Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN HASIL OBSERVASI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Kurikulum Pendidikan Kejuruan
Dosen Pengampu: Purnomo

Disusun oleh:
Herianto (180511625560)
Hesy Mardatilla (180511625538)
Hildan Fahrizal Nur F. (180511625597)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
April 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala anugerah yang telah di berikan
baik berupa kesehatan, waktu, dan segala kemudahan dalam penyusunan Laporan Observasi
Kurikulum Pendidikan Kejuruan di SMK sehingga laporan ini dapat disusun sebagaimana
mestinya dan selesai tepat pada waktunya.
Penulisan laporan ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Semester
mata kuliah Kurikulum Pendidikan Kejuruan. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis
ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat Bapak
Purnomo selaku Dosen Pengampu.
Laporan ini secara umum akan membahas tentang kurikulum yang ada di SMK. Dalam
penyusunan laporan ini mungkin masih banyak kekurangan dalam isi maupun
pembahasannya. Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.
Harapan kami semoga laporan ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman, juga membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, sehingga untuk kedepannya kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini dengan lebih baik.
Akhir kata penyusun megucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
mendukung dan melancarkan penyusunan laporan ini.

Malang, April 2020

Penyusun

DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kurikulum merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam pendidikan.
Tanpa kurikulum, proses pendidikan tidak akan berjalan mulus. Kurikulum diperlukan
sebagai salah satu komponen untuk menentukan tercapainya tujuan pendidikan. Di dalam
kurikulum terangkum berbagai kegiatan dan pola pengajaran yang dapat menentukan arah
proses pembelajaran. Itulah sebabnya, menelaah dan mengkaji kurikulum merupakan
suatu kewajiban bagi guru.
Sekolah Menengah Kejuruan merupakan sekolah yang merupakan salah satu bentuk
dari satuan pendidikan formal yang ada dalam system pendidikan nasional di Indonesia.
Sekolah Menengah Kejuruan merupakan lanjutan dari Sekolah Menengah Pertama
sebagai basis untuk mengasah bakat dan keterampilan dalam berbagai bidang tertentu.
Sekolah Menengah Kejuruan tentu mempunyai beberapa jurusan yang nantinya akan
dipilih oleh siswa berdasarkan minat dan kemampuan masing-masing. Ada yang jurusan
Teknik mesin, Teknik Elektro, Akuntansi, Administrasi Perkantoran, Farmasi, dan lain-
lain.
Setiap Jurusan tentu merupakan hasil dari pembagian yang ada dalam deskripsi
kehidupan sosial masyarakat dimana deskripsi sosial itu merupakan bidang-bidang yang
digeluti oleh sebagian besar orang dan merupakan sebuah profesi yang bermanfaat untuk
manusia. Setiap siswa lulusan dari Sekolah Menengah Kejuruan biasanya sudah bisa
diterima langsung untuk bekerja di lapangan tanpa harus melanjutkan ke jenjang Perguran
Tinggi Seperti SMU. Lulusan Sekolah Menegah Kejuruan tentu sudah dilengkapi dengan
skill yang lebih interaktif daripada lulusan Sekolah menengah Umum, karena mereka
mempunyai focus basic tertentu sesuai dengan jurusannya.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang akan kami gunakan sebagai batasan masalah dalam
observasi ini adalah:
1. Kurikulum apa yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar?
2. Bagaimana cara pengimplementasiannya?
3. Apa kelebihan dan kekurangan dari kurikulum yang digunakan?
4. Apa kendala yang muncul dan bagaimana solusinya?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan kami dalam melakukan kegiatan observasi ini adalah:
1. Mengetahui kurikulum yang digunakan di SMK …………..
2. Mengetahui cara pengimplementasiannya
3. Mengetahui kelebihan serta kekurangan dari kurikulum yang digunakan
4. Mengetahui kendala yang dihadapi serta memeberi solusi terhadap kendala yang ada

1.4 Teknik Observasi


Teknik yang kami lakukan dalam melakukan observasi di SMK N 19 Jakarta Pusat
adalah dengan melakukan teknik wawancara secara langsung, dimana kami juga terjun ke
bengkel pemesinan dan mengambil beberapa foto dokumentasi sebagai bukti Observasi.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kurikulum yang Digunakan di SMK …………..
SMK Mandala ini memakai 1 kurikulum, kelas X, XI, XII yaitu memakai kurikulum
2013, dikarenakan seluruh sekolahan wajib menggunakan kurikulum 2013 pada tahun ini.
Dan pada kurikulum 2013 ini guru dituntut untuk menguasai perangkat pembelajaran
khususnya dalam hal IT. Dan media pendukung pembelajaran sangat dibutuhkan agar proses
pembelajaran lebih efektif.
Pada kurikulum 2013 ini, guru berperan penting sebagai fasilitator dan untuk
meningkatkan daya kreatifitas peserta didik, sehingga dalam pembelajaran peserta didik
cenderung lebih aktif.

2.2 Implementasi Kurikulum 2013 di SMK Mandala


Karakteristik pengguna kurikulum, yang meliputi pengetahuan, ketampilan, serta nilai
dan sikap guru terhadap kurikulum dalam pembelajaran. (Sulfemi, Wahyu Bagja. 2018:32).
Penerapan kurikulum 2013 mendapatkan respon positif dari guru-guru yang ada di SMK
Mandala. Tetapi hanya sebagian kecil saja dari peserta didik yang menganggap bahwa
kurikulum 2013 itu merupakan kurikulum yang tepat dan menyenangkan.
Dalam implementasi kurikulum 2013 tentunya guru harus terlebih dulu mempelajari
dan memahami benar materi dan esensi kurikulum 2013 sebelum menerapkannya kepada
peserta didik. Selain itu juga guru harus mempunyai ide kreatif dan membuat inovasi dalam
proses pembelajaran dalam kurikulum 2013 ini sehingga dapat mempermudah peserta didik
memahami materi dalam kurikulum 2013 ini. Kurikulum 2013 diterapkan dengan
menekankan pada keaktifan peserta didik. Oleh karena itu, metode pembelajaran yang
digunakan yakni metode diskusi. Peserta didik mendiskusikan materi yang telah diberikan
oleh pendidik, kemudian mempresentasikannya.

2.3 Kendala Kurikulum 2013 di SMK Mandala


Beberapa kendala dalam kurikulum 2013, yaitu :
1. Adanya beban belajar dalam kurikulum 2013 mengisyaratkan adanya penambahan
beban belajar di SMK Mandala. Dimana beban belajar tersebut dari kelas X
bertambah dari 38 jam menjadi 42 jam belajar, dan untuk kelas XI dan XII bertambah
dari jam 38 jam menjadi 44 jam belajar, dengan lama belajar untuk setiap jam
belajarnya yaitu 45 menit.
2. Kurikulum 2013 ini menuntut keaktifan belajar peserta didik, mulai dari mencari
materi belajar, memahami, sampai menyimpulkan materi. Namun dalam
penerapannya hal tersebut tidak semudah yang dibayangkan. Oleh karena itu,
penyediaan literature sebaiknya diperbaiki baik dalam segi kuantitas maupun kualitas
sehingga peserta didik lebih mudah dalam mendapat materi yang ditentukan.
3. Tidak semua pendidik mahir dalam bidang IT. Hal ini sudah menjadi rahasia public.
Untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan dari kendala ini, sebaiknya diadakan
pelatihan kepada para pendidik agar mereka lebih mahir dalam bidang IT.

2.3 Evaluasi Siswa dalam Kurikulum 2013 di SMK Mandala


Dalam proses penilaian di SMK Mandala, guru lebih mengedepankan penilaian pada
saat proses belajar peserta didik, adapun UTS dan UAS tetap menjadi bahan pertimbangan
penilaian tetapi persentasenya lebih kecil yaitu sekitar 40% saja dan 60% dari peniaian proses
belajar, selain itu juga untuk pembuatan soal UTS guru di tekankan untuk membaut soal yang
berbentuk uraian bukan pilihan ganda, gunanya supaya peserta didik mempu memecahkan
masalah dengan solusi sendiri. Jadi sebagian besar nilai akhir atau raport itu di dapatkan dari
nilai proses atau nilai keaktifan peserta didik dikelas.
Proses penilaian ini berkesinambungan. Hal ini diperlukan mengingat tuntutan dari dalam dan
luar sistem sekolah, yang meminta diadakannya perbaikan kurikulum. Untuk itu, peran guru
dan kpala sekolah sangatlah penting, karena mereka yang paling mengtahui, pelaksanaan,
permasalahan, dan keberhasilan kurikulum. (Hamalik 2007 : 255-256).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Menurut hasil observasi yang penulis dapatkan SMK Mandala Leuwiliang merupakan
salah satu sekolah kejuruan di Desa Cibeber I yang telah terakreditasi A. SMK Mandala juga
adalah sekolah yang sudah menerapkan kurikulum 2013 yang mana peserta didik dituntut
lebih aktif. Di sekolah ini peserta didik biasanya dipersilahkan oleh guru untuk
mempresentasikan materi yang akan dipelajari pada hari itu. Sehingga peserta didik lebih
mudah memahami materi.
Sebagai Sekolah Menengah kejuruan, SMKN 19 Jakarta Utara merupakan salah satu
sekolah menengah kejuruan yang  memiliki kompetensi yang memadai baik bagi siswa,
maupun guru yang berkompeten untuk menghasilkan siswa yang berkompeten. Menghasilkan
siswa yang berkompeten itu tentu dipengaruhi oleh beberapa factor seperti factor lingkungan
alam, kondisi gedung, sarana dan prasarana, kondisi administrasi, hingga kondisi tenaga guru
dan pegawai.  Sesuai dengan visi “ menghasilkan Sumber Daya Manusia yang bertakwa,
cerdas, terampil, dan unggul” dan misi “ Meningkatkan kualitas keimanan, ketakwaan, dan
aklak mulia, Menumbuhkembangkan semanga\t berprestasi dan berkompetisi, Menyiapkan
siswa yang bermutu sesuai dengan keahliannya, Meningkatkan profesionalitas guru, dan
meningkatkan 7K”, semua perangkat sekolah harus bekerja sama dalam mewujudkan misi
tersebut. Pembangunan sarana dan prasarana yang baik, administrasi yang baik, akan
membuat Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 19 Menjadi lebih berkompetitif . Kompetisi
harus didasarkan pada analisis  kelemahan, peluang, kekuatan dan ancaman agar kita bisa
lebih menentukan arah dan tujuan Sekolah sebagai sekolah Kejuruan dalam jurusan masing-
masing.

3.2 Saran

Anda mungkin juga menyukai