Anda di halaman 1dari 10

ISSN 2088-5555

Expert
Jurnal Manajemen Sistem Informasi dan Teknologi
Volume 09, Nomor 01, Juni 2019

JUDUL HAL
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEM)
1-7
PENILAIAN KEDISIPLINAN SISWA MENGGUNAKAN METODE TOPSIS
(STUDI KASUS: SMK MA’ARIF SUKOHARJO)
METODE AUDIT TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA BADAN
8 - 12
USAHA MILIK NEGARA
METODE TOPSIS DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
14 - 18
PENENTUAN PENERIMAAN BEASISWA DI STMIK PRINGSEWU
METODE ANALITICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM PENENTUAN
19 - 26
LOKASI HOME INDUSTRI DI KABUPATEN PRINGSEWU
SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PADA AYAM BROILER DENGAN
27 - 32
METODE FORWARD CHAINING
PENERAPAN METODE SAW (SIMPLE ADDITEVE WIEGHT) DALAM
33- 42
PENENTUAN KONSUMEN KREDIT KENDARAAN BERMOTOR (STUDI
KASUS FIF GROUP)

Fakultas Ilmu Komputer


Universitas Bandar Lampung

JMSIT Volume 09 Nomor 01 Lampung, Juni 2019 ISSN 2088-5555


TIM PENYUNTING

Penanggung Jawab
Ahmad Cucus, S.Kom., M.Kom.

Ketua Tim Redaksi:


Taqwan Thamrin, ST, M.Sc.

Penyunting Ahli (Mitra Bestari):


Mustofa Usman, Ph.D (Universitas Lampung)
Dra. Wamiliana, MA., Ph.D (Universitas Lampung)
Iing Lukman, M.Sc., Ph. D (Universitas Malahayati)

Penyunting:
Fenty Ariani, S.Kom, M.Kom
Robby Yuli Endra, S.Kom.,M.Kom
Ayu Kartika Puspa, S.Kom, M.TI
Erlangga, S.Kom, M.Kom
Wiwin Susanty, S.Kom.,M.Kom

Pelaksana Teknis:
Wingky Kusuma, S.Kom

Alamat Penerbit/Redaksi:
Pusat Studi Teknologi Informasi
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Bandar Lampung
Gedung M Lt.2
Jl. ZA Pagar Alam No.89, Gedong Meneng, Rajabasa
Bandar Lampung
e-mail: jurnalfik@ubl.ac.id
Expert – Jurnal Management Sistem Informasi dan Teknologi

METODE TOPSIS DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN


PENENTUAN PENERIMAAN BEASISWA DI STMIK PRINGSEWU

Riki Renaldo#1, Elisabet Yunaeti Anggraeni*2, Elieser Rudi HC#3


Prodi Sistem Informasi
Prodi Manajemen Informatika STMIK Pringsewu Lampung
Jl. Wisma Rini No. 09 pringsewu Lampung
1riki.stebi@gmail.com
2elisabet.sugianto@yahoo.co.id
3elieser.rudhy@gmail.com

ABSTRAK
Pendidikan di perguruan tinggi adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik dapat menambah potensi yang dimiliki oleh dirinya. Fungsi
pendidikan sangat penting sebagai salah satu faktor pendorong pembangunan sumber daya manusia dengan
tujuan meningkatkan kemampuan pada masyarakatnya dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Tidak
banyak yang dapat dilakukan oleh mahasiswa yang memiliki pontensi namun tergolong kedalam status
ekonomi yang rendah. STMIK Pringsewu berdiri sejak tahun 1995. Pada perguruan tinggi ini memiliki visi
dan misi dapat menghasilkan mahasiswayang unggul dalam bidang teknologi informasi, dan mampu bersaing
di era moderen dengan persaingan yang ketatdengan sistem pendukung keputusan penentuan penerimaan
beasiswa dengan metode TOPSIS menemukan hasil jumlah tertinggi dari setiap kriteria yang telah ditentukan
menyatakan bahwa alternative A dengan jumlah nilai 0,54. Ini dinyatakan bahwa Sistem Pendukung
Keputusan Dapat Digunakan dalam Penentuan Penerimaan Beasiswadi perguruan tinggi lainya.

Kata Kunci : Sistem Pendukung Keputusan, Beasiswa, metode TOPSIS.

1. Pendahuluan Kemudian beamahasiswa yang diberikan


dimanfaatkan untuk membeli perlengkapan yang
1.1 Latar Belakang Masalah menunjang kebutuhan belajar dan kampus
mahasiswa termasuk untuk membantu biaya
Dalam Jurnal Masyarakat Informatika, (Afrian, transportasi mahasiswa.
dkk, 2015).“Sistem Pendukung Keputusan untuk Dalam pendistribusian beasiswa masih
Penentuan Minat Peserta Didik di SMA terdapat ketidaksesuaian diataranya adalah
Menggunakan Metode TOPSIS”. Perguruan pemberian beasiswa yang tidak tepat sasaran dan
Tinggi adalah sebuah proses pendidikan lanjut beasiswa yang diberikan tidak dimanfaatkan
bagi mahasiswa untuk mewujudkan suasana sebaik mungkin oleh mahasiswa. Padahal
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik pemberian beasiswa yang tepat sasaran akan
dapat menambah potensi yang dimiliki oleh memberikan pemerataan kepada mahasiswa
dirinya. Fungsi pendidikan sangat penting sebagai untuk dapat mencapai hasil belajar yang baik.
salah satu faktor pendorong pembangunan sumber
daya manusia dengan tujuan meningkatkan 1.2 Rumusan Masalah
kemampuan pada masyarakatnya dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan. Tidak Berdasarkan Latar Belakang masalah,
banyak yang dapat dilakukan oleh para maka dapat diambil rumusan masalah yaitu
mahasiswa yang memiliki pontensi namun bagaimana Sistem pendukung Keputusan untuk
tergolong kedalam status ekonomi yang rendah. penentuan beasiswa di STMIK Pringsewu
STMIK Pringsewu memberikan program menggunakan metode TOPSIS ?
beasiswa bagi mahasiswa yang berprestasi dan
tidak mampu untuk membantu mereka tetap dapat
1.3 Tujuan dan manfaat Penelitian
berkarya dan mengembangkan potensi di kampus.
Beasiswa diberikan untuk membantu mahasiswa
dalam memenuhi kebutuhan belajarnya selama Adapun tujuan dan manfaat diadakannya
berkampus. Tujuan diberikannya beasiswa adalah penelitian ini, yaitu:
untuk mengurangi jumlah mahasiswa yang 1. Untuk membantu menentukan penerimaan
dropout akibat permasalahan biaya pendidikan, beasiswa di STMIK Pringsewu
meningkatan motivasi belajar mahasiswa, dan 2. Supaya beasiswadapat tersalurkan tepat pada
memberikan bantuan dana kepada mahasiswa sasarannya.
yang mengalami kendala secara ekonomi.

13
Expert – Jurnal Management Sistem Informasi dan Teknologi

2. Tinjauaan Pustaka Penghargaan tersebut bisa berbentuk akses


tertentu pada suatu instansi atau penghargaan
2.1 Sistem Pendukung Keputusan berupa bantuan keuangan.
(Daihani, 2001) Dalam Jurnal
Sukiman.2014 Menjelaskan Sistem Pendukung 2.3 Proses pengambilan keputusan
Keputusan (SPK) merupakan sistemi nformasi Menurut (Turban, 2011) dalam buku
komputeryang menghasilkan berbagai alernatif Decision Support System And Intellegent Systems,
keputusan untuk membantu pemimpin dalam Pengambilan keputusan merupakan proses
menangani berbagai permasalahan semi pemilihan beberapa tindakan alternatif untuk
terstruktur ataupun tidak terstruktur dengan mencapai satu atau lebih tujuan. Melihat dari
menggunakan data dan model. tugas bagian manajerial yang melibatkan
Menurut (Turban, 2005), sistem perencanaan, dan untuk merencanakan sesuatu
pendukung keputusan dapat dibagi menjadi dibutuhkan keputusan, disimpulkan dalam satu
beberapa subsistem : perusahaan bahwa pembuat keputusan adalah
1. Subsistem Manajemen Data tingkat manajerial ke atas.
Subsistem menajemen data memasukkan satu Para manajer biasanya mengambil
database yang berisi data yang relevan untuk keputusan dengan mengikuti proses yang terdiri
situasi dan dikelola oleh perangkat lunak dari empat langkah, yaitu:
yang disebut Sistem Manajement Basis Data 1. Definisikan masalah (misal: situasi
(DBMS). keputusan yang mungkin menghadapi
2. Subsistem Manajemen Model kesulitan atau yang memiliki peluang).
Subsistem ini terdidri atas: Basis Model 2. Bangun model yang mendeskripsikan
(Model Base), Sistem Manajemen Basis masalah sebenarnya atau dalam dunia nyata.
Model (Model Base Management) Bahasa 3. Identifikasikan solusi yang memungkinkan
Pemodelan, Direktori Model, Eksekusi pada masalah yang dimodelkan dan evaluasi
Model, Intergritas dan Prosesor Perintah. solusi tersebut.
3. Subsistem Antarmuka Pengguna 4. Bandingkan, pilih, dan rekomendasikan
Penguna berkomunikasi dengan memerintah solusi potensial bagi masalah tersebut.
system penunjang keputusan melalui
subsistem ini. Para peneliti menegaskan 3. Metode Penelitian
bahwa beberapa kontribusi unik dari sistem ini
berasal dari interaksi yang intensif antara 3.1 TOPSIS
komputer dan pembuat keputusan.
4. Subsistem Manajemen Berbasis Pengetahuan TOPSIS adalah metode beberapa kriteria
Subsistem ini dapat mendukung semua untuk mengidentifikasi solusi dari satu set
subsistem lain atau bertindak sebagai suatu alternatif terbatas.
komponen indepedent. Ia memberikan Metode TOPSIS adalah teknik untuk
intelegensi untuk memperbesar pengetahuan urutanpreferensi oleh kesamaan untuk solusi
si pengambil keputusan. Susistem ini dapat di ideal. Solusi ideal (juga disebut solusi ideal
interkoneksikan dengan repository positif) merupakan solusi yang dapat
pengetahuan perusahaan, yang kadang-kadang memaksimalkan kriteria/ atr ibut manfaat dan
disebut basis pengetahuan organisasional. meminimalkan kriteria/ atribut biaya, sedangkan
Pengetahuan dapat disediakan via server Web. solusi ideal negatif (juga disebut solusi anti-ideal)
memaksimalkan kriteria/ atribut biaya dan
2.2 Definisi Beasiswa meminimalkan kriteria/ atr ibut manfaat.
Alternatif terbaik adalah salah satu yang paling
Beasiswa merupakan suatu bantuan untuk dekat dengan solusi ideal positif dan terjauh dari
membantu pelajar atau mahasiswa yang masih solusi ideal negatif. (Olson, 2004).
sekolah atau kuliah supaya mereka bisa TOPSIS adalah salah satu metode
menyelesaikan tugasnya dalam mencari ilmu pengambilan keputusan multikriteria atau
pengetahuan sampai selesai. Beasiswa dalam alternative pilihan yang merupakan alternatif
bentuk bantuan dapat berupa dana sebagai yang mempunyai jarak terkecil dari solusi ideal
penunjang biaya yang harus dikeluarkan oleh positif dan jarak terbesar dari solusi ideal negatif
pelajar atau mahasiswa selama menempuh masa dari sudut pandang geometris dengan
pendidikan di tempat belajar.Menurut (Murniasih, menggunakan jarak Euclidean. Namun, alternatif
2009)mengemukakan beasiswa adalah bentuk yang mempunyai jarak terkecil dari solusi ideal
penghargaan yang diberikan kepada individu agar positif, tidak harus mempunyai jarak terbesar dari
dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang solusi ideal negatif. Maka dari itu, TOPSIS
lebih tinggi. mempetimbangkan keduanya, jarak terhadap

14
Expert – Jurnal Management Sistem Informasi dan Teknologi

solusi ideal positif dan jarak terhadap solusi ideal 4. Solusi ideal positif A+ dan solusi ideal
negatif secara bersamaan. Solusi optimal dalam negatif A- dapat ditentukan berdasarkan
metode TOPSIS didapat dengan menentukan rating bobot ternormalisasi (yij) sebagai:
kedekatan relatif suatu altenatif terhadap solusi 𝐴+ = (𝑦1+ , 𝑦2+ , . . , 𝑦𝑛+ ) ;
ideal positif. TOPSIS akan merangking alternatif 𝐴− = (𝑦1− , 𝑦2− , . . , 𝑦𝑛− ) ;
berdasarkan prioritas nilai kedekatan relatif suatu
alternatif terhadap solusi ideal positif. Alternatif- Dimana :
alternatif yang telah dirangking kemudian 𝑉𝑗+ = 𝑚𝑎𝑥𝑌𝑖𝑗 jika j adalah atribut
dijadikan sebagai referensi bagi pengambil
Keuntungan
keputusan untuk memilih solusi terbaik yang
Min Yij jika j adalah atribut biaya
diinginkan.
𝑉𝑗− = min yij, jika j adalah atribut
Adapun langkah-langkah dari metode TOPSIS
ini sebagai berikut : keuntungan
1. Topsis dimulai dengan membangun max yij, jika j adalah atribut biaya
sebuah matriks keputusan Matriks 5. Jarak antara alternative Ai dengan solusi
keputusan X mengacu terhadap m ideal positif :
𝑛
alternatif yang akan dievaluasi 2
berdasarkan criteria. 𝐷+
𝑖 = √∑(𝑉+
𝑖 − 𝑉𝑖𝑗 )
𝐴1 𝑋11 𝑋12 𝑋13 … . 𝑋1𝑛 𝑖−1
𝐴 𝑋 𝑋 𝑋 … . 𝑋2𝑛
𝑋 = { 2 11 22 23 }
𝐴3 𝑋31 𝑋32 𝑋33 … . 𝑋3𝑛 Dimana :
𝐴𝑚 𝑋𝑚1 𝑋𝑚2 𝑋𝑚3 … . 𝑋𝑚𝑛 𝐷+𝑖 = Jarak alternative Ai dengan
solusi ideal positif
Dimana Ai (i=1,2,3, ….m) adalah alternatif 𝑌+
𝑗 = Solusi ideal positif [i]
yang mungkin, Xj (j=1,2,3,….n) adalah atribut
dimana performansi alternative diukur, Xij adalah
Yij = matriks normalisasi [i][j]
performansi alternatif Ai dengan acuan atribut Xj.
6. Jarak antara alternatif Ai dengan solusi
2. Membuat matriks keputusan yang ideal negatif
ternormalisasi
𝑛
𝑥𝑖𝑗 2
𝑟𝑖𝑗 = 𝐷−
𝑖 = √∑(𝑉𝑖𝑗 − 𝑉−
𝑖 )
√ ∑𝑚 2
𝑖=1 𝑥𝑖𝑗 𝑖−1
i = 1,2,…m
dengan i= 1,2,…,m
j = 1,2,…,n
Dimana :
Dimana : 𝐷−𝑖 = Jarak alternative Ai dengan solusi
rij = matrik ternormalisasi [i][j] ideal negatif
Xij = matrik keputusan [i][j] 𝑌−𝑗 = Solusi ideal negatif [i]
Yij = matriks normalisasi [i][j]
3. Membuat matriks keputusan
ternormalisasi terbobot 7. Nilai preferensi untuk setiap alternatif
(Vi) diberikan sebagai :
Vij = wi rij ;
𝐷𝑖−
dengan i= 1,2,…,m; dan j = 1,2,…,n. 𝑉𝑖 =
𝐷𝑖− + 𝐷𝑖+
i = 1,2,…m
Dimana : Vi = kedekatan tiap alternative terhadap solusi
Vij = Elemen dari matriks keputusan ideal
yang ternormalisasi terbobot V 𝐷𝑖+ = Jarak alternati Ai dengan solusi ideal
wi = Bobot dari criteria ke-j positif
rij = Elemen matriks keputusan yang 𝐷𝑖− = Jarak alternatif Ai dengan solusi ideal
ternormalisasi R negatif

Nilai Vi yang lebih besar menunjukkan bahwa


alternatif Ai lebih dipilih

15
Expert – Jurnal Management Sistem Informasi dan Teknologi

3.2 Kriteria dan bobot 3.50-3.75 3


3.75-4.00 4
Proses metode Topsis yang pertama
menentukan kriteria yang akan dijadikan Dibawah ini merupakan bobot kriteria dari
bahan pertimbangan pada proses penghasilan orangtua.
perangkingan. Kriteria yang menjadi bahan
pertimbangan pada rekomendasi penerimaan Tabel 5. Penghasilan orangtua (C3)
beasiswaseperti yang ditunjukkan pada
beberapa penyelesaian dibawah ini: Kriteria Penghasilan Bobot
orangtua
Tabel 1. Kriteria 1.000.000 1
1.500.000 2
No Keterangan Kriteria 2.000.000 3
1 Semester aktif C1 3.000.000 4
2 IPK C2
3 Penghasilan orangtua C3 Dibawah ini merupakan bobot kriteria dari
4 Aktif berorganisasi C4 aktif berorganisasi.

Tabel 6. Aktif Berorganisasi (C5)


Menentukan rangking setiap alternatif pada
setiap kriteria dinilai dengan 1 sampai 5. Kriteria Penghasilan Bobot
orangtua
Tabel 2. Bobot Nilai
Tidak Aktif 1
Cukup Aktif 2
Bobot Nilai
Aktif 3
Sangat Baik 1
Sangat Aktif 4
Buruk 2
Cukup 3 Dari beberapa kriteria yang ada diatas, maka
Baik 4 dilakukan sampel dalam pembobotan yang
Sangat Baik 5 dimana mahasiswa dilibatkan dalam membuat
suatu matriks dalam penentuan penerima
Topsis dimulai dengan membangun sebuah beasiswa.
matriks keputusan. Pada matriks keputusan,
kolom matriks menyatakan atribut yaitu kriteria- Tabel 7. Matriks Keputusan
kriteria yang ada, sedangkan baris matriks
menyatakan alternatif yaitu yang akan Alternat C C C C
dibandingkandan tipe kriteria adalah benefit. if 1 2 3 4
Matriks keputusan dapat dilihat pada tabel di A 3 3 3 2
bawah ini. B 3 3 2 2
C 4 4 1 1
Tabel 3. Semester Aktif (C1) D 1 4 2 1

Kriteria semester Bobot


Semester II 1 4. Hasil dan Pembahasan
Semester IV 2
Semester VI 3 4.1 Menghitiung matriks ternormalisasi
Matriks keputusan ternormalisasi dapat
Semester VIII 4 dilihat pada penyelesaian berikut :
Dibawah ini merupakan bobot dari kriteria X1 = 5.92
IPK. 3
𝑟11 = = 0,51
5,92
Tabel 4. IPK (C2) 3
𝑟21 = = 0,51
5,92
Kriteria IPK Bobot 4
3.00-3.25 1 𝑟31 = = 0,67
5,92
3.25-3.50 2

16
Expert – Jurnal Management Sistem Informasi dan Teknologi

1 y23 = (3)(0,56) = 1,68


𝑟41 = = 0,17
5,92 y24 = (3)(0,56) = 1,68

y31 = (2)(0,83) = 1,66


X2 = 7.07 y32 = (2)(0,55) = 1,1
3 y33 = (3)(0,28) = 0,84
𝑟12 = = 0,42
7,07 y34 = (3)(0,55) = 1,65
3
𝑟22 = = 0,42 y41 = (2)(0,55) = 1,1
7,07
4 y42 = (2)(0,55) = 1,1
𝑟32 = = 0,56 y43 = (3)(0,28) = 0,84
7,07
4 y44 = (3)(0,28) = 0,84
𝑟42 = = 0,56
7.07
Sehingga diperoleh hasil perhitungan matriks
keputusan ternormalisasi sebagai berikut :
X3 = 3,60
3 Tabel 8. R ternormalisasi
𝑟13 = = 0,83
3,60
2 C1 C2 C3 C4
𝑟23 = = 0,55 A 1.02 0.84 1.66 1.1
3,60
1 B 1.02 0.84 1.1 1.1
𝑟33 = = 0,28 C 2.01 1.68 0.84 0.84
3,60
2 D 2.01 1.68 1.65 0.84
𝑟43 = = 0,55
3,60
4.3 Menghitung matriks solusi ideal positif

X1 = 3,60 Solusi ideal positif (A+)


2
𝑟14 = = 0,55 Y1+ = 2.01
3,60
2 Y2+ = 1.68
𝑟24 = = 0,55 Y3+ = 1.66
3,60
1 Y4+ = 1.1
𝑟34 = = 0,28
3,60
1 4.4 Menghitung matriks solusi ideal negatif
𝑟44 = = 0,28
3,60
Solusi ideal negatif (A-)
Matriks keputusan ternormalisasi dapat dilihat Y1- = 1.02
pada penyelesaian berikut : Y2- = 0.84
Y3- = 0.84
Y4- = 0.84
C1 C2 C3 C4
A 0.51 0.42 0.83 0.55
4.5 Menghitung jarak antara nilai terbobot
B 0.51 0.42 0.55 0.55 setiap alternatif terhadap solusi ideal positif dan
C 0.67 0.56 0.28 0.28 negatif
D 0.17 0.56 0.55 028
Jarak solusi idea positif dapat di lihat pada
4.2 Menghitung Matriks Ternormalisasi penyelesaian berikut.
Terbobot
(2,01 − 1,02)2 + (1,68 − 1,02)2 +
𝐷1+ = √ (1,66 − 2,01)2 + (1,1 − 2,01)2
Matriks keputusan yang ternormalisasi
terbobot dapat di lihat pada penyelesaian berikut. = 1,54

(2,01 − 0,84)2 + (1,68 − 084)2 +


y11 = (2)(0,51) = 1,02 𝐷2+ = √ (1,66 − 1,68)2 + (1,1 − 1,68)2 +
y12 = (2)(0,51) = 1,02
y13 = (3)(0,67) = 2,01 = 1,55

y14 = (3)(0,17) = 2,01 (2,01 − 1,66)2 + (1,68 − 1,1)2 +


𝐷3+ = √(1,66 − 0,84)2 + (1,1 − 1,65)2 +

y21 = (2)(0,42) = 0,84 = 1,19


y22 = (2)(0,42) = 0,84
𝐷4+
=

17
(2,01 − 1,1)2 + (1,68 − 1,1)2 + 4.7 Analisa Pembahasan dan Hasil
√(1,66 − 0,84)2 + (1,1 − 0,84)2 +

= 1,38 Dengan demikian alternatif A mahasiswa yang


mendapat beasiswa di STMIK Pringsewu dengan
Jarak solusi idea negatif dapat di lihat pada
nilai 0.54.
penyelesaian berikut.

(1,02 − 1.02)2 + (0,84 − 1,02)2 +


5. Kesimpulan dan saran
𝐷1− = √ (0,84 − 2,01)2 + (0,84 − 2,01)2
5.1 Kesimpulan
= 1,66

(1,02 − 0,84)2 + (0,84 − 084)2 + Dari hasil pembahasan diatas bahwa Metode
𝐷2+ = √ (0,84 − 1,68)2 + (0,84 − 1,68)2
Topsis Dalam Sistem Pendukung Keputusan
= 1,18 Penentuan Beasiswa di STMIK Pringsewu dapat
diterapkan untuk membantu dan menentukan
(1,02 − 1,66)2 + (0,84 − 1,1)2 +
𝐷3+ = √ (0,84 − 0,84)2 + (0,84 − 1,65)2 penerimaan beaasiswa pada STMIK Pringsewu.
= 1,06
5.2 Saran
(1,02 − 1,1)2 + (0,84 − 1,1)2 +
𝐷4+ = √(0,84 − 0,84)2 + (0,84 − 0,84)2 Metode ini harus diberikan kepada pihak
= 0,27
kampus yang membutuhkan agar dapat terealisasi
tepat pada sasaran dan untuk para peneliti lainya
dapat mengembangkan penelitian ini dengan
4.6 Menghitung nilai preferensi untuk setiap kriteria-kriteria dan metode lainya.
Alternatif
DAFTAR PUSTAKA
Nilai preferensi untuk setiap Alternatif dapat
di lihat pada penyelesaian be rikut. [1]. Afrian, S, & Indriyati, (2015), Sistem
Pendukung Keputusan untuk Penentuan
1,66
V1 = = 0,54 Minat Peserta Didik diSMA Menggunakan
1,54 + 1,66
Metode TOPSIS, Jurnal Masyarakat
1,18 Informatika, vol. 6, No. 11.
V2 = = 0,43 [2]. Daihani, D,U. (2001). Komputerisasi
1,55 + 1,18
Pengambilan Keputusan, Jakarta: PT Elex
1,06 Media Komputindo Gramedia.
V3 = = 0,47
1,19 + 1,06 [3]. Turban, E.,Aronson; & J.E.; & Liang. (2005).
0,27 Decision Support Systems and Intelligent
V4 = = 0,16 Systems.New Jersey: Pearson Education Inc.
1,38 + 0,27
[4]. Murniasih, Erny .(2009). Buku Pintar
Setelah menghitung separatif negatif Beasiswa. Jakarta: Gagas Media
alternatif dari solusi ideal positif (A+) dan jarak [5]. OlsonD,L .(2004). Comparison of Weightsin
alternatif solusi ideal negatif (A-), selanjutnya TOPSIS Models, Mathematicaland
adalah menghitung kedekatan relatif terhadap Computer Modelling. vol. 40,hh. 721-727.
solusi ideal positif.

Tabel 9. pengurutan alternatif

Alternatif Nilai
A 0.54
B 0.43
C 0.47
D 0.16

18

Anda mungkin juga menyukai