Anda di halaman 1dari 7

TUGAS TUTORIAL 1

PENGEMBANGAN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN di SD

KODE MATA KULIAH PDGK4502

TUTOR

ANGGIO LINNANDO, M.Pd.

Oleh

A’YUNIN NELAWATI

NIM 858838804

UPBJJ SALUT PAKIS MALANG FAKULTAS KEGURUAN DAN

ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TERBUKA 2022.2


Nama : A’yunin Nelawati
Nim : 858838804
Mata kuliah : Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran di SD PDGK 4502

Tugas Tutorial 1

1. Kurikulum memiliki enam fungsi yaitu fungsi utama yaitu penyesuaian, integrasi,
diferensiasi, persiapan, pemilihan dan diagnostik. Jelaskan dan berikan contoh fungsi
kurikulum sebagai:

a. Penyesuaian;
Fungsi penyesuaian ( The Adaptive Function )
Fungsi Penyesuaian mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat
pendidikan harus mampu mengarahkan siswa agar memiliki sifat well adjusted yaitu
mampu menyesuaikan dirinya dengan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun
lingkungan sosial. Lingkungan itu sendiri senantiasa mengalami perubahan dan
bersifat dinamis. Oleh karena itu, siswa harus memiliki kemampuan untuk
menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di lingkungannya.
Contoh : dengan perkembangan IPTEK semakin pesat, kurikulum Pendidikan
kita harus mampu mencetak lulusan yang mampu beradaptasi dengan dunia
digitalisasi saat ini. Oleh karena itu di sekolah-sekolah pun siswa juga dibekali
dengan kemampuan TIK (Teknologi informasi dan komunikasi) agar mampu
mengikuti perkemabnagn zaman. Guru-gurunya dalam mengajar juga harus mampu
memanfaatkan teknologi ini agar sesuia dengan kebutuhan peserta didik.

b. Diferensiasi;
Fungsi Diferensiasi ( The Differentiating Function )
Fungsi Diferensiasi mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat
pendidikan harus mampu memberikan pelayanan terhadap perbedaan individu siswa.
Setiap siswa memiliki perbedaan, baik dari aspek fisik maupun psikis, yang harus
dihargai dan dilayani dengan baik.
Contohnya: Cara pembelajaran dan pemberian assessment atau penilain
kepada siswa dapat disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswanya, misalnya cara/
metode pembelajarn yang diserikan kepada siswa ABK tentu harus berbeda dengan
siswa normal. Metode pembelajaran yang diberikan kepada siswa ABK harus
disesuaikan dengan kebutuhan mereka.

c. Persiapan
Fungsi persiapan ( The propaedeutic Function )
Fungsi Persiapan mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pen-
didikan harus mampu mempersiapkan siswa untuk melanjutkan studi ke jenjang
pendidikan berikutnya. Selain itu, kurikulum juga diharapkan dapat mempersiapkan
siswa untuk dapat hidup dalam masyarakat seandainya karena sesuatu hal, tidak dapat
melanjutkan pendidikannya.
Contohnya : Kurikulum SD harus memenuhi kompetensi dasar yang
dibutuhkan peserta didik untuk bisa melanjutkan ke jenjang SMP. Contoh pada mata
pelajaran IPA di SD kelas 6 siswa mempelajari ciri-ciri makhuk hidup, materi ini
dibutuhkan oleh siswa karena di jenjang SMP kelas 7 siswa akan belajar IPA tentang
materi Klasifikasi makhluk hidup.
Kurikulum juga harus bisa mempersiapkan peserta didiknya untuk bisa hidup
di dalam masyarakat, dengan membekali peserta didik dengan kemampuan dasar
mulai dari baca tulis, berhitung, berkomunikasi serta kemampuan yang bersifat afektif
agar peserta didik memiliki sikap yang sesuai dengan norma yang berlaku di
masyarakat.

d. Pemilihan.
Fungsi Pemilihan ( The Selective Function )
Mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat Pendidikan harus mampu
memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih program – program belajar
yang sesuai dengan kemampuan dan minatnya. Fungsi pemilihan ini sangat erat
hubungannya dengan dengan fungsi diferensiasi karena pengakuan atas adanya
perbedaan individual siswa berarti pula diberinya kesempatan tersebut untuk memilih
apa yang sesuai dengan minat dan kemampuannya. Untuk mewujudkan kedua fungsi
tersebut , kurikulum perlu disusun secara lebih luas dan bersifat fleksibel.
Contohnya, siswa diberikan kesempatan untuk memilih sendiri dan mengikuti
kegiatan ekstra kurikuler sesuai dengan bakat dan minatnya.
Di jenjang Pendidikan yang sekolah menengah atas atau yang setara disana
siswa bisa memilih jurusan yang sesuai dengan bakat, minat dan potensi mereka.
Begitu pula di jenjang perguruan tinggi terdapat banyak sekali program studi yang
bisa menjadi pilihan peserta didik untuk melanjutkan pendidikannya.

2. Landasan kurikum terdiri dari beberapa bagian diantaranya filosofis, psikologis,


sosiologis dan Teknologis. Anda diminta untuk menjelaskan

a. Apa urgensi yang memunculkan adanya landasan sosiologis dan teknologis?


Jawab:
Sasaran dari sebuah kurikulum Pendidikan adalah manusia yang juga sebagai
anggota masyarakat oleh karena kitu pengembangan kurikulum hendaknya
memperhatikan kebutuhan dan perkembangan masyarakat. Pengembangan kurikulum
juga harus ditekankan pada pengembangan individu yang mencakup keterkaitan
dengan masyarakat setempat. Urgensi yang memunculkan landasan sosiologis adalah
adanya tuntutan bahwa pendidikan harus dapat mempersiapkan siswa sebagai
generasi muda yang dapat hidup di masyarakat. Sehingga pendidikan harus dapat
memberikan bekal pengetahuan, ketrampilan serta nilai-nilai hidup, bekerja, dan
mencapai perkembangan lebih lanjut di masyarakat. Landasan sosiologis berkaitan
dengan pentingnya mempertimbangkan aspek perkembangan masyarakat dan
kebudayaan dalam mengembangkan kurikulum satuan Pendidikan. Pendidikan selalu
mengandung nilai dan norma – norma yang berlaku dalam masyarakat. Keberhasilan
Pendidikan dipengaruhi oleh lingkungan kehidupan masyarakat dengan segala
karakteristik dan kekayaan budayanya yang menjadi dasar dan acuan bagi Pendidikan
dan kurikulum. Selain itu, keberadaan sekolah juga tidak dapat dipisahkan dengan
masyarakat sekitar. Kurikulum sebagai program Pendidikan harus mampu menjawab
tantangan dan tuntutan masyarakat, bukan hanya dari segi isi programnya tetapi juga
dari segi pendekatan dan strategi pelaksanaanya.

Urgensi yang memunculkan landasan teknologis adalah karena IPTEKS


berkembang sangat pesat seiring dengan laju perkembanagn masyarakat. Pengaruh
dari perkembangan IPTEKS ini cukup luas, meliputi segala bidang
kehidupantermasuk bidang Pendidikan.beberapa bidang ilmu dan teknologi memiliki
pengaruh yang sangat kuat terhadap Pendidikan, baik langsung maupun tidak
langsung, terutama ilmu dan teknologi informasi dan komunikasi. Perkembanagn
teknologi di bidang industry memiliki hubungan timbal balik dengan dunia pendidika.
Perkembangan IPTEKS ini terus berkembang dengan pesat dari waktu ke waktu
sehingga proses pendidikan dituntut tidak lagi hanya mewariskan nilai-nilai dan hasil
kebudayaan lama tetapi juga harus dapat mempersiapkan siswa agar mampu hidup di
masa sekarang dan masa yang akan datang. Landasan teknologis berkaitan dengan
pentingnya mempertimbangkan aspek ilmu pengetahuan, tekhnologi , dan seni
( IPTEKS )dalam mengembangkan kurikulum satuan Pendidikan.

b. Apabila tidak memperhatikan kedua tersebut apa yang akan terjadi?


Jawab:
Apabila tidak memperhatikan kedua landasan tersebut maka kurikulum
tentunya tidak akan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat sesuai dengan yang
diharapkan. Tanpa adanya landasan sosiologi dan teknologi sulit bagi sebuah
kurikulum untuk menghasilkan peserta didik yang memiliki kecakapan hidup secara
sosial dan mampu beradaptasi dengan kemajuan zaman di era digitalisasi sekarang ini.
Tanpa memperhatikan landasan sosiologis dan teknologi penerapan kurikulum pada
satuan pendidikan juga tidak akan mampu mencapai tujuan dari kurikulum itu
sendiri,karena siswa akan mengalami kesulitan hidup di masyarakat dan akan
ketinggalan informasi dalam hal IPTEKS. Kedua landasan tersebut saling
berhubungan erat, karena hidup di masyarakat harus tetap memperhatikan nilai atau
norma – norma yang berlaku dan tentunya harus didukung dengan pengetahuan
tentang IPTEKS yang dimiliki.
3. Pada KTSP guru memiliki hak untuk berinovasi dalam pelaksanakan pembelajaran.
Misalnya mengembangkan model- model permainan dalam pembelajaran untuk menarik
perhatian siswa. Dalam fenomena tersebut, guru telah melaksanakan salah satu prinsip
umum pengembangan kurikulum.

a. Apakah prinsip umum yang telah dilakukan guru tersebut?


Jawab : Prinsip Fleksibilitas
b. Jelaskan jenis prinsip umum yang dilakukan guru pada fenomena di atas?
Jawab :
Pada Fenomenan di atas guru menerapkan prinsip fleksibilitas dimana guru
diberi kebebasan untuk mengkreasikan kegiatan pembelajaran yang diberikan kepada
siswa, Kegiatan pembelajaran tidak harus dilakakuan dalam betuk penyampaian
materi atau klasikal saja, akan tetapi guru bisa berkreasi dan berinovasi dengan
berbgai macam kegiatan yang menarik dan menyenangkan sehingga siswa tidak bosan
dalam proses belajarnya. Dalam Prinsip Fleksibilitas ini kitab isa melihat bahwa
kurikulum memberikan ruang gerak kepada pendidik sehingga ada sedikit
kelonggaran dalam melakukan atau mengambil suatu keputusan tetang suatu kegiatan
yang akan dilaksanakan. Dengan adanya prinsip fleksibilitas dalam penerapan
pengembangan kurikulum maka sebuah kurikulum harus dirancang secara fleksibel
sehingga pada saat diimplementasikan memungkinkan untuk dilakukan penyesuaian
dengan kondisi yang ada yang tidak terprediksi saat kurikulum itu dirangcang.
Para pengembang kurikulum perlu memikirkan bahwa implementasi
kurikulum pada tataran yang sebenarnya akan terkait dengan keragaman kemampuan
sekolah untuk menyediakan tenaga dan fasilitas bagi berlangsungnya suatu kegiatan
yang harus dilaksanakan. Belum lagi terkait dengan keragaman sumber daya
pendidikan secara menyeluruh dan perbedaan demografis, geografis, dan faktor-faktor
pendukung pendidikan lainnya.
Selain itu, prinsip fleksibilitas juga terkait dengan adanya kebebasan siswa
dalam memilih program studi yang dipilih. Artinya, pengembang kurikulum atau
sekolah harus mampu menyediakan berbagai program pilihan bagi siswa. Siswa
diperkenankan memilih sesuai dengan minat, bakat, kemampuan, dan
kebutuhannya.Selain memberi kebebasan kepada siswa, fleksibilitas juga perlu
diberikan kepada guru, khususnya dalam mengembangkan kegiatan-kegiatan
pembelajaran, asalkan tidak menyimpang jauh dari apa yang telah digariskan dalam
kurikulum. Guru perlu diberikan kebebasan dalam menjabarkan tujuan-tujuan,
memilih materi pelajaran yang sesuai, memilih strategi dan metode yang
dikembangkan dalam suatu kegiatan pembelajaran, dan membuat kriteria yang
objektif dan rasional dalam melakukan dan memberikan penilaian kepada para siswa.
Selain memberi kebebasan kepada siswa, fleksibilitas juga perlu diberikan
kepada guru, khususnya dalam pengembangan kegitan-kegiatan pembelajaran asalkan
tidak menyimpang jauh dari apa yang telah digariskan dalam kurikulum. Guru perlu
diberikn menjabarkan tujuan-tujun, memilih materi pelajaran yang sesuai, memilih
strategi dan metode yang dikembangkan dalam suatu kegiatan pembelajaran, serta
membut kriteria yang objektif dan rasional dalam melakukan dan meberikan penilaian
kepada siswa.
Sumber referensi : Modul PDGK4502 Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Terpadu.

Anda mungkin juga menyukai