keselamatan, serta dampak lalu lintas terkait perlintasan
kereta. melalui wawancara beberapa orang warga yang tinggal di sekitar perlintasan
tersebut. Wawancara mencakup pendapat dan pengalaman warga terkait kondisi
perlintasan, kejadian kecelakaan yang pernah disaksikan, dan usulan penanggulangan
masalah.
4.7.3 Hasil Survey
Beberapa permasalahan Utama dalam perlintasan KA di Jalan KH Asmawi Kalijaya,
Kec.cikarang Barat kabupaten Bekasi yaitu :
- antrian panjang saat palang pintu ditutup (rata-rata 5-10 menit)
- kurangnya rambu peringatan dan marka jalan
- mengeluhkan penutupan palang pintu yang terlalu lama, sering >5 menit.
- mengeluhkan suara klakson KA yang bising
- menjadikan sebagian jalan sebagai lahan parkir
- kondisi jalan di perlintasan yang masih kurang baik
- lebar jalan yang terlalu sempit untuk volume kendaraan yang cukup tinggi
- banyaknya masyarakat yang tidak tertib dengan tetap melewati rel ketika sudah
diberikan peringatan oleh petugas.
4.7.4 Usulan Penanggulangan
●Pelebaran jalan sebelum dan sesudah perlintasan sebidang
●Rambu larangan dan rambu peringatan dilengkapi
●Dibuat trotoar atau fasilitas pejalan kaki
●Dibuat sistem drainase
●Ditambahkan marka yang jelas di jalan perlintasan sebidang
●Penambahan lahan parkir untuk di kawasan pertokoan
●Perbaikan jalan dalam perlintasan guna faktor keamanan

4.7.5 Kesimpulan dan Rekomendasi untuk Permasalahan

Berdasarkan survey, permasalahan utama adalah antrian panjang sebagian besar warga
mengusulkan diperlebar jalan, menyediakan rambu lalu lintas seperti penambahan
traffic light dan rambu peringatan. Perlu kajian lebih lanjut oleh pihak terkait untuk
solusi jangka panjang seperti relokasi jalur KA atau pembuatan jalan layang agar tidak
terjadi kecelakaan di masa mendatang dan untuk penanggulangan sekarang ialah
Pemasangan pengaman jalan setapak untuk pejalan kaki.

4.8 SURVEI MENGHITUNG WAKTU TUTUP PINTU PERLINTASAN KA

Survey menghitung waktu tutup pintu perlintasan kereta api pada Survey
Perlintasan Sebidang ini dilakukan dengan cara menghitung tutup pintu perlintasan kereta
api tersebut dengan durasi waktu berapa lama dengan mengambil 5 sampel.

PALANG PINTU KE- WAKTU

1 4 MENIT 03 DETIK

2 7 MENIT 40 DETIK

3 2 MENIT 07 DETIK

4 4 MENIT 18 DETIK

5 3 MENIT 55 DETIK

Dari data diatas dapat diambil kesimpulan bahwa palang pintu pada pelintasan di
Jl.KH Asmawi Kalijaya ini memiliki durasi waktu yang berbeda beda durasi tersebut
bisa terjadi karena tergantung dari seberapa lama atau banyaknya kereta yang melintasi
perlintasan tersebut.

Foto dibawah ini merupakan contoh palang pintu yang terdapat di perlintasan
sebidang di JL. KH Asmawi Kalijaya yang dengan kondisi baik dan berfungsi dengan
baik. akan tetapi walau sudah memiliki palang pintu diperlintasan tersebut masih ada
masyarakat yang melanggar dengan menyelonong ketika palang pintu sudah tertutup hal
ini yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan.
BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Dari hasil survey yang telah dilakukan dapat dibuat kesimpulan, yaitu:

1. Berdasarkan hasil survey inventarisasi ruas jalan sebidang di Jalan KH Asmawi dapat
disimpulkan bahwa kelengkapan dari rambu larangan, rambu peringatan dan marka
jalan masih banyak kekurangan. Namun dilihat dari optimalnya sistem keamanan yang
ada mulai dari pos penjaga, palang pintu, lampu isyarat lalu lintas, dan bunyi sirine
peringatan mampu meningkatkan keamanan yang ada di perlintasan sebidang Jalan
KH Asmawi. Hal ini dapat dibuktikan dari angka kecelakaan yang terjadi di
perlintasan sebindang ini adalah nol, terhitung sejak tahun 2000-an.
2. Berdasarkan survey yang telah dilakukan, permasalahan utama dari perlintasan
sebidang ini adalah ukuran lebar jalan yang tersedia tidak sesuai dengan ukuran
volume kendaraan yang tinggi. Hal ini dapat dilihat dari panjangnya antrian yang
terjadi ketika palang pintu tertutup. Usulan dari pada masyarakat sekitar adalah
pelebaran jalan serta dibuatnya jarak antara jalan dengan pemukiman sehingga
kendaraan yang melewati jalan tidak mengganggu pemukiman sekitar.
3. Untuk tata guna lahan yang ada di sekitar perlintasan sebidang jalan KH Asmawi
mayoritas adalah pemukiman dan pertokoan. Letak pertokoan yang berada persis di
sebelah perlintasan sebidang menarik para masyarakat datang dan melewati
perlintasan sebidang. Hal ini yang mengakibatkan tingginya volume lalu lintas di jalan
demi memenuhi kebutuhan para masyarakat. Selain itu permasalahannya adalah tidak
ada nya lahan parkir pada kawasan pertokoan, sehingga para masyarakat
menggunakan sebagian jalan untuk tempat parkir dan atau berhenti kendaraan.
4. Dari hasil survey Traffic Counting Kendaraan pada pukul 09.00 - 10.00 di jalan KH
Asmawi Kalijaya Cikarang Barat dapat disimpulkan bahwa kepadatan kendaraan yang
melintas jakan ini didominasi oleh kendaraasn sepeda motor yaitu sebanyak 923
kendaraan yang memenuhi ruas jalan dan ketidakteraturan saat melintasi perlintasan
sebidang ini. Kendaraan sepeda motor juga sering kali mengacuhkan rambu - rambu
dan palang pintu yang ada demi mendahului pengendara yang lain, sehingga ketika
palang pintu sudah tertutup tetapi masih ada beberapa kendaraan yang berada di
tengah area perlintasan.
5. Dari hasil survey spotspeed kecepatan masing – masing kendaraan setiap peaknya
berbeda-beda ada yang tinggi,rendah dan sedang. Tinggi dan rendahnya kecepatan
yang terjadi pada saat kereta baru melintas di perlintasan sebidang karena adanya
hambatan perebutan kendaraan yang ingin melintas dari utara ke Selatan maupun dari
Selatan ke utara, yang menyebabkan kendaraan tidak teratur dan berkerumun.
6. Berdasarkan survey Traffic Counting Kereta menghasilkan jumlah kereta yang lewat
dalam durasi waktu 1 jam adalah 16 kereta, dan untuk jenis kereta yang paling banyak
melintas adalah jenis kereta KRL yaitu sebanya 7 kereta. Karena pelintasan sebidang
bersebelahan dengan Stasiun Cikarang sehingga dominan kerea yang lewat yaitu
berasal dari stasiun Cikarang (sebelah timur).
7. Dari hasil survey spotspeed pada kereta yang di lakukan pada jalan KH Asmawi
didapatkan yaitu kecepatan tertinggi terdapat pada KA JJ 1 sebesar 65 km/jam.
Sedangkan kecepatan terendah terdapat pada KRL 3 yakni kecepatannya saat
beroperasi sebesar 28 km/jam. Karena perlintasan sebidang berdekatan dengan stasiun
Cikarang sehingga kecepatan kereta rendah hal ini terjadi disebabkan kereta berada di
antara dua kondisi, yaitu akan berangkat atau mau berhenti. Maka kecepatan kereta di
perlintasan ini tidak setinggi saat kereta sedang berlaju normal.
8. Jalan perlintasan sebidang yang terletak di Jalan KH Asmawi Kalijaya Cikarang Barat
merupakan perintasan yang memiliki lalu lintas ramai lancar, pemukiman dan
pertokoan menjadi faktor utama perlintasan dapat dilalui dengan tingkat volume
kendaraan yang terbilang tinggi.

5.2 SARAN

1. Berdasarkan kesimpulan yang telah dibuat, dari para surveyor memberikan saran
untuk petugas yang bertanggung jawab dapat memberikan perhatian lebih kepada
perlintasan sebidang. Karna perlintasan ini menjadi pusat lalu lintas masyarakat dalam
berkegiatan. Hal yang dapat dilakukan seperti melengkapi rambu peringatan dan juga
rambu larangan, pelebaran jalan di sekitar perlintasan, dan perbaikan ruas jalan
sehingga rata dan tidak berbatuan yang menghambat perjalanaan kendaraan.
2. Meningkatkan pengetahuan mengenai betapa pentingnya menjaga keamanan dan
keselmatan lalu lintas. Hal ini dapat dilakukan dengan pengarahan ke pada para
masyarakat terutama masyarakat dengan umur produktif, seperti tertib terhadap aturan
yang ada, melakukan pengecekan pada kendaraan yang akan digunakan,
menggunakan perlengkapan saat berkendara dan lain sebagainya.
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai