Disusun Oleh
Belle Natalia Ermawanto NIM 210210201035
Jessica Rahel Dethan NIM 210210201043
i
DAFTAR ISI
ii
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Seperti yang tertuang dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun
2003 pasal 1 ayat 2 dijelaskan bahwa Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar
pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan
perubahan zaman. Dan dalam UU Sisdiknas No 20 Tahun 2003 juga menjelaskan mengenai
kurikulum yang merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
untuk mencapai keberhasilan tujuan pendidikan, tentu tidak terlepas dari kurikulum
Pendidikan.
Kurikulum merupakan sebuah wadah yang sangat penting untuk menentukan
keberhasilan pendidikan. Berhasil atau tidaknya sebuah pendidikan sangat bergantung sekali
pada kurikulum yang digunakan. Tanpa adanya kurikulum pada satuan pendidikan baik formal
maupun non formal mustahil sekali pendidikan di lembaga tersebut bisa berjalan efektif dan
efisien sesuai yang diharapkan. Kurikulum merupakan pedoman dalam penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum juga hadir
untuk menyelesaikan permasalahan yang ada dan menjawab tuntutan perkembangan zaman
di masyarakat
Dalam kurikulum juga terdapat proses pengembangan yang secara umum terdiri
dari perencanaan, implementasi dan evaluasi. Pengembangan sendiri merupakan suatu
kegiatan untuk memperoleh cara atau alat yang baru untuk melaksanakan suatu tugas atau
pekerjaan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan. Proses pengembangan ini
bertujuan untuk menciptakan kurikulum yang efektif dan yang nantinya bisa menjawab
tantangan zaman yang terus berubah yang tak dapat dicegah, dan untuk mempersiapkan siswa
supaya mampu bersaing di masa depan dengan segala kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Realita hari ini di dalam dunia pendidikan, kontribusi suatu lembaga pendidikan dalam
menjalankan kurikulum yang ada sangat penting sekali. Dalam mengembangkan kurikulum,
lembaga pendidikan harus mempertimbangkan dari berbagai faktor untuk memastikan bahwa
1
mereka memberikan pendidikan yang berkualitas dan relevan bagi siswa mereka. Selain itu,
partisipasi stakeholder, seperti guru, siswa, orang tua, dan komunitas lokal, juga penting dalam
proses pengembangan kurikulum untuk menciptakan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan
dan harapan semua pihak yang terlibat.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, Penulis ingin mengetahui dengan
menganalisis kurikulum yang saat ini digunakan di SMM Airlangga dan bagaimana proses
pengembangan kurikulumnya dan juga kontribusi apa yang diberikan oleh SMM kepada
siswanya untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan kurikulum yang sudah diterapkan di
lembaga tersebut.
2
BAB 2
HASIL KEGIATAN
3
2.1.3 Jenjang Sekolah Murid Merdeka (SMM)
Sekolah Murid Merdeka ini memiliki jenjang pendidikan yang lengkap. Jenjang tersebut mulai
dari PAUD sampai dengan SMA. Untuk PAUD SMM ini memiliki tiga kelas yaitu PAUD KB, PAUD
A dan PAUD B. Jenjang SD SMM memiliki 6 kelas yaitu kelas 1 sampai dengan kelas 6. Jenjang SMP
menawarkan tiga kelas yaitu kelas 7 sampai dengan kelas 9. Yang terakhir SMA tiga kelas yaitu kelas
10, 11 dan 12.
Untuk NISN akan diberikan pada jenjang SD kelas 1, sehingga dari PAUD bisa melanjutkan
ke jenjang pendidikan SD. Jika dari sekolah asal NISN belum diberikan maka SMM akan membantu
perpindahan dan juga pengurusan NISN tersebut.
Jenjang Kelas
4
Blended learning merupakan metode pembelajaran dengan kombinasi praktik
pendidikan konvensional tatap muka dan berbasis digital atau daring. Metode blended learning
memungkinkan terjadinya kegiatan pembelajaran dengan berbagai varian aktivitas
pembelajaran yang menyenangkan, efektif dan bermakna untuk siswa.
5
Sebagai sekolah pertama di Indonesia yang menerapkan metode blended learning,
SMM memberikan aktivitas pembelajaran yang seru, unik dan menarik dalam kegiatan daring
dan tatap muka. Sistem blended learning ini sudah diusung SMM sebelum terjadinya pandemi
COVID-19 yang menyadarkan pentingnya penggunaan teknologi dalam praktik kegiatan
belajar mengajar. Kegiatan daring yang dilakukan di SMM di antaranya adalah menonton video
tutorial, melakukan kuis interaktif, dan berdiskusi secara berkelompok. Sedangkan kegiatan
tatap muka dapat berupa melakukan kunjungan belajar, pameran karya dan proyek kolaborasi.
● Kombinasi Belajar Terstruktur dan Tidak Terstruktur
Metode blended learning di SMM ini membuat pengajar mengembangkan kegiatan
pembelajaran dengan kombinasi antara kegiatan terstruktur dan tidak terstruktur. Melalui
kegiatan terstruktur, siswa mengikuti jadwal belajar secara rutin bersama guru, baik itu di kelas
daring atau tatap muka. Kegiatan tidak terstruktur mendorong siswa untuk melakukan
aktivitas-aktivitas yang dapat menambah informasi atau wawasan mengenai apa yang ia ingin
ketahui lebih lanjut berdasarkan apa yang ia sedang pelajari. Adanya kegiatan tidak terstruktur
juga sebagai bentuk fleksibilitas dalam proses pembelajaran. Lewat bentuk-bentuk kegiatan
tersebut, siswa diharapkan dapat mengembangkan regulasi belajar dan menjadi siswa yang
berdaya.
● Fleksibilitas Belajar
Metode blended learning menguntungkan siswa dalam hal fleksibilitas belajar. Dengan
akses pembelajaran yang fleksibel, siswa dapat belajar kapanpun dan dimanapun sesuai dengan
kebutuhan mereka berkat penggunaan teknologi informasi. Metode pembelajaran ini juga
menumbuhkan rasa kepemilikan dalam diri siswa terhadap proses belajarnya dan
mengembangkan rasa tanggung jawab atas pilihan yang dibuatnya.
● Kerja sama Orang Tua dan SMM
SMM mengajak dan memandu orang tua untuk senantiasa mendampingi dan membantu
siswa dalam proses belajarnya. SMM percaya kolaborasi antara pihak sekolah dan orang tua
penting untuk mengoptimalkan proses belajar dan perkembangan siswa. Metode Blended
learning SMM mengkombinasikan kegiatan belajar daring dan tatap muka untuk
mengoptimalkan pengalaman belajar siswa dengan rangkaian aktivitas berikut:
6
2.4 Kontribusi Apa yang dilakukan Oleh Lembaga
Kontribusi yang diberikan Sekolah Murid Merdeka untuk mencapai visi yang telah
ditetapkan, lembaga tersebut menerapkan metode Belajar Kontekstual, yang dimana kegiatan
belajar berbasis praktik yang relevan dengan keseharian, memudahkan siswa memahami materi
belajar hingga mengaplikasikan ke kehidupan nyata. Lalu Sekolah Murid Merdeka (SMM)
juga memberikan pengajar yang berkompeten dan yang berpengalaman di bidangnya, sehingga
siswa dapat merasakan proses belajar yang interaktif bersama guru SMM tingkatkan
kepercayaan diri siswa untuk unjuk potensi terbaiknya. Dan SMM menyediakan pilihan kelas
pagi dan sore memudahkan siswa terbiasa mandiri dan berkomitmen dengan aktivitas
belajarnya. Dengan begitu, siswa menjadi lebih nyaman dalam memilih jadwal dan metode
belajar yang cocok dan terpersonalisasi untuk mencapai pemahaman kontekstual dan proses
belajar menyenangkan. Di SMM, siswa juga diberi kebebasan untuk memilih mata pelajaran
pilihan selain dari mata pelajaran wajib yang bertujuan untuk mendukung minat dan bakatnya.
Siswa juga diberi keleluasaan untuk mengambil materi dan bahan ajar dari mana saja, tidak
terbatas dari sekolah. Namun meski SMM memberikan banyak kebebasan dan keleluasaan
dalam proses belajar siswa, mulai dari jadwal, metode, hingga mata pelajaran yang
terpersonalisasi, kegiatan belajar mengajar tetap dilakukan secara terstruktur dan terarah
menggunakan Learning System Management (LMS).
Learning Management System merupakan sistem berbasis digital yang dikembangkan
oleh SMM yang bertujuan untuk mendukung proses belajar siswa. Di LMS, siswa dapat
mengakses banyak hal terkait pembelajaran. Fitur-fitur yang terdapat di LMS juga sangat
membantu siswa untuk melihat apa saja yang harus dilakukan pada setiap kegiatannya supaya
lebih terstruktur dan terarah. Dalam satu kegiatan pembelajaran, terdapat empat jenis kegiatan,
yaitu materi;tugas;diskusi;dan pertemuan. Dan pada pertemuan akhir, tersedia fitur evaluasi
belajar yang berisi acuan project sumatif siswa, refleksi belajar, dan kolom feedback orang tua
7
terhadap sistem pembelajaran. Pada laman LMS terdapat juga fitur pengumuman untuk
memungkinkan orang tua dapat melihat program tambahan yang dapat diikuti oleh siswa.
Tampilan LMS pun dibuat semenarik mungkin dan user friendly sehingga mudah digunakan,
baik bagi orang tua maupun siswa. Dan Harapannya dengan adanya LMS ini memberikan
kontribusi untuk membantu siswa menjadi lebih mandiri dan bertanggung jawab terhadap
proses belajarnya, dan mendorong siswa untuk belajar teknologi sejak dini, serta mendukung
proses belajar yang menyenangkan melalui video ajar dan fitur-fitur kreatif lainnya.
8
kemampuan mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, sikap-sikap dan nilai-nilai pribadi,
dan kemampuan untuk membangun pengetahuan dan keterampilan yang didasarkan pada
pengalaman dan pembelajaran yang dilakukan.
Dapat disimpulkan sesuai yang dikemukakan oleh para ahli diatas mengenai kurikulum
berbasis kompetensi, Sekolah Murid Merdeka (SMM) ini cukup relevan dalam
mengaplikasikan kurikulum berbasis kompetensi yang penerapannya berorientasi pada
pendekatan konstruktivisme yang mengupayakan penerapan dalam kehidupan sehari-hari dan
didasarkan pada pengalaman dan pembelajaran yang dilakukan. Dan dengan metode Belajar
Kontekstual, kegiatan belajar berbasis praktik yang relevan dengan keseharian, memudahkan
anak memahami materi belajar hingga mengaplikasikan ke kehidupan nyata.
9
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sekolah Murid Merdeka (SMM) memiliki pendekaran pendidikan yang inovatid
dengan kurikulum berbasis kompetensi masa depan yang terintegrasi digital. SMM
mengutamakan profil pelajar yang merdeka belajar, merdeka berkolaborasi, dan merdeka
berkarya. SMM juga menggunakan metode blended learning, yang menggabungkan
pembelajaran tatap muka dan daring, untuk memberikan pengalaman belajar yang
menyenangkan, efektif dan bermakna bagi siswa. SMM memberikan pendidikan yang
bertujuan untuk menciptakan individu yang siap menghadapi tantangan masa depan, unggul,
dan kompeten. Melalui pendekatan inovatif dan komprehensif ini, lembaga berusaha
menghasilkan lulusan yang mampu menghadapi perubahan zaman dan berkontribusi positif
dalam masyarakat.
3.2 Saran
Saran dari penulis untuk lembaga PKBM Sekolah Murid Merdeka (SMM) yaitu:
1. Terus tingkatkan komunikasi dan kolaborasi antara lembaga SMM, guru, siswa dan
orang tua. Ini sangat penting untuk menciptakan pengalaman belajar yang sesuai
dengan kebutuhan siswa dan memastikan bahwa mereka mendapatkan dukungan
yang siswa butuhkan.
2. Evalusai terus-menerus metode pembelajaran yang digunakan dalam blended
learning untuk memastikan bahwa mereka efektif fan bermakna. Dengan
mengumpulkan umpan balik dan siswa dan guru, maka dapat terus meningkatkan
kualitas pendidikan yang diberikan.
3. Pastikan bahwa siswa benar-benar memahami bagaimana belajar, bukan hanya
sekadar memahami Konten. Berikan mereka alat dan strategi yang mereka butuhkan
untuk menjadi pembelajaran yang mandiri yang mampu mengambil inisiatif dalam
pendidikan mereka.
4. Terus tingkatkan aksesbilitas LMS untuk memastikan siswa dan orang tua dapat
dengan mudah mengakses pembelajaran siswa.
5. Dan terus dorong guru untuk mengembangkan kompetensinya supata kualitas
pengajaran tetap terjaga dengan berbagai pelatihan dan dukungan yang sesuai
10
DAFTAR PUSTAKA
Lusiana, W., & Ladamay, O. M. M. A. (2022). OPTIMALISASI PENERAPAN
KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ERA
PANDEMI COVID-19 DI KELAS X SMK ISLAMIC QON GRESIK. TAMADDUN, 23(1),
69-82.
Fitriani, D., Rindiani, A., Zaqiah, Q. Y., Erihadiana, M., Sunan, U., & Djati Bandung,
G. (2022). Inovasi Kurikulum: Konsep, Karakteristik dan Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK). Jurnal Dirosah Islamiyah, 4(2), 268-282.
Sekolah Murid Merdeka (SMM) profile.
https://www.sekolahmuridmerdeka.id/tentang/profile/ [Diakses pada 01 November 2023].
11