Anda di halaman 1dari 9

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN SISWA BERPRESTASI

MENGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)


PADA SD NEGERI 2 SINAR BANTEN

MUHAMMDAD FAJAR

Jurusan Sistem Informasi STMIK Pringsewu Lampung


Jl. Wisma Rini No. 09 Pringsewu Lampung
website : www.stmikpringsewu.ac.id
E-mail : fjr_mohammed @gmail.com

ABSTRAK
SD Negeri 2 Sinar Banten merupakan salah satu Sekolah favorit yag terletak di Kabupaten
Lampung Tengah. Dengan dibantu tenaga pengajar serta dilengkapi sarana dan prasarana yang
optimal dalam kegiatan belajar mengajar, menghasilkan siswa yang terampil dan berwawasan
luas. Sehingga menghasilkan kandidat-kandidat siswa yang berpeluang mendapatkan prestasi.
Prestasi yang mereka peroleh dapat berupa prestasi akademik maupun nonakademik. Semua itu
masuk dalam kriteria siswa yang dianggap berprestasi. Untuk membantu penentuan dalam
penetapan siswa yang dianggap berprestasi maka dibutuhkan sebuah Sistem Pendukung
Keputusan. Dalam proses pembangunan sistem pendukung keputusan untuk menentukan siswa
berprestasi pada SD Negeri 2 Sinar Banten digunakan metode Simple Additive Weighting (SAW).
Metode ini dipilih karena mampu menyeleksi alternatif terbaik dari sejumlah alternatif, dalam hal
ini alternatif yang dimaksudkan yaitu siswa yang dikatakan mendapatkan prestasi berdasarkan atas
kriteria-kriteria tertentu. Penelitian dilakukan dengan mencari nilai bobot untuk setiap atribut,
kemudian dilakukan proses perankingan yang akan menentukan alternatif, yaitu siswa berprestasi.

Kata kunci : Sistem pendukung keputusan, SAW, Siswa berprestasi,

1. PENDAHULUAN biasa. Oleh sebab itu diperlukan sebuah


1.1. Latar Belakang Masalah proses pemilihan siswa berprestasi dari para
Teknologi diciptakan untuk memberikan siswa-siswa tersebut. Agar didapatkan siswa
kemudahan pada manusia. Salah satu contoh yang mempunyai prestasi yang terbaik.
teknologi adalah komputer. Komputer Berdasarkan pernyataan diatas, penulis
memiliki suatu sistem yang memiliki tertarik untuk merancang sebuah sistem
kemampuan membantu manusia dalam pendukung keputusan untuk menentukan
memecahkan masalah. Adapun disetiap Siswa berprestasi sesuai dengan kriteria yang
lembaga pendidikan khususnya sekolah, di tentukan, agar dapat mempermudah dalam
komputer menjadi alat untuk menentukan kebijakan secara tepat, cepat,
mempermudah kinerja untuk setiap guru dan efektif dan efisien. Metode yang digunakan
staf yang bertugas, dan khususnya dalam adalah dengan metode Simple Additive
memilih siswa berprestasi. Pemilihan siswa Weighting (SAW). Metode ini dipilih karena
berprestasi merupakan proses memilih siswa- mampu memilih alternatif terbaik dari
siswa yang mempunyai prestasi akademik. sejumlah alternatif, dalam hal ini alternatif
SD Negeri 2 Sinar Banten terletak di yang dimaksud adalah menentukan
Kabupaten Lampung Tengah, yang penerimaan siswa baru berdasarkan kriteria-
merupakan salah satu Sekolah favorit yag kriteria yang ditentukan. Perhitungan SAW
terletak di kabupaten Lampung Tengah. untuk menentukan bobot prioritas pilihan
Dengan dibantu tenaga pengajar serta sangat bergantung pada pemberian nilai pada
dilengkapi sarana dan prasarana yang optimal nilai kriteria dan sub kriteria, kemudian tahap
dalam kegiatan belajar mengajar, menjadikan penilaian kriteria dan sub kriteria akan
para siswa mempunyai prestasi yang luar

269
menghasilkan prioritas untuk menentukan berhubungan yang berada dalam suatu
para calon siswa – siswi terbaik. wilayah serta memiliki item-item penggerak.

1.2. Rumusan Masalah Sistem adalah hubungan satu unit


Bagaimana cara mengaplikasikan dengan unit-unit lainnya yang saling
metode Simple Additive Weighting (SAW) berhubungan satu sama lainnya dan yang
untuk menentukan siswa berprestasi pada SD tidak dapat dipisahkan serta menuju satu
Negeri 2 Sinar Banten sesuai dengan bobot kesatuan dalam rangka mencapai tujuan
dari kriteriayang sudah ditentukan. yang telah ditetapkan. Apabila suatu unit
macet atau terganggu, unit lainnya pun akan
1.3. Batasan Masalah terganggu untuk mencapai tujuan yang telah
Adapun batasan masalah tersebut adalah : ditetapkan tersebut. (Jimmy L.Goal, 2008:9).
Dari definisi diatas , dapat disimpulkan
1. Penelitian ini hanya meliputi pemilihan
bahwa sistem adalah sekumpulan elemem-
siswa Berprestasi pada SD Negeri 2
elemen yang saling terintegrasi atau berkaitan
Sinar Banten khususnya kelas 6.
untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
2. Penilaian ini berdasarkan nilai akademik
dan non akademik.
2.2. Definisi Informasi
3. Metode yang digunakan adalah Simple
Menurut Davis (2008:15) "Informasi
Additive Weighting (SAW).
merupakan hasil data sehingga menjadi
bentuk yang penting bagi penerimanya dan
1.4. Tujuan Penelitian
mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
pengembangan keputusan".
menciptakan sebuah sistem pendukung
Menurut Sutarman (2012:14),
keputusan menentukan siswa berprestasi dan
“Informasi adalah sekumpulan fakta (data)
meningkatkan siswa-siswa yang berkualitas,
yang diorganisasikan dengan cara tertentu
dan tidak diragukan lagi kemampuannya
sehingga mereka mempunyai arti bagi si
dikemudian hari.
penerima”.
Menurut McLeod dalam Yakub
2. LANDASAN TEORI
(2012:8), “Informasi adalah data yang
2.1. Definisi Sistem
diolah menjadi bentuk yang lebih berguna
Sistem berasal dari bahasa latin
bagi penerimanya”.
(sistema) dan bahasa yunani (sustema) adalah
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan
satu kesatuan yang terdiri dari komponen atau
bahwa informasi adalah data yang telah
elemen yang dihubungkan bersama untuk
diorganisasi dan diproses menjadi bentuk
memudahkan aliran informasi, materi atau
yang lebih berguna, bermanfaat, dan
energi untuk mencapai suatu tujuan.
memiliki arti bagi yang menerima.
Pengertian Sistem menurut Jogiyanto
(2009:683) mengungkapkan “Sistem dapat
2.3. Definisi Sistem Informasi
didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang
Sistem informasi adalah seperangkat
terdidri dari dua atau lebih komponen atau
komponen yang saling berhubungan yang
sub subsistem yang saling terintegrasi untuk
berfungsi mengumpulkan, memproses,
mencapai suatu tujuan”.
menyimpan, dan mendistribusikan informasi
Menurut Nugroho (2008:17)
untuk mendukung pembuatan keputusan dan
mengungkapkan “Sistem yaitu sekelompok
pengawasan dalam organisasi. (Hidayati,
elemen yang terintegrasi dengan maksud
2007 : 58)
orang yang sama untuk mencapai suatu
Menurut Budi Subedjo Dharma Oetomo
tujuan”. Istilah ini sering dipergunakan
(2006: 36) dalam bukunya yang berjudul
untuk menggambarkan suatu set entitas yang
Perencanaan dan Pembangunan Sistem
berinteraksi. Sistem juga merupakan
Informasi, Mengemukakan “Sistem Informasi
kesatuan bagian-bagian yang saling
adalah kumpulan elemen-elemen yang saling

270
berhubungan satu sama lain untuk 3. Ada tujuan yang ingin dicapai dan
membentuk satu kesatuan untuk keputusan itu makin mendekatkan pada
mengintegrasi data, memroses dan tujuan tersebut. (James A.F Stoner).
menyimpan serta mendistribusikan informasi
tersebut”. 2.5. Definisi Sistem Pendukung
Menurut Agus Mulyanto (2009:29) Keputusan
dalam bukunya Sistem Informasi Konsep dan Menurut Litle, Sistem Pendukung
Aplikasi, menyatakan: “Sistem informasi Keputusan adalah suatu sistem informasi
merupakan suatu komponen yang terdiri dari berbasis computer yang menghasilkan
manusia, teknologi informasi, dan prosedur berbagai alternatif keputusan untuk
kerja yang memproses, menyimpan, membantu manajemen dalam menangani
menganalisis, dan menyebarkan informasi berbagai permasalahan yang terstruktur
untuk mencapai suatu tujuan”. dengan menggunakan data dan model, dalam
Dari pengertian diatas dapat jurnal (Verina, Yohana, & Kartina, 2012).
disimpulkan bahwa sistem informasi itu Seperti yang disebutkan oleh Turban
adalah kumpulan dari komponen yang terdiri (2005 : 136) yaitu DSS dimaksudkan untuk
dari manusia, teknologi informasi dan menjadi alat bantu bagi para pengambil
prosedur kerja untuk menghasilkan suatu keputusan untuk memperluas kapabilitas
sistem informasi yang bertujuan untuk mereka, namun tidak untuk menggantikan
menyajikan informasi. penilaian mereka. DSS ditujukan untuk
keputusan-keputusan yang memerlukan
2.4. Definisi Keputusan penilaian atau padakeputusan-keputusan
Keputusan adalah hasil pemecahan yang sama sekali tidak dapat di dukung oleh
masalah yang dihadapinya dengan tegas. algoritma.
Suatu keputusan merupakan jawaban yang Sebagai istilah umum DSS digunakan
pasti terhadap suatu pertanyaan. Keputusan untuk menggambarkan semua sistem
harus menjawab pertanyaan tentang apa terkomputerisasi yang mendukung
yang dibicarakan dalam hubungannya pengambilan keputusan pada suatu
dengan perencanaan. Keputusan dapat pula organisasi. Tujuan utama dari DSS yaitu
berupa tindakan terhadap pelaksanaan yang untuk mendukung dan meningkatkan
sangat menyimpang dari rencana semula. pengambilan keputusan (Turban, 2005: 138).
(Ralp.C Davis:2009).
Menurut Litle, Sistem Pendukung Tujuan dari sistem pendukung keputusan
Keputusan adalah suatu sistem informasi adalah:
berbasis computer yang menghasilkan 1. Membantu manager dalam pengambilan
berbagai alternative keputusan untuk keputusan atas masalah semi terstruktur
membantu manajemen dalam menangani 2. Memberikan dukungan atas pertimbangan
berbagai permasalahan yang terstruktur manager dan bukanya di maksudkan untuk
dengan menggunakan data dan model, dalam menggantikan fungsi manager.
jurnal (Verina, Yohana, & Kartina, 2012). 3. Meningkatkan efektifitas keputusan yang
Keputusan adalah suatu pengakhiran di ambil manager lebih dari pada
dari pada proses pemikiran suatu masalah perbaikan efisiensinya.
dengan menjatuhkan pilihan suatu alternatif. 4. Kecepatan komputasi komputer
(Prajudi Atmosudirjo:2005). memungkinkan para pengambil keputusan
Keputusan adalah pemilihan diantara untuk melakukan banyak komputasi
berbagai alternatif. secara cepat dengan biaya yang rendah.
Definisi ini mengandung 3 pengertian yaitu : 5. Peningkatan produktifitas membangun
1. Ada pilihan atas pilihan logika atau satu kelompok pengambil keputusan
pertimbangan. terutama para pakar bisa sangat
2. Ada beberapa alternatif yang harus dipilih mahal.pendukung terkomputerisasi bisa
salah satu yang terbaik. mengurangi kelompok dan

271
memungkinkan para anggotanya untuk pembelajaran pada jalur pendidikan formal
berada di berbagai lokasi yang berbeda- maupun non formal dan jenis pendidikan
beda (menghemat biaya perjalanan).selain tertentu.
itu produktifitas staf pendukung (misalnya
analisis keuangan dan hukum) bisa di 2.7. Definisi Penelitian
tingkatkan. Produktifitas di tingkatkan Penelitian adalah investigasi yang
menggunakan peralatan optimalisasi yang sistematis terkontrol empiris dan kritis dari
menentukan cara terbaik untuk suatu proposisi hipotesis mengenai hubungan
menjalankan sebuah bisnis. tertentu antar fenomena. (Kerlinger, 2008).
6. Dukungan kualitas komputer bisa Menurut Fellin Tripodi dan Mayer
meningkatkan kualitas keputusan yang di (2006). Penelitian adalah suatu cara
buat sebagai contoh,semakin data yang di sistematik untuk maksud meningkatkan,
akses makin banyak juga alternatif yang memodifikasi dan mengembangkan
bisa di evaluasi. pengetahuan yang dapat disampaikan dan di
7. Analisis resiko bisa di lakukan dengan uji oleh penelitian.
cepat dan pandangan dari para pakar
(beberapa dari mereka berada di lokasi 3. METODE PENELITIAN
yang jauh) bisa di kumpulkan dengan 3.1. Metode SAW (Simple Additive
cepat dengan biaya yang lebih rendah. Weighting)
8. Berdaya saing manajemen dan Adalah salah satu metode penyelesaian
pemberdayaan sumber daya perusahaan masalah MADM (Multiple Attribut Decision
tekanan persaingan menyebabkan tugas Making) . Metode SAW (Simple Additive
pengambil keputusan menjadi Weighting) sering juga dikenal dengan istilah
sulit,persaingan di dasarkan tidak hanya metode penjumlahan berbobot.
pada harga tetapi juga pada Konsep dasar metode SAW adalah
kualitas,kecepatan,kustomasiproduk,dan mencari penjumlahan terbobot dari rating
dukungan pelanggan,organisasi harus kinerja pada setiap alternatif dari semua
mampu secara sering dan cepat mengubah atribut (Fishburn, 2007).
mode operasi,merekayasa ulang proses Metode SAW membutuhkan proses
dan struktur,memberdayakan karyawan normalisasi matriks keputusan (x) ke suatu
serta berinovasi teknologi pengambilan skala yang dapat diperbandingkan dengan
keputusan bisa menciptakan semua rating alternatif yang ada,
pemberdayaan signifikan dengan cara (Kusmadewi, 2006).
memperbolehkan seseorang untuk
membuat keputusan yang baik secara Diberikan persamaan sebagai berikut :
cepat,bahkan jika mereka memiliki
pengetahuan yang kurang.
9. Mengatasi keterbatasan kognitif dalam
pemrosesan dan penyimpanan.Menurut
simon (1977),otak manusia memiliki
kemampuan yang terbatas untuk
memproses dan menyimpan informasi {

2.6. Definisi Siswa Dimana rij adalah rating kinerja


Siswa adalah komponen masukan dalam ternormalisasi dari alternatif Ai, pada atribut
proses pendidikan sehingga menjadi manusia Cj, ; i=1,2,…,m dan J = 1,2,..,n. Nilai
yang berkualitas sesuai dengan tujuan preferensi untuk setiap alternatif (Vi)
pendidikan Nasional (Srikandi:2008) diberikan sebagai berikut :
Menurut Wikipedia siswa adalah
anggota masyarakat yang berusaha
mengembangkan potensi diri melalui proses

272
2. Variable yang dibutuhkan adalah sebagai
berikut :
a. Nilai rapot
b. Absensi
c. Prestasi ekstrakulikuler
d. Sikap

4.2. Analisis Kebutuhan Output


Nilai Vi yang lebih besar Keluaran yang dihasilkan dari penelitian
mengindikasikan bahwa alternatif Ai lebih ini adalah sebuah alternatif yang memiliki
terpilih. (Kusmadewi, 2006). Langkah – nilai tertinggi dibandingkan dengan alternatif
langkah dari metode SAW adalah : nilai yang lain. Pada penelitian ini hasil
1. Menentukan kriteria-kriteria yang akan keluarannya diambil dari urutan alternatif
dijadikan acuan dalam pengambilan tertinggi ke alternatif terendah. Alternatif
keputusan, yaitu C, yang dimaksud adalah prestasi siswa.
2. Menentukan rating kecocokan setiap
alternatif pada setiap kriteria. 4.3 Kriteria yang dibuhkan
3. Membuat matriks keputusan berdasarkan 4.3.1 Bobot
kriteria C, kemudian melakukan Dalam penelitian ini ada bobot dan
normalisasi matriks berdasarkan kriteria yang dibutuhkan untuk menentukan
persamaan yang disesuaikan dengan siapa yang akan terseleksi sebagai calon
jenis atribut (atribut keuntungan atau Siswa baru yang layak untuk dipilih :
atribut biaya)
4. Hasil akhir diperoleh dari proses Tabel 4.1 bobot kriteria
perankingan yaitu penjumlahan dari
perkalian matriks ternormalisasi R KRITERIA KODE BOBOT
dengan vektor bobot sehingga diperoleh
nilai yang besar yang dipiih sebagai NILAI RAPORT C1 30%
alternatif terbaik (A) sebagai solusi.
(Kusmadewi, 2006). ABSENSI C2 25%

3.2. Kelebihan Metode Simple Additive PRESTASI


C3 20%
Weighting (SAW) EKTRAKLIKULER
Kelebihan dari model Simple Additive
Weighting ( SAW ) dibandingkan dengan SIKAP C4 25%
model pengambilan keputusan yang lain
terletak pada kemampuannya untuk 4.3.2 Menentukan Kandidat (Alternatif)
melakukan penilain secara lebih tepat karena Ada lima nama siswa yang menjadi kandidat
di dasarkan pada nilai kriteria dan bobot (alternatif). Berikut adalah nama-nama calon
preferensi yang sudah ditentukan, selain itu siswa baru:
SAW juga dapat menyeleksi alternatif yang
ada karena adanya proses perankingan setelah Tabel 4.2 nama kandidat
menentukan nilai bobot untuk setiap atribut.
NO NAMA KODE
4. PERANCANGAN DAN MMMMMM
IMPLEMENTASI 1 NANDA A1
4.1. Analisis Kebutuhan Input
Input untuk melakukan pengambilan
keputusan dari beberapa alternatif ini 2 SERLY B1
dilakukan dengan pengumpulan data.
1. Data berupa data siswa.

273
3 BONDAN C1 2 61-80 7 Baik

4 DENI D1 3 41-60 6 Kurang Baik

4 0-40 5 Tidak Baik


5 PARIMAN E1

2. Nilai Kriteria berdasarkan absensi


4.3.3 Pembobotan Alternatif Tiap Kriteria siswa
Pembobotan ini didapat dari hasil nilai-
nilai para calon siswa berdasakan kriteria Tabel 4.5 Kriteria berdasarkan Absensi
yang dinilai. Seperti terlihat paa tabel 4.3
NO NILAI BOBOT KET
Tabel 4.3 Nilai Alternatif Tiap Kriteria
1 0-1 8 Paling Baik
KRITERIA
ALTERNATIF 2
2-3 7 Baik
C1 C2 C3 C4 2
3
4-5 6 Kurang Baik
A1 80 70 90 80 3
5
>5 5 Tidak Baik
B1 60 70 75 80 4

C1 80 70 80 80 3. Nilai Kriteria berdasarkan Prestasi


9 9 9 9
D1 Tabel 4.6 Kriteria berdasarkan Prestasi
70 75 90 80
9 9 9 9 NO NILAI BOBOT KET
E1
90 80 90 80
1
Juara 1 8 Paling Baik
1
4.3.4 Menentukan Nilai Kriteria
2
Kemudian Membuat matriks keputusan Juara 2 7 Baik
2
berdasarkan kriteria, kemudian
3
melakukan normalisasi matriks Juara 3 6 Kurang Baik
3
berdasarkan persamaan yang disesuaikan 4
dengan jenis atribut sehingga diperoleh Tidak Juara 5 Tidak Baik
4
matriks normalisasi R.
Berikut beberapa kriteria dan bobotnya 4. Nilai Kriteria berdasarkan Sikap
yang digunakan untuk menentukan siswa
berprestasi, pada SD Negeri 2 Sinar Tabel 4.7 Kriteria berdasarkan Sikap
Banten.
NO NILAI BOBOT KET
1. Nilai Kriteria berdasarkan Nilai Rapot. 1
Rajin 8 Paling Baik
1
Tabel 4.4 Kriteria berdasarkan Nilai Rapot
2
Pintar 7 Baik
NO NILAI BOBOT KET 2
3
1 81-100 8 Paling Baik Nakal 6 Kurang Baik
3

274
4 Jarang d. Normalisasi alternatif D1.
5 Tidak Baik
4 Berangkat

4.4 Normalisasi Untuk Tiap Kriteria


Normalisasi ini dilakukan dengan cara
membagi nilai alternatif dari masing masing
kandidat dibagi nilai terbesar dari nilai
masing-masing alternatif.

a. Normalisasi alternatif A1.

e. Normalisasi alternatif E1

b. Normalisasi alternatif B1
Hasil dari Normalisasi diatas didapat sebuah
Hasil sebagai berikut:

( )

c. Normalisasi alternatif C1. 4.5 Perhitungan


Hasil akhir diperoleh dari proses
perangkingan yaitu penjumlahan dari
perkalian matrik ternormalisasi R dengan
vector bobot sehingga diperoleh nilai terbesar
yang dipilih sebagai alternatif terbaik sebagai
solusi.
Selanjutnya akan dilakukan perangkingan
untuk mencari alternatif terbaik untuk
menjadi siswa terbaik.
Nilai bobot preferensi adalah sebagai berikut:
C1= 30%  0,30
C2= 25%  0,25
C3= 30 %  0,20
C4= 25%  0,25

275
W=(0.30, 0.25, 0.20, 0.25) 4.6 Implementasi
Implementasi adalah proses untuk
Kemudian akan melakukan penjumlahan
memastikan terlaksananya suatu kebijakan
disetian alternatif, yaitu dengan cara
dan tercapainya program yang akan
melakukan perkalian antara nlai dar masing-
dilaksanakan. Implementasi juga merupakan
masing kriteria dengan nilai bobot yangtelah
penerapan dari sebuah rancangan sistem yang
ditentukan. Sebaga berikut:
dibuat melalui program berdasarkan sistem
yang digunakan.
V1 = (0,30)*( 0,889) + (0,25)*(0,875) +
Penggunaan Sistem Pendukung
(0,20)*(1) + (0,25)*(1)
Keputusan dalam menetukan siswa yang
= 0,2700+ 0,2200 + 0,20 + 0,25
berhak mendapatkan predikat siswa terbaik
= 0,9400
menggunakan metode Simple Additive
Weighting (SAW) menggunakan
V2 = (0,30)*(0,667) + (0,25)*(0,875) +
Pemrograman Visual Basic. Program ini
(0,20)*(0,834) + (0,25)*( 1)
bertujuan untuk memudahkan perhitungan
= 0,2000 + 0,2200 + 0,1668 + 0,25
untuk memilih siswa berprestasi pada SD
= 0,8400
Negeri 2 Sinar Banten. Cara perhitungannya
yaitu dengan memasukan data siswa dan
memasukan nilai siswa sesuai kriteria yang
V3= (0,30)*( 0,889) + (0,25)*( 0,875) +
diberikan. Kemudian didapatkan hasil yang
(0,20)*( 0,889) + (0,25)*(1) diinginkan. Berikut adalah tampilan program
= 0,2700+ 0,2200 + 0,1778 + 0,25 pemilihan siswa terbaik pada SD Negeri 2
= 0,9200 Sinar Banten.

V4= (0,30)*(0,778) + (0,25)*(0,937) + 4.6.1 Implementasi Tampilan


(0,20)*(1) + (0,25)*( 1)
Gambar 6.1 Tampilan Program
= 0,24 + 0.24 + 0,20 + 0,25
= 0,9300

V 5= (0,30)*(1) + (0,25)*(1) + (0,20)*(1) +


(0,25)*(1)
= 0,30 + 0.25 + 0,20 + 0,25
= 1,00

Langkah terakhir adalah proses perankingan.


Hasil perankingan diperoleh:
V1 = 0,9400
V2 = 0,8400
V3 = 0,9200
V4 = 0,9300
V5 = 1,00.
5. PENUTUP
Jadi siswa yang berprestasi adalah siswa yang 5.1 KESIMPULAN
memiliki hasil maksimum berdasarkan Dibangunnya sistem pendukung
kriteria-kriteria yang ada. Dalam hal ini V5 keputusan untuk membantu menentukan
memiliki nilai terbesar yaitu 1,00, sehingga siswa berprestasi dengan menggunakan
siswa atas nama Pariman merupakan siswa metode Simple Additive Weighting (SAW)
berprestasi pada SD Negeri 2 Sinar Banten. dapat mempercepat proses penentuan siswa
berprestasi dengan perhitungan yang akurat.

276
Pemberian skala konversi dan bobot Sutarman. 2012. Definisi Informasi. Media
preferensi dari setiap bobot kriteria. informatika, Bandung
Tripodi,Fellin. 1996, pengertian Penelitian,
5.2 SARAN Media Informatika: Bandung
Berdasarkan kesimpulan di atas hal yang Turban. 2005. Definisi sistem pendukung
diharapkan selanjutnya adalah metode Keputusan. Penerbit Informatika,
tersebut akan lebih bisa dikembangkan dan Bandung
dapat digunakan sebagai Sistem Pendukung Verina, Yohana, & Kartina, 2012, Definisi
Keputusan (SPK) pemilihan siswa berprestasi SPK, Media Informatika: Bandung.
pada SD Negeri 2 Sinar Banten yang akurat
dan memberi banyak manfaat.

DAFTAR PUSTAKA

Alter, Davis GB,2005 : Definisi Sistem SPK,


Penerbit Informatika, Bandung
Atmosudirjo, Prajudi . 2006 : Definisi Tujuan
Keputusan. Penerbit Andi: Yogyakarta
Davis, Ralp.C. 2009. Pengertian Keputusan.
Media informatika: Bandung
Fishburn, 2006, Konsep Dasar Metode SAW,
penerbit andi ; Yogyakarta
Goal,Jimmy. 2008, Definisi Sistem. Penerbit
Informatika: Bandung
Hidayati. 2007. Definisi sistem informasi.
Kanisius: Bandung
Jogiyanto, 2009, pengertian sistem, penerbit
andi: Yogyakarta
Kartina., Verina., yohana. 2012. Definisi
Keputusan. Kanisius: Bandung
Kerlinger, 2007, Definisi Penelitian, Garaha
Ilmu: Bandung.
Kusmadewi, 2006 : Konsep Dasar Metode
SAW. Penerbit Andi: Yogyakarta
Lestari, Indri (2013) : Sistem Pendukung
Keputusan pemilihan siswa berprestasi,
STMIK Pringsewu, Lampung.
McLeod, Raymond.2006, sistem pendukung
keputusan, Graha Ilmu, Bandung
Mulyanto,Agus. 2009. Definisi sistem
informasi. Kanisius: Bandung
Nugroho, 2008. Definisi sistem, penerbit
informatika, bandung
Oetomo,budi S.d, 2006, Definisi sistem
informasi. Kanisius: Bandung
Srikandi:2008. Pengertian siswa, Penerbit
Andi: Yogyakarta
Stoner, James. 2007, definisi Keputusan,
graha ilmu: Bandung

277

Anda mungkin juga menyukai