Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN HASIL

PENELITIAN SIMPATIKA DI MA SUNAN MTS NU ASTANAJAPURA

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mandiri Mata Kuliah Multi Media Pendidikan

Dosen Pengampu : Ahmad Amin Mubarok, M.Pd.I

Di susun Oleh :

LUTFI KAMALUDIN (1808109123 )

Jurusan : Manajemen Pendidikan Islam 6/ D

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Jln. Perjuangan By Pass Sunyaragi Cirebon-Jawa Barat 45312


Website:www.iaincirebon.ac.idEmail:info@iaincirebon.ac.id
Telp : (0231) 481624 fax : (0231) 482926
2021/2022
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN HASIL

PENELITIAN SIMPATIKA DI MTS NU ASTANAJAPURA

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mandiri Mata Kuliah Multi Media Pendidikan

Disusun oleh :

LUTFI KAMALUDIN (1808109123 )

Disetujui,
Kepala Madrasah MTS NU Astanajapura

Drs. Soleh

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas berkat rahmat
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas kelompok. Semester genap mata kuliah
Manajemen Kurikulum dan Program Pendidikan ini. Sholawat seiring salam semoga tercurah
limpahkan kepada jungjungan dan kita yakni Nabi Muhammad Saw. kepada keluarganya,
para sahabatnya, tabi’in dan tabiatnya hingga kepada kita selaku umatnya.

Tugas Laporan ini sebagai salah satu syarat dari pembelajaran mata kuliah
Multimedia Pendidikan. Dengan tugas ini diharapkan menjadi sebuah bahan materi
pembelajaran serta sebagai bahan pengetahuan bagi penulis kedepannya.

Penulis sangat menyadari bahwa tugas ini tidak akan selesai tanpa adanya dukungan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Taqiyuddin, M.Pd. sebagai ketua jurusan Manajemen Pendidikan Islam
2. Bapak Ahmad Amin Mubarok, M.Pd.I sebagai dosen mata kuliah Multimedia
Pendidikan yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan laporan ini, dan
3. Rekan-rekan yang telah berpartisipasi sebagai objek dalam penyusunan tugas ini.
Tugas ini jauh dari kata sempurna, maka dari itu saran dan kritikan yang bersifat
membangun sangatlah diharapkan oleh penulis.Semoga makalah ini dapat bermanfaat
khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.

Cirebon, 08 Juni 2021

Penulis

3
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.....................................................................................................................i
Daftar isi..............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................2
C. Tujuan .....................................................................................................................2
D. Waktu dan lokasi penelitian....................................................................................2
E. Metode penelitian....................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian .......................................................................................................9

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan .............................................................................................................14
B. Saran .......................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................16

4
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Teknologi dan informasi sebagai basis pengumpulan data memiliki peran
sangat penting dalam menunjang tercapainya tujuan pendidikan. Kehadiran
SIMPATIKA,EMIS dan ARD diharapkan data-data yang masuk dapat lebih akurat
dan terus menerus dapat diperbaharui sehingga dapat digunakan sebagai dasar
pengambilan keputusan. Idealnya pengambilan keputusan membutuhkan sumber data
yang valid dan mudah untuk dibaca. Data yang valid dan mudah dibaca dibutuhkan
sebagai bahan pertimbangan yang digunakan dalam setiap pengambilan kebijakan
ataupun pengambilan keputusan yang dibatasai oleh waktu. Karenanya peran data
dalam pengambilan keputusan sangat penting. Jika sebuah keputusan dirumuskan
tanpa didasari oleh data maka dapat dipastikan bahwa keputusan tersebut tidak akan
mampu menjadi problem solver tetapi justru menjadi masalah baru.
Didalam hal ini perkembangan informasi manajemen khususnya dalam
peningkatan layanan pendidikan, lembaga pendidikan Madrasah Sunan Gunung Jati
Losari sudah mempunyai sistem informasi manajemen yang dikenal sebagai sistem
informasi pendidik dan tenaga kependidikan sebagai sistem online pengendalian dan
untuk mengelola seluru kepentingan pendidik dan tenaga kependidikan (PTK)
utamanya untuk mengelola tunjangan profesi guru (TPG).

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja kebijakan penggunaan simpatika di MTS NU Astanajapura ?


2. Bagaimana prosedur input data pendidikan dan tenaga kependidikan melalui
simpatika di MTS NU Astanajapura ?
3. Apakah faktor penghambat dan solusi penggunaan simpatika di MTS NU
Astanajapura?
4. Bagaimana Pemanfaatan Penyediaan Informasi MTS NU Astanajapura?
5. Bagaimana Tahap Pengelolaan EMIS di MTS NU Astanajapura ?

5
C. Tujuan
Berdasarkan tujuan masalah yang telah di sampaikan diatas maka tujuan yang
di capai dalam observasi ini sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui mamajemen SIMPATIKA yang terdapat di lembaga


pendidikan Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Astanajapura
b. Untuk mengetahui penerapan SIMPATIKA dalam peningkatan pelayanan
pendidikan, di lembaga pendidikan Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama
Astanajapura
c. Untuk mengetahui hasil dari manajemen SIMPATIKA terhadap peningkatan
layanan pendidikan di lembaga pendidikan Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul
Ulama Astanajapura
d. Untuk Mengetahui Pemanfaatan Penyediaan Informasi EMIS di Madrasah
Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Astanajapura
e. Untuk mengetahui Tahap Pengelolaan EMIS di Madrasah Tsanawiyah
Nahdlatul Ulama Astanajapura
f. Untuk mengetahui Faktor pendukung dan faktor penghambat penerapan
Eduvation Management Information System (EMIS) di Madrasah
Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Astanajapura

D. Waktu dan Lokasi Pelaksanaan Observasi


Waktu pelaksanaan observasi yaitu pada tanggal 8 Mei 2021. Secara Offline dan
lokasi kegiatan observasi yaitu sekolah Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama
Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon Prov Jawa Barat.

E. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


1. Observasi
Observasi yaitu mengamati secaara langsung keadaan SIMPATIKA dari
berbagai aspek dikaitkan dengan konsep pengelolaan laboratorium yang telah
dipelajari.
2. Wawancara

6
Wawancara yaitu bertanya secara langsung kepada guru yang bersangkutan
mengenai hambatan, kritik, saran dan harapan terhadap SIMPATIKA yang ada
sekarang.
3. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu mengambil gambar beberapa bagian yang berhubungan untuk
melengkapi hasil pengamatan.

7
BAB II
PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN
Tema : SIMPATIKA
Tempat Observasi : MTS NU ASTANAJAPURA
Tanggal : 08 Juni 2021
Narasumber : Bapak Abdullah, S.Pd.I

Didalam wawancara mengenai SIMPATIKA ada beberapa pertanyaaan antara


lain adalah :
1. Kebijakan Penggunaan Simpatika di MTS NU ASTANAJAPURA
Latar belakang dalam perubahan aplikasi yang pada awalnya Padamu Negeri
menjadi Simpatika, secara operasionalnya tidak terlalu jauh berbeda dengan fitur
aplikasi Padamu Negeri. Hal tersebut didukung dengan Surat Edaran dari Dirjen
Pendidikan Islam Kementrian Agama RI yang intinya yaitu Simpatika sebagai
aplikasi resmi yang dimiliki Kemenag yang di kemudian hari akan diiterintegrasikan
dengan aplikasi EMIS. Aplikasi Simpatika adalah kelanjutan dari yang program
Padamu Negeri dikembangkan sendiri oleh Kementrian Agama. Simpatika tidak
hanya digunakana oleh kelembagaan madrasah, akan tetapi juga digunakan oleh
tenaga pendidikan dan kependidikan di lembaga pendidikan seluruh agama yang ada
di Indonesia
Pusat Layanan Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada Kementrian Agama
merupakan kelanjutan dari program sebelumnya yaitu Padamu Negeri yang digagas
oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dari 20 Mei 2013 sampai Juni 2015.
Pada 17 Agustus 2015, Kementerian Agama melakukan pengembangan secara
mandiri melalui layanan Sistem Informasi Manajemen Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Online berbasis sistem SIAP Padamu Negeri yang bekerjasama dengan
salah satu jasa pelayanan telekomunikasi yaitu PT. Telkom Indonesia. Melalui
layanan Sistem Informasi Manajemen Pendidik serta Kependidikan Online tersebut,
Kemenag mengembangkan berbagai program kerja untuk kebutuhan Pendidik serta
Kependidikan Kemenag, meliputi: Digitalisasi Portofolio Pendidik serta
Kependidikan, Bantuan pengembangan diri yaitu Beasiswa Pendidik serta

8
Kependidikan, Tunjangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Diklat Pendidik dan
Tenaga Kependidikan, Sertifikasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Pemetaan
Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, dan program-program yang lainnya .
Simpatika yang berbasis sistem transaksi real time online dan self services technology
ini sangat dinilai strategis untuk mendapatkan data Pendidik serta Kependidikan yang
mutakhir dengan pola verifikasi dan validasi berjenjang melalui administrator yang
ditetapkan oleh pimpinan satuan kerja (Pejabat Pembina Kepegawaian) di tingkat
kantor wilayah provinsi, kantor kemenag kota atau kabupaten, Madrasah Negeri
sampai pada end user (PTK yang bersangkutan) (Amin, 2015).
Menindaklanjuti program pendataan pendidikan serta kependidikan yang
berkesinambungan pada lingkungan madrasah sesuai dengan surat yang dikeluarkan
oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Nomor DJ.I/PP.00.6/ 3541/2015 tentang
penggunaan sistem pendataan pendidik dan tenaga kependidikan yang dibina oleh
Direktorat Pendidikan Madrasah yang disampaikan kepada seluruh kepala kantor
wilayah Up. Kepala bidang pendidikan madrasah/ pendidikan islam. Mengintruksikan
kepada seluruh pendidik dan tenaga kependidikan di seluruh wilayah untuk
melaksanakan pemutakhiran data PTK (Direktorat Jendral Pendidikan Islam, 2015).
Atas landasan tersebut MTS NU Astanajapura merespon penggunaan sistem
informasi manajemen PTK berbasis Simpatika yang secara kebijakan oleh kepala
madrasah melalui legalitas regulasi internal lembaga Surat keputusan Nomor
001/MAS /SK/SIM.PTK/X/2015 penggunaan SIM PTK berbasis Simpatika
digulirkan dengan pelaksana kebijakan di pegang oleh kepala madrasah bidang
kurikulum dan di delegasikan hak aksesnya melalui operator madrasah sebagai teknisi
di bidang sistem informasi manajemen sehingga baik kepala madrasah, kepala
madrasah bidang kurikulum terus berkoordinasi dengan operator madrasah dalam
melakukan input data tenaga pendidik dan kependidikan agar menjaga validitas dan
verifikasi data pendidik dan tenaga kependidikan.
Setelah kebijakan internal tersebut digulirkan maka hingga kini tahun 2018
seluruh kegiatan PTK mengacu pada data di Simpatika sebagai sumber informasi.
Hak akses penuh berada pada puncak pimpinan yaitu kepala madrasah sehingga
kewenangan dan ruang lingkup aksesnya pun berbeda dengan operator madrasah serta
kamad kurikulum. Kebijakan terkait SIM PTK sudah lama di implementasikan dalam
rangka meningkatkan kompetensi dalam aspek teknologi pada PTK sehingga dalam
pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik. Lebih dari itu perlu adanya penguatan

9
teknologi serta akses data yang luas sehingga madrasah pun dapat masuk ke dalam
sistem.
Landasan kebijakan sistem informasi dan manajemen tertuang dalam
Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 440 Tahun 2018 tentang
tentang Pengelolaan Data dan Informasi pada Kementrian Agama Republik Indonesia.
Dijelaskan secara ruang lingkup pengelolaan data dan informasi meliputi pengelola,
pengelolaan data, kebijakan satu data karena menimbang Kementrian Agama adalah
organisasi vertikal yang harus menjaga akuntabilitas data. Penanggungjawab data dan
informasi di tingkat Kabupaten/Kota adalah Kepala Kantor Kementrian
Kabupaten/Kota hingga ke satuan kerja madrasah. Alur pengumpulan data pendidikan
agama dan keagamaan jenjang dasar, menengah, dan nonformal, satu tahun ajaran
sebelumnya dilakukan oleh masing-masing lembaga pendidikan dan dilaporkan ke
kantor kementrian agama Kabupaten/ Kota (KMA No.440, 2018).
Secara kebijakan implementasi sistem informasi pada lingkungan Kementrian
Agama RI melalui Surat Edaran Sekretaris Jendral Kementerian Agama RI Nomor
2940/SJ/DJ/DT.I/HM. 00/4/2016 tentang Penggunaan Sistem Informasi Pendidik dan
Tenaga Kependidikan (Simpatika) diLingkungan Kementrian Agama (Direktorat
Jendral Pendidikan Islam, 2015). Dalam rangka pengelolaan data dan informasi bagi
pendidik dan tenaga kependidikan yang diperuntukkan bagi pendidik madrasah dan
pendidikan agama di bawah binaan Kementrian Agama. Mengintruksikan seluruh
pendidik untuk menggunakan sistem informasi pendidik dan tenaga kependidikan
Simpatika Siap Online. Membentuk tim khusus yang bertugas dalam pengelolaan,
pengoprasian dan perawatan infrastruktur Simpatika baik software maupun hardware
pada setiap tingkatan baik dari pusat, kantor wilayah dan kantor kementrian
Kabupaten/Kota.
Simpatika dikembangkan sebagai media sistem informasi Online untuk
membangun kebijakan atau regulasi berbasis data yang lebih akurat, up to date dan
akuntabel. Dalam pelaksanaannya, Simpatika akan dibersinergikan serta sebagai
media supporting partner bersama sistem EMIS. Simpatika menjadi sistem informasi
untuk mensejahterakan seluruh pendidik di bawah naungan Kementerian Agama.
Lebih lanjutnya disampaikan bahwa pemutakhiran pelayanan simpatika akan
dipergunakan oleh Direktorat Pendidikan Madrasah sebagai landasan dalam
pelaksanaan program pendidikan serta pengembangan kualitas PTK tunjangan profesi
pendidikan serta pelatihan, penilaian kinerja guru dan Nomor Registrasi guru (NRG)

10
implementasi portal simpatika diintegrasikan dengan Edukasi Manajemen Informasi
Sistem atau (EMIS)
Proses keaktifan GTK (Cetak Kartu Digital GTK) dalam satu Madrasah saat
ini tidak lagi harus menunggu persetujuan keaktifan kolektif (S25) dari KEMENAG
setempat, setiap GTK dapat langsung mencetak kartu digital masing-masing melalui
akun GTK-nya. Namun untuk kepala Madrasah tetap harus melalui prosedur ajuan
kolektif (S25) untuk dapat mencetak kartu digitalnya.
Bagi PTK yang telah memiliki SK Inpassing wajib melakukan verval
Inpassing. Yang tidak melakukannya, SK Inpassingnya bisa dianggap sebagai SK
palsu. Di awal masa verval (Februari), fitur verval Inpassing telah aktif. Adapun input
program Simpatika Pendidik dan Tenaga Kependidikan meliputi: pencetakan
SKAKPT bagi pendidik yang sudah sertifikasi, inpasing dan PNS. Cetak Surat
Keterangan Beban Kerja SKBK dan SKMT, PTK mencetak SKMT (Surat Keterangan
Melaksanakan Tugas) di akun PTK masing-masing. SKMT ini terdiri atas S29a:
SKMT bagi guru yang mengajar Satminkal Induk di naungan Kemenag. Pada dasbor
SKBK & SKMT akan muncul kotak bertuliskan MTS NU Astanajapuara
Jalur input data jika di klasifikasikan ada 3 jalur yaitu kepala madrasah/wakil
kepala madrasah, operator madrasah dan tenaga pendidik. Untuk pengajuan account
tenaga pendidik baru itu diajukan ke luar satuan pendidikan madrasah dan berada di
kantor kementrian agama kabupaten atau kota yang juga mengajukan menggunakan
sistem ke kantor wilayah serta pusat. Prosedur tersebut juga berlaku bagi pelaporan
akhir setiap 6 bulan sekali yang berkaitan dengan pelaporan administrasi tenaga
pendidik.

1. Faktor Penghambat Dan Solusi Penggunaan SIMPATIKA di MTS NU


Astanajapura
Tidak seluruh PTK memahami simpatika khususnya guru yang sudah lanjut
usia sehingga terkadang menyulitkan operator dalam input dan proses data hal
tersebut memberikan dampak kerja ganda. Perlu adanya Bimbingan Teknis
(BIMTEK) baik program dari Kantor Kementrian Agama Kabupaten CIREBON
khususnya Bidang Pendidikan Madrasah yang bertanggungjawab dalam pengelolaan
dan implementasi di tingkat Kabupaten Sumedang. Kewajiban data dan penggunaan
Simpatika terkadang dibebankan kepada operator madrasah sehingga operator harus
mengelola 3 sampai 4 akun PTK yang kurang merespon dalam melengkapi data yang

11
harus valid, padahal mekanisme input data di Simpatika sudah sangat disederhanakan
agar dalam implementasinya setiap PTK mudah mengetahui mekanisme dalam
pengelolaan akun individu PTK .
Tenggat waktu yang diberikan oleh kemenag kabupaten yang terkadang
terlambat dalam merespon perkembangan implementasi program baru khususnya
untuk PTK. Seperti ajuan PLPG berbasis Simpatika dan harus melalui akses Bidang
Pendidikan Madrasah kabupaten. Jika informasi terhambat dan tak sampai kepada
satuan kerja madrasah serta Pendidik maka arus informasi tidak pernah tersampaikan.
Memberikan pengertian kepada PTK untuk melakukan Cek Verifikasi Data di website
yang ditentukan. Tugas Operator madrasah hanya entry data. Seharusnya para
pendidik melakukan verifikasi datanya sendiri, terkait dengan verifikasi dan validasi
PTK dan lain lain. Jika ditemukan data tidak valid, PTK yang bersangkutan harus
berkoordinasi dengan Operator madrasah untuk proses pembetulan. Kalau kemudian
PTK tak memiliki kemampuan untuk Cek Verifikasi data, baru Operator Sekolah turut
membantu. Tentu saja PTK yang bersangkutan harus mengerti sehingga tak ada pihak
yang harus dirugikan, dan ini harus dipahami oleh kedua belah pihak.
Kelengkapan data Pendidik yang masih belum sempurna dilengkapi baik
dokumen Scan ijazah yang harus diupload, Surat Keterangan pengangkatan Guru
tetap yayasan atau Guru tidak tetap yang menjadi penghambat dalam melengkapi
dokumen yang akan dikirim ke pusat. Perluadanya agenda khusus sosialisasi dan
bimbingan teknis oleh operator madrasah langsung terkait penggunaan SIM berbasis
SIMPATIKA untuk tenaga pendidik agar dalam kelengkapan dokumen yang harus di
input dapat segera di selesaikan dengan cepat.

2. Faktor Penghambat Dan Solusi Penggunaan SIMPATIKA di MTS NU


Astanajapura
Tidak seluruh PTK memahami simpatika khususnya guru yang sudah lanjut
usia sehingga terkadang menyulitkan operator dalam input dan proses data hal
tersebut memberikan dampak kerja ganda. Perlu adanya Bimbingan Teknis
(BIMTEK) baik program dari Kantor Kementrian Agama Kabupaten CIREBON
khususnya Bidang Pendidikan Madrasah yang bertanggungjawab dalam pengelolaan
dan implementasi di tingkat Kabupaten Sumedang. Kewajiban data dan penggunaan
Simpatika terkadang dibebankan kepada operator madrasah sehingga operator harus
mengelola 3 sampai 4 akun PTK yang kurang merespon dalam melengkapi data yang

12
harus valid, padahal mekanisme input data di Simpatika sudah sangat disederhanakan
agar dalam implementasinya setiap PTK mudah mengetahui mekanisme dalam
pengelolaan akun individu PTK .
Tenggat waktu yang diberikan oleh kemenag kabupaten yang terkadang
terlambat dalam merespon perkembangan implementasi program baru khususnya
untuk PTK. Seperti ajuan PLPG berbasis Simpatika dan harus melalui akses Bidang
Pendidikan Madrasah kabupaten. Jika informasi terhambat dan tak sampai kepada
satuan kerja madrasah serta Pendidik maka arus informasi tidak pernah tersampaikan.
Memberikan pengertian kepada PTK untuk melakukan Cek Verifikasi Data di website
yang ditentukan. Tugas Operator madrasah hanya entry data. Seharusnya para
pendidik melakukan verifikasi datanya sendiri, terkait dengan verifikasi dan validasi
PTK dan lain lain. Jika ditemukan data tidak valid, PTK yang bersangkutan harus
berkoordinasi dengan Operator madrasah untuk proses pembetulan. Kalau kemudian
PTK tak memiliki kemampuan untuk Cek Verifikasi data, baru Operator Sekolah turut
membantu. Tentu saja PTK yang bersangkutan harus mengerti sehingga tak ada pihak
yang harus dirugikan, dan ini harus dipahami oleh kedua belah pihak.
Kelengkapan data Pendidik yang masih belum sempurna dilengkapi baik
dokumen Scan ijazah yang harus diupload, Surat Keterangan pengangkatan Guru
tetap yayasan atau Guru tidak tetap yang menjadi penghambat dalam melengkapi
dokumen yang akan dikirim ke pusat. Perluadanya agenda khusus sosialisasi dan
bimbingan teknis oleh operator madrasah langsung terkait penggunaan SIM berbasis
SIMPATIKA untuk tenaga pendidik agar dalam kelengkapan dokumen yang harus di
input dapat segera di selesaikan dengan cepat.

13
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Aplikasi Simpatika adalah kelanjutan dari yang program Padamu Negeri
dikembangkan sendiri oleh Kementrian Agama. Simpatika tidak hanya digunakana
oleh kelembagaan madrasah, akan tetapi juga digunakan oleh tenaga pendidikan dan
kependidikan di lembaga pendidikan seluruh agama yang ada di Indonesia
Pusat Layanan Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada Kementrian Agama
merupakan kelanjutan dari program sebelumnya yaitu Padamu Negeri yang digagas
oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dari 20 Mei 2013 sampai Juni 2015.
Disisi lain Simpatika dikembangkan sebagai media sistem informasi Online
untuk membangun kebijakan atau regulasi berbasis data yang lebih akurat, up to date
dan akuntabel. Dalam pelaksanaannya, Simpatika akan dibersinergikan serta sebagai
media supporting partner bersama sistem EMIS. Simpatika menjadi sistem informasi
untuk mensejahterakan seluruh pendidik di bawah naungan Kementerian Agama.

B. SARAN
Mengingat pentingnya peranan SIMPATIKA dalam akselerasi proses
pembelajaran dan lain lainnya , maka perlu dilakukan peningkatan upaya manajemen
yang baik untuk mendukung peran dan fungsi simpatika, emis dan ard secara optimal
yang ada di MTS NU Astanajapura . Dan Sesuai dengan pengamatan penyusun dari
kegiatan Observasi di MTS NU Astanajapura terdapat beberapa saran yang mungkin
dapat memberi kebaikan bagi semua pihak yang bersangkutan antara lain sebagai
berikut :
1. Harus adanya ketebukaan anatra pihak operator madrasah dan guru lainnya.
2. Harus saling menghargai dlam segla keputusan entah itu keputusan melalui
SIMPATIKA.

14
DAFTAR PUSTAKA

wawancara dengan narasumber Abdullah, S.Pd

http://simpatika.kemenag.go.id

15
DOKUMENTASI

16

Anda mungkin juga menyukai