Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS STRATEGI PEMBELAJARAN

PADA SMK WIDYA DHARMA TUREN

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH


Strategi Belajar Mengajar Akuntansi
Yang diampu oleh Ibu Primasa Minerva Nagari, S.Pd., M.Pd

Oleh:

Faleria Egiana Br Ginting 200421622079


Fery Dwi Candra 200421622041
Imasella Fitria Kurniawati 200421622036
Joni Sutawardana 200421622021
Lailin Quthrin Nada 200421622091
Linci Linda Lalita 200421622034
Muh Yodhya Raissa S.P 200421622030

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JURUSAN AKUNTANSI
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala
rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan hasil
observasi dengan khusus pembahasan terkait “Analisis Strategi Pembelajaran Pada SMK
Widya Dharma Turen”.

Adapun penulisan laporan hasil observasi yang berjudul “Analisis Strategi Pembelajaran
Pada SMK Widya Dharma Turen” ini dibuat untuk memenuhi tugas matakuliah Strategi
Belajar Mengajar Akuntansi. Penulisan laporan ini dapat terselesaikan dengan baik berkat
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak secara moril maupun materil. Oleh karena itu,
kami mengucapkan terimakasih kepada:

1. Ibu Primasa Minerva Nagari, S.Pd., M.Pd selaku dosen pengampu matakuliah Strategi
Belajar Mengajar Akuntansi.
2. Serta rekan-rekan yang telah membantu penyusunan laporan ini.

Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun segi kepenulisan sehingga kami mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca. Kemudian, besar harapan kami agar laporan ini dapat
diterima sebagai sumbangan bagi khazanah ilmu pengetahuan yang dapat digunakan sebagai
referensi untuk para pembaca. Semoga dengan segala keterbatasan dan kekurangan yang
masih ditemui dalam laporan ini tidak akan mengurangi maksud dan tujuan awal penyusunan
laporan ini.

Malang, 26 November 2021

Penyusun

i
ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………. i

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………...ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang……………………………………………………………1


1.2 Tujuan Observasi…………………………………………………………2
1.3 Manfaat Observasi………………………………………………………..2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Data Pelaksanaan Observasi……………………………………………...4


2.2 Profil Sekolah…………………………………………………………….4
2.3 Jenis Pembelajaran yang Diterapkan……………………………………..4
2.4 Strategi Pembelajaran yang Diterapkan…………………………………..5
2.5 Kelebihan Strategi Pembelajaran yang Dipilih…………………………...5
2.6 Media Pembelajaran yang Digunakan……………………………………7
2.7 Cara Guru Mengukur Kemampuan Siswa………………………………..7
2.8 Rekomendasi Strategi Pembelajaran……………………………………..8

BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan………………………………………………………………….9
3.2 Saran……………………………………………………………………...9
LAMPIRAN

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 “Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara”.
Namun, saat ini dunia dihadapkan dengan wabah penyakit yang disebabkan oleh virus
yang bernama Coronavirus Diseases atau dikenal dengan istilah Covid-19. Dampak
Covid-19 di Indonesia cukup besar dirasakan oleh seluruh masyarakat, dimana
pemerintah membuat berbagai kebijakan seperti physical distancing, PSBB (Pembatasan
Sosial Berskala Besar), dan juga peraturan terkait kepatuhan protokol kesehatan. Dengan
adanya kebijakan pemerintah tersebut tentu menimbulkan dampak yang besar terhadap
berbagai aspek kehidupan, khususnya pada aspek pendidikan di Indonesia. Dengan
diterapkannya physical distancing mendorong pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan
terhadap pelaksanaan pendidikan di Indonesia karena bagaimanapun proses pembelajaran
harus tetap berlangsung agar tujuan dari pembelajaran dapat tercapai secara utuh.
Melalui surat edaran Nomor 4 Tahun 2020 terkait pelaksanaan kebijakan pendidikan
dalam masa darurat penyebaran Covid-19 dijelaskan bahwa proses pembelajaran
dilaksanakan di rumah masing-masing melalui pembelajaran daring. Namun, tidak terasa
bahwa pandemi Covid-19 telah berlangsung setahun lebih yang mana artinya proses
pembelajaran daring juga sudah berlangsung selama setahun. Semua perubahan yang
terjadi dalam sistem pendidikan merupakan perubahan dadakan dan tanpa persiapan
sehingga mau atau tidak mau entitas pendidikan harus menerapkan pilihan pembelajaran
daring tersebut dengan segala keterbatasan yang ada. Sehingga, tidak dapat dipungkiri
bahwa selama setahun berjalan sistem pembelajaran daring ini menuai banyak pro
maupun kontra baik dari kalangan siswa, tenaga pendidik maupun orang tua. Oleh karena
itu, banyak entitas pendidikan yang mencoba menerapkan sistem pembelajaran luring,
hybrid learning ataupun sistem pembelajaran lainnya yang dirasa dapat mengakomodasi
kebutuhan belajar siswa.

1
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan observasi
dan menganalisis strategi pembelajaran yang diterapkan di salah satu entitas pendidikan
yaitu SMK Widya Dharma Turen. Hasil laporan observasi ini diharapkan dapat menjadi
bahan informasi dan rujukan dalam mengambil keputusan terkait kebijakan strategi
pembelajaran yang diterapkan supaya proses belajar mengajar dapat terlaksana secara
efektif dan efisien.

1.2 Tujuan Observasi


1. Mengetahui jenis pembelajaran yang diterapkan di SMK Widya Dharma Turen.
2. Mengetahui strategi pembelajaran yang diterapkan di SMK Widya Dharma Turen.
3. Mengetahui kelebihan strategi pembelajaran yang dipilih.
4. Mengetahui media pembelajaran yang digunakan di SMK Widya Dharma Turen.
5. Mengetahui cara guru dalam mengukur kemampuan siswa SMK Widya Dharma
Turen.
6. Rekomendasi strategi pembelajaran yang sebaiknya diterapkan di era new normal

1.3 Manfaat Observasi


1. Manfaat Teoritis
Dari hasil observasi yang diperoleh penulis diharapkan dapat menambah
khazanah ilmu pengetahuan dalam bidang pendidikan secara teoritis mengenai
pelaksanaan pembelajaran dan analisis strategi pembelajaran yang diterapkan di suatu
entitas pendidikan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Sekolah
Observasi ini dapat menjadi sumber masukan bagi pihak sekolah untuk
mengetahui pelaksanaan pembelajaran dan analisis strategi pembelajaran yang
telah diterapkan, sehingga dapat dijadikan pedoman dan masukan dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran yang lebih baik.
b. Bagi Guru
Observasi ini dapat menjadi sumber masukan dan bahan refleksi bagi guru
tentang pelaksanaan pembelajaran dan strategi yang telah diterapkannya.

2
c. Bagi Siswa
Observasi ini dapat dijadikan masukan bagi siswa mengenai pelaksanaan
pembelajaran sehingga dapat tetap aktif belajar meskipun dengan segala
keterbatasan.
d. Bagi penulis
Observasi ini dapat menyuguhkan informasi kepada penulis sebagai calon
pendidik tentang pelaksanaan pembelajaran dan analisis strategi pembelajaran
yang diterapkan di suatu entitas pendidikan.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Data Pelaksanaan Observasi


Hari/Tanggal : Selasa, 28 September 2021
Waktu : 08.35 – 09.30
Tempat : SMK Widya Dharma Turen
Alamat : Jalan Dharmawangsa Talok, Turen, Kabupaten Malang
Nama Guru : Ibu Lailatuz Zahro
Kelas : XII Akuntansi 1
Jumlah Siswa : 15 siswa/sesi

2.2 Profil Sekolah


Observasi terkait analisis strategi pembelajaran ini dilakukan di salah satu
entitas pendidikan yaitu SMK Widya Dharma Turen. SMK Widya Dharma Turen
merupakan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang berada di Jalan Dharmawangsa
Talok, Turen, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Sekolah ini memiliki 3 (tiga)
program keahlian meliputi Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), Akuntansi dan
Keuangan Lembaga (AKL), serta Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran (OTKP).

2.3 Jenis Pembelajaran yang Diterapkan di SMK Widya Dharma Turen


Pada awal pandemi Covid-19, SMK Widya Dharma Turen menerapkan sistem
pembelajaran daring sesuai dengan anjuran pemerintah. Namun setelah setahun
berjalan, dirasa pembelajaran daring yang diterapkan kurang efektif karena sebagian
siswa tidak bisa memahami materi secara maksimal. Hal tersebut dikarenakan
terdapat beberapa kendala yang menghambat pelaksanaan pembelajaran daring seperti
kendala jaringan internet yang buruk. Selain itu, banyak siswa yang merasa bahwa
guru hanya memberikan materi di e-learning yang terkadang tidak terdapat video
penjelasan terkait materi tersebut, sehingga banyak siswa mengeluh mengalami
kesulitan dalam memahami materi yang telah disajikan secara mandiri.

Oleh karena itu, berdasarkan permasalahan tersebut dan juga seiring dengan
penurunan angka kasus Covid-19 di Indonesia maka mulai awal tahun ajaran baru
2021/2022 SMK Widya Dharma Turen mengubah sistem pembelajarannya yang

4
semula sepenuhnya dilakukan secara daring beralih menjadi sistem pembelajaran
tatap muka secara terbatas dengan penerapan sesi. Maksudnya kegiatan belajar
mengajar di bagi menjadi 2 (dua) sesi, dimana sesi I dimulai pada pukul 07.00 – 09.30
dan sesi II dimulai pukul 10.30 – 13.00.

Penerapan sistem pembelajaran tatap muka secara terbatas ini membuat siswa
mulai beradaptasi kembali untuk melakukan proses pembelajaran seperti biasa,
dimana siswa dan guru dapat berinteraksi secara langsung, siswa mendengarkan
penjelasan materi dari guru yang bersangkutan, siswa leluasa bertanya apabila dirasa
kurang memahami materi, dan melakukan presentasi di depan kelas secara maksimal.
Penerapan pembelajaran tatap muka secara terbatas ini dirasa lebih dapat memenuhi
kebutuhan belajar siswa SMK Widya Dharma Turen sehingga lebih efektif diterapkan
terutama dengan didukung oleh kondisi lingkungan kelas yang memadai.

2.4 Strategi Pembelajaran yang Diterapkan


Guru Akuntansi di SMK Widya Dharma Turen menerapkan berbagai macam
strategi pembelajaran yang disesuaikan dengan materi pembelajaran yang akan
disampaikan. Hal tersebut bertujuan agar memudahkan siswa dalam memahami
materi yang disampaikan dan memungkinkan siswa untuk lebih mudah mengikuti
pembelajaran yang fleksibel.

Hasil wawancara terkait strategi pembelajaran sebagai berikut:


“Apabila berkaitan dengan teori, saya akan membentuk kelompok-kelompok dan
kemudian dilanjut untuk presentasi mengenai materi yang akan dibahas. Namun,
untuk materi yang bersifat praktik seperti perhitungan dan pencatatan, maka saya
akan menjelaskan terlebih dahulu kepada siswa saya” ujar narasumber.

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa pengajar


menggunakan strategi pembelajaran kooperatif dan ekspositori. Pembelajaran
kooperatif merupakan pembelajaran yang menggunakan sistem kerja atau belajar
kelompok yang terstruktur. Terdapat beberapa unsur dalam pembelajaran ini meliputi
saling ketergantungan positif, tanggung jawab individual, interaksi personal, keahlian
bekerja sama, dan proses kelompok (Johnson, 1993). Pembelajaran kooperatif

5
menekankan pada pemberian kesempatan belajar yang lebih luas dan suasana yang
kondusif, dimana siswa dapat memperoleh dan mengembangkan pengetahuan, sikap,
nilai serta keterampilan-keterampilan sosial yang bermanfaat dalam kehidupannya.
Disini guru bukan lagi berperan sebagai satu-satunya narasumber, melainkan sebagai
mediator, stabilisator dan manajer pembelajaran. Sehingga disimpulkan bahwa
pembelajaran kooperatif dikenal sebagai pembelajaran secara kelompok.
Sedangkan, strategi pembelajaran ekspositori yang diterapkan oleh guru SMK
Widya Dharma Turen merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada
proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa
dengan maksud agar siswa tersebut dapat menguasai materi pembelajaran secara
optimal. Sehingga strategi pembelajaran ekspositori merupakan bentuk pendekatan
pembelajaran yang berorientasi pada guru.

2.5 Kelebihan Strategi Pembelajaran yang Dipilih


Kedua strategi pembelajaran yang diterapkan oleh tenaga pendidik SMK
Widya Dharma Turen memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing sebagai
berikut:
Kooperatif learning memiliki kelebihan yaitu diyakini dapat melibatkan siswa
secara aktif dalam mengembangkan pengetahuan, sikap dan keterampilannya dalam
suasana belajar mengajar yang bersifat terbuka dan demokratis. Dalam kooperatif
learning ini siswa bukan hanya sebagai obyek belajar, melainkan siswa juga sebagai
subyek belajar karena siswa dapat menjadi tutor sebaya bagi teman lainnya. Selain itu
dalam strategi pembelajaran ini memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar
memperoleh dan memahami pengetahuan yang dibutuhkan secara langsung sehingga
apa yang dipelajari menjadi lebih bermakna. Namun, kooperatif learning juga
memiliki kelemahan diantaranya selama diskusi kelompok berlangsung terdapat
kemungkinan bahwa topik permasalahan yang sedang dibahas meluas dan terkadang
didominasi oleh seorang siswa yang dapat mengakibatkan siswa lainnya menjadi
pasif.
Pembelajaran ekpositori memiliki kelebihan yaitu guru dapat mengontrol
urutan dan keluasan materi pembelajaran sehingga guru dapat mengetahui sejauh
mana siswa menguasai bahan materi yang disampaikan. Selain itu, strategi
pembelajaran ini dianggap sangat efektif apabila materi pembelajaran yang harus

6
dikuasai cukup luas sementara waktu yang dimiliki untuk belajar terbatas. Namun,
strategi pembelajaran ekpositori juga memiliki kelemahan diantaranya strategi
pembelajaran ini hanya mungkin dapat dilakukan terhadap siswa yang memiliki
kemampuan mendengar dan menyimak dengan baik. Selain itu, strategi ini juga tidak
mungkin dapat melayani perbedaan setiap individu baik perbedaan pengetahuan,
minat dan bakat, maupun gaya belajar.

2.6 Media Pembelajaran yang Digunakan


Selama pembelajaran berlangsung tentu tenaga pendidik berupaya agar
kegiatan belajar mengajar dapat terlaksana dengan baik, dimana dalam mencapai hal
tersebut pendidik menggunakan media-media yang dapat menunjang keberhasilan
kegiatan belajar mengajar. Pada awal pandemi Covid-19 dimana SMK Widya
Dharma Turen harus menerapkan pembelajaran daring, maka media pembelajaran
yang digunakan berupa LMS. Guru akan menyediakan materi dan tugas pada LMS
tersebut dan siswa dapat mengaksesnya sesuai dengan mata pelajaran pada hari itu.
Selain itu, ketika siswa mengalami kesulitan dan memerlukan penjelasan langsung,
maka bisa menggunakan google meet dan whatsapp grub sebagai forum discussion.
Namun, setelah menerapkan pembelajaran tatap muka secara terbatas, maka guru
menggunakan media pembelajaran yang umumnya digunakan untuk menunjang
penjelasan materi secara langsung yang diberikan dalam kelas. Apabila terdapat tugas
yang harus dikerjakan oleh siswa, maka guru akan menggunakan media whatsapp
grub sebagai media komunikasi.

2.7 Cara Guru Mengukur Kemampuan Siswa


Sebagai seorang guru yang baik mesti memahami dan mengetahui apakah
materi pelajaran yang diajarkan kepada siswa telah benar-benar dipahami siswa atau
belum,. Pemahaman diartikan sebagai proses, perbuatan, cara memahami atau
menanamkan. Pemahaman merupakan perangkat standar program pendidikan yang
merefleksikan kompetensi sehingga dapat mengantarkan siswa untuk menjadi
kompeten dalam berbagai bidang kehidupan. Agar dapat mengukur kemampuan
siswa, guru harus mempunyai metode atau cara yang bisa mengukur tingkat
pemahaman siswa terhadap suatu pembelajaran.

7
Di SMK Widya Dharma Turen pengukuran kemampuan siswa dapat diukur
melalui terpenuhinya kompetensi dasar (KD) yang ditempuh oleh siswa. Selain itu
pengukuran kemampuan siswa dalam tercapainya tujuan pembelajaran di SMK
Widya Dharma Turen juga dapat diukur dengan terpenuhinya materi yang
disampaikan sesuai dengan kurikulum. Namun, pada masa pandemi covid-19 seperti
saat ini siswa masih sangat kurang baik dalam mengikuti pembelajaran. Apalagi
pembelajaran daring dimana guru hanya bisa memantau secara daring atau online
sehingga hal tersebut dapat menyebabkan indicator yang ada dalam kompetensi dasar
tersebut belum terpehuni.

2.8 Rekomendasi Strategi Pembelajaran


Pandemi covid-19 sudah lama masuk di di belahan dunia, Hal tersebut
membuat beberapa negara menetapkan kebijakan untuk memberlakukan lockdown
dalam rangka mencegah penyebaran virus corona. Di Indonesia sendiri, diberlakukan
kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran
virus ini.Karena Indonesia sedang melakukan PSBB, maka semua kegiatan yang
dilakukan di luar rumah harus dihentikan sampai pandemi ini mereda. Selain itu
pemerintah juga membuat kebijakan bahwa sekolah harus diliburkan dan
pembelajaran dilakukan secara jarak jauh (Daring). Sistem pembelajaran daring
(dalam jaringan) merupakan sistem pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung
antara guru dan siswa tetapi dilakukan melalui online yang menggunakan jaringan
internet. Guru harus memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan, meskipun
siswa berada di rumah. Solusinya, guru dituntut dapat mendesain media pembelajaran
sebagai inovasi dengan memanfaatkan media daring (online).
Rekomendasi Penggunaan Strategi pembelejaran yang diterapkan pada masa
pandemi di SMK Widya Dharma Turen adalah pembelajaran yang disesuaikan
dengan jenis materi yang disampaikan. Adanya kolaborasi atas penggunaan strategi
pembelajaran selama pandemic ini sangat penting untuk memudahkan siswa
mengikuti pembelajaran, jadi tidak harus menggunakan 1 jenis strategi pembelajaran
saja. Guru memiliki kemampuan untuk menyesuaikan strategi apa yang sesuai dan
tepat dengan materi apa yang ingin disampaikan karena pada dasarnya tidak semua
materi bisa diterapkan jenis strategi pembelajaran tersebut. Sehingga diharapkan

8
nantinya peserta didik tidak bosan akan materi yang disampaikan dan materi yang
disampaikan juga akan dapat dipahami dengan baik.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Seiring dengan penurunan angka kasus Covid-19 di Indonesia, maka SMK


Widya Dharma Turen mengubah system pembelajarannya yang semula sepenuhnya
dilaksanakan secara daring beralih menjadi system pembelajaran tatap muka terbatas
dengan penerapan sesi tepatnya dimulai pada awal tahun ajaran baru 2021/2022.
Penerapan system pembelajaran tatap muka terbatas ini dirasa lebih dapat memenuhi
kebutuhan belajar siswa SMK Widya Dharma Turen sehingga lebih efektif jika
diterapkan terutama dengan didukung oleh kondisi kelas yang memadai. Selain itu,
guru SMK Widya Dharma Turen menerapkan berbagai macam strategi pembelajaran
yang disesuaikan dengan materi pembelajaran yang akan disampaikan. Dimana,
tenaga pendidik akuntansi di SMK Widya Dharma Turen cenderung menggunakan
strategi pembelajaran kooperatif dan ekspositori. Adapun pengukuran kemampuan
siswa SMK Widya Dharma Turen dilakukan melalui terpenuhinya Kompetensi Dasar
(KD) yang telah ditempuh dan terpenuhinya materi yang disampaikan sesuai dengan
kurikulum.

3.2 Saran

Strategi pembelajaran berperan penting untuk menciptakan suatu


pembelajaran yang efektif. Terdapat banyak strategi pembelajaran yang dapat
dgunakan oleh guru, namun sebaiknya strategi pembelajaran yang digunakan
memusatkan seluruh kegiatan belajar kepada siswa. Guru sebaiknya menerapkan
strategi pembelajaran yang disesuaikan dengan jenis materi yang disampaikan. Guru
dapat menggunakan strategi pembelajaran lebih dari satu jenis ataupun melakukan

9
kolaborasi strategi pembelajaran agar proses belajar mengajar dapat terlaksana lebih
efektif dan efisien.

10
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai