TRAYEK K – 18
TD 2.4
NAMA ANGGOTA :
2017/2018
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas rahmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat-nya kami dapat menyelesaikan Laporan Analisis Survei Dinamis dan
Wawancara Angkutan umum yang dilaksanakan pada hari Rabu, 22 Nopember 2017
dengan trayek K-18 untuk survei statis dengan rute Terminal Cikarang – Pilar -
Sukatani guna mengembangkan pengetahuan Taruna/i secara langsung mengenai
permasalahan dan situasi transportasi yang ada di daerah bersangkutan berkaitan
dengan angkutan umum..
Penulisan laporan hasil survey ini dibuat sebagai salah satu tugas yang harus
diselesaikan setelah pelaksanaan survei dalam mata kuliah ANALISIS
KARAKTERISTIK DAN SURVEY ANGKUTAN UMUM.
Dengan segala kerendahan hati,dalam kesempata nyang baik ini tidak lupa
kami menyampaikan ucapan terima kasih sedalam-dalamnya kepada :
1. Bapak Soeharto, selaku Ketua Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) yang telah
berkenan memberikan kesempatan bagi kami untuk berkarya dan berkreasi serta
telah memberikan fasilitas
2. Bapak DR. Efendhi PR,ST,SSiT, MT, selaku Kepala jurusan D-IV Transportasi
Darat yang telah memberikan kami ijin untuk melakukan survei
3. Bapak Bobby, selaku dosen mata kuliah Angkutan Umum
4. Senior-senior dan Rekan–rekan serta berbagai pihak yang telah berperan
dalam pelaksanaan survai dan terselesaikannya laporan ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan suatu Negara dengan pembangunan di berbagai bidang
terutama di bidang transportasi pada zaman yang semakin modern ini, maka
peranan transportasi menjadi suatu hal yang sangat penting. Perkembangan
pembangunan di bidang transportasi suatu Negara pada dasarnya
mencerminkan majunya pembangunan dan tingginya pertumbuhan ekonomi
di negara tersebut, ini disebabkan oleh sifat dan karakter manusia yang
cenderung aktif dan dinamis. Disamping itu transportasi juga mempunyai arti
yang sangat penting dalam menunjang semua sektor kehidupan.
Salah satu bidang dalam transportasi darat adalah angkutan umum.
Permasalahan angkutan umum ini semakin kompleks saat ini. Padahal,
angkutan umum merupakan salah satu solusi perjalanan untuk menghindari
permasalahan transportasi lainnya. Oleh karena itu dilaksanakan Survei Statis
Angkutan Umum untuk mengetahui karakteristik perjalanan angkutan umum
sebagai bahan penilaian terhadap sarana, prasarana, dan operasional angkutan
umum yang menjadi objek survei. Survey Statis adalah survey yang dilakukan
dari luar kendaraan dengan mengamati, menghitung, dan mencatat informasi
dari setiap kendaraan penumpang umum yang melintas di ruas jalan pada
setiap arah lalu lintas, serta di pintu masuk dan pintu keluar terminal.
4
1. Jumlah Armada Operasi adalah jumlah kendaraan penumpang umum
dalam tiap trayek yang beroperasi selama waktu pelayanan.
2. Kepenuhsesakan (overcrowding) adalah indicator yang
menggambarkan tangkat muatan angkutan. Bila indikatornya tinggi
berarti penawaran tidak dapat memenuhi permintaan, sebaliknya bila
indikator rendah berarti ada kemungkinan penawaran melebihi
permintaan.
3. Frekuensi Pelayanan adalah banyaknya kendaraan penumpang umum
per satuan waktu. Besarnya dapat dinyatakan dalam kendaraan/jam
atau kendaraan/hari.
4. Waktu pelayanan adalah waktu yang diberikan oelh setiap trayek
untuk melayani rute tertentu dalam satu hari.
C. RUANG LINGKUP
Pelaksanaan survei statis angkutan umum ini hanya akan dibatasi pada
lokasi survei karena mengingat keterbatasan waktu dan tenaga yang tersedia.
Lokasi survei pada ruas bagian yang telah kami lakukan adalah angkutan kota
dengan trayek K-18 yang melayani rute Terminal Cikarang – Pilar – Sukatani.
Batasan waktu pelaksnaan survei ini antara lain:
5
BAB II
A. Wilayah Administratif
6
(1) (2)
Jumlah Penduduk Kabupaten Bekasi saat ini lebih dari 2,8 juta jiwa
yang tersebar di 23 kecamatan,. Dari total luas wilayahnya, lebih dari 50%
sudah menjadi kawasan efektif perkotaan dengan 90% kawasan perumahan,
4% kawasan industri, 3% kawasan perdagangan, dan sisanya untuk bangunan
lainnya. Rute trayek K-18 pada umumnya melewati 3 jalur yaitu dari teriminal
Cikarang – Pilar – Sukatani.
7
B. Kondisi Transportasi
Kondisi transportasi di Kecamatan Cikarang Utara pada dasarnya sama
dengan kawasan lain di Bekasi ,yakni lalu lintas yang padat dengan berbagai
jenis kendaraan yang melintas dan sering terjadi macet. Hal ini disebabkan
Kecamatan Cikarang Utara dan sepanjang ruas jalan di kecamatan Cikarang
Utara lokasi jaringan trayek K-18 merupakan daerah bangkitan perjalanan
karena sebagian besar wilayahnya berupa perumahan dan permukiman. Selain
itu, Cikarang Utara juga merupakan salah satu akses yang menghubungkan
antar Kota Bekasi dan DKI Jakarta, sehingga mobilitas di kawasan ini sangat
ramai, terutama untuk keperluan kerja, sekolah dan perdagangan. Di Cikarang
Utara sendiri terdapat 39 trayek angkutan umum, salah satunya adalah angkot
K-18 yang melayani rute Terminal Cikarang – Pilar – Sukatani.
Angkot K-18 memiliki armada kira-kira 60 armada yang beroperasi
dengan rute ± 13 km yang mana jalur K-18 terdapat Sentra Grosir Cikarang
(SGC), stasiun Cikarang, dan terminal bayangan Sukatani. Di Cikarang Utara,
keberangkatannya dimulai dari terminal Cikarang. Sistem pemberangkatannya
tidak terjadwal yakni menunggu penumpang penuh dengan ngetem di tepi
ruas jalan.
8
TITIK TENGAH DI SENTRA GROSIR CIKARANG (SGC)
9
Gambar II.B.5 Peta Rute Trayek K -18
10
BAB III
PELAKSANAAN SURVEI
A. Pengorganisasian
Survey ini dilaksanakan oleh 27 taruna/I dengan membagi 4 kelompok. Untuk
pelaksanaan survey statis, diperlukan tenaga surveyor sebagai berikut :
1. Koordinator 1 orang
2. Surveyor sekurang-kurangnya 2 (Dua) orang, masing-masing 1 (satu)
orang di pintu masuk dan 1 (satu) orang di pintu keluar terminal.
3. Surveyor pada ruas jalan, 1 (satu) orang untuk setiap arah lalu lintas.
11
D. Metodologi Pengumpulan Data pada Survei Statis
1. Nomor Urut
12
Diisi sesuai nomor kendaraan yang diamati.
4. Kapasitas Kendaraan
Diisi dengan kapasitas kendaraan yang diijinkan sesuai dengan ketentuan KIR
yang tertera di badan kendaraan (tidak termasuk pengemudi dan kondektur).
5. Jam Berangkat
- Untuk di terminal : diisi sesuai dengan jam pada saat kendaraan melintas
pintu keluar terminal.
- Untuk di ruas jalan : diisi sesuai dengan jam pada saat kendaraan
meninggalkan halte.
6. Jam Tiba
- Untuk di terminal : diisi sesuai dengan jam pada saat kendaraan melintas
pintu masuk terminal
- Untuk ruas jalan : diisi sesuai dengan jam pada saat kendaraan tiba di
halte
Catatan : Mengingat kendaraan berhenti di halte untuk
menaikkan/menurunkan penumpang hanya untuk beberapa detik, maka
untuk survey di ruas jalan dapat dipilih salah, yaitu mengisi kolom tanda
nomor kendaraan saja atau kolom kapasitas kendaraan saja.
13
7. Jumlah Penumpang
Diisi sesuai dengan jumlah penumpang yang berada di dalam bus pada saat
meninggalkan atau saat masuk terminal, serta melintas di ruas jalan.
14
60
Headway=
Frekuensi
jumlah penumpang
Load Factor= x 100 %
kapasitas kendaraan
12. Frekuensi
Frekuensi adalah jumlah kendaraan dalam setiap jam. Faktor utama yang
akan menentukan frekuensi pelayanan angkutan adalah permintaan
penumpang. Operator yang ingin menyediakan pelayanan yang efektif harus
memperhatikan waktu permintaan. Secara ideal operator sebaiknya mengatur
frekuensi pelayanan selama waktu permintaan puncak (peak), sehingga
15
penumpang mempunyai waktu menunggu yang tidak terlalu lama. Untuk
menggunakan rumus frekuensi angkutan umum tiap rute pada suatu ruas
jalan maka diperlukan tinjauan yang lebih jauh lagi. Secara rata-rata
frekuensi dirumuskan sebagai berikut :
60
Frekuensi=
Headway
16
BAB IV
ANALISA DATA
A. LOAD FACTOR
Rata-rata load factor dari kendaraan yang tiba dan berangkat tiap titik.
Tiba Berangkat
13.00-14.00 8% 13%
14.00-15.00 15% 24%
15.00-16.00 9% 24%
16.00-17.00 10% 34%
17.00-18.00 7% 37%
Tabel IV.A.1 : Hasil Analisa Load Factor
40%
35%
30%
25%
20%
15% Load Faktor Tiba
10% Load Faktor Berangkat
5%
0%
0 0 0 0 0
.0 .0 .0 .0 .0
14 15 16 17 18
0- 0- 0- 0- 0-
.0 .0 .0 .0 .0
13 14 15 16 17
Diagram IV.A.1 Diagram Hasil Analisa Load Factor K-18 Titik Awal
17
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa load factor di titik keberangkatan
tertinggi pada pukul 17:00-18:00 karena pada waktu tersebut masyarakat pengguna
angkutan umum banyak melakukan kegiatan pulang kerja dan jalan-jalan. Sedangkan
load factor berangkat terendah pada pukul 13:00-14:00 karena pada jam tersebut
cenderung angkutan tidak beroperasi karena sedikit penumpang yang naik.
Tiba Berangkat
13.00-14.00 16% 23%
14.00-15.00 20% 27%
15.00-16.00 20% 22%
16.00-17.00 21% 23%
17.00-18.00 20% 23%
25%
20%
15%
0%
0 0 0 0 0
.0 .0 .0 .0 .0
14 15 16 17 18
0- 0- 0- 0- 0-
.0 .0 .0 .0 .0
13 14 15 16 17
Diagram IV.A.2 : Diagram Hasil Analisa Load Factor K-18 Titik Tengah
18
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa load factor di titik keberangkatan
tertinggi pada pukul 14.00-15.00 karena pada waktu tersebut masyarakat pengguna
angkutan umum banyak melakukan kegiatan makan siang ataupun beristirahat
khususnya para pelajar yang memasuki jam pulang sekolah.
Tiba Berangkat
13:00-14:00 0% 23%
14:00-15:00 39% 35%
15:00-16:00 21% 33%
16:00-17:00 31% 31%
17:00-18:00 30% 1%
Tabel IV.A.3 : Hasil Analisa Load
19
Diagram IV.A.3 : Diagram Hasil Analisa Load Factor K-18 Titik Akhir
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa load factor di titik keberangkatan tertinggi pada
pukul 14.00-15.00 karena pada waktu tersebut masyarakat pengguna angkutan umum
banyak melakukan kegiatan makan siang ataupun beristirahat khususnya para pelajar
yang memasuki jam pulang sekolah.
d. Rata-Rata
Load Faktor
Tib
a Berangkat
Awal 10% 26%
Tengah 19% 24%
Akhir 24% 25%
Rata
total 18% 25%
20
30%
25%
20%
5%
0%
Awal Tengah Akhir Rata total
B. HEADWAY
Tiba Berangkat
13.00-14.00 00.50 00.59
14.00-15.00 01.05 01.00
15.00-16.00 00.53 00.53
16.00-17.00 01.07 01.00
17.00-18.00 00.59 00.54
21
Diagram.IV.B.1 : Diagram Hasil Analisa Headway K-18 Titik Awal
Fluktuasi headway tiba dan berangkat yang paling terlihat mencolok ada pada
pukul 16.00-17.00. System pemberangkatan angkot K-18 menganut system
pemberangkatan tidak terjadwal sehingga headwaynya tidak teratur.
Tiba Berangkat
13.00-14.00 00.55 00.52
14.00-15.00 01.01 01.00
15.00-16.00 00.47 00.51
16.00-17.00 01.09 01.11
17.00-18.00 00.47 01.01
22
Diagram IV.B.2 Diagram Hasil Analisa Headway K-18 Titik Tengah
Fluktuasi headway tiba dan berangkat yang paling terlihat mencolok ada pada
pukul 16.00-17.00. system pemberangkatan angkot k-18 menganut system
pemberangkatan tidak terjadwal sehingga headwaynya tidak teratur.
Tiba Berangkat
13:00-14:00 00.14 00.14
14:00-15:00 01.40 01.40
15:00-16:00 01.09 01.09
16:00-17:00 01.03 02.13
17:00-18:00 00.54 00.53
23
Tabel IV.B.3 Hasil Analisa Headway K-18 Titik Akhir
2:24
2:09
1:55
1:40
1:26
1:12
0:57
Head Way Tiba
0:43 Head Way Berangkat
0:28
0:14
0:00
0 0 0 0 0
:0 :0 :0 :0 :0
14 15 16 17 18
0- 0- 0- 0- 0-
:0 :0 :0 :0 :0
13 14 15 16 17
24
18 menganut system pemberangkatan tidak terjadwal sehingga
headwaynya tidak teratur.
d. Rata-rata
Head Way
Tiba Berangkat
00.5
Awal 8 00.57
00.5
Tengah 5 00.59
01.0
Akhir 0 01.00
Rata 00.5
total 8 00.58
Tabel IV.B.4 Tabel rata-rata head way K 18 tiap titik
1:00
0:59
0:59
0:58
0:57
0:56 Head Way Tiba
Head Way Berangkat
0:56
0:55
0:54
0:54
0:53
Awal Tengah Akhir Rata total
25
C. LAY OVER TIME ( LOT )
a. Titik Awal (Terminal Cikarang)
13.00-14.00 01.40
14.00-15.00 01.06
15.00-16.00 01.38
16.00-17.00 01.15
17.00-18.00 01.17
Tabel IV.C.1 Hasil Analisa Lay Over
Time K-18 Titik Awal
26
Diagram IV.C.1 Diagram Hasil Analisa Lay Over Time K-18 Titik Awal
Lama waktu tunggu di terminal atau yang disebut lay over time terjadi tingkat
perbedaan waktu yang signifikan dimana waktu yang sangat mencolok yaitu pukul
13.00-14.00, hal itu dikarenakan sepinya penumpang.
27
b. Titik Tengah (Sentra Grosir Cikarang)
13.00-14.00 09.43
14.00-15.00 06.03
15.00-16.00 10.34
16.00-17.00 07.31
17.00-18.00 06.32
Tabel IV.C.2 Hasil Analisa Lay Over Time K-18 Titik Tengah
Diagram IV.C.2 Diagram Hasil Analisa Lay Over Time K-18 Titik Tengah
Lama waktu tunggu di terminal atau yang disebut lay over time terjadi tingkat
perbedaan waktu yang signifikan dimana waktu yang sangat mencolok yaitu pukul
15.00-16.00, hal itu dikarenakan sepinya penumpang
28
c. Titik Akhir ( Sukatani )
13:00-14:00 00.00
14:00-15:00 00.00
15:00-16:00 00.00
16:00-17:00 00.00
17:00-18:00 00.00
Tabel IV.C.3 Hasil Analisa Lay Over Time K-18 Titik Akhir
Diagram IV.C.3 Diagram Hasil Analisa Lay Over Time K-18 Titik Akhir
Lama waktu tunggu di terminal atau yang disebut lay over time terjadi tingkat
perbedaan waktu yang signifikan dimana waktu yang sangat mencolok yaitu pukul
16.00-17.00, hal itu dikarenakan sepinya penumpang.
29
d. Rata-rata
9:36
8:24
7:12
6:00
4:48
Lay Over Time
3:36
2:24
1:12
0:00
Awal Tengah Akhir Rata total
30
D. FREKUENSI
a. Titik Awal ( Terminal Cikarang)
13.00-14.00 74
14.00-15.00 56
15.00-16.00 63
16.00-17.00 79
17.00-18.00 99
Frekuensi
120
100
80
Frekuensi
60
40
20
Dari grafik diatas bisa diketahui bahwa frekuensi berangkat dan tiba
cenderung tetap, dan tidak telalu terjadi kenaikan dari jam 13.00-14.00 sampai
dengan 17.00-18.00 hal ini dikarenakan sedang hujan pada jam-jam tertentu
sehingga lebih memilih menaiki angkot daripada jalan untuk menuju tempat
tujuan.
31
b. Titik Tengah (Sentra Grosir Cikarang)
13.00-14.00 72
14.00-15.00 89
15.00-16.00 53
16.00-17.00 83
17.00-18.00 100
Tabel IV.D.2 Hasil Analisa Frekuensi K-18 Titik
Dapat kita lihat bahwa frekuensi tertinggi adalah pada pukul 17.00-
18.00 karena waktu tersebut merupakan peak sore yang mana masyarakat
pengguna angkutan melakukan aktifitas penuh, seperti pulang dari bekerja.
Sedangkan frekuensi terendah terjadi pada pukul 15.00-16.00 karena pada
32
waktu seperti itu sudah jarang sekali angkutan yang sampai kedaerah tujuan
sehingga sopir lenih memilih waktu pada jam-jam pulang kerja.
13:00-14:00 75
14:00-15:00 80
15:00-16:00 57
16:00-17:00 88
17:00-18:00 85
Tabel IV.D.3 Hasil Analisa Frekuensi K-18 Titik Akhir
Frekuensi
100
90
80
70
60
50
40 Frekuensi
30
20
10
0
0 0 0 0 0
:0 :0 :0 :0 :0
14 15 16 17 18
0- 0- 0- 0- 0-
:0 :0 :0 :0 :0
13 14 15 16 17
33
d. Rata-rata
Frekuensi
Awal 74,2
Tengah 79,4
Akhir 77
Rata
total 76,86666667
Tabel IV.D.4 Tabel rata-rata frekuensi tiap titik
80
79
78
77
76
75 Frekuensi
74
73
72
71
Awal Tengah Akhir Rata total
E. TRAVEL TIME
JAM Travel Time
13:00-14:00 01.06
14:00-15:00 01.23
34
15:00-16:00 01.06
16:00-17:00 01.05
17:00-18:00 01.18
Tabel IV.E.1 Hasil Analisa Travel Time K-18
Travel Time
1:40
1:26
1:12
0:57
0:43 Travel Time
0:28
0:14
0:00
0 0 0 0 0
:0 :0 :0 :0 :0
14 15 16 17 18
0- 0- 0- 0- 0-
:0 :0 :0 :0 :0
13 14 15 16 17
35
F. RTT (ROUND TRIP TIME)
JAM RTT
Tabel IV.F.1 Tabel Hasil 13:00- Analisi Round Trip Time
01.06.00
14:00
14:00-
01.03.00
15:00
15:00-
01.05.00
16:00
16:00-
01.10.00
17:00
17:00-
00.54.00
18:00
1:12:00
0:57:36
RTT
0:43:12
0:28:48
0:14:24
0:00:00
13:00-14:00 14:00-15:00 15:00-16:00 16:00-17:00 17:00-18:00
36
Round Trip Time (RTT) yaitu waktu perjalanan bolak balik ditambah
waktu tunggu di terminal. RTT angkot K.18 sekitar ±1 jam. RTT yang
tergolong tinggi yaitu pada pukul 16.00-17.00 karena lalu lintas ramai (peak
sore) dan adanya angkot yang ngetem di sekitar tempat perdagangan dimana
lalu lintas macet karena banyaknya kendaraan pribadi, yang merupakan
mobilitas penduduk kembali dari kerja.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Melalui survei dan analisis mengenai angkutan umum K.18, maka ada
beberapa hal yang dapat disimpulkan sebagai berikut:
37
B. SARAN
Saran yang dapat penulis sampaikan terhadap operasional trayek K 18 adalah
sebagai berikut :
1. Menyeimbangkan supply dan demand akan kebutuhan angkutan
umum di sepanjang rute trayek K 18.
2. Mengatur jadwal pemberangkatan yang efektif sehingga headway
menjadi teratur
3. Penyediaan halte dikawasan kantong-kantong penumpang, agar tidak
terjadi naik-turunnya penumpang disembarang tempat, untuk
meminimalisir kecelakaan dan macet.
4. Adanya pelebaran jalan agar mengurangi kepadatan kendaraan di
daerah trayek.
5. Menjadwalkan proses pergantian supir pertrayek, meninjau dari rute
Terminal Cikarang –Pilar - Sukatani.
38