Anda di halaman 1dari 42

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Beasiswa dapat diartikan sebagai bentuk penghargaan yang diberikan kepada
individu agar dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, penghargaan
itu dapat berupa akses tertentu pada suatu instansi atau penghargaan berupa bantuan
keungan (Murniasih, E., 2009).
Menurrut Agus, L., (2009) mengatakan pengertian beasiswa adalah pemberian
berupa bantuan keuangan yang diberikan kepada perorangan yang bertujuan untuk
digunakan demi keberlangsungan pendidikan yang ditempuh. Beasiswa dapat
diberikan oleh lembaga pemerintah, perusahaan ataupun yayasan.
Beasiswa datapat dikatakan sebagai pembiayaan yang tidak bersumber dari
pendapatan sendiri atau orang tua, tetapi diberikan oleh pemerintah, perusahaan swasta,
kedutaan, universitas, serta lembaga pendidik atau peneliti, atau juga dari kantor tempat
bekerja yang karena prestasi seseorang dapat diberikan kesempatan untuk
meningkatkan kapasitas sumber daya manusianya melalui pendidikan. Biaya tersebut
diberikan kepada yang berhak menerima, terutama berdasarkan klasifikasi, kualitas,
dan kompetensi penerima beasiswa.
Sesuai penjelasan yang tercantum dalam UUD 1945 bahwa salah satu hak asasi
manusia yang paling mendasar adalah memperoleh pendidikan yang layak. Ketika
seseorang memperoleh pendidikan yang baik, akan terbuka baginya untuk
mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Menyadari bahwa pendidikan sangat penting,
negara sangat mendukung setiap warga negaranya untuk mendapat pendidikan
setinggi-tingginya. Salah satunya dengan melakukan program beasiswa.
SMK Manggala Tama Binangun merupakan salah satu sekolah swasta yang
terletak di Cilacap. Beasiswa harus diberikan kepada penerima yang layak dan pantas
untuk mendapatkannya. Proses seleksi yang berhak menerima beasiswa masih
mengalami kendala pada proses pengambilan keputusan karena belum adanya
komputerisasi dalam menentukan penerima beasiswa sehingga banyak masalah yang
terjadi. Permasalahan yang sering muncul yaitu kurang tepatnya penyaluran beasiswa
terhadap siswa, misalnya siswa yang tidak berhak menerima beasiswa justru menerima
beasiswa sedangkan siswa yang seharusnya menerima beasiswa tetapi tidak
mendapatkan beasiswa. Masalah seperti itu muncul karena kurang telitinya para
penyeleksi beasiswa dalam melakukan seleksi penerimaan beasiswa. Untuk kasus yang
akan dibahas adalah mengenai beasiswa kurang mampu yang nantinya akan diberikan
kepada siswa yang memenuhi kriteria-kriteria yang ditentukan.
Dengan perkembangan teknologi yang sangat cepat, teknologi mempunyai
peranan penting dalam membantu menyelesaikan pekerjaan manusia. Komputer
sebagai salah satu alternatif perangkat teknologi canggih yang memungkinkan
membantu menyelesaikan pekerjaan dan menangani arus informasi dalam jumlah besar
serta membantu dalam pengambilan keputusan yang terbaik.
Dalam menentukan siapa yang benar-benar berhak mendapatkan beasiswa,
dibutuhkan suatu sistem pendukung keputusan yang baik untuk membantu tim
penyeleksi dalam proses seleksi penerima beasiswa berdasarkan kriteria yang
ditentukan. Karena jumlah pendaftar calon penerima beasiswa tersebut sangat banyak,
sistem pendukung keputusan diperlukan untuk membantu proses seleksi agar lebih
mudah, cepat, serta mengurangi kesalahan dalam menentukan penerima beasiswa.
Dalam permasalahan diatas dapat diambil solusi yaitu dengan cara membangun
sistem pendukung keputusan dengan menggunakan metode Tsukamoto untuk
menentukan penerimaan beasiswa di SMK Manggala Tama Binangun. Diharapkan
proses seleksi akan lebih cepat dan tepat karena didasarkan pada nilai kriteria dan bobot
yang sudah ditentukan sehingga akan mendapat hasil yang lebih akurat terhadap siapa
yang akan menerima beasiswa tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar tersebut, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian
ini adalah bagaimana membangun sistem pendukung keputusan dengan menerapkan
metode Tsukamoto untuk membatu penerimaan beasiswa kurang mampu di SMK
Manggala Tama Binangun?

1.3 Batasan Masalah


Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas dapat disimpulkan masalah yang
terjadi dan cara penyelesaiannya. Maka penulis hanya memberi batasan sebagai
berikut:
a. Metode yang digunakan untuk sistem ini adalah FIS Tsukamoto
b. Variabel yang digunakan untuk menentukan beasiswa adalah penghasilan orang
tua, keadaan rumah, tanggung jawab orang tua, status siswa.
c. Sistem hanya diterapkan di SMK Manggala Tama Binangun.
d. Kriteria yang digunakan merupakan kriteria yang telah diterapkan di SMK
Manggala Tama Binangun.
e. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah Java dengan Compliter Netbeans
dengan database MySQL

1.4 Tujuan penelitian


Penelitian ini bertujuan untuk membuat sebuah Sistem Pendukung Keputusan
pemilihan penerima beasiswa kurang mampu dengan menerapkan metode Tsukamoto
dalam menentukan calon penerima beasiswa yang sesuai dengan ketentuan dan kriteria
yang menjadi persyaratan dengan cepat dan sesuai yang diharapkan pengguna.

1.5 Sistematika Penulisan


Untuk memberi gambaran dan memudahkan untuk memahami laporan yang
disusun maka sistematika penulisan disusun sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Menjelaskan tentang latar belakang dalam penyusunan laporan kerja
praktek, disertai dengan adanya rumusan masalah, batasan masalah,
tujuan penelitian dan statistika penulisan yang dijadikan sebagai dasar
dalam penulisan laporan kerja praktek.
BAB II : TINJAUAN UMUM TEMPAT KERJA PRAKTEK
Menjelaskan tentang gambaran umum instansi dari obyek penelitian
sebagai tempat kerja praktek penulis, meliputi penjabaran mengenai
sekilas tentang instansi, visi dan misi, struktur organisasi, produk, dan
analisis sistem saat ini.
BAB III : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Menjelaskan tentang analisis dan perancangan dari sebuah sistem yang
akan dibuat yang mencakup data penelitian, tahapan penelitian,
analisis kebutuhan sistem dan perancangan.
BAB IV : IMPLEMENTASI DAN HASIL
Menjelaskan tentang implementasi dari sistem yang telah dibuat
beserta hasilnya.
BAB V : PENUTUP
Berisi dari kesimpulan hasil penelitian kemudian dibuat kesimpulan.
Selain itu, penulis juga memberikan saran yang berguna untuk
penerapan sistem yang telah dihasilkan agar terus berkembang, serta
saran untuk penelitian yang sehingga sistem yang dibuat akan lebih
baik.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN UMUM TEMPAT KERJA PRAKTEK

2.1 Gambaran Umum


SMK Manggala Tama Binangun merupakan sekolah swasta yang terletak di
kecamatan Binangun, tepatnya di Jl. Citra Wijaya No. 2 Pesawahan Kec. Binangun
Kab. Cilacap Jawa Tengah. Sekolah ini tergolong masih sangat muda berdiri pada 5
Mei 2010. Berikut adalah gambar dari SMK Manggala Tama Binangun dapat dilihat
pada gambar 2.1.

Gambar 3.1. SMK Manggala Tama Binangun

2.2 Visi dan Misi


SMK Manggala Tama Binangun berdiri dengan lima (5) pilar yang dijadikan
pondasi untuk mewujudkan visi sekolah yang diambilkan dari nama SMK, yaitu :
a. Manggala (pemimpin) masa depan generasi bangsa.
b. Gagah, santun, tertib, cerdas dan berakhlak mulia.
c. Lahirkan generasi Indonesia bertalenta teknologi.
d. Tamatan siap bekerja dan atau berwirausaha.
e. Masyarakat sekolah harmonis, sinergis dan berwawasan wiyata mandala.

2.3 Struktur Organisasi


Adapun struktur organisasi di SMK Manggala Tama Binangun dapat dilihat
pada gambar 2.2.

Gambar 3.2. Struktur Organisasi

2.4 Produk
SMK Manggala Tama Binangun memiliki 4 program keahlian yaitu Teknik
Sepeda Motor, Multimedia, Perbankan Syariah dan Desain Grafika. SMK Manggala
Tama Binangun bekerja sama dengan dunia industri. Untuk program keahlian
Multimedia, SMK Manggala Tama Binangun menjalin kerja sama dengan provider
Telekomunikasi XL dan Jogja TV serta beberapa perusahaan lain yang bergerak
dibidang Multimedia. Sedangkan unutk program keahlian Teknik Sepeda Motor SMK
Manggala Tama Binangun menjalin kerjasama dengan PT. Astra Honda Motor yang
selalu menyuplai baik mulai dari alat sampai kurikulum.

2.5 Analisis Sistem Saat Ini


Sistem pendukung keputusan penerimaan beasiswa merupakan sebuah sistem
yang dibuat untuk membantu Bimbingan Konseling untuk menentukan calon penerima
beasiswa di sekolah. Di SMK Manggala Tama Binangun saat ini belum menggunakan
cara terkomputerisasi dengan sistem khusus dan masih manual dengan mencocokkan
data-data siswa dengan nilai pada masing-masing kriteria cara ini tentu kurang efektif
bagi Bimbingan Konseling dalam melakukan penilaian mengingat banyaknya siswa
yang mendaftar untuk mendapatkan beasiswa. Guru Bimbingan Konseling dapat
menggunakan sistem pendukung keputusan ini untuk dijadikan pedoman dalam
melakukan penerimaan beasiswa agar pekerjaan menjadi lebih hemat waktu, mudah
dan obyektif.
Adapun sistematika penilaian beasiswa di SMK Manggala Tama Binangun
adalah sebagai berikut:
a. Waka Kesiswaan menentukan kriteria untuk kemudian dicetak dilembar penilaiaan
dan menyerahkannya ke Bimbingan Konseling untuk melakukan penilaian
terhadap data-data calon penerima beasiswa.
b. Bimbingan Konseling melakukan penilaian secara manual di lembar penilaian.
c. Nilai yang didapatkan nantinya akan dijumlahkan dan menjadi nilai akhir serta
menjadi acuan calon penerima beasiswa.
Berikut ini flowchart dari sistematika penerimaan beasiswa yang ada saat ini di
SMK Manggala Tama Binangun dapat dilihat pada gambar 2.3.
Gambar 3.3. Flowchart sistem saat ini.
BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Data Penelitian


Data Penelitian adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk
menyusun suatu informasi (Arikunto, S., 2002).
Data adalah bahan mentah bagi informasi, dirumuskan sebagai kelompok
lambing-lambang tidak acak. Menunjukan jumlah, tindakan-tindakan, hal-hal dan
sebagainya (Hutahaean, J., 2014).
Data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi
atau keterangan, baik kualitatif maupun kuantitatif yang menunjukkan fakta sehingga
dapat memberi manfaat bagi peneliti atau memberi gambaran kepada peneliti tentang
kondisi atau suatu keadaan (Sugiyono, 2012).
Rusdiana, H. A. dan Irfan, M., (2014) mengemukakan bahwa data adalah fakta
yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi. Data dapat berupa
bahan untuk diskusi, pengambilan keputusan, perhitungan, aau pengukuran. Saat ini
data tidak hanya dalam bentuk kumpulan huruf-huruf dalam bentuk kata atau kalimat,
tetapi juga dapat dalam bentuk suara, gamabar diam dan bergerak, baik dalam bentuk
dua maupun tiga dimensi.
Data yang digunakan untuk penelitian ini adalah data siswa dan data kriteria
penerimaan beasiswa yang diambil dari SMK Manggala Tama Binangun. Data siswa
berisi tentang biodata siswa atau profil siswa yang ada di SMK Manggala Tama
Binangun, sedangkan data kriteria penerimaan beasiswa berisi data kriteria yang
dijadikan parameter penerimaan beasiswa di SMK Manggala Tama Binangun. Data
tersebut diperoleh dari 2 metode pengumpulan data yaitu:
a. Wawancara
Wawancara dilakukan secara langsung terhadap waka kesiswaan dan Kepala
Sekolah SMK Manggala Tama Binangun. Wawancara dilakukan dengan cara
mengajukan pertanyaan terkait sistematika penerimaan calon penerima beasiswa
serta kriteria apa saja yang diperlukan dalam penerimaan beasiswa tersebut.
b. Study Literatur
Melakukan pengumpulan data dengan cara mencari referensi mengenai
penerimaan calon penerima beasiswa, referensi diperoleh dari jurnal ilmiah
maupun artikel di internet.

3.2 Tahapan Penelitian


Tahapan penelitian mencakup langkah-langkah pelaksanaan penelitian dari
awal sampai akhir. Masing-masing langkah penelitian dilakukan sebagai berikut:
a. Studi Pendahuluan
Pada tahap ini dilakukan studi literatur dan studi lapangan, studi literatur
dilakukan dengan cara mempelajari dan mengkaji metode yang akan digunakan
dalam penelitian. Dalam hal ini metode yang dipakai adalah metode Fuzzy
Inference System (FIS) Tsukamoto.
Logika fuzzy merupakan salah satu komponen pembentuk soft computing.
Dasar logika fuzzy adalah himpunan fuzzy,. Metode Tsukamoto merupakan
perluasan dari penalaran monoton, pada Metode Tsukamoto, setiap konsekuen
pada aturan yang berbentuk IF-Then harus direpresentasikan dengan suatu
himpunan fuzzy dengan fungsi keanggitaan yang monoton. Sebagai hasilnya,
output hasil inferensi dari tiap-tiap aturan diberikan secara tegas (crips)
berdasarkan α-predikat (fire strength). Hasil akhirnya diperoleh dengan
menggunakan rata-rata terbobot (Kusumadewi, S. dan Purnomo, H., 2010).
Sedangkan untuk studi lapangan yaitu mempelajari bagaimana sistematika
atau metode yang sedang berjalan di SMK Manggala Tama Binangun terkait
penerimaan calon penerima beasiswa.
b. Perumusan Masalah
Pada tahap ini dilakukan perumusan masalah yang terjadi pada objek
penelitian sekaligus merumuskan tujuan penelitian. Perumusan masalah didapat
pada saat melakukan studi lapangan dan data-data diambil dari hasil wawancara
terhadap Waka Kesiswaan dan Kepala Sekolah SMK Manggala Tama Binangun.
Hasil perumusan masalah ini sekaligus dijadikan tujuan dalam penelitian yang
dilakukan.
c. Pengumpulan Data dan Pengolahan Data
Tahap selajutnya dilakukan pengumpulan data-data yang diperlukan sebagai
bahan untuk memecahkan masalah yang telah dirumuskan dalam tahap
sebelumnya. Setelah data terkumpul, dilakukan pengolahan data yang akan
digunakan pada tahap analisis.
d. Analisis
Pada tahap ini dilakukan Analisa dan peringkat hasil pembahasan masalah
dengan metode FIS Tsukamoto. Secara umum pembahasan masalah berisi
tahapan-tahapan perhitungan data yang ada menggunkanan rumus FIS Tsukamoto.
Setiap tahapan akan dibahas secara maksimal sesuai langkah-langkah yang
terdapat pada metode FIS Tsukamto. Dari hasil pengolahan data pada tahap
sebelumnya akan digunakan sebagai bahan analisis lebih lanjut guna mendapatkan
pemecahan masalah. Hasil pemecahan masalah ini diharapka akan dapat
memberikan alternative perhitungan lebih baik dalam menentukan penerima
beaiswa.
e. Kesimpulan
Pada tahap ini peneliti menyimpulkan hasil penelitiannya yang telah
dilakukan berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan metode FIS
Tsukamoto. Kesimpulan ini berupa pernyataan yang diambil dari perhitungan
yang dihasilkan dengan metode penelitian.
f. Saran
Sebagai tindak lanjut dari hasil kesimpulan peneliti merumuskan saran yang
berkaitan dengan proses berjalannya objek penelitian agar sekiranya dapat
memberikan hasil yang lebih baik dimasa mendatang.
3.3 Analisis Kebutuhan Sistem
Pengertian analisis sistem menurut Goal, J. L., (2008) adalah sebagai
penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian
komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi
permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan yang terjadi dan
kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.
Pengertian analisis sistem menurut Murdi, (2011) adalah proses kerja untuk
menguji sistem informasi yang sudah ada dengan lingkungannya sehingga diperoleh
petunjung berbagai kemungkinan perbaikan yang dapat dilakukan dalam
meningkatkan kemampuan sistem.
Sistem ini memiliki dua pengguna yaitu guru Bimbingan Konseling dan Kepala
Sekolah. Bimbingan Sonseling sebagai admin sekaligus merangkap sebagai pemakai
sistem dan Kepala Sekolah sebagai user atau pemakai sistem.

3.3.1 Kebutuhan Fungsional


Dalam sistem aplikasi pendukung keputusan penerimaan beasiswa ini terdapat
beberapa kebutuhan fungsional yang diperlukan anata lain:
a. Kebutuhan sistem
1. sistem mampu menerima dan memasukkan berupa data siswa dan data batasan
himpunan.
2. Sistem mampu mengolah (masukan baru, menyimpan, merubah dan menghapus)
data berupa data siswa dan data batas himpunan
3. Sistem mampu mencari dan menampilkan data atau informasi yang diperlukan
yang tersimpan di database.
4. Sistem mampu melakukan perhitungan dengan menggunakan metode fuzzy
Tsukamoto.
5. Sistem mampu mengolah data yang ada menjadi informasi berupa laporan yang
dapat dicetak.
b. Kebutuhan pengguna
1. Pengguna dapat memsukkan data berupa data siswa dan data batas himpunan.
2. Pengguna dapat mengintruksi sistem untuk melakukan proses (tambah data baru,
simpan, ubah, hapus) data berupa data siswa dan data batas himpunan.
3. Pengguna dapat mengintruksi sistem untuk melakukan pencarian data atau
informasi yang diperlukan oleh pengguna.
4. Pengguna dapat mengintruksi sistem untuk melakukan perhitungan dengan
menggunakan metode fuzzy Tsukamoto.
5. Pengguna dapat mengintruksi sistem untuk menampilkan data atau informasi
yang diperlukan oleh pengguna.
6. Pengguna dapat mengintruksi sistem untuk melakukan cetak laporan sesuai
kebutuhan pengguna.

3.3.2 Kebutuhan Non Fungsional


Pada bagian ini menjelaskan perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan
untuk merancang dan membangun sistem pendukung keputusan penerimaan beasiswa
dengan metode Tsukamoto. Kebutuhan non fungsional yang diperlukan anata lain:
a. Perangkat keras
• Prosessor Core i5
• Hardisk Driver 1 GB
• Memory / RAM 4 GB
b. Perangkat lunak
• Windows 10
• MySQL
• NetBeans IDE 8.0.2
3.4 Perancangan
Perancangan adalah penggabungan, perancangan dan pembangunan sketsa atau
pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan
berfungsi (Nafisah, S., 2003).

3.4.1 Perancangan Sistem


Perancangan sistem adalah merancang atau mendesain suatu sistem yang baik
yang isinya adalah langkah-langkah operasi dalam proses pengolahan data dan proses
prosedur-prosedur untuk mendukung operasi sistem. Tujuan dari perancagan sistem
adalah untuk memenuhi kebutuhan pada pemakai sistem serta memeberikan gambaran
yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada programmer dan ahli-ahli yang
terlibat didalamnya.
Proses perancangan sistem ini menggunakan Diagram Aliran Data (DAD)/DFD
(Data Flow Diagram) sebagai metode aliran data. DAD terbagi menjadi 3 level yaitu
digram konteks (DAD level 0), DAD level 1 dan DAD level 2. Diperancangan sistem
ini juga terdapat diagram jenjang, Entity Relationship Diagram (ERD), desain skema
database dan perancangan tabel.
Untuk menggambarkan rancangan sistem menggunakan DAD memerlukan atau
membutuhkan symbol-simbol. Dimana symbol-simbol tersebut memiliki arti yang
akan mengarahkan kemana alur sistem itu akan mengalir. Berikut beberapa symbol
dibawah ini adalah symbol-simbol dari DAD, dapat dilihat pada tabel 3.1.

Tabel 3.1. Tabel symbol DAD


No. Gambar Keterangan
1. Entitas ekternal (kesatuan
luar) atau Boundary (batas
sistem)
2. Aliran data (arus data)

3. Proses

4. Penyimpanan data

3.4.1.1 Diagram Jenjang


Diagram jenjang merupakan sebuah diagram yang menggambarkan proses-
proses apa saja yang dapat dilakukan oleh sistem secara umum, pada diagram jenjang
ini terdapat tiga proses umum yang disebut sebagai proses level 1 yaitu proses login,
proses data master, proses perhitungan, proses laporan dan proses pengaturan. Proses
dibawahnya merupakan proses level 2 yang nantinya akan dilanjutkan lebih detail pada
diagram level n. Untuk diagram jenjangnya dapat dilihat pada gambar 3.1.
Gambar 3.1. Diagram Jenjang

3.4.1.2 Diagram Konteks


Diagram ini dibuat untuk menggambarkan sumber serta tujuan data yang akan
diproses atau degan kata lain diagram tersebut digunakan untuk menggambarkan
sistem secara umum atau global dari keseluruhan sistem yang ada (Sutabri, T., 2012).
Pada sistem ini memiliki dua entitas eksternal yang berinteraksi langsung
dengan sistem yaitu guru Bimbingan Konseling dan Kepala Sekolah. Guru Bibingan
Konseling sebagai admin dan sekaligus merangkap sebagai pengguna sistem yang
memiliki tugas menginputkan data dan sekaligus mengolah seluruh data seperti data
siswa, data himpunan, sedangkan Kepala Sekolah hanya dapat melihat dan mencetak
seluruh laporan. Rancangan sistem ini secara keseluruhan digrambarkan dengan
diagram konteks yang dapat dilihat pada gambar 3.2.
Gambar 3.2. Diagram Konteks

3.4.1.3 Diagram Alir Data (Level 1)


DAD level 1 menjelaskan proses utama sistem pada level 1 yang berkaitan
dengan proses login, data master, proses perhitungan, laporan dan pengaturan. Pada
DAD level 1 ini juga diperlihatkan media penyimpanan datanya berupa nama-nama
tabel yang disesuaikan dengan data masukan oleh pengguna, serta proses aliran data
yang terjadi antara pengguna dengan sistem kepada pengguna. Sebagaimana terlihat
pada gambar 3.3.
Gambar 3.3. DAD Level 1

3.4.1.5 Diagram Alir Data (Level 2 Proses 1)


DAD level 2 proses 1 menjelaskan proses yang terdiri pada login yang terdiri
dari guru bimbingan konseling dan kepala sekolah beserta media penyimpanannya.
Pada diagram level ini terdapat proses yaitu pencocokan login dari guru Bimbingan
Konseling dan Kepala Sekolah, seperti terlihat pada gambar 3.4.
Gambar 3.4. DAD Level 2 Proses 1

3.4.1.5 Diagram Alir Data (Level 2 Proses 2)


DAD level 2 proses 2 menjelaskan proses yang terjadi pada master data yang
terdiri dari proses data siswa dan proses batas himpunan beserta media
penyimpanannya. Data yang masuk ke sistem diinputkan oleh pengguna yang nantinya
tersimpan di dalam database dan dapat diproses lebih lanjut sesuai keperluan yang
dilakukan oleh pengguna terhadap sistem.sebagaimana terlihat pada gambar 3.5.

Gambar 3.5. DAD Level 2 Proses 2

3.4.1.6 Diagram Alir Data (Level 2 Proses 3)


DAD level 2 proses 3 menjelaskan proses yang berhubungan dengan
perhitungan beasiswa yaitu penilaian tsukamoto serta memperlihatkan media
penyimpanan datanya.dan yang masuk ke dalam sistem diinputkan oleh pengguna yang
nantinya tersimpan di dalam database dan dapat diproses lebih lanjut sesuai keperluan
yang dilakukan oleh pengguna terhadap sistem. Sebagaimana terlihat pada gambar 3.6.
Gambar 3.6. DAD Level 2 Proses 3

3.4.1.7 Diagram Alir Data (Level 2 proses 4)


DAD level 2 proses 4 menjelaskan proses laporan yaitu proses pembuatan
laporan yang berasal dari beberapa data pada tabel yang tersimpan dalam database
yang diolah untuk menghasilkan informasi berupa laporan data siswa, laporan
penilaian tsukamoto, dan informasi hasil penialaian yang akan diberikan sistem kepada
pengguna. Sebagaimana terlihat pada gambar 3.7.

Gambar 3.7. DAD Level 2 Proses 4

3.4.1.5 Entity Relationship Diagram (ERD)


Menurut Brady, M. dan Loonam, J., (2010) Entity Relationship diagram (ERD)
merupakan teknik yang digunakan untuk memodelkan kebutuhan data dari suatu
organisasi, biasanya oleh System Analys dalam tahap analisis persyaratan proyek
pengembangan system. Sementara seolah-olah teknik diagram atau alat peraga
memberikan dasar untuk desain database relasional yang mendasari sistem informasi
yang dikembangkan.
ERD merupakan diagram yang digunakan untuk merancang suatu basis data,
untuk memperlihatkan hubungan atau relasi antar entitas atau objek yang terlihat
beserta atributnya. Objek utama dari pembuatan diagram ERD menunjukan objek
objek (himpunan entitas) apa saja yang ingin dilibatkan dalam sebuah basis data dan
bagaimana hubungan yang terjadi antara objek-objek tersebut. Pada dasarnya ada tiga
komponen yang digunakan, seperti yang terlihat pada tabel 3.2.

Tabel 3.2. Tabel Simbol ERD

No. Gambar Keterangan


1. Entitas merupakan objek yang
mewakili sesuatu yang nyata dan dapat
dibedakan dari sesuatu yang lain

2. Atribut merupakan isi sesuatu yang


dapat mengidentifikasikan isi elemen
satu dengan yang lain.

3. Relasi merupakan hubungan antara


sejumlah entitas yang berasal dari
himpunan entitas yang berbeda.

ERD digunakan untuk menentukan entitas yang akan dibuat menjadi sebuah
tabel serta memudahkan dalam pembacaan hubungan antar entitas, bayaknya jumlah
entitas yang dibuat sama dengan jumlah tabel yang dibuat. Entitas yang terlibat dalam
pembuatan sistem yaitu:
a. Entitas Data Siswa
b. Entitas Batas Himpunan
c. Entitas Penilaian Tsukamoto
d. Entitas Pengguna
e. Entitas Profil Sekolah
Relasi antar entitas sisstem pendukung keputusan penerimaan beasiswa dengan
metode Tsukamoto yang terlihat pada gambar 3.8.
Gambar 3.8. Relasi Antar Entitas
3.4.1.6 Desain skema database
Pada desain skema database ini menggambarkan relasi antar tabel dalam
sebuah database. Penggambaran skema database pada sistem penerimaan beasiswa
dengan metode tsukamoto yang terlihat pada gambar 3.9.

Gambar 3.9. Skema Database

3.4.1.7 Perancangan Tabel


Proses perancangan tabel ini digunakan untuk mempermudah dan memberikan
gambaran dalam menentukan atau merancang tabel-tabel apa saja yang dibuat dan
dibutuhkan sistem sebelum diimplementasikan dalam database.
a. Tabel Pengguna
Nama Tabel : pengguna
Primary key : kd_pengguna
Gambar 3.10. Tabel Pengguna

b. Tabel Data Siswa


Nama Tabel : data_siswa
Primary key : nis

Gambar 3.11. Tabel Data Siswa

c. Tabel Batas Himpunan


Nama Tabel : bts_him
Primary key : kd_bts_him

Gambar 3.12. Tabel Batas Himpunan

d. Tabel Penilaian Tsukamoto


Nama Tabel : penilaian_tsukamoto
Primary key : kd_nl_tsukamoto
Foreign key : nis, kd_bts_him, kd_pengguna

Gambar 3.13. Tabel Penilaian Tsukamoto

e. Tabel Profil Sekolah


Nama Tabel : profil_sekolah
Primary key : kd_sekolah

Gambar 3.14. Tabel Profil Sekolah

3.4.2 Perancangan Antar Muka


Sebuah perangkat lunak atau program aplikasi sebaiknya ramah dengan
pengguna (user friendly). User friendly merujuk pada karakteristik yang dimili oleh
perangkat lunak atau program aplikasi yang mudah dioperasikan. User friendly juga
menyangkut sejumlah kemampuan lain yang membuat pengguna merasa nyaman
dalam mengoperasikan perangkat lunak atau program aplikasi. User friendly membuat
seorang pemula tidak kesulitan dalam mengoperasikan perangkat lunak dan proses
aplikasi.
Menurut Shneiderman dan Plaisant, (2010), Interaksi Manusia dan Komputer
adalah sebuah disiplin ilmu yang berhubungan dengan perancangan, evaluasi, dan
implementasi sistem komputer interaktif untuk digunakan oleh manusia, serta
mempelajari fenomena-fenomena besar yang berhubungan dengannya.

3.4.2.1 Desain Form Login


Form login merupakan tampilan awal yang muncul ketika program dijalankan.
Form login ini berfungsi untuk melindungi sistem. Antarmuka untuk form login ini
terdapat pada inputan username, inputan password dan inputan jabatan, tombol untuk
melakukan login yang berguna untuk mengaktifkan menu yang tersedia dalam menu
utama. Desain antarmuka login dapat terlihat pada gambar 3.15.

Gambar 3.15. Desain Form Login

3.4.2.2 Desain Form Utama


Antarmuka pada form ini berisi menu-menu yang terletak disamping kiri yang
dikelompokkan menggunakan komponen. Pada menu master data terdapat dua
submenu yang tersedia, yakni data siswa dan batas himpunan. Apabila di klik akan
membuka form yang sudah ditentukan. Pada menu proses terdapat satu submenu yang
tersedia yakni perhitungan Tsukamoto. Apabila di klik akan membuka form yang
sudah ditentukan. Pada menu laporan terdapat dua submenu yakni data siswa dan
penerimaan beasiswa. Apabila di klik akan membuka form yang sudah ditentukan.
Pada menu pengaturan terdapat dua submenu yakni akun dan profil sekolah. Apabila
di klik akan membuka form yang sudah ditentukan. Desain antarmuka form utama
dapat terlihat pada gambar 3.16.

Gambar 3.16. Desain Form Utama Admin

3.4.2.3 Desain Form Daftar Data Siswa


Perancangan form daftar data siswa berfungsi untuk menampilkan data siswa
yang berada di database. Desain antarmuka form daftar data siswa dapat terlihat pada
gambar 3.17.
Gambar 3.17. Desain Form Daftar Data Siswa

3.4.2.4 Desain Form Tambah Data Siswa


Perancangan form tambah data siswa berfungsi untuk menambahkan data siswa
kedalam database. Desain antarmuka form tambah data siswa dapat dilihat pada
gambar 3.18.
Gambar 3.18. Desain Form Tambah Data Siswa

3.4.2.5 Desain Form Ubah Data Siswa


Perancangan form ubah data siswa berfungsi untuk mengubah data siswa yang
ada pada database. Desain antarmuka form ubah data siswa dapat dilihat pada gambar
3.19.
Gambar 3.19. Desain Form Ubah Data Siswa

3.4.2.6 Desain Form Daftar Batas Himpunan


Perancangan form daftar batas himpunan berfungsi untuk menampilkan data bats
himpunan yang berada di database. Desain antarmuka form daftar batas himpunan
dapat terlihat pada gambar 3.20.
Gambar 3.20. Desain Form Daftar Batas Himpunan

3.4.2.7 Desain Form Tambah Batas Himpunan


Perancangan form tambah batas himpunan berfungsi untuk menambahkan data
batas himpunan kedalam database. Desain antarmuka form tambah batas himpunan
dapat dilihat pada gambar 3.12.
Gambar 3.21. Desain Form Tambah Batas Himpunan

3.4.2.8 Desain Form Ubah Batas Himpunan


Perancangan form ubah batas himpunan berfungsi untuk mengubah data batas
himpunan yang ada pada database. Desain antarmuka form ubah data batas himpunan
dapat dilihat pada gambar 3.22.
Gambar 3.22. Desain Form Ubah Batas Himpunan

3.4.2.9 Desain Form Daftar Penilainan Tsukamoto


Perancangan form daftar penilaian tsukamoto berfungsi untuk menampilkan data
hasil penilaian metode tsukamoto yang berada di database. Desain antarmuka form
daftar penilaian tsukamoto dapat terlihat pada gambar 3.23.
Gambar 3.23. Desain Form Daftar Penilaian Tsukamoto

3.4.2.10 Desain Form Proses Penilaian Tsukamoto


Perancangan form proses penilaian tsukamoto berfungsi untuk mengolah data
siswa berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan yang berada pada database dengan
menggunakan metode tsukamoto. Desain antarmuka form proses penilaian tsukamoto
dapat terlihat pada gambar 3.24.
Gambar 3.24. Desain Form Proses Perhitungan Tsukamoto

3.4.2.11 Desain Laporan Data Siswa


Desain laporan data siswa ini menampilkan seluruh data siswa yang berada pada
database. Desain laporan data siswa dapat terlihat pada gambar 3.25.
Gambar 3.25. Desain Laporan Data Siswa

3.4.2.12 Desain Laporan Penerimaan Beasiswa


Desain laporan penerimaan beasiswa ini menampilkan seluruh data penerima
beasiswa yang sudah dihitung berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan yang berada
pada database. Desain laporan penerima beasiswa dapat terlihat pada gambar 3.26.
Gambar 3.26. Desain Laporan Penerimaan Beasiswa

3.4.2.13 Desain Form Ubah Akun Pengguna


Perancangan form ubah akun pengguna berfungsi untuk mengubah data akun
pengguna sistem yang ada pada database. Desain antarmuka form ubah data akun
pengguna dapat dilihat pada gambar 3.27.
Gambar 3.27. Desain Form Ubah Akun Pengguna

3.4.2.14 Desain Form Tambah Akun Pengguna


Perancangan form tambah akun pengguna berfungsi untuk menambahkan data
akun pengguna sistem yang nantinya akan disimpan ke kedalam database. Desain
antarmuka form tambah akun pengguna dapat dilihat pada gambar 3.28.
Gambar 3.28. Desain Form Tambah Akun Pengguna

3.4.2.15 Desain Form Ubah Profil Sekolah


Perancangan form ubah profil sekolah berfungsi untuk mengubah data profil
sekolah pada sistem yang ada pada database. Desain antarmuka form ubah profil
sekolah dapat dilihat pada gambar 3.29.
Gambar 3.29. Desain Form Ubah Profil Sekolah

Anda mungkin juga menyukai