Anda di halaman 1dari 3

RANGKUMAN BAB 3

URGENSI INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI SALAH SATU


PARAMETER PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA

A. Menelusuri Konsep dan Urgensi Integrasi Nasional


1) Makna Integrasi Nasional
Secara etimologi integrasi berasal dari dua kata, integrasi (integration) dan
nasional (national). Integrasi berasal dari bahasa latin integer yang berarti utuh atau
menyeluruh. Integrasi dapat diartikan sebagai pembauran hingga menjadi kesatuan
yang utuh atau bulat. Sedangkan nasional artinya bangsa sebagai persekutuan dari
orang-orang yang berbeda latar belakang, berada dalam suatu wilayah, dan dibawah
satu kekuasaan politik. Menurut Kurana (2010), integrasi nasional adalah kesadaran
identitas bersama di antara warga negara. Berarti bahwa meskipun terdapat perbedaan
kasta, agama, daerah, dan bahasa, kita mengakui kenyataan bahwa kita semua adalah
satu.
2) Jenis Integrasi
a. Integrasi Politik
Memiliki dua dimensi, yaitu dimensi vertikal dan horizontal. Dimensi
vertikal menyangkut hubungan elit dan massa guna menjembatani perbedaan
dalam rangka pengembangan politik parsitipatif. Dimensi horizontal menyangkut
hubungan yang berkaitan dengan masalah teritorial, antar suku, umat beragama,
dan golongan masyarakat Indonesia.
b. Integrasi Ekonomi
Terjadi saling ketergantungan antar daerah dalam memenuhi kebutuhan,
sehingga terjalin kerjasama yang saling menguntungkan dan sinergis. Di sisi lain,
integrasi ekonomi adalah pencabutan hambatan antar daerah yang memungkinkan
ketidaklancaran hubungan antar keduanya.
c. Intergrasi Sosial Budaya
Merupakan proses penyesuaian unsur yang berbeda dalam masyarakat
(ras, agama, bahasa, dll) sehingga menjadi satu kesatuan. Dapat juga diartikan
sebagai kesediaan bersatu bagi kelompok sosial budaya di masyarakat.
3) Pentingnya Integrasi Nasional
Pertama, pada masa penjajahan pemerintah kolonial Belanda tidak pernah
mengajarkan membangun kesetiaan nasional dan semangat kebangsaan pada rakyat
Indonesia. Sehingga setelah kemerdekaan, kita perlu membangun kesetiaan nasional
melalui integrasi bangsa.
Kedua, negara-bangsa (nation state) merupakan negara yang memiliki banyak
suku bangsa, yang kemudian bersatu dalam sebuah bangsa. Suku tersebut mempunyai
ikatan dan kesetiaan etnik yang alami dan bersifat primer. Sedangkan kesetiaan
nasional bersifat sekunder. Bila ikatan etnik tidak diperhatikan atau terganggu,
mereka akan mudah kembali pada kesatuan asalnya. Sehingga berakibat mereka
melepaskan komitmennya sebagai satu bangsa.
4) Integrasi Versus Disintegrasi
Disintegrasi adalah memudarnya kesatuan antar golongan dan kelompok
dalam suatu bangsa. Disintegrasi memiliki banyak ragam, seperti pertentangan fisik,
tawuran, dan kerusuhan, dimana hal ini sering terjadi di Indonesia. Bentuk integrasi
lain bisa berupa revolusi bahkan perang.

B. Sumber Historis, Sosiologis, dan Politik Integrasi Nasional


1) Perkembangan Sejarah Integrasi di Indonesia
Model integrasi yang berlangsung di Indonesia yakni integrasi imperium
Majapahit, integrasi kolonial, dan integrasi nasional Indonesia. Model integrasi
imperium Majapahit bersifat kemaharajaan (imperium). Model integrasi kolonial
lebih dimaksudkan agar rakyat jajahan mendukung pemerintah kolonial melalui
penguatan birokrasi dan penguasaan wilayah. Sedangkan model integrasi nasional
Indonesia dimaksudkan untuk membentuk kesatuan dan semangat kebangsaan
(nasionalisme) yang baru. Penumbuhan kesadaran berbangsa melalui beberapa
tahapan, yaitu masa perintis, penegas, percobaan, dan masa pendobrak.
2) Pengembangan Integrasi Indonesia
Pengembangan integrasi dapat dilakukan melalui lima pendekatan (strategi),
yaitu adanya ancaman dari luar, gaya politik kepemimpinan, kekuatan lembaga
politik, ideologi nasional, dan kesempatan pembangunan ekonomi.
C. Dinamika dan Tantangan Integrasi Nasional
1) Dinamika Integrasi Nasional di Indonesia
Dapat dicontohkan berdasarkan lima jenis integrasi, antara lain integrasi
bangsa, integrasi wilayah, integrasi nilai, integrasi elit-massa, dna integrasi tingkah
laku (perilaku integratif).
2) Tantangan Dalam Membangun Integrasi
Dalam upaya mewujudkan integrasi di Indonesia terdapat tantangan yang
datang dari dimensi vertikal maupun horizontal. Dalam dimensi horizontal, tantangan
berkenaan dengan perbedaan ras, suku, agama, dan geografi. Sedangkan dalam
dimensi vertikal, tantangan yang ada berupa celah antara elit dan massa. Dimana latar
belakang kekotaan menyebabkan kaum elit berbeda dari massa yang cenderung
berpandangan tradisional.

D. Esensi dan Urgensi Integrasi Nasional


Persamaan kepentingan, kebutuhan untuk bekerjasama, serta konsensus tentang
nilai-nilai tertentu dalam masyarakat, merupakan potensi yang mengintegrasikan.
Sebaliknya perbedaan-perbedaan yang ada dalam masyarakat seperti perbedaan suku,
agama, budaya, dan kepentingan menyimpan potensi konflik, terlebih apabila perbedaan
itu tidak dikelola dan disikapi secara tepat. Namun apa pun kondisinya, integrasi
masyarakat merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan untuk membangun kejayaan
bangsa dan negara sehingga perlu senantiasa diupayakan.

Anda mungkin juga menyukai