Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN

REKAYASA LALU LINTAS


Dosen Pengampu : Ir. Iif Ahmad Syarif .S.T.,M.T.

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 2
Sahra :2240301105
Edelina :2240301049
Ahmad Ridhwansyah :2240302054
Abraham Tri Wahyudi :2240301060
Risma Sauza Nurfasyah :2240301042
Fauzan Djodie Agustio :2240301120
Muhammad Ismail Taufik :2240301

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas berkat,
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga laporan Survei Kendaraan ini dapat kami
selesaikan guna memenuhi salah satu syarat dalam penyelesaian studi di Jurusan
Sipil Fakultas Teknik Universitas Borneo Tarakan.

Adapun tujuan dari penyusunan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas
Bapak Ir. Iif Ahmad Syarif .S.T.,M.T. pada mata kuliah Rekayasa Lalu lintas. Selain
itu, laporan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan pembelajaran mahasiswa
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat kekeliruan dan
kekurangannya. Oleh karena itu, kami akan sangat berterima kasih apabila ada dari
pembaca yang budiman memberi koreksi, saran atau petunjuk yang konstruktif
demi penyempurnaan laporan survei pendahuluan ini.

Kami berharap bahwa selesainya survei kendaraan ini beserta laporannya,


dapat bermanfaat bagi peningkatan pengetahuan kami pada khususnya dan bagi
semua yang membaca serta pembangunan dunia keteknik sipilan pada umumnya.

Tarakan, Oktober 2023


BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jalan raya adalah suatu sistem transportasi darat yang terdiri dari jalan-jalan
yang terhubung satu sama lain, serta fasilitas-fasilitas pendukung seperti jembatan,
terowongan, dan lain sebagainya. Jalan raya digunakan oleh kendaraan bermotor,
kendaraan non-motor, dan pejalan kaki untuk bergerak dari satu tempat ke tempat
lain. Jalan raya dapat dibedakan berdasarkan fungsinya, seperti jalan arteri yang
berfungsi sebagai akses utama untuk menghubungkan pusat kota dengan daerah-
daerah di sekitarnya, jalan kolektor yang mengumpulkan lalu lintas dari jalan-jalan
lingkungan, dan jalan lokal yang digunakan untuk mengakses ke permukiman.
Selain itu, jalan raya juga dapat dibedakan berdasarkan jenisnya, seperti jalan
tol yang merupakan jalan bebas hambatan dengan tarif tertentu, jalan lingkar luar
yang menghubungkan daerah-daerah di sekitar kota, dan jalan provinsi yang
menghubungkan kota-kota di wilayah tertentu. Pentingnya jalan raya sebagai sarana
transportasi membuat pemerintah dan lembaga lainnya terus berupaya meningkatkan
kualitas jalan raya dengan memperbaiki infrastruktur, mengatur lalu lintas, serta
memberikan fasilitas yang memadai untuk pengguna jalan.
Lalu lintas adalah gerakan kendaraan dan pejalan kaki di jalan raya atau jalan
umum yang diatur oleh aturan dan tanda-tanda lalu lintas. Seiring dengan
perkembangan masyarakat dan urbanisasi, lalu lintas semakin menjadi isu yang
penting dan kompleks dalam kehidupan sehari-hari. Lalu lintas yang padat dan tidak
teratur dapat menyebabkan berbagai masalah seperti kemacetan, kecelakaan, dan
polusi udara. Masalah ini dapat mempengaruhi kesehatan dan kualitas hidup manusia,
serta menghambat pertumbuhan ekonomi.
Kota Tarakan yang terletak di provinsi KalimantanUtara adalah suatu wilayah
dengan luas 249,65 km2 dan sesuai dengan data Badan Pusat Statistik 2021, kota
Tarakan berpenduduk sebanyak 244.185 jiwa (2022), sehingga dapat berpotensi
menyebabkan kemacetan lalu lintas. Lokasi yang menjadi studi kasus pada laporan
ini adalah jalan P. Diponegoro Kelurahan Sebengkok.
Oleh karena itu, pemerintah dan masyarakat perlu mengambil langkah-
langkah untuk mengatasi masalah lalu lintas. Beberapa upaya yang dapat dilakukan
antara lain adalah membangun infrastruktur jalan yang memadai, memperbaiki
transportasi umum, mengatur aturan lalu lintas yang baik dan jelas, serta
mengedukasi masyarakat tentang pentingnya berlalu lintas dengan aman dan
bertanggung jawab.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana besarnya volume kendaraan pada jalan P. Diponegoro?
2. Bagaimana dengan hambatan samping, kapasitas, dan faktor-faktor lainnya?
3. Bagaimana mengetahui jam puncak kendaraan pada jalan P. Diponegoro?
4. Bagaimana mengatasi kepadatan lalu lintas pada Jalan P. Diponegoro?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui besarnya volume kendaraan pada jalan P. Diponegoro
2. Mengetahui karakteristik hambatan samping, kapasitas jalan, dan faktor-faktor
lainnya.
3. Mengetahui jam puncak arus lalu lintas di jalan P. Diponegoro.
4. Mengetahui cara mengatasi masalah kepadatan lalu lintas pada jalan P.
Diponegoro.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Sebagai dasar perencanaan lalu lintas.
2. Untuk menambah wawasan mahasiswa tentang karakteristik lalu lintas dan
faktor-faktor lainnya.
3. Untuk mengetahui hasil survey arus lalu lintas pada jalan P. Diponegoro.
4. Mengetahui cara mengatasi masalah arus lalu lintas.
BAB 2
STUDI PUSTAKA
2.1. Perhitungan Lalu Lintas
Perhitungan lalu lintas merupakan suatu metodeperhitungan kendaraan dalam
survei lalulintas. Perhitungan lalu lintas atau Traffic Counting dapat dilakukan
dengan dua acara yaituPerhitungan Tangan (Manual) dan Perhitungan Mekanik.
2.2. Volume / Flow
Volume adalah jumlah kendaraan yang melewati suatu titik atau pada suatu ruas
jalan dalamwaktu yang lama (minimal 24 jam) tanpa membedakanarah dan lajur.
Segmen jalan selamaselang waktu tertentu yang dapat diekspresikan dalam tahunan,
harian (LHR), jam-an atau sub jam. Rate of Flow atau Nilai Arus adalah Volume
lalu-lintas yang biasanya kurang dari satu jamtetapi diekspresikan dalam satu jam.
Untuk mendapatkan nilai arus suatu segmen jalan yang terdiri dari banyak tipe
kendaraanmaka semua tipe-tipe kendaraan tersebut harus dikonversi kedalam satuan
mobil penumpang(smp).Konversi kendaraan ke dalam satuansmp diperlukan angka
faktor ekivalen untuk berbagai jenis kendaraan.
2.3. Spot Speed
Kecepatan setempat (Spot Speed), yaitu kecepatan kendaraan pada suatu saat
diukur darisuatu tempat yang ditentukan. Dalam suatu aliran lalu lintasyang bergerak
setiap kendaraanmempunyai kecepatan yang berbeda sehinggaaliran lalu lintas tidak
mempunyai sifat kecepatanyang tunggal akan tetapi dalam bentuk distribusi
kecepatan kendaraan individual. Dari distribusikecepatan kendaraan secara diskrit,
suatu nilai rata – rata atau tipikal digunakan untuk mengidentifikasikan aliran lalu
lintas secara menyeluruh. Ada dua jenisanalisis kecepatan yangdipakai pada studi
kecepatan arus lalu-lintas yaitu :
a. Time mean speed (TMS),
yaitu rata-rata kecepatan dari seluruh kendaraanyang melewati suatutitik pada
jalan selama periode waktu tertentu.Kecepatan terdistribusi dalam waktu,
sedangkanlokasinya tetap.
b. Space mean speed (SMS),
yaitu rata-rata kecepatan kendaraan yangmenempati suatu segmenatau bagian
jalan pada interval waktu tertentu. Perbedaan analisis dari kedua jenis
kecepatan di atas bahwa TMSadalah pengukuran titik,sementara SMS
pengukuran berkenaan dengan panjang jalan atau lajur.

2.4. Kerapatan / Density


Kerapatan adalah jumlah kendaraan yang menempati suatu panjang jalanatau
lajur dalamkendaraan per km atau kendaraan per km per lajur.Nilaikerapatan dihitung
berdasarkan nilaikecepatan dan arus, karena sulit diukur dilapangan. Ketiga unsur
karakteristik dasar lalu lintas merupakan unsur pembentuk aliran lalu lintasyang akan
mendapatkan pola hubungan :
1. Kecepatan dengan Kerapatan
2. Volume dengan Kecepatan
3. Volume dengan Kerapatan
Hubungan antara volume dan kerapatan memperlihatkan bahwa kerapatan akan
bertambahapabila volumenya juga bertambah. Volume maksumum terjadi pada saat
kerapatan mencapai titik Dm (kapasitas jalur jalan sudah tercapai). Setelah mencapai
titik ini volume akan menurunwalaupun kerapatan bertambah sampai terjadi
kemacetan.
BAB 3
METODOLOGI
3.1 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan
Lokasi survei dilakukan di Jalan Pangeran Diponegoro kelurahan Sebengkok,
depan SDN 004 Tarakan. dimulai dari jam 16.00 hingga 22.00.

Waktu pelaksaan survei dilaksanakan pada hari Kamis, 12 Oktober 2023.

3.2. Metode Pengambilan Data dan Tenaga Pelaksana


Berikut ini adalah susunan organisasi Pelaksanaan Survei Kendaraan pada jalan
Pangeran Diponegoro kelurahan Sebengkok.
No NAMA TUGAS
1. EDELINA Koordinator lapangan, mengambil sampel
kecepatan kendaraan serta bertanggung jawab
atas seluruh hasil survey.
2. SAHRA Menghitung jumlah kendaraan pada lajur kiri
jam 16.00-18.00
3. RISMA SAUZA Menghitung jumlah kendaraan pada lajur kanan
jam 16.00-18.00
4. ABRAHAM Mengambil sampel kecepatan kendaraan dan
menghitung kendaraan pada lajur kiri jam
18.00-19.30
5. DJODI Mengambil sampel kecepatan kendaraan dan
menghitung kendaraan pada lajur kanan jam
18.00-19.30
6. RIDHWAN Menghitung kendaraan pada lajur kiri jam
19.30-22.000
7. TAUFIK Menghitung kendaraan pada lajur kanan jam
19.30-22.00

3.3. Peralatan
Yang perlu disiapkan untuk 1 kelompok pengamat dalam pelaksanaan survey ini
antara lain:
a. Formulir
b. Papan alas tulis
c. Alat tulis
d. Stopwatch
e. Speed Gun

3.4. Langkah-langkah Pengamatan


Langkah-langkah pengamatan pada pengumpulan data kendaraan pada jalan
Pangeran Diponegoro Kelurahan Sebengkok, khususnya di depan SDN 004 Tarakan.
a. Pengamat menempati pos pos yang telah ditentukan.
b. Pengamat harus menempati posisi pada titik-titik pengamatan yang telah
ditentukan yaitu di tepi jalan pada titik pengamatan.
c. Pndangan pengamat ke arah jalur pengamatan dan menghadap arah datangnya
kendaraan.
d. Pengamatan dilakukan dengan interval pencatatan 30 menit sepanjang waktu
pengumpulan data dalam hal ini 6 jam (16.00-20.00 Wita).
e. Hasil pengamatan dicatat dalam formulir yang telah disediakan.
3.5. Penjelasan Arus Lalu Lintas Jalan di Lapangan
Terdapat dua lajur pada jalan Pangeran Diponegoro yaitu lajur kiri menuju jalan
Yos Sudarso dan lajur kanan menuju Taman Bundaran dan dapat dilalui kendaraan
3.6. Hasil Pengamatan
Dari hasil pegamatan, didapatkan data sebagai berikut :
a. Dari arah Kedai Ohayo ke arah SDN 004 Tarakan (lajur kiri)
LAJUR KIRI
PERIODE JENIS KENDARAAN
MC LV HV UM
16.00-16.30 819 36 17 0
16.30-17.00 736 77 3 0
17.00-17.30 715 67 6 0
17.30-18.00 708 48 5 0
18.00-18.30 503 34 4 0
18.30-19.00 573 44 4 0
19.00-19.30 558 32 3 0
19.30-20.00 642 40 2 0
20.00-20.30 607 31 3 0
20.30-21.00 573 37 6 0
21.00-21.30 476 42 7 0
21.30-22.00 359 28 0 0
JUMLAH 7269 516 60 0

b. Dari arah SDN 004 Tarakan ke arah Kedai Ohayo (lajur kanan)
LAJUR KIRI
PERIODE JENIS KENDARAAN
MC LV HV UM
16.00-16.30 716 42 17 0
16.30-17.00 614 40 16 0
17.00-17.30 620 58 15 0
17.30-18.00 713 56 6 0
18.00-18.30 539 36 0 0
18.30-19.00 497 26 0 0
19.00-19.30 533 32 2 0
19.30-20.00 588 36 1 0
20.00-20.30 615 33 0 0
20.30-21.00 527 38 2 0
21.00-21.30 459 36 3 0
21.30-22.00 395 24 0 0
JUMLAH 6816 457 62 0

c. Kecepatan Arus Bebas (Sampel 30 kendaraan)


Dalam pengambilan sampel, kami mengambil 30 kendaraan dimana 15
kendaraan bermotor dan 25 kendaraan roda empat. Pengambilan sampel
dilakukan dengan dua cara yaitu manual dimana kami mengambil 2 titik
dengan jarak 300 meter: titik pertama depan SDN 004 Tarakan dan titik kedua
di depan Kedai Ohayo dan cara kedua yaitu menggunakan Speed Gun dengan
cara ditembak pada belakang kendaraan dengan jarak 20 meter dari titik
koordinat. Berikut hasil perhitungan kecepatan arus bebas yang kami
tuangkan kedalam bentuk tabel.
 Cara Manual
Jarak Waktu Kecepatan
Motor
(meter) (sekon) (KM/JAM)
1 300 48 22,5
2 300 43 25,1
3 300 44 24,5
4 300 63 17,1
5 300 52 20,8
6 300 61 17,7
7 300 55 19,6
8 300 102 10,6
9 300 55 19,6
10 300 39 27,7
11 300 62 17,4
12 300 46 23,5
13 300 33 32,7
14 300 47 23,0
15 300 53 20,4

Jarak Waktu Kecepatan


Mobil
(meter) (sekon) (KM/JAM)
1 300 52 20,8
2 300 49 22,0
3 300 48 22,5
4 300 54 20,0
5 300 63 17,1
6 300 43 25,1
7 300 53 20,4
8 300 54 20,0
9 300 54 20,0
10 300 64 16,9
11 300 51 21,2
12 300 51 21,2
13 300 62 17,4
14 300 55 19,6
15 300 78 13,8
 Menggunakan Speed Gun
Motor Kecepatan (KM/Jam) Mobil Kecepatan (KM/Jam)
1 18 1 43
2 35 2 12
3 19 3 21
4 40 4 26
5 18 5 17
6 20 6 18
7 19 7 36
8 18 8 53
9 23 9 25
10 28 10 28
11 36 11 16
12 31 12 16
13 23 13 19
14 41 14 22
15 19 15 46
BAB 6

HASIL DAN PEMBAHASAN

6.1. Data Umum

a. Segmen

Segmen yang diteliti adalah dari SD Negeri 004 Tarakan hingga Kedai Ohayo yang
berukuran 300 meter.

b. Data Identifikasi Segmen


Tanggal : 12 Oktober 2023
Provinsi : Kalimantan Utara
Kota : Tarakan
Ukuran Kota : 657,33
Segmen Antara : SDN 004 Tarakan – Kedai Ohayo
Kode Segmen :
Tipe Daerah :Perkotaan
Panjang Segmen : 300 meter
Tipe Jalan : 2/2 UD (dua lajur dua arah tak terbagi)
Periode Analisa : 6 Jam
6.2. Kondisi Arus Lalu Lintas
Dalam penelitian ini, data yang tersedia hanyaarus lalu lintas per jenis per
arah.
a. Nilai arus lalu lintas
Jumlah kendaraan dari Kedai Ohayo ke SDN 004 Tarakan
(lajur kiri)
MC : 7269
LV : 516
HV : 60
UM :0
SDN 004 Tarakan ke Kedai Ohayo (lajur kanan)
MC : 6816
LV : 457
HV : 62
UM :0
b. Menentukan Ekivalen Mobil Penumpang (EMP)
MC : 0.35
LV :1
HV : 1.2
UM :0
JALUR KIRI
JENIS KENDARAAN
jenis jumlah kendaraan EMP TOTAL SMP/JAM
MC 7269 0.35 2544.15
LV 516 1 516
HV 60 1.2 72
UM 0 0
JUMLAH 3132.15

JALUR KANAN
JENIS KENDARAAN
JENIS JUMLAH KENDARAAN EMP TOTAL SMP/JAM
MC 6816 0.35 2385.6
LV 457 1 457
HV 62 1.2 74.4
UM 0 0
JUMLAH 2917

C.PARAMETER ARUS LALU LINTAS


Arus Total Qsmp (smp/jam)
Qdh1 Qdh2 Qsmp
3132.15 2917 6049.15

Pemisahan Arah SP (Kend/Jam) Fsmp


Qdh1 Qdh2 Qkend SP Fsmp
0.39849
7845 7335 15180 0.516798419 5
52%
BAB 4

ANALISIS KONDISI PENGEMBANGAN


4.1 Analisis Tingkat Pelayanan

Apabila dilihat dari hasil analisis, ruas jalan P. Diponegoro Kota


Tarakan belum mengalami persoalan yang serius. Arus lalu lintas pada jalan
Mulawarman masih tergolong stabil, akan tetapi kecepatan operasi, gerak
kendaraan dan pengemudi masih dibatasi dalam hal memilih kecepatan. Hal
tersebut terjadi dikarenakan banyaknya hambatan samping, yaitu keluar
masuknya kendaraan yang dikarenakan orang tua yang mengantar jemput
anaknya yang bersekolah di SDN 004 Tarakan dan juga keluarga pasien pada
RSU Carsa Tarakan, kendaraan yang berhenti dan pejalan kaki yang melintas.
Sehingga terjadi tingkat pelayanan dari tingkat A ke C

4.2 Analisis Kinerja Simpang


Persimpangan jalan adalah daerah atau tempat dimana dua atau lebih
jalan raya yang berpencar, bergabung, bersilangan dan berpotongan, termasuk
fasilitas jalan dan sisi jalan untuk pergerakan lalu lintas pada daerah itu.
Fungsi operasional utama dari persimpangan adalah untuk menyediakan
perpindahan atau perubahan arah perjalanan. Pada jalan P. Diponegoro
kelurahan Sebengkok terhambat pada jalan minor di sebabkan oleh kegiatan
perekonomian yang menyebabkan berbagai faktor yang membuat lalu lintas
kurang stabil. Namun setelah diadakan Pengembangan lahan untuk kegiatan
ekonomi distribusi, membuat kapasitas persimpangan semakin meningkat.

4.3 Analisis Kecepatan


Kecepatan lalu lintas kendaraan didefinisikan sebagai perbandingan
antara jarak yang ditempuh dengan waktu yang diperlukan untuk menempuh
jarak tersebut. Berdasarkan hasil analisis pada jalan Mulawarman Kota
Tarakan, kecepatan kendaraan masih dibatasi, hal tersebut dikarenakan
beberapa faktor, yaitu banyaknya hambatan samping berupa pejalan kaki yang
melintas, kendaraan yang berhenti dan kegiatan ekonomi di SPBU
Mulawarman sehingga banyaknya kendaraan yang keluar masuk jalan.
BAB V

REKOMENDASI DAN IMPLEMENTASI

PENANGANAN DAMPAK

5.1 Gangguan Terhadap Arus Lalu Lintas

Gangguan lalu lintas adalah suatu pengaruh yang dapat


mengakibatkan perubahan tingkat pelayanan pada ruas dan persimpangan
jalan yang diakibatkan oleh lalu lintas jalan yang dibangkitkan suatu kegiatan
atau usaha pada suatu kawasan tertentu. Gangguan lalu lintas merujuk pada
segala situasi atau kondisi yang menghambat atau mengganggu aliran lalu
lintas normal di jalan raya. Hal ini dapat meliputi berbagai jenis gangguan,
seperti kemacetan, kecelakaan lalu lintas, kendaraan mogok, atau pekerjaan
konstruksi yang membatasi atau mengubah rute lalu lintas. Pada jalan P.
Diponegoro banyaknya kendaraan yang keluar masuk jalan dan masyarakat
yang membuat stan jualan sepanjang jalan menjadi penyebab terganggu arus
lalu lintas, sehingga kecepatan dan gerak kendaraan dibatasi dalam memilih
kecepatan.

4.2 Perambuan dan Keselamatan Lalu Lintas


Rambu lalu lintas adalah tanda-tanda yang dipasang di sepanjang jalan
untuk memberikan informasi, petunjuk, atau peringatan kepada pengemudi.
Rambu lalu lintas sangat penting untuk menjaga keselamatan dan kelancaran
lalu lintas. Pada jalan P. Diponegoro khususnya yang berada di depan RSU
Carsa Tarakan kurangnya rambu lalu lintas menjadi salah satu penyebab
gangguan lalu lintas. Berikut adalah beberapa jenis rambu lalu lintas yang
umum:
Rambu perintah: Rambu perintah memberikan instruksi yang harus
diikuti oleh pengemudi. Contohnya adalah rambu "Berhenti," "Hati-hati," atau
"Jalan Satu Arah." Rambu perintah biasanya berbentuk segi empat atau
persegi panjang dengan simbol atau teks yang jelas.
Rambu penunjuk jalan: Rambu penunjuk jalan digunakan untuk
memberikan petunjuk arah atau jarak ke tujuan tertentu, seperti kota, bandara,
atau tempat wisata. Rambu penunjuk jalan biasanya berbentuk segitiga dengan
teks dan panah yang menunjukkan arah yang harus diikuti.
Rambu informasi: Rambu informasi memberikan informasi tambahan
tentang lokasi atau fasilitas di sekitar jalan, seperti stasiun pengisian bahan
bakar, rumah sakit, atau rest area. Rambu informasi biasanya berbentuk
persegi panjang dengan teks dan simbol yang relevan.
Penting untuk memahami dan mengikuti rambu lalu lintas yang ada di
jalan. Rambu lalu lintas membantu menjaga keselamatan pengemudi dan
membantu mengatur lalu lintas dengan lebih efisien

4.3 Identifikasi dan Penanganan Dampak


Permasalahan lalu lintas yang muncul pada jalan P. Diponegoro
kelurahan Sebengkok adalah karena adanya hambatan samping dan banyak
masyarakat yang melakukan kegiatan ekonomi di sepanjang jalan.
Penanganan dampak yang dapat diberikan adalah pengelolaan baik dari
peneliti, pemerintah ataupun pihak lainnya sehingga dapat meminalisir
dampak yang terjadi. Penanganan yang dapat diberikan juga salah satunya
adalah memasang rambu-rambu lalu lintas pada bagian yang rawan akan
kecelakaan ataupun kemacetan terutama pada simpang tiga depan RSU Carsa
Tarakan.
BAB 7
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran

Anda mungkin juga menyukai