Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM

REKAYASA LALU LINTAS

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK : 1 (SATU)
KELAS : A SORE

NAMA ANGGOTA

1. Niijmi Nirmallasa NIM : 23 410 018.P


2. Meylawati NIM : 22 410 020.P
3. Muhammad Alief Akbar NIM : 21 410 022.P
4. Rizky Putra Pratama NIM : 23 410 004.P

DOSEN PEMBIMBING : ICE TRISNAWATI, S.T., M.T

JURUSAN TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS PALEMBANG
2023/2024
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji Syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah


Subhanahu wa ta’alla atas segala rahmat, nikmat, dan karunia yang telah
diberikan selama ini sehingga kita bisa menyelesaikan laporan “Praktikum
Rekayasa Lalu Lintas “ dengan tepat waktu. Sholawat serta salam semoga tetap
terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad Shallallahu’alaihi Wassallam,
keluarganya, sahabatnya, dan orang-orang yang tetap senantiasa Istiqomah
dijalan-Nya.
Penyelesaian laporan ini atas bantuan berbagai pihak, oleh karena
itu dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya serta penghargaan yang setulusnya kepada:
1. Kepada Pembimbing Praktek Rekayasa Lalu Lintas yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan selama proses praktikum ini.
2. Teman-teman yang telah memberikan masukan dan ide.
3. Pihak-pihak yang terkait.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan untuk
perbaikan di masa mendatang. Akhirnya penulis berharap semoga laporan ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Palembang, 12 Januari 2023


Penyusun

Universitas Palembang | 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... 2

DAFTAR ISI.......................................................................................................... 3

BAB 1 ..................................................................................................................... 4

PENDAHULUAN.................................................................................................. 4

1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 4

1.1. Rumusan Masalah ....................................................................................... 4

1.2. Tujuan Praktikum ..................................................................................... 5

1.3. Manfaat Praktikum ................................................................................... 5

BAB 2 ..................................................................................................................... 6

TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................ 6

2.1. Rekayasa Lalu Lintas ............................................................................... 6

2.2. Jenis-Jenis Simpang ................................................................................. 6

2.2.1. Simpang Tak Bersinyal ............................................................................... 7

2.2.2. Simpang Bersinyal ....................................................................................... 7

2.3. Traffic Counting ( TC ) .......................................................................... 8

2.4. Volume / Flow........................................................................................ 9

2.5. Spot Speed .............................................................................................. 10

2.6. Kerapatan / Density ................................................................................ 11

BAB 3 ................................................................................................................... 12

PENGUMPULAN DATA................................................................................... 12

BAB 4 ................................................................................................................... 17

ANALISA DATA SURVEY JL. NOERDIN PANDJI (Plg)............................... 17

BAB 5 ................................................................................................................... 19

KESIMPULAN..................................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 20

LAMPIRAN......................................................................................................... 21
Universitas Palembang | 3
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Jalan merupakan prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian
jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan
bagi lalu lintas. Jalan raya merupakan sarana penting yang berpengaruh dalam
segala aspek kehidupan. Seringkalinya kita melihat permasalahan lalu lintas yang
ada disekitar kita seperti arus kendaraan pada jam-jam puncak yang terlalu banyak
sehingga terjadi macet. Sehingga kita merasa kurang nyaman memakai atau
melalui jalan tersebut.
Untuk mengatasi kemacetan dan kesemrawutan lalu lintas tersebut
diperlukan suatu sistem penentuan fase dan pengaturan lalu lintas yang baik dan
berpengaruh pada kelancaran, kenyamanan, dan keselamatan bagi kendaraan yang
melewati jalan tersebut. Sistem penentuan fase dan pengaturan lalu lintas biasanya
lebih ditekankan pada lokasi-lokasi dimana terjadi pertemuan jalan atau
persimpangan jalan. Karena pada pertemuan dua jalan atau lebih ini
mengakibatkan adanya titik konflik yang akhirnya terjadi kemacetan lalu lintas.
Sebagai contoh kami melakukan survey lalu lintas di Jalan. Noerdin Panji
Palembang.

1.1. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat dibuat
suatu perumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana karakteristik lalu lintas di Jalan Noerdin Panji?
2. Bagaimana kinerja Jalan Noerdin Panji dalam memberikan layanan
terhadap lalu lintas yang ada?

Universitas Palembang | 4
1.2. Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui jam puncak arus lalu lintas
2. Mengetahui besarnya volume kendaraan pada jam puncak
3. Mengetahui besarnya tingkat kepadatan di suatu daerah
4. Mengetahui kecepatan lalu lintas di suatu daerah pada jam-jam puncak

1.3. Manfaat Praktikum


1. Sebagai dasar Perencanaan Lalu Lintas
2. Sebagai dasar untuk menentukan Manajemen Lalu Lintas

Universitas Palembang | 5
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Rekayasa Lalu Lintas


Menurut Homburger dan Kell (1981), Rekayasa lalu lintas adalah sesuatu
penanganan yang berkaitan dengan perencanaan, perancangan geometrik dan
operasi lalu lintas jalan raya serta jaringannya, terminal, penggunaan lahan serta
keterkaitannya dengan mode transportasi lain sedangkan menurut Blunden (1981),
rekayasa lalu lintas adalah ilmu yang mempelajari tentang pengukuran lalu lintas
dan perjalanan, studi hukum dasar yang terkait dengan arus lalu lintas dan
bangkitan, dan penerapan ilmu pengetahuan professional praktis tentang
perencanaan, perancangan dan operasi sIstem lalu lintas untuk mencapai
keselamatan dan pergerakan yang efisien terhadap orang dan barang
(Afdhal, Chairil., 2014).
Tujuan dari rekayasa lalu lintas adalah untuk mendapatkan atau
memberikan kondisi lalu lintas yang selancar dan seaman mungkin tanpa biaya
yang besar bagi pergerakan manusia, barang dan jasa dengan kondisi
geometrik/jaringan dan lalu lintas yang ada melalui system pengaturan, penataan
dan regulasi (anonim, 2011).

2.2. Jenis-Jenis Simpang


Pada persimpangan, sebagaimana disajikan pada gambar di bawah ini,
terdapat 4 jenis dasar dari gerakan kendaraan, yaitu berpencar (diverging),
bergabung (merging), bersilangan (crossing), dan menjalin (weaving).

Gambar 2.1. Jenis-Jenis Simpang

Universitas Palembang | 6
2.2.1. Simpang Tak Bersinyal
Persimpangan adalah pertemuan tiga ruas jalan atau lebih sedangkan
simpang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari jaringan jalan. Di daerah
perkotaam biasanya banyak memiliki simpang, dimana pengemudi harus
memutuskan untuk berjalan lurus atau berbelok dan pindah jalan untuk mencapai
satu tujuan. Simpang dapat didefinisikan sebagai daerah dimana dua jalan atau
lebih bergabung atau persimpangan, termaksud jalan dan fasilitas tepi jalan untuk
pergerakan lalu lintas di dalamnya. Simpang tak bersinyal adalah persimpangan
yang tidak dipasangi Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) yang berpotensi
besar mengakibatkan konflik antar kendaraan yang melewatinya. Jika terjadi
kesalahanpahaman atau pelanggaran jalur, maka kecelakaan berpeluang besar
terjadi.
MKJI (1997) menyatakan bahwa angka kecelakaan pada simpang tak
bersinyal diperkirakan sebesar 0,60 kecelakaan/juta kendaraan, dikarenakan
kurangnya perhatian pengemudi terhadap rambu YIELD dan rambu STOP,
sehingga mengakibatkann perilaku pengemudi melintasi simpang mempunyai
perilaku tidak menunggu celah dan memaksa untuk menempatkan kendaraan pada
ruas jalan yang akan dimasukinya, hal ini mengakibatkan konflik arus lalu lintas
yang mengakibatkan kemacetan lalu lintas bahkan berpotensi untuk terjadinya
kecelakaan.
2.2.2. Simpang Bersinyal
Pada simpang dengan menggunakan sinyal, arus kendaraan
memasuki simpang secara bergantian yang diatur dengan menggunakan lampu
lalu lintas. Arus lalu lintas yang melaluinya cukup tinggi, sehingga penggunaan
simpang tak bersinyal sudah tidak memadai lagi. Lampu lalu lintas mempunyai
fungsi utama sebagai pengatur hak jalan bagi pergerakan lalu lintas termasuk
pejalan kaki. Pengaturan arus lalu lintas di persimpangan digunakan traffi c
control signal, yang terdiri dari tiga buah warna, yaitu hijau, kuning, dan merah.
Dari ketiga warna sinyal ini, sinyal hijau mengisyaratkan bahwa kendaraan boleh
berjalan selama waktu tersebut, sinyal kuning mengisyaratkan agar pengemudi
berhati-hati dan bersiap untuk berhenti, dan sinyal merah mengisyaratkan agar
kendaraan berhenti. Urutan warna sinyal di Indonesia yaitu merah – hijau –

Universitas Palembang | 7
kuning – merah, di mana urutan tersebut mengikuti urutan warna sinyal yang
berlaku di Amerika, sedangkan di Inggris urutan warna sinyalnya adalah merah –
merah + kuning – hijau – kuning – merah.
Pada pengaturan dengan dua fase di simpang empat, jumlah titik
konflik mengalami pengurangan–dibandingkan dengan pengaturan simpang tak
bersinyal–sebagaimana gambar berikut (Tamin 2008):

Gambar 2.2. Pergerakan kendaraan pada simpang tak bersinyal

Gambar 2.3. Pergerakan kendaraan pada simpang bersinyal dua fase


2.3.Traffic Counting ( TC )
Traffic Counting atau perhitungan lalu lintas merupakan suatu metode
perhitungan kendaraan dalam survei lalu lintas. TC atau Traffic Counting dapat

Universitas Palembang | 8
dilakukan dengan dua acara yaitu Perhitungan Tangan (Manual) dan Perhitungan
Mekanik.
Tabel 2.1. Perbedaan Traffic Counting dengan Manual
Perhitungan
Tangan atau Manual Mekanik atau Alat
Lalu Lintas
Luwes, dapat dipindahkan dari satu
lokasi ke lokasi lain Dapat dilakukan pada segala
Keuntungan Sederhana dan cepat
cuaca
Dapat mengelompokkan jenis Tepat bila peralatan terpelihara
kendaraan
Biaya pemasangan mahal untuk
penggunaan yang singkat
Mahal, untuk periode yang lama Perlu tenaga ahli
Kerugian
atau di luar jam kerja Klasifikasi/pengelompokkan
kendaraan tetap manual
Peralatan mungkin mahal sekali

2.4. Volume / Flow


Volume adalah jumlah kendaraan yang melewati suatu titik atau pada suatu
ruas jalan dalam waktu yang lama (minimal 24 jam) tanpa membedakan arah dan
lajur. Segmen jalan selama selang waktu tertentu yang dapat diekspresikan dalam
tahunan, harian (LHR), jam-an atau sub jam.
Rate of Flow atau Nilai Arus adalah Volume lalu-lintas yang biasanya
kurang dari satu jam tetapi diekspresikan dalam satu jam.

q = jumlah kendaraan yang lewat tiap jam


n = jumlah kendaraan yang lewat pada waktu t
Untuk mendapatkan nilai arus suatu segmen jalan yang terdiri dari banyak
tipe kendaraan maka semua tipe-tipe kendaraan tersebut harus dikonversi ke
dalam satuan mobil penumpang (smp). Konversi kendaraan ke dalam satuan smp
diperlukan angka faktor ekivalen untuk berbagai jenis kendaraan.

Universitas Palembang | 9
Pengamatan lalu lintas ini diharapkan selama 24 jam perhari yang biasanya
untuk mengetahui terjadinya volume jam puncak atau Peak Hour Volume (PHV)
yaitu volume jam puncak yang tersusun dari volume 15 menitan tersibuk
berurutan selama 1 jam.
PHF : Peak Hour Factor yaitu faktor jam puncak yang diperoleh dari

2.5. Spot Speed


Kecepatan setempat (Spot Speed), yaitu kecepatan kendaraan pada suatu saat
diukur dari suatu tempat yang ditentukan. Dalam suatu aliran lalu lintas yang
bergerak setiap kendaraan mempunyai kecepatan yang berbeda sehingga aliran
lalu lintas tidak mempunyai sifat kecepatan yang tunggal akan tetapi dalam bentuk
distribusi kecepatan kendaraan individual. Dari distribusi kecepatan kendaraan
secara diskrit, suatu nilai rata–rata atau tipikal digunakan untuk
mengidentifikasikan aliran lalu lintas secara menyeluruh. Ada dua jenis analisis
kecepatan yang dipakai pada studi kecepatan arus lalu-lintas yaitu :
a. Time mean speed (TMS), yaitu rata-rata kecepatan dari seluruh kendaraan yang
melewati suatu titik pada jalan selama periode waktu tertentu. Kecepatan
terdistribusi dalam waktu, sedangkan lokasinya tetap.

Vt = spot speed
n = jumlah kendaraan
b. Space mean speed (SMS), yaitu rata-rata kecepatan kendaraan yang menempati
suatu segmen atau bagian jalan pada interval waktu tertentu.


Dimana :
Vs = spot speed
n = jumlah kendaraan
L = panjang segmen
ti = waktu yang ditempuh kendaraan

Universitas Palembang | 10
Perbedaan analisis dari kedua jenis kecepatan di atas adalah bahwa TMS
adalah pengukuran titik, sementara SMS pengukuran berkenaan dengan panjang
jalan atau lajur.
2.6. Kerapatan / Density
Kerapatan adalah jumlah kendaraan yang menempati suatu panjang jalan
atau lajur dalam kendaraan per km atau kendaraan per km per lajur. Nilai
kerapatan dihitung berdasarkan nilai kecepatan dan arus, karena sulit diukur
dilapangan.
D=
Dimana :
q : volume (smp/jam)
Vsms : space mean speed (km/jam)
Ketiga unsur karakteristik dasar lalu lintas merupakan unsur pembentuk
aliran lalu lintas yang akan mendapatkan pola hubungan :
1. Kecepatan dengan Kerapatan
2. Volume dengan Kecepatan
3. Volume dengan Kerapatan
Hubungan antara volume dan kerapatan memperlihatkan bahwa kerapatan
akan bertambah apabila volumenya juga bertambah. Volume maksumum terjadi
pada saat kerapatan mencapai titik Dm (kapasitas jalur jalan sudah tercapai).
Setelah mencapai titik ini volume akan menurun walaupun kerapatan bertambah
sampai terjadi kemacetan.

Universitas Palembang | 11
BAB 3
PENGUMPULAN DATA

3.1. Perencanaan Survei


Survey dilakukan pada tanggal 30 Desember 2023, yang berlokasi survey
di Jalan Noerdin Panji Palembang, Sumatera Selatan.

Gambar 3.1. Lokasi Pengamatan Lalu Lintas


(Sumber: Google Satelit View)
3.2. Alat dan Bahan
a. Alat dan bahan
1. counter manual (alat hitung kendaraan)
2. formulir survey yang telah ditentukan instruktur
3. rompi/jaket untuk mahasiswa
4. papan kertas

Universitas Palembang | 12
5. Pena dan Pensil
b. Pelaksanaan Survey :
1. survey dibagi 2 kelompok, 1 kelompok terdiri dari 8 orang.
2. survey dilakukan pada jam puncak 08.00-09.00, 13.00-14.00, 17.00-
18.00 WIB.
3.3. Data Hasil Survey
Dari survey yang telah dilakukan tersebut, didapatkan data sebagai
berikut:
1. Jln. Noerdin Pandji (Palembang)
Data geometric ruas jalan sebagai berikut :
Panjang Jalan : 5,25 Km

Lebar Jalan : 5 m (Lebar lajur kanan/kiri= 3,75 m)

Lebar Bahu Jalan : 0,5 + 0,5 m (Kanan + Kiri )

Tipe Jalan : Dua-lajur tak terbagi (2/2D)

Tipe Alinyemen : Datar

Universitas Palembang | 13
Tabel 3.3.1 Data Jumlah Kendaraan ruas Jl. Noerdin Pandji (Plg) Pada Hari Puncak
Jl. Tanjung Api- Api - Jl. Residen H. Najamuddin
Golongan 1 2 3 4 5a 5b 6 7a 7b 7c 8
06 - 07 657 30 170 26 0 0 24 0 0 0 12
07 - 08 765 31 268 31 0 2 62 1 0 0 10
08 - 09 775 57 284 43 1 0 64 3 0 0 2
09 - 10 772 84 361 49 0 1 75 4 0 0 3
10 - 11 775 74 371 45 0 3 55 0 0 0 3
11 - 12 758 89 440 51 0 1 71 5 0 0 3
12 - 13 737 106 448 58 0 0 65 7 0 0 3
13 - 14 826 82 449 55 0 4 48 7 0 0 1
14 - 15 847 84 446 33 0 3 38 0 0 0 0
15 - 16 866 77 476 58 0 0 40 0 0 0 1
16 - 17 958 81 519 55 0 1 30 1 0 0 1
17 - 18 630 92 436 43 0 0 38 1 0 0 0
18 - 19 656 70 381 26 0 1 32 1 0 0 0
19 - 20 696 61 375 41 0 2 25 1 0 0 0
20 - 21 494 49 313 27 0 3 13 1 0 0 0
21 - 22 464 31 294 26 0 1 15 0 0 0 0
22 - 23 374 37 176 17 0 0 10 0 0 0 0
23 - 00 217 22 105 9 0 0 7 0 0 0 0
00 - 01 173 18 60 12 0 0 7 0 0 0 0
01 - 02 67 12 34 15 0 0 7 0 0 0 0
02 - 03 46 9 27 9 3 0 8 0 0 0 0
03 - 04 36 6 19 12 1 0 8 0 0 0 0
04 - 05 48 11 30 13 2 0 8 0 0 0 0
05 - 06 103 30 48 15 2 0 11 0 0 0 0
Jumlah 12740 1243 6530 769 9 22 761 32 0 0 39

Jl. Residen H. Najamuddin – Jl. Tanjung Api- Api

Golongan 1 2 3 4 5a 5b 6 7a 7b 7c 8
06 - 07 350 7 91 6 2 0 11 0 0 0 6
07 - 08 445 24 123 14 0 0 12 0 0 0 4
08 - 09 674 34 143 29 0 0 32 2 0 0 6
09 - 10 674 41 270 31 3 0 28 1 0 0 3
10 - 11 787 78 445 70 0 0 50 0 0 0 5
11 - 12 621 82 472 67 1 0 71 2 0 3 1
12 - 13 673 54 427 51 1 0 64 2 0 4 1
13 - 14 773 62 426 28 1 0 44 1 0 1 4
14 - 15 684 76 398 57 0 2 54 2 0 0 2
15 - 16 642 58 345 64 0 1 72 2 0 1 3
16 - 17 631 70 346 62 0 0 48 0 0 1 1
17 - 18 563 54 342 51 0 0 34 1 0 1 2
18 - 19 504 56 323 18 0 0 12 1 0 0 4
19 - 20 498 42 300 16 0 1 16 0 0 0 1
20 - 21 456 40 320 21 0 0 10 0 0 0 2
21 - 22 343 40 244 9 0 1 13 0 0 0 3
22 - 23 280 18 135 8 0 1 9 0 0 0 2
23 - 00 200 17 104 6 1 1 6 0 0 0 0
00 - 01 139 15 34 8 0 1 6 0 0 0 0
01 - 02 69 10 22 7 0 0 7 0 0 0 0
02 - 03 49 8 19 6 0 0 6 0 0 0 0
03 - 04 42 8 22 8 0 0 6 0 0 0 0
04 - 05 80 12 31 7 0 0 7 0 0 0 1
05 - 06 100 32 53 8 3 0 8 0 0 0 4
Jumlah 10277 938 5435 652 12 8 626 14 0 11 55
Universitas Palembang | 14
Tabel 3.3.2 Data Jumlah Satuan Mobil Penumpang ruas Jl. Noerdin Pandji (Plg) Pada Hari Puncak
Jl. Tanjung Api- Api - Jl. Residen H. Najamuddin

MC LV MHV LB LT Volume
Golongan
emp : 0,60 emp : 1,00 emp : 1,30 emp : 1,50 emp : 2,50 (SMP/jam)
06 - 07 394 226 31 0 0 651
07 - 08 459 330 81 3 2 875
08 - 09 465 384 85 0 7 941
09 - 10 463 494 98 2 10 1066
10 - 11 465 490 72 5 0 1031
11 - 12 455 580 92 2 12 1141
12 - 13 442 612 85 0 17 1156
13 - 14 496 586 62 6 17 1167
14 - 15 508 563 49 5 0 1125
15 - 16 520 611 52 0 0 1183
16 - 17 575 655 39 2 2 1272
17 - 18 378 571 49 0 2 1000
18 - 19 394 477 42 2 2 916
19 - 20 418 477 33 3 2 932
20 - 21 296 389 17 5 2 709
21 - 22 278 351 20 2 0 650
22 - 23 224 230 13 0 0 467
23 - 00 130 136 9 0 0 275
00 - 01 104 90 9 0 0 203
01 - 02 40 61 9 0 0 110
02 - 03 28 45 14 0 0 87
03 - 04 22 37 12 0 0 70
04 - 05 29 54 13 0 0 96
05 - 06 62 93 17 0 0 172
Jumlah 7644 8542 1001 33 75 17295

Jl. Residen H. Najamuddin – Jl. Tanjung Api- Api


MC LV MHV LB LT Volume
Golongan
emp : 0,60 emp : 1,00 emp : 1,30 emp : 1,50 emp : 2,50 (SMP/jam)
06 - 07 210 104 16 0 0 330
07 - 08 267 161 16 0 0 444
08 - 09 404 206 42 0 5 657
09 - 10 404 342 40 0 2 789
10 - 11 472 593 65 0 0 1130
11 - 12 373 621 94 0 12 1099
12 - 13 404 532 85 0 15 1035
13 - 14 464 516 59 0 5 1043
14 - 15 410 531 70 3 5 1020
15 - 16 385 467 94 2 7 954
16 - 17 379 478 62 0 2 921
17 - 18 338 447 44 0 5 834
18 - 19 302 397 16 0 2 717
19 - 20 299 358 21 2 0 679
20 - 21 274 381 13 0 0 668
21 - 22 206 293 17 2 0 517
22 - 23 168 161 12 2 0 342
23 - 00 120 127 9 2 0 258
00 - 01 83 57 8 2 0 150
01 - 02 41 39 9 0 0 90
02 - 03 29 33 8 0 0 70
03 - 04 25 38 8 0 0 71
04 - 05 48 50 9 0 0 107
05 - 06 60 93 14 0 0 167
Jumlah 6166 7025 829 12 60 14092

Universitas Palembang | 15
Gambar 5.24.2 Grafik Volume Lalu Lintas Ruas Jl. Noerdin Pandji (Plg)

Gambar 3.3.1 Grafik Volume Lalu Lintas Ruas Jl. Noerdin Pandji (Plg)

Tabel 3.3.3 Data Rekap Lalu Lintas Puncak Jl. Noerdin Pandji (Plg)

Universitas Palembang | 16
BAB 4
ANALISA DATA SURVEY JL. NOERDIN PANDJI (Plg)

Alinyemen Horizontal

BTS. JL. PANGERAN AYIN

BTS. JL. TANJUNG API-API


5,25 Km

Lengkung horizontal (rad/km) <1 Pengembangan di Sisi A Sisi B Rata-rata


Jarak pandang >300m (%) 70 SDC : A Sisi jalan (%) 0

Alinyemen Vertikal

Naik + turun (m/km) < 10 Panjang dlm km (hanya kelandaian khusus) : Tdk Ada
Tipe alinyemen : Datar Kemiringan dlm % (hanya kelandaian khusus) : Tdk Ada

Penampang melintang
Sisi A Sisi B

0,0 m 9,0 m 0,0 m

Sisi A Sisi B Total Rata-rata


Lebar jalur lalu-lintas rata-rata (Wc, m) : 4,50 4,50 9,0
Lebar bahu efektif (Ws, m) : 0,0 0,0 0,0 0,0
Kereb (K) atau Bahu (B) B B
Jarak Kereb - Penghalang (m)
Tipe Jalan Dua-lajur tak terbagi
Kondisi sekitar jalan Daerah permukiman; jalan dengan jalan samping Hambatan samping VL
Pengembangan samping jalan 0,00 % Kelas Fungsional Jalan Kolektor

Kondisi Permukaan Jalan


Kondisi jalur lalu-lintas Sisi A Sisi B
Tipe perkerasan : Lentur (aspal), Beton, Kerikil Lentur Lentur
Kondisi perkerasan : Baik, Sedang, Buruk IRI = Baik Baik

Sisi A Sisi B
Kondisi Bahu
Luar Dalam Dalam Luar
Tipe Permukaan : Lentur (aspal), Beton, Kerikil Kerikil Kerikil
Beda tinggi dengan jalan (cm) : 0 0
Penggunaan : Lalu lintas, Parkir, Berhenti darurat Berhenti Berhenti
Kondisi Pengaturan Lalu Lintas
Batas kecepatan (km/jam) : Tidak ada Lain-lain : Tidak ada
Batas kotor maksimum (ton) : Tidak ada

Universitas Palembang | 17
Kecepatan arus bebas kendaraan ringan FV = (Fvo + FVw) x FFVsf x FFVcs

Faktor Faktor penyesuaian


Kecepatan arus Kecepatan arus
penyesuaian Ukuran
bebas dasar bebas
unt lebar jalur Hambatan samping kota
No Fvo Fvo + FVw FV
FVw FFVsf FFVcs
Tabel B-1:1 (4) x (5) x (6)
Tabel B-2:1 Tabel B-3:1 atau 2 Tabel
(km/jam) (km/jam)
(km/jam) B-4:1
BAB 4
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 44 4 48 1,00 1,00 48

Kapasitas C = Co x FCw x FCsp x FCsf x FCcs


Faktor penyesuaian untuk kapasitas

Kapasitas dasar Faktor Kapasitas


Hambatan
Co Lebar jalur Pemisahan arah Penyesuaia C
No Samping
n Kapasitas
Tabel C-1:1 FCw FCsp FCsf smp/jam
Ukuran Kota
smp/jam Tabel C-2:1 Tabel C-3:1 Tabel C-4:1 (11)x(12)x(13)x(14)
FCsc
atau 2
Tabel C-5:1

(10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)


1 2900 1,25 1 0,94 1 3407

Kecepatan kendaraan ringan

Arus lalu lintas Derajat Kecepatan Panjang segmen Waktu tempuh


Q kejenuhan Vlv jalan TT
No
Formulir UR-2 DS Gbr:D-2:1 atau 2 L (24)/(13)
smp/jam (21)/(16) Km/jam km jam
(20) (21) (22) (23) (24) (25)
1 2595,7 0,76 37,62 5,25 0,13

untuk 2/2 UD : Derajat iringan Tingkat Pelayanan (LOS)

Derajat iringan Pertum


buhan Tingkat Pelayanan
No DB Tahun Q C Q/C
Lalu Lintas (LOS)
Gambar D:3:1 (%) *)
(23) (24) (25) (26) (27) (28) (29) (30)
1 0,841 2023 2595 0,76 C
3407
2028 4,95 3304 0,96 E

*) : Data Pertumbuhan Lalu Lintas diambil dari BPS Nasional

Universitas Palembang | 18
BAB 5
KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang kami dapatkan pada tanggal 30 Desember 2023 pada
Persimpangan Bandara SMB2, hal yang dapat kami simpulkan adalah sebagai
berikut :
1. Dari hasil pengamatan tampak bahwa lalu lintas di simpang Jalan
Noerdin Panji didominasi oleh kendaraan pribadi yaitu baik roda 2 dan roda
4
2. Secara visual, kepadatan yang terjadi di Jalan Noerdin Panji tergolong
tinggi pada jam puncak. Juga dapat dilihat dari nilai kepadatannya.
Tabel 5.1. Arus Lalu Lintas Pada Pendekat (16.00 – 17.00 WIB)
Arus Lalu Lintas
Kode Arah Kendaraan Kendaraan Sepeda Total
Pendekatan Ringan (LV) Berat (HV) Motor (MC) (smp/jam)
emp emp emp
terlindung = terlindung = terlindung =
1,0 1,3 0,6
kend/jam kend/jam kend/jam
Residen H. LTOR 478 62 379 919
Najamudin

Tj. API-API ST 655 39 575 1.269


Total 1.133 101 954 2.188
3. Pada segmen yang diteliti bisa dilihat bahwa Kapasitas lengan utara sebesar
2.188 smp/jam, Kondisi arus lalu lintas pada Simpang Jalan Noerdin Panji
untuk tipe simpang 424 kapasitas yang diizinkan sebesar 3.400 smp/jam. Jadi
Simpang Jalan Noerdin Panji masih dapat menampung arus lalu lintas.

Universitas Palembang | 19
DAFTAR PUSTAKA

id.wikipedia.org/wiki/Rekayasa_lalu_lintas
rekayasalalulintas.blogspot.com/
id.wikibooks.org/wiki/Rekayasa_Lalu_Lintas
http://ebookbrowse.com/5-bahan-kuliah-rll-dr-gito-s-bab-i-ii-pdf-d348787371
Kumpulan referensi http://en.wikipedia.org/wiki/Sidra_Intersection
http://hapusketidakadilan.blogspot.com/2011/06/rekayasa-lalu-lintas.html

Universitas Palembang | 20
LAMPIRAN

Foto Pelaksanaan Survei LHR pada Jl. Noerdin Pandji (Plg)

Universitas Palembang | 21

Anda mungkin juga menyukai