Kelas : 1IC02
NPM : 20420958
ARTIKEL 2 :
Kalimat Efektif dan tidak Efektif :
6. Namun PPP tak mengamini pernyataan Pramono, dan meminta deal politik dengan
KMP dibicarakan lebih lanjut di internal koalisi. (tidak efektif)
Pernyataan PPP tidak dikabulkan oleh Pramono, dan permintaan setuju politik dengan
KMP akan dibicaran lebih lanjut di internal koalisi. (Efektif)
7. “Itu kan yang ketemu baru LO-nya PDIP dan KMP. Tentunya dia (Pramono -red) tidak
bisa memutuskan sendiri. (tidak efektif)
Yang baru saja di ketemukan itu baru LO dari PDIP dan KMP. Tentu saja dia (Pramono-
red) yidak bisa memutuskan sediri. (efektif)
8. “Dia mesti melaporkan dulu ke Ketum PDIP Ibu Mega. Lalu Ibu Mega bertemu dulu
dengan ketum-ketum. Tapi, sebelum matang dibawa ke ketum-ketum, dibicarakan dulu di
tingkat fraksi,” ujarnya. (tidak efektif)
“Seharusnya mereka meloparkan dahulu ke Ketum PDIP Ibu Mega. Selanjutnya Ibu
Mega bertemu dengan ketum-ketum. Tetapi sebelum kasusnya belum diketahui dengan
jelas hendaknya di bawa ke ketum-ketum, dan dibicarakan dahulu di tingakat
fraksi,”ujarnya. (efektif)
ARTIKEL 3 : "Jangan Semua Dibebankan Kepada Pengusaha"
JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) meminta permasalahan Upah Minimum
Provinsi (UMP) jangan dibebankan kepada pengusaha, seharusnya ini menjadi Pekerjaan Rumah
(PR) Pemerintah yang tidak bisa menyelesaikan permasalahan setiap tahunnya.
"Ini juga menjadi PR pemerintah yang tidak diselesaikan, semestinya kalau pemerintah
itu berjalan baik lakukan seperti yang dilakukan seperti Pak Jokowi dan Pak Ahok, menyiapkan
fasilitas perumahan, transportasi yang baik. Jadi jangan semua ini dibebankan kepada
pengusaha," ungkap Ketua Apindo Anton Supit dalam sebuah diskusi di Warung Daun Cikini,
Jakarta, Sabtu (2/11/2013).
Anton menegaskan, permasalahan UMP ini jangan sampai semua mengganggu investasi
yang sedang berjalan. Dia melanjutkan, jika terus dipaksakan, bukan tidak mungkin banyak
pabrik yang akan tutup.
"Apakah kita rela kehilangan banyak lapangan pekerjaan dan kita akan menjadi negara
yang konsumen, kalau kita menjadi negara yang kaya, enggak kerja juga digaji ya enggak apa-
apa kita jadi negara konsumen. Tapi kalau kita butuh lapangan pekerjaan untuk income dan
untuk pajak dan lain-lain, kita butuh mempertahankan investor," tegasnya.
Menurut Anton, dampak yang ditimbulkan untuk para investor akibat kenaikan UMP ini yang
memasuki tahun ketiga sudah parah. Karena dalam kenaikan tersebut bukan negosiasi yang di
ambil namun tekanan fisik, seperti terlihat pemaksaan.
"Saya kira begini, Saya tidak mau menuduh satu oknum, fakta ini kan sudah semuanya
diketahui publik, jadi jangan dibantah oleh kalangan oknum, masalahnya kalau pemerintah tidak
berani menegakkan hukum tuntutan yang tinggi tidak akan berjalan, tetapi kalau tidak berunding
maka akan kepada hukum. Harusnya masyarakat sekarang sadar lah bahwa mencari kerja ini
kan enggak gampang," pungkasnya