Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN TUGAS

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Dosen Pengampu : Luhung Achmad Perguna, S.Sos., M.A.

Disusun oleh Kelompok 4 :


1. Christabel Owena Y. (200432619235)
2. Ella Afrilliana (200432619282)
3. Febryan Anugrah S. (200432619309)
4. Galuh Ayu Fernanda L. (200432619279)
SOAL DAN HASIL PEMBAHASAN
1. Ada berapa budaya Indonesia yang diklaim Malaysia? Adakah contoh lainnya?
Sebutkan, apakah klaim tersebut dimungkinkan terjadi lagi di kemudian hari?
Jawaban :
Budaya Indonesia yang diklaim oleh Malaysia meliputi :
 Reog Ponorogo
 Lagu Rasa Sayange
 Batik
 Tari Pendet
 Ansambel Musik Angklung
 Tari Tor-Tor & Gondang Sambilan
 Wayang Kulit
 Rendang
 Tari Piring
 Kuda Lumping
 Keris
 Gamelan Jawa

Pengklaiman kebudayaan Indonesia oleh Malaysia sangat mungkin terjadi di


kemudian hari apabila masyarakat Indonesia tidak mencintai budayanya. Apabila hal
itu terjadi, maka mereka akan enggan untuk mempelajari serta melestarikan, mereka
akan bersikap acuh terhadap budaya lokal. Pengklaiman juga bisa saja terjadi
dikarenakan bangsa Indonesia kurang memperkenalkan kepada dunia serta kurang
menekankan bahwa kebudayaan-kebudayaan tersebut memang miliknya.

2. Bolehkah sebuah negara mengklaim kebudayaan bangsa lain karena budaya tersebut
memang telah dijalankan oleh warga negaranya?
Jawaban : Tidak boleh, karena hal itu telah diatur oleh sebuah lembaga dunia setiap
warga negara mempunyai ragam budaya yang berbeda dan dilindungi oleh PBB.
Maka bagi negara yang mencuri budaya negara lain tersebut dinilai tidak menghargai
negara pemilik kebudayaan dan bisa terkena pelanggaran oleh lembaga dunia dalam
naungan PBB.
3. Bolehkah bangsa Indonesia mengklaim budaya bangsa lain sebagai bagian dari
kebudayaan nasional karena budaya tersebut memang telah disenangi dan
dipraktikkan oleh orang Indonesia? Misalnya, budaya makan sambil berdiri (standing
party).
Jawaban : Tidak boleh, walaupun budaya makan sambil berdiri sudah menjadi bagian
dari kebiasaan di keseharian orang Indonesia, tetap saja sebuah budaya itu bukan
milik kita, budaya itu sudah memiliki asal muasal dan hak ciptanya sendiri. Jadi kita
tetap tidak boleh mengatasnamakan budaya itu sebagai budaya Indonesia.

4. Apa yang perlu dilakukan agar kebudayaan Indonesia sebagai identitas nasional tidak
diklaim oleh negara lain?
Jawaban :
 Mendaftarkan beragam kebudayaan asli Indonesia ke UNESCO
 Mencintai budaya sendiri tanpa merendahkan dan melecehkan budaya orang lain.
 Mau mempelajari budaya tersebut ,baik hanya sekedar mengenal atau juga dengan
ikut mempraktikannya.
 Ikut berpartisipasi apabila ada kegiatan dalam rangka pelestarian kebudayaan.
 Mempertahankan kebudayaan Indonesia yang melekat ketika berada di negara lain
sebagai cerminan bangsa Indonesia sehingga negara lain tidak mudah mengklaim
kebudayaan Indonesia.
 Melestarikan kebudayaan di era globalisasi.

5. Apakah setiap orang Indonesia dapat mengajukan kebudayaan daerahnya sebagai


kebudayaan nasional/identitas nasional? Jika dapat, adakah syaratnya?
Jawaban: Kebudayaan daerah adalah langkah awal dan modal utama untuk
mengembangkan kebudayaan nasional karena kebudayaan nasional merupakan
puncak kebudayaan daerah. Kebudayaan daerah dapat menjadi kebudayaan nasional
namun harus memenuhi syarat - syarat berikut ini :
 Pantas dan tepat diangkat sebagai budaya nasional.
 Harus memiliki unsur-unsur budaya yang mendapat pengakuan dari semua bangsa
kita, sehingga menjadi milik bangsa.
 Menunjukkan ciri atau identitas bangsa.
 Berkualitas tinggi dan dapat diterima oleh seluruh bangsa indonesia.

6. Kebudayaan daerah sebagai kearifan lokal, dapatkah luntur? Mengapa demikian?


Jawaban: Tidak dapat luntur, karena kebudayaan daerah sebagai kearifan lokal itu
merupakan karakteristik tersendiri yang belum tentu ada di daerah lain. Identitas
bangsa tersebut tidak akan hilang kecuali, jikalau bangsa/masyarakat setempat nya
tidak mau mempelajari dan melestarikannya. Kearifan lokal tersebut mengalami
asimilasi dengan kebudayaan lain yang masuk kedalam suatu daerah sehingga
menimbulkan budaya yang baru. Oleh karena itu kita sebagai penerus bangsa harus
dapat melestarikan dan menjaga kearifan lokal agar identitas bangsa tidak hilang.

Anda mungkin juga menyukai