DARING 1
KOMPETENSI PEDAGOGIK
Disusun oleh :
Arwan Dwi Prasetiyawan
Nomor peserta :
19051052310105
Halaman Judul
Pendahuluan
Ringkasan Modul 1.Pembelajaran Abad 21
Kb 1. Karakteristik Guru dan Siswa Abad 21
Kb 2. Peran Teknologi dan Media Pembelajaran
Abad 21
Kb 3. Merancang dan Menilai Pembelajaran Abad 21
Refleksi Pembelajaran Modul 1
Ringkasan Modul 2.Pengembangan Profesi Guru
Kb 1. Kompetensi Guru
Kb 2. Stretegi Peningkatan Profesionalisme
Berkelanjutan
Refleksi Pembelajaran Modul 2.
Ringkasan Modul 3. Teori belajar dan Pembelajaran
Kb 1. Teori Belajar Behavioristik
Kb 2. Teori Kognitif dan Penerapanya dalam
Pembelajaran
Kb 3. Teori Belajar Konstruktitistik dan Penerapanya
Dalam Pembelajaran
Kb 4. Teori Belajar Humanistik
Refleksi Pembelajaran Modul 3.
Ringkasan Modul 4. Karakteristik Peserta didik
Kb 1. Karakteristik Peserta didik
Kb 2. Kemampuan awal Peserta didik
Kb 3. Gaya Belajar
Refleksi Pembelajaran Modul 4.
Ringkasan Modul 5. Strategi Pembelajaran
Kb 1. Model – Model Pembelajaran
Kb 2. Media Pembelajaran
Kb 3. Pengembangan Bahan Ajar
Kb 4. Perencanaan Pembelajaran
Refleksi Pembelajaran Modul 5.
Ringkasan Modul 6. Penilaian Hasil Belajar
Kb 1. Pengertian Pengukuran, Penilaian, Tes dan Evaluasi
Kb 2. Penilaian Otentik
Kb 3. Menulis Hasil Belajar
Kb 4. Menelaah Tes Hasil Belajar
Refleksi Pembelajaran Modul 6.
Penutup
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara (UU no 20 Tahun 2003) karena
pendidikan merupakan unsur utama dalam pengembangan manusia
Indonesia seutuhnya. Oleh karena itu, peran guru sangat penting dalam
mengajar dan mendidik siswa,serta dalam memajukan dunia
pendidikan. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi pesrta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah ( UU
no 14 Tahun 2005 pasal 1 ). Guru juga adalah orang yang memberikan
ilmu pengetahuan kepada anak didik. Guru dalam pandangan
masyarakat adalah orang yang melaksanakan pendidikan di tempat-
tempat tertentu. Guru memang menempati kedudukan yag terhormat
di masyarakat. Kewibawaanlah yang menyebabkan guru dihormati,
sehingga 2 masyarakat tidak meragukan figur guru. Masyarakat yakin
bahwa gurulah yang dapat mendidik anak didik mereka agar menjadi
orang yang berkepribadian mulia. mutu siswa dan pendidikan
bergantung pada mutu guru, karena itu guru harus memiliki
kompetensi yang sesuai dengan standar nasional pendidikan agar guru
dapat menjalankan tugas dan perannya dengan baik dan berhasil.
Untuk menciptakan suasana belajar yang menarik, menyenangkan, dan
dinamis guna mencapai tujuan dan hasil pembelajaran yang
memuaskan, diperlukan strategi metode serta media yang terarah baik.
Kemampuan siswa dalam memahami dan mengerti terhadap materi
yang disajikan tergantung pada kemampuan dan kompetensi guru
dalam mengelola pembelajaran. Kompetensi guru merupakan
seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan prilaku yang harus
dimiliki, dihayati, dikuasai, dan diaktualisasikan oleh guru dalam
melaksanakan tugas utamanya. Berdasarkan Peraturan Pemerintah
(PP) No. 18/2007 tentang guru dinyatakan bahwa kompetensi yang
harus dimiliki oleh guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang
diperoleh melalui pendidikan profesi. Kompetensi guru tersebut
bersifat menyeluruh dan merupakan satu kesatuan yang satu sama lain
saling mendukung. Kompetensi pedagogik adalah kompetensi yang
menuntut kemampuan guru untuk memahami peserta didik secara
mendalam dan penyelenggaraan pembelajaran yang mendidik. 3
Pemahaman tentang peserta didik meliputi pemahaman tentang
psikologi perkembangan anak, sedangkan pembelajaran yang
mendidik meliputi kemampuan guru dalam merancang pembelajaran,
melaksanakan pembelajaran, menilai proses dan hasil pembelajaran,
dan melakukan perbaikan secara berkelanjutan. Guru sebagai desainer
atau perancang pembelajaran berkaitan dengan kompetensi
pedagogiknya yang harus mampu mendesain pembelajaran dengan
baik. Rancangan pembelajaran harus dimulai dengan memastikan
bahwa suatu rancangan pembelajaran cocok untuk program atau
rencana pelaksanaan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Oleh
karena itu, seorang guru harus tahu perkiraan-perkiraan akan
kebutuhan belajar yang dibutuhkan siswa dan dapat dijadikan sebagai
informasi awal untuk menyusun atau merancang persiapan
pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran yang efektif. Salah satu
hal yang menjadi tantangan adalah masalah penerapan kompetensi
pedagogik yang dimiliki guru saat proses pembelajaran. Persoalan ini
dirasakan sulit karena apabila proses pembelajaran tidak sesuai
dengan kompetensi pedagogik yang dimiliki maka pembelajaran tidak
akan membawa perubahan yang baik bagi peserta didik. Kenyataan
saat ini menunjukkan bahwa hasil pembelajaran masih kurang
maksimal karena guru yang kurang jelas menjelaskan pelajaran karena
pemilihan strategi pembelajaran yang kurang sehingga siswa susah
untuk memahami, serta 4 sikap guru yang masih kurang
memperhatikan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran yang dialogis.
Berdasarkan hasil pengamatan penulis ditemukan, bahwa sebagian
siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar berantusias, interaksi
berjalan lancar, siswa dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan dari
guru, tetapi hanya waktu pembelajaran berlangsung. Setelah beberapa
menit siswa sudah melupakan konsep yang baru dipelajari. Hal ini
dapat dilihat dari kegiatan akhir pembelajaran yaitu pada saat
merangkum materi pembelajaran, sebagian siswa sudah melupakan
materi yang baru saja diperoleh. Kondisi belajar siswa seperti ini harus
terus diupayakan untuk diperbaiki. Guru dalam proses belajar
mengajar di sekolah perlu menciptakan suasana belajar yang menarik
dan menyenangkan, dinamis namun terarah dalam mencapai tujuan
pembelajaraan sesuai dengan kompetensi pedagogik yang dimili guru.
Berdasarkan uraian, maka disusunlah Rangkuman materi untuk
mempermudah pembaca dalam mempelajari Materi Pedagogi pada
Daring PPG Tahun 2019 Angkatan 4 ini.
RINGKASAN MODUL 1
PEMBELAJARAN ABAD 21
1. Penilaian Autentik
Penilaian autentik meminta siswa untuk menggunakan proses
yang sesuai dengan isi materi dan keterampilan yang sedang
dipelajari dan digunakan siswa pada dunia nyata. Bentuk
penilaian autentik yang paling sering digunakan adalah daftar
ceklist, skala sikap, daftar periksa peringkat produk, dan rubrik.
2. Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio digunakan untuk menilai produk yang
berwujud seperti prestasi dalam hal analisis, sintaksis, dan
evaluasi. Penilaian portofolio ada dua yaitu : portofolio
tradisional yang berwujud koleksi fisik dari hasil karya siswa dan
portofolio elektronik yang berisi pekerjaan menggunakan karya
digital.
3. Penilaian Tradisional
Penilaian tradisional digunakan untuk
mendemonstrasikan tingkat pengetahuan siswa. Penilaian
tradisional meliputi soal pilihan ganda, mengisi bagian yang
kosong, isian singkat, benar salah, dan isian singkat. Penilaian
tradisional menggunakan standar tes yang sudah ditentukan
sebelumnya untuk mengetahui perkembangan belajar siswa.
Materi sulit:
Untuk Materi yang sulit di dalam modul 1 adalah
menggabungkan penilaian abad 21 apalagi yang mengandung unsur
4C.
RINGKASAN MODUL 2
PENGEMBANGAN PROFESI GURU
Kb 1. Kompetensi Guru
Rumusan kompetensi guru yang dikembangkan di Indonesia
sudah tertuang dalam Undang-undang No.14 tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen pasal 10 ayat (1) kompetensi guru meliputi kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan
kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan
1. Kompetensi Pedogogik
Kompetensi pedagogic merupakan kemampuan guru yang
berkenaan dengan pemahaman terhadap peserta didik dan
pengelolaan pembeajaran mulai dari merencanakan, melaksanakan
sampai dengan mengevaluasi. kompetensi inti pedagogi meliputi; (a)
menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial,
kultural, emosional, dan intelektual, (b) menguasai teori belajar dan
prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik, (c) mengembangkan
kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran/bidang pengembangan
yang diampu, (d) menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik, (e)
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan
pembelajaran, (f) memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik
untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki, (g)
berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta
didik, (h) menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil
belajar, (i) memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk
kepentingan pembelajaran, (j) melakukan tindakan reflektif untuk
peningkatan kualitas pembelajaran.
Berikut Indikator kompetensi pedagogi :
1. Pertama; menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik,
moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual, merupakan
kompetensi inti pertama yang harus dimiliki oleh guru.
2. Kedua; menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran
yang mendidik, merupakan kompetensi inti pedagogi yang
selanjutnya harus dimiliki oleh seorang guru.
3. Ketiga; mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata
pelajaran/bidang studi yang diampu merupakan kompetensi yang
sudah semestinya dikuasai oleh guru.
4. Keempat; kemampuan kompetensi pedagogi berikutnya yaitu
menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik
5. Kelima; memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
kepentingan pembelajaran.
6. Keenam; memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki, kompetensi ini
ditunjukan guru
7. Ketujuh; berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan
peserta didik
8. Kedelapan; menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses serta
hasil belajar.
2. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian merupakan personal yang mencerminkan
kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa menjadi
teladan bagi peserta didik dan berakhak mulia.Kompetensi Inti
Kepribadian Meliputi :
1. bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan
kebudayaan nasional Indonesia,
2. menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia,
dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat,
3. menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa,
arif, dan berwibawa,
4. menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa
bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri, dan
5. menjunjung tinggi kode etik profesi guru
3. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial berkenaan dengan kemampuan pendidik
sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul
secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga
kependidian, orang tua siswa, dan masyarakat sekitar
Untuk Kompetensinya sebagai berikut :
1. Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif
karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik,
latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi
2. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan
sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan
masyarakat
3. Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah republik
indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya
4. Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi
lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain,
4. Kompetensi Professional
Kompetensi professional merupakan kemampuan yang
berkenaan dengan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan
mendalam yang mencakup penguasaan substansi isi materi
pembelajaran, dan substansi keilmuan yang menaungi materi dalam
kurikulum, serta menambah wawasan keilmuan.
Sub Kompetensi Profesional :
1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral,
sosial, kultural, emosional, dan intelektual,
2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang
mendidik,
3. mengembangkan kurikulum
4. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik,
5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
6. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki
7. menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil
belajar,
8. memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan
pembelajaran,
9. melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas
pembelajaran.
RINGKASAN MODUL 3
TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
e. Teori Skema.
Teori skema juga menggunakan urutan umum ke rinci. Teori ini
memandang bahwa proses belajar sebagai perolehan pengetahuan
baru dalam diri seseorang dengan cara mengkaitkannya dengan
struktur kognitif yang sudah ada.
f. Webteaching.
Webteaching yang dikemukakan Norman, merupakan suatu
prosedur menata urutan isi bidang studi yang dikembangkan dengan
menampilkan pentingnya peranan struktur pengetahuan yang telah
dimiliki oleh seseorang, dan struktur isi bidang studi yang akan
dipelajari.
g. Teori Elaborasi.
Teori elaborasi mengintegrasikan sejumlah pengetahuan
tentang strategi penataan isi pelajaran yang sudah ada, untuk
menciptakan model yang komprehensif tentang cara mengorganisasi
pengajaran pada tingkat makro.
1. Konstruksi Pengetahuan
Seperti telah diuraikan pada bab pendahuluan, untuk
memperbaiki Pendidikan terlebih dahulu harus mengetahui
bagaimana manusia belajar dan bagaimana cara mengajarnya.
2. Proses Belajar Menurut Teori Konstruktivistik
Pada bagian ini akan dibahas proses belajar dari pandangan
konstruktivistik, dan dari aspek-aspek si-belajar, peranan guru, sarana
belajar, dan evaluasi belajar. Proses belajar konstruktivistik. Secara
konseptual, proses belajar jika dipandang dari pendekatan kognitif,
bukan sebagai perolehan informasi yang berlangsung satu arah dari
luar ke dalam diri siswa, melainkan sebagai pemberian makna oleh
siswa kepada pengalamannya melalui proses asimilasi dan akomodasi
yang bermuara pada pemutahkiran struktur kognitifnya
Peranan kunci guru dalam interaksi pedidikan adalah pengendalian
yang
meliputi;
1) Menumbuhkan kemandirian dengan menyediakan kesempatan
untuk mengambil keputusan dan bertindak.
2) Menumbuhkan kemampuan mengambil keputusan dan bertindak,
dengan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan siswa.
3) Menyediakan sistem dukungan yang memberikan kemudahan
belajar agar siswa mempunyai peluang optimal untuk berlatih.
menyimpulkan Berdasarkan teori Vygotsky Yuliani (2005: 46) dalam
proses pembelajaran
1. kesempatan yang luas untuk mengembangkan zona
perkembangan proksimalnya dengan belajar dan berkembang.
2. dikaitkan dengan tingkat perkembangan potensialnya dari pada
perkembangan aktualnya.
3. diarahkan pada penggunaan strategi untuk mengembangkan
kemampuan intermentalnya daripada kemampuan
intramentalnya.
4. diberikan kesempatan untuk mengintegrasikan pengetahuan
deklaratif yang telah dipelajarinya dengan pengetahuan
prosedural untuk melakukan tugas-tugas dan memecahkan
masalah
5. Proses Belajar dan pembelajaran tidak sekedar bersifat
transferal tetapi lebih merupakan ko-konstruksi
Kb 4. Teori Belajar Humanistik
1. Pengertian Belajar Menurut Teori Humanistik
Selain teori belajar behavioristik dan teori kognitif, teori belajar
humanistic juga penting untuk dipahami. Menurut teori humanistik,
proses belajar harus dimulai dan ditujukan untuk kepentingan
memanusiakan manusia itu sendiri.
Materi sulit:
Ringkasan Modul 4.
Karakteristik Peserta didik
Kb 3. Gaya Belajar
A. Kekuatan dan persepsi perseptual
Peserta didik memiliki gerbang sensorik (visual, auditori,
jasmani, dan kinestetik) yang mereka lebih suka gunakan dan mana
yang mahir penggunaannya. Bobi de porter (2000) mengemukakan
bahwa gaya belajar visual, auditori dan kinestetik.
Berikut ini merupakan cara yang dapat digunakan untuk membantu
peserta didik memanfaatkan preferensi belajar mereka:
a. Pelajar Auditorial
b. Pelajar Visual
c. Pelajar Kinestik
D. Motivasi
Empat aspek mendasar dari motivasi yang bisa dipertimbangkan para
guru ketika merancang mata pelajaran:
a. Perhatian (attention). Mengembangkan mata pelajaran yang para
peserta didik anggap menarik dan berharga untuk diperhatikan.
b. Relevansi (relevance). Memastikan bahwa pengajaran bermakna dan
sesuai dengan kebutuhan dan tujuan belajar peserta didik.
c. Percaya diri (confidence). Merancang mata pelajaran yang
membangun ekspektasi peserta didik untuk sukses berdasarkan usaha
mereka sendiri.
d. Kepuasan (satisfaction). Menyertakan ganjaran instrinsik dan
ekstrinsik yang peserta didik terima dari pembelajaran.
A. STRATEGI PEMBELAJARAN
Strategi yang akan dijelaskan pada kegiatan belajar ini antara lain: (a)
presentasi, (b) demonstrasi, (c) latihan (drill and practice), (d)
tutorial, dan (e) diskusi.
a. Strategi presentasi : Cara menyampaikan informasi (materi ajar)
kepada peserta didik dengan slide/ceramah.
b. Strategi demonstrasi : Cara menyampaikan informasi (materi
ajar) kepada peserta didik dengan memperlihatkan media
video,praktek langsung dll.
c. Strategi latihan : Cara menyampaikan informasi (materi ajar)
kepada peserta didik dengan memberikan soal – soal
latihan/memberikan problem untuk diselesaikan.
d. Strategi tutorial : Cara menyampaikan informasi (materi ajar)
kepada peserta didik dengan memperkenalkan dan mengajarkan
dari awal sampai akhir materi baru.
e. Startegi diskusi : Cara menyampaikan informasi (materi ajar)
kepada peserta didik aktivitas belajar bertukar ide, gagasan dan
opini antar peserta didik, maupun antara peserta didik dengan
guru.
KB 4 PERENCANAAN PEMBELAJARAN
2. B (BEHAVIOUR)
Behaviour adalah perilaku yang spesifik yang akan dimunculkan
oleh peserta
didik setelah selesai memperoleh pengalaman belajar dalam pelajaran
tersebut.
Perilaku ini terdiri dari atas dua bagian penting, yaitu: kata kerja dan
obyek. Kata
kerja menunjukkan kemampuan minimal (standart performance)
bagaimana peserta
didik menunjukkan sesuatu, seperti: menjelaskan, menunjukkan,
menganalisis,
mengkikir, mengebor dlsb. Objek (standart content) menunjukkan apa
yang akan
dilakukan peserta didik, misalnya definisi hukum kirchoff 1, terjadinya
fotosintesis,
prosedur mengkikir, dlsb. Komponen perilaku dalam indikator
pencapaian
kompetensi dan tujuan pembelajaran adalah tulang punggung RPP
secara
keseluruhan. Tanpa perilaku yang jelas, komponen yang lain menjadi
tidak bermakna.
Bila contoh kata kerja dan obyek di atas disatukan dalam bentuk
perilaku dan obyek,
akan tersusun sebagai berikut:
1) menjelaskan hukum kirchoff 1
2) menganalisis terjadinya fotosintesis pada tumbuhan,
3) menjelaskan prosedur mengkikir, dlsb
3. C (CONDITION)
Condition atau kondisi berarti batasan yang dikenakan kepada
peserta didik atau alat/peralatan yang digunakan peserta didik pada
saat dilakukan penilaian. Kondisi itu bukan keadaan pada saat peserta
didik belajar.
Indikator dan tujuan pembelajaran mempunyai komponen peserta
didik dan perilaku
seperti kebanyakan digunakan orang seharusnya mengandung
komponen yang
memberikan petunjuk kepada pengembang tes tentang kondisi atau
dalam keadaan
bagaimana peserta didik diharapkan mendemonstrasikan perilaku
yang dikehendaki
pada saat dilakukan penilaian. Misalnya:
1) Diberikan tiga rumus menghitung rata-rata skor,......
2) Dengan kalkulator,....
3) Setelah pembelajaran,..
4. D (DEGREE)
Degree adalah tingkat keberhasilan peserta didik dalam
mencapai perilaku tsb. Dalam perumusan indikator dan tujuan
pembelajaran telah tercakup unsur peserta didik, perilaku, dan
kondisi. Tetapi, sebagai suatu indikator pencapaian kompetensi dan
tujuan pembelajaran yang dapat dijadikan petunjuk dalam
menilai keberhasilan dalam mencapai perilaku yang terdapat di
dalamnya, masih
diperlukan jawaban terhadap pertanyaan berikut: “seberapa baik
peserta didik
diharapkan menampilkan perilaku tsb? Untuk itu, diperlukan satu
komponen terakhir yang harus ada dalam indikator pencapaian
kompetensi dan tujuan pembelajaran, yaitu komponen Degree (D)
2. Penilaian
Penilaian adalah proses memberikan atau menentukan bentuk
kualitatif kepada atribut atau karakteristik seseorang, kelompok, atau
objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu. Bentuk Penilaian :
tes unjuk kerja (performance test), observasi, tes tertulis, tes lisan,
penugasan, portofolio, wawancara, tes inventori, jurnal, penilaian diri,
dan penilaian antar teman.
3. Tes
Tes adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis untuk
mengukur karakteristik orang atau obyek tertentu dengan ketentuan
atau cara yang sudah ditentukan.
Secara umum tes dapat dipilahkan kedalam bentuk tes penampilan
atau unjuk kerja (performance test), tes lisan, dan tes tulis.
4. Evaluasi
Evaluasi merupakan salah satu komponen yang penting dalam
pembelajaran, karena dari evaluasi akan diketahui tingkat
keberhasilan belajar siswa dan tercapai atau tidaknya tujuan
pembelajaran. Evaluasi hasil belajar adalah keseluruhan kegiatan
pengukuran (pengumpulan data dan informasi), pengolahan,
penafsiran dan pertimbangan untuk membuat keputusan tentang
tingkat hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah melakukan
kegiatan belajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang
telah ditetapkan.
Tujuan evaluasi pada hakekatnya adalah untuk memperoleh
informasi yang tepat, terkini dan objektif terkait dengan
penyelenggaraan suatu program yang dengan informasi tersebut dapat
diambil suatu keputusan.
Esensial:
Penilaian hasil belajar merupakan serangkaian kegiatan guru
dalam memberikan nilai kepada siswa yang bisa diukur melalui dengan
cara melakkan serangkaian tes.
Materi sulit:
Menelaah tes analisis empiris serta Analisis karakteristik butir
soal mencakup analisis parameter kuantitatif dan kualitatif butir soal.