Anda di halaman 1dari 8

ABSTRAK

Seperti yang kita tahu kesulitan dalam menulis, penulis khususnya menulis paragraf
induktif masih ada mahasiswa kurang memahami perbedaan jenis paragraf, kurangnya ini
bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan menulis paragraf induktif.
Kesimpulannya adalah paragraf induktif adalah paragraf yang memuat kalimat utama
pada akhir paragraf. Paragraf ini diawali dengan kalimat penjelas dan diakhiri atau
digeneralisasi kedalam satu kalimat utama di akhir paragraf.
Paragraf ini mempunyai ciri-ciri dan jenis-jenisnya yaitu generalisasi, analogi dan
sebab-akibat.
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional bangsa indonesia, yang berfungsi sebagai
lambang kebanggaan nasional, identitas kebangsaan, alat pemersatu sebagai suku bangsa, dan
sebagai bahasa pengantar di dalam dunia pendidikan. Dalam ragam tulis, kita berurusan
dengan tata cara penulisan (ejaan) di samping aspek bahasa dan kosa kata. Ragam tulis
berkaitan erat dengan karangan, baik berupa karangan pendek maupun karangan panjang.
Untuk membuat sebuah karangan, kita harus mempelajari paragraf dan segala aspeknya.
Paragraf adalah seperangkat kalimat yang tersusun logis-sistemasis yang merupakan satu
kesatuan ekspresi pikiran yang relavan dan mendukung satu kesatuan ekspresi pikiran pokok
yang tersirat dalam keseluruhan karangan.adapun paragraf yang kita bahas yaitu paragraf
induktif.
B. RUMUSAN MASALAH
Dalam makalah ini, kami memaparkan mengenai :
1. Apa pengertian paragraf?
2. Apa saja ciri-ciri paragraf?
3. Apa paragraf induktif?
4. Apa saja ciri-ciri paragraf induktif?
5. Apa saja jenis-jenis paragraf induktif?

C. TUJUAN MASALAH
1. Mahasiswa dapat mengetahui apa pengertian paragraf?
2. Mahasiswa dapat mengetahui ciri-ciri paragraf?
3. Mahasiswa dapat mengetahui apa itu paragraf induktif?
4. Mahasiswa dapat mengetahui ciri-ciri paragraf induktif?
5. Mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis paragraf induktif?
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PARAGRAF
Paragraf adalah sekumpulan kalimat yang saling berkaitan antar kalimat yang satu
dengan kalimat yang lain. Paragraf juga disebut sebagai karangan singkat, karena dalam
bentuk inilah penulis menuangkan ide atau pikirannya sehingga membentuk suatu topik atau
tema pembicaraan. Dalam satu paragraf terdapat beberapa bentuk kalimat, kalimat-kalimat itu
ialah kalimat pengenal, kalimat utama, kalimat penjelas, dan kalimat penutup. Kalimat-
kalimat ini terangkai menjadi satu kesatuan yang dapat membentuk suatu gagasan. Panjang
pendeknya suatu paragraf dapat menjadi penentu seberapa banyak ide pokok paragraf yang
dapat diungkapkan, terdapat paragraf deduktif dan induktif.

B. CIRI-CIRI PARAGRAF
1. Letak baris pertama agak menjorok ke dalam, biasanya mencapai lima ketukan spasi
untuk jenis karangan yang biasa.
2. Memakai pikiran utama yang dinyatakan dalam kalimat topik.
3. Memakai jenis pikiran penjelas yang dinyatakan dalam kalimat penjelas.
4. Memilki satu kalimat topik utama saja dalam sebuah paragraf.
5. Sementara yang lainnya merupakan kalimat penjelas yang berfungsi menguraikan
dan memjelaskan pikiran utama yang terdapat dalam kalimat topik.

C. PARAGRAF INDUKTIF
Paragraf induktif adalah paragraf yang memuat kalimat utama pada akhir paragraf.
Paragraf ini diawali dengan kalimat penjelas dan diakhiri atau digeneralisasi kedalam satu
kalimat utama di akhir paragraf. Kalimat penjelas dapat berupa fakta, contoh, rincian atau
bukti dari kalimat utama.

D. CIRI-CIRI PARAGRAF INDUKTIF


Beberapa ciri-ciri yang dapat digunakan untuk membedakan paragraf induktif dengan
jenis paragraf lainnya adalah :
1. Diawali dengan penjelasan-penjelasan khusus.
2. Pola kalimat disusun dari khusus ke umum (khusus-khusus-khusus-umun).
3. Kalimat utama merupakan kesimpulan.
4. Kalimat utama terletak di akhir paragraf.

E. JENIS-JENIS PARAGRAF INDUKTIF


Paragraf induktif terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan pola pengembangannya
yaitu pola generalisasi, pola analogi, dan pola sebab-akibat. Berikut adalah urainnya :
1. Generalisasi
Pola pengembangan generalisasi bermula dari beberapa penjelasan ksusus menuju ke
sebuah kesimpulan yang bersifat umum. Kalimat terakhir merupakan gagasan pokok dari
paragraf tersebut. Penalaran generalisasi ini sering digunakan untuk mengembangkan
sebuah paragraf.
Contoh :
Setelah data penelitian ujian matematika selesai dianalisis, ternyata kelas A
mempunyai paling banyak nilai ketuntasan. Kelas a mendapat peresentase ketuntasan
sebesar 85%. Kelas B, C, dan D masih mendominasi dalam nilai ketuntasan yang paling
sedikit. Kelas B mendapat persentase ketuntasan sebesar 50%. Sedangkan kelas C dan D
masing-masing mendapat persentase ketuntasan sebesar 45% dan 30%. Oleh karena
itudapat disimpulkan bahwa kompetensi matematika dari keempat kelas tersebut masih
rendah.
Kalimat utama : kompetensi matematika dari keempat kelas tersebut masih rendah.
Kalimat penjelas : kalimat 1-kalimat 5.
2. Analogi
Pola pessngembangan analogi didasarkan pada perbandingan dua hal yang
mempunyai kemiripan sifat. Berdasarkan kesamaan ini akan muncul kesamaan-
kesamaan lain yang nantinya dapat diambil suatu kesimpulan.
Contoh :
Pada roda berputar, ada kalanya suatu posisi terletak dibawah. Begitu juga kehidupan
manusia. Ada kalanya manusia berada pada kondisi yang terpuruk. Merasa susah dengan
ujian-ujian yang ada. Akan tetapi jika roda itu diusahakan untuk terus diputar, maka
suatu posisi yang letaknya di bawah secara perlahan akan naik. Ketika manusia ditimpa
permasalahan dan terus berusaha mencari jalan keluar maka sedikit demi sedikit akan
muncul solusinya. Setiap permasalahan yang dihadapi akan selesai seiring berjalannya
waktu dan usaha. Ketika roda diputar lagi dengan usaha yang lebih maka posisi yang tadi
dbawah akan berada dipuncak. Dengan usaha keras dan pantang menyerah maka kondisi
manusia pasti akan ada masa-masa bahagia. Manusia akan merasa itulah masa emasnya,
segala kebutuhan terpenuhi dan dijauhkan dari segala masalah. Tapi ingatlah bahwa roda
itu akan kembali berputar dan akan melalui posisi bawah lagi. Manusia juga sebaiknya
selalu ingat bahwa kejayaan tidak ada yang abadi. Kehidupan manusia di dunia ini
seperti roda yang terus berputar.
Kalimat utama : kehidupan manusia di dunia ini seperti roda yang terus berputar.
Pola pengembangan : analog (membandingkan cara kerja roda dan kehidupan manusia)
3. Sebab-akibat/Kausalitas
Pola pengembangan sebab-akibat atau kausalitas dimulai dengan adanya hubungan
sebab-akibat pada fakta paragraf tersebut. Dalam pola pengembangan sebab-akibat,
terdapat tiga macam pola yaitu pola sebab-akibat, akibat-sebab, dan sebab-akibat 1-
akibat 2.
Contoh :
a. Pola sebab-akibat
Selama manimba ilmu di fakultas kedokteran, Rani tidak pernah sekalipun absen
kuliah. Rani selalu memperhatikan setiap nilai kuliahnya. Aktif saat perkuliahan dan
rajin mengerjakan tugas sudah menjadi rutinitasnya. Jika ada materi perkuliahan yang
tidak jelas, maka ia segera berkonsultasi dengan dosen. Tapi terkadang a mencari sumber
penyelesaian di perpustakaan atau bertanya kepada kakak tingkatnya. Rani menjadi
mahasiswi yan dikagumi baik oleh teman-temannya maupun dosennya. Bahkan Rani
menjadi tempat andalan teman-temannya untuk belajar bersama. Akibatnya , Rani kini
dapat lulus sekolah kedokteran tepat waktu dengan predikat cumlaude.
Kalimat utama : Rani lulus sekolah kedokteran tepat waktu dengan predikat cumlaude.
b. Pola akibat-sebab
Bu Tini selalu dijauhi oleh ibu-ibu yang lain. Ketika ada pertemuan waktu, ia tidak
lagi diajak bersama. Jabatan di kelompok arisan juga tidak pernah ia dapatkan. Ibu-ibu
lain sudah tidak pernah lagi terlihat mengobrol dirumah bu Tini. Ia keluar rumah hanya
sebentar, melakukan aktivitas seperlunya. Ibu-ibu yang sering terlihat memandang sinis
kepada bu Tini. Tidak jarang juga ibu-ibu yang lain menggosip tentang bu Tini. Usut
punya usut, ternyata ini karena sifat bu Tini yang dulu suka memfitnah orang lain.
Kalimat utama: sifat bu Tin suka memfitnah orang lain.
c. Pola Sebab-Akibat 1-Akibat 2
Beberapa tahun yang lalu hutan jati dibabat habis. Batang pohon jati diangkut dan
meninggalkan lahan kosong. Tidak ada pembaruan bibit dilahan tersebut. Batang jati
dijual secara ilegal. Pundi-pundi uang masuk ke kantong para pedagang gelap. Kekayaan
yang mereka peroleh menyisakan kerusakan lingkungan. Tidak ada jati berarti tidak ada
lagi peresapan. Tanah tak lagi kuat. Ketika musim penghujan tiba maka air mengalir
membawa serta tanah dalam volume yang besar. Longsor dan banjir bandang tak lagi
bisa dielakkan. Sekarang, longsor dan banjir bandang menyengsarakan rakyat yang tidak
bersalah.
Kalimat utama : longsor dan banjir bandang menyengsarakn rakyat yang tidak bersalah.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari penyusunan makalah ini, kami menyimpulan bahwa paragraf induktif adalah
paragraf-paragraf yang diawali dengan menjelaskan permasalahan-permasalahan khusus
(mengandung pembuktian dan contoh-contoh fakta) yang diakhiri dengan kesimpulan yang
berupa pernyataan umum. Paragraf induktif sendiri dikembangkan menjadi beberapa jenis.
Pengembangan tersebut yakni paragraf generalisasi, paragraf analogi, paragraf sebab-akibat
bisa juga akibat sebab.

B. SARAN
Semoga makalah ini berguna untuk pembaca dan penulis.
DAFTAR PUSTAKA

https://dosenbahasa.com/paragraf-induktif?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C9325775113
https://www.aonareferensi.com/pengertian-
paragraf/?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C4400419076 diakses pada tanggal 27 Agustus 2018

Anda mungkin juga menyukai