Anda di halaman 1dari 29

HALAMAN JUDUL

<JUDUL PENELITIAN TINDAKAN KELAS>

untuk memenuhi salah satu tugas akhir program PPG SD


pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

oleh
<Nama Mahasiswa>
NPM <Nomor Pokok Mahasiswa>

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU SD S1 PGSD


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
<Tahun>

i
ABSTRAK

<Nama akhir, nama depan dan tengah mahasiswa >. <Tahun>. <Judul PTK>.
Program Studi S1 PGSD FKIP Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Dosen
pembimbing <nama lengkap dosen pembimbing disertai gelar>

Kata kunci : <kata kunci 1>, <kata kunci 2>, <kata kunci 3>, <kata kunci 4>, dst

<Paragraf pertama berisi maksud penulisan PTK. Tuliskan pada bagian


ini tujuan penelitian dari PTK yang dibuat. Latar belakang secara singkat dapat
dituliskan pada paragraf pertama ini.>
<Paragraf kedua berisi cara atau metode penelitian yang dilakukan. Hal-
hal yang dikemukakan pada bagian ini meliputi jenis penelitian, variabel
penelitian, teknik pengumpulan data, analisis data dan hal-hal lain sesuai dengan
metode penelitian yang digunakan.>
<Paragraf ketiga berisi hasil penelitian yang telah diperoleh. Hasil
penelitian yang dikemukakan pada bagian ini harus sesuai dengan variabel
penelitian yang diteliti ataupun sesuai dengan tujuan penelitian.>
<Paragraf keempat berisi saran berkaitan dengan hasil penelitian yang
telah diperoleh.>

ii
LEMBAR PENGESAHAN

<JUDUL PTK>

oleh
<Nama Mahasiswa>
NPM <Nomor Pokok Mahasiswa>

Penelitian Tindakan Kelas ini telah disetujui dan diuji oleh Dosen Pembimbing
Program Studi S1 PGSD FKIP UKSW
Salatiga, <tanggal> <bulan> <tahun>

<Nama Dosen Pembimbing I>


………………………….

< Nama Dosen Pembimbing I I>


…………………………..

Mengesahkan,

<Nama Dekan FKIP> <Nama Kaprogdi PGSD>


Dekan FKIP UKSW Kaprogdi S1 PGSD

iii
SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini saya,


Nama : <Nama Lengkap Mahasiswa>
Tempat, tanggal lahir : <Tempat>, <tanggal> <bulan> <tahun kelahiran>
NIM : <nomor induk mahasiswa>
Program Studi : S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Kristen
Satya Wacana, Salatiga
menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul
”<Judul PTK>”
adalah benar-benar karya saya sendiri dan bukan hasil karya tulis orang lain.
Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau
dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Demikian surat pernyataan ini saya buat, dan apabila dikemudian hari
terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi
akademik apapun.

Salatiga, <tanggal> <bulan> <tahun>


Yang membuat pernyataan,

Meterai
Rp.6.000,00

<Nama Lengkap Mahasiswa>


NPM <nomor pokok mahasiswa>

iv
LEMBAR MOTTO DAN PERSEMBAHAN

<Bagian ini berisi motto yang menjadi inspirasi, pemberi semangat,


pandangan hidup dari peneliti. Selain itu, pada bagian ini dapat dinyatakan
persembahan tertuju kepada pihak-pihak yang berharga bagi penulis. Halaman ini
hanya bersifat opsional. Halaman ini boleh dihapus karena tidak wajib harus ada.>

v
KATA PENGANTAR

<Paragraf pertama dari kata pengantar berisi ungkapan puji syukur,


maksud dan tujuan penulisan.>
<Paragraf kedua berisi ucapan terima kasih dan penghargaan kepada
orang-orang, lembaga, atau lainnya yang terlibat langsung dalam penulisan dan
penelitian tindakan kelas.>

Salatiga, <tanggal> <bulan> <tahun>

Penulis

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN...................................Error! Bookmark not defined.
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... iii
SURAT PERNYATAAN....................................................................................... iv
LEMBAR MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................ v
KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi
DAFTAR ISI......................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL.................................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
1.2. Permasalahan Penelitian........................................................................... 2
1.3. Cara Pemecahan Masalah......................................................................... 2
1.4. Rumusan Masalah .................................................................................... 3
1.5. Tujuan dan Manfaat Penelitian................................................................. 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................................................... 5
2.1. Kajian Teori.............................................................................................. 5
2.2. Kajian Hasil-hasil Penelitian yang Relevan ............................................. 6
2.3. Kerangka Berpikir .................................................................................... 6
2.4. Hipotesis Tindakan................................................................................... 7
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................ 8
3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian ............................................. 8
3.2. Variabel yang akan Diteliti....................................................................... 8
3.3. Rencana Tindakan .................................................................................... 8
3.4. Data dan Cara Pengumpulannya .............................................................. 9
3.5. Indikator Kinerja .................................................................................... 10
3.6. Analisis Data .......................................................................................... 10
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................................... 11

vii
viii

4.1. Pelaksanaan Tindakan ............................................................................ 11


4.2. Hasil Analisis Data ................................................................................. 12
4.3. Pembahasan ............................................................................................ 13
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 15
5.1. Kesimpulan............................................................................................. 15
5.2. Saran ....................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 18
LAMPIRAN.......................................................................................................... 19
DAFTAR TABEL

Tabel <no.tabel> ........................................................................................ <hal>

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar <no.gambar> ................................................................................ <hal>

x
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah


<Dalam latar belakang permasalahan diuraikan urgensi penanganan
permasalahan yang diajukan itu melalui PTK. Untuk itu, harus ditunjuk kan fakta
– fakta yang mendukung, baik yang berasal dari pengamatan mahasiswa yang
juga guru selama ini maupun dari kajian pustaka. Dukungan beberapa hasil
penelitian–penelitian terdahulu (apabila ada) juga akan lebih mengokohkan
argumentasi mengenai urgensi serta signifikansi permasalahan yang akan
ditangani melalui PTK yang diusulkan. Karakteristik khas PTK yang berbeda dari
penelitian formal hendaknya tercermin dalam uraian di bagian ini. Untuk itu
beberapa hal berikut ini perlu dimasukkan dalam latar belakang masalah.>
<Menuliskan kenyataan yang ada (kondisi awal); Kondisi awal sesuai
dengan permasalahan yang diteliti; Contoh: ”Permasalahan pokok, misalnya hasil
belajar matematika peserta didik kelas V rendah” diuraikan berdasarkan fakta
rendahnya itu dibuktikan dari mana, berapa rata-rata nilai ulangan harian, berapa
banyak peserta didik yang belum tuntas, ’siapa” saja yang belum tuntas, dan
sebagainya (sesuai data riel dari SD tersebut). Kemudian menetapkan masalah
pokok yaitu yang mengandung kondisi awal dari subyek yang diteliti. Selain itu
menuliskan masalah lain yaitu masalah yang mengandung kondisi awal dari
mahasiswa sebagai peneliti yaitu permasalahan yang menyelimuti mahasiswa
sebagai guru/peneliti: misalnya selama ini belum memanfaatkan alat peraga
tertentu dalam pembelajaran matematika; berdasarkan fakta bila belum
menggunakan alat peraga, menggunakan cara apa.>
<Menuliskan harapan yang dituju (kondisi akhir), yaitu kondisi
setelah dilakukan penelitian. Harapan yang dituju (kondisi akhir) dapat berupa
kondisi akhir yang diteliti atau bagi subyek penelitian (peserta didik/guru/kepsek),
maupun kondisi akhir peneliti. Kondisi akhir yang diteliti (peserta didik),
misalnya meningkatnya hasil belajar matematika pada operasi hitung bilangan

1
2

pecahan. Berapa nilai rata-rata ulangan harian yang diharapkan setelah penelitian,
mengapa perlu ditingkatkan. Kondisi akhir peneliti (guru), misalnya memperbaiki
proses pembelajaran dengan memanfaatkan penggunaan alat peraga tertentu.>

1.2.Permasalahan Penelitian
<Menulis masalah yaitu kesenjangan antara kenyataan dan harapan;
Kesenjangan yang dimaksud adalah 1) kesenjangan antara kondisi awal dan
kondisi akhir masalah pokok dari subyek penelitian, 2): kesenjangan antara
kondisi awal dan kondisi akhir masalah lain dari peneliti. Menulis masalah yang
dihadapi yaitu adanya kesenjangan antara harapan (kondisi akhir) dengan
kenyataan (kondisi awal): Masalah yang diteliti, nilai ulangan kenyataan (kondisi
awal)-nya masih rendah, harapan (kondisi akhir)-nya meningkat; Masalah
peneliti, kondisi awal pembelajarannya belum memanfaatkan alat peraga, harapan
(kondisi akhir)-nya menggunakan alat peraga.>
<Permasalahan yang diusulkan untuk ditangani melalui PTK itu
dijabarkan secara lebih rinci dalam bagian ini. Masalah hendaknya benar-benar di
angkat dari masalah keseharian di sekolah yang memang layak dan perlu
diselesaikan melalui PTK. Sebaliknya permasalahan yang dimaksud seyogyanya
bukan permasalahan yang secara teknis metodologis di luar jangkauan PTK.
Uraian permasalahan yang ada hendaknya didahului oleh identifikasi masalah,
yang dilanjutkan dengan analisis masalah serta diikuti dengan refleksi awal
sehingga gambaran permasalahan yang perlu di tangani itu nampak menjadi
perumusan masalah.>

1.3.Cara Pemecahan Masalah


<Bbagian ini dikemukakan cara yang diajukan untuk memecahkan
masalah yang dihadapi. Alternatif pemecahan yang diajukan hendaknya
mempunyai landasan konseptual yang mantap yang bertolak dari hasil analisis
masalah. Di samping itu, juga harus terbayangkan kemungkinan kemanfaatan
hasil pemecahan masalah dalam rangka pembenahan dan/atau peningkatan
implementasi program pembelajaran dan/atau berbagai program sekolah
3

lainnya.Juga harus dicermati artikulasi kemanfaatan PTK berbeda dari


kemanfaatan penelitian formal.>
<Uraian tentang cara pemecahan masalah perlu adanya: identifikasi
masalah, pembatasan masalah dan perlu adanya solusi. Pada saat melakukan
identifikasi masalah, mahasiswa sudah harus mengkaji berbagai literatur yang
relevan. Identifikasi Masalah pada umumnya berupa pertanyaan, banyaknya
pertanyaan selalu lebih dari satu sehingga banyaknya pertanyaan lebih banyak
dari banyaknya rumusan masalah. Penggunaan kalimat tanya dimulai dari yang
komplek (holistik) sampai yang spesifik (atomistik). Kalimat tanya tersebut tidak
harus dijawab, karena hanya sebagai identifikasi masalah; Kalimat tanya tersebut
harus mengacu/ mengandung variabel pada masalah pokok (Y). >
<Pembatasan Masalah diperlukan adanya pembatasan masalah agar
penelitian lebih terfokus; Langkah awal, membatasi banyaknya variabel yang
diteliti, variabel apa saja. Membatasi atau menjelaskan variabel terikat, misalnya
untuk peserta didik mana, kelas berapa, semester kapan, tahun kapan, materi apa
dan sebagainya. Membatasi atau menjelaskan variabel bebas (X), misalnya, alat
peraganya apa, apa yang dilakukan, siapa yang melakukan, kapan tindakan itu
akan dilakukan.>

1.4.Rumusan Masalah
<Rumusan masalah dikembangkan dari identifikasi dan pembatasan
masalah; Umumnya berbentuk kalimat tanya. Kalimat tanya pada rumusan
masalah lebih terinci karena telah melalui identifikasi dan pembatasan masalah.
kalimat tanya yang diajukan mengacu ke variabel pada masalah pokok (Y) dan
variabel pada masalah lain yang diteliti (X). Kalimat tanya pada rumusan masalah
kelak harus terjawab setelah pelaksanaan tindakan. Kualitas penelitian sangat
dipengaruhi oleh kualitas jawaban bukan hanya banyaknya rumusan masalah.
Rumusan masalah akan dipakai sebagai dasar untuk penentuan teori yang akan
digunakan; Selain itu juga sebagai arah dalam menentukan judul penelitian,
sebagai arah dalam menentukan metode penelitian dan sebagai arah dalam
menentukan jenis penelitian.>
4

1.5.Tujuan dan Manfaat Penelitian


<Tujuan PTK hendaknya dirumuskan secara jelas.paparkan sasaran antara
dan akhir tindakan perbaikan.perumusan tujuan harus konsisten dengan hakekat
permasalahan yang dikemukakan dalam bagian–bagian sebelumnya. Dengan
sendirinya, artikulasi tujuan PTK berbeda dari tujuan formal. Sebagai contoh
dapat dikemukakan PTK di bidang IPA yang bertujuan meningkatkan prestasi
peserta didik dalam mata pelajaran IPA melalaui penerapan strategi PBM yang
baru, pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar mengajar dan sebagainya.
Pengujian dan/atau pengembangan strategi PBM baru bukan merupakan rumusan
tujuan PTK. Selanjutnya ketercapaian tujuan hendaknya dapat diverfikasi secara
obyektif.Syukur apabila juga dapat dikuantifikasikan.>
<Selain tujuan PTK, juga perlu diuraikan kemungkinan kemanfaatan
penelitian. Dalam hubungan ini, perlu dipaparkan secara spesifik keuntungan–
keuntungan yang dijanjikan, khususnya bagi peserta didik sebagai pewaris
langsung (direct beneficiaries) hasil PTK, di samping bagi guru pelaksana PTK,
bagi rekan-rekan guru lainnya serta bagi para dosen LPTK sebagai pendidik guru.
Berbeda dari konteks penelitian formal, kemanfaatan bagi pengembangan ilmu.
Teknologi dan seni tidak merupakan prioritas dalam konteks PTK, meskipun
kemungkinan kehadirannya tidak ditolak.>
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1.Kajian Teori
<Pada kajian teori dipaparkan landasan substantif dalam arti teoritik
dan/atau metodologik yang dipergunakan peneliti dalam menentukan alternatif
yang akan diimplementasikan. Tinjauan pustaka berisi falsafah dasar, teori,
konsep dan prosedur yang sangat erat kaitannya dengan ruang lingkup penelitian
yang akan dilakukan. Teori-teori yang diambil harus relevan dengan: (1)
permasalahan dilihat dari isinya, dan (2) variabel yang diteliti dilihat dari
judul/sub judul yang ditulis pada kajian teori. Tinjauan pustaka diambil dari teori-
teori yang terbaru dan dari berbagai aliran; untuk setiap variabel diusahakan
minimal 5 sumber. Penyebutan nama atau mengutip teori saja tidaklah cukup.
Selain hakikat, prinsip-prinsip teori itu perlu diuraikan, termasuk pendekatan dan
metode kerja teori itu. Namun, teori apapun yang digunakan harus dipertanggung-
jawabkan melalui kajian sejumlah pustaka yang juga memuat hasil penelitian
dalam lingkup topik penelitian yang menggunakan teori terpilih ataupun yang
menggunakan teori yang berbeda. Teori itu dikaji secara kronologis, dari yang
lama sampai dengan yang mutakhir untuk menunjukkan kemajuan hasil penelitian
sejalan dengan perkembangan teori. Variabel-variabel pembangun topik penelitian
juga perlu diterangkan menurut pandangan teori yang dipilih itu. Untuk itu
landasan teori merupakan pemaparan konsep, prinsip dan prosedur berdasar pada
pendapat orang lain kemudian dilakukan kajian, pada akhirnya dipaparkan
menurut sudut pandang penulis dengan disertai dimensi/aspek,
indikator/deskriptor dan cara mengukurnya.>
<Untuk keperluan itu, dalam bagian ini setiap variabel diuraikan kajian
saudara (terhadap kutipan sekitar 5 sumber) yang meliputi penelaahan, analisis,
perbandingan, yang dilanjutkan dengan ulasan teoritik atau komentar dan diakhiri
simpulan untuk kepentingan (sebagai ide) saudara. Uraikan variabel tindakan (X)
secara teoritis (hasil kajian saudara tersebut) mengenai: definisi/hakikat,

5
6

pentingnya tindakan itu dalam kerangka pemecahan masalah demi variabel Y, dan
yang paling penting sintaks atau penerapan tindakan dalam pembelajaran berdasar
teori atau pendapat ahli, kemudian susunlah menjadi ide saudara sendiri; sama
halnya untuk variabel dampak (Y) tentang definisi/hakikat, pentingya dalam
pembelajaran, faktor-faktor yang mempengaruhi termasuk X, dan bagaimana
pengukurannya. Hasil kajian ini sangat penting karena menjadi dasar penyusunan
definisi operasional, penyusunan kisi-kisi pengukuran dan penyusunan instrumen
pengumpul data, penyusunan RPP, rencana tindakan, pelaksanaan dan
seterusnya.>
<Dengan kajian tentang teori, hakikat topik penelitian menjadi jelas.
Variabel, masalah, dan tujuannya tergambarkan secara operasional. Data pun
dapat teridentifikasi, sedangkan lahan pengambilan data dapat ditentukan. Dengan
demikian, teknik pengumpulan, pengolahan, dan analisis data dapat dirancang.
Jadi, kerangka teoritis tidak hanya melandasi identifikasi sasaran, tetapi juga
melandasi metode penelitian. >

2.2.Kajian Hasil-hasil Penelitian yang Relevan


<Penelitian yang telah ada/dilakukan sebelumnya, relevan dengan
permasalahan dan variabel yang diteliti perlu dikaji untuk menghindari duplikasi.
Lengkapilah referensi hasil penelitian yang berasal dari jurnal dan atau laporan
penelitian yang relevan dengan permasalahan dan variabel yang saudara teliti.
Kajian ini menjadi dasar ulasan penelitian-penelitian yang berkaitan dengan teori
yang saudara gunakan sebagai landasan. Argumentasi logis dan teoretik
diperlukan bukan hanya untuk membuat ulasan, tetapi juga untuk menyusun
kerangka teori/konseptual. Dari sini akan nampak celah atau kesempatan yang
membedakan penelitian kita dan penelitian sebelumnya/lainnya. Kajian ini juga
akan menjadi dasar ulasan/pembahasan hasil penelitian saudara kelak. >

2.3.Kerangka Berpikir
<Dalam kerangka teori/pikir, uraikan rasional mengapa jika guru
melakukan tindakan (variabel X), terjadi perbaikan/peningkatan variabel Y;
variabel dicantumkan sebatas yang diteliti dan dapat dikutip dari lima atau lebih
7

karya tulis/bacaan. Kerangka teori sebaiknya menggunakan acuan yang


berhubungan dengan permasalahan yang diteliti dan acuan-acuan yang berupa
hasil penelitian terdahulu. Semakin banyak sumber bacaan, semakin baik, dengan
jumlah minimal 10 (sepuluh) sumber, baik dari teks book atau sumber lain
misalnya jurnal, artikel dari majalah, Koran, internet dan lain-lain.>
<Kerangka pemikiran yang berisi penjelasan teoritik digunakan untuk
mendiagnosis masalah. Dari diagnosis ini, kemudian dilanjutkan dengan
memodelkan penelitian yang saudara buat. Di sini terkandung teori dasar dan
referensi penelitian terdahulu. Kerangka pemikiran bisa juga dibantu dengan
menampilkan bagan yang akan membantu mempermudah pembaca mengetahui
arah penelitian dan bagi peneliti bisa sebagai petunjuk penguraian variabel dan
indikator instrument penelitian.>
<Pada akhir kerangka teori penulis menyusun model teori dengan
memberi keterangan. Model teori dimaksud merupakan kerangka pemikiran
penulis dalam penelitian yang sedang dilakukan. Kerangka itu dapat berupa
kerangka dari ahli yang sudah ada, maupun kerangka yang berdasarkan teori-teori
pendukung yang ada. Dari kerangka teori yang sudah disajikan dalam sebuah
skema, harus dijabarkan jika dianggap perlu memberikan batasan-batasan, maka
asumsi-asumsi harus dicantumkan.>

2.4.Hipotesis Tindakan
<Hipotesis diturunkan dari kerangka pemikiran. Berdasarkan rumusan
masalah penelitian, tinjauan pustaka, dan kerangka pemikiran, maka dapat
diturunkan hipotesis atau dugaan. Hipotesis berisi hipotesis tindakan, bukan
hipotesis statistik maupun hipotesis penelitian; Dengan demikian merupakan
jawaban sementara berdasarkan pada kajian teori dan kerangka berpikir; Selain
itu hipotesis menjawab rumusan masalah yang diajukan, dan merupakan hipotesis
tindakan bukannya hipotesis penelitian. >
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1.Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian


<Pada bagian setting penelitian dan karakteristik subjek ini disebutkan di
mana penelitian tersebut akan dilakukan, di kelas berapa dan bagaimana
karakteristik dari kelas tersebut seperti komposisi peserta didik pria dan wanita,
latar belakang sosial ekonomi yang mungkin relevan dengan permasalahan,
tingkat kemampuan dan lain sebagainya. Aspek substantive permasalahan, juga
dikemukakan pada bagian ini.>

3.2.Variabel yang akan Diteliti


<Pada bagian variabel yang akan diselidiki ditentukan variabel-variabel
penelitian yang dijadikan titik-titik incar untuk menjawab permasalahan yang
dihadapi.Sebutkan variabel apa saja yang akan saudara teliti, kemudian
berdasarkan hasil kajian teori saudara sebulumnya, buatlah rumuskan tiap variabel
dalam definisi operasionalnya, jelaskan apa saja dimensi/aspeknya, indikator serta
deskriptor setiap dimensi/aspeknya serta wujudkanlah dalam tabel/kisi-kisi dan
beri penjelasan secukupnya.>

3.3.Rencana Tindakan
<Pada bagian rencana tindakan ini digambarkan rencana tindakan yang
akan dilakukan untuk meningkatkan pembelajaran, seperti: 1) Perencanaan, yaitu
persiapan yang dilakukan sehubungan dengan PTK yang akan saudara lakukan
berdasarkan definisi operasional dan kisi-kisi variabel tindakan seperti yang
saudara paparkan di atas; Pembuatan skenario pembelajaran (RPP) satu KD
dengan minimal 4 kali pertemuan tatap muka (penyajian materi dengan
menerapkan tindakan yang saudara tawarkan, penilaian hasil belajar peserta didik,
analisis hasil penilaian, dan tindak lanjut yang dapat berupa pengajaran remedial
dan atau pengayaan), pengadaan alat–alat dalam rangka implementasi PTK, dan

8
9

lain–lain yang terkait bdengan pelaksanaan tindakan perbaikan yang perlu


ditetapkan sebelumnya dengan diuraikan alternative–alternative solusi yang akan
dicobakan dalam rangka perbaikan masalah; 2) Implementasi Tindakan yaitu
deskripsi tindakan yang akan dilakukan. Skenario kerja tindakan perbaikan dan
prosedur tindakan yang spesifik sesuai teori yang akan diterapkan; 3) Observasi
dan Interpretasi yaitu uraian tentang prosedur perekaman/observasi dan penafsiran
data mengenai proses implementasi tindakan perbaikan yang saudara rancang dan
produk dari tindakan dan 4). Analisis dan Refleksi yaitu uraian tentang prosedur
analisis terhadap hasil pemantauan dan refleksi berkenaan dengan proses dan
dampak tindakan perbaikan yang akan digelar, personel yang akan dilibatkan serta
kriteria dan rencana bagi tindakan daur berikutnya.>

3.4.Data dan Cara Pengumpulannya


<Pada bagian data dan cara pengumpulannya ini ditunjukkan dengan jelas
setiap variabel jenis data apa saja yang akan dikumpulkan yang berkenaan dengan
baik proses maupun dampak tindakan perbaikan yang di gelar, yang akan
digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan atau kekurang-berhasilan
tindakan perbaikan pembelajaran yang dicobakan. Format data setiap variabel
dapat bersifat kualitatif, kuantitatif, atau kombinasi keduanya, jelaskan yang mana
yang akan saudara pakai.>
<Akhirnya semua teknologi pengumpulan data yang digunakan harus
mendapat penilaian kelaikan yang cermat dalam konteks PTK yang khas itu.
Validasi diperlukan agar diperoleh data yang valid. Validitas yang akan digunakan
perlu disesuaikan dengan data yang akan dikumpulkan. Untuk data kuantitatif
(berbentuk angka) umumnya yang divalidasi instrumennya. Validitas yang
digunakan, validitas teoretik maupun validitas empirik. Untuk itu diperlukan kisi-
kisi agar terpenuhinya validitas teoretik. Data kualitatif (misalnya observasi,
wawancara), dapat divalidasi melalui triangulasi: triangulasi sumber, data berasal
dari beberapa sumber. Atau triangulasi metode, data berasal dari beberapa
metode. Tentukan teknik manakah yang akan saudara pakai untuk setiap variabel
penelitian saudara, kemudian beri penjelasan tentang alasan saudara memilihnya
serta langkah-langkah implementasi yang akan saudara tempuh.>
10

3.5.Indikator Kinerja
<Pada bagaian Indikator kinerja ini tolak ukur keberhasilan tindakan
perbaikan yang akan dipakai, ditetapkan secara eksplisit sehingga memudahkan
verifikasinya; jika bertujuan mengurangi kesalahan konsep peserta didik,
misalnya, perlu ditetapkan kriteria keberhasilan dalam bentuk pengurangan
(jumlah jenis dan atau tingkat kegawatan) miskonsepsi yang tertampilkan yang
patut diduga sebagai dampak dari implementasi tindakan perbaikan yang
dimaksud.>

3.6.Analisis Data
<Analisis data yang akan digunakan sesuai dengan metode dan jenis data
yang dikumpulkan untuk setiap variabel. Pada PTK, data yang dikumpulkan
dapat berbentuk kuantitatif maupun kualitatif. Pada PTK tidak harus
menggunakan uji statistik, tetapi bisa saja cukup dengan deskriptif. Data
kuantitatif menggunakan analisis diskriptif komparatif yaitu membandingkan
misalnya nilai tes kondisi awal, nilai tes setelah siklus 1 dan nilai tes setelah
siklus 2. Data kualitatif hasil pengamatan menggunakan analisis diskriptif
kualitatif berdasarkan hasil observasi dan hasil wawancara dipakai untuk
validasinya; jelaskan rencana analisis data yang akan saudara lakukan untuk tiap-
tiap siklus.>
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1.Pelaksanaan Tindakan
<Pada bagian ini sistematika sajiannya dapat dibuat sebagai berikut:
kondisi awal; siklus I; siklus II; siklus III (jika ada) dan pembahasan antar siklus.
Kondisi awal deskripsikan fakta dari permasalahan atau kondisi variabel yang ada
sebelum dilakukan penelitian, Misalnya: nilai KKM yang dicapai, aspek
ketrampilan sosial yang ada, tingkat keberanian bertanya peserta didik,
miskonsepsi, dan sejenisnya.>
<Masing-masing siklus dapat disajikan urutan sebagai berikut:
a) Rencana tindakan (deskripsikan skenario pembelajaran),
b) Pelaksanaan tindakan (deskripsi hasil observasi proses pelaksanaan pembel-
ajaran secara rinci dari dari awal sampai akhir setiap pertemuan) tiap tatap
muka/pertemuan yang diikuti refleksi hasil pengamatan gurna perbaikan tatap
muka/pertemuan dan atau siklus berikutnya;
c) Hasil Tindakan (sajikan/deskripsikan hasil analisis data dari observasi proses,
hasil test, dan angket)
d) Hasil Belajar peserta didik aspek kognitif
e) Hasil Belajar peserta didik apek ketrampilan sosial (keberanian peserta didik
dalam bertanya, berpendapat dan berargumentasi)
f) Efektifitas cara pembelajaran menurut peserta didik dan seterusnya
g) Refleksi (deskripsikan hasil analisis tindakan dan bandingkan dengan
indikator kinerja yang telah ditetapkan). Deskripsi ini merupakan sajian
analisis kritis terhadap indikator kinerja dibandingkan hasil tindakan serta
pengembangan konsep teoritis dan rencana tindak lanjut yang diperlukan.
Siklus II dan selanjutnya dilakukan seperti siklus I kemudian dilanjutkan
pembahasan antar siklus.>

11
12

4.2.Hasil Analisis Data


<Data yang telah dikumpulkan baik data tahap perencanaan, pelaksanaan
tindakan, pengamatan, maupun refleksi dianalisis sesuai dengan rumusan masalah
yang telah ditetapkan. Hasil analisis data ini dipaparkan sebagai hasil PTK. Hal-
hal yang perlu diperhatikan pada proses analisis hasil PTK: Data PTK pada
dasarnya dikumpulkan oleh guru yang berperan sebagai peneliti dan pengajar, dan
jika perlu dapat dibantu oleh teman sejawat. Data tersebut lebih banyak bersifat
kualitatif, meski ada juga yang berupa data kuantitatif. Analisis data adalah upaya
yang dilakukan oleh guru yang berperan sebagai peneliti untuk merangkum secara
akurat data yang telah dikumpulkan dalam bentuk yang dapat dipercaya dan
benar. Sehubungan denganitu, maka analisis data dilakukan dengan cara memilih,
memilah, mengelompokkan, data yang ada, merangkumnya, kemudian
menyajikan dalam bentuk yang mudah dibaca atau dipahami. Penyajian hasil
analisis data kualitatif dapat dibuat dalam bentuk uraian singkat, bagan alur, atau
tabel sesuai dengan hakikat data yang dianalisis. >
<Data kuantitatif dianalisis dengan statistik deskriptif untuk menemukan
persentase, dan nilai rata-rata. Penyajian hasil analisis dapat dilakukan dengan
membuat tabel distribusi atau grafik. Interpretasi data adalah upaya peneliti untuk
menemukan makna dari data yang dikumpulkan untuk menjawab pertanyaan
penelitian. Interpretasi ini pada gilirannya akan menjadi temuan penelitian.
Analisis yang akurat dan cara penyajian yang tepat akan memungkinkan
tafsiran/interpretasi hasil penelitian yang akurat dan valid itu. Oleh karena itu,
guru harus sangat berhati-hati dalam melakukan analisis. Kekurang-akuratan
dapat diminimalkan dengan melakukan “cross check” dengan sumber data atau
dengan data lain yang sejenis. Agar mampu melakukan analisis data, guru harus
banyak melakukan latihan dan bekerja dalam kelompok.>
<Sajikan hasil PTK sewajarnya secara sistematis. Jika data terlalu banyak,
adakalanya perlu selektif dalam menyajikannya. Dengan pertimbangan yang
masak, rancanglah tabel, grafik, gambar atau alat penolong lain untuk
memperjelas dan mempersingkat uraian yang harus diberikan. Jangan
memberikan informasi berulang, misalnya dalam bentuk tabel dan gambar. Tabel
dan gambar perlu disebut dalam teks dan letaknya tidak berjauhan dari teks yang
13

bersangkutan. Hindari pengulangan informasi yang sudah ada dalam ilustrasi


secara panjang lebar. Tafsirkan hasil yang diperoleh dengan memperhatikan dan
menyesuaikannya dengan masalah dalam Pendahuluan atau hipotesis yang
diungkapkan dalam kajian Pustaka.>

4.3.Pembahasan
<Setelah penulisan hasil penelitian, perlu dibuat pembahasan berdasarkan
kajian teori serta hasil-hasil penelitian yang relevan sebagai pijakkan membuat
kesimpulan dan rumusan saran. Dengan begitu kita telah memiliki sejumlah
gagasan yang siap dikembangkan dalam pembahasan. Pengembangan gagasan ini
disebut argumen. Kita harus membandingkan dengan hasil-hasil penelitian
terdahulu, kemudian membuat pertimbangan teoretisnya. Dengan demikian,
pembahasan merupakan kumpulan argumen mengenai relevansi, manfaat, dan
kemungkinan atau keterbatasan penelitian. Pembahasan merupakan bagian tempat
seseorang paling bebas berekspresi. Pendapat orang yang sudah diringkas dalam
Pendahuluan atau Tinjauan Pustaka tidak perlu diulang lagi, tetapi diacu saja
seperlunya. Bentangkan arti temuan serta jelaskan bagaimana simpulan baru itu
memperluas cakrawala ilmu dan teknologi. Bila perlu berikan implikasi penerapan
temuan baru tadi dan tunjukkan segi-segi lain yang perlu diteliti lebih lanjut.
Akhiri pembahasan secara positif, tegas, dan kuat.>
<Unsur-unsur yang dapat dituliskan dalam berargumen dan
menyampaikan implikasi dari temuan, yaitu:
1) Nyatakan situasi yang ditemukan dalam penelitian: bisa memuaskan atau
tidak memuaskan. Misalnya: guru kelas SD belum memenuhi standar
minimal kompetensi untuk mengajarkan sains.
2) Nyatakan kemungkinan penyebab situasi itu. Jika ada situasi, mestinya ada
penyebab, dan mestinya ada hubungan logis antara situasi dan penyebab, bila
tidak, yang dianggap penyebab bukanlah penyebab yang sesungguhnya.
Dalam contoh di atas, yang dianggap logis kurangnya kompetensi untuk
menangani mata pelajaran sains ialah kurang cermatnya rekruitmen dalam
menyeleksi calon guru, atau tidak cukupnya pelamar yang berkualifikasi
untuk menduduki posisi guru kelas SD.
14

3) Nyatakan efek yang mungkin timbul dari situasi itu. Hampir pasti, ada pula
efek yang ditimbulkan dari situasi tersebut dan mestinya ada hubungan logis
antara situasi dan efek yang mungkin. Efek logis dari kurangnya guru
berkompetensi pada pengajaran sains ialah pengajaran akan kurang efektif
dan ini dapat merugikan peserta didik dan mutu SD yang bersangkutan.
4) Nyatakan tindakan untuk mengatasi situasi yang kurang memuaskan atau
untuk meningkatkan situasi yang sudah baik. Wajar saja untuk mengambil
tindakan guna mengatasi situasi yang kurang memuaskan. Namun, situasi
yang sudah baik pun perlu terus dipertahankan atau bahkan ditingkatkan.
Langkah logis untuk mengatasi keadaan guru yang tidak berkompeten ialah
dengan mensyaratkan peningkatan kualitas melalui pendidikan dan latihan
dalam bidang sains, menghadiri seminar, mengikuti pelatihan, membaca lebih
banyak publikasi sains.
5) Nyatakan badan atau bidang terkait yang terpengaruhi. Dalam contoh yang
diambil ini, pengajaran sains di SD tertentu yang terpengaruhi, bagaimana
dengan guru SD dalam satu gugus/Kecamatan bahkan kabupaten atau
propinsi?. Anda dapat melanjutkan pembahasan tentang implikasi temuan
pada pengajaran sains di SD. Walau perlu disadara bahwa implikasi ini
barangkali tidak berlaku untuk keadaan pendidikan secara keseluruhan dalam
satu wilayah tertentu.>
BAB V
PENUTUP

5.1.Kesimpulan
<Menyimpulkan adalah mengikhtisarkan atau memberi pendapat
berdasarkan apa-apa yang diuraikan sebelumnya. Dalam kaitan dengan PTK,
kesimpulan harus disusun secara singkat, padat, dan jelas; sesuai dengan uraian,
dan mengacu kepada pertanyaan penelitian/tujuan perbaikan. Di samping itu,
kesimpulan harus disusun secara sistematis sesuai dengan urutan pertanyaan
penelitian/tujuan perbaikan. Penyusunan kesimpulan sebaiknya dilakukan melalui
langkah-langkah: (1) memeriksa dan memahami pertanyaan penelitian/tujuan
perbaikan, (2) mencermati, menganalisis, dan mensintesis deskripsi temuan, (3)
menulis kesimpulan untuk setiap pertanyaan penelitian/tujuan perbaikan, (4)
mengurutkan setiap butir kesimpulan sesuai dengan urutan pertanyaan
penelitian/tujuan perbaikan, serta (5) memeriksa kesesuaian antara pertanyaan
penelitian/tujuan perbaikan dengan deskripsi temuan, dan kesimpulan. Dalam
menarik kesimpulan, bersikaplah kritis, dan lihat apakah kesimpulannya dapat
ditafsirkan secara lain. Cukup luaskah perampatan yang digariskan dengan
melibatkan kesimpulan, hasil, pendapat, dan teori yang ada.>
<Kesimpulan menjelaskan butir-butir temuan (hasil penelitian dan
pembahasan) yang disajikan secara singkat dan jelas. Kesimpulan adalah
inferens, deduksi, abstraksi, implikasi, interpretasi, pernyataan umum, dan atau
perampatan berdasarkan temuan penelitian. Kesimpulan adalah turunan logis dan
sahih dari hasil penelitian. Sebaiknya kesimpulan tidak mengandung angka,
sebab angka-angka biasanya membatasi efek atau dampak cakupan perampatan.
Jangan menyimpulkan apapun dari hal-hal yang tidak diteliti. >
<Kesimpulan harus menjawab permasalahan penelitian. Penelitian dapat
dikatakan tidak berarti bilamana permasalahan penelitian tidak terjawab dengan
baik. Kesimpulan harus dibuat berdasarkan fakta, bukan yang tersirat
daripadanya. Kesimpulan harus dirumuskan dengan ringkas dan cermat, tetapi

15
16

mengandung semua informasi hasil penelitian sebagaimana yang menjadi


permasalahan penelitian. Pernyataan kesimpulan harus tegas, jangan ada
keraguan dalam hal kesahihan dan keterandalan. Penggunaan kata seperti
mungkin, barangkali, kiranya, dan tampaknya sedapat mungkin dihindari.
Kesimpulan hanya mengacu pada subyek, tempat, atau kondisi tertentu sesuai
cakupan penelitian. Kesimpulan tidak mengandung pengulangan pernyataan yang
sudah dikemukakan sebelumnya. Informasi yang sama dapat dikemukakan dengan
kalimat atau ungkapan yang berbeda. >

5.2.Saran
<Saran dimaknai sebagai: pendapat (usul, anjuran, cita-cita) yang
dikemukakan untuk dipertimbangkan. Dalam kaitan dengan PTK, saran
merupakan pemikiran yang diajukan oleh peneliti untuk menindaklanjuti hasil
penelitiannya. Saran tindak lanjut hasil PTK harus memenuhi rambu-rambu: (1)
bersumber atau sesuai dengan kesimpulan, (2) bersifat kongkret, operasional, dan
penting, sehingga menarik untuk dilaksanakan oleh guru, dan fihak lain (3) jelas
sasarannya, apakah ditujukan kepada guru atau sekolah, atau barangkali instansi
lain, serta (4) dapat meliputi hal-hal yang berkaitan dengan metodologi penelitian.
Mengingat saran merupakan himbauan kepada fihak-fihak terkait maupun peneliti
berikutnya maka harus berdasarkan pada hasil temuan. Saran sebaiknya selaras
dengan topik dan manfaat penelitian. Saran yang dikemukakan mestinya berasal
dari hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan atau hasil penelitian. >
<Pembuatan saran dapat dilakukan melalui langkah-langkah: (1)
mencermati kesimpulan hasil PTK, (2) mengkaji aspek-aspek dari kesimpulan
tersebut yang perlu ditindaklanjuti, baik oleh guru peneliti, guru lain, maupun
sekolah, (3) menetapkan kepada siapa saran tersebut akan ditujukan, serta (4)
menulis saran.>
<Saran sebaiknya memiliki ciri sebagai berikut ini: 1) ditujukan untuk
mengatasi atau membantu menyelesaikan masalah yang diselidiki; 2) saran harus
berkait dengan hal-hal yang dibahas, saran untuk hal yang tidak dibahas tidaklah
relevan, praktek atau sistem yang baik dapat disarankan untuk digunakan, atau
bahkan disarankan untuk diperbaiki; 3) saran harus dapat dikerjakan dan praktis,
17

tidak ada gunanya menyarankan hal-hal yang mustahil; 4) saran harus logis dan
sahih; 5) saran dapat ditujukan kepada orang, lembaga, atau satuan yang
berwenang untuk melaksanakannya. Penelitian lanjutan dapat disarankan untuk
maksud verifikasi, penguatan, atau bahkan melawan temuan penelitian.>
DAFTAR PUSTAKA

Nama akhir, Nama Awal pengarang. Tahun penerbitan. Judul termasuk sub judul.
Tempat penerbitan: Nama penerbit.

Contoh:
Ary, D. L.C. Jacobs dan A. Razavieh. 2002. Pengantar Penelitian Pendidikan.
Terjemahan Arief Furchan. Surabaya: Usaha Nasional.

Burka, L.P. 2003a. A Hypertext History of Multiuser Dimensions. MUD history.


http://www.utopia.com/talent/1pb/muddex/essay. (2 Ag.2006).

Dekker, N. 2002. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa: Dari Pilihan Satu-satunya


ke Satu-satunya Asas. Malang: FPIPS IKIP Malang.

Effendi, Oesman. 2007a. Tanja Djawab tentang Kalimat-Kalimat Indonesia.


Djakarta: Pustaka Rakyat.

_____ 2007b. Tanya Djawab tentang Kata-kata Indonesia. Djakarta: Pustaka


Rakyat.

Hanafi, A. 2009. Partisipasi dalam Siaran Pedesaan dan Pengadopsian Inovasi.


Forum Penelitian I. 1:3-47.

Hartley, J.T., J.O. Harker, dan D.A. Walsh. 2000. Contemporary Issues and New
Directions in Adult Development of Learning and Memory. Dalam Poon,
L.W. (Ed.) Aging in the 2000s: Psycological Issues. Hlm. 239-252.
Whasington, D.C.: American Psycological Association.

Huda, N. 2001. Penulisan Laporan Penelitian untuk Jurnal. Makalah disajikan


dalam Lokakarya Penelitian Tingkat Dasar bagi Dosen PTN dan PTS di
Malang Angkatan XIV, Pusat Penelitian IKIP Malang, 12 Juli.

Jawa Pos. 2005. Wanita Kelas Bawah Lebih Mandiri. IV. 02. 22 Juni. Hlm. 3.

Pengaribuan, T. 2002. Perkembangan Kompetensi Kewacanaan Pembelajaraan


Bahasa Inggeris di LPTK. Desertasi. Malang: Program Pascasarjana IKIP.

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2008. Pedoman Penulisan Laporan


Penelitian. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem


Pendidikan Nasional. 1990. Jakarta: Diperbanyak oleh PT Armas Duta
Jaya.

18
19

LAMPIRAN

Bagian lampiran dapat berisi rancangan pembelajaran (RP), lembar


observasi, panduan diskusi/refleksi, instrumen penelitian yang akan digunakan,
dan lain-lain. Hal–hal lain yang dapat memperjelas karakteristik PTK yang
diusulkan dapat disertakan dalam usulan penelitian ini.

Anda mungkin juga menyukai