Anda di halaman 1dari 8

Vol. 6, No.

4, Oktober 2018

p-ISSN : 2460-3562 / e-ISSN : 2620-8989

Sistem Pendukung Keputusan


Pemilihan Mahasiswa Berprestasi
dengan Metode Profile Matching
(Studi Kasus: Fakultas Teknik UNTAN)
Julia Fitriana#1, Eva Faja Ripanti#2, Tursina#3
#
Program Studi Informatika Universitas Tanjungpura
Jl. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Pontianak 78124
1
julia.ftr95@gmail.com
2
evaripanti@untan.ac.id
3
tursina@informatika.untan.ac.id

Abstrak— Sistem pendukung keputusan (SPK) merupakan untuk membantu pembuat keputusan dalam menyelesaikan
sistem berbasis komputer yang berkemampuan mendukung masalah dan bukan mengganti posisi manusia sebagai
analisis data dan pemodelan keputusan, dengan tujuan untuk pembuat keputusan (Turban, 2005) [18].
meningkatkan efektivitas keputusan yang diambil. Pada SPK telah diterapkan dalam beberapa bidang, diantaranya
penelitian ini SPK diperlukan untuk proses Pemilihan
bidang pemetaan/geografis, penerapan di dalam perusahaan
Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres). Mekanisme dalam
pengambilan keputusan yang melibatkan multikriteria seperti penentuan karyawan terbaik dan kenaikan jabatan,
memerlukan suatu metode untuk menghasilkan alternatif bidang pendidikan seperti pemilihan program studi, penentuan
keputusan, salah satunya adalah metode Profile Matching. beasiswa, dan bidang ekonomi. SPK juga dapat dikaitkan
Tujuan penelitian ini adalah membangun sebuah sistem dalam ranah ilmu komputer lain, seperti artificial intelligence,
pengambilan keputusan yang dapat digunakan untuk pemilihan human-computer interaction, simulation, dan software
mahasiswa berprestasi khususnya Fakultas Teknik Universitas engineering (Muchtar, 2016) [10]. SPK yang dibangun dari
Tanjungpura. Metodologi penelitian yang dilakukan yaitu studi beberapa penelitian dalam pemecahan masalahnya
literatur, analisis kebutuhan, perancangan konseptual, memerlukan suatu metode pendekatan dalam pengambilan
perancangan aplikasi, pengujian dan evaluasi. Model
keputusan, salah satunya adalah metode Profile Matching.
pengembangan sistem menggunakan konsep System Development
Life Cycle (SDLC) untuk melakukan perancangan. Pengujian Profile matching atau pencocokan profil adalah metode
sistem dilakukan dengan dua cara, yaitu pengujian black box dan yang sering dipakai sebagai mekanisme dalam pengambilan
User acceptance Test (UAT). Hasil pengujian black box adalah keputusan dengan mengasumsikan bahwa terdapat tingkat
sistem dapat bekerja dengan baik dalam menangani suatu variabel prediktor yang ideal yang harus dipenuhi oleh subyek
kemungkinan kesalahan, dan pada pengujian UAT sistem dinilai yang diteliti, bukannya tingkat minimal yang harus dipenuhi
sudah memberikan hasil yang baik, bahwa keputusan yang atau dilewati (Kusrini, 2007) [7]. Metode profile matching
dihasilkan sudah membantu. Secara keseluruhan, SPK bisa akan menghasilkan rangking yang sesuai dan
membantu proses pengambilan keputusan dan mengatasi merekomendasikan. Beberapa kasus yang telah ditemukan,
permasalahan pemberkasan, pengolahan data, dan proses
metode profile matching dalam pengambilan keputusan
penilaian pada Pilmapres.
digunakan pada kasus diantaranya pemilihan mitra jasa [1],
Kata kunci— Sistem Pendukung Keputusan, Mahasiswa kenaikan jabatan [4], pemilihan program studi [11], penilaian
Berprestasi, Profile Matching, SDLC. sertifikasi guru [5], penentuan potensi kelayakan lokasi
pendirian tower [13], dan kelayakan penerimaan pengajar [16].
I. PENDAHULUAN Dukungan komputerisasi telah merambah ke segala
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) merupakan suatu bidang, termasuk dalam proses pengambilan keputusan
kumpulan prosedur-prosedur pemrosesan data untuk pemilihan mahasiswa berprestasi sehingga dapat mengatasi
membantu para pengambil keputusan dalam menangani beberapa persoalan, seperti pemberkasan yang banyak, proses
permasalahan yang sifatnya semi terstruktur. SPK ditujukan pengolahan data pemilihan yang memakan waktu lama,
memungkinkan terjadinya human error dalam proses

Submitted 16-08-2018; Revised 11-10-2018; Accepted 18-10-2018


157
JUSTIN (Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi) Vol. 6 , No. 4 , Oktober 2018

pengolahan data-data yang digunakan untuk proses keputusan. B. Multicriteria Decision Making (MCDM)
Dukungan SPK dapat membantu proses pemilihan mahasiswa Multiple Criteria Decision Making (MCDM) adalah suatu
berprestasi menjadi penting. Mahasiswa berprestasi metode pengambilan keputusan untuk menetapkan alternatif
merupakan mahasiswa terpilih yang mempunyai prestasi terbaik dari sejumlah alternatif berdasarkan kriteria tertentu,
akademik maupun non akademik. Ristekdikti mengkoordinasi kriteria biasanya berupa ukuran-ukuran, aturan-aturan atau
pemilihan mahasiswa berprestasi yaitu dengan beberapa standar yang digunakan dalam pengambilan keputusan
ketentuan. Ketentuan tersebut didasarkan baik terkait prestasi (Kusumadewi, 2006) [8].
akademik maupun non akademik (Ristekdikti, 2017) [15]. Menurut Zimmermann (1991) berdasarkan tujuannya
Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan setiap MCDM dapat dibagi menjadi 2 model yaitu Multi Attribute
tahun menyelenggarakan pemilihan mahasiswa berprestasi Decision Making (MADM) dan Multi Objective Decision
(Pilmapres). Pilmapres yang dilakukan memiliki beberapa Making (MODM). Seringkali MADM dan MODM digunakan
tahapan penjaringan sampai perangkingan mahasiswa, agar untuk menerangkan kelas atau kategori yang sama. MADM
objektivitas dapat terjaga. digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah dalam
SPK yang terkomputerisasi dan bersifat fleksibel akan ruang diskrit, oleh karena itu pada MADM biasanya
membantu proses pemilihan mahasiswa berprestasi yang digunakan untuk melakukan penilaian atau seleksi terhadap
melibatkan komponen atau kriteria yang dinilai. Standar beberapa alternatif dalam jumlah yang terbatas. Sedangkan
penilaian dalam penentuan mahasiswa berprestasi di DIKTI MODM digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah
itu sendiri sudah ada, namun dalam mekanismenya pada ruang kontinyu, menyangkut masalah perancangan
dikembalikan lagi kepada universitas/perguruan tinggi (design), karena teknik-teknik matematika digunakan untuk
masing-masing dan bisa berbeda-beda, maka sistem jumlah alternatif yang sangat besar dan tak terhingga [20].
pendukung keputusan yang akan menstandarkannya.
SPK yang akan dibangun dalam penelitian ini akan C. Profile Matching
diterapkan pada Fakultas Teknik (FT) Universitas Menurut Kusrini (2007) metode profile matching atau
Tanjungpura (Untan) yang setiap tahunnya mengadakan pencocokan profil adalah metode yang sering digunakan
pemilihan mahasiswa berprestasi. Proses Pilmapres pada FT sebagai mekanisme dalam pengambilan keputusan dengan
Untan masih menggunakan seleksi pemberkesan kemudian mengasumsikan bahwa terdapat tingkat variabel prediktor
dikumpulkan, dan belum ada bantuan komputer dalam yang ideal yang harus dipenuhi oleh subjek yang diteliti,
pengambilan keputusan. Penelitian ini menjadi penting karena bukannya tingkat minimal yang harus dipenuhi atau dilewati.
dapat mendukung proses Pilmapres dengan SPK yang Proses profile matching secara garis besar merupakan proses
terintegrasi. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, membandingkan antara nilai data aktual dari suatu profil yang
maka sebuah SPK pemilihan mahasiswa berprestasi dengan akan dinilai dengan nilai profil yang diharapkan, sehingga
menerapkan metode profile matching akan dapat membantu dapat diketahui perbedaan kompetensinya (gap/selisih),
proses pengambilan keputusan di FT Untan terkait pemilihan semakin kecil gap yang dihasilkan maka bobot nilainya
mahasiswa berprestasi. semakin besar [7].
D. Mahasiswa Berprestasi
II. URAIAN PENELITIAN Menurut buku Pedoman Pemilihan Mahasiswa Berprestasi
A. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) yang diterbitkan oleh Ristekdikti tahun 2017, mahasiswa
berprestasi adalah mahasiswa yang berhasil mencapai prestasi
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) merupakan suatu
tinggi baik kurikuler, kokurikuler, maupun ekstrakurikuler
sistem yang dapat menunjang pembuatan keputusan dalam
sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Pemilihan mahasiswa
menangani masalah yang bersifat semi terstruktur, memiliki
berprestasi (Pilmapres) dilaksanakan secara berjenjang mulai dari
kemampuan untuk melakukan adaptasi setiap saat dan
tingkat jurusan/departemen/bagian, fakultas, perguruan tinggi,
fleksibel (Turban, 2005) [18].
sampai tingkat nasional dengan prosedur-prosedur pemilihan
Menurut Wibisono (2003), SPK adalah sistem berbasis
yang sudah ditentukan [15].
komputer yang membantu para pengambil keputusan
Pilampres merujuk pada kinerja individu mahasiswa yang
mengatasi berbagai masalah melalui interaksi langsung
memenuhi kriteria pemilihan yang terdiri dari beberapa unsur
dengan sejumlah database dan perangkat lunak. Tujuan dari
(Ristekdikti, 2017) [15]:
sistem adalah untuk menyimpan data dan mengubahnya ke
1) Indeks Prestasi Kumulatif
informasi terorganisir yang dapat diakses dengan mudah,
2) Karya Tulis Ilmiah
sehingga keputusan-keputusan yang diambil dapat dilakukan
3) Prestasi yang diunggulkan
dengan cepat, akurat, dan mudah [19].
4) Bahasa Inggris
Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa
5) Kepribadian
SPK merupakan sistem yang dapat membantu proses
pengambilan keputusan dalam mengatasi masalah semi
terstruktur, SPK yang terkomputerisasi akan lebih mudah
digunakan untuk melakukan proses keputusan namun tidak
menggantikan peran para pengambil keputusan.

Korespondensi : Julia Fitriana 158


JUSTIN (Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi) Vol. 6 , No. 4 , Oktober 2018

E. System Development Life Cycle (SDLC) Pengkodean dan pengkategorian digunakan untuk
Menurut SDLC merupakan salah satu mengelompokkan jawaban-jawaban yang diberikan responden
model dalam perancangan piranti lunak oleh pengguna dan dinilai berdasarkan kategori penilaian. Melalui cara
melalui beberapa tahapan agar mendapatkan hasil output yang tersebut, analisis akan dilakukan untuk memberikan
sesuai (Pressman, 2001) [12]. kesimpulan dari hasil wawancara (Creswell, 1994; Kvale,
Menurut Kendall dan Kendall (2003), SDLC merupakan 2007; Ripanti, 2016) [3], [9], [14].
pendekatan bertahap atau fase untuk melakukan analisa dan
membangun rancangan sistem dengan menggunakan siklus III. METODOLOGI DAN ANALISIS
yang spesifik terhadap kegiatan pengguna. SDLC juga A. Metodologi Penelitian
merupakan pola yang diambil untuk mengembangkan sistem
Metodologi penelitian merupakan suatu perencanaan
perangkat lunak, yang terdiri dari tahapan: analisa (analysis),
penelitian yang akan dilakukan secara sistematis dan ilmiah.
desain (design), implementasi (implementation), dan uji coba
Metodologi penelitian tersebut diilustrasikan pada Gambar 1
(testing). Konsep SDLC mendasari berbagai jenis metodologi
berikut:
pengembangan perangkat lunak yang membentuk suatu
kerangka kerja untuk perencanaan dan pengendalian
pembuatan sistem informasi, yaitu proses pengembangan Komponen SPK, penelitian
1 Studi Literatur terkait, perhitungan metode
perangkat lunak [6]. profile matching

Kriteria penentuan
2 mahasiswa berprestasi,
Analisis Kebutuhan Sistem
F. Pengujian Black box skenario pelaksanaan
sistem

Metode pengujian black box merupakan pengujian yang Rancangan awal SPK, relasi
3. a
dipilih berdasarkan spesifikasi masalah tanpa memperhatikan Perancangan Konseptual antar data

detail internal dari program, pengujian dilakukan untuk Perancangan model


memeriksa apakah program dapat berjalan dengan benar 3. b
Perancangan Aplikasi pengambilan keputusan
berbasis aplikasi komputer
(Sukamto, 2013). Blackbox testing berusaha untuk SPK yang dapat digunakan
menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut. 4 Pengujian dan Evaluasi untuk mengatasi
permasalahan pilmapres
1) Fungsi-fungsi yang tidak benar atau fungsi yang hilang
2) Kesalahan antarmuka (interface) Gambar 1. Arsitektur SPK Pilmapres
3) Kesalahan dalam struktur data atau akses database
eksternal
4) Kesalahan perilaku (behavior) atau kesalahan kinerja B. Arsitektur Sistem
5) Inisialisasi dan pemutusan kesalahan. Desain arsitektur sistem ditunjukkan pada Gambar 2.
Pengujian black box terdapat beberapa teknik uji coba,
yaitu Equivalence Partitioning, Comparison Testing, Sample
Admin
Testing, Robustness Testing, Behavior Testing, Performance Mahasiswa

Testing, Requirement Testing, Cause-Effect Relationship Data Akademik


Testing, Boundary Value Analysis, dan Edurance Testing [17]. KETUA
Teknik uji coba pada black box yang digunakan adalah
Robustness Testing yang merupakan pengujian dengan data PILMAPRES
input dipilih diluar spesifikasi yang telah didefinisikan untuk Database SPK
PILMAPRES
membuktikan bahwa tidak ada kesalahan walaupun Data Kriteria
Juri

masukannya tidak valid, teknik ini dilakukan pada uji coba


Gambar 2. Arsitektur SPK Pilmapres
proses input data.
G. Pengujian User Acceptance Test (UAT) Arsitektur sistem merupakan cara yang digunakan untuk
menggambarkan sistem secara umum, gambaran arsitektur
User Acceptance Test (UAT) merupakan pengujian yang
tersebut dibangun berdasarkan informasi yang didapatkan dari
dilakukan oleh end-user, pihak yang langsung berinteraksi
wawancara dan sistem yang berjalanan sekarang ini.
dengan sistem dan dilakukan verifikasi apakah fungsi yang
ada telah berjalan sesuai dengan kebutuhan . Pengujian UAT
C. Skenario Perhitungan
dilakukan dengan menggunakan in-depth interview, yang hal
tersebut dilakukan wawancara terhadap responden. Skenario perhitungan yang dapat dilakukan adalah sebagai
Wawancara yang efektif dapat dilakukan dengan berikut:
instrumen yang terencana, seperti menggunakan struktur dan 1. Menentukan nilai profile kandidat berdasarkan sub kriteria
agenda yang mduah dipahami. Beberapa tahapan in-depth yang sudah ditentukan nilai atributnya. Kriteria
interview adalah menginterpretasikan hasil wawancara, kepribadian tidak diikutsertakan dalam perhitungan karena
mengkodekan dan mengkategorikan atau mengelompokkan hanya sebagai syarat tambahan dan merupakan secondary
data-data. Interpretasi secara umum menafsirkan maksud dari factor. Nilai Atribut dari sub kriteria dapat dilihat pada
setiap jawaban untuk setiap pertanyaan atau pernyataan. Tabel 1.

Korespondensi : Julia Fitriana 159


JUSTIN (Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi) Vol. 6 , No. 4 , Oktober 2018

TABEL I
NILAI ATRIBUT SUB KRITERIA c. Menghitung nilai Total
Nilai
Perhitungan CF dan SF yang sudah dilakukan maka
Kriteria Sub Kriteria Ideal Jenis selanjutnya menghitung total nilai keduanya dari CF dan
Atribut
1) Jika skor ≥ 80 6 Core Factor SF dengan masing-masing prosentase yaitu 60% untuk CF
KTI 2) Jika skor ≥ 50 3 6 Core Factor
dan 40% untuk SF. Nilai total dapat dilihat pada kolom
total Tabel 4.
3) Jika skor < 50 1 Core Factor
1) Jika skor ≥ 80 6 Core Factor TABEL IV
BI 2) Jika skor ≥ 50 3 6 Core Factor PENGELOMPOKKAN CF/SF DAN NILAI TOTAL
3) Jika skor < 50 1 Core Factor
1) 3,51 – 4,00 6 Core Factor Kriteria Kandidat NCF NSF Total
IPK 6
2) 3,00 – 3,50 4 Core Factor
A 6 0 3.6
1) Jumlah prestasi ≥ 6 6 Core Factor KTI
PU 6 B 6 0 3.6
2) Jumlah prestasi ≤ 5 4 Core Factor C 3 0 1.8
A 3 0 1.8
2. Jika setiap profile kandidat sudah diberikan nilai atribut, BI B 6 0 3.6
selanjutnya adalah membandingkannya dengan nilai C 3 0 1.8
profile ideal. Membandingkan nilai profile yang dimaksud A 6 0 3.6
gunanya untuk mencari nilai gap/sesilih. Tahapan analisis IPK B 4 0 2.4
gap merupakan bagian dari tahapan metode profile C 4 0 2.4
matching yang skenarionya adalah sebagai berikut: A 4 0 2.4
PU B 4 0 2.4
a. Pembobotan Gap
Menentukan nilai gap dan bobot nilai masing-masing gap. C 6 0 3.6
Penentuan gap yang dilakukan dapat dilihat pada Tabel 2.
d. Perhitungan Ranking
TABEL II
PENENTUAN NILAI GAP Tahapan ini adalah perhitungan akhir dari semua nilai
total yang didapat pada Tabel 4. Nilai total tersebut akan
dihitung dengan nilai prosentase yang sudah ditentukan, yaitu
Kandidat KTI BI IPK PU 30% untuk KTI, 25% untuk BI, 20% untuk IPK, dan 25%
A 6 3 6 4 untuk PU. Ranking yang telah dihitung dapat dilihat pada
6 6 4 4
Tabel 5.
B
3 3 4 6 TABEL V
C
PERANKINGAN
Profil Ideal 6 6 6 6
Total Total Total Total
A 0 -3 0 -2
Kandidat KTI BI IPK PU Rangking
B 0 0 -2 -2 (30%) (25%) (20%) (25%)
C -3 -3 -2 0 A 3.6 1.8 3.6 2.4 2.85
B 3.6 3.6 2.4 2.4 3.06
Bobot masing-masing gap dapat dilihat pada Tabel 3 berikut:
C 1.8 1.8 2.4 3.6 2.37
TABEL III
NILAI BOBOT SETIAP GAP
D. Perancangan Antarmuka Sistem
Kandidat KTI BI IPK PU Perancangan antarmuka (interface) dirancang sebagai
gambaran awal sistem yang akan dibangun. Perancangan
A 6 3 6 4 antarmuka sistem meliputi beberapa pengguna diantaranya
B 6 6 4 4 mahasiswa, juri, ketua dan administrator. Struktur antarmuka
sistem dapat dilihat pada Gambar 3.
C 3 3 4 6

b. Pengelompokkan Core Factor (CF) dan Secondary Factor


(SF)
Tahapan ini dilakukan setelah diketahui bobot dari masing-
masing alternatif kandidat, kemudian mengelompokkan
dan menghitung core factor dan secondary factor.
Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.

Korespondensi : Julia Fitriana 160


JUSTIN (Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi) Vol. 6 , No. 4 , Oktober 2018

Hasil dari studi literatur yang dilakukan adalah


Menu Aplikasi
pemahaman terkait komponen-komponen yang membentuk
sistem pendukung keputusan yaitu Database Management
System (DBMS), User Interface system, serta metode
Home Log In Berkas Kontak
pendekatan yang diterapkan yaitu profile matching.
Berikutnya yaitu analisis kebutuhan sistem, menganalisa data-
Download
Mahasiswa Pendataan
data yang diperlukan untuk kepentingan penelitian yaitu data
Password kriteria/penilaian seperti Karya Tulis Ilmiah, Bahasa inggris,
Prestasi/kemampuan yang diunggulkan, dan Indeks Prestasi
Juri Data Penjurian Kumulatif, serta ketentuan Pilmapres atau syarat-syarat untuk
Data Ranking
mengikuti Pilmapres yang terkumpul dari hasil wawancara
dan observasi. Tahapan perancangan konseptual dan
Admin
Ketua Data Kandidat
perancangan aplikasi memberikan hasil berupa konsep
rancangan awal yang terdiri dari arsitektur sistem secara
Panel
Panel Akun
Kriteria [Aspek] umum, diagram arus data, diagram alir sistem, dan pemodelan
Admin
Sub Kriteria
basis data. Perancangan konseptual tersebut dijadikan sebagai
Data Berita Data Akun contoh pada saat mengimplementasikannya, yaitu saat
Bobot Gap
melakukan perancangan aplikasi model pengambilan
Data Berkas
Data Nilai keputusan berbasis aplikasi komputer yang dibuat melalui
Data Info kode program. Tahapan akhir yaitu pengujian dan evaluasi
Perhitungan
sistem yang telah dibuat untuk mengecek kelayakan sistem
Gambar 3. Struktur Antarmuka Sistem sehingga dapat digunakan dalam mengatasi masalah pada
pemilihan mahasiswa berprestasi, pengujian yang dilakukan
yaitu pengujian black box dan pengujian UAT.
IV. HASIL DAN PERANCANGAN

A. Hasil Penelitian B. Hasil Perancangan


Penelitian yang telah dilakukan berdasarkan 4 tahapan Perancangan yang telah dilakukan terdiri dari perancangan
pada metodologi penelitian memberikan hasil pada setiap arsitektur sistem, diagram arus data, diagram alir sistem, dan
tahapan tersebut. Hasil Penelitian dapat dilihat pada Gambar 4 basis data. Perancangan tersebut menghasilkan sebuah model
berikut: pengambilan keputusan yaitu SPK Pilmapres. Antarmuka dari
SPK Pilmapres diantaranya adalah antarmuka mahasiswa,
Komponen SPK
antarmuka juri, ketua dan antarmuka administrator.
Studi Literatur
Metode Profile Matching

Kriteria Pilmapres
Analisis Kebutuhan
Sistem
Ketentuan Pilmapres

Arsitektur Sistem
Perancangan
Konseptual
Diagram Arus Data /
DFD
Metodologi Hasil
Perancangan
Penelitian Penelitian
Diagram Alir Sistem /
Flowchart

Pemodelan Basis
Data / ERD

Database Pilmapres
Perancangan
Aplikasi
SPK Pilmapres
Gambar 5. Halaman Utama Mahasiswa

Hasil Uji Black Box


Pengujian dan
Evaluasi
Hasil Uji UAT

Gambar 4. Hasil Penelitian

Korespondensi : Julia Fitriana 161


JUSTIN (Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi) Vol. 6 , No. 4 , Oktober 2018

TABEL VII
HASIL UJI INPUT DATA SUB KRITERIA

Kasus Uji
Skenario Hasil
(Simbol “-” = Hasil yang diharapkan
Pengujian Uji
Kosong)
Sistem akan menolak jika
Nama Sub
disimpan, dan
Input Kriteria : -
menampilkan pesan
1 data Nama Kriteria : - Sesuai
kesalahan:
kosong Jenis : -
“Silakan isi data sub
Nilai : -
kriteria”
Gambar 6. Halaman Juri – Input nilai penjurian Nama Sub
Sistem akan menolak jika
Input Kriteria : -
disimpan dan
data Nama Kriteria :
menampilkan pesan
2 salah Prestasi Sesuai
kesalahan:
satu Unggulan
kosong “Silakan isi nama sub
Jenis : Core
kriteria”
Nilai : 4
Nama Sub
Kriteria : Jumlah
Sistem akan menyimpan
Input prestasi ≤ 5
data dan menampilkan
data Nama Kriteria :
3 pesan: Sesuai
semua Prestasi
diisi “Tambah data sub kriteria
Unggulan
berhasil”
Jenis : Core
Gambar 7. Halaman Ketua – Hasil ranking Nilai : 4

C. Hasil Pengujian
Pengujian pada SPK Pilmapres dilakukan dengan 2 jenis
pengujian, yaitu pengujian black box untuk mengetahui hasil TABEL VIII
HASIL UJI INPUT DATA LOG IN
output sistem dan memeriksa fungsional dari sistem, serta
pengujian UAT (User Acceptance Test) untuk mengetahui Kasus uji
kelayakan sistem yang diuji oleh tim juri secara langsung dan Skenario Hasil
(Simbol “-” = Hasil yang diharapkan
Pengujian Uji
berinteraksi dengan sistem untuk melihat fungsi yang ada jika Kosong)
telah berjalan sesuai dengan kebutuhan.
Tidak berhasil log in dan
a. Pengujian Black box Input Username: -
dan menampilkan pesan
Pengujian ini berfokus pada spesifikasi fungsional dari 1 data Sesuai
kesalahan:
software. Pengujian ini perlu dilakukan untuk melihat respon kosong Password: -
“Username dan
yang diberikan oleh sistem saat melakukan proses input data. Password belum diisi”

TABEL VI Input
Username:
HASIL UJI INPUT DATA KRITERIA data Tidak berhasil log in dan
D1042131033
2 salah dan menampilkan pesan Sesuai
Kasus Uji Password: -
Skenario Hasil satu kesalahan:
(Simbol “-” = Hasil yang diharapkan kosong
Pengujian Uji “ Password belum diisi”
Kosong)
Sistem akan menolak Sistem akan
Nama Kriteria : -
Input jika disimpan, dan Input Username: memvalidasi data yang
Bobot : -
1 data menampilkan pesan Sesuai data D1042131033 dimasukkan itu benar
Prosentase : - 3 Sesuai
kosong kesalahan: semua Password: dan berpindah ke
Nilai Ideal : -
“Silakan isi data kriteria” diisi Admin halaman utama
Input Nama Kriteria : Sistem akan menolak administrator
data Bahasa Inggris jika disimpan dan
2 salah Bobot : 25% menampilkan pesan Sesuai
satu Prosentase : 60% kesalahan:
kosong Nilai Ideal : - “Silakan isi Nilai Ideal”
Nama Kriteria : Sistem akan menyimpan
Input Bahasa Inggris data dan menampilkan
data Bobot : 25% pesan: Sesuai
3
semua
diisi Prosentase : 60% “Tambah data kriteria
Nilai Ideal : 6 berhasil”

Korespondensi : Julia Fitriana 162


JUSTIN (Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi) Vol. 6 , No. 4 , Oktober 2018

TABEL IX
Mudah digunakan
HASIL UJI INPUT DATA PENJURIAN
Akses
Akses sudah benar

Kasus uji Kepahaman


Skenario Hasil Ya
(Simbol “-” = Hasil yang diharapkan
Pengujian Uji Kemudahan Kemudahan (juri) Komponen penilaian
Kosong)
Data mahasiswa
Sistem akan menolak Data
Data penjurian
Input data Nilai KTI: - jika disimpan dan
1 menampilkan pesan Sesuai
kosong Nilai BI : -
Input data pengguna
kesalahan:
Kebutuhan Fungsional
“Data harus diisi” Masa input data

Menu
Ya
Keterangan unggah data
Tidak berhasil
Input data Input multi prestasi
menyimpan dan Responden 1
Nilai KTI: - Kegunaan Input Data
2 salah satu menampilkan pesan Sesuai (R01) Bukti KTM/Transkip nilai
Nilai BI : 70
kosong kesalahan: Membatasi mahasiswa baru
“Silakan isi nilai Karya
Decision
Tulis Ilmiah” Ya
Informasi data tersimpan
Sistem akan memvalidasi
data yang dimasukkan Print out / cetak data
Input data Nilai KTI: 90 Input/Output
3 itu benar dan berpindah Sesuai Input/output sudah sesuai
semua diisi Nilai BI : 70
ke halaman utama
Nilai prestasi / jarak nilai
penjurian Data-data
Data perhitungan

Informasi tahap presentasi


Berdasarkan pengujian black box yang dilakukan pada SPK dan lain-lain
Pilmapres, saat dilakukan input data dengan keseluruhan data Cek kelayakan KTI

kosong, input salah satu data kosong, dan input data yang
Gambar 8. Hasil Wawancara Responden 01 (R01)
salah, maka terjadi kesalahan pada program. Kesalahan yang
terjadi sudah ditangani pada kode program sistem ini,
sehingga hanya akan muncul pesan kesalahan atau instruksi Akses
Ya
Mudah
pengisian data. Dengan demikian, sistem dapat menangani
Kepahaman Mudah, sampai pada bagian akhir
data tersebut sesuai dengan apa yang diharapkan.
Informasi untuk juri baru
Kemudahan
b. Pengujian User Acceptance Test (UAT) Kemudahan (juri)
Ya Mudah
Pengujian User Acceptance Test (UAT) dilakukan dengan Data
teknik in-depth interview yaitu dengan memperkenalkan
sistem yang dibuat, berdisikusi, mengajukan pertanyaan, Kebutuhan Fungsional
Ya
Button sudah sesuai kebutuhan

melakukan uji coba sistem, sehingga dari wawancara tersebut Sudah sesuai
mendapatkan tanggapan atau umpan balik. Hal-hal yang Tampilan sudah sangat baik
dilakukan pada wawancara dibagi menjadi 3 bagian utama, Menu
Ya
Menu tambahan kriteria kepribadian - ketua
yaitu presentasi; diskusi; dan uji coba.
Pertanyaan yang berulang
Wawancara melibatkan beberapa responden yang
kualifikasinya telah ditentukan berdasarkan kebutuhan Responden 2
Kegunaan Input Data
Bahasa Inggris dan Bahasa asing lainnya
(R02)
pengujian sistem. Profil responden yaitu adalah juri yang Ya Informasi ukuran file yang diunggah

merupakan dosen atau akademia. Jumlah responden Nama program studi

ditentukan berdasarkan populasi dosen yang pernah terlibat Penentu kepribadian


Decision
dalam proses penjurian pemilihan mahasiswa berprestasi di Ya Sangat membantu
lingkungan Fakultas Teknik Untan. Kisaran populasi juri yang
Autentifikasi untuk mahasiswa
dilibatkan secara keseluruhan dalam Pilmapres tidak diketahui,
sehingga sebagai sampelnya diambil sebanyak 4 orang. Input/Output
Ktm/Transkip nilai

Hasil wawancara yang dapat dilanjutkan ke tahap Hasil mawapres

penulisan transkip wawancara hanya 3 responden saja, Data-data Sudah sesuai


sedangkan 1 responden terjadi kesalahan rekaman sehingga
Informasi/kolom penjelasan input data
dinyatakan gagal. dan lain-lain
Visualisasi (ukuran, font)

Informasi diawal sebelum log in

Gambar 9. Hasil Wawancara Responden 02 (R02)

Korespondensi : Julia Fitriana 163


JUSTIN (Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi) Vol. 6 , No. 4 , Oktober 2018

dilakukan dan memberikan hasil bahwa SPK Pilmapres sudah


Akses data Mudah
Akses membantu dalam memberikan keputusan, hanya saja perlu
Peningkatan filter
penambahan dan peningkatan agar sistem lebih baik lagi.
Kepahaman Detail bobot diperbaiki
Dummy data digunakan sebagai cara untuk melakukan
Kemudahan Kemudahan (juri)
Pemisahan nilai per komponen
skenario perhitungan pada profile matching. Dari pengujian
Perlu ditingkatkan
black box dan UAT, hasil keputusan dari dummy data dapat
Karya tulis ilmiah sudah sesuai
Data menghasilkan ranking dan sudah sesuai terhadap proses
Mudah dibagian penilaian
Pilmapres.
Hak akses sudah sesuai Melalui penelitian ini, dapat diketahui bahwa SPK bisa
Kebutuhan Fungsional
Button sudah sesuai kebutuhan membantu proses pengambilan keputusan dan mengatasi
Ketua dapat melihat nilai dari semua juri permasalahan pada Pilmapres. Proses Pilmapres yang
Menu
Perlu penambahan terkomputerisasi dapat meningkatkan efektivitas keputusan
Secara umum sudah sesuai yang diambil dan fleksibel dalam penggunaannya.
Input file prestasi satu-persatu
Responden 3
(R03)
Kegunaan Input Data
Bahasa inggris perlu bukti sertifikat
REFERENSI
Filtrasi tahun angkatan [1] Akhirina, TY. 2016. Komparasi Metode Simple Additive Weighting
Form input untuk abstrak
dan Profile Matching pada Pemilihan Mitra Jasa Pengiriman Barang.
Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika (JEPIN). Vol. 2, No. 1. Juni
Nilai gap antar juri 2016: 27-33.
Decision
Mengikuti standar Pilmapres [2] Apriana, C. 2015. Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Calon Ketua
OSIS MTs Al-Ikhlas Menggunakan Metode Profile Matching.
Info nilai IPK lebih awal
Input/Output Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Print out nilai dari juri
[3] Creswell, JW. 1994. Research Design: Qualitative & Quantitative
Data-data Data prestasi sudah sesuai Approaches. London: Sage.
List prestasi ditambahkan - Ketua
[4] Dwijaya, IF. 2010. Sistem Pendukung Keputusan Kenaikan Jabatan
pada PT. SYSMEX Menggunakan Metode Profile Matching. Bandung:
Data ranking sesuai
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia.
Informasi rumus dari angka yang dihasilkan [5] Hasan MA, Wawan LYS, dan Sri S. 2014. Sistem Pendukung
dan lain-lain Peringatan selisih nilai dari banyak juri Keputusan Penilaian Sertifikasi Guru Dengan Metode GAP/Profile
Nilai ideal dibatasi
Matching. Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIKomSIN), Vol. 2, No .2
Akses komparasi nilai semua juri
[6] Kendall, KE dan Kendall JE. 2003. Analisa dan Perancangan Sistem
Gambar 10. Hasil Wawancara Responden 03 (R03) Edisi Kelima Jilid 1 Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Prenhallindo.
[7] Kusrini. 2007. Konsep dan Aplikasi Sistem Penunjang Keputusan.
Yogyakarta: Andi Offset.
Hasil wawancara dari semua responden (R01, R02, R03) [8] Kusumadewi, S. 2006. Fuzzy Multi Attribute Decision Making.
dirangkum dengan tujuan agar lebih mudah melihat tanggapan Yogyakarta: Graha Ilmu.
yang diberikan untuk proses analisa. Masing-masing [9] Kvale, S. 2007. Doing Interviews. Thousand Oaks, CA: Sage.
responden memberikan penilaian yang berbeda, namun ada [10] Muchtar, M. 2016. Sistem Pendukung Keputusan German-Indonesia
Tsunami Early Warning System (GITEWS). Teknik Informatika UHO
beberapa kategori penilaian yang mendapatkan respon yang Kendari.
sama. Berdasarkan Gambar 8, Gambar 9, dan Gambar 10, [11] Noviana, BA. 2013. Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Program
pada gambar tersebut setiap jawaban yang diberikan Studi Perguruan Tinggi Menggunakan metode Profile Matching pada
responden ditulis secara umum hanya poin-poin jawaban yang SMA Negeri 9 Semarang. Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian
Nuswantoro
didapat dari pertanyaan-pertanyaan terkait kemudahan, [12] Pressman, RS. 2001. Software Engineering: a Practitioner’s Approach.
kegunaan, dan pertanyaan tambahan lainnya. Seventh Edition: Graw Hill Companies, Inc.
Hasil wawancara dari responden (R01, R02, R03) yang [13] Rani, NP. 2015. Sistem Penentuan Potensi Kelayakan Lokasi Pendirian
berdasarkan kategori kemudahan dan kegunaan , dapat Tower Dengan Metode Profile Matching (Studi Kasus: Kota
Pontianak). Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JustIN). Vol. 3,
dijadikan bukti untuk mengkonfirmasi bahwa SPK Pilmapres 2015: 109-114.
yang diujikan sudah membantu, hanya saja perlu peningkatan [14] Ripanti, EF. 2016. A Framework to Design Reverse Logistics
didalamnya untuk mampu diterapkan di Fakultas. Operations Based on Circular Economy Values. PhD Thesis, Cranfield
University.
[15] Ristekdikti. 2017. Pedoman Pemilihan Mahasiswa Berprestasi. Jakarta:
V. KESIMPULAN RISTEKDIKTI.
[16] Sambani EB, Mulyana D, dan Maulana I. 2016. Sistem Pendukung
Penelitian ini menggunakan pengujian black box untuk Keputusan Kelayakan Penerimaan Pengajar Menggunakan Metode
menguji saat melakukan input data, kemudian sistem Profile Matching (Studi Kasus pada ELTI Gramedia Tasikmalaya).
merespon hasil dari input data yang dilakukan jika sudah Journal of Applied Intelligent System, Vol. 1, No. 2. Juni 2016: 103–
benar atau terjadi kesalahan. Pengujian black box yang 112.
[17] Sukamto, RA dan Shalahuddin, M. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak
dilakukan memberikan hasil bahwa input/output data sudah Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung: Modula
sesuai harapan. Kesalahan pada input data yang diujikan [18] Turban, E. 2005. Decision Support Systems and Intelligent System.
sudah ditangani oleh sistem dengan menampilkan pesan Prentice Hall International, Inc.
kesalahan/error. Saat responden (R01, R02, R03) menguji [19] Wibisono, D. 2003. Riset Bisnis: Panduan Bagi Praktisi dan Akademis.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
sistemnya, input/output yang dihasilkan sudah berhasil dan [20] Zimmermann, HJ. 1991. Fuzzy set theory and its applications. 2nd
sesuai perintah dari sistem. Selain itu, pengujian UAT juga Edition. Boston, Dordrecht, London: Kluwer Academic Publishers.

Korespondensi : Julia Fitriana 164

Anda mungkin juga menyukai