Anda di halaman 1dari 14

Decision Support System dalam seleksi program belajar

menggunakan metode ahp

Disampaikan: 26 Sep 2022 | Diterima: 20 Okt 2022 | Dipublikasikan: 31 Okt 2022


Abstrak: Sesuai dengan kurikulum yang berlaku di seluruh Indonesia, calon siswa MA yang akan
mendaftar ke sekolah akan mengalami pemilihan jurusan yang penting. Oleh karena itu,
diharapkan calon siswa mampu menilai minat, bakat, dan kemampuan mereka agar tidak
memilih jurusan yang salah. Banyak calon siswa memilih jurusan karena pengaruh teman-
teman. Peran orang tua sangat penting. Orang tua seharusnya mampu membimbing anak-anak
mereka untuk memilih jurusan sesuai dengan minat, bakat, dan peluang karir. Memilih jurusan
saat di MA akan berdampak pada kelanjutan ke perguruan tinggi atau karir berikutnya. Jurusan
yang tersedia meliputi IPA dan IPS. Jurusan akan disesuaikan dengan kemampuan, bakat, dan
minat siswa. Rumusan masalah dalam penulisan kertas ilmiah ini dibatasi pada lingkup di mana
banyak calon siswa ingin melanjutkan ke sana tetapi tidak tahu jurusan mana yang cocok untuk
mereka. Tujuan dari penelitian ini adalah membantu siswa memilih jurusan yang cocok bagi
mereka dengan hanya memberikan rekomendasi menggunakan metode analisis hierarki proses.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kriteria minat memiliki persentase 0,42% atau dalam
persentase dijelaskan sebagai 42%, bakat memiliki persentase 0,95% atau dijelaskan sebagai
95%, dan peluang karir memiliki persentase 0,47% atau dijelaskan sebagai 47% dalam memilih
jurusan.
Kata Kunci: AHP, Keputusan, Memilih Program Studi, siswa, jurusan
PENDAHULUAN
Pengambilan keputusan merupakan bagian utama dari aktivitas manajer eksekutif, karyawan,
siswa, dan setiap komunitas dalam kehidupan mereka. Hal-hal umum yang terjadi dalam
pengambilan keputusan adalah kurangnya informasi, kepercayaan diri, ketidakmampuan untuk
menggambarkan masalah yang ada, dan banyak lagi. Namun, dalam membuat keputusan untuk
memilih bidang studi.
Pengambilan keputusan dalam menentukan karir merupakan salah satu tugas perkembangan
yang harus dipenuhi oleh remaja. Pengambilan keputusan untuk menentukan jurusan siswa di
sekolah merupakan bagian dari menentukan karier masa depan. (Sahputri, 2020) menyarankan
bahwa keputusan untuk memilih karier memiliki hubungan positif dengan pencapaian identitas
diri. Karier juga dianggap sebagai penentu kelas sosial dalam masyarakat. Masyarakat akan
memberikan penghormatan dan status tinggi kepada individu yang memiliki posisi atau jabatan.
Pendidikan memberikan kontribusi yang sangat penting, terutama jika dikombinasikan dengan
upaya untuk mengembangkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Karena martabat manusia
itu sendiri hanya dapat ditingkatkan dengan sumber daya manusia yang berkualitas.
Sekolah menengah atas sebagai salah satu elemen penting dalam era globalisasi ini
bertanggung jawab atas upaya membentuk kehidupan negara dan memiliki tanggung jawab
diplomatik yang sangat besar dalam mengatasi berbagai masalah pendidikan, terutama kualitas
sumber daya manusia.
Banyak Sekolah negeri atau swasta menawarkan sejumlah besar mata pelajaran. Berbagi
kemungkinan dan manfaat dari banyak program studi individu di sekolah negeri atau swasta
menambah nilai bagi calon siswa. Di sisi lain, dengan banyaknya mata pelajaran yang
ditawarkan, calon siswa akan memiliki banyak opsi untuk memilih program studi mereka, tetapi
tidak jarang calon siswa bingung dalam menentukan pilihan sesuai dengan minat dan
kemampuan mereka.
Namun, ada juga program studi yang kurang diminati, jumlahnya karena ada hal-hal yang
menjadi pertimbangan siswa dalam memilih program studi di sekolah. (Purwanto, 2019) Ada
beberapa jenis struktur AHP dalam penelitian ini yang terdiri dari:
1. Kriteria yang berisi semua mata pelajaran ujian nasional untuk sekolah menengah
pertama, sekolah menengah pertama kejuruan, atau tingkat sekolah menengah
pertama.
2. Alternatif utama terdiri dari 38 masalah utama. Pada langkah berikutnya, pengguna
harus menilai beberapa alternatif dari sub-bidang studi sesuai dengan beberapa
pandangan pada kriteria yang harus dipilih. Kriteria dapat dibagi menjadi:
3. Kriteria yang berfokus pada aspek internal dan eksternal dari pelamar baru dan karier.
4. Sub-kriteria terdiri dari kebutuhan lulusan atau calon mahasiswa yang dapat diandalkan,
minat, bakat, jurusan asal, guru, biaya kuliah, beasiswa, kapasitas mahasiswa,
popularitas kampus, kualitas dan kuantitas guru, lokasi sekolah, ketersediaan forum
alumni, lowongan pekerjaan/fasilitas karier, keputusan orang tua, jaringan dengan
industri, pengaruh teman sekelas, akreditasi program studi, fasilitas pembelajaran
(lokasi, area hotspot, perpustakaan, fasilitas kelas (AC, LCD, komputer), lab SW dan HW,
lapangan olahraga, masjid, dan isi karier).
5. Alternatif yang berisi keputusan sub-bidang studi. Metode yang dipilih adalah Analisis
Hirarki Proses (AHP), karena metode ini memiliki referensi untuk mendukung keputusan
di mana ada beberapa komponen, salah satunya adalah hirarki fungsional dengan input
berupa alasan manusia.
TINJAUAN PUSTAKA Konsep yang akan menjadi dasar sistem, yang direkomendasikan
untuk memudahkan calon siswa dalam memilih program studi menggunakan metode
Analisis Hirarki Proses, akan diuraikan sebagai berikut:
Definisi Keputusan Keputusan berarti pilihan. Pilihan yang dimaksud di sini adalah
pilihan dari dua atau lebih kemungkinan, atau bisa juga dikatakan bahwa itu adalah
keputusan yang diambil setelah berpikir dengan memilih alternatif yang mungkin.
Keputusan adalah jawaban pasti terhadap suatu pertanyaan. Keputusan harus mampu
memberikan jawaban atas pertanyaan tentang apa yang dibahas sehubungan dengan
perencanaan (Sahputri, 2020).
Arti Pengambilan Keputusan Pengambilan keputusan adalah bagian dari proses
pemecahan masalah. Dalam proses pemecahan masalah, pengambilan keputusan
adalah salah satu tahap yang dapat dikatakan sebagai tonggak atau titik penting yang
harus dilalui. Karena kita tahu bahwa mendapatkan keputusan yang sangat baik
bukanlah hal yang mudah, semua manusia dapat melakukannya, tetapi tidak ada yang
bisa menjamin hasilnya. Memberikan keputusan yang baik akan memberikan hasil yang
baik dalam sebuah organisasi. Sementara memberikan keputusan hasil buruk akan
memiliki dampak buruk pada sebuah organisasi (Sahputri, 2020).
TAHAPAN PENELITIAN Langkah-langkah pengambilan keputusan yang dapat diambil
oleh lembaga pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Intelligentie (intelejensi), yaitu menyelidiki lingkungan untuk kondisi pengambilan
keputusan, data mentah diperoleh, diproses, dan dikendalikan untuk kinerja yang dapat
mengidentifikasi masalah.
2. Ontwerpen (Rancangan), yaitu menemukan, mengembangkan, dan menganalisis
kemungkinan kegiatan. Ini termasuk proses memahami masalah, menghasilkan solusi,
dan menguji solusi untuk menentukan apakah dapat atau tidak dapat
diimplementasikan.
3. Choise (pilihan), yaitu memilih suatu metode kegiatan tertentu dari metode-metode
yang telah diperoleh, pilihan diambil dan diimplementasikan.
4. Implementatie (implementasi), yaitu pelaksanaan tindakan setelah mendapatkan pilihan
dari berbagai kegiatan alternatif yang telah ditentukan (Purwanto, 2019).
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN Konsep sistem pendukung keputusan pertama kali
diperkenalkan pada awal tahun 1970-an oleh Michael S. Scott Morton dengan istilah
Sistem Keputusan Manajemen (Sprague Jr dan Carlson, 1982). Konsep dukungan
keputusan ditandai oleh sistem interaktif berbasis komputer yang membantu dalam
pengambilan keputusan dengan memanfaatkan data dan model untuk memecahkan
masalah yang tidak terstruktur. (Mesran et al., 2018), Sistem Pendukung Keputusan
(DSS) dirancang untuk mendukung semua tahap pengambilan keputusan, mulai dari
mengidentifikasi masalah, dan memilih data yang relevan. Menentukan pendekatan
yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan, untuk mengevaluasi pilihan
(Tonni Limbong, Muttaqin Muttaqin, Akbar Iskandar, Agus Perdana Windarto, Janner
Simarmata, Mesran Mesran, Oris Krianto Sulaiman, Dodi Siregar, Dicky Nofriansyah,
Darmawan Napitupulu, 2020, bk. 113). Sistem pendukung keputusan adalah sistem yang
dimaksudkan untuk mendukung para pengambil keputusan manajerial dalam situasi
keputusan semi-terstruktur (Septilia & Styawati, 2020)
AHP (Analisis Hirarki Proses) dikembangkan oleh Dr. Thomas I Saaty dari Sekolah Bisnis
Wrthoon pada tahun 1970-an untuk mengorganisir informasi dan membuat penilaian
dalam memilih alternatif yang paling diinginkan. (Adha R. & Rasyid Ridha, 2021)
Pada dasarnya, AHP adalah metode untuk memecahkan masalah kompleks dan tidak
terstruktur menjadi kelompok-kelompok, mengorganisir kelompok-kelompok ini ke
dalam susunan hirarkis, memasukkan nilai numerik sebagai pengganti persepsi manusia
dalam melakukan perbandingan relatif, dan akhirnya, sintesis elemen yang memiliki
prioritas tertinggi ditentukan. Kelebihan AHP dibandingkan dengan metode lain antara
lain:
1. Struktur hirarkis, sebagai konsekuensi dari kriteria yang dipilih, hingga sub-kriteria
terdalam.
2. Memperhitungkan validitas hingga batas toleransi untuk ketidaksesuaian dari berbagai
kriteria dan alternatif yang dipilih oleh pengambil keputusan.
3. Memperhitungkan daya tahan atau ketahanan analisis sensitivitas output dari
pengambilan keputusan. (Jadiaman Parhusip, 2019)
Terdapat empat prinsip dasar AHP:
1. Menentukan Prioritas Elemen. a. Langkah pertama dalam menentukan prioritas elemen
adalah membuat perbandingan berpasangan, yaitu membandingkan elemen satu sama
lain sesuai dengan kriteria yang diberikan. b. Matriks perbandingan berpasangan diisi
dengan menggunakan angka untuk mewakili tingkat kepentingan relatif suatu elemen
terhadap elemen lainnya (Irawan et al., 2019)
C A1 A2 A3 A.. An
A1 A1,1 A1,2 A1,3 A.. An,n
A2 A2,1 A2,2 A2,3 A.. An,n
A3 A3,1 A3,2 A3,3 A.. A,nn
A.. An An A.. A.. A..
An An,1 An,2 An,3 A.. An,n
Penilaian terhadap kriteria dan alternatif dapat dilakukan dengan perbandingan
berpasangan. Untuk berbagai masalah, skala 1 hingga 9 adalah skala terbaik untuk
mengekspresikan pendapat (Irawan et al., 2019).
Nilai dan definisi pendapat kualitatif dari skala perbandingan dapat dilihat pada tabel di
bawah ini (Irawan et al., 2019):
Intensitas
Minat
Informasi
1 Kedua elemen sama pentingnya
3 Satu elemen sedikit lebih penting daripada yang lain
5 Satu elemen lebih penting daripada yang lain
7 Satu elemen jauh lebih mutlak penting daripada elemen yang lain
9 Satu elemen mutlak lebih penting daripada elemen yang lain
2, 4, 6, 8 Nilai-nilai di antara dua nilai pertimbangan yang berdekatan
Kebalikan Jika aktivitas i mendapatkan satu poin dibandingkan dengan aktivitas j, maka j
memiliki nilai kebalikan dibandingkan dengan i.

METODE
Tahapan dari metodologi penelitian dijelaskan sebagai berikut:
Perumusan Masalah
Pada tahap ini, kami mengidentifikasi masalah yang ada dalam pemilihan jurusan
sekolah untuk calon siswa dan merangkum masalah tersebut sesuai dengan definisi
ruang lingkupnya.
Perumusan Tujuan Penelitian
Untuk menentukan target yang akan dicapai dari masalah yang ada dalam penelitian.
Tujuan penelitian ini adalah pemilihan jurusan sekolah menggunakan metode Analisis
Hirarki Proses (AHP).
Identifikasi Masalah
Pendahuluan dari masalah ini dilakukan dengan tujuan untuk memecahkan penyebab
masalah dan
meneliti masalah-masalah yang muncul dengan pemilihan jurusan sekolah bagi siswa.
Studi Literatur
Sumber literatur berasal dari buku, jurnal, dan penelitian sebelumnya dari buku, jurnal,
dan penelitian sebelumnya.
Kriteria dan bobot dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Minat Peneliti
menggunakan minat sebagai salah satu kriteria, untuk mengetahui apakah hipotesis
minat memiliki pengaruh
pada pengambilan keputusan calon mahasiswa dalam memilih jurusan.
b. Kualitas Program Studi
Studi ini menggunakan kualitas program studi sebagai salah satu kriteria, untuk
mengetahui apakah hipotesis
kualitas program studi memiliki pengaruh pada pengambilan keputusan calon
mahasiswa dalam memilih
jurusan, sedangkan untuk alternatifnya, yaitu pemasaran dan teknik jaringan komputer.
c. Peluang Karir
Peneliti menggunakan peluang karir sebagai salah satu kriteria, untuk mengetahui
apakah hipotesis peluang
karir memiliki pengaruh pada pengambilan keputusan calon mahasiswa dalam memilih
jurusan.
Pengumpulan Data Primer
Untuk pengumpulan data primer berdasarkan data kuesioner yang telah diisi oleh
responden. Berikan
bobot penilaian berdasarkan data dari setiap responden sesuai dengan kriteria yang
telah ditentukan.
1. Manajemen data penelitian terdiri dari memberikan kode variabel. Manajemen
menggunakan metode Analisis
Hirarki Proses (AHP).
2. Deskripsi Hasil Penelitian
Menganalisis hasil pengolahan data berdasarkan teori-teori yang ada menggunakan
metode AHP untuk
mendapatkan hasil penelitian.
HASIL
Kriteria Utama
Matriks berpasangan untuk kriteria utama dari pengolahan data kuesioner kemudian
menghasilkan tabel berikut: Nilai Rata-rata Dalam hasil pembagian ini adalah nilai eigen
utama maksimum (λmax). max = 2,768. Nilai indeks konsistensi (CI) diperoleh:

Karena CR <0.100 berarti preferensi responden konsisten, hasil perhitungan dalam tabel di atas
menunjukkan bahwa bakat adalah yang paling penting untuk rekomendasi pemilihan jurusan
bagi calon siswa.
Dengan nilai bobot bakat sebesar 0,95 atau dalam persentase dijelaskan sebagai berikut 95%,
diikuti oleh peluang karier dengan bobot 0,47 atau dapat dijelaskan sebesar 47%, dan diikuti
oleh minat dengan bobot 0,42% atau dijelaskan dalam persentase 42%. Dari sini kita dapat
melihat bahwa kriteria bakat lebih dominan dalam menentukan jurusan yang akan dipilih oleh
calon siswa. Ini adalah kriteria utama yang dihitung dalam perhitungan, oleh karena itu penulis
juga melakukan perhitungan dengan kriteria lainnya.
Kriteria Bakat Dalam kriteria bakat, terdapat sub-kategori, ya, untuk menghasilkan output
berupa kesesuaian dalam pemilihan jurusan, dibuatlah sub-kategori, yaitu jurusan di sekolah
dengan parameter mana mata pelajaran yang lebih cocok untuk jurusan tersebut. Di mana hasil
input diperoleh dari pendapat beberapa guru yang bekerja di tempat tersebut
Parameter untuk jurusan sains diperoleh sebagai berikut. Dengan elemen-elemen dalam setiap
kolom dibagi oleh jumlah kolom yang dimaksud, akan diperoleh bobot relatif yang
dinormalisasi. Nilai vektor eigen dihasilkan dari rata-rata bobot relatif untuk setiap baris.
Hasilnya dapat diperoleh dalam tabel berikut:

Selanjutnya, nilai vektor eigen dikalikan dengan matriks asli, menghasilkan nilai untuk setiap
baris, yang kemudian dibagi kembali ke dalam vektor masing-masing.
Nilai rata-rata dalam hasil pembagian ini adalah nilai eigen utama maksimum (λmax). λmax =
4,000 Nilai indeks konsistensi (CI) diperoleh

Karena CR ≤ 0,1 berarti preferensi para guru konsisten dengan hasil perhitungan dalam tabel di
atas, ini menunjukkan bahwa jurusan sains harus memiliki keterampilan sains yang lebih
dominan, diikuti oleh Matematika dan juga diikuti oleh Bahasa Indonesia daripada mata
pelajaran lainnya dari sini. kita dapat mengetahui bahwa calon siswa yang dominan dalam mata
pelajaran ini memiliki bakat di departemen ilmu pengetahuan.
Parameter dari jurusan Ilmu Sosial, diperoleh sebagai berikut: Dengan membagi elemen-
elemen dalam setiap kolom dengan jumlah kolom yang sesuai, akan diperoleh bobot relatif
yang dinormalisasi. Nilai vektor eigen dihasilkan dari rata-rata bobot relatif untuk setiap baris.
Hasilnya dapat diperoleh dalam tabel berikut:

Selanjutnya, nilai vektor eigen dikalikan dengan matriks asli, menghasilkan nilai untuk setiap baris, yang
kemudian dibagi kembali ke dalam vektor masing-masing. Nilai rata-rata dari hasil pembagian ini adalah
eigenvalue utama maksimum (λmax). λmax = 4,000 Nilai indeks konsistensi (CI) yang diperoleh:

Karena CR ≤ 0,1 berarti preferensi para guru konsisten dengan hasil perhitungan dalam tabel di atas, ini
menunjukkan bahwa jurusan Ilmu Sosial harus memiliki keterampilan Ilmu Sosial yang lebih dominan,
diikuti oleh Bahasa Indonesia dan diikuti oleh bahasa Matematika daripada mata pelajaran lainnya. Dari
sini kita dapat mengetahui bahwa calon siswa yang dominan dalam mata pelajaran ini memiliki bakat di
departemen ilmu pengetahuan.
3. Peluang Karier Matriks berpasangan untuk kriteria utama pemrosesan data kuesioner kemudian
menghasilkan tabel berikut:

Dengan membagi elemen-elemen dalam setiap kolom dengan jumlah kolom yang sesuai, akan
diperoleh bobot relatif yang dinormalisasi. Nilai vektor eigen dihasilkan dari rata-rata bobot
relatif untuk setiap baris. Hasilnya dapat diperoleh dalam tabel berikut:

Selanjutnya, nilai vektor eigen dikalikan dengan matriks asli, menghasilkan nilai untuk setiap
baris, yang kemudian dibagi kembali ke dalam vektor masing-masing. Nilai rata-rata dalam hasil
pembagian ini adalah eigenvalue utama maksimum (λmax).

Karena CR ≤ 0,1 berarti preferensi para guru konsisten dari hasil perhitungan dalam tabel di
atas, ini menunjukkan di bawah ini untuk peluang karier Ilmu Pengetahuan yang dibutuhkan
saat ini dengan total 0,83 atau dalam persentase dijelaskan sebagai berikut 83%, dan diketahui
bahwa Ilmu Sosial memiliki bobot sebesar 0,16 atau dalam persentase diterjemahkan menjadi
16%, oleh karena itu kita tahu bahwa saat ini peluang karier ilmu pengetahuan sangat
dibutuhkan.
HASIL

Untuk menentukan bakat siswa, kami mendapatkannya dari kuesioner yang diisi oleh siswa dan
kemudian kami memasukkannya ke dalam parameter yang telah kami buat sebelumnya. Setelah
itu, mengkonversi hasil kuesioner menjadi hasil pembobotan yang telah kami buat berdasarkan
jawaban siswa yang diparameterkan oleh para guru.

Kita ambil contoh 2 calon siswa untuk mencoba melihat apakah mereka cocok untuk jurusan
Ilmu Pengetahuan/Sosial:

NAME : Ahmad ajih

School Origin : Smp 23

Major Interest : IPA

Subjects that he mastered: Bahasa Indonesia , IPA, Matematika

Berdasarkan kuesioner yang diberikan, dia mengakui bahwa dia menguasai Bahasa Indonesia,
Matematika, dan Ilmu Pengetahuan yang kami konversi ke dalam tabel yang telah kami buat.
Kemudian didapatkan hasil sebagai berikut:

NAMA: Ahmad Ajih BOBOT IPA: 0,814 BOBOT IPS: 0,689

Artinya, untuk kriteria sains, dia mendapatkan bobot sebesar 0,814, dan untuk kriteria ilmu
sosial, dia mendapatkan bobot sebesar 0,689. Dari sini, kita dapat melihat bahwa bakat anak
lebih cenderung ke jurusan sains.

Dari hasil kuesioner yang diberikan kepada seorang calon siswa bernama Ahmad Ajih, dia
menunjukkan minat yang lebih besar pada jurusan sains. Kemudian, memiliki bakat di bidang
sains dan dari sudut pandang peluang kerja yang diperoleh dari guru menunjukkan bahwa
jurusan sains lebih dicari saat ini. Kami mengonversikannya menjadi nilai bobot yang telah kami
buat sebelumnya, kemudian kita dapatkan untuk sains total bobot sebesar 0,814 dan IPS
mendapatkan bobot total sebesar 0,689. Melihat perbandingan ini, kita tahu bahwa anak ini
lebih cocok untuk jurusan sains.

PEMBAHASAN

Meskipun pemilihan jurusan untuk calon siswa dengan metode AHP telah mampu memberikan
hasil yang baik, penelitian lebih lanjut seharusnya lebih baik dari penelitian ini. Saran yang saya
berikan untuk penelitian lebih lanjut mengembangkan penelitian ini adalah: Dari segi manajerial,
penulis menyarankan bahwa pemilihan jurusan untuk calon siswa akan lebih baik jika mereka
menggunakan nilai yang mereka dapatkan dibandingkan hanya mengetahui kejujuran mereka.
2. Berdasarkan aspek sistem, penulis memberikan saran untuk mengelola data kuesioner
menggunakan aplikasi Expert Choice 11. Sementara dari aspek penelitian, penulis memberikan
saran bahwa penelitian selanjutnya diharapkan membangun aplikasi dibandingkan dengan
perhitungan manual. di mana perhitungan sistematis memudahkan pengelolaan data dan juga
cakupannya jauh lebih luas dan kemungkinan kesalahan manusia lebih sedikit.
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan, dapat disimpulkan sebagai
berikut: Dalam memilih jurusan untuk calon siswa, menggunakan Metode Analisis Hirarki (AHP)
dalam perangkat lunak Expert Choice 11 dapat memudahkan calon siswa memilih jurusan yang
paling sesuai untuk mereka, sesuai dengan minat, bakat, dan peluang karir. Serta dengan
mengelola data kuesioner, calon siswa dapat mendapatkan informasi yang benar mengenai
pemilihan jurusan yang tepat. Dapat disimpulkan bahwa pemilihan jurusan menggunakan
metode AHP sangat membantu.

REFERENCES

Adha R., F., & Rasyid Ridha, M. (2021). Sistem Pendukung Keputusan Penyaluran Bantuan
Modal Usaha Puap (Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan) Di Kabupaten Indragiri Hilir.
Jurnal Perangkat Lunak, 3(2), 69–76. https://doi.org/10.32520/jupel.v3i2.1617 Herdiansah, A.
(2020). Sistem Pendukung Keputusan Referensi Pemilihan Tujuan Jurusan Teknik Di Perguruan
Tinggi Bagi Siswa Kelas Xii Ipa Mengunakan Metode Ahp. MATRIK : Jurnal Manajemen, Teknik
Informatika Dan Rekayasa Komputer, 19(2), 223–234.
https://doi.org/10.30812/matrik.v19i2.579 Irawan, A., Rohaniah, R., Sulistiani, H., & Priandika,
A. T. (2019). Sistem Pendukung Keputusan Untuk Pemilihan Tempat Servis Komputer di Kota
Bandar Lampung Menggunakan Metode AHP. Jurnal Tekno Kompak, 13(1), 30.
https://doi.org/10.33365/jtk.v13i1.267 Jadiaman Parhusip. (2019). Penerapan Metode
Analytical Hierarchy Process (AHP) Pada Desain Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Calon
Penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Di Kota Palangka Raya. Jurnal Teknologi Informasi
Jurnal Keilmuan Dan Aplikasi Bidang Teknik Informatika, 13(2), 18–29.
https://doi.org/10.47111/jti.v13i2.251 Marlinda, L., Kreshana, P. E., & Sensuse, D. I. (2012). A
Multi- Study Program Recommender System Using Content-Based Filtering and Analytical
Hierarchy Process ( AHP ) Methods. 9(3), 191– 196. Mesran, M., Huda, N., Hutagalung, S. N.,
Khasanah, K., & Iskandar, A. (2018). Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Supervisor Terbaik
PaMedan Menerapkan Preference Selection Index. KOMIK (Konferensi Nasional Teknologi
Informasi Dan Komputer), 2(1), 403–409. https://doi.org/10.30865/komik.v2i1.966 Partayasa,
W., Putu, S. G., & Nengah, S. (2020). Pengaruh Model Creative Problem Solving ( CPS )
Berbantuan Video Pembelajaran Terhadap Kemampuan. Jurnal Nasional Pendidikan Matematika
(JNPM), 4(1), 168–179. http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/JNPM/article/view/2644/1715
Purwanto, I. (2019). Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Pengambilan Keputusan. Tesis,
Institut A(Purwokerto). Rahmayu, M., & Serli, R. K. (2018). Sistem Pendukung Keputusan
Pemilihan Jurusan Pada Smk Putra Nusantara Jakarta Menggunakan Metode Analytical
Hierarchy Process (Ahp). Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro Dan Ilmu Komputer, 9(1), 551–
564. https://jurnal.umk.ac.id/index.php/simet/article/view/2022 Sahputri, A. H. (2020).
Pengambilan Keputusan Sebagai Suatu Proses. http://dx.doi.org/10.31219/osf.io/ntde2 Septilia,
H. A., & Styawati, S. (2020). Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Dana Bantuan
Menggunakan Metode AHP. Jurnal Teknologi Dan Sistem Informasi (JTSI), 1(2), 34–41.
Setyowati, R., Prabowo, W., & Yusuf, M. (2019). Pengambilan Keputusan Menentukan Jurusan
Kuliah Ditinjau Dari Student Self Efficacy Dan Persepsi Terhadap Harapan Orang Tua. Jurnal
Psikologi Pendidikan Dan Konseling: Jurnal Kajian Psikologi Pendidikan Dan Bimbingan Konseling,
5(1). https://doi.org/10.26858/jppk.v5i1.7460 Tonni Limbong, Muttaqin Muttaqin, Akbar
Iskandar, Agus Perdana Windarto, Janner Simarmata, Mesran Mesran, Oris Krianto Sulaiman,
Dodi Siregar, Dicky Nofriansyah, Darmawan Napitupulu, A. W. (2020). Sistem Pendukung
Keputusan: Metode & Implementasi. Yayasan Kita menulis.
https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=6FnYDwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PR5&dq=Sist
em+Pendukung+Keputusan:+Metode+%26+Implementasi&ots=XeMWbxSLnN&sig=uEPHwn6
EgMvLeznGWjaXydeuMNI&redir_esc=y#v=onepage&q=Sistem Pendukung Keputusan%3A
Metode %26 Implementasi&f= Zulfa, I., & Septima, R. S. (2020). Analisa Metode AHP Pada Minat
dan Bakat Siswa SMA dalam Memilih Jurusan Pada Perguruan Tinggi Di Aceh Tengah. Jurnal
Sains Komputer & Informatika (J-SAKTI, 4, 191.
http://tunasbangsa.ac.id/ejurnal/index.php/jsaktida Bagian Perencanaan Pt. Pln (Persero) Area

REVIEW JURNAL

"Decision Support System untuk seleksi program pelajar menggunakan methode ahp"

Penulis: M Dahfa Ramadhan, Linda Marlinda

Abstrak: Jurnal ini menyajikan tinjauan mendalam tentang penerapan Metode Analisis Hirarki
Proses (AHP) dalam proses seleksi program pelajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi
efektivitas AHP dalam membantu calon pelajar memilih program studi yang paling sesuai
dengan minat, bakat, dan tujuan karier mereka. Metode ini memberikan pendekatan yang
komprehensif dan terstruktur untuk mengatasi kompleksitas keputusan dalam pemilihan
program pelajar.

Pendahuluan: Pemilihan program pelajar menjadi tantangan kompleks bagi calon siswa. Dalam
konteks ini, penelitian ini mengeksplorasi bagaimana Metode AHP dapat digunakan sebagai alat
bantu dalam mengambil keputusan yang lebih informasional dan akurat. Dengan
mengintegrasikan faktor-faktor seperti minat, bakat, dan peluang karier, AHP memberikan
kerangka kerja yang kuat untuk memahami preferensi individu.

Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan melibatkan survei
dan analisis data. Kuesioner disusun untuk menggali preferensi calon pelajar terkait dengan
faktor-faktor yang relevan. Data kemudian diolah menggunakan Metode AHP untuk
menghasilkan bobot relatif untuk setiap kriteria yang diberikan oleh responden.

Hasil dan Analisis: Hasil penelitian menunjukkan bahwa AHP dapat secara signifikan membantu
calon pelajar dalam mengidentifikasi prioritas mereka dan mengevaluasi program-program
pelajar. Kriteria seperti kecocokan minat, kesesuaian bakat, dan peluang karier memiliki bobot
yang berbeda, dan AHP memberikan kerangka kerja untuk menggabungkan faktor-faktor ini
secara konsisten.
Diskusi: Diskusi melibatkan analisis mendalam terhadap hasil dan implikasinya. Penelitian ini
menunjukkan bahwa AHP dapat memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan proses
seleksi program pelajar dengan memberikan pendekatan yang terstruktur dan berbasis data.

Kesimpulan: Kesimpulan menyoroti pentingnya penerapan Metode AHP dalam konteks seleksi
program pelajar. Hasil penelitian mendukung keefektifan AHP dalam membantu calon pelajar
membuat keputusan yang lebih terinformasi dan sesuai dengan kebutuhan individu mereka.

Saran untuk Penelitian Selanjutnya: Jurnal ini menyarankan penelitian selanjutnya untuk
memperluas cakupan AHP dalam konteks seleksi program pelajar, termasuk integrasi teknologi
baru dan perubahan tren dalam dunia pendidikan.

Review jurnal ini memberikan wawasan mendalam tentang penggunaan Metode AHP dalam
seleksi program pelajar dan memberikan dasar untuk penelitian lebih lanjut dalam bidang ini.

Anda mungkin juga menyukai