Anda di halaman 1dari 3

TUGAS MATERI IX

KEWARGANEGARAAN
BAGAIMANA URGENSI DAN TANTANGAN KETAHANAN NASIONAL
DAN BELA NEGARA BAGI INDONESIA DALAM MEMBANGUN
KOMITMEN KOLEKTIF KEBANGSAAN

Disusun oleh:

NAMA : OKTA EHUWINAE CLARAE E. MANGKIN


NIM : DBC 118030
JURUSAN/PRODI : TEKNIK INFORMATIKA
MATA KULIAH : KEWARGANEGARAAN

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2020
MATERI IX
Bagaimana urgensi dan Tantangan Ketahanan Nasional dan Bela Negara
Bagi Indonesia dalam Membangun Komitmen Kolektif Kebangsaan

1. Dalam alam demokrasi sekarang ini, ajakan bela negara dianggap tidak lagi
menarik dan sudah usang. Apakah warga negara muda perlu diikutkan wajib
militer (wamil) ataukah tidak perlu? Atau dengan alternatif lain, misalnya
dengan pembekalan kesadaran bernegara dengan menjadi pembayar pajak
yang baik. Bagaimana menurut Anda?
Jawab :
Dalam konteks bela negara, bagi generasi muda saat ini, atau generasi Z,
perlu dirumuskan untuk mendapatkan format atau bentuk perwujudan yang
sesuai dengan minat generasi saat ini. Bagi golongan Pro, opsi wajib militer bisa
menjadi cara yang cepat, efektif dan instan untuk memupuk rasa nasionalisme.
Cara tersebut tidak terlalu usang karena negara seperti Korea pun masih
memberlakukannya. Bagi golongan Kontra, opsi wajib militer tidaklah populer
di kalangan generasi muda saat ini. Selain itu wajib militer hanya cocok untuk
negara yang dalam keadaan perang dan program itu lebih akan seperti
indoktrinasi yang tidak cocok di Indonesia.
Konteks pembelajaran bela negara bisa ditumbuhkan dengan studi sejarah
dengan riset atau analisa dari berbagai sumber di dunia. Cara tersebut lebih
efektif dalam menumbuhkan rasa cinta tanah air karena generasi muda diajak
untuk mengenal kembali asal muasal dan masa lalu negeri kita.

2. Apakah membayar pajak dapat digolongkan sebagai bentuk bela Negara non
fisik? Jelaskan?
Jawab :
Menurut saya ya. Pajak adalah sumber penerimaan terbesar untuk negara.
Uang hasil pajak dialokasikan untuk membiayai kegiatan rutin pemerintahan dan
melanjutkan pembangunan. Tanpa ada pembayaran pajak, negara secara
ekonomi dan politik akan lemah. Oleh karena itu, membayar pajak merupakan
bentuk cinta tanah air dan rela berkorban dari masyarakat. Penerimaan yang
berasal dari pajak juga dapat menopang kedaulatan negara—kemampuan negara
dalam mengelola negaranya tanpa campur tangan pihak mana pun.

Anda mungkin juga menyukai