Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH KELOMPOK 9

PARAGRAF EFEKTIF

Dosen Pengampu :Rina wahyuni, M.Pd

Penyusun:

Elma fariza
Fadya berbicha
Mutammital chotijah

AKADEMI KEBIDANAN WAHANA HUSADA


BANDAR JAYA LAMPUNG TENGAH
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

i
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik
sesuai waktu yang telah ditentukan.Makalah dengan judul“ paragraf efektif ” kami
susun dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia di
akademik kebidanan wahana husada. Dalam penulisan makalah ini, kami banyak
menerima bantuan baik berupa bimbingan maupun dorongan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu pada kesempatan kali ini, kami mengucapkan terimakasih yang sedalam-
dalamnnya kepada :
1. Miss Rina Wahyuni, M.Pd Selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia
2. Orang tua kami yang telah memberikan dorongan spiritual maupun materiil
3. Dan seluruh teman-teman seperjuangan di Akademik kebidanan wahana husada
Besar harapan kami agar makalah ini dapat member manfaat bagi seluruh mahasiswa di
Akademik kebidanan wahana husada. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, Seperti peri bahasa Tak ada gading yang tak retak. Oleh karena itu
kritik dan saran sangat kami harapkan demi penyempurnaan makalah ini.

Gunung Sugih,30 agustus 2022

Penyusun

DAFTAR ISI

ii
JUDUl.................................................................................................................................i
KATAPENGANTAR........................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii

Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang ........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................................1

Bab II Pembahasan
A. Pengertian paragraf efektif .....................................................................................2
B. Kegunaan paragraph efektif ....................................................................................3
C. Komponen sintaksis paragraf..................................................................................3
D. Pengait antar kalimat/konjungsi..............................................................................4
E. paragraph yang baik ................................................................................................6
F. Pola pengembangan paragraf...................................................................................7
G. Hubungan antar paragraf.........................................................................................8

Bab III Penutup ................................................................................................................15


A. Kesimpulan .............................................................................................................15
B. Saran .......................................................................................................................15

Daftar Pustaka...................................................................................................................16
Biodata ...............................................................................................................................17

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang

Salah satu aspek dalam berbahasa adalah menulis. Menulis menjadi salah satu
cara untuk menyampaikan pesan dalam bentuk tulisan. Agar pesan yang akan
disampaikan dapat tersaji dengan baik maka diperlukan keterampilan dalam mengolah
kalimat menjadi sebuah paragraf.

Dalam mengolah paragraf diperlukan suatu pemahaman tentang paragraf itu


sendiri. Menyusun paragraf tidak hanya asal menggabungkan kalimat satu dengan
kalimat yang lain. Setiap kalimat harus memiliki kaitan satu dengan yang lainnya.
Dengan demikian pemahaman mengenai paragraf efektif sangat diperlukan agar bisa
menyusun sebuah paragraf yang baik.

B.       Rumusan Masalah

A. Apa pengertian paragraf?


B. Apa saja kegunaan paragraf ?
C. Apa saja komponen sintaksis paragraph ?
D. Bagaimanakah paragraf yang baik?
E. Apa saja pola pengembangan paragraf?
F. Bagaimanakah hubungan antar paragraf?

C.      Tujuan

A. Untuk memahami pengertian paragraf


B. Untuk mengetahui kegunaan paragraf
C. Untuk memahami apa saja komponen sintaksis paragraph
D. Untuk memahami apa saja pola pengembangan paragraf?
E. Untuk mengetahui apa saja pola pengembangan paragraf
F. Untuk memahami hubungan antar paragraf

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Paragraf Efektif


Paragraf efektif merupakan kumpulan sebuah kalimat yang disusun secara
runtut dan terperinci sehingga terbentuklah sebuah susunan yang dikenal dengan satu
istilah yaitu paragraf. Pengertian yang berkaitan dengan paragraf sangat banyak,
dijelaskan dalam kamus besar bahasa Indonesia tentang pengertian paragraf yaitu
bagian bab dalam suatu karangan (biasanya mengandung satu ide pokok dan
penulisannya dimulai dengan garis baru). Apabila dipaparkan secara sistematis maka
suatu karangan secara umum merupakan kumpulan dari bab per bab, dalam tiap bab
tersebut terdapat beberapa paragraf yang disusun secara sistematis dan konsisten, pada
paragraf terdapat kumpulan kalimat-kalimat sebagai pengembangan dari pemaparan
satu buah paragraf, dan dalam kalimat tersebut terdapat kumpulan kata-kata yang
membangun unsur sebuah kalimat yang efektif dan memenuhi kriteria dalam sebuah
kalimat pada tulisan ilmiah. Paragraf juga dapat dikatakan karangan yang paling pendek
(singkat). Dengan adanya paragraf kita dapat membedakan di mana suatu ide mulai dan
berakhir.

Secara umum definisi paragraf dapat dijabarkan bahwa paragraf merupakan


sekumpulan kalimat yang saling terkait satu kalimat dengan lainnya,  paragraf
merupakan bagian dari suatu bab yang tersusun secara runtut dan terpadu, pada
umumnya sebuah paragraf ditandai dengan penulisan pada baris baru dengan penulisan
awal hurufnya mengarah ke dalam, dalam sebuah paragraf terdapat kalimat pembuka,
kalimat inti, dan kalimat penutup. Adapun dalam sebuah penyusunan paragraf tidak
dibenarkan membicarakan/membahas materi yang berseberangan dengan fikus materi
yang dibicarakan dalam satu paragraf karena sebuah paragraf merupakan satu kesatuan
utuh sebuah pemaparan permasalahan atau materi yang utuh dan terpadu. Sehingga dari
beberapa pengertian paragraf dapat diketahui bahwa paragraf adalah kumpulan dari
beberapa kalimat yang disusun secara runtut dan terpadu yang masing-masing kalimat
memiliki kaitan dengan kalimat yang lain.

2
B. Kegunaan Paragraf

Paragraf bukan berkaitan dengan segi keindahan karangan itu, tetapi pembagian
per paragraf ini memiliki beberapa kegunaan, sebagai berikut:
1. Sebagai penampung fragmen ide pokok atau gagasan pokok keseluruhan paragraf
2. Alat untuk memudahkan pernbaca memahami jalan pikiran penulisnya
3. Penanda bahwa pikiran baru dimulai,
4. Alat bagi pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara sistematis
5. Dalam rangka keseluruhan karangan, paragraf dapat berguna bagi pengantar,
transisi, dan penutup.

C. Komponen sintaksis paragraph Paragraf


Dalam pembuatan suatu paragraf harus memiliki komponen pembangun paragraf
agar paragraf atau alinea dapat berfungsi dengan sebagaimana mestinya Topik atau tema
atau gagasan utama atau gagasan pokok atau pokok pikiran, topik merupakan hal
terpernting dalam pembuatan suatu alinea atau paragraf agar kepaduan kalimat dalam
satu paragraf atau alinea dapat terjalin sehingga bahasan dalam paragraf tersebut tidak
keluar dari pokok pikiran yang telah ditentukan sebelumnya.

1. Kalimat utama atau pikiran utama


Merupakan dasar dari pengembangan  suatu paragraf karena kalimat utama
merupakan kalimat yang mengandung pikiran utama. Keberadaan kalimat utama itu
bisa di awal paragraf, diakhir paragraf atau pun diawal dan akhir paragraf.
Berdasarkan penempatan inti gagasan atau ide pokoknya alinea dibagi menjadi
beberapa jenis yaitu:

a. Deduktif                  : kalimat utama diletakan di awal alinea


b. Induktif                    : kalimat utama diletakan di akhir anilea
c. Variatif                     :kalimat utama diletakan di awal dan diulang pada akhir
alinea
d. Deskriptif/naratif     : kalimat utama tersebar di dalam seluruh alinea

3
2. Kalimat penjelas
Merupakan kalimat yang berfungsi sebagai penjelas dari gagasan utama. Kalimat
penjelas merupakan kalimat yang berisisi gagasan penjelas. Judul (kepala
karangan), untuk membuat suatu kepala karangan yang baik, ada beberapa syarat
yang harus dipenuhi, yaitu :

a.       Provokatif (menarik)
b.      Berbentuk frase
c.       Relevan (sesuai dengan isi)
d.      Logis
e.      Spesifik
3. Kalimat simpulan
Simpulan adalah pernyataan yang dianggap sebagai tropoisi pada kalimat
yang disampaikan, yang diambil dari beberapa pernyataan atas ide pemikiran
dengan beberapa aturan yang berlaku . keterangan inilah yang menjadi alasan
bahwa kesimpulan termasuk gagasan yang tercapai dibagian akhir pembicaraan

Ciri ciri simpulan :


1. Menggunakan Bahasa yang sederhana,singkat dan jelas
2. Pesan utama dapat dengan mudah disampaikan pembaca
3. Berisi inti sari tulisan
4. Berisikan fakta yang jelas dan tidak berbelit belit
5. Menggunakan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar

D. Pengait antar kalimat / konjungsi


Konjungsi merupakan kata hubung. Maka pengertian konjungsi antarparagraf
adalah kata hubung/konjungsi yang menghubungkan dua paragraf yang memiliki
keterkaitan makna.
Ada 5 fungsi konjungsi antarparagraf diantaranya:

1. Menghubungkan makna-makna yang disampaikan antarparagraf.


2. Menghubungkan dua paragraf yang berkaitan satu dengan lainnya.

4
3. Mempermudah pembaca untuk memahami pesan yang disampaikan di setiap
paragraf.
4. Membentuk alur cerita yang saling tersambung.
5. Memberi petunjuk dari sisimana saja pembaca harus memahami cerita agar terurut.

Ciri-ciri konjungsi antarparagraf diantaranya:

1. Berada di awal paragraf yang maknanya berhubungan dengan paragraf sebelumnya.


2. Konjungsi antarparagraf mempunyai beberapa tujuan yaitu menambah,
mempertentangkan, membandingkan, menyatakan akibat/hasil, menjelaskan tujuan,
intensifikasi, menyatakan waktu dan menyatakan tempat.

Macam-Macam Konjungsi Antarparagraf

 Konjungsi antarparagraf yang menyatakan adanya tambahan dari sesuatu yang telah
dijelaskan di halaman sebelumnya. Konjungsinya yakni: “Disamping itu”,
“tambahan lagi”.
 Konjungsi antarparagraf yang menyatakan adanya pertentangan dari sesuatu yang
telah dijelaskan di halaman sebelumnya. Konjungsinya yakni: “Bagaimanapun
juga”, “sebaliknya”, “Selain (itu)”.
 Konjungsi antarparagraf yang menyatakan suatu perbandingan. Konjungsinya
yakni: “sebagaimana”, “sama halnya”.
 Konjungsi antarparagraf yang menyatakan akibat atau hasil. Konjungsinya yaitu:
“Jadi”, “Oleh karena itu”.
 Konjungsi antarparagraf yang menyatakan tujuan. Konjungsinya yaitu: “Untuk itu”,
“Dengan maksud itu”.
 Konjungsi antarparagraf yang menyatakan intensifikasi. Konjungsinya yakni: “Pada
intinya”, “Ringkasnya”.
 Konjungsi antarparagraf yang menyatakan adanya waktu. Konjungsinya yaitu:
“Sementara itu”, “Kemudian”.
 Konjungsi antarparagraf yang menyatakan tempat. Konjungsinya yaitu: “Di
sinilah”, “Berdampingan dengan”.

5
Contoh Konjungsi Antarparagraf
Kedelai merupakan komoditas pangan bergisi yang banyak dikonsumsi oleh
mayarakat. Beberapa produk yang dihasilkan dari bahan kedelai antara lain tempe, tahu,
es krim, susu kedelai, tepung kedelai dan minyak kedelai.

Selain untuk bahan pangan, dewasa ini kedelai banyak dimanfaatkan untuk pakan
dan bahan baku industri. Dengan berkembangnya industri yang berbahan baku kedelai
serta meningkatnya kesadaran masyarakat tentang makanan kaya gizi, maka kebutuhan
akan kedelai semakin meningkat dari tahun ke tahun

E. Paragraf yang baik


1. Kepaduan paragraf
Langkah-langkah yang harus kita tempuh adalah adanya kemampuan untuk
merangkai kalimat sehingga berkaitan satu sama lain sehingga logis dan serasi. Lalu
gunakanlah kata penghubung yang dapat membuat kalimat saling berkaitan.
Terdapat dua jenis kata penghubung, yaitu kata penghubung intrakalimat dan kata
penghubung antarkalimat. Intrakalimat yaitu kata yang menghubungkan anak
kalimat dengan induk kalimat, contohnya: karena, sehingga, tetapi, dsb. Sedangkan
antarkalimat yaitu kata yang menghubungkan kalimat yang satu dengan kalimat
yang lainnya, contohnya: oleh karena itu, jadi, kemudian dan sebagainya.

Contoh :

Remaja mempunyai banyak potensi untuk dikembangkan. Remaja terkadang


tidak menyadari bahwa ia memiliki banyak kelebihan yang bisa digali dan
diberdayakan guna menyongsong masa depan. Mereka perlu bantuan untuk
dimotivasi dan diberi wawasan. Anak-anak muda lewat potensinya adalah
penggengam masa depan yang lebih baik dari para pendahulunya.

2.    Kesatuan paragraf

Syarat yang kedua adalah kesatuan paragraf. Yang dimaksud kesatuan adalah
tiap pargaraf hanya mengandung satu pokok pikiran yang diwujudkan dalam
kalimat utama. Kalimat utama yang diletakkan di awal paragraf biasa kita sebut
dengan paragraf deduktif, sedangkan kalimat utama yang diletakkan di akhir

6
paragraf biasa kita sebut dengan paragraf induktif. Adapun ciri-ciri dalam membuat
kalimat utama, yakni kalimat yang dibuat harus mengandung permasalahan yang
berpotensi untuk diperinci atau diuraikan lebih lanjut. Ciri-ciri lainnya yaitu kalimat
utama dapat dibuat lengkap dan berdiri sendiri tanpa memerlukan kata penghubung,
baik kata penghubung antar kalimat maupun kata penghubung intrakalimat

Contoh paragraf deduktif

PBB menetapkan 12 Agustus sebagai hari Remaja Internasional. Pencetus


gagasan ini ialah para menteri sedunia yang menangani masalah remaja di portugal
1998. Tujuannya guna memicu kesadaran remaja untuk memahami masalah sosial
budaya, lingkungan hidup, pendidikan dan kenakalan remaja .

Contoh paragraf induktif

Kalau ditanya rencana masa depan, banyak remaja menjawab asal-asalan.


Mereka tidak punya greget dalam menatap masa depan, mereka sebagai air,
mengikuti aliran tanpa berperan mengarahkan air itu. Tanpa motivasi, tanpa
perencanaan yang jelas. Mereka yang pesimis, harapan masa depannya pun rendah.

3.    Kelengkapan paragraf

Sebuah paragraf dikatakan lengkap apabila di dalamnya terdapat kalimat-kalimat


penjelas secara lengkap untuk menunjukan pokok pikiran atau kalimat utama. Ciri-
ciri kalimat penjelas yaitu berisi penjelasan berupa rincian, keterangan, contoh dll.
Selain itu, kalimat penjelas berarti apabila dihubungkan dengan kalimat-kalimat di
dalam paragraf. Kemudian kalimat penjelas sering memerlukan bantuan kata
penghubung, baik kata penghubung antarkalimat maupun kata penghubung
intrakalimat.

F. POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF


Pengembangan paragraf yang baik selalu memenuhi aspek penalaran. Penalaran
yang baik dapat dilihat dari cara penulis mengembangkan atau merinci gagasan utama
dalam gagasan bawahan serta mengurutkan hubungan antar gagasan.

7
Gagasan utama bisa tampak jelas jika penulis mengembangkan paragraf dengan
menggunakan cara atau metode perincian, contoh, atau ilustrasi.

G. Metode Pengembangan Paragraf


Berikut ini adalah beberapa metode pengembangan paragraf, yaitu:
1. Pengembangan paragraf klimaks dan antiklimaks

Pengembangan paragraf klimaks berarti menyusun alinea dari gagasan


bawahan yang paling rendah kedudukannya kemudian berangsur-angsur ke gagasan
lain sampai pada gagasan yang tertinggi kedudukannya atau kepentingannya
pengembangan paragraph antiklimaks yaitu pengembangan paragraf kebalikan dari
pengembangan klimaks

Pikiran utama : bentuk traktor mengalami perkembangan dari zaman ke zaman.

Pikiran penjelasan: traktor yang dijalankan dengan uap; traktor dengan roda


rantai; traktor buatan Ford; traktor buatan Jepang

Paragraf :

Bentuk traktor mengalami perkembangan dari jaman ke jaman seiring


dengan kemajuan teknologi yang dicapai umat manusia. Pada waktu mesin uap baru
jaya-jayanya, ada traktor yang dijalankan dengan mesin uap. Pada waktu tank
menjadi pusat perhatian orang, traktor pun ikut-ikutan diberi model seperti tank.
Keturunan traktor model tank ini sampai sekarang masih dipergunakan orang, yaitu
traktor yang memakai roda rantai. Traktor semacam ini adalah hasil perusahaan
Carterpillar. Di samping Carterpillar, Ford pun tidak ketinggalan dalam pembuatan
traktor dan alat-alat pertanian lainnya. Jepang pun tidak mau kalah bersaing dalam
bidang ini. Produk Jepang yang khas di Indonesia terkenal dengan nama padi traktor
yang bentuknya sudah mengalami perubahan dari model-model sebelumnya.

2.    Pengembangan paragraf sudut pandang

Urutan waktu : paragraf dikembangkan berdasarkan kronologis waktunya.

Contoh:

8
Putri tidak hanya berpikir, ia juga berdiskusi dengan guru dan teman- temannya.
Selanjutnya ia meneliti masalah kondisi tanah sekitar jalan tol. Akhirnya, Putri ini
berhasil menjadi peserta lomba karya ilmiah dan menjadi pemenang harapan.

Urutan ruang : paragraf dikembangkan dari ruang yang terdekat kemudian secara
berurutan digambarkan ruang di depan, di samping, di belakang, dan seterusnya.

Contoh :

Jika Anda memasuki pekarangan bangunan kuno, Anda akan berada pada jalan
berlantai batu hitam. Di kiri dan kanan jalan terdapat lumbung pada, atapnya
berbentuk seperti tanduk dan beratapkan ijuk. Terus ke dalam Anda akan sampai
pada bangunan utama.

3.    Pengembangan paragraf perbandingan dan pertentangan

Paragraf bisa dikembangkan dengan cara membandingkan atau mempertentangkan


dua hal. Yang dibandingkan adalah dua hal yang sama tingkatnya dan kedua hal itu
memang mempunyai persamaan dan perbedaan.

Contoh:

Feristha adalah anak yang berumur sembilan tahun mempunyai rambut lurus,
berkulit agak gelap, dan bermata sipit. Badannya ramping dan suaranya serak
memesona. Sementara itu, Anesya berusia lima tahun, berambut cokelat
bergelombang, badannya sehat dan tegap, berkulit agak terang. Anaknya lincah,
periang, dan pemberani.

4.     Pengembangan paragraf Analogi

Paragraf dikembangkan dengan membandingkan dua hal yang memiliki persamaan


bentuknya atau fungsinya. Bisa juga untuk membandingkan sesuatu yang harus
dikenal umum dengan hal yang kurang atau dikenal umum sehingga hal ini bisa
dipahami dengan jelas.

Contoh:

Pencabangan suatu bahasa proto menjadi bahasa baru atau lebih dapat disamakan
dengan pencabangan sebatang pohon. Pada suatu waktu batang pohon tadi

9
mengeluarkan cabang-cabang baru, tiap cabang kemudian bertunas dan tumbuh
menjadi cabang baru. Demikian pula pencabangan pada bahasa.
5.    Pengembangan paragraf Contoh

Pengembangan paragraf dengan memberikan contoh agar sesuatu hal yang terlalu
umum bisa dijelaskan secara konkret.
Contoh:

Teknologi barat tidak mudah ditanamkan di bumi timur. Teknologi tidak bisa
dipisahkan dari kebudayaan sekitarnya. Siapa yang ingin menggunakan teknologinya
dengan alam pikiran dan budaya barat tetap harus mengingat kepentingan lingkungan
sehingga tidak menimbulkan kekecewaan. Indonesia pernah mengimpor gerbong-
gerbong kereta api dari Prancis yang dilengkapi dengan AC. Tetapi penumpangnya
masih tetap pada kebiasaan semula, sehingga gerbong-gerbong itu tak lama sudah
rusak.

6. Pengembangan paragraf proses
Pengembangan paragraf dengan metode proses bisa dilakukan dengan cara menyusun
secara teratur suatu proses kerja. Proses merupakan suatu urutan tindakan untuk
menghasilkan sesuatu. Urutannya harus dijelaskan sesuai dengan tahapan kejadian
secara kronologis dan menyeluruh.

Contoh:

Ada beberapa tahapan penulisan yang harus dilakukan untuk menulis sebuah karya
tulis ilmiah. Tahap pertama adalah tahap prapenulisan yang merupakan tahap
persiapan. Langkah ini dimulai dari pemilihan dan pembatasan topik, perumusan
tujuan, penentuan sumber bahan penulisan, penyusunan kerangka, dan pola organisasi
karangan. Setelah karangan tersusun, dilanjutkan dengan tahap penulisan. Materi yang
sudah disiapkan diungkapkan ke bentuk kalimat, alinea, dan akhirnya tersusunlah
sebuah wacana. Langkah terakhir dari tahapan penulisan adalah revisi. Tahap revisi
ini merupakan langkah yang digunakan untuk mengoreksi apakah bahasa yang
digunakan sudah baik dan untuk melihat apakah materi yang disajikan sudah benar
serta tersusun secara logis.

10
7.  Pengembangan paragraf sebab-akibat

Pengembangan paragraf dengan menggunakan sebab-akibat, bisa dilakukan dengan


menetapkan sebab sebagai gagasan utama, sedangkan akibat sebagai perincian
pengembangan. Namun bisa juga sebaliknya akibat sebagai gagasan utama sedangkan
sebab sebagai perinciannya.

Contoh:

Saat kemarau panjang sinar matahari terasa menyengat di Pulau Jeju. Semua tumbuh-
tumbuhan meranggas. Angin meniup daun-daun kering hingga rontok. Sungai-sungai
dan sumur-sumur mengering, yang tersisa hanyalah bebatuan.

8.   Pengembangan paragraf umum-khusus

Pengembangan dari umum ke khusus akan menghasilkan alinea deduktif,


sebaliknya pengembangan dari khusus ke umum akan menghasilkan alinea induktif.
Kedua cara ini merupakan cara pengembangan alinea yang paling umum dan banyak
digunakan.

9.    Pengembangan paragraf klasifikasi

Pengembangan dengan cara klasifikasi dilakukan dengan mengelompokkan suatu


pokok permasalahan, dilanjutkan dengan merinci detail lagi bagian dari
kelompoktersebut.

Contoh:

Bahasa Jawa memiliki tingkat-tingkat bahasa. Tingkat bahasa yang terendah disebut
ngoko, kemudian tingkat bahasa krama, dan tingkat bahasa krama inggil. Bahasa
ngoko dipakai di antara orang yang sederajat atau orang tua kepada yang lebih muda.
Bahasa krama dipakai untuk orang yang kedudukannya lebih tinggi kepada yang lebih
tua.

10.   Pengembangan paragraf definisi luas

Yang dimaksud pengembangan definisi luas ialah pengarang bermaksud memberikan


keterangan atau arti terhadap sebuah istilah atau hal (Keraf dalam Mudlofar2002:102).

Contoh:

11
Pompa hidran (Hydraulicran) ialah sejenis pompa yang dapat bekerja secara
kontinu tanpa menggunakan bahan bakar atau energi tambahan dari luar. Pompa ini
bekerja dengan memanfaatkan tenaga aliran air yang berasal dari sumber air, dan
mengalirkan sebagian air tersebut ke tempat yang lebih tinggi. Bagian utama sistem ini
ialah pompa pemasukan, katub limbah, katub pengantar, katup udara, ruang udara , dan
pipa pengeluaran. Pada dasarnya air dapat dipompakan karena adanya perubahan
energi kinetis air jatuh, yang menimbulkan tenaga yang cukup tinggi dalam ruang
udara, sehingga sanggup mengangkat dan mengalirkan air ke tempat yang lebih tinggi
permukaannya. Desain katub limbah dan katub pemasukan dibuat sedemikian rupa
sehingga dapat berfungsi bergantian.

H. Hubungan antar paragraf


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konjungsi adalah kata atau
ungkapan penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa, dan antarkalimat. Salah satu
jenisnya adalah konjungsi antarparagraf.hubungan antar paragraf adalah kata
penghubung yang berfungsi untuk menghubungkan paragraf satu dengan paragraf lain
berdasarkan makna yang terkandung di dalamnya. Sebagaimana dikutip buku EYD &
Seputar Kebahasa-Indonesiaan (2008) yang ditulis Ernawati Waridah, kata
penghubung atau konjungsi antarparagraf terbagi menjadi beberapa jenis sebagai
berikut :

Contoh Konjungsi Antarparagraf


1. Konjungsi yang menyatakan tambahan pada sesuatu yang telah disebutkan
sebelumnya. Contoh: di samping itu, demikian juga, tambahan lagi
2. Konjungsi yang menyatakan pertentangan dengan sesuatu yang telah disebutkan
sebelumnya. Contoh: bagaimanapun juga, sebaliknya, namun
3. Konjungsi yang menyatakan perbandingan Contoh: sebagaimana, sama halnya
4. Konjungsi yang menyatakan akibat atau hasil Contoh: oleh karena itu, jadi,
akibatnya. Baca juga: Apa Itu Konjungsi Subordinatif, Pengertian dan Contohnya
Apa Itu Konjungsi Korelatif, Pengertian dan Contohnya Mengenal Apa Itu
Konjungsi Antarkalimat, Pengertian dan Contohnya
5. Konjungsi yang menyatakan tujuan Contoh: untuk itulah, untuk maksud itu
6. Konjungsi yang menyatakan intensifikasi Contoh: ringkasnya, pada intinya
7. Konjungsi yang menyatakan tempat Contoh: di sinilah, berdampingan dengan.

12
Taufiqur Rahman dalam buku Teks dalam Kajian Struktur dan Kebahasaan
menuliskan, konjungsi antarparagraf adalah kata penghubung yang menghubungkan
paragraf sebelumnya dengan paragraf berikutnya. Konjungsi antarparagraf yang
sering digunakan dalam bahasa Indonesia adalah: adapun, mengenai serta.
Sementara konjungsi antarparagraf yang sering terdapat dalam naskah karya sastra
lama adalah: alkisah, konon. Secara garis besar, konjungsi adalah kata atau
ungkapan yang berfungsi sebagai penghubung antarkata, antarklausa, atau
antarkalimat. Penggunaan kata hubung dalam sebuah kalimat atau paragraf
berfungsi agar susunan kata atau kalimat memiliki koherensi (keterkaitan).
Konjungsi dibagi menjadi lima kelompok, yakni :
a) konjungsi koordinatif,
b) konjungsi subordnatif
c) konjungsi korelatif
d) konjungsi antar kalimat
e) konjungsi antar paragraf

13
Soal essay !

1. Jelaskan pengertian dari paragraf efektif dan sebutkan kegunaan dari paragraf
efektif?
2. Sebutkan apa saja komponen pada sintaksis paragraph ?
3. Sebutkan ciri – ciri dari konjungsi antar paragraf ?
4. Dalam sebuah pembuatan paragraf yang baik harus memenuhi 3 syarat, sebutkan?
5. Sebutkan 5 fungsi dari konjungsi antar paragraf?
6. Pada pola pengembangan paragraf ada 10 pola pengembangan,sebutkan ?
7. Berikan contoh dari pola pengembangan paragraf sebab-akibat, menurut anda?
8. Sebutkan dan jelaskan macam – macam konjungsi antar paragraf?
9. Jelaskan apa yang dimaksud dengan hubungan antar paragraf menurut kamus
KBBI?
10. Konjungsi dibagi menjadi 5 kelompok,sebutkan ?

14
BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan

Paragraf merupakan kumpulan sebuah kalimat yang disusun secara runtut dan
terperinci sehingga terbentuklah sebuah susunan yang dikenal dengan satu istilah yaitu
paragraf. Suatu paragraf dikatakan baik apabila mencakup tiga aspek yaitu kepaduan,
kesatuan, dan kelengkapan. Kepaduan paragraf adalah adanya kaitan dalam rangkaian
kaliman yang logis dan serasi.

Ada beberapa macam pargaraf yang dapat dilihat berdasarkan isinya, tujuan, dan
letak kalimat utama. Paragraf berdasarkan isi dibedakan menjadi
eksposisi,  argumentasi, deskripsi, persuasi, dan narasi. Paragraf berdasarkan sifat dan
tujuannya adalah paragraf pembuka, paragraf penghubung, dan paragraf penutup.
Sedangkan paragraf berdasarkan letak kalimat utama meliputi paragraf deduktif,
paragraf induktif, dan paragraf campuran.

Pengembangan paragraf yang baik selalu memenuhi aspek penalaran. Penalaran


yang baik dapat dilihat dari cara penulis mengembangkan atau merinci gagasan utama
dalam gagasan bawahan serta mengurutkan hubungan antar gagasan.Metode
pengembangan paragraf antara lain:
a. Pengembangan paragraf klimaks dan antiklimaks
b. Pengembangan paragraf sudut pandang
c. Pengembangan paragraf perbandingan dan pertentangan
d. Pengembangan paragraf analogi
e. Pengembangan paragraf contoh
f. Pengembangan paragraf proses
g. Pengembangan paragraf sebab-akibat
h. Pengembangan paragraf umum-khusus
i. Pengembangan paragraf klasifikasi
B.   Saran

Dalam membuat suatu tulisan khususnya adalah karya ilmiah, paragraf efektif sangat
perlu digunakan. Oleh sebab itu pemahaman mengenai paragraf efektif sangat
diperlukan. Agar dalam penulisan karya ilmiah tidak terjadi kesalahan sehingga akan
menghasilkan karya ilmiah yang bermutu baik dari segi isi maupun struktur penyusunan
terutama dalam menggunaan kata dan penulisannya agar menjadi paragraf yang efektif .

15
DAFTAR PUSTAKA

Doyin.Mukh dkk. 2014. BAHASA INDONESIA pengantar penulisan karya


ilmiah .semarang: Universitas Negri Semarang Press
Suparno dkk.2014.Ketrampilan Dasar Menulis.Jakarta: Universitas Terbuka
Tim Penyusun.2015. Kamus Besar Bahasa Indonesia – edisi ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
Arindriarini, Nugrahanti Windi. 2013. Persyaratan Paragraf yang Baik (Kepaduan,
Kesatuan dan
Kelengkapan). http://nugrahantiwindi.blogspot.com/2010/04/persyaratan-paragraf-
yang-baik-kepaduan.html. 30 Agustus 2022
Ellopedia. 2015. Pengertian Paragraf atau
Alinea. http://ellopedia.blogspot.com/2013/09/paragraf.html. 30 Agustus 2022
Furchan, Arief. 2015 Menulis Paragraf yang
Efektif. http://www.pendidikanislam.net/index.php/untuk-siswa-a-mahasiswa/37-
trampil-belajar/370-menulis-paragraf-yang-efektif. 30 Agustus 2022

BIODATA

16
17

Anda mungkin juga menyukai