Anda di halaman 1dari 4

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

BADAN PENGEMBANGAN SDM PERHUBUNGAN


SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT
Jl. Raya Setu No. 89 Bekasi 17520 Telp (021) 8254640 Fax (021) 82608995
website : www.sttd.ac.id 82608995 (021) 8254640
email: sttd_diklat@yahoo.com 29091561 29091561
sttd.diklat@gmail.com

UJIAN TENGAH SEMESTER


TAHUN AKADEMIK 2020/2021

Mata Kuliah Bahasa Indonesia Telah diperiksa & disetujui


Dosen Dr. Effrina Yuricki, M.Pd. Akademik Jurusan
Kelas, Program Studi TD 1.1, TD 1.3, MTP 1.3
Hari, Tanggal Rabu, 16 Desember 2020
Waktu 1 minggu
Sifat Ujian
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ __ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

PERHATIAN : SELAMA UJIAN BERLANGSUNG DILARANG KERJA SAMA

Buatlah analisis tentang kesalahan bahasa Indonesia yang meliputi kesalahan ejaan dan tanda baca, pilihan
kata, dan kalimat efektif pada karangan siswa di bawah ini.

Catatan:
- Ujian “take home” diketik pada kertas kuarto/A4 (minimal 5 lembar)
-Tulislah kesalahan yang ada pada karangan siswa dibawah ini disertai dengan analisis anda yang
dihubungkan dengan teori/materi.
- Batas pengumpulan ujian “take home” adalah 1 minggu setelah soal diterima.

Karangan siswa:

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat serta hidayah-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Dalam makalah ini kami membahas
“KUALITAS PELAYANAN PT.KERETAAPI INDONESIA TERHADAP PUBLIK”Makalah ini
kami buat guna memenuhi tugas dari Ibu EFFRINAYURICKI selaku pembimbing mata kuliahBahasa
Indonesia .

Kami harap makalah ini dapat menambah wawasan pembaca mengenai mata pelajaran Bahasa
Indonesia. Tak lupa kami berterimakasih kepada Ibu EFFRINAYURICKIpembimbing mata kuliah
Bahasa Indonesia kami, karena telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan sehingga kami
harapkan saran serta kritikan dari pembaca sekalian, khususnya pembimbing mata kuliah bahasa
Indonesia agar dapat meningkatkan mutu dalam penyajian berikutnya. Akhir kata kami ucapkan terima
kasih.

Bekasi,

Januari 2017

DANY RAMADHAN
DAFTAR ISI

Kata Pengatar…………………………………………………………………………2

Daftar Isi………………………………………………………………………………3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangMasalah………………..............................................................5

1.2 Rumusan Masalah…………………………..……………………………...…..5

1.3 Tujuan Masalah…………………………..………………………………….…5

BAB II TEORI

1.1 Tingkat Kepuasan Penumpang…………………………………………...……...8

2.2 Fasilitas dan Keamanan di Dalam Stasiun Maupun di Dalam Perjalanan ……...8

2.3 Penerapan Standar Pelayanan Minimum (SPM) yang Konsisten.. ………….….9

2.4 Prosedur Yang Sederhana dan Aman……………………………………………10

BAB III PEMECAHAN MASALAH


1.1 Sistem tiket elektronik dapat meningkatkan kenyamanan bagi para penumpang dan pengaruhnya terhadap
kinerja para pegawai........................................................11
1.2 Perbaikan kinerja p.t k.a.i atas adanya keterlambatan waktu berangkat dan waktu tiba kereta api khususnya
pada saat hari raya.......................................................12

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan..........................................................................................................14

3.2Saran....................................................................................................................14

3.3 Kritik....................................................................................................................14

Daftar Pusaka……………………………………………………………………….15
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sebagai moda transportasi alternative sektor darat, kereta api menjadi suatu pilihan tepat bagi
masyarakat untuk dapat menempuh perjalanan tanpa hambatan. 1Padatnya kendaraan bermotor di
perkotaan yang kian meciptakan kemacetan dimana-mana, menjadikan suatu alasan utama bagi
masyarakat untuk beralih transportasi dengan kereta. Kereta api memiliki karakteristik dan keunggulan
yang lebih disbanding rivalnya yaitu bus dan angkutan umum dimana kereta memiliki karakteristik dan
keunggulan khusus , terutama dalam kemampuannya untuk mengangkut, baik orang maupun barang
secara masal, menghemat energy, menghemat pengguna ruang, memiliki tingkat pencemaran yang
rendah dan yang terpenting adalah kecepatannya yang dapat menghemat waktu perjalanan.Tak heran
bilamana kereta api menjadi moda transportasi darat yang sangat diminati para penumpang untuk dapat
dengan cepat sampai ketempat tujuan. Kebutuhan masyarakat akan transportasi ini meningkat
intensitasnya ketika memasuki hari libur dan menjelang lebaran. Namun intensitasnya untuk hari kerja
para pekerja tidaklah sebanyak hari libur dan menjelang hari raya dikarenakan memang lokasi pekerjaan
dapat terjangkau dengan baik bilamana menggunakan motor, mobil, bus atau angkutan umum.
Namun, seiring meningkatnya jumlah penduduk dan meningkatnya minat masyarakat terhadap
kereta api khususnya peningkatan intensitas di hari libur dan saat menjelang hari raya, kualitas
pelayanan publik kereta api Indonesia kian dinilai buruk/tidak maksimal dalam melayani, baik
pelayanan secara administrasi, teknis, fasilitas, dan juga keamanan. Dari segi administrasi penumpang
banyak sekali dikecewakan dengan harga karcis/tiket yang melambung, pendaftaran online yang
terkadang sulit diakses, atau bahkan hingga kehabisan karcis/tiket, dari segi fasilitas dan keamanan yang
dibeikan, fasilitas didalam stasiun maupun didalam kereta pun semakin tidak layak, begitu juga
keamanan yang kurang menjamin. Lebih dari itu, kepastian jadwal keberangkatan pun tidak pasti. Hal
ini membuat para penumpang terlantar di stasiun dan harus menunggu berjam-jam. Keluhahan-keluhan
masyarakat terhadap pelayanan kereta api dalam keadaan yang luar biasa (hari libur dan saat menjelang
hari raya) ini menjadi cerminan kualitas pelayanan publik yang tidak maksimal dari transportasi kereta.
Kenyataan ini menjadi bahan evaluasi bagi P.T kereta api Indonesia untuk lebih meningkatkan kualitas
pelayanan yang mengakomodasi kebutuhan transportasi masyarakat.
Salah satu usaha untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, P.T K.A.I menerapkan sistem
tiket elektronik untuk kerata api KRL AC. Dalam rangka penerapan layanan tiket elektronik ini,
pemerintah telah menambah gerbong kereta api AC (air conditioner) yang diharapkan dapat
meningkatkan pelayanan bagi arus penumpang dan barang. Dengan penggunaan gerbong yang nyaman
tersebut, tentunya harga tiket untuk gerbong yang nyaman akan sedikit lebih mahal dibandingkan harga
tiket dengan menggunakan gerbong tanpa AC. Perbedaan yang sangat signifikan antara sistem tiket
manual dengan sistem tiket elektronik adalah bentuk pelayanan kepada penumpang. Seperti perlakuan
khusus terhadap penumpang tiket elektronik dengan tidak perlu berdiri dalam antrian untuk
mendapatkan tiket kereta api serta memiliki jalur pintu masuk dan keluar yang resmi tersendir sehingga
tidak berdesak-desakan dengan penumpang tiket manual. P.T K.A.I menerapkan sistem tiket elektronik
untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanan yang diharapkan, dan juga diharapkan dapat memberikan
kepuasan kepada para penumpang dengan memberikan pelayanan yang profesional yaitu dengan adanya
sistem tiket elektronik, sehingga penumpang merasa nyaman dalam menggunakan transportasi kereta
api.
Pihak penyedia layanan kereta api sendiri memberikan laporan bahwa pelayanan publik bagi
penumpang kereta api sudah semakin baik. PT KAI
mulai membenahi berbagai pelayanan kepada para pengguna jasa kereta api di
Indonesia. Beberapa transformasi yang dilakukan di antaranya pemberlakuan sistem boarding, kapasitas
penumpang 100%, larangan merokok di stasiun dan di dalam kereta, larangan pedagang asongan di

1
Radityowisnu. 2011. Kualitas Pelayanan Publik Kereta Api. Jakarta: Railfans
stasiun dan di dalam kereta, fasilitas stasiun yang semakin lengkap, perluasan peron dan tempat parkir
stasiun, serta sistem penjualan tiket yang semakin modern.2

1.2 Rumusan Masalah

1.      Apa sajakah yang menjadi indikator penentu baik-buruknya kualitas pelayanan publik kereta api
Indonesia dalam melayani kebutuhan transportasi masyarakat?
2.      Dengan adanya penerapan sistem tiket elektronik apakah bisa meningkatkan kenyamanan para
penumpang kereta api dan apakah mempengaruhi kinerja para karyawan yang sudah terbiasa dengan
sistem tiket manual?
3.      Kereta api sebagai mode transportasi alternatif tanpa hambatan dan biaya terjangkau seharusnya
dapat memberi pelayanan yang maksimal dan tepat waktu, bagaimanakah seharusnya P.T K.A.I
memperbaiki kinerja pelayanan atas adanya keterlambatan waktu berangkat dan waktu tiba kereta api
khususnya pada saat hari raya?

1.3 Tujuan Masalah


Baik buruknya pelayanan yang diberikan akan sangat tergantung dari persoalan sumber daya
manusia (SDM) di tubuh P.T K.A.I itu sendiri. Dalam artian bagaimana mereka mampu memberikan
pelayanan dengan baik, jika setiap saat mereka selalu dihantui berbagai persoalan keseharian yang harus
segera dicarikan solusinya. Misalnya terkait dengan pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari, uang
sekolah anak, pelayanan kesehatan, dan berbagai kebutuhan hidup lainnya, yang tentunya suka atau
tidak suka akan bersinggungan dengan pelayanan yang diberikan.

Untuk meningkatkan pelayanan P.T Kereta Api Indonesia (KAI), di tengah banyaknya persoalan
teknis maupun klasik yang menggayuti satu-satunya pengelola moda transportasi kereta api di negeri ini.
Terlebih lagi selama ini, jajaran P.T K.A.I baik mereka yang berada di pusat maupun daerah, tampaknya
sudah terbiasa dengan layanan apa adanya karena memangtidak ada saingan.

Sebenarnya semua masalah tersebut bisa dengan mudah diperbaiki, bila saja semua mengerti
posisinya. P.T K.A.I ibarat sebuah perusahaan yang harus bergulir, mencari untung, berkompetisi, dan
membayar biaya rutin serta berinventasi. Dan semua itu tentu membutuhkan modal, berupa dana segar
salah satunya. Dan salah satunya lagi dengan memperbaiki gerbong-gerbong yang rusak, mengecet
ulang gerbong, memperbaiki barang-barang seperti bangku penumpang, serta membuka lowongan
pekerjaan khususnya untuk seorang masinis sehingga tidak kekurangan armada dan menitik beratkan
kepada keamanan stasiun juga yaitu dengan cara menyebarkan petugas-petugas di tempat stasiun yang
vital sehingga meminimumkan perbuatan-perbutan kriminal dan fasilitas menunggu pengguna kereta api
yang nyaman dan aman.

Jadi intinya pelayanan yang diberikan akan sangat terkait atau berkorelasi positif dengan tingkat
kesejahteraan yang diperoleh. Sebab bagaimanapun, terjadinya peningkatan kesejahteraan, setidaknya
akan mampu memicu kinerja pelayanan yang dilakukan pegawai P.T K.A.I.

2
PT. Kereta Api Indonesia (Persero),Laporan Tahunan 2012, Jakarta: PT KAI

Anda mungkin juga menyukai