Anda di halaman 1dari 20

Peran dan

perkembangan statistika
Anggota :
Indah mira junia
Fahri munanda riski
Muhammad wahyu pohan
Peran statistika
1) Dalam kehidupan sehari hari
Membuat rencana dan ramalan
Rencana dan ramalan merupakan dua hal yang diperlukan dalam pelaksanaan
sesuatu. Sehingga dapat diperoleh hasil yang baik. Misalnya rencana pembuatan
perumahan untuk lima tahun mendatang dari suatu pemerintah kota, yang
dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti jumlah penduduk dan tingkat
pendapatan penduduk, analisis data berkala mampu memberikan jawaban
terbaik.
Mengatasi berbagai perubahan
Perubahan perubahan yang terjadi dalam suatu pengambilan keputusan tidak
mungkin dapat diabaikan atau dihindari, supaya pihak pihak lain tidak ada yang
dirugikan. Dengan statistika, perubahan perubahan yang mungkin terjadi dapat
diantisipasi.

Membuat keputusan yang lebih baik


Keputusan yang baik dan rasional amat diperlukan dalam menjaga kelancaran
sebuah aktivitas kerja supaya kelestarian dari sebuah usaha dapat terjamin. Dengan
statistika keputusan yang baik dapat dihasilkan.
2) Dalam ilmu pengetahuan
Dalam dunia pendidikan,statistika berperan untuk mengumpulkan data,
menganalisis serta menginterpretasikan sekumpulan data yang berkaitan dengan
dunia pendidikan. Peran peran statistika dalam dunia pendidikan dapat dirasakan
mamfaatnya oleh para pemakai (seperti pendidik, mahasisiwa, peneliti dan lain
lain). Dalam kegiatan proses belajar mengajar, statistik banyak membantu dalam
menganalisis soal-soal yang diberikan dalam kegiatan pembelajaran. Contoh:
perbandingan banyaknya siswa perempuan dan laki-laki di kelas I, rerata prestasi
siswa matematika di kelas V, dan besarnya indeks objektivitas sekolah PANCA
SAKTI dalam mengikuti Ujian Nasional Matematika.
3) Dalam penelitian
Penyusunan Model Teoritis
Dalam usaha memecahkan masalah penelitian, mula-mula orang
belum mempunyai gambaran yang jelas dan detail mengenai keadaan
sesungguhnya. Berdasarkan penalaahan keputusan, apa yang dimilikinya
adalah gambaran garis besar, gambaran mengenai pokok-pokonya, yang
merupakan abstrak dari keadaan yang sesungguhnya.
Peneliti mengimajinasikan pokok-pokok masalah dan jalan pemecahan.
Gambaran hasil imajinasi inilah yang biasas disebutkan model teoritis
penelitian itu. Dewasa ini model yang paling banyak digunakan adalah
matematis, yaitu model yang menggunakan hukum-hukum matematis, yaitu
model sebagai dasarnya. Model matematis ini mempunyai beberapa
kelebihan jika dibandingkan dengan model non-matematis
Dalam Perumusan
Peranan statistic sebagai pernyataan yang menujukan pertautan antara dua variable
atau lebih itu sebenarnya adalah perumusan menurut model matematis. Selanjutnya
perumusan-perumusan hipotesis dalam hipotesis alternative dan hipotesis nol adalah
konsep dalam statistic. Hipotesis nol dirumuskan atas dasar teoritis probabilitas.
Karena itu pemahaman terhadap konsep-konsep dasar mengenai teori ini akan sangat
membantu sesorang untuk merumuskan hipotesisnya secara lebih cermat.
Pengembangan Alat Pengambilan datacomp
Sebelum seseorang menggunakan suatu alat pengambil data, dia harus mempunyai
kepastian bahwa alat yang digunakannya itu mempunyai taraf reliabilitas dan taraf
validitas yang diperlukan. Untuk menguji kualitas alat pengambil data itu cara yang
terbaik ialah dengan menerapkan metode metode statistic tertentu. Dan untuk
tujuan ini dalam bidang statistic telah dikembangkan banyak metode atau teknik.
Berbagai teknik tersebut biasa disajikan di bawah judul Reliabilitasi dan Validitas.
penyusuanan Rancangan Penelitian
Keunggualan dan kekurangan yang terletak pada masing-masing
rancangan yaitu keunggulan dan kekurangan dilihat dari sudut pertimbangan
statistic. Hal demikian karena dengan cara itulah peneliti dapat mengetahui
kekuatan dan keterbatasan penelitian yang dilakukan sebagai upaya untuk
mendapatkan pengetahuan yang benar mengenai masalah yang sedang
ditelitinya.
Penentuan Sampel Penelitian
Tujuan teknik penentuan sample yaitu Agar diperoleh sample yang
representative bagi populasinya. Penggunaan teknik-teknik tersebut hanya sah kalau
asumsi-asumsi yang mendasarinya terpenuhi, namun tidak dapat
diingakari bahwa bagian statistik ini telah banyak membantu para peneliti
dakam melakukan kegiatannya.
Perkembangan statistika
Ilmu Statistik merupakan ilmu yang mempelajari proses pencatatan,
penyusunan serta pengolahan data. Ilmu ini seusia dengan umur peradaban ini,
di mana tradisi menghitung merupakan landasan utama dalam membangun
peradaban. Semenjak peradaban Yunani ilmu hitung sudah diperkenalkan, dan
menjadi alat utama dalam proses pengambilan keputusan. Fenomena ini bisa
dilacak dalam tulisan filsof Yunani seperti Aristoteles, maupun Plato yang
mengusulkan sistem pemilihan langsung terhadap pejabat publik di mana di
kemudian hari dikenal dengan demokrasi langsung. Untuk menghitung siapa
yang paling diterima oleh masyarakat dalam pemilihan tersebut maka aspek ilmu
hitung menjadi dasar alat pembenar.
Ilmu hitung kemudian berkembang pesat lagi pada masa imperium Romawi.
Angkaangka yang disimbolkan dalam peradaban Yunani dikembangkan dengan
simbol Romawi. Meski angka Romawi tidak praktis, dalam batas tertentu
memberikan pengaruh yang luas bagi perkembangan ilmu hitung. Angka Romawi
mampu memberikan lambang terhadap angka dalam jumlah yang lebih banyak
dibandingkan dengan angka Yunani. Puncak peradaban ilmu hitung menjadi semakin
cepat manakala tradisi Arab mengenalkan simbol angka yang sederhana dan fleksibel.
Angka Arab mampu
menyederhanakan simbol menjadi simbol yang mudah dimengerti dan dapat
digunakan secara berulang secara mudah. Misal, untuk mengungkapkan angka 100,
maka cukup hanya menggunakan 2 simbol saja yang sudah dipakai sebelumnya,
demikian pula kalau harus menyebut angka 1 trilyun, angka yang dipakai tetap 1 dan
0, tinggal memperbanyak 0-nya saja.
Sangat berbeda dengan angka Romawi, setiap perubahan persepuluhan harus
dikenalkan simbol baru, yang kemudian tidak dijadikan basis pembuatan angka secara
konsisten. Puncak peradaban ilmu hitung mengalami perkembangan yang sangat pesat,
tatkala
tradisi Arab memperkenalkan simbol baru angka 0. Angka ini seakan telah menjadi
angka mujizat dalam sejarah peradaban ilmu hitung, sebab dengan ditemukannya angka
0, maka akan mempersingkat penulisan-penulisan yang berbasis ribuan sampai tak
terhingga. Bayangkan bagaimana menulis simbol satu trilyun jika menggunakan simbol
Romawi. Inilah salah satu sumbangan tradisi Islam dan Arab yang sering dilupakan oleh
orang.
Ilmu Statistik sebagai bentuk aplikasi dan terapkan ilmu hitung sebagai ilmu murni
juga mengalami perkembangan seiring dengan semakin berkembang ilmu hitung.
Statistik yang lebih menekankan pada tradisi mencatat dan menyusun,
memungkinkan ilmu ini mulai dilirik orang dalam konteks untuk mempergunakan hasil
pencatatan dan penyusunan untuk mendapatkan pola. Pola ini menjadi sangat penting
untuk dilihat, manakala manusia dihadapkan pada pergerakan peradaban manusia yang
semakin kompleks, yang juga berarti jumlah data juga sangat kompleks, hampir setiap
detik terdapat peristiwa yang lahir, dan harus didokumentasi. Semakin tersebarnya data,
menjadikan banyak fihak perlu mendapatkan data yang sahih, namun mudah
dimengerti dan memiliki akurasi yang baik dalam dokumentasinya. Statistik merupakan
satu-satunya ilmu yang bisa menawarkan pada tradisi mencatat ini.
Dalam konteks politik, pola merupakan sebagai gejala sosial yang harus ditangkap
secara jelas, bahkan kalau tak mampu membuat dan membaca pola, maka akan
berhubungan dengan tingkat pengambilan keputusan yang tidak akurat. Politik yang
tidak bisa memisahkan diri dari gejala pengambilan keputusan, mengharuskan untuk
mengadop tradisi statistik ini. Keharusan untuk mengambil keputusan secara cepat juga
telah menuntut para pengambil keputusan mulai belajar statistik secara lebih seksama.
Dengan belajar statitik diharapkan akan mampu memberikan bimbingan pengambilan
keputusan yang memiliki akurasi yang tinggi. Sehingga tidaklah mengherankan bahwa
pada stadium tertentu, ilmu statitistik merupakan ilmu untuk menjawab bentuk-bentuk
probabilitas dalam masyarakat.
Dalam kondisi inilah ilmu statistik banyak dipergunakan oleh para pialang pasar
untuk melihat fluktuasi harga, dan banyak juga para spekulan memprediksi sesuatu
dengan pijakan ilmu statistik. Bahkan yang lebih tragis ilmu statistik pernah menjadi
ilmu alat utama bagi kalangan penjudi, guna menemukan kecenderungan peluang
yang akan muncul. Sejarah ilmu statistik menunjukkan bahwa tradisi berfikir disiplin
ini banyak dipergunakan para ilmuwan eksak untuk mengembangkan teori-teori baru.
Hal ini tidak bisa dilepaskan kepada kemampuan ilmu statistik yang memberikan
penjelasan yang memuaskan dalam proses pengukuran baik di sisi metode,
kesederhanaan maupunkekonsistenannya. Sumbangan ilmu statistik dalam
bidang ilmu sosial belumlah menunjukkan angka yang berarti sampai abad ke 18.
Baru setelah sistem ekonomi berbasis uang menjadi peradaban manusia peran ilmu
statistik menjadi sangat penting. Dalam hal ini, ilmu ekonomi banyak mengadopsi
ilmu statistik untuk menjelaskan keseimbangan harga, fluktuasi mata uang bahkan
bisa dipergunakan dalam studi perilaku konsumen dan pasar secara luas. Bidang
ilmu perbankan merupakan bidang ilmu ekonomi yang juga banyak mengambil
metode dari ilmu statistik. Perkembangan ilmu statistik mengalami percepatan yang
sangat cepat, dalam dimensi penelitian, baik dalam bidang kajian ilmu eksakta
maupun dalam bidang ilmu sosial. Dengan dipergunakannya statistik dalam riset,
memungkinkan proses membangun suatu teori menjadi relatif mudah, sederhana
dan memuaskan.
Pentingnya statistik dalam dunia modern, mengharuskan setiap unit produksi,
manajemen pemerintahan, pasar dan organisasi memiliki pusat statistik sebagai pusat
perencanaan dalam proses pengambilan keputusan. Dengan ketersediaan data yang
sudah diolah akan memungkinkan untuk membuat keputusan menjadi lebih baik.
Namun di tengah kekaguman orang pada statistik, tidak sedikit pula yang meragukan
analisis statistik, apalagi dalam bidangNamun di tengah kekaguman orang pada
statistik, tidak sedikit pula yang meragukan analisis statistik, apalagi dalam bidang
kajian ilmu sosial yang menggunakan pendekatan kualitatif.
Kelompok ini memandang statisti terlalu menggeneralisir sehingga terjadi
simplifikasi terhadap dana. Proses ini akan membuat data yang diambil menjadi bias.
Fakta sosial yang relatif dinamis, juga dianggap akan teramat sulit untuk dijadikan
dana yang berbasis numeric. Bahkan dalam batas tertentu statistik, dituduh sebagai
ilmu yang bisa dipergunakan untuk berbohong, dan melakukan manipulasi dengan
aroma yang ilmiah. kajian ilmu sosial yang menggunakan pendekatan kualitatif.
Kelompok ini memandang statisti terlalu menggeneralisir sehingga terjadi
simplifikasi terhadap dana. Proses ini akan membuat data yang diambil menjadi bias.
Fakta sosial yang relatif dinamis, juga dianggap akan teramat sulit untuk dijadikan
dana yang berbasis numeric.
Bahkan dalam batas tertentu statistik, dituduh sebagai ilmu yang bisa dipergunakan
untuk berbohong, dan melakukan manipulasi dengan aroma yang ilmiah. Durel Huff
dalam buku How to Lie With Statistic menyatakan bahwa dalam batas tertentu statistik
merupakan suatu alat yang mudah dimanipuilasi oleh fihak yang memiliki kepentingan
tertentu. Salah satu kekuatan statistik yang bisa dipergunakan secara tidak
bertanggung terletak pada kelebihan tehnologi statistik sendiri yakni kemampuan
untuk menampilkan informasi yang sederhana dari sebuah gejala yang kompleks.
Bahkan data olahan statistik yang sebenarnya bukan diolah untuk kepentingan
tertentu, bisa dipergunakan oleh fihak lain sebagai pembenar tindakannya.
Misal yang dicontoh Huff, jika suatu lembaga penelitian yang melakukan uji
klinis terhadap beberapa produk yang hanya digunakan untuk keperluan penelitian
dengan menggunakan sampel yang terbatas, jika hasil penelitian ini sampai ke tangan
produsen bisa dimanipulasi sebagai sarana strategi pemasaran yang berdasarkan
kepentingan yang berbeda. Fenomena data agregat juga selama ini disalahkan gunakan
bahkan cenderung dipergunakan untuk pembuat kebijakan publik, bahwa kebijakan
yang sudah dirilis mendapatkan respon masyarakat yang luas. Misal selama ini
pemerintah cenderung membuat angka yang optimistik tentang angka pertumbuhan
ekonomi yang mencapai 5%. Angka ini kemudian digeneralisasi bahwa
pertumbuhan ekonomi sudah mencapai pertumbuhan yang tinggi,
bahkan ini digunakan sebagai dasar pembenar untuk menolak model pembangunan
ekonomi seperti pertumbuhan dengan alasan tidak bisa membuat pertumbuhan
sampai 5%. Dalam batas tertentu pula, lembaga non pemerintahan juga
mempergunakan angka statistik yang sifatnya agregat untuk mengkritik kinerja
birokrasi. Misal terdapat suatu fakta bahwa dalam setahun terdapat kasus kecelakaan
kereta api mencapai 100 kali. Dengan mengasumsikan bahwa dalam setahun
terdapat 364 hari maka bisa ditarik rata rata bahwa dalam 3,5 hari akan terjadi
kecelakaan kereta api. Apakah seperti itu penarikan kesimpulan ? Memang tidak, tapi
angka statistik memang rentan dipergunakan untuk kepentingan tersebut.
SEKIAN DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai