Anda di halaman 1dari 24

PEMECAHAN

MASALAH-MASALAH PEMBELAJARAN

Dr. Setya Tri Nugraha, M.Pd.


KOMPONEN
KURIKULUM
PEMBELAJARAN
BERDIFERENSIASI
KOMPETENSI
GURU
PERAN KEPALA SEKOLAH
 Inovasi menjadi kunci paling utama di era industri
4.0 yang menuntut kepala sekolah membentuk
peserta didik memiliki kompetensi abad 21 yang
mampu berfikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan
komunikatif.
 Peserta didik yang berkualitas merupakan
keluaran (output) dari sistem persekolahan yang
baik.
 Kepala sekolah menjadi aktor utama yang
mengelola masukan (input), proses, dan keluaran
(output) dengan berpedoman pada Standar
Nasional Pendidikan (SNP).
Kepemimpinan abad 21 bagi kepala sekolah dapat
dilakukan dengan beberapa strategi.
 Pertama, kepala sekolah harus mampu melihat Peluang & Pemimpin
peluang dan potensi yang ada dengan Potensi Pembelajaran
mengidentifikasi masalah di sekolahnya sebagai
dasar pengembangan sekolah.  Pelibatan
stakeholders.

 Kedua, kepala sekolah dalam perannya sebagai Dukungan &


supervisor harus mampu berperan sebagai Kolaboratif & Apresiasi
Sinergis
pemimpin instruksional dalam merancang dan
melaksanakan pembelajaran abad 21 sesuai dengan
konsep pendekatan keterampilan berpikir tingkat
tinggi (higher order thinking skills).
KEPEMIMPINAN ABAD 21
 Ketiga, kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan abad 21
harus mampu mengajak seluruh pemangku kepentingan
pendidikan di sekolah baik guru, tenaga kependidikan,
maupun orangtua untuk bersama-sama mewujudkan
pendidikan yang dinamis sesuai dengan perkembangan
industri 4.0.

 Keempat, kepala sekolah harus memberikan dukungan


semangat dan penghargaan kepada guru, tenaga
kependidikan, dan peserta didik yang telah mencapai hasil
atas prestasi, inovasi, dan pencapaian lain yang
membanggakan.

 Langkah –langkah strategis apakah yang sudah Bapak/ Ibu lakukan untuk
menciptakan suasana pembelajaran yang efektif, inovatif, dan berkualitas di
sekolah yang Bapak/Ibu/Suster pimpin? (Aktivitas 1)
 Peran kepala sekolah dalam meningkatkan
profesonalisme guru diakui sebagai salah
satu faktor yang sangat penting dalam
organisasi sekolah, terutama tanggung
jawabnya dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran di sekolah (Gorton &
Schneider, 1991).

 Apa yang menjadi unggulan sekolah Bapak/Ibu/Suster?


 Bagaimana level kualitas tersebut dapat tercapai?
 Bagaimana upaya peningkat level kualitas tersebut?

PEMIMPIN PEMBELAJARAN
 Petterson (1993), mendefinisikan kepemimpinan
pembelajaran yang efektif adalah sebagai berikut:
1) Makna visi sekolah ditentukan melalui berbagi
pendapat atau urun rembug dengan warga sekolah
serta mengupayakan agar visi dan misi sekolah
tersebut hidup subur dalam implementasinya.
2) Kepala sekolah melibatkan para pemangku
kepentingan dalam pengelolaan sekolah
(manajemen partisipatif).
3) Kepala sekolah memberikan dukungan terhadap
pembelajaran.
1) Kepala sekolah melakukan pemantauan terhadap
proses belajar mengajar untuk memahami lebih
mendalam dan menyadari apa yang sedang
berlangsung di dalam sekolah.
2) Kepala sekolah berperan sebagai fasilitator
sehingga dengan berbagai cara dapat mengetahui
masalah pembelajaran dan dapat membantu guru
dalam mengatasi kesulitan belajar tersebut.
 Proses belajar mengajar adalah proses
interaksi antara pengajar dan pembelajar
dalam memahami makna dari realitas dunia
(Paulo Freire, 2000).
 Pembelajaran menuntut kesadaran dari kedua
subyek untuk terlibat secara utuh dan penuh
dalam memahami realitas dunia, sehingga
proses pembelajaran tidak mengalami distorsi
yang hanya sekedar mengumpulkan
pengetahuan dan menghafalkannya.
HAKIKAT
BELAJAR
BAGAIMANA PROSES BELAJAR DI SEKOLAH BAPAK/IBU/SUSTER?
 Pembelajaran sendiri merupakan Guru
sebuah sistem yang dapat
diartikan bahwa pembelajaran
terdiri dari sejumlah komponen
Lingkungan
yang terorganisir dan saling Belajar
Materi

berhubungan.
 Komponen di dalamnya antara
lain berupa tujuan pembelajaran, Siswa
materi pembelajaran, strategi dan
metode pembelajaran, media
pembelajaran, pengorganisasian Evaluasi
Manajemen
Kelas
kelas, evaluasi pembelajaran, dan
tindak lanjut pembelajaran.

KOMPONEN Metode

PEMBELAJARAN
 Peningkatan kualitas pembelajaran dapat dilihat
dari kualitas perilaku pembelajaran guru (teacher’s
behavior), perilaku belajar siswa (student’s behavior),
iklim pembelajaran (learning climate), materi
pembelajaran, media pembelajaran, dan sistem
pembelajaran di sekolah (Depdiknas,2005).

 Permasalahan konkrit apa yang terjadi di sekolah Bapak/Ibu pada


komponen-komponen di atas?
Menurut Depdiknas (2005), beberapa indikator kualitas
perilaku pembelajaran guru dapat dicermati antara lain
pada:
 Kemampuan guru dalam membangun perspepsi dan
sikap positif siswa terhadap belajar;
 Penguasaan ilmu yang luas dan mendalam serta mampu
memilih, menata, mengemas, dan menyajikan materi
sesuai kebutuhan siswa;
 Kemampuan memahami keunikan setiap siswa dengan
segenap kelebihan dan kekurangannya;

FAKTOR GURU
 Kemampuan memahami lingkungan keluarga,
sosial budaya, dan kemajemukan masyarakat
tempat kehidupan siswa;

 Kemampuan mengelola pembelajaran yang


mendidik berorientasi pada siswa yang
tercermin dalam kegiatan merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi
pembalajaran secara dinamis untuk
membentuk kompetensi siswa;

 Kemampuan mengembangkan kepribadian


dan keprofesionalan secara erkelanjutan.
 Kualitas perilaku dan dampak belajar siswa dapat dilihat
dari kemampuan mereka, antara lain:
1) Kemampuan memiliki persepsi dan sikap positif terhadap
belajar;
2) Kemampuan mengintegrasikan pengetahuan dengan
ketrampilan;
3) Kemampuan memperluas dan memperdalam pengetahuan
dan ketrampilan yang telah diperoleh;
4) Kemampuan menerapkan pengetahuan, ketrampilan, dan
sikapnya secara bermakna;
5) Kemampuan membangun kebiasaan berfikir, bersikap, dan
bekerja produktif.

FAKTOR SISWA
Kualitas lingkungan belajar
mencakup:
1) Kondisi suasana kelas yang
kondusif bagi tumbuh dan
berkembangnya kegiatan
pembelajaran yang produktif,
aktif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan;
2) Adanya keteladanan,
prakarsa, dan kreativitas yang
dilakukan guru sebagai model.

FAKTOR LINGKUNGAN BELAJAR & MATERI


Kualitas materi pembelajaran dapat diketahui dengan indikator
antara lain:
1) Adanya kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran dan
kompetensi yang harus dikuasai siswa;
2) Adanya keseimbangan keluasan dan kedalaman materi
dengan jumlah waktu yang dirancang;
3) Penyajian dilaksanakan secara sistematis dan kontekstual;
4) Mampu memberikan peluang bagi siswa untuk belajar aktif
secara maksimal.
 Kualitas media pembelajaran ditandai dengan ciri-ciri
antara lain:
1) Mampu mewujudkan pengalaman belajar bermakna
bagi siswa;
2) Mampu menfasilitasi terjadinya interaksi antara guru
dan siswa, siswa dengan siswa, dan guru dengan
guru;
3) Mampu memperkaya pengalaman belajar bagi siswa;
4) Mampu mengubah suasana belajar dari pasif menjadi
aktif. Kualitas pembelajaran di sekolah diandai

FAKTOR MEDIA
Kualitas pembelajaran di sekolah diandai dengan ciri-
ciri antara lain:
1) Sekolah mampu menonjolkan ciri khasnya sebagai
sekolah yang memiliki keunggulan;
2) Sekolah selalu responsif terhadap berbagai
tantangan internal dan eksternal;
3) Memiliki perencanaan yang matang dan strategis
dalam bentuk rencana strategis dan rencana
operasional sekolah;
4) Adanya semangat perubahan dari warga sekolah
melalui berbagai aktivitas pengembangan;
5) Adanya mekanisme pengendalian mutu dan
penjaminan mutu sekolah, (Depdiknas, 2005).

KUALITAS SEKOLAH
 Berdasarkan dengan hal-hal di atas, maka dapat dipaparkan
gagasan tentang pemetaan masalah atas masalah-masalah
pembelajaran yang ada.
 Ketiga dimensi masalah pembelajaran tersebut adalah:
1) dimensi masalah menyangkut komponen-komponen
pembelajaran;
2) kedua, dimensi masalah menyangkut interaksi antar komponen
pembelajaran;
3) ketiga, dimensi masalah menyangkut konteks lingkungan yang di
dalamnya interaksi pembelajaran berlangsung.

PEMETAAN MASALAH
 Dimensi kedua mengenai masalah pembelajaran adalah
menyangkut interaksi antar komponen pembelajaran.
 Dalam hal ini, bisa dilihat apakah interaksi antar komponen
pembelajaran tersebut dapat berlangsung dinamis dan
sinergis atau berlangsung sebaliknya?
 Dimensi ketiga mengenai masalah pembelajaran adalah
menyangkut konteks yang di dalamnya interaksi
pembelajaran berlangsung.

Petakan permasalahan pembelajaran di sekolah Bapak/Ibu/Suster dengan melakukan tahapan identifikasi dan
analisis yang mendalam!
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai