Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PENELITIAN MAHASISWA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KETUA


PROGRAM STUDI MENGGUNAKAN METODE MULTI
ATTRIBUTE UTILITY THEORY (MAUT)

PENELITI :
DWI WIDIARTI SYAHPUTRI LUBIS (18110426)

UNIVERSITAS BUDI DARMA


FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
2021
PENGESAHAN PENELITIAN MAHASISWA

1. Judul Penelitian : Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Ketua


Program Studi Menggunakan Metode Multi
Attribute Utility Theory (MAUT)

2. Bidang Ilmu : Sistem Pendukung Keputusan

3. Peneliti
a. Nama Lengkap : Dwi Widiarti Syahputri Lubis
b. NPM : 18110426
c. Jurusan : Teknik Informatika

Menyutujui, Medan, 13-11-2021


Dosen Pembibing Penelitian Peneliti

Mesran, M.Kom Dwi Widiarti Syahputri Lubis


0124087801 18110426

Mengetahui, Menyetujui,
Ketua Program Studi Ketua LPPM

Imam Saputra, M.Kom Surya Darma Nst, M.Kom


01130492201 011501900
ABSTRAK

Ketua Program Studi S-1/Diploma sebagai salah satu unsur penyelenggara


pendidikan tinggi merupakan elemen penting dan strategis dalam manajemen
penyelenggaraan pendidikan di perguruan tinggi. Ketua Program Studi S-1/Diploma
bertugas memimpin dan melaksanakan fungsi manajerial seperti membuat
perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian proses kegiatan akademik serta
pengadministrasian kegiatan pendukungnya. Namun kendala yang dihadapi
penyelenggara pada umumnya, masih belum optimal dimana penilaian terhadap ketua
program studi masih manual, penentuan ketua program studi sebelumnya ditentukan
sendiri oleh ketua yayasan yang dianggap tidak efektif dan efisien dalam pelaksanaan
pemilian ketua program studi. Maka dari itu Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
sebagai salah satu sistem yang dirancang untuk membantu memutuskan suatu
masalah dari hasil perhitungan yang sistematis terhadap permasalahan melalui proses
pengumpulan data menjadi informasi, serta ditambah dengan faktor-faktor yang
perlu dipertimbangkan dalam menentukan sebuah keputusan. Penelitian ini
dilakukan untuk membangun Sistem Pendukung Keputusan yang dapat membantu
menentukan ketua program studi dengan menggunakan metode Multi Attribute Utility
Theory (MAUT). Hasil dari penelitian diperlihatkan bahwa A1 memiliki nilai terbesar
yaitu 0.891 sehingga alternatif pertama yang dipilih adalah bernama Aziz sebagai
ketua program studi.

Kata Kunci: Sistem Pendukung Keputusan, Pemilihan Ketua Program Studi , MAUT

i
DAFTAR ISI

ABSTRAK.................................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
1.1 Latar Belakang Penelitian...............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian..........................................................................................3
BAB II KAJIAN PUSTAKA...................................................................................4
2.1 Sistem Pendukung Keputusan (SPK)..............................................................4
2.2 Ketua Program Studi.......................................................................................4
2.3 Metode Multi Attribute Utility Theory (MAUT)............................................5
2.4 Penelitian Terkait............................................................................................6
BAB III METODOLOGI PENELITIAN..............................................................8
3.1 Tahapan Penelitian..........................................................................................8
BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN..................................................................9
BAB V KESIMPULAN.........................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................21

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian


Perguruan tinggi wajib menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan visi, misi, tujuan, tugas, dan
kewenangannya. Ketua Program Studi S-1/Diploma sebagai salah satu unsur
penyelenggara pendidikan tinggi merupakan elemen penting dan strategis dalam
manajemen penyelenggaraan pendidikan di perguruan tinggi. Ketua Program Studi S-
1/Diploma bertugas memimpin dan melaksanakan fungsi manajerial seperti membuat
perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian proses kegiatan akademik serta
pengadministrasian kegiatan pendukungnya[1].
Salah satu upaya untuk menentukan ketua program studi adalah dengan
melakukan pemilihan ketua program studi. Namun kendala yang dihadapi
penyelenggara pada umumnya, masih belum optimal dimana penilaian terhadap ketua
program studi masih manual, penentuan ketua program studi sebelumnya ditentukan
sendiri oleh ketua yayasan yang dianggap tidak efektif dan efisien dalam pelaksanaan
pemilian ketua program studi. Hal ini disebabkan karena belum tersedianya media
yang memproses pemilihan ketua program studi yang lebih efektif dan efisien[2].
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) sebagai salah satu sistem yang dirancang
untuk membantu memutuskan suatu masalah dari hasil perhitungan yang sistematis
terhadap permasalahan melalui proses pengumpulan data menjadi informasi, serta
ditambah dengan faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan
sebuah keputusan[3]. Penelitian ini dilakukan untuk membangun Sistem Pendukung
Keputusan yang dapat membantu menentukan ketua program studi dengan
menggunakan metode Multi Attribute Utility Theory (MAUT). Metode Multi
Attribute Utility Theory (MAUT) adalah metode untuk membuat urutan alternatif
keputusan dan pemilihan alternatif terbaik pada saat pengambilan keputusan dengan

1
2

beberapa tujuan atau kriteria untuk mengambil keputusan tertentu. Prinsip kerja
MAUT adalah penyederhanaan suatu persoalan kompleks yang tidak terstruktur,
stratejik, dan dinamik menjadi bagian-bagiannya. Kemudian tingkat kepentingan
setiap variabel diberi nilai numerik secara subjektif tentang arti penting variabel
tersebut secara relatif dibandingkan dengan variabel lain. Dari berbagai pertimbangan
tersebut kemudian dilakukan sintesa untuk menetapkan variabel yang memiliki
prioritas tinggi dan berperan untuk mempengaruhi hasil pada sistem tersebut[4].
Berdasakan masalah diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan menggunakan metode Multi Attribute Utility Theory (MAUT). Dalam metode
ini beberapa kriteria menjadi penentu keputusan tersebut. Dari keputusan tersebut
akan menghasilkan perangkingan dari nilai terbesar sampai terkecil. Penelitian ini
untuk membangun sistem pendukung keputusan dalam menentukan pemilihan ketua
program studi. Sehingga yang diharapkan adalah tidak membutuhkan waktu yang
lama dalam penilaian, lebih objektifitas serta akurat dalam menghasilkan pemilihan
ketua program studi.

1.2 Rumusan Masalah


Dari pembahasan pada latar belakang masalah, dapat dirumuskan masalah
yang ada sebagai berikut:
1. Bagaimana menentukan ketua program studi menggunakan metode Multi
Attribute Utility Theory (MAUT)?
2. Bagaimana membangun sistem pendukung keputusan dalam menentukan
pemilihan ketua program studi?

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dilakukannya penelitian yaitu:
1. Untuk menentukan ketua program studi menggunakan metode Multi Attribute
Utility Theory (MAUT)
2. Untuk membangun sistem pendukung keputusan dalam menentukan pemilihan
ketua program studi
3

1.4 Manfaat Penelitian


Manfaat dari penelitian yang diharapkan adalah tidak membutuhkan waktu
yang lama dalam penilaian, lebih objektifitas serta akurat dalam menghasilkan
pemilihan ketua program studi.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Sistem Pendukung Keputusan (SPK)


Sistem Pendukung Keputusan adalah sistem penghasil informasi spesifik yang
ditujukan untuk memecahkan suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh
manager pada berbagai tingkatan. Dengan kata lain Sistem Pendukung Keputusan
adalah suatu sistem informasi berbasis komputer yang menghasilkan berbagai
alternatif keputusan untuk membantu manajemen dalam menangani berbagai
permasalahan yang terstruktur dengan menggunakan data dan model[5].

2.2 Ketua Program Studi


Ketua program studi adalah jabatan strategis dalam perguruan tinggi, yang
bertanggung jawab atas maju mundur suatu jurusan pendidikan di perguruan tinggi
tersebut. Jabatan ini berfungsi memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian,
pengabdian kepada masyarakat, kerjasama dan membina sivitas akademik dan tenaga
administrasi di lingkungan prodi[1].
Tugas pokok seorang Ketua Program Studi yaitu sebagai berikut:
1. Mengkoordinasi pelaksanaan seluruh kegiatan prodi.
2. Merencanakan jadwal kuliah, praktikum dan evaluasi hasil belajar.
3. Mengkoordinir pelaksanaan perkuliahan dan praktikum bidang studi di
lingkungan perguruan tinggi.
4. Mengkoordinir proses pelaksanaan program pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat di lingkungan perguruan tinggi di bidang studi
terkait.
5. Mengkoordinir perencanaan, penyediaan dan pengusulan kebutuhan sarana kuliah
dan praktikum serta prasarana pendidikan.
6. Memonitor jalannya proses belajar mengajar sesuai dengan kurikulum.
7. Mengevaluasi sistem pengelolaan prodi yang telah berjalan.

4
5

8. Menyusun laporan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas kepada Dekan.


9. Melaksanakan tugas lain dari atasan yang relevan dengan tugas pelaksanaan
prodi[1].

2.3 Metode Multi Attribute Utility Theory (MAUT)


Multi Attribute Utility Theory (MAUT) merupakan suatu skema yang
evaluasi akhir, v (x), dari suatu objek x didefinisikan sebagai bobot yang dijumlahkan
dengan suatu nilai yang relevan terhadap nilai dimensinya. Ungkapan yang biasa
digunakan untuk menyebutnya adalah nilai utilitas[6].
Berikut tahapan-tahapan dalam metode Multi Attribute Utility Theory (MAUT) yaitu:
1. Membentuk matriks keputusan Xij

[ ]
x 11 x1 j ∙ x 1n

X ij = x i 1 x ij x ¿ (1)
∙ ∙ ∙ ∙
x m1 x mj ∙ x mn

Keterangan :
X ij : Matriks keputusan alternatif i pada kriteria j
r ij : Elemen dari matriks keputusan untuk alternatif dengan atribut j
i : Alternatif (Baris)
j : Atribut/Kriteria (Kolom)
n : Jumlah/Atribut (Kriteria)
m : Jumlah Alternatif (Baris)
¿
2. Melakukan normalisasi terhadap matriks keputusan r ij
Untuk kriteria dan benefit menggunakan persamaan 2, sedangkan cost kriteria 3

¿
r ij −min ( r ij )
r ij = (max) (2)
max ( r ij )−min ( r ij )
r ij −min ( r ij )
r ¿ij = (min) (3)
max ( r ij )−min ( r ij )
Keterangan :
6

¿
r ij : Jumlah yang dinormalisasi dari matriks keputusan dari alternatif
r ij : Elemen dari matriks keputusan untuk alternatif dengan atribut j
i : Alternatif
n : Jumlah kriteri
j : Kriteria

3. Menghitung utilitas marjinal uij


2
(rij¿ )
e −1
uij = (4)
1.71

Keterangan :

uij : Utilitas marjinal

r ¿ij : Jumlah yang dinormalisasi dari matriks keputusan dari alternatif

e : Eksponensial

i : Alternatif (Baris)

j : Atribut/Kriteria (Kolom)

4. Menghitung utilitas akhir uij


n
uij =∑ u ij∗wij (5)
j=1

Keterangan :
ui : Utilitas akhir
uij : Utilias marjinal
w ij : Bobot alternatif i ke j
i : Alternatif (Baris)
j : Atribut/Kriteria (Kolom)

2.4 Penelitian Terkait

Pada penelitian terdahulu yang dituliskan dalam jurnal atau karya ilmiah
7

tentang penggunaan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) pada sistem penilaian


adalah menyimpulkan bahwa untuk dapat mengolah data-data penilaian lebih
objektif maka perlu dibangun sistem pendukung keputusan yang dapat menentukan
siapa saja yang berhak menjadi ketua program studi tersebut, sekaligus
menghilangkan perhitungan secara manual maka dibuat secara komputerisasi dan
membantu masalah semi terstruktur yaitu permasalahan yang rutin berulang, tetapi
masih dibutuhkan human judgement dalam penerapan solusinya[7].
Berdasarkan penelitian terdahulu Rita Novita Sari dkk pada tahun 2019
tentang pemilihan rumah kost dengan menggunakan metode MAUT menyatakan
bahwa rumah kost B memiliki nilai terbaik yaitu 0.96, rumah kost C memiliki nilai
sebesar 0.58 dan rumah kost C memiliki nilai sebesar 0.54[8].
Berdasarkan penelitian terdahulu Ramadiani pada tahun 2018 tentang
pemilihan tenaga kesehatan teladan dengan menggunakan metode MAUT
menghasilkan rekomendasi untuk pemilihan tenaga kesehatan teladan dengan hasil
akurasi sebesar 86,67%[7].
Berdasarkan penelitian terdahulu Wira Apriani pada tahun 2019 tentang
pemilihan pimpinan dengan menggunakan metode MAUT menghasilkan bahwa nilai
tertinggi akan direkomendasikan untuk menjadi calon pimpinan dan alternatif Sree
memiliki nilai tertinggi yaitu 83,60[3].
Berdasarkan penelitian terdahulu Dasril Aldo dkk pada tahun 2019 tentang
penilaian kinerja dosen dengan menggunakan metode MAUT menyatakan bahwa
hasil dari penelitian ini berupa keputusan dosen yang memiliki kinerja baik dan dosen
memiliki kinerja buruk, dimana nilai ≥0,60 memiliki predikat kinerja baik dan <60
memiliki kinerja buruk[9].
Berdasarkan penelitian terdahulu Hanis Setiawati Permatasari dkk pada tahun
2015 tentang pemilihan ketua program studi dengan menggunakan metode
Tsukamoto menyatakan bahwa metode Tsukamoto mampu memberikan rekomendasi
program studi yang memiliki kriteria yang sesuai dengan kriteria dari pengguna[10].
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tahapan Penelitian


Dalam melakukan penelitian ini, penulis melakukan beberapa tahapan.
Berikut beberapa tahapan kegiatan penelitian yaitu :
a) Studi Kepustakaan
Penulis mencari bahan pendukung melalui buku-buku, membaca literatur terkait
dari penelitian-penelitian yang pernah dilakukan oleh beberapa pakar sebelumnya,
serta mencari referensi lainnya pada situs di internet yang dapat membantu
permasalahan yang berkaitan dengan materi penelitian.
b) Tahapan Analisa
Penulis mengumpulkan data-data, mempelajari, dan merumuskan siapa yang
berhak terpilih menjadi ketua program studi dan pada tahap ini penulis juga
menerapkan metode Multi Attribute Utility Theory (MAUT) untuk melakukan
perangkingan terhadap pemilihan ketua program studi.
c) Penetapan Hasil
Pada tahap ini nilai tertinggi yang menjadi terbaik.
Dari tahapan diatas dapat digambarkan sebagai berikut :

Tahapan Analisa Penerapan Penetapan Hasil


Metode MAUT 1. Penetepan
Studi 1. Membentuk Matriks Ketua Program
Mulai Keputusan Xij Studi
Kepustakaan
2. Melakukan normalisasi 2. Penulisan
terhadap matrik Laporan
¿
keputusan r ij Penelitian
3. Menghitung utilitas
marjinal uij
Selesai
4. Menghitung utilitas
akhir ( ui )

Gambar 1. Tahapan Penelitian

8
9

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisa adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian
komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi
permasalahan, sehingga dapat memproses pengambilan keputusan berawal dari
adanya suatu kesenjangan antara keadaan yang nyata dan yanag dikehendaki. Dalam
menentukan ketua program studi diperlukan beberapa cara atau metode yang
digunakan dalam menentukan keputusan yang baik. Dengan menggunakan beberapa
kriteria sangat membantu untuk menentukan hasil yang tepat maka akan mendukung
untuk mengetahui kriteria ketua prgoram studi yang baik. Kriteria – kriteria yang
akan digunakan untuk memilih ketua program studi yaitu :
a. Menentukan Alternatif
Pada penelitian ini terdapat 6 orang calon ketua program studi yaitu :
Table 2. Alternatif Ketua Program Studi
Alternatif Nama
A1 Aziz
A2 Willy
A3 Anis
A4 Hamdan
A5 Alfarizi
A6 Ari
b. Menentukan Kriteria dari Setiap Alternatif
Penentuan tingkat kepentingan disetiap kriteria berdasarkan nilai bobot, yang
akan digunakan untuk memilih ketua program studi adalah sebagai berikut :
Table 3. Kriteria Ketua Program Studi
Kriteri Keterangan Jenis
a
10

C1 Golongan Benefit
C2 Masa Kerja Benefit
C3 Pendidikan Benefit
C4 H-Index GS Benefit
C5 H-Index SCopus Benefit
Lanjutan Table 3. Kriteria Ketua Program Studi
Kriteri Keterangan Jenis
a
C6 Prestasi Benefit
C7 Jabatan Sebelumnya Benefit
c. Menentukan Rating Kecocokan
Rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria, dinilai dengan 1 sampai 5
yaitu: 1 = Sangat Buruk, 2 = Buruk, 3 = Cukup, 4 = Baik, 5 = Sangat Baik.

Table 4. Rating Kecocokan dari setiap Alternatif pada setiap Kriteria


Alternatif C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7
Aziz (A1) 5 5 5 4 3 4 5
Willy (A2) 4 5 5 3 3 3 5
Anis (A3) 5 4 5 4 2 2 5
Hamdan (A4) 4 4 4 2 1 3 5
Alfarizi (A5) 5 3 5 3 4 5 4
Ari (A6) 5 5 4 4 3 4 4
d. Menetukan Bobot dari Setiap Alternatif
Dalam hal ini berarti nilai pada aspek penilaian kriteria akan dikategorikan
menjadi bobot tertentu. Pada tahap ini dari masing-masing kriteria tersebut akan
ditentukan bobotnya menggunakan perhitungan Rank Order Centroid (ROC)
yaitu :
1 1 1 1 1 1
1+ + + + + +
2 3 4 5 6 7
W 1= =0,370
7

1 1 1 1 1 1
0+ + + + + +
2 3 4 5 6 7
W 2= =0,228
7
11

1 1 1 1 1
0+ 0+ + + + +
3 4 5 6 7
W 3= =0,156
7

1 1 1 1
0+0+ 0+ + + +
4 5 6 7
W 4= =0,109
7

1 1 1
0+ 0+0+0+ + +
5 6 7
W5= =0,073
7

1 1
0+ 0+0+ 0+0+ +
6 7
W 6= =0,044
7

1
0+ 0+0+ 0+0+0+
7
W 7= =0,02 0
7
Table 5. Bobot Kriteria
Kriteria Bobot
C1 0,370
C2 0,228
C3 0,156
C4 0,109
C5 0,073
C6 0,044
C7 0,020
Langkah – langkah perhitungan MAUT sebagai berikut:
1. Membuat matriks keputusan Xij

| |
5 5 54 345
4 5 53 335
X ij = 5 4 5 4 225
4 4 42 1 35
5 3 53 4 54
5 5 44 3 44
12

¿
2. Menghitung normalisasi terhadap matriks keputusan r ij

¿
r ij −min ( r ij )
Rumus : r ij =
max ( r ij )−min ( r ij )
Untuk mencari C1 (Golongan)

¿ 5−4
r 11 = =1
5−4

4−4
r ¿21 = =0
5−4
¿ 5−4
r 31 = =1
5−4

¿ 4−4
r 41= =0
5−4

¿ 5−4
r 51 = =1
5−4

5−4
r ¿61= =1
5−4

Untuk mencari C2 (Masa Kerja)

¿ 5−3
r 12= =1
5−3

5−3
r ¿22 = =1
5−3

¿ 4−3
r 32= =0 ,5
5−3

¿ 4−3
r 42= =0 , 5
5−3

¿ 3−3
r 52= =0
5−3
13

¿ 5−3
r 62 = =1
5−3

Untuk mencari C3 (Pendidikan)

¿ 5−4
r 13 = =1
5−4

¿ 5−4
r 23= =1
5−4

¿ 5−4
r 33 = =1
5−4
4−4
r ¿43= =0
5−4

¿ 5−4
r 53 = =1
5−4

¿ 4−4
r 63 = =0
5−4

Untuk mencari C4 (H-Index GS)

¿ 4−2
r 14 = =1
4−2

¿ 3−2
r 24 = =0 , 5
4−2

¿ 4−2
r 34 = =1
4−2

2−2
r ¿44= =0
4−2

¿ 3−2
r 54 = =0 ,5
4−2

¿ 4−2
r 64 = =1
4−2
14

Untuk mencari C5 (H-Index SCopus)

¿ 3−1
r 15= =0,667
4−1

¿ 3−1
r 25 = =0,667
4−1

¿ 2−1
r 35= =0,333
4−1

¿ 1−1
r 45= =0
4−1

4−1
r ¿55= =1
4−1

¿ 3−1
r 65 = =0,667
4−1

Untuk mencari C6 (Prestasi)

4−2
r ¿16= =0,66 7
5−2

¿ 3−2
r 26= =0,33 3
5−2

¿ 2−2
r 36= =0
5−2

¿ 3−2
r 46= =0,33 3
5−2

¿ 5−2
r 56 = =1
5−2

4−2
r ¿66 = =0,66 7
5−2

Untuk mencari C7 (Jabatan Sebelumnya)


15

¿ 5−4
r 17= =1
5−4

¿ 5−4
r 27 = =1
5−4

5−4
r ¿37= =1
5−4

5−4
r ¿47= =1
5−4

¿ 4−4
r 57= =0
5−4

4−4
r ¿67= =0
5−4

Sehingga menghasilkan matriks ternormalisasi seperti di bawah ini:

| |
1 1 1 1 0,667 0,667 1
0 1 1 0,5 0,667 0,333 1
r ¿ij = 1 0,5 1 1 0,333 0 1
0 0,5 0 0 0 0,333 1
1 0 1 0,5 1 1 0
1 1 0 1 0,667 0,667 0

3. Menghitung utilitas marjinal uij


2
(rij¿ )
e −1
Rumus : uij =
1.71
Untuk mencari C1 (Golongan)
( 1) 2
e −1
u11= =1,00 5
1.71
2
(0 )
e −1
u21= =0
1.71
2
( 1)
e −1
u31= =1,00 5
1.71
16

(0 )2
e −1
u 41= =0
1.71
2
( 1)
e −1
u51= =1,00 5
1.71
2

e (1) −1
u61= =1,00 5
1.71
Untuk mencari C2 (Masa Kerja)
2
( 1)
e −1
u12= =1,00 5
1.71
2

e (1) −1
u22= =1,00 5
1.71
2

e (0,5 ) −1
u32= =0,16 6
1.71
2

e (0,5 ) −1
u 42= =0,16 6
1.71
2
(0 )
e −1
u52= =0
1.71
( 1) 2
e −1
u62= =1,00 5
1.71
Untuk mencari C3 (Pendidikan)
2
( 1)
e −1
u13= =1,00 5
1.71
( 1 )2
e −1
u23= =1,00 5
1.71
2
( 1)
e −1
u33= =1,00 5
1.71
2
(0 )
e −1
u 43 = =0
1.71
2

e (1) −1
u53= =1,00 5
1.71
17

( 0 )2
e −1
u63= =0
1.71
Untuk mencari C4 (H-Index GS)
( 1 )2
e −1
u14 = =1,005
1.71
2
( 0,5 )
e −1
u24 = =0,16 6
1.71
2
(1 )
e −1
u34 = =1,005
1.71
2

e( 0) −1
u 44 = =0
1.71
2

e (0.5 ) −1
u54 = =0,16 6
1.71
2

e (1 ) −1
u64 = =1,005
1.71
Untuk mencari C5 (H-Index Scopus)
2

e (0,667 ) −1
u15= =0,327
1.71
2
( 0,667 )
e −1
u25= =0,327
1.71
2
( 0,333 )
e −1
u35= =0,06 9
1.71
(0 )2
e −1
u 45 = =0
1.71
2
( 1)
e −1
u55= =1,00 5
1.71
2
( 0,667 )
e −1 ,327
u65= =0
1.71
Untuk mencari C6 (Prestasi)
( 0,667 )2
e −1
u16= =0,327
1.71
18

( 0,333 )2
e −1
u26= =0,06 9
1.71
2
(0 )
e −1
u36= =0
1.71
2

e( 0,333) −1
u 46 = =0,06 9
1.71
2

e (1 ) −1
u56= =1,00 5
1.71
2

e (0,667 ) −1 ,327
u66= =0
1.71
Untuk mencari C7 (Jabatan Sebelumnya)
2

e (1 ) −1
u17= =1,00 5
1.71
2

e (1 ) −1
u27= =1,005
1.71
2

e (1 ) −1
u37= =1,00 5
1.71
2
(1 )
e −1
u 47 = =1,00 5
1.71
(0 )2
e −1
u57= =0
1.71
(0 )2
e −1
u67= =0
1.71
4. Menghitung utilitas akhir ( ui )
n
Rumus : uij =∑ u ij∗wij
j=1

u1= (1,005∗0,370 ) + ( 1,005∗0,228 ) + ( 1,005∗0,156 ) + ( 1,005∗0,109 )


+ ( 0,327∗0,073 ) + ( 0,327∗0,044 ) + ( 1,050∗0,020 )=0,891
u2= ( 0∗0,370 )+ ( 1,005∗0,228 ) + ( 1,005∗0,156 ) + ( 0,166∗0,109 )+¿
( 0,327∗0,073 ) + ( 0,069∗0,044 )+ ( 0,005∗0,020 )=0,42 7
19

u3= ( 1,005∗0,370 ) + ( 0,166∗0,228 )+ (1,005∗0,156 )+ (1,005∗0,109 )

+ ( 0,069∗0,073 ) + ( 0∗0,044 )+ (1,005∗0,020 ) =0,68 1

u 4=( 0∗0,370 ) + ( 0,166∗0,228 ) + ( 0∗0,156 )+ ( 0∗0,109 )+ ( 0∗0,073 )

+ ( 0,069∗0,044 )+ (1,005∗0,020 ) =0,03 8

u5= ( 1,005∗0,370 ) + ( 0∗0,228 )+ (1,005∗0,156 ) + ( 0,166∗0,109 )+ ¿

( 1,005∗0,073 ) + ( 1,005∗0,044 ) + ( 0∗0,020 )=0,620

u6 =( 1,005∗0,370 )+ (1,005∗0,228 ) + ( 10∗0,156 ) + ( 1,005∗0,109 ) +¿

( 0,327∗0,073 ) + ( 0,327∗0,044 )+ ( 0∗0,020 )=0,73 4

Table 6. Hasil Perangkingan


No Alternatif Keterangan Nilai Rangking
1 A1 Aziz 0,891 1
2 A2 Willy 0,427 5
3 A3 Anis 0,681 3
4 A4 Hamdan 0,038 6
5 A5 Alfarizi 0,620 4
6 A6 Ari 0,734 2

Dari hasil perangkingan di atas diperlihatkan bahwa A1 memiliki nilai terbesar yaitu
0.891, sehingga dapat disimpulkan bahwa alternatif pertama yang dipilih adalah
bernama Aziz sebagai ketua program studi.
BAB V KESIMPULAN

Berdasarkan dari hasil penelitian yang peneliti lakukan dalam penerapan sistem
pendukung keputusan pemilihan ketua program studi dengan menggunakan metode
Multi Attribute Utility Theory (MAUT) dapat disimpulkan bahwa A1 memiliki nilai
terbesar yaitu 0.891 sehingga alternatif pertama yang dipilih adalah bernama Aziz
sebagai ketua program studi. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa metode Multi
Attribute Utility Theory (MAUT) bisa menjadi metode alternatif untuk sistem
pemilihan ketua program studi.

20
DAFTAR PUSTAKA

[1] M. I. Yuliawati, Intan, “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Ketua


Program Studi Menggunakan Metode Weighted Product ( Studi Kasus : STIT
Mulatazam Lampung Barat ),” Jtksi, vol. 01, no. 01, pp. 13–17, 2018.

[2] D. Lorenza and P. Pitrawati, “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Driver


Terbaik Menggunakan Metode Weight Product (Wp),” J. Inf. dan Komput.,
vol. 8, no. 1, pp. 40–48, 2020, doi: 10.35959/jik.v8i1.172.

[3] I. R. Munthe, B. H. Rambe, R. Pane, D. Irmayani, and M. Nasution, “Sistem


Pendukung Keputusan Pemilihan Pimpinan Dengan Metode Multi Attribute
Utility Theory (MAUT) di PT. Sagami Indonesia,” J. Mantik, vol. 3, no.
January, pp. 31–38, 2019.

[4] E. Satria, N. Atina, M. E. Simbolon, and A. P. Windarto, “Spk: Algoritma


Multi-Attribute Utility Theory (Maut) Pada Destinasi Tujuan Wisata Lokal Di
Kota Sidamanik,” Comput. Eng. Sci. Syst. J., vol. 3, no. 2, p. 168, 2018, doi:
10.24114/cess.v3i2.9954.

[5] A. P. Windarto, “Implementasi Metode Topsis Dan Saw Dalam Memberikan


Reward Pelanggan,” Klik - Kumpul. J. Ilmu Komput., vol. 4, no. 1, p. 88, 2017,
doi: 10.20527/klik.v4i1.73.

[6] Novri, “Novri Hadinata,” Implementasi Metod. Multi Attrib. Theory(MAUT)


Pada Sist. Pendukung Keputusan dalam Menentukan Penerima Kredit, vol. 07,
no. September, pp. 87–92, 2018.

[7] Ramadiani and A. Rahmah, “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Tenaga


Kesehatan Teladan,” J. Ilm. Teknol. Sist. Inf., vol. 3, no. 2, pp. 83–88, 2019.

[8] R. N. Sari and R. S. Hayati, “Penerapan Metode Multi Attribute Utility Theory
(MAUT) Dalam Pemilihan Rumah Kost,” J-SAKTI (Jurnal Sains Komput. dan
Inform., vol. 3, no. 2, p. 243, 2019, doi: 10.30645/j-sakti.v3i2.144.

[9] D. Aldo, “Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Dosen Dengan


Menggunakan Metode Multi Attribute Utility Theory ( Maut ),” Jursima, vol.
7, no. 2, p. 76, 2019, doi: 10.47024/js.v7i2.180.

[10] H. S. Permatasari, A. Suyatno, and A. H. Kridalaksana, “Sistem Pendukung


Keputusan Pemilihan Program Studi Di Universitas Mulawarman
Menggunakan Metode Tsukamoto (Studi Kasus : Fakultas MIPA),” Inform.
Mulawarman J. Ilm. Ilmu Komput., vol. 10, no. 1, p. 32, 2016, doi:
10.30872/jim.v10i1.19.

Anda mungkin juga menyukai