Disusun oleh :
Satriya nazar
2001378
TD 2.1
Puji syukur saya panjatkan kehadirat allah swt Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat dan karunianya saya dapat menyelesaikan laporan SURVEY ANTRIAN
DAN TUNDAAN ini.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Sudirman Anggada, MT. selaku
dosen pengampu mata kuliah Karakteristik dan Survey Lalu Lintas yang telah memberi
arahan sehingga laporan survey ini dapat saya selesaikan. Terima kasih juga saya
ucapkan kepada orang tua saya dan kepada teman-teman yang telah memberikan
dukungan berupa tenaga dan juga doa.
Adapun maksud dan tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi
tugas pada mata kuliah Karakteristik dan Survey Lalu Lintas. Laporan ini saya susun
dengan semaksimal mungkin dan memperhatikan faktor-faktor tertentu dengan harapan
dapat memberikan hasil yang terbaik.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari bahwa laporan survey ini masih jauh
dari kata sempurna baik dalam penulisan maupun isinya. Oleh karena itu, saya
mengharapkan masukan, saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca
untuk menyempurnakan kembali laporan survey ini.
Satriya nazar
BAB I
PENDAHULUAN
Transportasi adalah perpindahan orang dan atau barang dari suatu tempat
(asal) ke tempat lainnya (tujuan) dengan menggunakan suatu moda atau alat
transportasi. Seiring dengan tingginya perkembangan, pertumbuhan,
perkembangan suatu kota, maka pergerakan manusia-manusia yang ada di kota
tersebut dan jumlah penduduk pun akan mengalami perubahan dan perkembangan.
Seiring dengan hal tersebut, maka kebutuhan akan transportasi (baik sarana
maupun prasarana) pun juga akan mengalami peningkatan dan perkembangan.
Untuk mewujudkan lalu lintas angkutan jalan yang aman, lancar, tertib, cepat,
teratur, nyaman, efisien, dan dapat menjangkau seluruh pelosok wilayah darat,
serta dapat memadukan berbagai macam moda. Transportasi jalan diharapkan pula
dapat membantu pembangunan nasional.
Lalu lintas merupakan salah satu hal yang bersifat dinamis dan memiliki
karakteristik yang berbeda-beda pada kondisi dan situasi yang berbeda pula.
Perbedaan karakteristik lalu lintas dapat disebabkan oleh kondisi bidang sosial,
budaya, ekonomi, hukum, perilaku pengguna jalan dan lain-lain. Oleh karena itu
penanganan masalah transportasi perlu dilakukan dengan mempelajari karakteristik
lalu lintas yang ada agar dapat dilakukan analisis dan perencanaan, penanganan
serta manajemen yang terbaik sehingga dapat menciptakan kondisi lalu lintas lebih
baik.
Jika volume arus kendaraan dari setiap lengan persimpangan cukup besar,
maka perlu dilakukan pengaturan menggunakan APILL. Pengaturan tersebut
didasarkan pada waktu fase (phase) setiap lampu APILL tersebut. Fase dapat
didefinisikan sebagai selang waktu tertentu di mana sekelompok pergerakan
kendaraan bergerak secara bersama-sama. Pengaturan ini dapat mengurangi titik
konflik secara signifikan.
Simpang empat pasar Buleleng dengan volume lalu lintas yang cukup padat,
pergerakan kendaraan angkutan barang dan kendaraan pribadi. Maka dari itu perlu
adanya survei untuk mengamati suatu persimpangan apakah persimpangan masih
dapat memberikan tingkat pelayanan yang baik atau tidak. Apabila jumlah
kendaraan yang melalui ruas jalan di kaki persimpangan tertentu pada satuan
waktu tertentu melebihi kapasitas pada jalan tersebut maka dapat dikatakan ruas
jalan pada kaki persimpangan sudah mencapai tingkat pelayanan yang buruk.
Usaha untuk meningkatkan tingkat pelayanan tersebut adalah dengan melakukan
survey antrian dan tundaan pada persimpangan lalu dilanjutkan dengan analisis.
Kelebihan dari survey secara manual adalah pelaksanaan yang dilakukan tidak
terlalu sulit atau dilakukan secara sederhana, tidak mahal, tidak memerlukan
keahlian khusus, cukup dengan pemahaman tata cara dari masing-masing survey.
Sedangkan kekurangan yang terjadi adalah data yang terkumpul kurang akurat dan
ketepatan kurang diyakini karena tergantung dari keahlian surveyor itu sendiri.
2. Metode Kepustakaan.
Metode ini merupakan suatu metode kajian terhadap suatu teori dan literatur-
literatur yang menjadi landasan berfikir dan berkaitan dengan penulisan laporan
ini.
BAB II
GAMBARAN UMUM
Kota Bandar Lampung adalah salah satu kota di Indonesia sekaligus ibukota dan kota
terbesar di Provinsi Lampung. Dengan kepadatan 5.332/km2, Bandar Lampung juga
merupakan kota terbesar dan terpadat kedua di Pulau Sumatra setelah Medan, serta termasuk
salah satu kota besar di Indonesia dan Kota terpadat di luar pulau Jawa.
Secara geografis, kota ini menjadi pintu gerbang utama pulau Sumatra, tepatnya kurang
lebih 165 km sebelah barat laut Jakarta, memiliki andil penting dalam jalur transportasi darat
dan aktivitas pendistribusian logistik dari Jawa menuju Sumatra maupun sebaliknya. Kota
Bandar Lampung memiliki luas wilayah daratan 169,21 km² yang terbagi ke dalam 20
Kecamatan dan 126 Kelurahan dengan populasi penduduk 1.015.910 jiwa (berdasarkan data
tahun 2017). Saat ini kota Bandar Lampung merupakan pusat jasa, perdagangan, dan
perekonomian di provinsi Lampung.
5. Kamera
4. Waktu dan Tempat
5. Peta Lokasi
SORE
TIMUR (JL.SULTAN AGUNG) SELATAN (KI MAJA) BARAT (JL.SULTAN AGUNG) UTARA (KI MAJA)
JUMLAH KENDARAAN BERHENTI 88 JUMLAH KENDARAAN BERHENTI 64 JUMLAH KENDARAAN BERHENTI 49 JUMLAH KENDARAAN BERHENTI 68
JUMLAH KENDARAAN TIDAK BERHENTI 103 JUMLAH KENDARAAN TIDAK BERHENTI 113 JUMLAH KENDARAAN TIDAK BERHENTI 96 JUMLAH KENDARAAN TIDAK BERHENTI 119
ANALISIS
Timur
Analisis
Timur
Dari tabel diatas dapat dihitung Panjang antrian rata-ratanya adalah 10 m selain itu
dapat dilihat bahwa panjang antrian terbesar terjadi yaitu sepanjang 16 m, hal ini
dikarenakan jam saat berangkat kantor akibatnya banyak kendaraan yang melintas
melewati simpang JL.sultan agung ini.
Selatan
Dari tabel diatas dapat dihitung Panjang antrian rata-ratanya adalah 11 m selain itu
dapat dilihat bahwa panjang antrian terbesar terjadi yaitu sepanjang 14 m, hal
ini dikarenakan jam saat berangkat kantor dan menuju pasar akibatnya banyak
kendaraan yang melintas melewati simpang JL.sultan agung ini.
Barat
Dari tabel diatas dapat dihitung Panjang antrian rata-ratanya adalah 10 m selain itu
dapat dilihat bahwa panjang antrian terbesar terjadi yaitu sepanjang 13 m, hal
ini dikarenakan jam saat berangkat kantor dan menuju pasar akibatnya banyak
kendaraan yang melintas melewati simpang JL.sultan agung ini.
Utara
Dari tabel diatas dapat dihitung Panjang antrian rata-ratanya adalah 11.25 m selain
itu dapat dilihat bahwa panjang antrian terbesar terjadi yaitu sepanjang 18 m, hal
ini dikarenakan jam saat berangkat kantor dan menuju pasar akibatnya banyak
kendaraan yang melintas melewati simpang JL.sultan agung ini.
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil survey tundaan yang telah dilaksanakan didapatkan bahwa
pertundaan tertinggi simpang bersinyal di simpang JL.sultan agung pada pagi hari
terletak pada kaki simpang bagian timur yang mencapai 1.320 detik. Sedangkan
jumlah pertundaan terendah terjadi pada kaki simpang barat sebesar 735 detik.
Presentase kendaraan tertunda tertinggi pada simpang JL.sultan agung terjadi pada
kaki simpang bagian timur yang mencapai 85,44 %.
5.2 SARAN
Dari survei antrian dan tundaan diharapkan kepada pihak terkait untuk
memantau pergerakan di lampu merah dan pergerakan di Simpang NonApill demi
terciptanya pelaksanaan transportasi yang tertib dan nyaman. Serta untuk para
pelaku perjalanan untuk mematuhi semua tata tertib dalam berkendara.