Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN SURVEI VOLUME

LALU LINTAS PERSIMPANGAN JALAN


Di Persimpangan Jalan Dewi Sartika, Semarang

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Laboratorium Rekayasa Lalu Lintas
yang diampu oleh :

Prof. Dr. Ir. Bambang Haryadi, M. Sc.

Disusun oleh :
Elsa Fathin Fadilah (5111420069)

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 3

1.1. Latar Belakang ............................................................................................................................. 3

1.2. Rumusan Masalah ........................................................................................................................ 4

1.3. Tujuan Penelitian ......................................................................................................................... 4

1.4. Manfaat Penelitian ....................................................................................................................... 4

BAB II..................................................................................................................................................... 6

TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................................................... 6

2.1 Persimpangan .......................................................................................................................... 6

2.2 Macam – macam simpang....................................................................................................... 7

2.3 Pengendalian Persimpangan ................................................................................................... 7

2.4 Kapasitas Persimpangan ......................................................................................................... 8

2.5 Tingkat Pelayanan Persimpangan (Level of Service) .............................................................. 9

2.6 Waktu Siklus ........................................................................................................................... 9

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................................................. 11

3.1 Bagan Alir ............................................................................................................................. 11

3.2 Metode Pengumpulan Data ................................................................................................... 12

3.3 Metode Pengolahan Data ...................................................................................................... 12

3.4 Instrumen Penelitian ............................................................................................................. 13

3.5 Tim Suveyor.......................................................................................................................... 15

3.6 Profil Lokasi Penelitian......................................................................................................... 15

3.7 Waktu Penelitian ................................................................................................................... 18

BAB IV ................................................................................................................................................. 20

ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...................................................................................................... 20

4.1 Data Geometrik ..................................................................................................................... 20

4.2 Analisis Volume Lalu Lintas ................................................................................................ 21

2
4.3 Analisis Arus Lalu Lintas Jam Puncak ................................................................................. 23

4.4 Analisis Waktu Siklus ........................................................................................................... 23

4.5 Tingkat Pelayanan Persimpangan ......................................................................................... 34

BAB V .................................................................................................................................................. 37

PENUTUP ............................................................................................................................................ 37

5.1 Kesimpulan ................................................................................................................................. 37

5.2 Saran ........................................................................................................................................... 38

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 39

LAMPIRAN.......................................................................................................................................... 40

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Transportasi merupakan perpindahan manusia dan barang dari satu tempat ke tempat
lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan oleh manusia atau mesin.
Pertumbuhan volume lalu lintas jalan, khususnya di Kota Semarang terus meningkat dengan
pesat akibat dari pertumbuhan dan perkembangan kota serta laju pertumbuhan penduduk. Kota
Semarang sebagai ibukota provinsi dan sentra dari kegiatan ekonomi, industri, perdagangan,
pendidikan maupun kebudayaan di Jawa Tengah yang letaknya berada di tengah-tengah Pulau
Jawa sehingga menambah arus lalu lintas barang dan jasa dari daerah-daerah di sekitarnya.
Struktur perkotaan kota Semarang mempunyai letak yang sangat strategis pada jalur utama
transportasi yaitu Jakarta – Semarang - Surabaya, sehingga paling banyak dilalui untuk
menghubungkan pusat-pusat kegiatan baik dalam Kota Semarang maupun kota-kota besar di
Jawa dari arah barat dan atau selatan Kota Semarang menuju arah timur atau sebaliknya. Dengan
dilaluinya Kota Semarang sebagai peghubung kota satu ke kota lain, ini menyebabkan
pemerintah harus menyediakan tingkat pelayanan jalan sebagai fasilitas yang harus dipenuhi.
Jika fasilitas tersebut tidak terpenuhi maka dapat menyebabkan berbagai masalah yang terjadi di
lalu lintas. Diantaranya, ketidaknyamanan pengguna jalan, keterlambatan laju lalu lintas,
kemacetan, hingga kecelakaan yang dapat mereggut nyawa pengguna jalan.
Kemacetan adalah salah satu penyebab fasilitas jalan tidak terpenuhi atas kapasitas

3
pengendara yang melebihi volume jalan itu sendiri. Kemacetan juga merupakan suatu keadaan
lalu lintas yang pada saat itu tidak dapat bergerak dengan lancar karena laju kendaraan yang
melintas melebihi kapasitas jalan sehingga keadaan ruas jalan menjadi tidak terkendali. Dalam
karakteristik dasar lalu lintas, pada dasarnya ditunjukkan oleh parameter arus lalu lintas,
kecepatan dan kerapatan. Kemacetan lalu lintas juga disebabkan oleh banyaknya kendaraan
bermotor dan tidak bermotor. Akibat dari kemacetan lalu lintas yang semakin padat, dari segi
ekonomi. Kemacetan lalu lintas merupakan pemborosan waktu dan mengurangi kenyamanan
perjalanan yang pada akhirnya dapat untuk melakukan pelanggaran lalu lintas.
Untuk mengurangi masalah-masalah tersebut maka harus dilakukan analisis jalan.
Analisis yang dapat dilakukan diantaranya, analisis geometrik jalan, volume lalu lintas, kapasitas
jalan, tingkat pelayanan jalan, alat pemberi isyarat lalu lintas (APILL) apakah sudah sesuai
standar yang berlaku atau belum memenuhi standar yang berlaku.

1.2. Rumusan Masalah


Berikut ini merupakan rumusan masalah dalam penelitian ini :
1. Bagaimana geometrik jalan di persimpangan ruas Jalan Dewi Sartika?
2.Bagaimana waktu siklus pada jalan di persimpangan ruas Jalan Dewi Sartika?
3. Bagaimana volume lalu lintas pada jam puncak di persimpangan ruas Jalan Dewi Sartika ?
4. Bagaimana kapasitas lalu lintas pada jalan di persimpangan ruas Jalan Dewi Sartika?
5. Bagaimana tingkat pelayanan jalan di persimpangan ruas Jalan Dewi Sartika?

1.3. Tujuan Penelitian


1. Untuk menegtahui data geometrik jalan di persimpangan ruas Jalan Dewi Sartika.
2. Untuk mengetahui siklus pada jalan di persimpangan ruas Jalan Dewi Sartika.
3. Untuk mengetahui volume lalu lintas pada jam puncak di persimpangan ruas Jalan Dewi
Sartika.
4. Untuk mengetahui kapasitas lalu lintas pada jalan di persimpangan ruas Jalan Dewi Sartika.
5. Untuk mengetahui tingkat pelayanan jalan di persimpangan ruas Jalan Dewi Sartika.

1.4. Manfaat Penelitian


1. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan bagi pihak – pihak terkait
yaitu Dinas Perhubungan cabang Kota Semarang sehingga terciptanya layanan lalu lintas
yang optimal dan efisien dengan mengetahui tingkat pelayanan lalu lintas persimpangan.

4
2. Bagi peneliti, diharapkan penelitian dapat memberikan pengetahuan dan informasi dalam
memenetukan serangkaian usaha perencanaan, pengaturan dan pemeliharaan fasilitas
transportasi untuk menciptakan keamanan, kenyamanan, keselamatan, ketertiban dan
kelancaran lalu lintas.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Persimpangan
Menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dalam Kamus Besar Bahas
Indonesia (1995), definisi simpang merupakan tempat bercabang dari yang lurus atau
tempat berbelok. Sedangkan menurut Wikipedia, persimpangan merupakan simpul yang
terdapat pada jaringan transportasi di mana dua atau lebih ruas jalan bertemu dan
mengalami konflik. Jadi kesimpulannya, persimpangan merupakan simpul pada jaringan
jalan di masing-masing kaki persimpangan.beriku ini merupakan masalah yang dapat
terjadi terkait simpang:
a. Volume dan kapasitas (secara langsung mempengaruhi hambatan)
b. Desain geometrik dan kebebasan pedagang
c. Perilaku lalu lintas dan panjang antrian
d. Kecepatan
e. Pengaturan lampu jalan
f. Kecelakaan dan keselamatan
g. Parkir
h. Jarak antar persimpang
Menuru direktorat Jendral Bina Marga dalam Manual Kapasitas Jalan Indonesia (1997),
pemilihan jenis simpang pada suatuu daerah sebaiknya berdasarkan pertimbangan ekonomi,
pertimbangan keselamatan lalu lintas, dan pertimbangan lingkungan.
Persimpangan dapat dibagi menjadi dua jenis (Morlok,1991), yaitu :
a. Persimpangan sebidang (at grade intersection) : pertemuan dua atau lebih jalan raya
dalam satu bidang yang memepunyai elevasi yang sama. Desain ini berbentuk huruf T,
huruf Y, persimpangan empat kaki, serta persimpangan berkaki banyak.
b. Persimpangan tak sebidang (grade separated intersection/Interchange) : persimpangan
dimana jalan yang satu dengan jalan yang lain tidak saling bertemu dalam satu bidang
dan mempunyai beda tinggi antara keduanya. Tujuan daari pembangunan simpang tidak
sebidang ini adalah untuk menghilangkan konflik dan menguarangi volume lalu lintas
yang menggunakan daerah yang digunakan secara bersama-sama, mengurangi
hambatan, memperbesar kapasitas, serta menambah keamanan dan kenyamanan.

6
2.2 Macam – macam simpang
Menurut Hariyanto tahun 2004, dalam perencanaan suuau simpang, kelebihan dan
kekurangan dari simpang bersinyal dan tak bersinyal perlu dipertimbangkan agar menjadi
nyaman dan aman bagi pengguna persimpangan. Berikut ini merupakan karakteristik
simpang bersinyal dibandingkan simpang tak bersinyal:
a. Kemungkinan terjadinya kecelakaan dapat ditekan jika tidak terjadi pelanggaran lalu
lintas,
b. Lampu lalu lintas lebih memberi aturan yang jelas pada sat melalui spmpang,
c. Simpang bersinyal dapat meminimalisir konflik yang terjadi pada simpang terutama
pada peak hour (jam puncak).
d. Pada saat lalu linas sepi dari lalu Lalang kendaraan, simpang bersinyal menyebabkan
adanya tundaaan yang seharusnya tidak terjadi.

2.3 Pengendalian Persimpangan


Pengendalian pergerakan kendaraan pada persimpangan diperlukan agar kendaraan-
kendaraan yang melakukan gerakan konflik tidak akan saling bertabrakan. Pengendalian
persimpangan dilihat dari segi pandang untuk kontrol kendaraan dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu:
a. Pengendalian Persimpangan tanpa sinyal.
Ketentuan dari aturan lalu lintas pada persimpangan tanpa sinyal lalu lintas
sangat mempengaruhi kelancaran pergerakan arus lalu lintas yang saling berpotongan
terutama pada persimpangan yang merupakan perpotongan dari ruas-ruas jalan yang
mempunyai kelas jalan yang sama ataupun berbeda. Beberapa pengendalian
persimpangan tanpa sinyal, seperti :
Pengendalian persimpangan dengan aturan prioritas.
Pada persimpangan dengan aturan prioritas, kendaraan pada jalan utama
(mayor) selalu mempunyai prioritas yang lebih tinggi daripada semua
kendaraankendaraan yang bergerak pada jalan-jalan kecil (minor). Jenis pengendalian
persimpangan seperti ini dapat bekerja dengan baik untuk lalu lintas dengan 8 volume
rendah, tetapi dapat menimbulkan hambatan yang panjang bagi lalu lintas yang bergerak
pada jalan kecil apabila arus lalu lintas pada jalan utama sangat tinggi. Apabila hal ini
terjadi, maka para pengemudi kendaraan mulai dihadapkan kepada resiko dan
kecelakaan. Meskipun demikian pengendalian persimpangan dengan prioritas

7
merupakan bentuk pengendalian yang paling sederhana dan murah. Pengendalian
persimpangan seperti ini juga dilengkapi dengan ramburambu lalu lintas, seperti Yield
Sign dan Stop Sign.

Pengendalian persimpangan dengan bundaran.


Bundaran merupakan salah satu alternatif lain dari pengendalian persimpangan
tanpa sinyal, dimana hal ini mengendalikan lalu lintas dengan cara membelokkan
kendaraan-kendaraan dari suatu lintasan yang lurus sehingga akan memperlambat
kecepatannya. Dapat juga dengan cara membatasi alih gerak (manouver) kendaraan
menjadi pergerakan berpencar (diverging), bergabung (merging), serta bersilangan
(weaving). Bundaran dapat memperlambat kecepatan kendaraankendaraan tetapi tidak
akan menghambat kendaraan-kendaraan tersebut seperti halnya ketika berhenti disaaat
lampu menyala merah. Teknik ini khususnya akan sangat berguna jika digunakan pada
ujung jalan yang berkecepatan tinggi dan merupakan titik pertemuan lebih dari empat
ruas jalan.
b. Pengendalian Persimpangan dengan sinyal.
Persimpangan ini diatur sesuai sistem dengan tiga aspek lampu yaitu merah,
kuning, dan hijau. Persimpangan bersinyal umumnya dipergunakan dengan beberapa
alasan antara lain :
• Menghindari kemacetan simpang serta mengurangi jumlah kecelakaan akibat
adanya konflik arus lalu lintas yang saling berlawanan sehingga terjamin bahwa
suatu kapasitas tertentu dapat dipertahankan, bahkan selama kondisi lalu lintas
jam puncak.
• Untuk memberi kesempatan kepada para pejalan kaki untuk dengan aman dapat
menyeberang.

2.4 Kapasitas Persimpangan

Kapasitas sistemjaringan pada jalan perkitaan dipengaruhi oleh kapasitas setiap


persimpangannya. Kinerja ruas jalan dari sistem jaringan jalan apabila sangat rendah akan
memengaruhi kinerja seluruh sistem jaringan jalan dan mengakibatkan menjadi rendah.
Kapasitas persimpangan merupakan kemampuan pada persimpangan untuk menampung
volume lalu lintas ideal per satuan waktu yang dinyatakan dalam satuan smp/jam. Kapasitas

8
pendekat merupakan nilai maksimum dari arus lalu lintas yang ada. Kapasitas pendekat pada
simpang lalu lintas didasari pada konsep arus jenuh, yaitu arus yang melalui pendekat
simpang atau kelompok lajur, dengan alasan jika waktu berlau merupakan 100% waktu hijau
efektif. Beeikut ini merupakan persamaan dalam mencari nilai kapasitas pada persimpangan
bersinyal:
𝑔
𝐶 =𝑆𝑥
𝑐
Keterangan:
C = kapasitas (smp/jam)
S = arus jenuh nyata (smp/jam hijau)
g = waktu hijau (detik)
c = panjang/waktu siklus (detik)

2.5 Tingkat Pelayanan Persimpangan (Level of Service)


Tingkat Pelayanan Persimpangan merupakan suatu ukuran kualitatif yang memberikan
gambaran dari pengguna jalan mengenai kondisi lalu lintas. Pada tingkat pelayanan
persimpangan, tundaan merupakan indokator utama yang dijadikan acuan. Hubungan
tingkat pelayanan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

2.6 Waktu Siklus

Waktu siklus merupakan waktu urutan lengkap berdasarkan indikasi sinyal dalam satuan
detik menurut Departemen Pekerjaan Umum, 1997. Waktu siklus sebelumpenyesuaian (cua)
dihitung dengan persamaan:

9
dimana:
cua = panjang/waktu siklus (detik)
LTI = jumlah waktu yang hilang setiap siklus (detik)
FRcrit = nilai tertinggi rasio arus dari seluruh pendekat yang terhenti pada suatu fase.
IFR = Rasio arus simpang = Jumlah FRcrit dari seluruh fase pada simpang.

Waktu siklus yang didapatkan kemudian disesuaikan dengan waktu siklus yang telah
direkomendasikan:

Apabila waktu siklus lebih rendah dibandingkan nilai yang disarankan, hal tersebut
akan menyebabkan bagi pejalan kaki untuk menyebrang. Waktu siklus yang melebihi 130
detik harus dihindari sebab sering kali menyebabkan kerugian dalam kapasitas
keseluruhan, jika perhitungan waktu siklus yang jauh lebih tinggi dari pada batas yang
telah disarankan, maka hal tersebut berarti kapasitas dari denah simpang tersebut tidak
mencukupi. Berikut ini rumus dalam menentukan waktu siklus:

keterangan:
c = waktu siklus
g = waktu hijau tiap fase (detik)
LTI = jumlah waktu yang hilang setiap siklus (detik)

10
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian merupakan suatu pendekatan empiris ilmiah, yang memberikan


gambaran mengenai keseluruhan prosedur dan proses penelitian yang akan ditempuh, memastikan
bahwa hasil dari permodelan dapat objektif sesuai kondisi lapangan, bisa dibuktikan dan
dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Penelitian memiliki batasan waktu studi sehingga butuh
ketepatan dengan jadwal waktu penelitian terhadap semua tahapan-tahapan penelitian secara
menyeluruh.

3.1 Bagan Alir


Prosedur penelitian merupakan langkah-langkah yang digunakan dalam rangka
pengumpulan data yang akan digunakan untuk menjawab tujuan penelitian. Prosedur pada
penelitian ini dapat digambarkan melalui bagan alir berikut.

Gambar 3. 1 Diagram Alir

11
3.2 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian survei, yaitu
metode penelitian yang mengambil sampel dari keadaan nyata yang ada di lingkungan atau dapat
dikatakan terjun langsung ke tempat yang ingin diteliti dan mengumpulkan data secara langsung
sebagai alat untuk pengumpulan data pokok. Adapun survei yang dilakukan adalah
1. Pengamatan data geometrik simpang empat
2. Perhitungan volume lalu lintas jalan
3. Perhitungan kapasitas simpang empat
4. Pengamatan waktu siklus tiap fase
Metode pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan data volume kendaraan
adalah metode pengamatan langsung disetiap simpang. Untuk mendapatkan data mengenai
volume kendaraan yang melewati persimpangan arah utara, selatan, barat, timur dilakukan
counting oleh setiap anggota sesui pembagian tugas yang telah ditentukan pada masing-masing
simpang dengan menggunakan aplikasi Multi Counter.
Metode pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan data profil simpang
adalah metode pengamatan langsung. Data yang didapatkan kemudian dicatat oleh pengamat.
Perhitungan tingkat kapasitas jalan dengan MKJI 1997 berdasarkan seluruh data profil simpang
yang telah diamati dan dilakukan pengukuran selama pengumpulan data berlangsung.
Metode pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan data waktu siklus tiap
fase adalah metode pengamatan langsung. Untuk mendapatkan data mengenai waktu siklus
lampu lalu lintas tiap fasenya dilakukan perhitungan waktu menggunakan alat bantu berupa stop
watch.

3.3 Metode Pengolahan Data


Metode pengolahan data volume kendaraan yang digunakan adalah memasukan data
volume kendaraan hasil perhitungan langsung ke dalam tabel pada Microsoft Excel sesuai
golongan kendaraannya dan sesuai dengan waktu perhitungan dengan jangkauan waktu setiap 15
menit. Data kendaraan tersebut kemudian akan dikonversikan sesuai nilai SMP (Satuan Mobil
Penumpang).
Metode pengolahan data kapasitas simpang yang digunakan adalah memasukan data hasil
pengamatan langsung ke dalam tabel pada Microsoft Excel. Perhitungan tingkat kapasitas
simpang dengan MKJI 1997 yaitu dengan mengalikan volume kendaraan, dengan waktu hijau
tiap fase, dengan waktu total lampu lalu lintas.

12
Metode analisis tingkat pelayanan simpang yang digunakan adalah dengan
membandingkan data volume kendaraan hasil pengamatan dalam satuan (smp/jam) dengan hasil
perhitungan kapasitas simpang dalam satuan (smp/jam). Hasil perbandingan volume kendaraan
dengan kapasitas jalan tersebut nantinya dapat digunakan untuk menemukan tingkat pelayanan
jalan tersebut berdasarkan MKJI 1997.
Metode pengolahan data waktu siklus yang digunakan dengan menghitung menggunakan
Microsoft Excel. Mencari waktu siklus memerlukan waktu fase, volume simpang, kapasitas
simpang yang kemudian dihitung mengunakan formulasi waktu siklus.
3.4 Instrumen Penelitian
Instrumen atau alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:
1. Instrumen Mobilitas
Instrumen mobilitas yang digunakan pada penelitian di Jl. Dewi Sartika adalah sepeda
motor. Tim surveyor menggunakan sepeda motor sebagai sarana mobilitas dari tempat tinggal
menuju Jl. Dewi Sartika.

Gambar 3.2 Sepeda Motor

2. Instrumen Pengukur Geometri Jalan


Instrumen pengukur geometri jalan yang digunakan pada penelitian di Jl. Dewi
Sartika adalah meteran. Meteran digunakan untuk mengukur lebar Jl. Dewi Sartika.

Gambar 3.3 Meteran Bangunan

13
3. Instrumen Pengukur Jumlah Kendaraan
Instrumen pengukur jumlah kendaraan yang digunakan pada penelitian di Jl. Dewi
Sartika adalah aplikasi Multi Counter dan stopwatch pada handphone. Multi Counter
digunakan untuk menghitung jumlah kendaraan yang melintasi Jl. Dewi Sartika dan
stopwatch digunakan sebagai alat pengingat waktu setiap 15 menit sekali.

Gambar 3.4 Aplikasi Multi Counter

Gambar 3.5 Stopwatch

4. Instrumen Dokumentasi
Instrumen Dokumentasi yang digunakan pada penelitian di Jl. Dewi Sartika adalah
aplikasi Timestamp Camera. Timestamp Camera digunakan untuk memotret jalan dan
dokumentasi lainnya yang dilengkapi dengan keterangan waktu dan lokasi di mana foto
diambil.

14
Gambar 3.6 Aplikasi Timestamp Camera

5. Instrumen Pencacatan
Instrumen pencatatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kertas dan
ballpoint.
1. Anindya Cirila (5111420049)
2. Sofi Afriliana (5111420064)
3. Elsa Fathin Fadilah (5111420069)
4. Muhammad Satria Pamungkas (5111420076)
5. Dimas Ferdian Syah (5111420078)

3.5 Tim Suveyor


No Nama Tugas
Menghitung volume kendaraan
1 Elsa Fathin Fadilah di Simpang Jl. Dewi Sartika
Barat.
Menghitung volume kendaraan
2 Sofi Afriliana di Simpang Jl. Dewi Sartika
Timur.

Menghitung volume kendaraan


3 Anindya Cirila
di Simpang Jl. Dewi Sartika.
Menghitung volume kendaraan
4 Dimas Ferdian Syah di Simpang Jl. Kolonel HR
Hadijanto.
5 Muhammad Satria Pamungkas Mengambil dokumentasi

3.6 Profil Lokasi Penelitian


Lokasi survey berada di Jalan Dewi Sartika , Sampangan, Kota Semarang. Detail lokasi
survey yaitu di setiap lampu merah. Jalan Dewi Sartika termasuk jalan yang ramai dan dilalui

15
banyak kendaraan. Karena lokasi ini bisa di sebut juga akses utama menuju Gunung Pati atau
Kampus UNNES dan berada di selatan pasar Sampangan. Di lokasi sekitar survey terdapat
banyak toko dan Ruko. Berikut profil jalan lokasi penelitian :
Jalan Dewi Sartika
Tipe Jalan : 4/2 UD
Fungsi Jalan : Kolektor
Klasifikasi Jalan : Datar
Lebar Jalan : 10 meter
Lebar Lajur : 2,5 meter
Bahu Jalan :-
Trotoar Kiri : 1 meter
Trotoar Kanan :1 meter
Zebra Cross :-

Jalan Dewi Sartika Barat


Tipe Jalan : 2/2 UD
Fungsi Jalan : Kolektor
Klasifikasi Jalan : Datar
Lebar Jalan : 6 meter
Lebar Lajur : 3 meter
Bahu Jalan : < 0,5 meter
Trotoar Kiri :-
Trotoar Kanan :-
Zebra Cross :-

Jalan Dewi Sartika Timur


Tipe Jalan : 2/2 UD
Fungsi Jalan : Kolektor
Klasifikasi Jalan : Datar
Lebar Jalan : 6 meter
Lebar Lajur : 3 meter
Bahu Jalan : < 0,5 meter
Trotoar Kiri :-
Trotoar Kanan :-

16
Zebra Cross :-

Jalan Kolonel HR Hadijanto


Tipe Jalan : 2/2 UD
Fungsi Jalan : Kolektor
Klasifikasi Jalan : Datar
Lebar Jalan : 6,5 meter
Lebar Lajur : 3,25 meter
Bahu Jalan : < 0,5 meter
Trotoar Kiri :-
Trotoar Kanan :-
Zebra Cross :-

17
Gambar 3.7 Link Google Maps : Jl. Dewi Sartika

https://maps.app.goo.gl/554HAnPKmLXQ7md77

3.7 Waktu Penelitian


Waktu peneletian yang kami lakukan pada:
Hari & tanggal : Rabu 16 November 2022
Waktu :

18
• 07.00 – 09.00 WIB
• 13.00 – 15.00 WIB
• 16.00 – 18.00 WIB

19
BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Geometrik


Berdasarkan analisis dan survey persimpangan bersinyal pada jalan Dewi
Sartika, didapatkan data geometrik sebagai berikut:
Belok Kiri Jarak Ke Lebar Pendekat (m)
Tipe Hambatan
Median Kelandaian +/- Belok kiri Keluar
Kaki Simpang Kode Pendekat lingkungan samping Langsung Kendaraan Pendekat Masuk W
Ya/Tidak % langsung W W
jalan Tinggi/Rendah Ya/Tidak parkir (m) WA Masuk
LTOR Keluar
0 1 2 3 4 3 6 7 8 9 10 11
Jl Dewi Sartika Barat B RES R T 2 T - 3,0 6,0 - 6,0
Jl Dewi Sartika U COM T Y 2 T - 5,0 7,00 - 10,00
Jl Dewi Sartika Timur T RES R T 2 T - 3,0 6,0 - 6,0
Jl Kolonel Hadijanto S RES R Y 2 T - 3,3 7,00 - 10,0

Tabel 4.1 Data Geometrik Simpang

Gambar 4.1 Simpang Jl. Dewi Sartika

a. Lampu Lalu Lintas


Jenis pengendalian simpang di persimpangan Jl. Dewi Sartika menggunakan
Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL). Kondisi lampu lalu lintas dalam keadaan
baik dan berfungsi sebagaimana mestinya. Tiap kaki simpang memiliki waktu fase
yang berbeda-beda yaitu :

20
Tiap kaki simpang memiliki waktu wase berdasarkan kondisi lampu lalu
lintas yang berbeda-beda dalam berdasarkan jenis pengen dalian simpang pada Jalan
Dewi Sartika menggunakan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL). Berikut data
lalu lintas pada persimpangan tersebut:
• Jl. Dewi Sartika
Merah :68 detik
Kuning : 2 detik
Hijau : 18 detik

• Jl. Dewi Sartika Barat


Merah :63 detik
Kuning : 2 detik
Hijau : 54 detik

• Jl. Dewi Sartika Timur


Merah : 73 detik
Kuning : 2 detik
Hijau : 13 detik

• Jl. Kolonel HR Hadijanto


Merah : 70 detik
Kuning : 2 detik
Hijau : 47 detik

4.2 Analisis Volume Lalu Lintas


Volume lalu lintas adalah banyaknya kendaraan yang melewati suatu titik atau garis
tertentu pada suatu penampang melintang jalan.Data pencacahan volume lalu lintas
adalah informasi yang diperlukan untuk fase perencanaan, desain, manajemen sampai
pengoperasian jalan (Sukirman 1994). Berikut ini merupakan data volume lalu lintas
lengkap pada persimpangan Dewi Sartika:

21
Sepeda Motor (MC) Kendaraan Ringan (LV) Kendaraan Berat (HV)
Nama Jalan Kode Pendekat Jam Kend/Jam SMP/Jam Kend/Jam SMP/Jam Kend/Jam SMP/Jam
Lurus Kanan Kiri Total Lurus Kanan Kiri Total Lurus Kanan Kiri Total Lurus Kanan Kiri Total Lurus Kanan Kiri Total Lurus Kanan Kiri Total
07.00 - 07.15 13 58 35 106 5,2 23 14 42,2 4 17 10 31 4 17 10 31 0 0 0 0 0 0 0 0
07.15 - 07.30 17 71 44 132 6,8 28,4 17,6 52,8 7 26 16 49 7 26 16 49 0 0 0 0 0 0 0 0
07.30 - 07.45 17 72 45 134 6,8 28,8 18 53,6 6 21 44 71 6 21 44 71 0 0 0 0 0 0 0 0
07.45 - 08.00 21 84 52 157 8,4 33,6 20,8 62,8 6 23 47 76 6 23 47 76 0 0 0 0 0 0 0 0
Pagi 08.00 - 08.15 17 72 44 133 6,8 28,8 17,6 53,2 6 23 14 43 6 23 14 43 0 0 0 0 0 0 0 0
08.15 - 08.30 19 76 47 142 7,6 30,4 18,8 56,8 6 21 13 40 6 21 13 40 0 0 0 0 0 0 0 0
08.30 - 08.45 16 68 42 126 6,4 27,2 16,8 50,4 4 15 9 28 4 15 9 28 0 0 0 0 0 0 0 0
08.45 - 09.00 16 68 42 126 6,4 27,2 16,8 50,4 2 9 5 16 2 9 5 16 0 0 0 0 0 0 0 0
TOTAL 1056 422,2 354 354 0 0
13.00 - 13.15 19 76 47 142 7,6 30,4 18,8 56,8 5 19 12 36 5 19 12 36 0 0 0 0 0 0 0 0
13.15 - 13.30 16 67 41 124 6,4 26,8 16,4 49,6 5 18 11 34 5 18 11 34 0 0 0 0 0 0 0 0
13.30 - 13.45 17 71 44 132 6,8 28,4 17,6 52,8 4 17 11 32 4 17 11 32 0 0 0 0 0 0 0 0
13.45 - 14.00 15 65 40 120 6 26 16 48 4 16 10 30 4 16 10 30 0 0 0 0 0 0 0 0
Jl. Dewi Sartika Barat B Siang 14.00 - 14.15 13 59 36 108 5,2 23,6 14,4 43,2 6 22 14 42 6 22 14 42 0 0 0 0 0 0 0 0
14.15 - 14.30 14 63 39 116 5,6 25,2 15,4667 46,26666667 3 14 9 26 3 14 9 26 0 0 0 0 0 0 0 0
14.30 - 14.45 17 72 39 128 6,8 28,8 15,6 51,2 4 15 9 28 4 15 9 28 0 0 0 0 0 0 0 0
14.45 - 15.00 15 65 40 120 6 26 16 48 5 19 12 36 5 19 12 36 0 0 0 0 0 0 0 0
TOTAL 990 395,8666667 264 264 0 0
16.00 - 16.15 35 105 70 210 14 42 28 84 11 33 22 66 11 33 22 66 0 0 0 0 0 0 0 0
16.15 - 16.30 52 155 103 310 20,8 62 41,2 124 8 24 16 48 8 24 16 48 0 0 0 0 0 0 0 0
16.30 - 16.45 49 148 99 296 19,6 59,2 39,6 118,4 8 24 16 48 8 24 16 48 0 0 0 0 0 0 0 0
16.45 - 17.00 44 132 88 264 17,6 52,8 35,2 105,6 10 31 21 62 10 31 21 62 0 0 0 0 0 0 0 0
Sore 17.00 - 17.15 55 164 109 328 22 65,6 43,6 131,2 12 35 23 70 12 35 23 70 0 0 0 0 0 0 0 0
17.15 - 17.30 58 173 115 346 23,2 69,2 46 138,4 11 32 21 64 11 32 21 64 0 0 0 0 0 0 0 0
17.30 - 17.45 53 158 105 316 21,2 63,2 42 126,4 8 25 16 49 8 25 16 49 0 0 0 0 0 0 0 0
17.45 - 18.00 41 123 82 246 16,4 49,2 32,8 98,4 6 18 12 36 6 18 12 36 0 0 0 0 0 0 0 0
TOTAL 2316 926,4 443 443 0 0
07.00 - 07.15 499 332 166 997 199,6 132,8 66,4 398,8 83 55 28 166 83 55 28 166 0 0 0 0 0 0 0 0
07.15 - 07.30 485 323 162 970 194 129,2 64,8 388 87 58 29 174 87 58 29 174 0 0 0 0 0 0 0 0
07.30 - 07.45 475 317 158 950 190 126,8 63,2 380 69 46 23 138 69 46 23 138 0 0 0 0 0 0 0 0
07.45 - 08.00 512 341 171 1024 204,8 136,4 68,4 409,6 68 45 23 136 68 45 23 136 0 0 0 0 0 0 0 0
Pagi 08.00 - 08.15 519 346 173 1038 207,6 138,4 69,2 415,2 84 56 28 168 84 56 28 168 0 0 0 0 0 0 0 0
08.15 - 08.30 577 385 192 1154 230,8 154 76,8 461,6 85 57 28 170 85 57 28 170 0 0 0 0 0 0 0 0
08.30 - 08.45 546 364 182 1092 218,2 145,6 72,8 436,6 81 54 27 162 81 54 27 162 0 0 0 0 0 0 0 0
08.45 - 09.00 554 369 185 1108 221,6 147,6 74 443,2 106 70 35 211 106 70 35 211 0 0 0 0 0 0 0 0
TOTAL 8333 3333 1325 1325 0 0
13.00 - 13.15 374 249 125 748 149,6 99,6 50 299,2 75 50 25 150 75 50 25 150 0 0 0 0 0 0 0 0
13.15 - 13.30 316 211 105 632 126,4 84,4 42 252,8 60 4 20 84 59,5 4 20 83,5 0 0 0 0 0 0 0 0
13.30 - 13.45 321 214 107 642 128,4 85,6 42,8 256,8 60 40 20 120 60 40 20 120 0 0 0 0 0 0 0 0
13.45 - 14.00 306 204 102 612 122,4 81,6 40,8 244,8 52 35 17 104 52 35 17 104 0 0 0 0 0 0 0 0
Jl. Dewi Sartika U Siang 14.00 - 14.15 315 210 105 630 126 84 42 252 59 39 20 118 59 39 20 118 0 0 0 0 0 0 0 0
14.15 - 14.30 353 235 118 706 141,2 94 47,2 282,4 69 46 23 138 69 46 23 138 0 0 0 0 0 0 0 0
14.30 - 14.45 331 220 110 661 132,4 88 44 264,4 65 43 22 130 65 43 22 130 0 0 0 0 0 0 0 0
14.45 - 15.00 315 210 105 630 126 84 42 252 67 44 22 133 67 44 22 133 0 0 0 0 0 0 0 0
TOTAL 5261 2104,4 976,5 976,5 0 0
16.00 - 16.15 407 271 136 814 162,8 108,4 54,4 325,6 73 48 24 145 73 48 24 145 0 0 0 0 0 0 0 0
16.15 - 16.30 444 296 148 888 177,6 118,4 59,2 355,2 73 48 24 145 73 48 24 145 0 0 0 0 0 0 0 0
16.30 - 16.45 523 349 174 1046 209,2 139,6 69,6 418,4 117 78 39 234 117 78 39 234 0 0 0 0 0 0 0 0
16.45 - 17.00 604 402 201 1207 241,6 160,8 80,4 482,8 122 81 41 244 122 81 41 244 0 0 0 0 0 0 0 0
Sore 17.00 - 17.15 619 412 206 1237 247,6 164,8 82,4 494,8 140 93 47 280 140 93 47 280 0 0 0 0 0 0 0 0
17.15 - 17.30 660 440 220 1320 264 176 88 528 190 126 63 379 190 126 63 379 0 0 0 0 0 0 0 0
17.30 - 17.45 696 464 232 1392 278,4 185,6 92,8 556,8 223 149 74 446 223 149 74 446 0 0 0 0 0 0 0 0
17.45 - 18.00 728 485 243 1456 291,2 194 97,2 582,4 237 158 79 474 237 158 79 474 0 0 0 0 0 0 0 0
TOTAL 9360 3744 2347 2347 0 0
07.00 - 07.15 5 31 56 92 2 12,4 22,4 36,8 3 5 8 16 2 3,2 6,4 11,6 0 0 0 0 0 0 0 0
07.15 - 07.30 9 39 68 116 3,6 15,6 27,2 46,4 3 6 9 18 2,4 3,6 7,2 13,2 0 0 0 0 0 0 0 0
07.30 - 07.45 11 42 73 126 4,4 16,8 29,2 50,4 2 3 5 10 1,2 2 4 7,2 0 0 0 0 0 0 0 0
07.45 - 08.00 23 65 108 196 9,2 26 43,2 78,4 3 6 9 18 2,4 3,6 7,2 13,2 0 0 0 0 0 0 0 0
Pagi 08.00 - 08.15 17 53 90 160 6,8 21,2 36 64 8 16 24 48 6,4 9,6 19,2 35,2 0 0 0 0 0 0 0 0
08.15 - 08.30 26 72 119 217 10,4 28,8 47,6 86,8 5 10 15 30 4 6 12 22 0 0 0 0 0 0 0 0
08.30 - 08.45 21 63 104 188 8,4 25,2 41,6 75,2 6 11 17 34 4,4 6,8 13,6 24,8 0 0 0 0 0 0 0 0
08.45 - 09.00 20 38 101 159 8 15,2 60,2 83,4 10 19 29 58 7,6 11,6 23,2 42,4 0 0 0 0 0 0 0 0
TOTAL 1254 521,4 232 169,6 0 0
13.00 - 13.15 9 37 71 117 3,6 14,8 28,4 46,8 2 4 6 12 1,6 2,4 4,8 8,8 0 0 0 0 0 0 0 0
13.15 - 13.30 5 31 61 97 2 12,4 24,4 38,8 3 6 9 18 2,4 3,6 7,2 13,2 0 0 0 0 0 0 0 0
13.30 - 13.45 6 31 62 99 2,4 12,4 24,8 39,6 2 4 6 12 1,6 2,4 4,8 8,8 0 0 0 0 0 0 0 0
13.45 - 14.00 8 37 70 115 3,2 14,8 28 46 3 6 10 19 2,4 4 7,6 14 0 0 0 0 0 0 0 0
Jl. Dewi Sartika Timur T Siang 14.00 - 14.15 13 45 83 141 5,2 18 33,2 56,4 3 7 10 20 2,8 4 8 14,8 0 0 0 0 0 0 0 0
14.15 - 14.30 6 33 64 103 2,4 13,2 25,6 41,2 2 4 7 13 1,6 2,8 5,2 9,6 0 0 0 0 0 0 0 0
14.30 - 14.45 9 39 73 121 3,6 15,6 29,2 48,4 3 7 10 20 2,8 4 8 14,8 0 0 0 0 0 0 0 0
14.45 - 15.00 14 48 88 150 5,6 19,2 35,2 60 3 5 8 16 2 3,2 6,4 11,6 0 0 0 0 0 0 0 0
TOTAL 943 377,2 130 95,6 0 0
16.00 - 16.15 26 62 84 172 10,4 24,8 33,6 68,8 4 9 13 26 3,6 5,2 10,4 19,2 0 0 0 0 0 0 0 0
16.15 - 16.30 24 58 78 160 9,6 23,2 31,2 64 4 8 12 24 3,2 4,8 9,6 17,6 0 0 0 0 0 0 0 0
16.30 - 16.45 29 68 93 190 11,6 27,2 37,2 76 4 7 11 22 2,8 4,4 8,8 16 0 0 0 0 0 0 0 0
16.45 - 17.00 24 58 77 159 9,6 23,2 30,8 63,6 6 12 19 37 4,8 7,6 14,8 27,2 0 0 0 0 0 0 0 0
Sore 17.00 - 17.15 34 79 108 221 13,6 31,6 43,2 88,4 3 6 9 18 2,4 3,6 7,2 13,2 0 0 0 0 0 0 0 0
17.15 - 17.30 10 92 128 230 4 36,8 51,2 92 2 4 7 13 1,6 2,8 5,2 9,6 0 0 0 0 0 0 0 0
17.30 - 17.45 18 85 117 220 7,2 34 46,8 88 4 8 13 25 3,2 5,2 10 18,4 0 0 0 0 0 0 0 0
17.45 - 18.00 17 74 85 176 6,8 29,6 34 70,4 5 9 14 28 3,6 5,6 11,2 20,4 0 0 0 0 0 0 0 0
TOTAL 1528 611,2 193 141,6 0 0
07.00 - 07.15 399 232 66 697 159,6 92,8 26,4 278,8 73 45 18 136 73 45 18 136 0 0 0 0 0 0 0 0
07.15 - 07.30 385 223 62 670 154 89,2 24,8 268 77 48 19 144 77 48 19 144 0 0 0 0 0 0 0 0
07.30 - 07.45 375 217 58 650 150 86,8 23,2 260 59 36 13 108 59 36 13 108 0 0 0 0 0 0 0 0
07.45 - 08.00 412 241 71 724 164,8 96,4 28,4 289,6 58 35 13 106 58 35 13 106 0 0 0 0 0 0 0 0
Pagi 08.00 - 08.15 419 246 73 738 167,6 98,4 29,2 295,2 74 46 18 138 74 46 18 138 0 0 0 0 0 0 0 0
08.15 - 08.30 477 285 92 854 190,8 114 36,8 341,6 75 47 18 140 75 47 18 140 0 0 0 0 0 0 0 0
08.30 - 08.45 446 264 82 792 178,4 105,6 32,8 316,8 71 44 17 132 71 44 17 132 0 0 0 0 0 0 0 0
08.45 - 09.00 454 269 85 808 181,6 107,6 34 323,2 96 60 25 181 96 60 25 181 0 0 0 0 0 0 0 0
TOTAL 5933 2373,2 1085 1085 0 0
13.00 - 13.15 274 149 25 448 109,6 59,6 10 179,2 75 50 25 150 75 50 25 150 0 0 0 0 0 0 0 0
13.15 - 13.30 216 111 5 332 86,4 44,4 2 132,8 60 40 20 120 60 40 20 120 0 0 0 0 0 0 0 0
13.30 - 13.45 221 114 7 342 88,4 45,6 2,8 136,8 60 40 20 120 60 40 20 120 0 0 0 0 0 0 0 0
13.45 - 14.00 206 104 2 312 82,4 41,6 0,8 124,8 52 35 17 104 52 35 17 104 0 0 0 0 0 0 0 0
Jl. Hr Hadijanto S
Siang 14.00 - 14.15 215 110 5 330 86 44 2 132 59 40 20 119 59 40 20 119 0 0 0 0 0 0 0 0
14.15 - 14.30 253 225 18 496 101,2 90 7,2 198,4 69 40 23 132 69 40 23 132 0 0 0 0 0 0 0 0
14.30 - 14.45 231 120 10 361 92,4 48 4 144,4 65 42 22 129 65 42 22 129 0 0 0 0 0 0 0 0
14.45 - 15.00 215 110 5 330 86 44 2 132 67 43 22 132 67 43 22 132 0 0 0 0 0 0 0 0
TOTAL 2951 1180,4 1006 1006 0 0
16.00 - 16.15 307 171 36 514 122,8 68,4 14,4 205,6 72 44 24 140 72 44 24 140 0 0 0 0 0 0 0 0
16.15 - 16.30 344 196 48 588 137,6 78,4 19,2 235,2 67 48 24 139 67 48 24 139 0 0 0 0 0 0 0 0
16.30 - 16.45 423 249 74 746 169,2 99,6 29,6 298,4 117 78 39 234 117 78 39 234 0 0 0 0 0 0 0 0
16.45 - 17.00 404 302 101 807 161,6 120,8 40,4 322,8 123 81 41 245 123 81 41 245 0 0 0 0 0 0 0 0
Sore
17.00 - 17.15 419 312 106 837 167,6 124,8 42,4 334,8 89 78 47 214 89 78 47 214 0 0 0 0 0 0 0 0
17.15 - 17.30 460 340 120 920 184 136 48 368 139 111 63 313 139 111 63 313 0 0 0 0 0 0 0 0
17.30 - 17.45 496 364 132 992 198,4 145,6 52,8 396,8 163 134 74 371 163 134 74 371 0 0 0 0 0 0 0 0
17.45 - 18.00 428 385 143 956 171,2 154 57,2 382,4 177 143 79 399 177 143 79 399 0 0 0 0 0 0 0 0
TOTAL 6360 2544 2055 2055 0 0

Gambar 4.2 Grafik variasi arus lalu lintas

Berikut ini merupakan variasi fuktuasi volume lalu lintas pada setiap simpang yang
sesuai arus pergerakan lalu lintas pada setiap kendaraan yang melewati persimpangan
berdasarkan data volume di atas tersebut:

Gambar 4.2 Grafik fluktuasi arus lalu lintas

Berdasarkan grafik tersebut, fluktuasi arus lalu lintas mengalami penaikkan

22
yang cukup signifikan di pagi hari pada pukul 06.45 - 09.00 dan mengalami penurunan
jumlah kendaraan pada pukul 09.15. Fluktuasi arus lalu lintas jam puncak terjadi pada
pukul 17.00 – 18.00 pada sore hari.

4.3 Analisis Arus Lalu Lintas Jam Puncak


Data arus lalu lintas hasil survei yang dikelompokkan menjadi 3, yaitu kendaraan
ringan (Light Vehicle), kendaraan berat (Heavy Vehicle), dan Sepeda motor (Motorcycle)
dengan interval 15 menit, kemudian dikonversikan menjadi satuan mobil penumpang
(SMP) sehingga didapatkan jam puncak (peak hour):
Berikut ini merupakan ringkasan arus lalu lintas jam puncak pada simpang bersinyal
dewi sartika pada pukul 17.00-18.00 dengan data rinci sebagai berikut:
Menit Volume
17.00 - 17.15 5.979
17.15 - 17.30 6.759
17.30 - 17.45 7.369
17.45 - 18.00 7.853
Total 27.959
Tabel 4.4 Ringkasan arus jam puncak

4.4 Analisis Waktu Siklus


1. Waktu Siklus
Waktu siklus adalah waktu urutan lengkap dari indikasi sinyal dalam satuan detik. (Depatemen
Pekerjaan Umum, 1997). Berikut ini merupakan perhitungan waktu siklus:
- Waktu Hijau
Dari hasil pengamatan waktu hijau untuk masing-masing fase :
Fase I (pendekat timur dan barat) g1 = 31 detik
Fase II (pendekat utara dan selatan ) g2 = 101 detik
- Waktu Merah
Dari hasil pengamatan waktu merah untuk masing-masing fase :
Fase I (pendekat barat dan timur) m1 = 68 detik
m2 = 73 detik
Fase II (pendekat selatan dan utara) m3 = 63 detik
m4 = 70 detik

23
- Waktu Kuning
Dari hasil pengamatan waktu kuning untuk masing-masing fase :
Fase I (pendekat timur dan barat) k1 = 2 detik
k2 = 2 detik
Fase II (pendekat selatan dan utara) k3 = 2 detik
k4 = 2 detik

Maka dari data waktu hijau, merah dan kuning yang didapat dihitung waktu siklus :
Fase I (pendekat timur dan barat) c1 = 68 + 18 + 2 = 88 detik
c2 = 63 + 54 + 2 = 88 detik
Fase II (pendekat selatan dan utara) c1 = 73 + 13 + 2 = 119 detik
c2 = 70 + 47 + 2 = 119 detik

Perhitungan siklus di atas terangkum pada tabel sebagai berikut:


Fase m g k c (detik)
Fase 1 (pendekat barat) 68 18 2
88
Fase 1 (pendekat timur) 73 13 2
Fase 2 (pendekat utara) 63 54 2
119
Fase 2 (pendekat selatan) 70 47 2

Tabel 4.12 Perhitungan Waktu Siklus

2. Arus jenuh dasar (So)


Persimpangan pada Jalan Dewi Sartika mempunyai ergerakan yang termasuk
tipe O (terlawan), maka perhitungan arus jemuh dasarnya dapat dicari dengan
mengalikan lebar efektif dengan koefisien yaitu 600. Berikut merupakan data arus
jenuh dasar pada persimpangan tersebut:
Kode Lebar Efektif We Arus Jenuh Dasar So
Nama Jalan
Pendekat (m) (smp/jam hijau)
Jalan Dewi Sartika Barat Wb 3 1800
Jalan Dewi Sartika Wu 5 3000
Jalan Dewi Sartika Timur Wt 3 1800
Jalan Hr Hadijanto Ws 3,25 1950
Tabel 4.4 Arus Jenuh Dasar

3. Faktor Penyesuaian

24
Pada perhitungan arus jenuh terdapat beberapa faktor penyesuaian. Untuk tipe
pendekat telrlindung dan terlawan faktor penyesuaiannya meliputi ukuran kota,
hambatan samping, kelandaian, dan parkir. Berikut merupakan rincian perhitungan
tersebut:
a) Faktor Penyesuain Ukuran Kota
Penyesuaian kecepatan arus bebas akibat kelas ukuran kota (FCS) adalah
faktor penyesuaian kecepatan berdasarkan ukuran kota didasarkan pada jumlah
penduduk. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Semarang, tahun 2022
Kota Semarang memiliki 1.656.564 penduduk sehingga nilai FCS adalah 1,00
seperti pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.4 Faktor Penyesuaian Kota

b) Faktor Penyesuain Hambatan Samping


Faktor hambatan pennyesuaian samping memiliki rasio kendaraan tak
bermotor 0,00. Berdasarkan tipe fase terlawan, hambatan samping, dan
lingkungan jalan yang disesuaikan dengan arah jalan, didapatkan hasil sebagai
berikut:
Barat

Tabel 4.5 Faktor Penyesuaian Hambatan Samping Barat

25
Utara

Tabel 4.6 Faktor Penyesuaian Hambatan Samping Utara

Timur

Tabel 4.7 Faktor Penyesuaian Hambatan Samping Timur

Selatan

26
Tabel 4.8 Faktor Penyesuaian Hambatan Samping Selatan

Nilai Faktor Penyesuaian hambatan samping dirangkum dalam tabel sebagai


berikut:

Nilai Penyesuaian
Kode
Nama Jalan Hambatan Samping
Pendekat
(Fsf)
Jalan Dewi Sartika Barat Fsf(b) 0,98
Jalan Dewi Sartika Fsf(u) 0,93
Jalan Dewi Sartika Timur Fsf(t) 0,98
Jalan Hr Hadijanto Fsf(s) 0,93
Tabel 4.9 Faktor Penyesuaian Hambatan Samping Total

c) Faktor Penyesuaian Parkir


Persimpangan bersinyal dengan ruas jalan Jl. Dewi Sartika Barat (Barat)
– Jl. Dewi Sartika (Utara) – Jl. Dewi Sartika Timur (Timur) – Jl. Hr Hadijanto
(Selatan) berdasarkan hasil pengamatan langsung di lokasi, tidak terdapat
kendaraan yang parkir di tepi jalan pada daerah lengan simpang. Oleh karena
itu Fp = 1.00

d) Faktor Penyesuaian Belok Kanan


Khusus untuk pendekat tipe P, tanpa median, jalan dua arah, dan lebar
efektif ditentukan oleh lebar masuk, maka faktor penyesuaian belok kanan
dicari berdasarkan persamaan, sebagai berikut : 𝐹𝑅𝑇 = 1 + 𝑃𝑅𝑇 𝑥 0,26
Jadi untuk pendekat tipe O :
𝐹𝑅𝑇 (𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎) = 𝐹𝑅𝑇 (𝑠𝑒𝑙𝑎𝑡𝑎𝑛) = 𝐹𝑅𝑇 (𝑡𝑖𝑚𝑢𝑟) = 𝐹𝑅𝑇 (𝑏𝑎𝑟𝑎𝑡) = 1,00

27
e) Faktor Penyesuaian Belok Kiri
Khusus untuk pendekat tipe P, tanpa median, jalan dua arah, dan lebar
efektif ditentukan oleh lebar masuk, maka faktor penyesuaian belok kanan
dicari berdasarkan persamaan, sebagai berikut : 𝐹𝐿𝑇 = 1 + 𝑃𝑅𝐿 𝑥 0,16
Jadi untuk pendekat tipe O :
𝐹𝐿𝑇 (𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎) = 𝐹𝐿𝑇 (𝑠𝑒𝑙𝑎𝑡𝑎𝑛) = 𝐹𝐿𝑇 (𝑡𝑖𝑚𝑢𝑟) = 𝐹𝐿𝑇 (𝑏𝑎𝑟𝑎𝑡) = 1,00

f) Faktor Penyesuaian Kelandaian


Sesuai kondisi yang ada di lokasi dimana persimpangan dianggap
datar, sehingga nilai Fg = 2,00

g) Arus Jenuh Nyata


Nilai arus jenuh yang disesuaikan adalah sebagai berikut:
S = So x Fcs x FSF x FG x FP x FRT x FLT
Keterangan:
S = arus jenuh (smp/jam hijau),
So = arus jenuh dasar (smp/jam hijau),
FCS = faktor penyesuaian ukuran kota,
FSF = faktor penyesuaian hambatan samping,
FG = faktor penyesuaian kelandaian,
FP = faktor penyesuaian parkir,
FRT = faktor penyesuaian belok kanan,
FLT = faktor penyesuaian belok kiri.
Hijau dalam Tipe
Kode Pendekat Kaki Simpang Rasio Kendaraan Berbelok Lebar Efektif
Fase Pendekat
PLTOR PLT PRT
1 2 3 4 5 6 7 8
B Jl Dewi Sartika Barat 1 O 10 0,17 0,50 3
U Jl Dewi Sartika 2 O 0 0,26 0,33 5
T Jl Dewi Sartika Timur 1 O 0 0,04 0,38 3
S Jl Kolonel Hadijanto 2 O 0 0,06 0,37 3,25
Arus Jenuh (smp/jam)
Semua Tipe Pendekat Hanya Tipe P
Hambatan
Nilai Dasar (So) Kelandaian Belok Kanan Nilai Disesuaikan
Ukuran Kota (Fcs) Samping Parkir (FP) Belok Kiri (FLT)
(FG) (FRT) (S) smp/jam
(FSF)
9 10 11 12 13 14 15 16
1800 1 0,98 2 1 1,00 1,00 3528
3000 1 0,93 2 1 1,00 1,00 5580
1800 1 0,98 2 1 1,00 1,00 3528
1950 1 0,93 2 1 1,00 1,00 3627

28
Tabel 4.10 Analisis Arus Jenuh Nyata

4. Rasio Arus (FR)


Rasio arus (FR) merupakan perbandingan antara arus lalu lintas dengan arus
jenuh nyata (S). Berikut ini merupakan persamaan yang digunakan dalam
menentukan rasio arus (FR):
𝑄
𝐹𝑅 =
𝑆
FR = Rasio arus
Q = Arus lalu lintas (smp/jam)
S = Arus jenuh nyata (smp/jam hijau)

Berdasarkan persamaan di atas, rasio arus (FR) dapat dihitung sebagai berikut:
𝑄 134
Pendekat Barat (Jl. Dewi Sartika Barat) : FR(b) = = 3528 = 0,038
𝑆
𝑄 1056
Pendekat Barat (Jl. Dewi Sartika) : FR(u) = = 5580 = 0,189
𝑆
𝑄 91
Pendekat Barat (Jl. Dewi Sartika Timur) : FR(t) = = 3528 = 0,026
𝑆
𝑄 781
Pendekat Barat (Jl. Dewi Hr Hadijanto) : FR(s) = = 3822 = 0,215
𝑆

Nilai rasio arus (FR) pada setiap arah terangkum pada tabel sebagai berikut:
Arus Lalu Lintas Q Arus jenuh S (smp/jam
Nama Jalan Kode Pendekat Rasio Arus (FR)
(smp/jam) hijau)
Jalan Dewi Sartika Barat FR(b) 134 3528 0,038
Jalan Dewi Sartika FR(u) 1056 5580 0,189
Jalan Dewi Sartika Timur FR(t) 91 3528 0,026
Jalan Hr Hadijanto FR(s) 781 3627 0,215

Tabel 4.11 Nilai rasio arus

5. Rasio Arus Simpang (IFR)


Nilai kritis FRcrit (maksimum) dari perhitungan rasio arus di ataas adalah fase
pertama yaitu pada pendekat timur dan pendekat barat = 0,038; sedangkan fase
kedua pada pendekat utara dan selatan = 0,215. Sehingga jumlah rasio arus kritis
nya adalah
0,036 + 0,151 = 0,187

29
Rasio Arus (IFR)
0,254

6. Perhitungan Kapasitas (C)


Kapasitas persimpangan merupakan kemampu an persimpangan untuk
menampung volume lalu lintas ideal per satuan waktu yang dinyatakan dalam
smp/jam. Berikut ini merupakan persamaan dalam mencari nilai kapasitas pada
simpang bersinyal:
𝑔
𝐶 =𝑆𝑥
𝑐
Keterangan:
C = kapasitas (smp/jam)
S = arus jenuh nyata (smp/jam hijau)
g = waktu hijau (detik)
c = panjang/waktu siklus (detik)

Nilai perhitungan kapasitas terangkum pada tabel sebagai berikut:


Kaki Persimpangan Kode Pendekat g (detik) c (detik) C = S x g/c (smp/jam)
Jalan Dewi Sartika Barat B 18 88 722
Jalan Dewi Sartika U 54 119 2532
Jalan Dewi Sartika Timur T 13 88 521
Jalan Hr Hadijanto S 47 119 1433

Tabel 4.13 Perhitungan Kapasitas

7. Perhitungan Derajat Kejenuhan (DS)


Derajat Kejenuhan dihitung menggunakan persamaan:
𝑄
𝐷𝑆 =
𝐶
Keterangan:
DS = Derajat kejenuhan
Q = Arus Lalu Lintas (smp/jam)
C = Kapasitas (smp/jam)

Berdasarkan persamaan di atas, berikut ini nilai DS pada persimpangan bersinyal


dewi sartika yang terangkum dalam tabel:

30
Arus Lalu Lintas Q
Kaki Persimpangan C (smp/jam) DS = Q/C
(smp/jam)
Jalan Dewi Sartika Barat 134 722 0,186
Jalan Dewi Sartika 1056 2532 0,417
Jalan Dewi Sartika Timur 91 521 0,174
Jalan Hr Hadijanto 781 1433 0,545

Tabel 4.14 Derajat Kejenuhan

8. Perhitungan Jumlah Kendaraan Antre yang Tersisa dari Fase Sebelumnya (NQ1)
Untuk derajat kejenuhan DS < 0,5 menggunakan Persamaan:

(𝐷𝑆 − 0,5)
𝑁𝑄1 = 0,25 𝑥 𝐶 𝑥 [(𝐷𝑆 1) + √(𝐷𝑆 − 1)2 + 8 ]
𝐶

Untuk derajat kejenuhan DS < 0,5 menggunakan Persamaan:


NQ1 = 0

keterangan :
NQ1 = jumlah smp yang tersisa dari fase hijau sebelumnya.
DS = derajat kejenuhan
C = kapasitas (smp/jam)

Berdasarkan persamaan di atas, berikut ini nilai NQ1 pada persimpangan


bersinyal dewi sartika yang terangkum dalam tabel:
Kaki Persimpangan DS C (smp/jam) NQ1 (smp)
Jalan Dewi Sartika Barat 0,186 722 -0,39
Jalan Dewi Sartika 0,417 2532 -0,14
Jalan Dewi Sartika Timur 0,174 521 -0,40
Jalan Hr Hadijanto 0,545 1433 0,00

Tabel 4.15 Jumlah Kendaraan Antre yang Tersisa dari Fase Sebelumnya

9. Perhitungan Rasio Hijau (GR)


Rasio hijau didapatkan menggunakan persamaan:
(𝐷𝑆 − 0,5)
𝐺𝑅 =
𝐶
Berdasarkan persamaan di atas, berikut ini nilai GR pada persimpangan bersinyal
dewi sartika yang terangkum dalam tabel:

31
Kaki Persimpangan g c (detik) GR (g/c)
Jalan Dewi Sartika Barat 18 88 0,20
Jalan Dewi Sartika 54 119 0,45
Jalan Dewi Sartika Timur 13 88 0,15
Jalan Hr Hadijanto 47 119 0,39

Tabel 4.16 Rasio Hijau

10. Perhitungan Jumlah Kendaraan Antre yang Datang Selama Lampu Merah (NQ2)
Jumlah smp yang dating selama fase merah (NQ2) didapatkan menggunakan
persamaan:
1 − 𝐺𝑅 𝑄𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘
𝑁𝑄𝑤 = 𝑐 𝑥 𝑥
1 − 𝐺𝑅 𝑥 𝐷𝑆 3600
Keterangan:
NQ2 = jumlah smp yang datang pada fase merah
GR = rasio hijau
c = waktu siklus (detik)
Qmasuk = arus lalu lintas yang masuk diluar LTOR (smp/jam)

Berdasarkan persamaan di atas, berikut ini nilai NQ2 pada persimpangan


bersinyal dewi sartika yang terangkum dalam tabel:
Kaki Persimpangan c (detik) GR DS Q NQ2
Jalan Dewi Sartika Barat 88 0,205 0,186 134 2,716831683
Jalan Dewi Sartika 119 0,454 0,417 1056 23,52822973
Jalan Dewi Sartika Timur 88 0,148 0,174 91 1,941638543
Jalan Hr Hadijanto 119 0,395 0,545 781 19,91943913

Tabel 4.17 Jumlah Kendaraan Antre yang Datang Selama Lampu Merah

11. Perhitungan Jumlah Total Kendaraan Antre (NQ)


Jumlah kendaraan antre didapatkan menggunakan persamaan:
NQ = NQ1 + NQ2
Keterangan :
NQ = jumlah kendaraan antri (smp)
NQ1 = jumlah antrian smp yang tersisa dari fase hijau sebelumnya
NQ2 = jumlah smp yang datang selama fase merah
Berdasarkan persamaan di atas, berikut ini nilai NQ pada persimpangan
Bersinyal dewi sartika yang terangkum dalam tabel:

32
Kaki Persimpangan NQ1 NQ2 NQ
Jalan Dewi Sartika Barat -0,386 2,716831683 2,331
Jalan Dewi Sartika -0,142 23,52822973 23,386
Jalan Dewi Sartika Timur -0,395 1,941638543 1,546
Jalan Hr Hadijanto 0,000 1,991943913 1,992

Tabel 4.18 Jumlah Total Kendaraan Antre

12. Perhitungan Angka Henti (NS)


Angka henti atau kendaraan terhenti (NS) pada masing-masing pendekat
merupakan jumlah kendaraan berhenti rata-rata per kendaraan (smp), ini termasuk
henti berulang sebelum melewati garis stop pada persimpangan. Angka henti
didapatkan menggunakan persamaan:
𝑁𝑄
𝑁𝑆 = 0,9 𝑥 𝑥 3600
𝑄𝑥𝑐

Keterangan :
NS = angka henti
NQ = jumlah kendaraan antri (smp)
Q = arus lalu lintas (smp/jam)
c = waktu siklus (detik)
Berdasarkan persamaan di atas, berikut ini nilai NS pada persimpangan bersinyal
dewi sartika yang terangkum dalam tabel:
Kaki Persimpangan NQ Q (smp/jam) c (detik) Qxc NQ / Q x c NS (stop/smp)
Jalan Dewi Sartika Barat 2,331 134 88 11827,2 0,000197068 0,638499148
Jalan Dewi Sartika 23,386 1056 119 125711,6 0,00018603 0,60273733
Jalan Dewi Sartika Timur 1,546 91 88 7990,4 0,000193532 0,627044592
Jalan Hr Hadijanto 1,992 781 119 92986,6 2,14218E-05 0,069406756

Tabel 4.19 Angka Henti

13. Perhitungan Jumlah Kendaraan Terhenti (Nsv)


Jumlah kendaraan terhenti (Nsv) pada masing-masing pendekat didapatkan
menggunakan persamaan:
Nsv = Q x NS
dimana:
NSV = jumlah kendaraan terhenti (smp/jam)
Q = arus lalu lintas (smp/jam)
NS = angka henti
Berdasarkan persamaan di atas, berikut ini nilai NSv pada persimpangan

33
bersinyal dewi sartika yang terangkum dalam tabel:
Kaki Persimpangan Q (smp/jam) NS (stop/smp) NSV (smp/jam)
Jalan Dewi Sartika Barat 134 0,638499148 85,81428554
Jalan Dewi Sartika 1056 0,60273733 636,7317153
Jalan Dewi Sartika Timur 91 0,627044592 56,93564896
Jalan Hr Hadijanto 781 0,069406756 54,23443932

Tabel 4.20 Jumlah Kendaraan Terhenti

4.5 Tingkat Pelayanan Persimpangan


Tingkat pelayanan persimpangan adalah suatu ukuran kualitatif yang memberikan
gambaran dari pengguna jalan mengenai kondisi lalu lintas. Tundaan merupakan indikator
utama dalam menentukan tingkat pelayanan. Berikut ini data-data yang dibutuhkan dalam
menentukan tingkat pelayanan:
1. Perhitungan Tundaan
Menurut Departemen Pekerjaan Umum tahun 1997, tundaan lalu lintas (delay)
merupakan waktu tempuh tambahan yang diperlukan untuk melewati suatu
ppersimpangan dibandingkan lintasan tampa melalui suatu persimpangan. Tundaan
pada persimpangaan terdiri dari 2 komponen yaitu tundaan geometrik (DG) dan
tundaan lalu lintas (DT).
a. Tundaan Lalu Lintas
Tundaan lalu lintas didapatkan menggunakan persamaan:
𝑁𝑄 𝑥 3600
𝐷𝑇𝑗 = 𝑐 𝑥 𝐴 𝑥
𝐶𝑗
0,5 𝑥 (1 − 𝐺𝑅𝑗)2
𝐴 = (1 − 𝐺𝑅𝑗 𝑥 𝐷𝑆𝑗)

c = waktu siklus yang disesuaikan (detik/smp)


Cj = kapasitas (smp/jam)
DS = derajat kejenuhan
GR = rasio hijau (detik)
NQ1 = jumlah smp yang tersisa dari fase hijau sebelumnya
DTj = tundaan lalu lintas rata-rata pendekat j (detik/smp)

Berdasarkan persamaan di atas, berikut ini nilai DTj pada persimpangan bersinyal
dewi sartika yang terangkum dalam tabel:

34
Kaki Persimpangan c GR DS NQ1 C (smp/jam) A DT NQ1 x 3600 / C DT
Jalan Dewi Sartika Barat 88 0,205 0,186 -0,386 721,636 0,329 27,018 0,037439258 28,981
Jalan Dewi Sartika 119 0,454 0,417 -0,142 2532,101 0,184 21,696 0,008568276 21,906
Jalan Dewi Sartika Timur 88 0,148 0,174 -0,395 521,182 0,373 30,074 0,057704346 32,862
Jalan Hr Hadijanto 119 0,395 0,545 0,000 1432,513 0,233 27,763 0,019380425 27,782

Tabel 4.21 Tundaan Lalu Lintas

b. Perhitungan Tundaan Geometrik (DG)


Tundaan geometrik merupakan adalah tundaan akibat perlambatan percepatan pada
simpang atau akibat terhenti karena lampu merah. Tundaan geometrik didapatkan
menggunakan persamaan sebagai berikut:
DGj = (1 – PSV) x Pt x 6 + (PSV x 4 )
PSV = rasio kendaraan terhenti pada pendekat
Pt = rasio kendaraan berbelok pada pendekat
DGj = tundaan geometrik rata-rata pendekat j (detik /smp)

Berdasarkan persamaan di atas, berikut ini nilai DG pada persimpangan bersinyal


dewi sartika yang terangkum dalam tabel:
Kaki Persimpangan PVS=NS Pt DG
Jalan Dewi Sartika Barat 0,638 0,33 3,273
Jalan Dewi Sartika 0,603 0,17 2,808
Jalan Dewi Sartika Timur 0,627 0,52 3,663
Jalan Hr Hadijanto 0,069 0,17 1,209

Tabel 4.22 Tundaan Geometrik

2. Pehitungan Tundaan Rata – Rata Tiap Pendekat (D)


Rundaan rata-rata dihitung menggunakan persamaan:
Dj = DTj + DGj
DGj = tundaan geometrik rata-rata pendekat j (detik /smp)
DTj = tundaan lalu lintas rata-rata pendekat j (detik/smp)

Berdasarkan persamaan di atas, berikut ini nilai Dj pada persimpangan bersinyal


dewi sartika yang terangkum dalam tabel:

Kaki Persimpangan DT (detik/smp) DG (detik/smp) D (detik/smp)


Jalan Dewi Sartika Barat 27,018 3,273 30,290
Jalan Dewi Sartika 21,696 2,808 24,504
Jalan Dewi Sartika Timur 30,074 3,663 33,737
Jalan Hr Hadijanto 27,763 1,209 28,971

Tabel 4.23 Tundaan Rata-Rata Tiap Pendekat

35
3. Tingkat Pelayanan
Definisi dari tingkat pelayanan jalan (Level Of Service) merupakan suatu ruas
jalan yaitu perbandingan volume lalu lintas dengan kapasitas jalan. Tingkat
pelayanan jalan digunakan sebagai metode untuk menilai kinerja jalan yang akan
menjadi indicator dari kemacetan. Berikut ini merupakan tabel yang digunakan
dalam mencari tingkat pelayanan jalan (Level Of Service) berdasarkan nilai
tundaan:

Tabel 4.23 Hubungan Tundaan Dengan Tingkat Pelayanan

Nilai tundaan serta tingkat pelayananya terangkum dalam tabel sebagai berikut:
Kaki Persimpangan Kode Pendekat D (detik/smp) Tingkat Pelayanan
Jalan Dewi Sartika Barat Barat 30,290 D
Jalan Dewi Sartika Utara 24,504 C
Jalan Dewi Sartika Timur Timur 33,737 D
Jalan Hr Hadijanto Selatan 28,971 D

Tabel 4.24 Tingkat Pelayanan Jalan

Berdasarkan tabel di atas, pada kaki persimpangan jalan Dewi Sartika Barat
dengan kode pendekat Barat, Jalan Dewi Sartika Timur dengan kode pendekat
Timur, dan Jalan Hr Hadijanto dengan kode pendekat Selatan memiliki tingkat
pelayanan D, yang berarti operasi pada simpang tersebut memiliki tundaan dalam
rentang 25,1 – 25,0 detik per kendaraan. Sedangkan pada kaki persimpangan Jalan
Dewi Sartika dengan kode pendekat Utara memiliki tingkat pelayanan C, yag
berarti operasi pada persimpangan tersebut memiliki tundaan dalam rentang 15,0 –
25,0 detik perkendaraan.

36
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Data geometrik pada persimpangan jalan dewi sartika terdapat 4 berdasarkan kode
pendekat. Pada jalan Dewi Sartika Barat dengan kode pendekat Barat dan Jalan Dewi
Sartika Timur dengan kode pendekat Timur, tipe lingkungannya adalah RES atau
pemukiman dengan hambatan samping rendah tanpa median dengan lebar jalur 6 meter 2/2
UD. Pada jalan Dewi Sartika dengan kode pendekat Utara, tipe lingkungannya adalah
COM atau komersil dengan hambatan samping tinggi tanpa median dengan lebar jalur 10
meter 4/2 UD. Pada HR Hadijanto dengan kode pendekat Selatan, tipe lingkungannya
adalah RES atau pemukiman dengan hambatan samping rendah tanpa median dengan lebar
jalur 6,5 meter 2/2 UD.
Waktu siklus pada fase I pendekat barat dan timur memiliki nilai waktu siklus 88 detik,
sedangkan untuk fase 2 dengan pendekat utara dan selatan memiliki nilai waktu siklus 119
detik.
Berdasarkan grafik dan perhitungan jam puncak pada fluktuasi volume lalu lintas
persimpangan Dewi Sartika didapatkan peak hour (jam puncak) pada pukul 17.00 – 15.00
dengan volume 7853 smp/jam pada persimpangan tersebut.
Kapasitas pada kaki persimpangan Jalan Dewi Sartika didapatkan nilai 722 smp/jam.
Pada kaki persimpangan Dewi Sartika didapatkan nilai 2532 smp/jam. Pada kaki
persimpangan Dewi Sartika Timur didapatkan nilai 521 smp/jam. Pada kaki persimpangan
Jalan Hr Hadijanti didapatkan nilai 1433 smp/jam.
Untuk tingkat pelayana pada kaki persimpangan Jalan Dewi Sartika Barat, Jalan
Dewi Sartika Timur, dan Jalan Hr Hadijanto tingkat pelayananya adalah D dengan
tundaan rata-rata sebesar 30,290 detik/smp, 33,737 detik/smp, dan 28,971detik/smp di
mana tundaan yang lebihh besar tersebut dihasilkan oleh siklus yang lebih panjang sebab
jumlah kedaraan tersebut cukup banyak yang melalui simpang tetapi tidak harus berhenti.
Sedanglkan kaki persimpangan Jalan Dewi Sartika tingkat pelayananya adalah C dengan
tundaan rata-rata 24,504 detik/smp di mana terjadi tundaan yang lebih besar dihasilkan
oleh siklus yang lebih panjang sebab jumlah kendaraan yang berhenti tidak cukup banyak
kendaraan dan terus melalui simpang tanpa berhenti.

37
5.2 Saran
1. Tim tenaga surveyor diharapkan berhati-hati saat melaksanakan counting volume
pejalan kaki agar tidak mengganggu jalannya kendaraan dan menghindari kecelakaan.
2. Untuk hasil yang lebih akurat, tenaga pelaksana serta peralatan yang digunakan
diharapkan tersembunyi, agar tidak menarik perhatian pengemudi yang dapat
mengakibatkan melambatnya kecepatan kendaraan dan memengaruhi data perolehan
survei.
3. Tenaga tim surveyor dapat ditambahkan agar perhitungan dapat dilakukan
perkendaraan pada persimpangan Jalan Dewi Sartika sehingga data yang diambil lebih
akurat.
4. Pada saat melakukan survei diharapkan untuk tidak terlalu banyak mengamati
kendaraan yang berjalan dengan kecepatan tinggi agar lebih bervariasi sehingga data
yang diperoleh objektif secara menyeluruh.

38
DAFTAR PUSTAKA

Laporan Analisa Simpang Bersinyal . (2018, februari 22). Retrieved november 17, 2022 from
academia.edu: https://www.academia.edu/9326145/Analisa_simpang_bersinyal.

Djakaria, M. (2016, agustus 2). Evaluasi Kinerja dan Koordinasi Simpang Bersinyal. Retrieved
november 17, 2022 from repository.its.ac.id:
https://repository.its.ac.id/76038/1/3114040602-Undergraduate_Thesis.pdf.

Kurnia, A. (2017, Mei 18). Analisis Simpang Bersinyal. Retrieved November 17, 2022 from
ejournal.uajy.ac.id: http://e-journal.uajy.ac.id/13160/1/TS139850.pdf.

Winaya, P. (2020, Juli 20). Evaluasi Kinerja Simpang di Kota Denpasar. Retrieved november
18, 2022 from erepo.unud.ac.id: https://erepo.unud.ac.id/id/eprint/10987/.

39
LAMPIRAN

Contoh screenshot counting yang dilakukan tim surveyor di pagi hari pada pukul perlima
belas menit.

Ruas jalan bagian Barat pada Jalan Dewi Sartika Barat

40
Ruas jalan bagian Utara pada Jalan Dewi Sartika

Ruas jalan bagian Timur pada jalan Dewi Sartika Timur

Ruas jalan bagian Selatan pada Jalan Hr Hadijanto

41
42

Anda mungkin juga menyukai