PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Titik sentral dari pembangunan Nasional adalah pembangunan sumber
daya manusia.Salah satu strategi pembangunan sumber daya manusia agar lebh
berhasil dan berdaya guna adalah melalui pendidikan formal,meliputi jenjang
pendidikan dasar( SD,SMP), dan pendidikan menengah(SMA,SMK) serta
pendidikan tinggi.Sementara itu kualitas masing-masing jenjang pendidikan
dipengaruhi banyak faktor ,salah satu factor yang berpengaruh adalah kemampuan
pendidik (Guru).Kemampuan yang dimaksud meliputi : 1) penguasaan materi
ajar, 2) membuat Rencana Pelaksanaan P,3) melaksanakan pembelajaran, 4)
melakukan refleksi setelah pembelajaran dilaksanakan. Pembelajaran merupakan
sebuah proses dimana lingkungan seseorang yang secara sengaja dikelola
sehingga memungkinkan pembelajar ikut serta dalam tingkah laku tertentu dalam
kondisi khusus atau menghasilkan situasi tertentu demi tercapainya tujuan
Pembelajaran.
Dalam salinan lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
nomor 22 tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah
BAB I, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2002 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Pasal 1 angka 1 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlaq
mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, Masyarakat, Bangsa dan
Negara.
Perkembangan teknologi dan informasi yang begitu pesat tidak bisa
dibantah oleh semua pihak. Oleh karena itu perubahan peradaban seiring
perkembangan teknologi akan terus berlangsung. Hal ini membuat berbagai pihak
termasuk guru harus mempersiapkan diri agar bisa mengimbangi perubahan yang
terjadi sangat cepat ini. Bidang pendidikan tidak luput dari dampak kemajuan
1
2
teknologi dan informasi ini sehingga guru sebagai orang yang keseharian bergelut
dengan dunia pendidikan dan bersentuhan langsung dengan peserta didik di
sekolah/madrasah harus bisa mengubah gaya mengajarnya yang disesuaikan
dengan kebutuhan sesuai dengan tuntutan abad 21. Guru harus memahami
karakteristik pembelajaran abad 21 agar bisa menyiapkan peserta didiknya untuk
bisa bersaing dengan orang lain yang sudah masuk pada tahap global. Persaingan
yang terjadi di abad 21 cakupannya sudah sangat luas hingga internasional. Hal ini
disebabkan oleh perkembangan teknologi dan komunikasi yang tak mengenal
ruang dan waktu. Oleh karena itu guru harus membekali diri dengan kemampuan
untuk menguasai teknologi dan informasi sebagai upaya untuk mengimbangi
masuknya peralatan teknologi yang digunakan dalam kegiatan proses
pembelajaran.Untuk bisa bersaing dengan orang lain ditingkat global, seorang
peserta didik peserta didik harus dibekali kecakapan yang dibutuhkan pada abad
21.
Tingkat kualitas pembelajaran dapat diperlihatkan oleh tingginya
keterlibatan siswa dalam pembelajaran antara guru dan siswa. Salah satu cara
yang dapat membantu guru dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran
adalah implementasi standar proses dalam pembuatan rencana pelaksanan
pembelajaran . Pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran tidak semata-mata
hanya kegiatan guru mengajar, tetapi menitikberatkan pada aktivitas siswa, dn
bukan hanya guru yang selalu aktif memberikan pembelajaran,guru membantu
siswa jika mendapatkan kesulitan,membimbing diskusi agar mampu membuat
kesimpulan yang benar. Ketrampilan membuat rencana pelaksanaan pembelajaran
yang sesuai dengan karakteristik siswa,lingkungan sekolah dapat ditingkatkan
dengan cara melaksanakan diskusi secara rutin dengan teman sejawat. Hal ini
dapat dilaksanakan dengan tujuan untuk membuat rencana pelaksanaan
pembelajaran dengan memperhatikan standdar proses.
Berkaitan standar proses mengisyaratkan bahwa guru diharapkan dapat
mngembangkan perencanaan pembelajaran,yang mengembangkan perencanaan
pembelajaran, yang kemudian dipertegas melalui Permendiknas nomor 41 tahun
2007 tentang standar proses, yang antara lain mengatur tentang perencanaan
3
B. Rumusan Masalah
Dari uraian tersebut diatas, maka rumuskan masalah pembelajaran
sebagai berikut:
Apakah melalui penerapan model pembelajaran Cooperative type Think Pair and
Share (TPS) dapat meningkatkan ketuntasan hasil belajar siswa kelas V semester I
SD Negeri Ketanggan 01 Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang semester I
tahun pelajaran 2021/2022 dalam pembelajaran IPA materi Kenampakan Alam?