DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK : 1 (SATU)
KELAS : A SORE
NAMA ANGGOTA
Universitas Palembang | 2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.......................................................................................................... 3
BAB 1 ..................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN.................................................................................................. 4
BAB 2 ..................................................................................................................... 6
BAB 3 ................................................................................................................... 12
PENGUMPULAN DATA................................................................................... 12
BAB 4 ................................................................................................................... 17
BAB 5 ................................................................................................................... 19
KESIMPULAN..................................................................................................... 19
LAMPIRAN......................................................................................................... 21
Universitas Palembang | 3
BAB 1
PENDAHULUAN
Universitas Palembang | 4
1.2. Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui jam puncak arus lalu lintas
2. Mengetahui besarnya volume kendaraan pada jam puncak
3. Mengetahui besarnya tingkat kepadatan di suatu daerah
4. Mengetahui kecepatan lalu lintas di suatu daerah pada jam-jam puncak
Universitas Palembang | 5
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Universitas Palembang | 6
2.2.1. Simpang Tak Bersinyal
Persimpangan adalah pertemuan tiga ruas jalan atau lebih sedangkan
simpang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari jaringan jalan. Di daerah
perkotaam biasanya banyak memiliki simpang, dimana pengemudi harus
memutuskan untuk berjalan lurus atau berbelok dan pindah jalan untuk mencapai
satu tujuan. Simpang dapat didefinisikan sebagai daerah dimana dua jalan atau
lebih bergabung atau persimpangan, termaksud jalan dan fasilitas tepi jalan untuk
pergerakan lalu lintas di dalamnya. Simpang tak bersinyal adalah persimpangan
yang tidak dipasangi Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) yang berpotensi
besar mengakibatkan konflik antar kendaraan yang melewatinya. Jika terjadi
kesalahanpahaman atau pelanggaran jalur, maka kecelakaan berpeluang besar
terjadi.
MKJI (1997) menyatakan bahwa angka kecelakaan pada simpang tak
bersinyal diperkirakan sebesar 0,60 kecelakaan/juta kendaraan, dikarenakan
kurangnya perhatian pengemudi terhadap rambu YIELD dan rambu STOP,
sehingga mengakibatkann perilaku pengemudi melintasi simpang mempunyai
perilaku tidak menunggu celah dan memaksa untuk menempatkan kendaraan pada
ruas jalan yang akan dimasukinya, hal ini mengakibatkan konflik arus lalu lintas
yang mengakibatkan kemacetan lalu lintas bahkan berpotensi untuk terjadinya
kecelakaan.
2.2.2. Simpang Bersinyal
Pada simpang dengan menggunakan sinyal, arus kendaraan
memasuki simpang secara bergantian yang diatur dengan menggunakan lampu
lalu lintas. Arus lalu lintas yang melaluinya cukup tinggi, sehingga penggunaan
simpang tak bersinyal sudah tidak memadai lagi. Lampu lalu lintas mempunyai
fungsi utama sebagai pengatur hak jalan bagi pergerakan lalu lintas termasuk
pejalan kaki. Pengaturan arus lalu lintas di persimpangan digunakan traffi c
control signal, yang terdiri dari tiga buah warna, yaitu hijau, kuning, dan merah.
Dari ketiga warna sinyal ini, sinyal hijau mengisyaratkan bahwa kendaraan boleh
berjalan selama waktu tersebut, sinyal kuning mengisyaratkan agar pengemudi
berhati-hati dan bersiap untuk berhenti, dan sinyal merah mengisyaratkan agar
kendaraan berhenti. Urutan warna sinyal di Indonesia yaitu merah – hijau –
Universitas Palembang | 7
kuning – merah, di mana urutan tersebut mengikuti urutan warna sinyal yang
berlaku di Amerika, sedangkan di Inggris urutan warna sinyalnya adalah merah –
merah + kuning – hijau – kuning – merah.
Pada pengaturan dengan dua fase di simpang empat, jumlah titik
konflik mengalami pengurangan–dibandingkan dengan pengaturan simpang tak
bersinyal–sebagaimana gambar berikut (Tamin 2008):
Universitas Palembang | 8
dilakukan dengan dua acara yaitu Perhitungan Tangan (Manual) dan Perhitungan
Mekanik.
Tabel 2.1. Perbedaan Traffic Counting dengan Manual
Perhitungan
Tangan atau Manual Mekanik atau Alat
Lalu Lintas
Luwes, dapat dipindahkan dari satu
lokasi ke lokasi lain Dapat dilakukan pada segala
Keuntungan Sederhana dan cepat
cuaca
Dapat mengelompokkan jenis Tepat bila peralatan terpelihara
kendaraan
Biaya pemasangan mahal untuk
penggunaan yang singkat
Mahal, untuk periode yang lama Perlu tenaga ahli
Kerugian
atau di luar jam kerja Klasifikasi/pengelompokkan
kendaraan tetap manual
Peralatan mungkin mahal sekali
Universitas Palembang | 9
Pengamatan lalu lintas ini diharapkan selama 24 jam perhari yang biasanya
untuk mengetahui terjadinya volume jam puncak atau Peak Hour Volume (PHV)
yaitu volume jam puncak yang tersusun dari volume 15 menitan tersibuk
berurutan selama 1 jam.
PHF : Peak Hour Factor yaitu faktor jam puncak yang diperoleh dari
Vt = spot speed
n = jumlah kendaraan
b. Space mean speed (SMS), yaitu rata-rata kecepatan kendaraan yang menempati
suatu segmen atau bagian jalan pada interval waktu tertentu.
∑
Dimana :
Vs = spot speed
n = jumlah kendaraan
L = panjang segmen
ti = waktu yang ditempuh kendaraan
Universitas Palembang | 10
Perbedaan analisis dari kedua jenis kecepatan di atas adalah bahwa TMS
adalah pengukuran titik, sementara SMS pengukuran berkenaan dengan panjang
jalan atau lajur.
2.6. Kerapatan / Density
Kerapatan adalah jumlah kendaraan yang menempati suatu panjang jalan
atau lajur dalam kendaraan per km atau kendaraan per km per lajur. Nilai
kerapatan dihitung berdasarkan nilai kecepatan dan arus, karena sulit diukur
dilapangan.
D=
Dimana :
q : volume (smp/jam)
Vsms : space mean speed (km/jam)
Ketiga unsur karakteristik dasar lalu lintas merupakan unsur pembentuk
aliran lalu lintas yang akan mendapatkan pola hubungan :
1. Kecepatan dengan Kerapatan
2. Volume dengan Kecepatan
3. Volume dengan Kerapatan
Hubungan antara volume dan kerapatan memperlihatkan bahwa kerapatan
akan bertambah apabila volumenya juga bertambah. Volume maksumum terjadi
pada saat kerapatan mencapai titik Dm (kapasitas jalur jalan sudah tercapai).
Setelah mencapai titik ini volume akan menurun walaupun kerapatan bertambah
sampai terjadi kemacetan.
Universitas Palembang | 11
BAB 3
PENGUMPULAN DATA
Universitas Palembang | 12
5. Pena dan Pensil
b. Pelaksanaan Survey :
1. survey dibagi 2 kelompok, 1 kelompok terdiri dari 8 orang.
2. survey dilakukan pada jam puncak 08.00-09.00, 13.00-14.00, 17.00-
18.00 WIB.
3.3. Data Hasil Survey
Dari survey yang telah dilakukan tersebut, didapatkan data sebagai
berikut:
1. Jln. Noerdin Pandji (Palembang)
Data geometric ruas jalan sebagai berikut :
Panjang Jalan : 5,25 Km
Universitas Palembang | 13
Tabel 3.3.1 Data Jumlah Kendaraan ruas Jl. Noerdin Pandji (Plg) Pada Hari Puncak
Jl. Tanjung Api- Api - Jl. Residen H. Najamuddin
Golongan 1 2 3 4 5a 5b 6 7a 7b 7c 8
06 - 07 657 30 170 26 0 0 24 0 0 0 12
07 - 08 765 31 268 31 0 2 62 1 0 0 10
08 - 09 775 57 284 43 1 0 64 3 0 0 2
09 - 10 772 84 361 49 0 1 75 4 0 0 3
10 - 11 775 74 371 45 0 3 55 0 0 0 3
11 - 12 758 89 440 51 0 1 71 5 0 0 3
12 - 13 737 106 448 58 0 0 65 7 0 0 3
13 - 14 826 82 449 55 0 4 48 7 0 0 1
14 - 15 847 84 446 33 0 3 38 0 0 0 0
15 - 16 866 77 476 58 0 0 40 0 0 0 1
16 - 17 958 81 519 55 0 1 30 1 0 0 1
17 - 18 630 92 436 43 0 0 38 1 0 0 0
18 - 19 656 70 381 26 0 1 32 1 0 0 0
19 - 20 696 61 375 41 0 2 25 1 0 0 0
20 - 21 494 49 313 27 0 3 13 1 0 0 0
21 - 22 464 31 294 26 0 1 15 0 0 0 0
22 - 23 374 37 176 17 0 0 10 0 0 0 0
23 - 00 217 22 105 9 0 0 7 0 0 0 0
00 - 01 173 18 60 12 0 0 7 0 0 0 0
01 - 02 67 12 34 15 0 0 7 0 0 0 0
02 - 03 46 9 27 9 3 0 8 0 0 0 0
03 - 04 36 6 19 12 1 0 8 0 0 0 0
04 - 05 48 11 30 13 2 0 8 0 0 0 0
05 - 06 103 30 48 15 2 0 11 0 0 0 0
Jumlah 12740 1243 6530 769 9 22 761 32 0 0 39
Golongan 1 2 3 4 5a 5b 6 7a 7b 7c 8
06 - 07 350 7 91 6 2 0 11 0 0 0 6
07 - 08 445 24 123 14 0 0 12 0 0 0 4
08 - 09 674 34 143 29 0 0 32 2 0 0 6
09 - 10 674 41 270 31 3 0 28 1 0 0 3
10 - 11 787 78 445 70 0 0 50 0 0 0 5
11 - 12 621 82 472 67 1 0 71 2 0 3 1
12 - 13 673 54 427 51 1 0 64 2 0 4 1
13 - 14 773 62 426 28 1 0 44 1 0 1 4
14 - 15 684 76 398 57 0 2 54 2 0 0 2
15 - 16 642 58 345 64 0 1 72 2 0 1 3
16 - 17 631 70 346 62 0 0 48 0 0 1 1
17 - 18 563 54 342 51 0 0 34 1 0 1 2
18 - 19 504 56 323 18 0 0 12 1 0 0 4
19 - 20 498 42 300 16 0 1 16 0 0 0 1
20 - 21 456 40 320 21 0 0 10 0 0 0 2
21 - 22 343 40 244 9 0 1 13 0 0 0 3
22 - 23 280 18 135 8 0 1 9 0 0 0 2
23 - 00 200 17 104 6 1 1 6 0 0 0 0
00 - 01 139 15 34 8 0 1 6 0 0 0 0
01 - 02 69 10 22 7 0 0 7 0 0 0 0
02 - 03 49 8 19 6 0 0 6 0 0 0 0
03 - 04 42 8 22 8 0 0 6 0 0 0 0
04 - 05 80 12 31 7 0 0 7 0 0 0 1
05 - 06 100 32 53 8 3 0 8 0 0 0 4
Jumlah 10277 938 5435 652 12 8 626 14 0 11 55
Universitas Palembang | 14
Tabel 3.3.2 Data Jumlah Satuan Mobil Penumpang ruas Jl. Noerdin Pandji (Plg) Pada Hari Puncak
Jl. Tanjung Api- Api - Jl. Residen H. Najamuddin
MC LV MHV LB LT Volume
Golongan
emp : 0,60 emp : 1,00 emp : 1,30 emp : 1,50 emp : 2,50 (SMP/jam)
06 - 07 394 226 31 0 0 651
07 - 08 459 330 81 3 2 875
08 - 09 465 384 85 0 7 941
09 - 10 463 494 98 2 10 1066
10 - 11 465 490 72 5 0 1031
11 - 12 455 580 92 2 12 1141
12 - 13 442 612 85 0 17 1156
13 - 14 496 586 62 6 17 1167
14 - 15 508 563 49 5 0 1125
15 - 16 520 611 52 0 0 1183
16 - 17 575 655 39 2 2 1272
17 - 18 378 571 49 0 2 1000
18 - 19 394 477 42 2 2 916
19 - 20 418 477 33 3 2 932
20 - 21 296 389 17 5 2 709
21 - 22 278 351 20 2 0 650
22 - 23 224 230 13 0 0 467
23 - 00 130 136 9 0 0 275
00 - 01 104 90 9 0 0 203
01 - 02 40 61 9 0 0 110
02 - 03 28 45 14 0 0 87
03 - 04 22 37 12 0 0 70
04 - 05 29 54 13 0 0 96
05 - 06 62 93 17 0 0 172
Jumlah 7644 8542 1001 33 75 17295
Universitas Palembang | 15
Gambar 5.24.2 Grafik Volume Lalu Lintas Ruas Jl. Noerdin Pandji (Plg)
Gambar 3.3.1 Grafik Volume Lalu Lintas Ruas Jl. Noerdin Pandji (Plg)
Tabel 3.3.3 Data Rekap Lalu Lintas Puncak Jl. Noerdin Pandji (Plg)
Universitas Palembang | 16
BAB 4
ANALISA DATA SURVEY JL. NOERDIN PANDJI (Plg)
Alinyemen Horizontal
Alinyemen Vertikal
Naik + turun (m/km) < 10 Panjang dlm km (hanya kelandaian khusus) : Tdk Ada
Tipe alinyemen : Datar Kemiringan dlm % (hanya kelandaian khusus) : Tdk Ada
Penampang melintang
Sisi A Sisi B
Sisi A Sisi B
Kondisi Bahu
Luar Dalam Dalam Luar
Tipe Permukaan : Lentur (aspal), Beton, Kerikil Kerikil Kerikil
Beda tinggi dengan jalan (cm) : 0 0
Penggunaan : Lalu lintas, Parkir, Berhenti darurat Berhenti Berhenti
Kondisi Pengaturan Lalu Lintas
Batas kecepatan (km/jam) : Tidak ada Lain-lain : Tidak ada
Batas kotor maksimum (ton) : Tidak ada
Universitas Palembang | 17
Kecepatan arus bebas kendaraan ringan FV = (Fvo + FVw) x FFVsf x FFVcs
Universitas Palembang | 18
BAB 5
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang kami dapatkan pada tanggal 30 Desember 2023 pada
Persimpangan Bandara SMB2, hal yang dapat kami simpulkan adalah sebagai
berikut :
1. Dari hasil pengamatan tampak bahwa lalu lintas di simpang Jalan
Noerdin Panji didominasi oleh kendaraan pribadi yaitu baik roda 2 dan roda
4
2. Secara visual, kepadatan yang terjadi di Jalan Noerdin Panji tergolong
tinggi pada jam puncak. Juga dapat dilihat dari nilai kepadatannya.
Tabel 5.1. Arus Lalu Lintas Pada Pendekat (16.00 – 17.00 WIB)
Arus Lalu Lintas
Kode Arah Kendaraan Kendaraan Sepeda Total
Pendekatan Ringan (LV) Berat (HV) Motor (MC) (smp/jam)
emp emp emp
terlindung = terlindung = terlindung =
1,0 1,3 0,6
kend/jam kend/jam kend/jam
Residen H. LTOR 478 62 379 919
Najamudin
Universitas Palembang | 19
DAFTAR PUSTAKA
id.wikipedia.org/wiki/Rekayasa_lalu_lintas
rekayasalalulintas.blogspot.com/
id.wikibooks.org/wiki/Rekayasa_Lalu_Lintas
http://ebookbrowse.com/5-bahan-kuliah-rll-dr-gito-s-bab-i-ii-pdf-d348787371
Kumpulan referensi http://en.wikipedia.org/wiki/Sidra_Intersection
http://hapusketidakadilan.blogspot.com/2011/06/rekayasa-lalu-lintas.html
Universitas Palembang | 20
LAMPIRAN
Universitas Palembang | 21