RANGKUMAN BAB 8 BAGAIMANA DINAMIKA HISTORIS, DAN URGENSI WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI KONSEPSI DAN PANDANGAN KOLEKTIF KEBANGSAAN INDONESIA DALAM KONTEKS PERGAULAN DUNIA?
A. Menelusuri Konsep dan Urgensi Wawasan Nusantara
Wawasan nusantara merupakan cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya, dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam penyelenggara kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (Majelis Permusyawaratan Rakyat, 1999). Secara etimologi, Wawasan Nusantara berasal dari kata wawas dan nusantara (nusa & antara). Kata wawas (bahasa Jawa) berarti pandangan. Kata nusa berarti kepulauan atau bangsa. Kata antara berarti antar atau laut. Sehingga kata nusantara dapat diartikan sebagai kepulauan di antara laut, atau bangsa-bangsa yang dihubungkan oleh laut. Secara terminologis, wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia terhadap lingkungan tempat berada termasuk diri bangsa Indonesia itu sendiri. Hakikat atau esensi wawasan nusantara adalah persatuan bsngsa dan kesatuan wilayah.
B. Menanya Alasan Mengapa Diperlukan Wawasan Nusantara
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang tersusun dari pulau-pulau, diapit oleh dua samudera (Pasifik & Hindia) dan dua benua (Asia & Australia). Pulau-pulau tersebut dipisahkan oleh laut, namun pulau-pulau tersebut tetap menjadi bagian dari Indonesia. Segenap kepulauan Indonesia adalah satu kesatuan. Oleh karena itu Wawasan Nusantara sangat diperlukan. C. Menggali Sumber Historis, Sosiologis, dan Politik tentang Wawasan Nusantara 1. Latar Belakang Historis Wawasan Nusantara Lahirnya konsep wawasan nusantara berawal dari dikeluarkannya Deklarasi Juanda pada 13 Maret 1957 oleh Perdana Menteri Ir. H. Djuanda Kartawidjaja. Isi pokok deklarasi ini yaitu lebar laut Indonesia 12 mil yang dihitung dari garis yang menghubungkan pulau terluar Indonesia, sehingga wilayah Indonesia menjadi satu kesatuan. Laut di antara pulau bukan lagi pemisah, karena tidak lagi laut bebas, tetapi sebagai penghubung pulau. Konsepsi wawasan nusantara juga diperkuat oleh undang- undang seperti Pasal 25A UUD NRI 1945 dan lainnya. 2. Latar Belakang Sosiologis Wawasan Nusantara Konsepsi wawasan nusantara mencakup pandangan akan kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan, termasuk persatuan sebagai satu bangsa. Pada awalnya, bangsa Indonesia beragam dan terecah-pecah sebelum merdeka. Bangsa Indonesia tidak ingin lagi terpecah-pecah. Semangat kebangsaan Indonesia juga dirintis melalui peristiwa Kebangkitan Nasional 20 Mei 1908, ditegaskan dalam sumpah pemuda 28 Oktober 1928, dan diwujudkan dengan Proklamasi Kemerdekaan bangsa pada tanggal 17 Agustus 1945. 3. Latar Belakang Politis Wawasan Nusantara Wawasan nusantara pada dasarnya adalah pandangan geopolitik bangsa Indonesia. Geopolitik secara tradisional didefinisikan sebagai studi tentang “pengaruh faktor geografis pada tindakan politik”. Geopolitik dimaknai sebagai ilmu penyelenggaraan negara yang setiap kebijakannya dikaitkan dengan masalah geografi wilayah bangsa. D. Membangun Argumen tentang Dinamika dan Tantangan Wawasan Nusantara Dengan adanya konsepsi Wawasan Nusantara wilayah Indonesia menjadi sangat luas dengan beragam isi flora, fauna, dan penduduk Indonesia. Namun, hal ini juga menjadi tantangan bagi bangsa Indonesia. Dinamika yang berkembang yaitu pada masa lalu penguasaan wilayah dilakukan dengan militer, sekarang lebih ditekankan upaya perlindungan dan pelestarian alam di suatu wilayah. Luas wilayah kepulauan Indonesia juga menjadi tantangan bagi bangsa Indonesia untuk mengelolanya. Hal ini karena luas wilayah memunculkan potensi ancaman maupun potensi keunggulan dan kemanfaatan. E. Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Wawasan Nusantara 1. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Politik Implementasi wawasan nusantara dalam kehiduan politik akan menciptakan iklim penyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis. Hal ini tampak dalam wujud pemerintahan yang kuat, aspiratif, dan terpercaya. 2. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Ekonomi Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan ekonomi akan menciptakan tatanan ekonomi yang menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata. Selain itu juga mencerminkan tanggung jawab pengelolaan sumber daya alam yang memperhatikan kebutuhan masyarakat serta kelestarian sumber daya alam itu sendiri. 3. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Sosial Budaya Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan sosial budaya akan menciptakan sikap yang mengakui segala bentuk perbedaan sebagai kenyataan dan karunia Tuhan. Selain itu menciptakan kehidupan masyarakat dan bangsa yang rukun dan bersatu tanpa membeda-bedakan. Budaya Indonesia juga tidak menolak nilai-nilai budaya asing asalkan tidak bertentangan dengan nilai budaya sendiri dan hasilnya dapat dinikmati. 4. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Pertahanan dan Keamanan Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan pertahanan dan keamanan menumbuhkan kesadaran cinta tanah air dan bangsa, yang akan membentuk sikap bela negara. Sikap cinta tanah air serta bela negara menjadi modal utama yang menggerakkan partisipasi setiap warga negara Indonesia dalam menghadapi setiap bentuk ancaman.