Anda di halaman 1dari 16

Analaisis Jalan Perkotaan

Jalan Dr. Ir. H. Soekarno

Nama Kelompok:
1. Rafli Alfian Ramadhan (03122022)
2. Wisnu Luthil Lukito (03122028)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NAROTAMA

SURABAYA

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan berkat-Nya kelompok
kami dapat menyelesaikan Laporan Hasil Survey Lalu Lintas.

Tujuan pembuatan laporan ini adalah untuk memenuhi persyaratan wajib karena telah mengikuti
kuliah Rekayasa Lalu Lintas dan Sistem Transportasi. Disamping itu, juga untuk mengetahui
sejauh mana kemampuan kami dalam menerapkan mata kuliah Rekayasa Lalu Lintas dan Sistem
Transportasi di dalam praktek yang nyata.

Dalam kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
terlibat terutama kepada Bapak Adhi Muhtadi S.T., S.E., M.T., IPM. selaku dosen mata kuliah
Rekayasa Lalu Lintas dan Sistem Transporatasi dan kepada semua pihak yang terkait.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih sangat jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran
dan kritik yang membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan di masa mendatang.
Akhirnya penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Surabaya, 23 mei 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

BAB 1..............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................................................4
BAB II..............................................................................................................................................5
KAJIAN TEORI..............................................................................................................................5
2.1 Jalan Perkotaan...............................................................................................................5
2.2 Karakteristik jalan perkotaan.......................................................................................5
2.3 Kinerja Jalan Perkotaan................................................................................................6
2.4 Kapasitas Jalan Perkotaan.............................................................................................6
2.5 Derajat Kejenuhan (DS).................................................................................................8
2.6 Tingkat Pelayanan..........................................................................................................8
BAB III..........................................................................................................................................10
METODE PENELITIAN..............................................................................................................10
3.1 Pengambilan Data.........................................................................................................10
3.2 Lokasi Survey................................................................................................................10
3.3 Alat Yang Digunakan...................................................................................................10
BAB IV..........................................................................................................................................11
HASIL DAN PEMBAHASAN.....................................................................................................11
4.1 Analisis Volume Lalu Lintas........................................................................................11
BAB V...........................................................................................................................................16
PENUTUP.....................................................................................................................................16
5.1 Kesimpulan....................................................................................................................16
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jalan merupakan suatu media untuk berpindahnya sebuah kendaraan dari satu tempat
tujuan ke tujuan yang lainnya. Fungsi utamanya dari sebuah jalan adalah untuk memberikan
keamanan dan kenyamanan bagi penggunanya, khususnya untuk transportasi darat dalam
berpergian ke suatu tempat. Pada suatu parameter aktivitas lalu lintas ada faktor-faktor yang
harus dipertimbangkan dalam sebuah perencanaan suatu lalu lintas yaitu faktor volume,
kecepatan dan kerapatan pada lalu lintas.
Lalu lintas dikenal dengan istilah arus lalu lintas, yang mana arus kendaraan tersebut
berasal dari aktivitas dan pergerakan individu para pengguna kendaraan di jalan yang
melakukan aktivitas pulang dan pergi bekerja dan saling berpapasan satu sama lain pada
suatu ruas jalan dan lingkungannya, parameter yang ditinjau dalam arus lalu lintas yaitu
volume, kecepatan dan kepadatan. Hubungan kecepatan, volume dan kepadatan, merupakan
konsep yang umum digunakan dalam evaluasi kinerja dari sebuah jalan dan kepadatan arus
lalu lintas, parameter tersebut sangat dibutuhkan dalam skema perencanaan serta penilaian
operasional dan ekonomik dari sebuah jalan. Studi kasus yang akan saya bahas yaitu, untuk
menganalisis kepadatan kendaraan yang ada di jalan Dr. Ir. H. Soekarno. Survei lalu lintas ini
akan di lakukan survei pada hari Sabtu pada jam 06.00 – 08.00, jam 11.00 – 13.00 dan
16.00 – 18.00 WIB. Data yang akan diperoleh dilakukan survei lalu lintas harian rata-rata di
lapangan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Berapa Volume Lalu Lintas jam tertinggi pada waktu jam puncak (peak hour) pagi-siang-
sore?
2. Bagaimana cara menghitung volume lalun lintas dan kapasitas kendaraan pada
jalan Dr. Ir. H. Soekarno?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penyusunan laporan ini adalah untuk mencari data volume lalu lintas dan
mendapatakan jam puncak berdasarkan data hasil survey.
BAB II

KAJIAN TEORI
2.1 Jalan Perkotaan
Jalan perkotaan adalah jalan yang terdapat perkembangan secara permanen
dan menerus di sepanjang atau hampir seluruh jalan, minimum pada satu sisi jalan, baik
berupa perkembangan lahan atau bukan. Yang termasuk dalam kelompok jalan
perkotaan adalah jalan yang berada didekat pusat perkotaan dengan jumlah penduduk
lebih dari 100.000 jiwa. Jalan di daerah perkotaan dengan jumlah penduduk yang lebih
dari 100.000 juga dapat digolongkan pada kelompok ini jika perkembangan samping
jalan tersebut bersifat permanen dan terus menerus.
2.2 Karakteristik jalan perkotaan
Karakteristik suatu jalan akan mempengaruhi kapasitas dan kinerja jalan tersebut.
Karakteristik jalan tersebut terdiri atas beberapa hal, yaitu:
1. Geometrik
2. Komposisi arus dan pemisahan arah; volume lalu lintas dipengaruhi komposisi
arus lalu lintas, setiap kendaraan yang ada harus dikonversikan menjadi suatu
kendaraan standar.
3. Pengaturan lalu lintas, batas kecepatan jarang diberlakukan didaerah perkotaan
Indonesia, dan karenanya hanya sedikit berpengaruh pada kecepatan arus bebas
4. Hambatan samping; banyaknya kegiatan samping jalan diIndonesia sering
menimbulkan konflik, hingga menghambat arus lalu lintas.
5. Perilaku pengemudi dan populasi kendaraan; manusia sebagai pengemudi
kendaraan merupakan bagian dari arus lalu lintas yaitu sebagai pemakai jalan.
Faktor psikologis, fisik pengemudi sangat berpengaruh dalam menghadapi situasi
arus lalu lintas yang dihadapi. Geometrik suatu jalan terdiri dari beberapa unsur fisik dari
jalan sebagai berikut :
a. Tipe jalan; berbagai tipe jalan akan menunjukan kinerja berbeda pada
pembebanan lalu-lintas tertentu, misalnya jalan terbagi, jalan tak terbagi, dan
jalan satu arah.
b. Lebar jalur; kecepatan arus bebas dan kapasitas meningkat dengan
pertambahan lebar jalur lalu-lintas.
c. Bahu; kecepatan dan kapasitas jalan akan meningkat bila lebar bahu semakin
lebar.
d. Kereb; kereb sangat berpengaruh terhadap dampak hambatan samping jalan.
e. Median: median yang direncanakan dengan baik meningkatkan kapasitas.
f. Alinyemen jalan: lengkung horizontal dengan jari-jari kecil mengurangi
kecepatan arus bebas.
2.3 Kinerja Jalan Perkotaan
Tingkat kinerja jalan adalah ukuran kuantitatif yang menerangkan kondisi
operasional. Nilai kuantitatif dinyatakan dalam kapasitas, derajat kejenuhan, derajat
iringan, kecepatan rata – rata, waktu tempuh, tundaan dan rasio kendaraan berhenti.
Ukuran kualitatif yang menerangkan kondisi operasional dalam arus lalu lintas dan
persepsi pengemudi tentang kualitas berkendaraan dinyatakan dengan tingkat pelayanan
jalan[2]. Adapun macam-macam kinerja jalan yaitu:
a. Kapasitas
b. Derajat Kejenuhan
c. Hambatan Samping
d. Tingkat Pelayanan
e. Kecepatan Arus bebas
2.4 Kapasitas Jalan Perkotaan
Kapasitas adalah arus maksimum yang melalui suatu titik di jalan yang dapat
dipertahankan per satuan jam pada kondisi tertentu. Persamaan dasar untuk menentukan
kapasitas adalah:
C = CO x FCW x FCSP x FCSF x FCCS
Dengan:
C = Kapasitas (smp/jam)
Co = Kapasitas dasar (smp/jam)
Fcw = Faktor penyesuain lebar
jalan Fcsp = Faktor Pemisahan arah
Fcsf = Faktor Penyesuaian hambatan samping
Fccs = Faktor Penyesuaian Ukuran kota
Kapasitas dasar (CO) kapasitas segmen jalan pada kondisi geometri, ditentukan
berdasarkan tipe jalan sesuai dengan Tabel 1 sebagai berikut:

Faktor penyesuaian lebar jalan ditentukan berdasarkan lebar jalan efektif yang
dapat dilihat pada Tabel 2 sebagai berikut:
Faktor penyesuaian ukuran kota didasarkan pada jumlah penduduk,
faktor penyesuaian ukuran kota dapat dilihat pada Tabel 3 sebagai berikut:

2.5 Derajat Kejenuhan (DS)


Derajat kejenuhan (DS) didefinisikan sebagai rasio arus jalan terhadap kapasitas,
yang digunakan sebagai faktor utama dalam penentuan tingkat kinerja simpang dan
segmen jalan. Nilai DS menunjukkan apakah segmen jalan tersebut mempunyai masalah
kapasitas atau tidak. Persamaan dasar untuk menentukan derajat kejenuhan adalah
sebagai berikut:
DS = Q / C
Dengan:
DS = Derajat kejenuhan
Q = Arus lalu lintas (smp/jam)
C = Kapasitas (smp/jam)
Derajat kejenuhan digunakan untuk menganalisis perilaku lalu lintas.
2.6 Tingkat Pelayanan
Tingkat pelayanan (level of service) adalah ukuran kinerja ruas jalan atau
simpang jalan yang dihitung berdasarkan tingkat penggunaan jalan, kecepatan, kepadatan
dan hambatan yang terjadi. Dalam bentuk matematis tingkat pelayanan jalan ditunjukkan
dengan V- C Ratio versus kecepatan (V = volume lalu lintas, C = kapasitas jalan).
Tingkat pelayanan dikategorikan dari yang terbaik (A) sampai yang terburuk (tingkat
pelayanan F). Karakteristik tingkat pelayanan dapat dilihat pada Tabel 4 sebagai berikut:
BAB III

METODE PENELITIAN
3.1 Pengambilan Data
Survei pengambilan data dilakukan dengan dengan cara mengamati dan
mencatat data ke dalam folmulir survey yang sesuai dengan kategori. Survey lalu lintas
dan pengamatan dilakukan di Jalan Dr. Ir. H. Soekarno pada hari Sabtu, 11 Mei 2023
Jam
06.00 – 08.00, 11.00-13.00 dan 16.00-18.00 WIB. Data yang diambil adalah jumlah
kendaraan berat, kendaraan ringan dan sepeda motor.
3.2 Lokasi Survey
Survei data lapangan ini dilakukan di ruas Jalan Dr. Ir. H. Soekarno yang
terletak di Kota Surabaya Provinsi Jawa Timur.

3.3 Alat Yang Digunakan


1. Handphone
2. Formulir Survey Kendaran
3. Aplikasi Traffic Counter
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Analisis Volume Lalu Lintas
Data yang diperoleh dari hasil survey lalu lintas jalan Dr. Ir. H. Soekarno yang
dilakukan pada pukul 06.00-08.00 WIB, 11.00-13.00 WIB dan 16.00-18.00 WIB,
pada hari sabtu, 11 Mei 2023 sebagai berikut:
Arah : Timur -> Barat Arah : Barat -> Timur
Jenis Kendaraan Total Jenis Kendaraan Total
Periode Kend/ 15 Kend/ 15
MC LV HV UM Menit MC LV HV UM Menit
06.00 -
76 26 0 15 117 165 47 0 9 221
06.15
06.15 -
109 20 0 20 149 278 76 1 10 365
06.30
06.30 -
125 34 2 10 171 347 73 1 9 430
06.45
06.45 -
134 27 2 25 188 340 110 1 1 452
07.00

444 107 4 625 1130 1468

07.00 -
121 39 0 17 177 320 106 1 10 437
07.15
07.15 -
128 42 2 4 176 392 129 0 12 533
07.30
07.30 -
159 70 0 10 239 442 116 0 7 565
07.45
07.45 -
152 46 0 6 204 477 150 0 13 640
08.00

560 197 2 796 1631 501 1 2175

11.00 -
242 126 0 6 374 492 255 0 1 748
11.15
11.15 -
227 135 1 1 364 490 219 0 0 709
11.30
11.30-
249 142 0 6 397 447 292 1 2 742
11.45
11.45-
225 154 2 11 392 469 306 0 3 778
12.00
943 557 3 1527 1898 1072 1 2977

12.00-
85 170 1 1 257 494 382 0 3 879
12.15
12.15-
113 135 0 0 248 355 312 0 2 669
12.30
12.30-
144 133 1 1 279 422 267 0 2 691
12.45
12.45-
99 121 1 2 223 319 308 2 0 629
13.00

441 559 3 1007 2868

16.00-
383 142 2 3 530 889 527 3 4 1423
16.15
16.15-
404 108 0 2 514 832 445 0 2 1279
16.30
16.30-
385 121 2 3 511 953 342 0 0 1295
16.45
16.45-
355 108 1 0 464 883 339 1 3 1226
17.00

1527 479 5 2019 3557 1653 4 5223

17.00-
459 111 2 0 572 509 214 0 1 724
17.15
17.15-
456 103 0 0 559 848 478 1 0 1327
17.30
17.30-
386 126 2 0 514 939 429 0 0 1368
17.45
17.45-
380 120 1 0 501 914 500 0 0 1414
18.00
1681 460 5 2146 4833

Jam Puncak Pagi Jam 07:00 - 08:00


Bari Tipe
Kend. Ringan Kend. Berat Sepeda Motor
s Kend.
emp Arus Total Q
1,1 arah 1 LV: 1 HV: 1.2 MC: 0.25
emp
1,2 LV: 1 HV: 1.2 MC: 0.25
arah 2
Ara
arah Kend./Ja smp/ja Kend./ja smp/ja kend./ja smp/ja kend./ja smp/ja
2 h%
(1) m (2) m (3) m (4) m (5) m (6) m (7) m (9) m (10)
(8)
3 1 197 197 2 2 560 140 27% 759 339
4 2 501 501 1 1 1631 408 73% 2133 910
100
5 1+2 698 698 3 3 2191 548
% 2892 1249
Pemisah arah, SP=Q1/(Q1+2) 27%
Faktor smp F_smp = 0.431

Jam Puncak Siang Jam 11:00-12:00


Bari Tipe
Kend. Ringan Kend. Berat Sepeda Motor
s Kend.
emp
1,1 LV: 1 HV: 1.2 MC: 0.25 Arus Total Q
arah 1
emp
1,2 LV: 1 HV: 1.2 MC: 0.25
arah 2
Ara
arah Kend./Ja smp/ja Kend./ja smp/ja kend./ja smp/ja kend./ja smp/ja
2 h%
(1) m (2) m (3) m (4) m (5) m (6) m (7) m (9) m (10)
(8)
3 1 557 557 3 4 943 236 34% 1503 797
4 2 1072 1072 1 1 1898 475 66% 2971 1548
100
5 1+2 1629 1629 4 5 2841 711
% 4474 2345
Pemisah arah, SP=Q1/(Q1+2) 34%
Faktor smp F_smp = 0.524

Jam Puncak Sore Jam 16:00-17:00


Bari Tipe
Kend. Ringan Kend. Berat Sepeda Motor
s Kend.
emp
1,1 LV: 1 HV: 1.2 MC: 0.25 Arus Total Q
arah 1
emp
1,2 LV: 1 HV: 1.2 MC: 0.25
arah 2
Ara
arah Kend./Ja smp/ja Kend./ja smp/ja kend./ja smp/ja kend./ja smp/ja
2 h%
(1) m (2) m (3) m (4) m (5) m (6) m (7) m (9) m (10)
(8)
3 1 479 479 5 6 1527 382 26% 2011 867
4 2 1653 1653 4 5 3557 889 74% 5214 2547
100
5 1+2 2132 2132 9 11 5084 1271 % 7225 3452
Pemisah arah, SP=Q1/(Q1+2) 26%
Faktor smp F_smp = 0.478

kecepatan arus bebas kendaraan ringan

Faktor Faktor Penyesuaian


Kecepatan Arus
Penyesuaian Kecepatan
Bebas Dasar FVo +
Arah Untuk Lebar Arus Bebas
(FVo) Tabel B- FVw
Jalur (FVw) Hambatan 4x5x6
1:1 Ukuran Kota
Tabel B-2:1 Samping
(FFV cs) Tabel
(FFV sf)
B-4:1
Tabel B-3:1
1 2 3 4 5 6 7
1+2 65 3 68 0.97 0.88 58

kapasitas
Faktor penyesuaian untuk kapasitas
Kapasitas Dasar pemisah hambatan Kapasitas C
lebar jalur
arah C0 Tabel C-1:1 arah FCsp samping smp/jam
FCw Tabel
smp/jam Tabel C- FCsf Tabel 11x12x13x14
C-2:1
3:1 C-4:1
10 11 12 13 14 15
1+2 (pagi) 3100 1.21 0.88 0.98 3235
1+2 (Siang) 3100 1.21 0.91 0.98 3345
1+2 (sore) 3100 1.21 0.88 0.98 3235

Kecepatan Kendaraan Ringan


Kecepatan Panjang
Arah Lalu Lintas Derajat
V_lv Gbr Segmen Waktu Tempuh TT
Arah Q Formulir UR-2 Kejenuhan
D-2:1 Jalan L 24/23 jam
smp/jam DS 21/15
Km/jam km
20 21 22 23 24 25
1+2
(pagi) 1249 0.38 47 2.5 0.053
1+2
(Siang) 2345 0.7 38 2.5 0.065
1+2
(sore) 3452 1 27 2.5 0.092
Tipe kejadian hambatan Faktor Frekwensi Frekwensi
simbol
samping bobot kejadian berbobot
20 21 22 23 24
Pejalan kaki PED 0.6 /jam, 200m
Parkir, kendaraan
berhenti PSV 0.8 /jam, 200m
Kendaraan masuk +
keluar EEV 1 /jam, 200m
Kendaraan Lambat SMV 0.4 /jam
total

Frekwensi berbobot Kelas hambatan


Kondisi khusus
kejadian samping
30 31 32 33
Perkebunan/daerah belum berkembang, tidak ada Sangat
< 50 kegiatan rendah VL
50 - 149 Beberapa permukiman & kegiatan rendah Rendah L
150 - 249 Pedesaan, kegiatan pemukiman Sedang M
250 - 349 Pedesaan, beberapa kegiatan pasar Tingg H
Sangat
> 350 Dekat perkotaan, kegiatan pasar/perniagaan tinggi VH
BAB V

PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa arus lalu lintas
tertinggi pada jam puncak terjadi pada pukul 16.00-17.00 WIB. Dimana di
waktu tersebut bertepatan dengan penduduk pulang kerja namun kondisi ini tidak
menyebabkan kemacetan yang parah sehingga arus lalu lintas tetap stabil.

Anda mungkin juga menyukai