Anda di halaman 1dari 3

Nama : Maria C.

Lintang Fajar Rini


NIM : 18/42734/PN/15514
Fakultas : Pertanian

RANGKUMAN BAB 8
BAGAIMANA DINAMIKA HISTORIS, DAN URGENSI WAWASAN NUSANTARA
SEBAGAI KONSEPSI DAN PANDANGAN KOLEKTIF KEBANGSAAN
INDONESIA DALAM KONTEKS PERGAULAN DUNIA?

A. Menelusuri Konsep dan Urgensi Wawasan Nusantara


Wawasan nusantara merupakan cara pandang dan sikap bangsa Indonesia
mengenai diri dan lingkungannya, dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa
serta kesatuan wilayah dalam penyelenggara kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara (Majelis Permusyawaratan Rakyat, 1999). Secara etimologi, Wawasan
Nusantara berasal dari kata wawas dan nusantara (nusa & antara). Kata wawas (bahasa
Jawa) berarti pandangan. Kata nusa berarti kepulauan atau bangsa. Kata antara berarti
antar atau laut. Sehingga kata nusantara dapat diartikan sebagai kepulauan di antara laut,
atau bangsa-bangsa yang dihubungkan oleh laut. Secara terminologis, wawasan nusantara
adalah cara pandang bangsa Indonesia terhadap lingkungan tempat berada termasuk diri
bangsa Indonesia itu sendiri. Hakikat atau esensi wawasan nusantara adalah persatuan
bsngsa dan kesatuan wilayah.

B. Menanya Alasan Mengapa Diperlukan Wawasan Nusantara


Bangsa Indonesia adalah bangsa yang tersusun dari pulau-pulau, diapit oleh dua
samudera (Pasifik & Hindia) dan dua benua (Asia & Australia). Pulau-pulau tersebut
dipisahkan oleh laut, namun pulau-pulau tersebut tetap menjadi bagian dari Indonesia.
Segenap kepulauan Indonesia adalah satu kesatuan. Oleh karena itu Wawasan Nusantara
sangat diperlukan.
C. Menggali Sumber Historis, Sosiologis, dan Politik tentang Wawasan Nusantara
1. Latar Belakang Historis Wawasan Nusantara
Lahirnya konsep wawasan nusantara berawal dari dikeluarkannya Deklarasi
Juanda pada 13 Maret 1957 oleh Perdana Menteri Ir. H. Djuanda Kartawidjaja. Isi
pokok deklarasi ini yaitu lebar laut Indonesia 12 mil yang dihitung dari garis yang
menghubungkan pulau terluar Indonesia, sehingga wilayah Indonesia menjadi satu
kesatuan. Laut di antara pulau bukan lagi pemisah, karena tidak lagi laut bebas, tetapi
sebagai penghubung pulau. Konsepsi wawasan nusantara juga diperkuat oleh undang-
undang seperti Pasal 25A UUD NRI 1945 dan lainnya.
2. Latar Belakang Sosiologis Wawasan Nusantara
Konsepsi wawasan nusantara mencakup pandangan akan kesatuan politik,
ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan, termasuk persatuan sebagai satu
bangsa. Pada awalnya, bangsa Indonesia beragam dan terecah-pecah sebelum
merdeka. Bangsa Indonesia tidak ingin lagi terpecah-pecah. Semangat kebangsaan
Indonesia juga dirintis melalui peristiwa Kebangkitan Nasional 20 Mei 1908,
ditegaskan dalam sumpah pemuda 28 Oktober 1928, dan diwujudkan dengan
Proklamasi Kemerdekaan bangsa pada tanggal 17 Agustus 1945.
3. Latar Belakang Politis Wawasan Nusantara
Wawasan nusantara pada dasarnya adalah pandangan geopolitik bangsa
Indonesia. Geopolitik secara tradisional didefinisikan sebagai studi tentang
“pengaruh faktor geografis pada tindakan politik”. Geopolitik dimaknai sebagai ilmu
penyelenggaraan negara yang setiap kebijakannya dikaitkan dengan masalah geografi
wilayah bangsa.
D. Membangun Argumen tentang Dinamika dan Tantangan Wawasan Nusantara
Dengan adanya konsepsi Wawasan Nusantara wilayah Indonesia menjadi sangat
luas dengan beragam isi flora, fauna, dan penduduk Indonesia. Namun, hal ini juga
menjadi tantangan bagi bangsa Indonesia. Dinamika yang berkembang yaitu pada masa
lalu penguasaan wilayah dilakukan dengan militer, sekarang lebih ditekankan upaya
perlindungan dan pelestarian alam di suatu wilayah. Luas wilayah kepulauan Indonesia
juga menjadi tantangan bagi bangsa Indonesia untuk mengelolanya. Hal ini karena luas
wilayah memunculkan potensi ancaman maupun potensi keunggulan dan kemanfaatan.
E. Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Wawasan Nusantara
1. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Politik
Implementasi wawasan nusantara dalam kehiduan politik akan menciptakan
iklim penyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis. Hal ini tampak dalam wujud
pemerintahan yang kuat, aspiratif, dan terpercaya.
2. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Ekonomi
Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan ekonomi akan menciptakan
tatanan ekonomi yang menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan
kemakmuran rakyat secara adil dan merata. Selain itu juga mencerminkan tanggung
jawab pengelolaan sumber daya alam yang memperhatikan kebutuhan masyarakat
serta kelestarian sumber daya alam itu sendiri.
3. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Sosial Budaya
Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan sosial budaya akan
menciptakan sikap yang mengakui segala bentuk perbedaan sebagai kenyataan dan
karunia Tuhan. Selain itu menciptakan kehidupan masyarakat dan bangsa yang rukun
dan bersatu tanpa membeda-bedakan. Budaya Indonesia juga tidak menolak nilai-nilai
budaya asing asalkan tidak bertentangan dengan nilai budaya sendiri dan hasilnya
dapat dinikmati.
4. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Pertahanan dan Keamanan
Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan pertahanan dan keamanan
menumbuhkan kesadaran cinta tanah air dan bangsa, yang akan membentuk sikap bela
negara. Sikap cinta tanah air serta bela negara menjadi modal utama yang
menggerakkan partisipasi setiap warga negara Indonesia dalam menghadapi setiap
bentuk ancaman.

Anda mungkin juga menyukai