Anda di halaman 1dari 58

LAPORAN HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PT. PUDAK SCIENTIFIC

PENGGUNAAN CIRCULAR SAW DAN BOR

TANGAN DALAM PROSES PELUBANGAN

PAPAN KAYU MDF

Disusun Oleh

NAMA : RENDRA ALRIZKY

NIS : 212210064

KELAS : XI (SEBELAS)

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK PEMESINAN

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI


JAWA BARAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
NEGERI 1 KATAPANG TAHUN AJARAN 2020/2021
JL. Ceuri Terusan Kopo KM. 13,5 Katapang, Kec.
Katapang, Kab. Bandung, Prov. Jawa Barat
Telp./Fax : 022-5893737
Email:smkn1katapang@bdg.centrin.net.id

SMK NEGERI 1 KATAPANG - KABUPATEN


BANDUNG

Disetujui / Disahkan Oleh :

Kepala Kompetensi Keahlian Guru Pembimbing

Drs. Winarko Fahmy Febi Ramdhani, M.Pd.


NIP. 19651015 200012 1 002 NIP.

Mengetahui:

Kepala SMK Negeri 1 Katapang Waka Urusan Hubin


Drs. Agus Rukmantara M.M H.Milad .D.I,S.Pd,ST,M.M.Pd
NIP. 19650312 000031 003 NIP. 19670619 200012 1 001

PT. PUDAK SCIENTIFIC

Disetujui / Disahkan Oleh:

Pebimbing

Gunandri Resmawan P.
NIP. 11160026
KATA PEN GANTAR

Alhamdulillaahi robbil ‘aalamiin. puji dan syukur penulis

panjatkan kepada Illahirobbi yang telah memberikan rahmat dan

karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktik

kerja lapangan ini tanpa banyak hambatan yang cukup berarti.

Praktik kerja lapangan ini merupakan salah satu hal yang wajib

ditempuh oleh siswa/i Sekolah Menengah Kejuruan. Laporan

praktik kerja lapangan ini disusun sebagai pelengkap praktik kerja

lapangan yang telah dilaksanakan selama 3 bulan di sekolah

dibawah bimbingan langsung PT. PUDAK SCIENTIFIC khususnya

di divisi Otomotif sebagai salah satu komponen kurikulum. Penulis

selaku siswa di SMK Negeri 1 Katapang tentunya wajib mengikuti

kegiatan tersebut agar dapat lulus dan dapat melanjutkan ke

jenjang selanjutnya.

Dalam menyelesaikan laporan praktik kerja lapangan, penulis

tidak terlepas dari bimbingan dan masukan beberapa pihak kepada

penulis, untuk itu penulis menyampaikan banyak terimakasih

kepada :

1. Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga

penulis dapat menyelesaikan praktik kerja lapangan beserta

laporan ini tanpa banyak hambatan yang cukup berarti.

2. Orang tua yang tidak henti-hentinya memanjatkan do’a


3. Bapak Drs. Agus Rukmantara M.M selaku kepala sekolah SMK

Negeri 1 Katapang.

4. Pihak HUBIN, H. Milad Doso Ismoyo, S.Pd, ST., M.M.Pd.

5. PT. PUDAK SCIENTIFIC yang telah bersedia membimbing

penulis dalam melaksanakan praktik kerja lapangan di sekolah.

6. Bapak Stanley W. sebagai Direktur PT . PUDAK SCIENTIFIC

7. Bapak Drs. Winarko selaku kepala program Teknik Pemesinan

di SMK Negeri 1 Katapang.

8. Bapak Fahmi Febi Ramdhani S.Pd selaku pembimbing saat

praktik kerja lapangan sekaligus pembimbing dalam penyusunan

laporan praktik kerja lapangan.

9. Bapak Gunandri Resmawan S.T selaku pembimbing saat praktik


kerja lapangan.

10. Seluruh rekan praktik kerja lapangan yang tidak bisa penulis

sebut namanya satu persatu, karena telah banyak berbagi

waktu, informasi dan ilmu pengetahuan selama praktik kerja

lapangan berlangsung.

11. Semua pihak yang tidak penulis sebut namanya yang membantu

penulis selama penulis menyelesaikan praktik kerja lapangan

beserta laporannya.

12. Frank Ocean, Playboi Carti, Pheobe Bridgers, Drain Gang, Tyler

the Creator, SZA, Vince Staples, Yves Tumor, Destroy Lonely,

NewJeans, Jean Dawson, Wicigo Shawty, dan Rekah yang

karyanya telah menemani dalam proses pembuatan laporan.


Dengan dibuatnya karya tulis laporan Praktik Kerja Lapangan

SMKN 1 Katapang ini, penulis menyadari begitu banyak

kekurangan dan kekeliruan dalam laporan ini, baik dari materi

maupun teknik penyajiannya, mengingat masih kurangnya

pengetahuan dan pengalaman penulis sehingga laporan ini jauh

dari kata sempurna. Oleh karena itu semua, penulis meminta maaf

yang sebesar-besarnya. Penulis sangat mengharapkan dan

menerima kritik & saran yang membangun.

Semoga Laporan ini dapat dijadikan tolak ukur untuk

mewujudkan upaya peningkatan kualitas siswa/i khususnya jurusan

Teknik Pemesinan di SMKN 1 Katapang. Semoga laporan ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak. Aamiin yaa robbal ‘aalamiin

Bandung, Februari 2023

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan (PKL)

Dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia

dalam menjalani Asian Free Trade Area (AFTA) dan Asian Free

Labour Asia (AFLA), Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

(UUSPN) No.20 tahun 2003 pasal 15, menyatakan bahwa

pendidikan menengah kejuruan bertujuan untuk menyiapkan peserta

didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Tujuan tersebut

dijabarkan lagi oleh Dikmenjur (2003) menjadi tujuan umum dan

tujuan khusus, sebagai berikut:

Tujuan umum, sebagai bagian dari sistem pendidikan

menengah kejuruan SMK bertujuan untuk :

1. Menyiapkan peserta didik agar dapat menjalani kehidupan

secara layak.

2. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik.

3. Menyiapkan peserta didik agar menjadi warga negara yang

mandiri dan bertanggung jawab.

4. Menyiapkan peserta didik agar memahami dan menghargai

keanekaragaman budaya bangsa Indonesia.

5. Menyiapkan peserta didik agar menerapkan dan memelihara

budaya hidup sehat, memiliki wawasan lingkungan, pengetahuan

dan seni.

Tujuan khusus, SMK bertujuan :


1. Menyiapkan peserta didik agar dapat bekerja, baik secara

mandiri atau mengisi lapangan pekerjaan yang ada di dunia

usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat

menengah, sesuai dengan bidang dan program keahlian yang

diminati.

2. Membekali peserta didik agar mampu memilih karir, ulet, dan

gigih dalam bidang keahlian yang diminati.

3. Membekali peserta didik dengan Ilmu Pengetahuan dan

Teknologi (IPTEK) agar mampu mengembangkan diri sendiri

melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Sebagai upaya yang dilakukan pemerintah yaitu dengan

menciptakan sistem pendidikan yang terarah dan terpadu. Sistem

pendidikan tersebut diharapkan dapat mewujudkan manusia

Indonesia seutuhnya yang mampu mendukung pembangunan

nasional yang dinamis menuju perbaikan tingkat perekonomian

nasional yang berdasarkan atas percaya diri sendiri dan terorientasi

pada kemajuan bangsa.

Untuk mendukung pendidikan tersebut maka pemerintah

mendirikan lembaga–lembaga pendidikan umum dan kejuruan.

Lembaga–lembaga tersebut dimaksudkan sebagai tempat

pembinaan, pendidikan serta pelatihan guna menciptakan kader-

kader bangsa yang bertanggung jawab dan terampil.

Pendidikan merupakan pilar dan alat utama pembangunan


sumber daya manusia. Secara jelas berperan membentuk peserta

didik menjadi aset bangsa yang diharapkan menjadi manusia

produktif untuk menghasilkan dan menciptakan produk unggulan

industri Indonesia dalam menghadapi pasar global manusia.

Sumber daya manusia yang terdidik dan terlatih adalah

andalan utama untuk menentukan suatu keunggulan. Keahlian

profesional tenaga kerja yang terlibat dalam proses produksi akan

menentukan mutu, biaya produksi dan penampilan kualitas akhir

produksi industri sekaligus menjadi faktor penentu daya saing produk

industri tersebut.

Untuk mendukung siswa dan memperoleh kemampuan dasar

tersebut maka mereka diwajibkan mengikuti kegiatan Praktik Kerja

Lapangan ini. Produksi yang dilakukan di dunia usaha dan dunia

industri yang relevan dengan program keahlian sehingga apa yang

mereka dapatkan selama proses belajar di sekolah memiliki link dan

match dengan DU/DI dan mendapat pengalaman nyata serta relevan

dengan kebutuhan kerja atau industri bila siswa tersebut sudah lulus

dari sekolah.

SMK Negeri 1 Katapang Kabupaten Bandung merupakan

salah satu sekolah kejuruan yang menerapkan sistem BBC selama

tiga tahun yang didirikan pemerintah sebagai sarana untuk mendidik,

melatih dan menghasilkan manusia yang siap kerja di berbagai

sektor pembangunan. Dengan demikian, jelas bahwa pendidikan


kejuruan sangatlah penting guna memenuhi lapangan pekerjaan

yang telah ada.

1. 2. Pengertian Praktik Kerja Lapangan

Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah proses

pembelajaran produktif yang dilaksanakan di Dunia Usaha/

Industri.

Program pembelajaran yang dilakukan di Industri tersebut

meliputi:

1. Praktik dasar kejuruan, dapat dilaksanakan sebagian di

sekolah dan sebagina di industri sesuai dengan jumlah jam

yang ditentukan oleh kurikulum. Praktik dasar kejuruan

dilaksanakan di industri apabila industri pasangan memiliki

fasilitas pelatihan. Sebaliknya, apabila industri tidak

memiliki fasilitas pelatihan di industrinya maka kegiatan

praktik dasar kejuruan sepenuhnya dilaksanakan di

sekolah.

2. Praktik keahlian produktif dilaksanakan di industri dalam

bentuk “magang” atau “on the job training”, yaitu kegiatan

mengerjakan pekerjaan produksi atau jasa (pekerjaan yang

sesungguhnya) di industri/ perusahaan.

3. Pengaturan program a dan b harus disepakati pada awal


program oleh kedua pihak.

Pendidikan sistem ganda adalah suatu bentuk

penyelenggaraan pendidikan keahlian profesional yang

memadukan secara sistematik dan sesinkron program

pendidikan di sekolah dan program pengusaan keahlian yang

diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di Dunia Usaha/

Industri, secara terarah untuk mencapai suatu tingkat keahlian

profesional tertentu sehingga tercapai link and match antara

dunia pendidikan dan dunia industri.

Pada dasarnya umur ilmu pengetahuan, teknik dan skill dapat

dipelajari, sebaliknya “kiat” adalah suatu yang tidak dianjurkan

tetapi hanya dapat dikuasai melalui praktik lini produksi

langsung pada bidang profesi itu sendiri. Oleh karena itu

keahlian profesi ditentukan dan diukur oleh jumlah

pengalaman kerja dan jam terbangnya, bukan oleh fasilitas

yang serba lengkap dan modern. Secanggih apapun alat yang

dimiliki sekolah untuk praktik siswa hanya mampu menjanjikan

proses simulasi dan imitasi atau tiruan, dan tidak akan

memberikan kemampuan profesional tanpa peran serta Dunia

Usaha/ Dunia Industri serta masyarakat pada umumnya.

Atas dasar tersebur Dunia Usaha/ Industri serta

masyarakat sudah waktunya berperan paktif membantu suswa

Sekolah Menengah Kejuruan melaksanakan Praktik Kerja


Industri, karena Praktik Kerja Industri merupakan salah satu

model pendidikan yang paling efektif dan efsien mendekati

Dunia Kerja yang sebenarnya, yaitu Link and Match antara

dunia pendidikan dan dunia kerja, seperti yang diterapkan di

Jerman, Perancis, Jepang, Korea Selatan, Amerika dan

Negara maju lainnya.

Salah satu kegiatan dalam Praktik Kerja Industri adalah

Praktik Lini Produksi (PLP), yaitu pembelajaran yang

dilakukan siswa di Dunia Usaha/ Industri untuk mendapatka

pengalaman yang sesuai dengan bidang keahlian mereka

sehingga menjadi calon tenaga kerja yang siap pakai dan

profesional memenuhi standar DU/DI.


1. 3. Landasan Hukum Praktik Kerja Lapangan

Ada beberapa peraturan tentang Paktek Kerja Lapangan

(PKL) dan putusan Menteri. Adapun landasan hukum

pelaksanaan praktik kerja lapangan adalah:

1. UU No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Permendikbud No.81A tahun 2013 tentang Implementasi

Kurikulum 2013.

3. Permendikbud No.103 tahun 2014 tentang pembelajaran

pada Pendidikan dasar dan menengah.

4. Permendikbud No.104 tahun 2014 tentang Penilaian Hasil

Belajar oleh pendidik pada Pendidikan dasar dan

Pendidikan menengah.

5. Permendikbud No.105 tahun 2014 tentang pendampingan

pelaksanaan kurikulum 2013 pada Pendidikan dasar dan

Pendidikan menengah.

6. “Masyarakat sebagai mitra pemerintah berkesempatan

yang seluas-luasnya untuk berperan serta dalam

penyelenggaraan Pendidikan nasional “ (UUSPN Bab XIII

psl 47 ayat (1) )

7. ”Peran serta masyarakat dapat berbentuk pemberian

kesempatan untuk magang atau pelatihan kerja “ (PP No

39 /1992 Bab III psl 4 butir (8))

8. ”Pemerintah dan masyarakat menciptakan peluang yang


lebih besar untuk meningkatkan peran serta masyarakat

dalam sistem Pendidikan nasional.” (PP No 39 / 1992 Bab

VI psl 8 butir (2))

9. Peraturan pemerintah no.19 tahun 2005 tentang standar

nasional Pendidikan.

10. Peraturan gubernur Jawa Barat pembentukan Optimalisasi

Pendidikan kejuruan melalui Lembaga Three Partied

bidang Pendidikan antara dinas Pendidikan provinsi

dengan dinas tenaga kerja dan transmigrasi jawa barat dan

dunia usaha / dunia industri jawa barat maupun di luar

provinsi Jawa Barat maupun luar Provinsi Jawa barat

tahun 2009.

11. Kurikulum 2013 SMKN 1 Katapang – Kab. Bandung

1. 4. Tujuan Praktik Kerja Lapangan

Tujuan penyelenggaraan Praktik Kerja lapangan


adalah:

1. Memperkokoh “Link and Mach” (Keterpaduan Kerjasama)

antara sekolah dengan dunia kerja/ industri.

2. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan

tenaga kerja yang berkualitas profesional.

3. Memberikan pengalaman dan penghargaan terhadap

pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan.


4. Membekali siswa dengan pengalaman sebenarnya dalam

dunia kerja sebagai persiapan guna menyesuaikan diri

dengan Dunia Usaha/ Industri.

5. Memantapkan disiplin, percaya diri dan tanggung jawab

dalam melaksanakan tugas.

6. Mendorong Menjajagi penempatan dan lowongan kerja

untuk lulusan setelah mereka melakukan pendidikannya.

7. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki kehlian

profesional (dengan tingkat pengetahuan, keterampilan

dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan

kerja).

1. 5. Manfaat Penyelenggaraan Praktik Kerja Lapangan

1. Dapat mempelajari desain Dapat mengetahui berbagai

macam kegiatan desain tooling dan produksi di

perusahaan.

2. Memperoleh penjelasan mengenai tahapan proses

perencanaan pembuatan komponen sampai komponen

diproduksi.

3. Memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang tidak

didapatkan di perkuliahan.
1. 6. Latar Belakang Pembuatan Laporan

Pembuatan laporan praktik kerja lapangan ini

dilatarbelakangi oleh kewajiban siswa pada pihak sekolah

maupun pihak perusahaan tentang apa saja yang siswa

dapatkan selama menjalankan praktik kerja lapangan.

1. 7. Tujuan Pembuatan Laporan

Tujuan pembuatan laporan ini adalah sebagai berikut:

1. Agar siswa mampu memahami, memantapkan dan

mengembangkan pelajaran yang diperoleh di sekolah dan

penerapan di dunia usaha/dunia industri.

2. Siswa mampu mencari alternative pemecahan masalah

kejuruan yang lebih luas dan mendalam yang dituangkan

dalam buku laporan.

3. Mengumpulkan data guna kepentingan sekolah dan siswa

yang bersangkutan.

4. Menambah perbendaharaan perpustakaan sekolah dan

menunjang peningkatan wawasan dan pengetahuan siswa

berikutnya.
1. 8. Pembatasan Masalah

Penulis melakukan PKL selama tiga bulan di sekolah

dengan bimbingan langsung dari CV. PUDAK SCIENTIFIC

Pada laporan ini masalah yang akan penulis bahas mencakup

kegiatan yang dilalukan selama melaksanakan praktik kerja

lapangan yang meliputi “Pelubangan Papan MDF

menggunakan Circular Saw”.


1. 9. Sistematika Penulisan Laporan

Sebelum Penyusunan melanjutkan ke Bab selanjutnya,

terlebih dahulu penyusun ingin menjelaskan tentang

Sistematika Penulisan Laporan ini. Dimana Bab ini secara

umum adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan

1.2. Pengertian Praktik Kerja Industri

1.3. Landasan Hukum Praktik Kerja Industri

1.4. Tujuan Praktik Kerja Lapangan

1.5. Manfaat Penyelenggaraan Praktik Kerja


Lapangan

1.6. Latar Belakang Pembuatan Laporan

1.7. Tujuan Pembuatan Laporan

1.8. Pembatasan Masalah

1.9. Sistematika Penulisan Laporan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Berdirinya Perusahaan

2.2. Struktur Organisasi

2.3. Visi, Misi, dan Tujuan PT. Dirgantara Indonesia

2.3.1 Visi Perusahaan

2.3.2 Misi Perusahaan

2.3.3 Tujuan Perusahaan


2.4. Lokasi Perusahaan
2.5. Tugas dan Fungsi Kerja

BAB III LANDASAN TEORI

3.1 Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup


3.1.1 Pengertian K3LH

3.1.2 Alasan Utama Mengapa Suatu


Perusahaan Melaksanakan K3LH

3.1.3 Ciri-ciri perusahaan yang memperhatikan


K3LH

3.1.4 Manfaat dari K3LH

3.1.5 Kepentingan Menerapkan K3LH

3.1.6 Alat Pelindung Diri (APD)

3.2 Macam Macam Alat Ukur

3.2.1 Jangka Sorong

3.2.2 Mistar Baja

3.3 Teori Circular Saw

3.3.1 Pengertian Circular Saw

3.3.2 Prinsip Curcilar Saw

3.3.3 Fungsi Circular Saw

3.3.4 Jenis-Jenis Circular Saw


3.3 Teori Mesin Bor Tangan

3.3.1 Pengertian Mesin Bor Tangan

3.3.2 Prinsip Mesin Bor Tangan

3.3.3 Fungsi Mesin Bor Tangan

3.3.4 Jenis-Jenis Mesin Bor Tangan

3.3.5 Jenis-Jenis Mata Mesin Bor Tangan

BAB IV URAIAN KHUSUS

4.1 Papan Kayu MDF

4.1.1 Pengertian Papan Kayu MDF

4.1.2 Fungsi Papan Kayu MDF

4.2 Proses Pelubangan Papan Kayu MDF

4.2.1 Jadwal Praktik

4.2.2 Jenis Pekerjaan yang Dilakukan


BAB II

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Dan Perkembangan Perusahaan

Gambar 2.1 Logo CV. Pudak Scientific

CV. Pudak Scientific ini didirikan di kota Bandung pada tahun

1978. CV. Pudak Scientific adalah perusahaan yang bergerak di

bidang alat peraga pendidikan yang berlokasi di Jl Pudak No. 4

Bandung. Nama Pudak ini sendiri diambil dari salah satu jenis bunga

yang sangat harum baunya dan umumnya tumbuh di daerah Pulau

Jawa.

Sejak awal, CV. Pudak Scientific memiliki tujuan untuk

menjadi mitra terpercaya dalam bidang alat pendidikan, CV. Pudak

Scientific melakukan pengembangan produksi dan distribusi

berbagai jenis produk alat peraga pendidikan untuk jenjang

pendidikan mulai dari Sekolah Dasar, Sekolah Menengah dan

Kejuruan hingga Universitas dan lembaga pendidikan tinggi lainnya.


Gambar 2.2 Bangunan CV. Pudak Scientific

Pada tahun 1978 CV. Pudak Scientific menggunakan

bangunan seluas 600 m² yang berlokasi di Jl Pudak No. 4 Bandung,

sebagai workshop sederhana dengan fasilitas mesin bekas dan

instrumen yang terbatas.Lalu pada tahun 1980 dibentuklah divisi

kayu dan elektronika untuk mendukung pengembangan produk.

Selanjutnya pada tahun 1981 divisi gelas mulai dibentuk dengan ada

beberapa orang pengrajin gelas sebagai pekerjanya, untuk

memenuhi permintaan yang terus meningkat dari konsumen. Pada

tahun 1982 pengembangan lanjutan diadakan oleh CV. Pudak

Scientific dengan adanya divisi plastik.

Ditahun-tahun berikutnya yaitu sekitar tahun 1984 bangunan

workshop baru seluas 800m² dibangun untuk menambah kapasitas

produksi yang semakin meningkat, dengan adanya permintaan

berbagai jenis alat peraga sains untuk sekolah dasar dan sekolah

menengah. Selanjutnya pada tahun 1987 Tim Astronaut Indonesia

menunjuk CV. Pudak Scientific untuk berpartisipasi dalam desain

dan pembuatan germinator yang akan digunakan oleh DR. Pratiwi


Soedarmono untuk percobaan di luar angkasa bersama dengan

NASA.

Workshop baru seluas 1000 m2 didirikan untuk memperluas

kapasitas produksi sejalan dengan adanya permintaan alat peraga

dari Departemen Agama untuk digunakan di madrasah. Pada tahun

1990 Partisipasi pada pameran Ristek 1990 yang diselenggarakan

oleh Departemen Riset dan Teknologi di Jakarta. Menerima

penghargaan UPAKARTI 1990 dari Presiden Soeharto sebagai

pioneer dalam bidang industri alat peraga pendidikan.

Pada tahun 1991 Pendirian bangunan pabrik baru seluas

6000 m2 pada tanah seluas 20000 m2 di kawasan industri Gedebage,

Jalan Soekarno-Hatta, Bandung. Di pabrik baru proses produksi

modern dan administrasi produksi mulai diterapkan sebagai standar,

sehingga menghasilkan produk yang berkualitas.

Pada tahun 1992 kerjasama dengan perusahaan Jepang,

Iwaki Glass, sebagai pemegang lisensi merek pyrex dari Amerika.

Sejak saat itu glasswares bermutu dan kualitas ekspor dibuat di

Indonesia. Pengembangan bangunan kantor di Jl. Pudak no.4,

bangunan ini digunakan untuk ruang administrasi, ruang pamer dan

fasilitas R&D.

Pada tahun 1995 partisipasi di pameran Internasional untuk

pertama kalinya, di HANNOVER MESSE '95 di Jerman. Di pameran

ini Indonesia menjadi partner country dalam rangka Indonesia Emas


50 tahun kemerdekaan dan dihadiri oleh Presiden Soeharto.

Partisipasi pada pameran industri di Ho Chi Minh City sesuai

undangan dari pemerintah Vietnam, kunjungan delegasi kementerian

pendidikan Vietnam ke pabrik Pudak Scientific dan beberapa sekolah

menengah di Bandung. Kemudian pemerintah Vietnam mulai

memesan alat peraga dari Indonesia.

Pada tahun 1996 ekspor alat peraga buatan Pudak Scientific

untuk pertama kalinya ke Malaysia dan Vietnam. Menjadi anggota

WORLDDIDAC, yaitu asosiasi industri alat peraga pendidikan

internasional yang berkedudukan Bern, Swiss.

Pada tahun 1997 diundang oleh pemerintah Vietnam dan

Malaysia untuk turut serta dalam supply alat peraga pendidikan sains

yang dibiayai oleh World Bank. Pameran Qualification Asia Exhibition

(Q-Asia), yang berlangsung di Balai Sidang Senayan Jakarta.

Pada tahun 1999 kerjasama dengan Politeknik Negeri

Bandung untuk riset dan pengembangan alat peraga untuk SMK.

Tahun 2000 pameran di Worlddidac Basel, Swiss. Tahun 2004

pameran di Worlddidac Zurich, Swiss.Tahun 2005 turut serta pada

pameran REBUILD IRAQ di Amman, Jordania.

Pada tahun 2006 Pudak Scientific mendapatkan Gold Award

Of Indonesia Good Design 2006 berdasarkan keputusan Dewan Juri

IGDS 2006 yang dipimpin oleh Prof. Widagdo untuk kategori

peralatan pendidikan untuk produk “Kit Materi dan Perubahannya


untuk tingkat SMP”. Dan terakhir dilanjut pada tahun 2008 Pudak

Scientific memperoleh sertifikasi Quality Management System-ISO

9001:2000 dalam lingkup "The Manufacture of Precision Metal

Parts”.

2.2. Struktur Organisasi Pudak Scientific

Gambar 2. 3 Struktur Organisasi

Marketing memiliki peran sebagai penghubung Pudak Scientific

dengan konsumennya baik untuk permintaan retail atau permintaan

tender, dalam proses transaksi tender yang masuk, konsumen akan

mengajukan permintaan melalaui marketing. Setelah adanya proses

transaksi tersebut marketing akan meneruskan informasi order ke

beberapa bagian tertentu seperti Engineering, RD dan PPIC berbentuk

purches order yang berisikan informasi mengenai jenis order, produk

dan kualitas produk.

Engineering dan RD sebagai penanggung jawab teknis dan

desain dari sebuah produk dari gambar rancangan produk hingga

material yang digunakan untuk membuat produk tersebut. Gambar

rancangan produk dibuat dalam bentuk gambar teknik lengkap


dengan e-tiket yang berisikan informasi produk dari sebuah gambar

rancangan sehingga gambar tersebut telah tervalidasi dan

tervirifikasi sesuai dengan standar yang berlaku.

PPIC bertugas untuk merencanakan proses produksi mulai dari

break down hingga jadwal produksi untuk setiap order atau pesanan.

Dalam proses perencanaannya PPIC terlebih dahulu menerima input

berupa informasi dari bagian Engineering dan RD dalam bentuk

gambar dan Surat Perintah Kerja (SPK). Informasi tersebuat

digunakan untuk penyusunan kebutuhan material yang dibutuhkan

baik dari segi kualitas maupun kuantitas, bagian PPIC melakukan

pengendalian inpentorik berupa keterangan bahan baku atau raw

material yang akan digunakan. PPIC melakukan penjadwalan

produksi untuk seluruh produk yang di produksi di Pudak Scientific

mulai dari jadwal estimasi, pembelian dan kedatangan bahan baku

serta jadwal dan estimasi pengerjaan produksi untuk setiap works

center hingga produk tersebut dapat di rilis untuk dikirim ke

konsumen.

Purchasing merupakan bagian yang melakukan peroses

pembelian produksi, baik bahan berupa bahan baku komponen,

bahan penolong dll. Dalam hal ini bagian purchasing menjadi

penghubung perusahaan dengan pihak eksternal (supllier).

QA (Quality Assurance) bagian perusahaan yang berfungsi

untuk menjamin mutu produk perusahaan agar selalu sesuai dengan


kebutuhan konsumen, baik yang diproduksi langsung maupun dari

pihak luar. Dalam menjamin mutu, QA (Quality Assurance)

mempunyai wewenang untuk mengapprove dan meriject produk

sesuai dengan spesifikasi Pudak Scientific yang didasari oleh sistem

penjamin mutu ISO 9001 2008. Aktivitas yang dilakukan umtuk

menjamin mutu tersebut dikenal dengan inpeksi, terdapat tiga inpeksi

yang dilakukan QA (Quality Assurance) diantaranya :

1. Incaming Quality Control

2. Inprosess Quality Control

3. Out Going Quality Control

Produksi bagian perusahaan yang berfungsi untuk memenuhi

kebutuhan konsumen secara langsung berupa jumlah produk yang

diproduksi berikut degan spesifikasi kebutuhan konsumen dalam

proses produksinya Pudak Scientific mempunyai beberapa bagian

works center diantaranya :

1. Bubut

2. Frais

3. Cat

4. Sablon

5. Injeksi Plastik
6. Otomotif

7. Kayu

8. Pon

9. Las

10. Furniture

11. Perakitan Mekanik

12. Fiber

13. Elektro

Gudang merupakan bagian perusahaan yang berfungsi untuk

penerimaan dan penyimpanan barang di Pudak Scintific. Terdapat

dua gudang yakni gudang komponen untuk penyimpanan komponen

dan produk afkir dan gudang bahan baku untuk penerimaan dan

penyimpanan bahan baku produk.

2.3. Visi dan Misi Perusahaan

Adapun visi dan misi Pudak Scientific ini sendiri adalah sebagai

berikut:

2.3.1. Visi

Menjadi perusahaan nasional terbesar di bidang alat

peraga pendidikan dan laboratorium dengan cakupan pasar

internasional.
2.3.2. Misi

1. Mengakomodasi semua level kebutuhan alat peraga

pendidikan dan laboratorium.

2. Menghasilkan produk yang berkualitas dengan standar

nasional maupun internasional.

3. Memperluas jaringan pemasaran baik nasional maupun

internasional.

4. Berkomitmen terhadap kepuasan pelanggan.

dapatkan selama menjalankan praktik kerja lapangan.

2.3.3. Tujuan Perusahaan

Pudak Scientific memiliki tujuan untuk menjadi mitra terpercaya

dalam bidang alat pendidikan, Kami melakukan pengembangan,

produksi dan distribusi berbagai jenis produk alat peraga pendidikan

untuk jenjang pendidikan mulai dari Sekolah Dasar, Sekolah

Menengah dan Kejuruan hingga Universitas dan lembaga pendidikan

tinggi lainnya.
2.4. Lokasi Perusahaan

Jl. Mekar Raya No.kav. 12, Mekar Mulya, Kec. Panyileukan, Kota

Bandung, Jawa Barat 40292, Indonesia

Gambar 2. 4 Denah Lokasi Perusahaan

.
BAB III

LANDASAN TEORI

3.1 Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup

3.1.1 Pengertian K3LH

Gambar 3.1 K3LH

K3LH adalah tentang Program Kesehatan, Keselamatan

Kerja dan Lingkungan Hidup pada suatu perusahaan atau

instansi. Maksud dari pengertian K3LH adalah memahami

dan menerapkan K3LH di setiap perusahaan. Tujuan dari

program K3LH adalah menciptakan suasana kerja yang

sehat, aman dan nyaman.

32
33

3.1.2 Alasan Utama Mengapa Suatu Perusahaan

Melaksanakan K3LH

1. Diwajibkan oleh Undang undang

2. Hak Asasi Manusia

3. Mengurangi beban ekonomi para pekerja

Keuntungan dari penerapan K3LH adalah terciptanya

hasil kerja yang optimal, karena suasana kerja yang

nyaman akan menghasilkan produksi yang lebih banyak

dan lebih bermutu. Jadi program K3LH ini bisa

mempengaruhi kuantitas dan kualitas hasil produksi

perusahaan yang menerapkan program K3LH di lingkungan

perusahaan.

3.1.3 Ciri-ciri perusahaan yang memperhatikan K3LH

1. Memberikan fasilitas seragam kerja dan sepatu

keselamatan.

2. Memasang atribut K3LH seperti tulisan yang

mengingatkan pekerja untuk selalu sadar akan

keselamatan, kesehatan dan kebersihan di lingkungan

perusahaan.

3. Memisahkan sampah organik dan non organik.

4. Menerapkan K3LH dalam prosedur dan sistem kerja.


34

3.1.4 Manfaat dari K3LH

Perusahaan akan menjadi lebih bermutu dan sistematik

untuk berkembang lebih cepat, dan pekerja menjadi lebih

aman, lebih sehat dan nyaman. Jika kenyamanan dalam

bekerja bisa terwujud, akan tercipta hubungan yang lebih

harmonis antara para pekerja dan perusahaan tempat

mereka bekerja sehingga menghasilkan produk yang

maksimal sesuai misi perusahaan.

3.1.5 Kepentingan Menerapkan K3LH

K3LH merupakan hal penting dalam setiap perusahaan.

Pertumbuhan dan pembangunan industri banyak

menimbulkan masalah terhadap manusia di setiap negara.

Contohnya adalah kecelakaan kerja, bermacam penyakit

akibat kerja, dan dampak lingkungan dari adanya industri.

K3LH merupakan hal penting bagi pekerja karena pekerja

yang menjadi penggerak industri dan posisi pekerja dalam

industri adalah yang utama dari sistem kerja, karena tanpa

adanya pekerja, tidak akan ada hasil industri. Oleh sebab

itu, agar industri bisa tumbuh dan berkembang dengan

cepat dan baik, maka sistem kerja di setiap industri harus

diatur dan dirancang dengan memperhatikan K3LH.


35

Karena setiap pekerja mempunyai hak untuk

memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan

kerja, moral, dan kesusilaan serta perlakuan yang sesuai

dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai

agama.

3.1.6 Alat Pelindung Diri (APD)

Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang

wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan resiko

kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan

orang di sekelilingnya. Oleh karena itu, APD sangat

diperlukan sehingga perusahaan menyediakan

perlengkapan perlindungan diri tersebut untuk semua

karyawannya, berikut macam-macam APD yaitu :

1. Baju Keselamatan

Tujuan dari memakai pakaian kerja adalah

sebagai pelindung badan dari pengaruh yang kurang

baik bagi tubuh atau memungkinkan untuk melukai

badan pekerja. Pakaian ini biasanya memiliki warna

cerah seperti orange dan hijau pupus agar mudah

terlihat.
36

Gambar 3.2 Baju Keselamatan

2. Sepatu Pelindung (Safety Shoes)

Sepatu Pelindung ini berfungsi untuk

melindungi kaki dari benturan atau tertimpa benda

berat, tertusuk benda tajam, terkena cairan panas

atau dingin, uap panas, bahan kimia berbahaya

ataupun permukaan licin.

Gambar 3.3 Sepatu Pelindung

3. Kacamata Pengaman

Pada pekerjaan pengelasan maupun

pekerjaan permesinan perlu menggunakan pelindung

mata dari
37

percikan api ataupun serpihan dari besi yang

mengalami proses pengerjaan permesinan.

Gambar 3.4 Kacamata Pengaman

3.2 Macam Macam Alat Ukur

3.2.1 Jangka Sorong

Gambar 3.5 Jangka Sorong

Kegunaan jangka sorong adalah:

1) Untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara

diapit.

2) Untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya

berupa lubang (pada pipa, maupun yang lainnya)

dengan cara di ulur.


3) Untuk mengukur kedalaman celah /

lubang pada suatu benda dengan cara

menancapkan atau menusukkan di

bagian pengukur.

3.2.2 Mistar baja

Mistar baja yaitu alat yang di gunakan

untuk mengukur 2 dimensi panjang lebar,

dan tebal ketelitiannya adalah ±

0,5 mm.

Gambar 3.6 Mistar Baja

Dalam membaca skala pada mistar, mata

harus tegak lurus dengan skala yang akan

dibaca. Cara penggunaannya:

 Rapatkan benda ukur pada

landasan tumpuan atau balok landas.

 Letakan mistar baja di atas benda


ukur, letakan titik nol atau ujung mistar

baja pada balok landas.

 Baca dimensi atau ukuran panjang benda


ukur.

3.3 Teori Circular Saw

3.3.1 Pengertian Circular Saw

Circular Saw atau gergaji piringan adalah sebuah gergaji

putar listrik yang menggunakan mata pisau atau bilah (blade)

melingkar yang digunakan untuk memotong material besi,

kayu, dan lain sebagainya. Diameter piringan gergaji dapat

mencapai 200-400 mm dengan ketebalan 0,5 mm. Ketelitian

gerigi pada keliling piringan memiliki ketinggian antara 0,25-

0,50 mm. Proses penggergajian ini selalu menggunakan cairan

pendingin. Toleransi yang dapat dicapai ± 0,5-1,5 mm.

Mesin circular saw yang memiliki beberapa keunggulan.

Mesin ini dapat dipasang secara praktis melalui handpiece

atau secara portable. Fungsi umum dari circular saw ini adalah

untuk memotong material.

3.3.2 Prinsip Circular Saw


Dimana pisau potong berbentuk lingkaran digerakkan

memutar dengan menggunakan motor listrik. Ketebalan benda

kerja yang dapat dipotong dengan gergaji circular atau gergaji

piringan tergantung pada jari-jari mata pisau yang bisa

dipasang pada mesin tersebut.

3.3.3 Fungsi Circular Saw

Fungsi utama circular saw adalah memotong dan melubangi

suatu benda kerja yang berbahan dasar seperti kayu, besi,

logam, keramik, granit, marmer dan batu alam.

3.3.4 Jenis-Jenis Circular Saw

a. Sidewinder

Sidewinder atau disebut juga gergaji in-line,

adalah jenis circular saw paling populer. Sidewinder

biasanya memiliki berat yang jauh lebih ringan

daripada jenis gergaji piringan lainnya. Mesin ini

juga dapat berputar pada kecepatan yang lebih

tinggi karena motor berada tepat di sebelah mata

gergajinya.
2

Gambar 3.7 Circular Saw Sidewinder

b. Circular Saw Bench

Circular saw bench atau yang kadang disebut

sebagai gergaji rip, digunakan untuk memotong

material seperti kayu. Sesuai dengan namanya,

mesin ini berbentuk bench dan memiliki mata pisau

pada permukaan mejanya. Kekurangan dari jenis

ini adalah memiliki resiko kontak yang tinggi antara

tangan pekerja dengan mata pisau.

Gambar 3.8 Circular Saw Bench


3

c. Vertival Circular Saw

Vertical circular saw adalah mesin dengan

desain gergaji yang bergerak vertikal ke bawah dan

fleksibel. Pengoperasiannya sederhana, dengan

desain yang kokoh dan pemotongan yang presisi,

menjadikan circular saw vertikal banyak digunakan

pada operasi pemesinan di bengkel dan pabrik.

Gambar 3.9 Vertical Circular Saw

d. Up-Stroking Circular Saw

Up stroking circular saw adalah mesin circular

saw dengan gergaji yang bergerak ke atas saat

memotong. Mesin jenis ini adalah jenis

penggergajian otomatis dan canggih dalam

mengerjakan jenis pemotongan yang berat.


Gambar 3.9 Up-Stroking Circular Saw

3.4 Teori Mesin Bor Tangan

3.4.1 Pengertian Mesin Bor Tangan

Mesin Bor Tangan merupakan mesin bor yang metode

pengoperasiannya dengan memakai tangan dan fisiknya

seperti pistol. Mesin bor tangan rata-rata diperlukan untuk

melubangi kayu, tembok ataupun plat logam. Khusus

dari mesin bor tangan ini tidak hanya bisa dipakai untuk

menciptakan lubang namun juga dapat dipakai untuk

mengencangkan baut ataupun melepas baut karena di

lengkapi 2 putaran yakni kanan dan kiri (reversible). Mesin bor

tangan ini tersedia dalam beraneka ragam ukuran, bentuk,

kapasitas, dan fungsinya masing-masing. Semua tipe memiliki

kelebihan dan kelemahan tersendiri karena mempunyai fungsi

dan kegunaan tersendiri.


3.4.2 Prinsip Mesin Bor Tangan

Prinsip kerja mesin bor sendiri yaitu poros mesin berputar,

dimana pada bagian ujungnya disambungkan mata bor yang

dapat mengebor terhadap benda kerja yang di jepit pada meja

mesin bor. Benda kerja diam dan mata bor bergerak secara

rotasi dengan kecepatan tertentu.

3.4.3 Fungsi Mesin Bor Tangan

a. Pembuatan Lubang

Mesin bor adalah alat yang ampuh yang digunakan untuk

memotong lubang bundar ke dalam atau menembus logam,

plastik, kayu, atau bahan padat lainnya dengan memutar dan

menggerakkan mata bor berputar pada benda kerja.

b. Operasi Drilling

Mesin Bor tidak hanya dapat diterapkan dalam proses

pengeboran, tetapi juga berguna untuk banyak proses lainnya.

Ada berbagai macam operasi yang dapat dilakukan pada

sebuah mesin bor, seperti plane drilling, step drilling, core

drilling, boring, counterboring, reaming, countersinking, spot

facing, tapping, and trepanning

c. Chamfering
Chamfering adalah proses menghilangkan tepi tajam dari

bentuk silinder. Berbagai Penggunaan Chamfer diantaranya,

Chamfer Pembersih Chip / Bram, Chamfer Pembuatan

Benang, Chamfer Pemasangan dudukan Kepala Baut,

Chamfer Pemasangan dudukan pake Keling

4. Kebutuhan Industri

Mesin bor digunakan secara luas di berbagai industri,

termasuk konstruksi, peralatan medis, transportasi, dan

peralatan elektronik. Berbagai jenis mesin bor digunakan

dalam aplikasi tertentu yang dapat membuat lubang dalam

berbagai ukuran dalam berbagai jenis bahan. Selain itu,

kapasitas mesin bor juga dapat berbeda karena kecepatan

spindel, ujung spindel, travel spindel dan motor listrik yang

digunakan pada mesin. Oleh karena itu, sangat penting untuk

memilih mesin bor yang tepat dan sesuai yang memenuhi

permintaan pelanggan agar sesuai dengan industri tempat

mereka bekerja.

3.4.4 Jenis-Jenis Mesin Bor Tangan


a. Mesin Bor Tangan Listrik

Mesin bor ini merupakan jenis mesin bor yang

paling umum yang sering dipakai. Mesin bor tangan

listrik ini tersedia dengan berbagai macam ukuran,

dari yang kecil hingga yang besar. Ukurannya

mulai dari yang terkecil yaitu 6.5 mm, 10 mm, 13

mm, 16 mm, 23 mm, dan 32 mm. Ukuran tersebut

merupakan ukuran maksimal mata bor yang

digunakan. Misalnya mesin bor 10 mm, berarti

mata bor yang bisa digunakan mulai dari 0 sampai

10 mm.

Mesin bor tangan listrik ini biasanya digunakan

di bidang pertukangan mau pun industri untuk

mengebor kayu dan besi. Penggunaan tersebut

didasari oleh jenis mata bor yang dipasang. Selain

itu, spesifikasi dari jenis mesin bor ini juga ada

yang dilengkapi dengan kecepatan putaran dan

pengubah arah. Sehingga sangat efisien digunakan

untuk membantu pekerjaan sehari-hari.


Gambar 3.10 Mesin Bor Tangan Listrik

b. Mesin Bor Cordless

Mesin bor cordless atau mesin bor tanpa kabel

merupakan jenis mesin bor yang menggunakan

baterai sebagai sumber tenaga. Mesin bor jenis

biasanya ini digunakan untuk pekerjaan yang

ringan, karena pada dasarnya memang memiliki

kekuatan torsi putaran yang tidak begitu besar.

Penggunaan mesin bor cordless sangat

praktis. Biasanya digunakan pada pemasangan

gypsum atau pengeboran bahan yang lunak. Selain

itu mesin bor cordless ini juga dapat digunakan

sebagai obeng untuk memasang atau melepas

sekrup dengan cepat.


Gambar 3.11 Mesin Bor Tangan Cordless

c. Impact Drill

Jika dilihat secara sekilas, meisn bor impact ini

hampir sama dengan mesin bor tangan. Namun,

jenis mesin bor ini memiliki getaran pendorong.

Selain berputar, mata bor juga dapat bergerak

memukul, sehingga sangat cocok digunakan untuk

mengebor dinding. Mata bor yang digunakan juga

khusus, yaitu memiliki bentuk mirip seperti tombak

pada ujungnya.
Gambar 3.12 Impact Drill

c. Mesin Bor SDS

Jika dilihat dari fungsinya, mesin bor SDS

hampir sama seperti mesin bor impact. Namun,

jenis mesin bor ini memiliki pengaturan mode

penggubah, seperti mode putaran saja atau mode

putaran yang bergetar. Menurut jenisnya, mesin

bor SDS terdiri dari mesin bor SDS+ dan SDS

max. Perbedaannya adalah mesin bor SDS max

memiliki bentuk yang lebih besar dibanding SDS+.

Mesin bor SDS ini pada umumnya digunakan

untuk menghancurkan tembok atau concrete. Mata

Bor yang digunakan juga berbeda dengan mata

bor biasa. Cara pemasangannya pun berbeda,

dimana mata bor untuk mesin bor SDS tidak

memerlukan penguncian, memasukan saja ke


bagian kepala bor.

Gambar 3.13 Mesin Bor SDS

3.4.5 Jenis-Jenis Mata Mesin Bor Tangan

Mata bor digunakan untuk membuat lubang

dengan hasil yang rapi dan presisi. Ada berbagai

macam jenis mata bor yang dapat digunakan untuk

melakukan pengeboran pada media kayu, plastik

maupun logam. Ukuran lubang dapat disesuaikan

tergantung dengan mata bor yang di gunakan.

Selain itu bahan pembuatan mata bor dapat

menentukan kualitas hasil pelubangan. Semakin

keras bahan mata bor yang digunakan maka akan

lebih halus hasil pengeborannya, berikut jenis-jenis

mata mesin bor tangan:


a. Twist Bits

Mata bor digunakan untuk membuat lubang

dengan hasil yang rapi dan presisi. Ada berbagai

macam jenis mata bor yang dapat digunakan untuk

melakukan pengeboran pada media kayu, plastik

maupun logam. Ukuran lubang dapat disesuaikan

tergantung dengan mata bor yang di gunakan.

Selain itu bahan pembuatan mata bor dapat

menentukan kualitas hasil pelubangan. Semakin

keras bahan mata bor yang digunakan maka akan

lebih halus hasil pengeborannya

Gambar 3.14 Twist Bits


b. Auger Bits

Mata bor Auger biasanya sangat panjang dan

memiliki jarak spiral yang lebar. Selain untuk

membuat lubang, mata bor ini juga biasa

digunakan untuk membersihkan ampas kayu pada

lubang yang sudah di bor.

Gambar 3.15 Auger Bits

c. Hole Saw Bits

Hole saw digunakan untuk melubangi material

kayu, pada umumnya untuk membuat lubang

dengan ukuran yang cukup besar. Berbeda

dengan jenis bor Forstner yang memangkas habis

kayu di dalam diameternya.


Gambar 3.16 Hole Saw Bits

e. Hinge Borring Bits

Jenis Hinge Borring Bit digunakan untuk

membuat lubang pada material lunak seperti pada

plastik, kayu, acrylic dan lainnya. Umumnya untuk

pengerjaan lubang diameter yang cukup besar.

Jenis ini dapat untuk membuat lubang tembus dan

lubang cekung. Dapat digunakan dalam putaran

mesin yang tinggi hingga sangat tinggi.

Gambar 3.17 Hinge Borring Bits


f. Metal Standar

Metal Standar digunakan untuk melubangi

material seperti aluminium, plat besi, kuningan,

acrylic, dan plastik. Umumnya bahan material yang

dijual di pasaran adalah High Speed Steel  (HSS)

dan HSS Co (Cobalt). Perbedaan pada kedua

material bahan tersebut adalah HSS Co lebih

keras dibanding dengan HSS biasa, sehingga HSS

Co lebih awet dan tahan lama. Metal Standar

berbentuk silinder rata yang biasa digunakan pada

unit bor duduk, bor tangan dan mesin proses metal

lainnya.

Gambar 3.18 Metal Standar


BAB IV

URAIAN KHUSUS

Bab IV disusun berdasarkan hasil pelaksanaan praktik kerja

lapangan di sekolah dibawah bimbingan PT. PUDAK SCIENTIFIC ,

adapun hal-hal yang akan dibahas dalam bab ini adalah semua

proses pekerjaan pelubangan Papan Kayu MDF Adapun pekerjaan

diberi arahan dan petunjuk kerja oleh pembimbing di industri melalui

perantara pembimbing sekolah. Proses pengerjaan meliputi hal-hal

berikut ini.

Laporan kerja harian ini berisikan jurnal harian kerja yang

mencangkup tempat kerja, waktu kerja, nama pekerjaan,dan alat-alat

yang digunakan pada saat melakukan pekerjaan. Seluruh laporan

hasil pekerjaan ini telah disahkan oleh pembimbing di industri yang

telah membimbing penulis ketika melaksanakan kegiatan praktik

kerja harian.
4.1 Papan Kayu MDF

Gambar 4.1 Papan Kayu MDF

4.1.1 Pengertian Papan Kayu MDF

Bahan MDF merupakan singkatan dari Medium Density

Fiperboard (MDF). Bahan MDF bisa dikatakan sebagai salah satu

jenis kayu yang berasal dari proses pemadatan serpihan kayu.

Bahan MDF ini pada umumnya dijual dipasaran dalam bentuk

lembaran. Kemudian, lembaran-lembaran itu yang digunakan

sebagai bahan furnitur dari banyak peminat saat ini.

4.1.2 Fungsi Papan Kayu MDF

Papan Kayu MDF berfungsi sebagai bahan mentah sebuah

produk. Biasanya diperuntukan dalam sebuh produk furnitur seperti

meja, kursi, hingga lemari. Selain untuk furnitur, Papan Kayu MDF

dapat dimanfaatkan menjadi bagian dari bangunan hingga kerajinan

tangan.
4.2 Proses Pelubangan Papan Kayu MDF

4.2.1 Jadwal Praktik

Tempat Kerja : PT. PUDAK SCIENTIFIC

Tanggal Kerja : 5-12 Desember 2022

Nama Pekerjaan : Proses Pelubangan Papan Kayu MDF

Waktu Bekerja : 08.00 WIB s/d 17.00 WIB

4.2.2 Jenis pekerjaan yang Dilakukan

a. Penggambaran Sketsa Pada Papan Kayu MDF

Proses ini adalah proses awal pekerjaan, yaitu penggambaran

garis-garis 350mm dan lingkaran50mm yang akan dilubangi

menggunakan circular saw dan bor tangan. Alat yang digunakan

pada proses pekerjaan ini adalah pensil 2B, jangka, dan mistar baja.

b. Pelubangan Lingkaran Menggunakan Bor Tangan

Pada proses ini pekerjaanya yaitu melubangin dua lingkaran

yang sudah digambar tadi, alat yang digunakan yaitu bor tangan

listrik dan menggunakan mata bor hole saw berukuran 50mm, cara

pengerjaanya yaitu pastikan posisi memegang bor tangan dengan

benar yaitu letakan jari tengah dan jari manis di tombol power lalu jari

telunjuk dan ibu jari di bagian atas bor tangan membentuk huruf U.

Setalah itu posisikan ujung mata bor pada titik tengah lingkaran, lalu

tekan tombol power sembari diberi dorongan kecil.


c. Pemotongan Garis Memanjang Menggunakan Circular

Saw

Pada pengerjaan ini proses pengerjaanya yaitu memotong

garis memanjang yang berukuran 350mm dan circular yang

digunakan ialah berjenis sidewinder, caranya yaitu posisikan mata

circular saw diujung garis, setelah itu nyalakan mesin dan potong

secara perlahan menuju titik ujung yang lain. Proses pelubangan

Papan Kayu MDF pun selesai.

Anda mungkin juga menyukai