Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PAMERAN PERAYAAN AKHIR PERKULIAHAN

SEMESTER 1

Tugas Mata Kuliah : Pemahaman Tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya

oleh:
Nadiyah Noer Rachamdhani (2201640265)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABATAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kenikmatan, kesehatan, rahmat,
dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan kegiatan perkuliahan PPG Prajabatan
Semester 1 dan khususnya penyusunan laporan pameran akhir perkuliahan semester 1 ini
dengan lancar. Laporan ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pemahaman Tentang
Peserta Didik dan Pembelajarannya.
Laporan ini berisi hasil dari kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia yang telah
penulis lakukan di sekolah tempat PPL 1 dilaksanakan. Penulis berharap bahwa laporan ini
dapat memberikan manfaat dan dapat menjadi acuan bagi pembaca agar mendapatkan
gambaran terkini secara nyata mengenai kondisi pembelajaran di kelas saat ini yang
menerapkan Kurikulum 2013 dan Kurukulum Merdeka untuk jenjang SMP.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen pembimbing yang telah memberikan
bimbingan, arahan, dan masukan selama pengerjaan tugas ini. Penulis juga mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas ini.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna dan penulis
terbuka untuk menerima kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan di masa depan.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Purwokerto, 30 Maret 2023

Nadiyah Noer Rachamdhani


BAB I
LATAR BELAKANG MASALAH

Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam pembentukan
karakter dan peningkatan kemampuan manusia. Pada abad 21 saat ini, dimana teknologi
berkembang semakin pesat menuntut kita sebagai pengguna terampil dalam
memanfaatkannya. Artinya, dunia pendidikan tentu sangat berperan dalam upaya peningkatan
keterampilan penguasaan teknologi. Tetapi, kenyataannya terdapat banyak permasalahan
yang terjadi di dunia pendidikan. Beberapa permasalahan tersebut antara lain menurunnya
kualitas pendidikan, kurangnya sarana dan prasarana, kurangnya kualitas guru dan
pembimbing, rendahnya kesadaran akan pentingnya pendidikan, serta masalah dalam
pengelolaan dan administrasi sekolah.
Mengerucut pada pembahasan peserta didik, sebagai generasi penerus bangsa,
diharapkan memiliki keterampilan dalam penguasaan teknologi dan mendapatkan pendidikan
yang maksimal sebagai bekal menghadapi persaingan di masa yang akan datang. Dilihat dari
permasalahan pada peserta didik, permasalahan yang sering terjadi adalah etika diri, minat,
motivasi, modalitas, dan kesulitan belajar. Sebagai calon guru, hendaknya perlu mengetahui
masalah-masalah tersebut. Permasalahan-permasalahan tersebut menjadi sangat penting untuk
ditangani agar kualitas diri peserta didik meningkat.
Oleh karena itu, guru harus mencari strategi pembelajaran yang tepat sebagai upaya
dalam mencari solusi penyelesaian masalah yang dihadapi. Penulis menerapkan model
pembelajaran yang bervariasi untuk menjaga motivasi belajar peserta didik. Harapannya,
dengan model pembelajaran yang bervariasi tersebut mampu mengakomodir diferensiasi yang
ada pada peserta didik. Penulis mengambil dua model pembelajaran yang diterapkan selama
kegiatan PPL 1 di sekolah, yaitu Problem Based Learning (PBL).
Problem Based Learning (PBL) merupakan salah satu model pembelajaran yang
melibatkan peserta didik dalam proses pembelajaran dimana guru memberikan suatu masalah
atau isu-isu dalam kehidupan sehari-hari yang harus diselesaikan. Peserta didik terlibat pada
kegiatan merencanakan, membuat rancangan, melaksanakan, dan melaporkan hasil
pembelajaran. PBL bertujuan mendorong peserta didik untuk belajar melalui berbagai
permasalahan nyata yang dikaitkan dengan ilmu pengetahuan Bahasa Indoensia yang
dipelajari.
Melalui laporan ini, penulis akan membahas lebih lanjut tentang permasalahan-
permasalahan tersebut serta memberikan solusi dan rekomendasi untuk meningkatkan kualitas
pendidikan di masa mendatang. Penulis berharap bahwa laporan ini dapat menjadi bahan acuan
bagi pihak-pihak terkait dalam mengambil tindakan untuk meningkatkan pendidikan di sekolah
menengah pertama.
BAB 2
ANALISIS PERMASALAHAN

A. Karakteristik Peserta Didik


Permasalahan pembelajaran yang ditemukan selama kegiatan PPL 1 di sekolah
cukup banyak ditemukan. Permasalahan tersebut disebabkan karena karakteristik
peserta didik yang berbeda-beda dan tidak adanya pembelajaran yang mengakomodasi
perbedaan karakteristik tersebut. Mengerucut pada mata pelajaran Bahasa Indoensia,
strategi pembelajaran yang digunakan guru cenderung masih konvensional sehingga
peserta didik semakin tidak tertarik untuk mempelajari Bahasa Indoenesia. Selain itu,
peserta didik juga tidak dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya sesuai
dengan katakteristikmasing-masing.
Analisis permasalahan karakter peserta didik yaitu: (1) peserta didik yang cepat
bosan dengan pelajaran Bahasa Indoenesia karena pelajaran tersebut memuat teks
bacaan yang sangat banyak; (2) peserta didik bosan dengan metode belajar yang
digunakan sehingga mengantuk; (3) peserta didik merasa bebas menggunakan
handphone karena tidak ditegur guru; (4) peserta didik kurang berani dalam
berkomunikasi di depan kelas; (5) ada peserta didik yang terlalu aktif bergerak hingga
mengganggu fokus peserta didik lain; dan lain-lain.

B. Minat dan Motivasi Belajar Peserta Didik


Berdasarkan hasil profiling peserta didik pada PPL 1 menunjukkan bahwa minat
belajar peserta didik terhadap pembelajaran Bahasa Indoenesia tergolong sedang. Hal
ini terlihat bahwa ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung peserta didik banyak
yang menjawab pertanyaan dari guru dan ada juga yang tidak bersemangat dalam
mengikuti pelajaran dengan menaruh kepalanya di meja serta tidak memperhatikan
guru dan teman saat pembelajaran. Selain itu, ada beberapa peserta didik yang bermain
HP ketikaguru sedang menjelaskan pelajaran, tidak fokus dalam belajar.
Hal ini dapat dilihat dari tingkah laku peserta didik yang memiliki minat belajar
yang rendah bisa dikenali antara lain sebagai berikut: Tidak fokus dalam belajar dan
tidak sungguh-sungguh dalam belajar, cepat bosan dalam belajar, malas-malasan dalam
belajar, berusaha menghindar dari kegiatan-kegiatan belajar, sering ngobrol dengan
temannya, tertidur di kelas, sibuk sendiri dengan HP nya. Faktor internal penyebab
rendahnya minat belajar peserta didik. Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya
minat belajar peserta didik pada PPL 1 diantaranya dapat terjadi karena faktor internal
peserta didik atau faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik itu sendiri. Pada
kegiatan observasi yang sudah dilakukan, penyebab rendahnya minat dan motivasi
belajar peserta didik tergolong tinggi adalah faktor internal dari peserta didik itu sendiri.
Mulai dari aspek fisiologis hingga aspek psikologis. Pentingnya peranan motivasi
dalam proses pembelajaran perlu dipahami oleh guru supaya dapat melakukan berbagai
bentuk tindakan atau bantuan kepada siswa. Motivasi dirumuskan sebagai dorongan,
baik diakibatkan faktor dari dalam maupun luar siswa, untuk mencapai tujuan tertentu
guna memenuhi / memuaskan suatu kebutuhan. Dalam konteks pembelajaran maka
kebutuhan tersebut berhubungan dengan kebutuhan untuk pembelajaran. Adapun
fungsi dari motivasi dalam pembelajaran diantaranya (1) Mendorong timbulnya tingkah
laku atau perbuatan, tanpa motivasi tidak akan timbul suatu perbuatan misalnya belajar,
(2) Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan untuk
mencapai tujuan yang diinginkan, (3) Motivasi berfungsi sebagai penggerak, artinya
menggerakkan tingkah laku seseorang. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat
atau lambatnya suatu tingkah laku.
BAB 3
OUTPUT PRODUK YANG TELAH DIBUAT

A. Lesson Plan/RPP
Lesson plan didefinisikan sebagai perangkat rencana pembelajaran yang memberi
arahan bagi guru mengenai materi apa saja yang akan diajarkan dan bagaimana
mengajarkannya (Spratt, et al., 2005). Definisi tersebut menunjukkan bahwa unsur yang
harus ada dalam suatu lesson plan adalah materi pelajaran yang harus dikuasai dan
bagaimana pembelajaran untuk mencapai materi tersebut akan dirancang, dikelola, dan
dievaluasi. Di Indonesia saat ini kurikulum yang digunakan sekolah yaitu Kurikulum
2013 dan Kurikulum Merdeka, untuk Kurikulum 2013 lesson plan yang digunakan
berbentuk RPP, sedangkan untuk Kurikulum Merdeka lesson plan yang digunakan
berbentuk modul ajar. Berikut lampiran RPP/modul ajar yang digunakan pada PPL 1
Sekolah Kelas RPP/Modul Ajar
SMP N 1 IX https://drive.google.com/file/d/lFssjTh9uPwrNvumK3BDgXlpvY0lCMQvs/view?usp=drivesdk
SUMBANG
SMP N 1 VII https://drive.google.com/file/d/lFuS9eLRvsN0toanF8yM5z4FyqYrFokjO/view?usp=drivesdk
SUMBANG

VIII https://drive.google.com/file/d/lFssjTh9uPwrNvumK3BDgXIpvY0lCMQvs/view?usp=drivesdk
SMP N 1
SUMBANG
B. LKPD
Penerapan Kurikulum 2013 maupun Kurikulum Merdeka harus didukung dengan
berbagai perangkat pembelajaran yang secara aktif mengembangkan peserta didik.
Salah satu bahan ajar yang digunakan adalah Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD).
Menurut Trianto (2008) menyatakan bahwa LKPD adalah panduan peserta didik yang
digunakan untuk melakukan kegiatan penyelidikan dan pemecahan masalah. LKPD
merupakan sarana untuk membantu dan mempermudah dalam kegiatan belajar
mengajar sehingga terbentuk interaksi efektif antara peserta didik dengan pendidik,
dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar peserta didik. Berikut lampiran
RPP/modul ajar yang digunakan pada PPL 1
Sekolah Kelas LKPD
SMP N 1 SUMBANG IX https://drive.google.com/file/d/lf_3NS_qWItjeLFB3l8OtwOyE7cqoOOej/view?usp=drivesdk
SMP N 1 SUMBANG VII https://drive.google.com/file/d/lf_3NS_qWltjeLFB3I8OtwOyE7cqoOOej/view?usp=drivesdk

SMP N 1 SUMBANG VIII https://drive.google.com/file/d/lFX1R5Hld6usPVmKDehH-PFy2ZXVMXEH-/view?usp=drivesdk

C. Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah segala bentuk alat komunikasi yang dapat digunakan
untuk menyampaikan informasi dari sumber ke peserta didik secara terencana sehingga
tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses
belajar secara efisien dan efektif (Hamzah, 2011). Pada era digitalisasi ini sudah banyak
sekali media pembelajaran yang tersedia, salah satunya media pembelajaran interaktif
berupa multimedia berbasis e-learning, multimedia berbasis aplikasi dan multimedia
berbasis website. Berikut lampiran media pembelajaran yang digunakan pada PPL 1
Sekolah Kelas Media Pembelajaran
SMP N 1 SUMBANG IX https://docs.google.com/presentation/d/l/FPBJtiv0j4xmtQvqTO5DQ6a0la-
43RYB/edit?usp=drivesdk&ouid=111591009051775856273&rtpof=true &sd=true

SMP N 1 SUMBANG VII https://docs.google.com/presentation/d/l/FMR4wqJr82XcuFbrsk8ybHLW7v-7-


iaM//edit?usp=drivesdk&ouid=111591009051775856273&rtpof=true &sd=true

SMP N 1 SUMBANG VIII https://docs.google.com/presentation/d/l/FMR4wqJr82XcuFbrsk8ybHLW7v-7-


iaM//edit?usp=drivesdk&ouid=111591009051775856273&rtpof=true &sd=true
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Permasalahan yang ditemukan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia saat
melakukan PPL 1 cukup banyak. Adapun permasalahan tersebut yaitu pembelajaran
yang masih konvensional, dalam pembelajaran Bahasa Indoenesia tidak menerapkan
strategi pembelajaran yang tepat sehingga peserta didik cepat bosan dan kurang minat
dalam mengikuti pembelajaran. Solusi dari permasalahan tersebut yaitu menerapkan
strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik dalam
mata pelajaran Bahasa Indoenesia. Salah satunya dengan menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan mengintegrasikan teknologi
terkini dalam pembelajaran.
Hasil penerapan model PBL dengan mengintegrasikan teknologi dalam
pembelajaran dapat memotivasi peserta didik dalam mengikuti pembelajaran Bahasa
Indonesia. Output dari project yang telah diterapkan berupa infografis dari beberapa
materi Bahasa Indonesia yang telah diterapkan. Dengan model pembelajaran yang
diterapkan tersebut peserta didik dapat meningkatkan kreativitas dan kolaborasi antar
peserta didik serta pembelajaran menjadi lebih bermakna. Selain itu, dengan diterapkan
model pembelajaran ini dapat meningkatkan skill abad 21 dan menciptkan
pembelajaran yang dapat mengakomodasi karakteristik masing-masing peserta didik.

B. Saran
Penggunaan strategi yang pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan motivasi
belajar peserta didik khususnya pada pembelajaran. Salah satu yang dapat diterapkan
guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia yaitu dengan menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Selain dengan menerapkan model
pembelajaran, guru juga dapat mengaitkan pengalamann belajar dengan motivasi
peserta didik dan mengintegrasikan teknologi terkini dalam pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA

Hamzah, B. Uno. 2011. Teori Motivasi dan Pengukurannya: Analisis di Bidang Pendidikan.
Jakarta: Bumi aksara
Kemendikbud. 2013. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 81 A Tentang
Implementasi Kurikulum. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia.
Spratt, Mary et al. 2005. The TKT Course. Cambridge: Cambridge University Press.
Trianto. (2008). Mendesain Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching And Learning)
Di Kelas. Jakarta: Cerdas Pustaka
Link Youtube :

https://youtu.be/DelNtg5BmlU

Anda mungkin juga menyukai