Anda di halaman 1dari 79

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
1. Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu dan kemajuan teknologi memerlukan sumber daya
manusia yang berkualitas agar mampu bersaing dengan bangsa lain.
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia merupakan tujuan setiap bangsa
dalam menghadapi tantangan kemajuan zaman. Peningkatan mutu pendidikan
menjadi salah satu faktor yang sangat penting kaitannya dengan upaya
meningkatkan sumber daya manusia.
Pendidikan merupakan suatu sistem yang di dalamnya terdapat beberapa
komponen yang menjadi satu kesatuan fungsional yang saling berinteraksi,
bergantung, dan berguna untuk mencapai tujuan. Komponen itu adalah tujuan
pendidikan, pendidik, anak didik, lingkungan pendidikan dan alat pendidikan.
Kelima komponen pendidikan tersebut, akan terimplementasikan dalam proses
pembelajaran, yaitu aktivitas belajar mengajar. Seseorang dikatakan telah belajar
apabila dalam dirinya telah terjadi perubahan perilaku dari tidak tahu menjadi tahu
yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.
Sesuai dengan tujuan pendidikan, maka tujuan pembelajaran di sekolah
dasar menginginkan agar siswanya memiliki pengetahuan, pemahaman,
keterampilan, serta sikap dan nilai yang sesuai dengan tujuan pendidikan secara
menyeluruh mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Untuk memenuhi
tuntutan tersebut guru perlu memahami tugas dan tanggung jawabnya. Menurut
Amstrong (Nana Sudjana 2002:15) dinyatakan bahwa guru mempunyai lima
tanggung jawab, yaitu: 1) dalam proses pembelajaran, 2) dalam memberikan
bimbingan siswa, 3) dalam mengembangkan kurikulum, 4) dalam
mengembangkan profesi, dan 5) membina hubungan dengan masyarakat.
Dalam proses pembelajaran PKn yang diterapkan di sekolah dasar siswa
cenderung hanya mendengarkan penjelasan dari gurunya yang harus dihafalkan,

1
sehingga siswa menjadi malas dan bosan. Kondisi yang demikian membosankan
dalam diri siswa pada akhirnya akan menyebabkan motivasi berprestasi rendah
dan mempengaruhi kompetensi belajar menjadi rendah. Untuk menciptakan
suasana agar siswa lebih aktif belajar diperlukan kemauan dan kemampuan guru
dalam mengambil keputusan yang tepat dengan situasi belajar yang diciptakan
dan mempertimbangkan kondisi pengajaran yang diprediksi dapat mempengaruhi
pencapaian kompetensi belajar. Selain itu diupayakan suatu metode yang
mengarah pada pengembangan berfikir logis, sikap yang kritis dan kepekaan.
Hal ini standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan di kelas II memang sarat akan materi, di samping
cakupannya luas dan perlu hafalan . Jika dilihat dari hasil ulangan harian sebagian
besar masih di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 75% hanya 64,5%
siswa yang berhasil mencapai KKM.
Rendahnya prestasi belajar PKn kelas II SD dimungkinkan juga karena
guru belum menggunakan metode atau pun media pembelajaran serta mendesain
skenario pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik materi maupun
kondisi siswa sehingga memungkinkan siswa aktif dan kreatif.
Bertumpu pada kenyataan tersebut untuk merangsang dan meningkatkan
peran aktif siswa baik secara individual dan kelompok terhadap proses
pembelajaran PKn maka masalah ini harus ditangani dengan mencari model
pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi yang diajarkan. Guru sebagai
pengajar dan fasilitator harus mampu melakukan pembelajaran yang
menyenangkan, menggairahkan sehingga akan diperoleh hasil yang maksimal.
2. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang permasalahan yang ada dapat diidentifikasi masalah sebagai
berikut:
a. Prestasi belajar siswa terhadap mata pelajaran PKn hanya mampu
mencapai ketuntasan sebesar 64,5% dari standar KKM yang harus
dicapai yaitu 75 %.

2
b. Mata Pelajaran PKn di SD cukup sarat akan materi, tapi jumlah
alokasi waktu sangat terbatas yaitu hanya 2 jam pelajaran (2 x 35
menit ).
c. Kegiatan pembelajaran hanya dilakukan dengan metode ceramah dan
tanya jawab.
d. Sebagian siswa sering ribut/ ramai di kelas kemungkinan siswa merasa
bosan dengan model pembelajaran yang diberikan guru.
e. Sebagian besar siswa yang tidak berhasil dalam mencapai ketuntasan
berasal dari keluarga ekonomi rendah.
f. Dalam pembelajaran PKn adanya bantuan dari lingkungan sekitar dan
keluarga sangat membantu dalam penanaman sikap dan perilaku
siswa, dimana selain menghafal pelajaran perlu adanya penanaman
sikap dan tingkah laku siswa dalam kehidupan sehari-hari.
g. Media / alat peraga yang ada hanya terbatas jumlahnya.
h. Pembelajaran yang dilakukan guru belum inovatif, masih
menggunakan model–model pembelajaran lama.
3. Analisis Masalah
Dalam pembelajaran PKn perlu diadakannya penelitian karena adanya
berbagai masalah yang ditemukan dalam kegiatan belajar siswa di sekolah.
Adapun masalah –masalah tersebut dapat dianalisa sebagai berikut:
a. Hasil prestasi siswa masih di bawah KKM.
b. Waktu yang tersedia dalam KBM sangat terbatas.
c. Metode pembelajaran yang digunakan masih memakai metode lama
yaitu ceramah dan tanya jawab.
d. Siswa ramai di kelas karena bosan dengan metode pembelajaran yang
digunakan.
e. Media / alat peraga untuk mata pelajaran PKn minim dan terbatas.
f. Perlu adanya inovasi dalam pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
Dari berbagai analisis masalah yang telah ada dapat ditarik suatu rumusan
masalah yaitu

3
1. Apakah Cooperatif Learning dengan model Team Group Tournament
dapat meningkatkan prestasi belajar PKn bagi siswa kelas II SD?
2. Bagaimana cara menggunakan Cooperative Learning model Team Group
Tournament dalam pembelajaran PKN pada siswa kelas II SD?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan diadakan penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi siswa
kelas II pada mata pelajaran PKn khususnya dalam mengenal nilai kejujuran,
kedisiplinan, dan senang bekerja dalam kehidupan sehari-hari.Hal ini dikarenakan
kejujuran dan kedisiplinan masih rendah, siswa masih malas bekerja dalam
kehidupan sehari-hari. Selain itu juga bertujuan untuk menjadikan masukan bagi
guru untuk meningkatkan perannya dalam kegiatan belajar mengajar melalui
pemilihan model-model pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran
sehingga dapat meningkatkan prestasi siswa hingga mencapai standart ketuntasan
minimal.
D. Manfaat Penelitian
Dengan diadakan penelitian maka akan terjadi perubahan dalam kegiatan
pembelajaran yaitu semakin inovatif dan pembelajaran semakin bermakna
khususnya :
a. Bagi siswa
1. Dapat mendorong untuk aktif, mengembangkan kemampuan dan
keterampilan dalam proses pembelajaran.
2. Pembelajaran semakin bermakna dalam memahami nilai kejujuran,
kedisiplinan, dan senang bekerja

b. Bagi guru
1. Sebagai bahan kajian dan acuan dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran, mengembangkan metode pembelajaran yang sesuai dengan
kondisi siswa serta menambah kreatifitas dalam menentukan model
pembelajaran.
2. mempermudah guru dalam mengembangkan kompetensi yang dimiliki
siswa baik kognitif maupun psikomotorik.

4
3. Mengembangkan profesionalitas guru untuk meningkatkan kualitas
kegiatan belajar mengajar

4. Sebagai masukan dalam meningkatkan mutu pendidikan di kelasnya.


c. Bagi sekolah
1. Sebagai masukan dan dapat dikembangkan dalam pembelajaran pada mata
pelajaran yang lain.
2. Meningkatkan mutu dan kualitas sekolah di mata masyarakat.

5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Cooperative Learning Model Team Group Tournament (TGT)


Kooperatif learning adalah model pembelajaran bersama-sama dalam
suatu kelompok dengan jumlah anggota antara tiga sampai lima orang siswa. Para
anggota bekerja sama dan saling membantu dalam menyelesaikan tugas yang
telah diberikan guru. Menurut Kagan, terdapat empat prinsip dasar model
kooperatif learning yaitu: (1) interaksi yang simultan,(2) saling ketergantungan
antar anggota, (3) tiap anggota memiliki tanggung jawab terhadap kelompok; dan
(4) peran serta anggota yang seimbang.
Menurut pendapat Slavin, model kooperatif learning meliputi tiga
konsep yaitu (1) Pengakuan kelompok ( team recognition), (2) Tanggung jawab
individu dan(3) Keseimbangan peluang untuk meraih sukses bersama. Sedangkan
menurut Johnson, model kooperatif learning terdapat lima prinsip dasar terdiri: (1)
Menumbuhkan semangat saling ketergantungan, (2) Tanggung jawab individual,
(3) Bekerja dalam kelompok (group processing), (4) Tumbuh kecakapan social
dan bekerjasama dan (5) Terjadi interaksi antar anggota secara langsung.
Pembelajaran Kooperative Learning model Team Group Tournament
dikemas dalam bentuk permainan karena bermain merupakan pemenuhan suatu
kebutuhan mendasar bagi anak-anak serta sesuatu yang sangat menarik. Aktifitas
belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran Kooperatif
Learning model Team Group Tournament memungkinkan siswa dapat belajar
lebih rileks di samping menumbuhkan tanggung jawab, kerja sama, persaingan
sehat, dan keterlibatan belajar.
Karakteristik pembelajaran Kooperative Learning model Team Group
Tournament memunculkan adanya kelompok dan kerja sama dalam belajar,
disamping itu terdapat persaingan antar individu dalam kelompok maupun antar

6
kelompok. Oleh sebab itu penerapan pembelajaran Kooperative Learning model
Team Group Tournament diharapkan mampu mengatasi keterbatasan waktu, guru
tidak lagi harus secara marathon menjelaskan materi. Kemampuan dan potensi
yang dimiliki siswa cukup dengan arahan dan bimbingan guru.Pembelajaran
Kooperatif Learning dengan berbagai model dikembangkan berlandaskan teori
belajar Konstruktivisme (Contructivisme). Model pembelajaran kooperatif
learning model Team Group Tournament (TGT) lebih banyak dipilih karena
waktu relatif lebih singkat dan cara melakukannya relatif lebih mudah.

Langkah-langkah dalam pembelajaran kooperatif learning TGT sebagai berikut:


1. Kelompokkan siswa dengan masing-masing kelompok terdiri dari tiga
sampai dengan lima orang. Anggota-anggota kelompok dibuat heterogen
meliputi karakteristik kecerdasan, kemampuan awal, motivasi belajar,
jenis kelamin, atupun latar belakang etnis yang berbeda.
2. Kegiatan pembelajaran dimulai dengan presentasi guru dalam menjelaskan
pelajaran berupa paparan masalah, pemberian data, pemberian contoh.
Tujuan peresentasi adalah untuk mengenalkan konsep dan mendorong rasa
ingin tahu siswa.
3. Pemahaman konsep dilakukan dengan cara siswa diberi tugas-tugas
kelompok. Mereka boleh mengerjakan tugas-tugas tersebut secara serentak
atau saling bergantian menanyakan kepada temannya yang lain atau
mendiskusikan masalah dalam kelompok atau apa saja untuk menguasai
materi pelajaran tersebut. Para siswa tidak hanya dituntut untuk mengisi
lembar jawaban tetapi juga untuk mempelajari konsepnya.
4. Siswa memainkan pertandingan-pertandingan akademik dalam
tournament. Pertandingan individual ini bertujuan untuk mengetahui
tingkat penguasaaan siswa terhadap suatu konsep dengan cara siswa
diberikan soal yang dapat diselesaikan dengan cara menerapkan konsep
yang dimiliki sebelumnya.
5. Hasil pertandingan selanjutnya dibandingkan dengan rata-rata sebelumnya
dan poin akan diberikan berdasarkan tingkat keberhasilan siswa mencapai

7
atau melebihi kinerja sebelumnya. Poin ini selanjutnya dijumlahkan untuk
membentuk skor kelompok.
6. Setelah itu guru memberikan pernghargaan kepada kelompok yang terbaik
prestasinya atau yang telah memenuhi kriteria tertentu mendapat
penghargaan dengan cara siswa diberikan soal yang dapat diselesaikan
dengan cara menerapkan konsep yang dimiliki sebelumnya.
7. Hasil pertandingan selanjutnya dibandingkan dengan rata-rata sebelumnya
dan poin akan diberikan berdasarkan tingkat keberhasilan siswa mencapai
atau melebihi kinerja sebelumnya. Poin ini selanjutnya dijumlahkan untuk
membentuk skor kelompok.
8. Setelah itu guru memberikan pernghargaan kepada kelompok yang terbaik
prestasinya atau yang telah memenuhi kriteria tertentu mendapat
penghargaan.
Pembelajaran kooperatif
Pembelajaran cooperative learning tidak sama dengan sekedar belajar
dalam kelompok. Pembelajaran kooperatif adalah suatu strategi pembelajaran
yang bermanfaat, dengan mengelompokkan siswa dengan tingkat kemampuan
yang berbeda-beda ke dalam kelompok-kelompok kecil. Menurut Vigotsky
(Pahyono, dkk: 2005), pada pembelajaran ini penekanannya pada hakikat
sosiokultural dan dikembangkan berdasakan teori belajar kognitif-konstruktivis.

B. Prestasi Belajar
Prestasi belajar berasal dari kata prestasi dan belajar. Prestasi berarti hasil
yang telah dicapai. Sedangkan belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian
atau ilmu. Jadi prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan
yang dikembangkan melalui mata pelajaran lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes
atau angka nilai yang diberikan oleh guru(BNSP:2007)
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan prestasi belajar adalah hasil
belajar siswa yang berupa nilai/skor yang diperoleh siswa pada setiap mata
pelajaran yang telah dicapaai siswa dalam menyelesaikan tes formatif yang
diberikan guru.

8
C. PKN
Dalam Badan Standar Nasional Pendidikan ( BSNP, 2007: 18) Mata
pelajaran PKn bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan mengenal
konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya,
memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri,
memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial, memiliki
komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan, serta
memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam
masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional dan global.Adapun ruang
lingkup mata pelajaran PKn meliputi aspek-aspek: manusia, tempat dan
lingkungan, waktu, keberlanjutan, dan perubahan sistem sosial dan budaya, dan
perilaku ekonomi dan kesejahteraan.
Pengajaran PKn SD diandalkan untuk membina generasi penerus usia dini
agar memahami potensi dan peran dirinya dalam berbagai tata kehidupannya,
menghayati tuntutan keharusan dan pentingnya bermasyarakat dengan penuh rasa
kebersamaan dan kekeluargaan serta mahir berperan erat di lingkungannya
sebagai insan sosial dan warga negara yang baik ( BSNP, 2007: 18)
pembelajaran ini penekanannya pada hakikat sosiokultural dan dikembangkan
berdasakan teori belajar kognitif-konstruktivis.
D. Kejujuran, Kedisiplinan dan senang Bekerja

Pengertian Jujur
Jujur berarti berkata apa adanya.
Jujur juga berarti tidak berbohong.
Disiplin artinya tertib. Disiplin berarti juga menepati waktu dan janji.
Kedisiplinan merupakan tindakan mentaati aturan yang ada.Kedisiplinan harus
dibiasakan sejak kecil. Disiplinm memberi keberhasilan.

9
Contoh kedisiplinan yaitu bangun tepat waktu, beribadah tepat waktu, memakai
seragam sekolah lengkap, mentaati peraturan sekolah, membayar pajak, ikut kerja
bakti, menjaga keamanan dan ketentraman, disiplin di jalan rayadan lain-lain.
Senang bekerja
Senang bekerja artinya senang melakukan kegiatan yang bermanfaat.Senang
bekerja juga berarti bekerja dengan rajin dan senang hati.
Contoh senang bekerja yaitu : Menyapu lantai, mencuci piring, menyiram bunga,
merapikan tempat tidur,belajar dengan baik, gotong-royong membangun tempat
umum dan lain-lain.
Manfaat senang bekerja yaitu pekerjaan akan cepat selesai, lingkungan menjadi
aman, hidup akan sehat, adanya kebersamaan, adanya rasa persatuan, dan
kebutuhan hidup terpenuhi.
Akibat tidak senang bekerja adalah pekerjaan tidak selesai, kebutuhan tidak
terpenuhi, sering mengalami kesulitan, kurang pergaulan, lingkungan kotor, tidak
ada persatuan, hidup tidak sehat.

10
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subyek Penelitian
1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas II Sekolah Dasar Negeri 1 Kragan


Kecamatan Kragan Kabupaten Rembang. Dipilihnya tempat tersebut karena
peneliti adalah guru kelas II yang mana diharapkan dapat menjawab permasalahan
untuk mencapai tujuan penelitian, dengan didasarkan pada pertimbangan :
a. Cooperative Learning model Team Group Tournament jarang digunakan
dalam pelajaran PKn
b. Jumlah populasi memungkinkan untuk dilakukan penelitian.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan selama 2 bulan, mulai dari bulan Januari sampai
dengan bulan Februari 2010. Waktu penelitian dilaksanakan pada semester II
tahun pelajaran 2009 / 2010 disesuaikan dengan jadwal pelajaran yang ada.
Tabel 3.1
Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Waktu
No Kegiatan Januari Februari Maret
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Penyusunan
1 rancangan
penelitian x   x                        
Pelaksanaan
2
pembelajaran awal        x                      
Analisis hasil
3
pembelajaran awal        x                      
Pelaksanaan siklus
4
I            x                  
Analisis hasil siklus
5 x
I                        
Pelaksanaan siklus
6
II       x        
7 Analisis hasil siklus   x

11
II

Tabel 3.2
Waktu pelaksanaan Pembelajaran dan Perbaikan Pembelajaran
No Hari / Tanggal Tempat Mapel Siklus
1 Rabu, 27 Januari 2010 SDN I Kragan PKn Pembelajaran awal
2 Rabu, 3 Februari 2010 SDN I Kragan PKn Siklus I
3 Rabu, 10 Februari 2010 SDN I Kragan PKn Siklus II

3. Mata Pelajaran
Dalam penelitian ini diambil mata pelajaran PKn kelas II semester II yang
mana kelas II menggunakan pembelajaran tematik dengan alokasi waktu yang
cukup memadai bagi guru untuk mengadakan penelitian dan pelajaran PKn
dianggap mudah oleh siswa.
4. Karakteristik Siswa
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan subyek kelas II karena selain
peneliti sebagai guru kelas II juga dikarenakan karakteristik siswa kelas II yang
heterogen dimana jumlah siswa sebanyak 31 siswa. Untuk siswa putra sebanyak
13 dan siswa putri sebanyak 18. Selain itu siswa berasal dari keluarga dengan
tingkat pendidikan orang tua dan profesi yang berbeda .

B. Deskripsi Per Siklus


Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action
research) yang ditandai dengan adanya siklus, adapun dalam penelitian ini terdiri
atas 2 siklus. Setiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan
refleksi.

Pembelajaran Awal
a. Rencana
Perencanaan (planning), terdiri atas kegiatan:
1) penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
2) penyiapan skenario pembelajaran.

12
b. Pelaksanaan
1. Apersepsi
a. Menanyakan pada siswa siapa yang pernah disuruh ibunya
belanja di warung
b. Menanyakan pada siswa apa ada uang kembaliannya.
2. Motivasi
Menginformasikan pada siswa bahwa kejujuran itu sangat penting
dan berguna untuk masa depan dan kehidupan bermasyarakat.
3. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang kejujuran.
4. Guru menanyakan pada siswa tentang sikap jujur.
5. Siswa diminta untuk menyebutkan contoh-contoh sikap jujur dalam
kehidupan.
6. Siswa diminta menyebutkan akibat dari ketidakjujuran.
7. Siswa menyebutkan manfaat hidup jujur.
8. Siswa menyebutkan contoh alat-alat rumah tangga yang menghasilkan
bunyi dan panas.
9. Siswa menyebutkan alat-alat rumah tungga yang menggunakan energi
listrik.
10. Guru memberi bacaan pada siswa untuk dibaca dalam hati kemudian
siswa menyebutkan isi dari bacaan tersebut.
11. Kegiatan Akhir (20 menit )
12. Guru mengadakan evaluasi dan penilaian terhadap pembelajaran yang
telah disampaikan.
13. Guru mengadakan tindak lanjut dengan memberikan tugas di rumah / PR.
c. Pengamatan / Pengumpulan Data / Instrumen
Pada tahapan ini diadakan observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran yang
dilaksanakan oleh teman sejawat dengan menggunakan lembar observasi yang
berisi kegiatan guru, siswa dan interaksi pembelajaran. Data tes formatif terdiri
dari:
I = Pilihan ganda

13
II= Isian singkat
III= Uraian
Instrumen yang dilakukan dalam pengolahan data adalah benar atau salah
dalam menjawab soal tes formatif dan hasilnya sesuai dengan lembar analisis
butir soal yang berisi benar dan salah serta ketuntasan siswa dalam menangkap
hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan.
LEMBAR OBSERVASI
PEMBELAJARAN AWAL
Mata pelajaran : PKn Kelas / Semester : II / 2
Hari / Tanggal : 27 Januari 2010 Tema : Dokumen Keluarga
Kemunculan
No Aspek yang diamati 1 2 3 4 5 Komentar

1. Cara guru melaksanakan KBM


a. Mulai KBM
b. Memberi petunjuk dan penjelasan
yang berkaitan dengan isi pelajaran
c. Melaksanakan KBM dalam urutan
yang logis
d. Mengelola waktu secara efisien
e. Memotivasi siswa dalam KBM
f. Menanggapi pertanyaan dan respon
siswa
g. Melaksanakan evaluasi dan penutup
KBM
2 Sarana dan prasarana dalam KBM
a. Adanya alat peraga/media
pembelajaran dalam KBM
b. Memilih alat peraga/media yang
sesuai dengan KBM
c. Keterampilan mendemonstrasikan
alat peraga
d. Membimbing siswa dalam KBM
3 Perilaku siswa dalam KBM
a. Antusias dalam mengikuti pelajaran
b. Aktif dalam mengikuti pelajaran
c. Perhatian dalam mendengarkan
penjelasan guru
d. Pengelolaan waktu dalam kerja
kelompok
Jumlah
Keterangan:
1 = Sangat Kurang
2 = Kurang
3 = Sedang
4 = Baik
5 = Sangat Baik

14
ANALISIS BUTIR SOAL PEMBELAJARAN AWAL
Nama Sekolah : SDN I Kragan Tema : Dokumen Keluarga
Mata pelajaran: PKn Kelas / semester : II / 2
Nomor Soal Keterangan
No Nama Siswa Nilai
1 2 3 4 5 6 T BT
1 Nurdiyanto + + + + - + 80 T
2 Adam Burhan - - + + + + 80 T
3 Karimatul Ulya - + - + + - 60 BT
4 Novita Sri Hayati + + - + - + 60 BT
5 Nurhayati + + - - + - 50 BT
6 Arasyi Dian Azzuhruf I + + + + + - 80 T
7 Balqis Aizhawa PA + + + + + - 80 T
8 Enrico Varo Kristianto + + + - + + 80 T
9 Erina Putri Intaningtyas + + - + + + 90 T
10 Erisa Setyaviani A + + + + + + 100 T
11 Faridatul Siti Setya A + + + + + - 80 T
12 Helmina Indah Nur S + + - + + + 90 T
13 Kholliyan Azam M - + + - + - 50 BT
14 Khoridatul Bahiyyah - + + + - + 60 BT
15 Kirna Nur Handayanti + + + + + - 80 T
16 Kuswanda Nur Alifian + - + + + + 80 T
17 M.Haidir Ali Al F + + + + + + 100 T
18 M.Nurul Ilcham - - + + - + 50 BT
19 Miftachul Huda - + - + + - 60 BT
20 Miftakhul Ulum + - + + + + 80 T
21 Moh. Najib - + + + - + 60 BT
22 Moh.Mualim + + - + + + 90 T
23 Mukti Tri Utomo + + + + + + 100 T
24 Nur Faadin + - + + + + 100 T
25 Selfi Eka Ananda - + + + + - 60 BT
26 Siti Faiqoh + + + + + - 80 T
27 Siti Rahayu Septiani + + + + + - 80 T
28 Suci Wulandari + - + - + + 60 BT
29 Tamara Atsil Soraya + + + + + + 100 T
30 Tasya Nilna Salsabila - + + + + + 90 T
31 Siti Kholifah - + + - + + 60 BT
Jumlah jawaban benar 21 26 25 26 27 20
Jumlah jawaban salah 10 5 6 5 4 11
Jumlah ketuntasan 20 11
Keterangan
+ : Jawaban Benar T : Tuntas
- : Jawaban Salah BT : Belum Tuntas
Ketuntasan perorangan jika nilai ≥ 75
Tuntas =

Belum Tuntas =

15
d. Refleksi
Berdasarkan analisis tersebut guru mengadakan refleksi untuk mengetahui
kekurangan, kendala dan hambatan serta kelebihan yang ada saat berlangsungnya
proses pembelajaran. Pada pembelajaran awal masih ditemukan kekurangan yaitu
siswa tidak menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru dan masih bersikap
pasif. Selain itu hasil tes formatif yang diadakan oleh guru sebagian besar siswa
masih di bawah standar Kriteria Ketuntasan Minimal. Siswa yang mencapai
ketuntasan hanya 64,5% dari 31 siswa.Dengan adanya kekurangan dan hambatan
yang menyebabkan hasil belajar siswa rendah, maka guru mengadakan perbaikan
pembelajaran pada siklus I yang berfokus pada pendalaman materi tentang
kejujuran.

Siklus I
a. Rencana

Perencanaan (planning), terdiri atas kegiatan:


1. Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
2. Menyusun soal formatif siswa
3. Menyiapkan sumber- sumber belajar dan alat peraga yang akan digunakan
dalam perbaikan pembelajaran.
4. Memilih metode pembelajaran
5. Membuat evaluasi berupa tes formatif
6. Membuat lembar observasi.
b. Pelaksanaan
1. Apersepsi
a. Menanyakan pada siswa siapa yang pernah diajak orang tuanya berlibur
b. Menanyakan pada siswa apa kegiatan tersebut diadakan dalam
keluarga.secara rutin tepat waktu.
2. Motivasi

16
Menginformasikan pada siswa bahwa kegiatan disiplin itu penting untuk
kehidupan bermasyarakat nantinya.
3. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang pentingnya sikap jujur
dalam kehidupan sehari-hari.
4. Guru menanyakan pada siswa tentang sikap jujur.
5. Siswa menyebutkan contoh–contoh sikap jujur yang pernah dilakukan
dalam lingkungan keluarga, sekolah maupun dalam lingkungan
masyarakat.
6. Siswa diberi suatu permasalahan oleh guru untuk didiskusikan dengan
teman sebangkunya untuk diminta suatu kedisiplinan bersama.
7. Siswa diminta guru untuk mengadakan pengamatan kedudukan matahari.
8. Guru menanyakan pada siswa mengapa kedudukan matahari selalu
berubah-ubah..
9. Guru meminta siswa membaca dongeng yang berjudul Kancil dan
Buaya..
10. Guru mengadakan evaluasi dan penilaian terhadappembelajaran yang
telah disampaikan.
11. Guru mengadakan tindak lanjut dengan memberikan tugas di rumah / PR.

c. Pengamatan / Pengumpulan Data / Instrumen


Pada tahapan ini diadakan observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran yang
dilaksanakan oleh teman sejawat dengan menggunakan lembar observasi yang
berisi kegiatan guru, siswa dan interaksi pembelajaran.
Selain itu peneliti juga menggunakan lembar analisis butir soal untuk
mengamati ketuntasan dalam kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh
peneliti . Data yang diperolah peneliti terdiri dari data tes formatif yang terdiri
dari:
I = Pilihan ganda
II= Isian singkat
III= Uraian

17
Instrumen yang dilakukan dalam pengolahan data adalah benar atau salah
dalam menjawab soal tes formatif dan hasilnya sesuai dengan lembar analisis butir
soal yang berisi benar dan salah serta ketuntasan siswa dalam menangkap hasil
pembelajarn yang telah dilaksanakan.
LEMBAR OBSERVASI SIKLUS I

Mata pelajaran : PKn Kelas / Semester : II / 2


Hari / Tanggal : 3 Februari 2010 Tema : Rekreasi
Kemunculan
No Aspek yang diamati Komentar
1 2 3 4 5
1. Cara guru melaksanakan KBM
a. Mulai KBM
b. Memberi petunjuk dan penjelasan
yang berkaitan dengan isi pelajaran
c. Melaksanakan KBM dalam urutan
yang logis
d. Mengelola waktu secara efisien
e. Memotivasi siswa dalam KBM
f. Menanggapi pertanyaan dan respon
siswa
g. Melaksanakan evaluasi dan penutup
KBM
2 Sarana dan prasarana dalam KBM
Adanya alat peraga/media pembelajaran
dalam KBM
a. Memilih alat peraga/media yang
sesuai dengan KBM
b. Keterampilan mendemonstrasikan
alat peraga
c. Membimbing siswa dalam KBM
3 Perilaku siswa dalam KBM
a. Antusias dalam mengikuti pelajaran
b. Aktif dalam mengikuti pelajaran
c. Perhatian dalam mendengarkan
penjelasan guru
d. Pengelolaan waktu dalam kerja
kelompok
Jumlah
Keterangan:
1 = Sangat Kurang
2 = Kurang
3 = Sedang
4 = Baik
5 = Sangat Baik

18
ANALISIS BUTIR SOAL PEMBELAJARAN SIKLUS I
Nama Sekolah : SDN I Kragan Tema : Rekreasi
Mata pelajaran : PKn Kelas / semester : II / 2
Nomor Soal Keterangan
No Nama Siswa Nilai
1 2 3 4 5 6 T BT
1 Nurdiyanto + + + + + - 80 T
2 Adam Burhan + + - + + + 80 T
3 Karimatul Ulya - + + - + + 60 BT
4 Novita Sri Hayati + + + + - - 60 BT
5 Nurhayati + + - + - - 50 BT
6 Arasyi Dian Azzuhruf I + + + - + + 80 T
7 Balqis Aizhawa PA + + + - + + 80 T
8 Enrico Varo Kristianto + + + + - + 80 T
9 Erina Putri Intaningtyas - + + + + + 90 T
10 Erisa Setyaviani A + + + + + + 100 T
11 Faridatul Siti Setya A - + - + + + 80 T
12 Helmina Indah Nur S - + + + + + 90 T
13 Kholliyan Azam M + - + + + - 70 BT
14 Khoridatul Bahiyyah + + + - + - 60 BT
15 Kirna Nur Handayanti + + + + - + 80 T
16 Kuswanda Nur Alifian + - + + + + 90 T
17 M.Haidir Ali Al F + + + + + + 100 T
18 M.Nurul Ilcham + + + + - - 60 BT
19 Miftachul Huda + - + + + - 70 BT
20 Miftakhul Ulum + + + + + - 80 T
21 Moh. Najib + + - + + - 70 BT
22 Moh.Mualim + + + + + + 100 T
23 Mukti Tri Utomo + + + + + + 100 T
24 Nur Faadin + + + + + + 100 T
25 Selfi Eka Ananda + + + + + - 80 T
26 Siti Faiqoh + - + + + + 90 T
27 Siti Rahayu Septiani + + + + + - 80 T
28 Suci Wulandari + + + - + - 60 BT
29 Tamara Atsil Soraya + + + + + + 100 T
30 Tasya Nilna Salsabila + + + + + + 100 T
31 Siti Kholifah + + + + + - 80 T
Jumlah jawaban benar 28 27 27 26 26 18
Jumlah jawaban salah 3 4 4 5 5 13
Jumlah ketuntasan 22 9
Keterangan
+ : Jawaban Benar T : Tuntas
- : Jawaban Salah BT : Belum Tuntas
Ketuntasan perorangan jika nilai ≥ 75

Tuntas =

19
Belum Tuntas =

d. Refleksi
Berdasarkan pengamatan dan analisis benar salah guru mengadakan refleksi
untuk mengetahui kekurangan, kendala dan hambatan serta kelebihan yang ada
saat berlangsungnya proses pembelajaran. Pada pembelajaran siklus I masih
ditemukan kekurangan yaitu sebagian siswa tidak menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh guru dan sebagian siswa masih bersikap pasif. Selain itu hasil tes
formatif yang diadakan oleh guru sebagian siswa masih di bawah standar Kriteria
Ketuntasan Minimal.siswa yang mencapai ketuntasan hanya 70,9% dari 31
siswa.Dengan adanya kekurangan dan hambatan yang menyebabkan hasil belajar
peserta didik rendah , maka guru mengadakan perbaikan pembelajaran pada siklus
II yang berfokus pada pendalaman materi tentang kejujuran.
Siklus II
a. Perencanaan (planning), terdiri atas kegiatan:
1. penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
2. penyiapan skenario pembelajaran.
3. Menyiapkan sumber- sumber belajar dan alat peraga yang akan digunakan
dalam perbaikan pembelajaran.
4. Memilih metode pembelajaran
5. Membuat evaluasi berupa tes formatif
6. Membuat lembar observasi.
b. Pelaksanaan (acting), terdiri atas kegiatan;
1. Apersepsi
a. Melakukan tanya jawab dengan siswa yaitu tentang materi pelajaran
yang akan disampaikan
b. Menanyakan pada siswa siapa yang pernah disuruh ibunya belanja ke
warung
c. Menanyakan pada siswa apakah pernah menerima uang kembalian dan
diberikan kepada ibunya.

20
2. Motivasi
Menginformasikan pada siswa bahwa kegiatan senang bekerja itu penting
untuk kehidupan bermasyarakat nantinya.
3. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang pentingnya sikap jujur
dalam kehidupan sehari-hari.
4. Guru menanyakan pada siswa tentang sikap senang bekerja.
5. Siswa menyebutkan contoh–contoh sikap senang bekerja yang pernah
dilakukan dalam lingkungan keluarga, sekolah maupun dalam lingkungan
masyarakat.
6. Siswa diberi suatu permasalahan oleh guru untuk didiskusikan dengan
teman sebangkunya untuk diminta senang bekerja.
7. Siswa diminta guru untuk mengadakan pengamatan pencaran panas
matahari.
8. Guru menanyakan pada siswa mengapa panas matahari selalu berubah-
ubah..
9. Guru meminta siswa membaca puisi anak.
10. Guru mengadakan evaluasi dan penilaian terhadappembelajaran yang telah
disampaikan.
11. Guru mengadakan tindak lanjut dengan memberikan tugas di rumah / PR.
c. Pengamatan / Pengumpulan Data / Instrumen
Pada tahapan ini diadakan observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran yang
dilaksanakan oleh teman sejawat dengan menggunakan lembar observasi yang
berisi kegiatan guru, siswa dan interaksi pembelajaran.
Selain itu peneliti juga menggunakan lembar analisis butir soal untuk
mengamati ketuntasan dalam kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oelh
peneliti. untuk mengetahui kemampuan daya serap siswa terhadap pembelajaran
setelah pembelajaran berakhir dan lembar observasi yang didapat dari hasil
pengamatan yang dilaksanakan oleh teman sejawat selama berlangsungnya
pembelajaran. Data tes formatif terdiri dari:
I = Pilihan ganda
II= Isian singkat

21
III= Uraian

LEMBAR OBSERVASI SIKLUS II


Mata pelajaran : PKn Kelas / Semester : II / 2
Hari / Tanggal : 10 Februari 2010 Tema : Rekreasi
Kemunculan
No Aspek yang diamati Komentar
1 2 3 4 5
1. Cara guru melaksanakan KBM
a. Mulai KBM
b. Memberi petunjuk dan penjelasan
yang berkaitan dengan isi pelajaran
c. Melaksanakan KBM dalam urutan
yang logis
d. Mengelola waktu secara efisien
e. Memotivasi siswa dalam KBM
f. Menanggapi pertanyaan dan respon
siswa
g. Melaksanakan evaluasi dan penutup
KBM
2 Sarana dan prasarana dalam KBM
Adanya alat peraga/media pembelajaran
dalam KBM
a. Memilih alat peraga/media yang
sesuai dengan KBM
b. Keterampilan mendemonstrasikan
alat peraga
c. Membimbing siswa dalam KBM
3 Perilaku siswa dalam KBM
a. Antusias dalam mengikuti pelajaran
b. Aktif dalam mengikuti pelajaran
c. Perhatian dalam mendengarkan
penjelasan guru
d. Pengelolaan waktu dalam kerja
kelompok
Jumlah
Keterangan:
1 = Sangat Kurang
2 = Kurang
3 = Sedang
4 = Baik
5 = Sangat Baik

22
ANALISIS BUTIR SOAL PEMBELAJARAN SIKLUS II
Nama Sekolah : SDN I Kragan Tema : Rekreasi
Mata pelajaran : PKn Kelas / semester : II / 2
Nomor Soal Keterangan
No Nama Siswa Nilai
1 2 3 4 5 6 T BT
1 Nurdiyanto + + - + + + 80 T
2 Adam Burhan - + + + + + 80 T
3 Karimatul Ulya + + - + + + 80 T
4 Novita Sri Hayati - + + + + + 70 BT
5 Nurhayati + - + + - - 50 BT
6 Arasyi Dian Azzuhruf I + + + - + + 80 T
7 Balqis Aizhawa PA + + + - + + 80 T
8 Enrico Varo Kristianto + - + + + + 90 T
9 Erina Putri Intaningtyas + + + + + + 90 T
10 Erisa Setyaviani A + + + + + + 100 T
11 Faridatul Siti Setya A - + + + + + 80 T
12 Helmina Indah Nur S + + - + + + 90 T
13 Kholliyan Azam M + - + + + - 70 BT
14 Khoridatul Bahiyyah + + - + - + 70 BT
15 Kirna Nur Handayanti - + + + + + 90 T
16 Kuswanda Nur Alifian + + - + + + 90 T
17 M.Haidir Ali Al F + + + + + + 100 T
18 M.Nurul Ilcham + + + - + + 70 BT
19 Miftachul Huda + - + + + + 80 T
20 Miftakhul Ulum + + + + + - 80 T
21 Moh. Najib - + + + + - 70 BT
22 Moh.Mualim + + + + + + 100 T
23 Mukti Tri Utomo + + + + + + 100 T
24 Nur Faadin + + + + + + 100 T
25 Selfi Eka Ananda + - + + + + 80 T
26 Siti Faiqoh + + + + + + 90 T
27 Siti Rahayu Septiani + + - + + + 80 T
28 Suci Wulandari + - + - + + 70 BT
29 Tamara Atsil Soraya + + + + + + 100 T
30 Tasya Nilna Salsabila + + + + + + 100 T
31 Siti Kholifah + + - + + + 80 T
Jumlah jawaban benar 26 25 24 27 28 27
Jumlah jawaban salah 5 6 7 4 3 4
Jumlah ketuntasan 24 7
Keterangan
+ : Jawaban Benar T : Tuntas
- : Jawaban Salah BT : Belum Tuntas
Ketuntasan perorangan jika nilai ≥ 75

Tuntas = ,4 %

23
Belum Tuntas =

d. Refleksi
Berdasarkan pengamatan dan analisis benar salah guru mengadakan refleksi
untuk mengetahui kekurangan, kendala dan hambatan serta kelebihan yang ada
saat berlangsungnya proses pembelajaran. Pada pembelajaran siklus II masih
ditemukan kekurangan yaitu sebagian siswa tidak menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh guru dan sebagian siswa masih bersikap pasif. Selain itu hasil tes
formatif yang diadakan oleh guru sebagian siswa masih di bawah standar Kriteria
Ketuntasan Minimal.Siswa yang mencapai ketuntasan 77,4% dari 31
siswa.Dengan adanya hasil tes formatif yang sudah dapat memenuhi kriteria
ketuntasan minimal yaitu 77, maka guru tidak mengadakan perbaikan
pembelajaran setelah siklus II walaupun masih ada siswa yang belum tuntas.

24
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
1. Pembelajaran Awal
a. Rencana
Pada pembelajaran awal peneliti memiliki rencana pelakasanaan
pembelajaran bagi siswa kelas II yaitu:
Standar Kompetensi
Menampilkan nilai-nilai Pancasila.
Kompetensi Dasar
Mengenal nilai kejujuran, disiplin, dan senang bekerja dalam kehidupan
sehari-hari.
Tujuan Pembelajaran
PKn
Siswa mampu memberi contoh sikap kejujuran dalam menjalani
kehidupan sehari-hari.
IPA
Siswa mampu memberi contoh alat rumah tangga yang menggunakan
energi listrik.
Bahasa Indonesia
Siswa mampu menyebutkan isi teks yang dibacanya.

b. Pelaksanaan
Pembelajaran sebelum pelaksanaan tindakan kelas dilaksanakan pada
tanggal 27 Januari 2010. Pada pembelajaran awal, guru mengajar secara
konvensional. Guru cenderung menstranfer ilmu pada siswa, sehingga siswa pasif,
kurang kreatif, bahkan cenderung bosan. Disamping itu dalam menyampaikan

25
materi guru tanpa menggunakan alat peraga. Melihat kondisi pembelajaran yang
monoton, suasana pembelajaran tampak kaku, berdampak pada nilai yang
diperoleh siswa kelas II sebelum siklus I (pembelajaran awal). mempelajari
Pencapaian nilai hasil belajar di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM)
sebesar 75. Pelaksanaan pembelajaran secara lengkap tercantum dalam lampiran 3
halaman 59.
c. Pengamatan
Tindakan yang dilakukan guru pada setiap pertemuan selalu dipantau
dengan menggunakan lembar peneliti dan catatan sebagai alat bantu untuk melihat
perkembangan kompetensi belajar PKn., guru mengobservasi dan tindakan yang
dilakukan kemudian guru merefleksikan program pembelajaran.

LEMBAR OBSERVASI PEMBELAJARAN AWAL

Mata pelajaran :PKn Kelas / Semester : II / 2


Hari / Tanggal : 27 Januari 2010 Tema : Dokumen Keluarga

Kemunculan
No Aspek yang diamati Komentar
1 2 3 4 5
1. Cara guru melaksanakan KBM
a. Mulai KBM √
b. Memberi petunjuk dan penjelasan √
yang berkaitan dengan isi pelajaran
c. Melaksanakan KBM dalam urutan √
yang logis
d. Mengelola waktu secara efisien √
e. Memotivasi siswa dalam KBM √ Guru sebaiknya
f. Menanggapi pertanyaan dan respon √ memotivasi dan
siswa merespon
g. Melaksanakan evaluasi dan penutup √ pertanyaan siswa
KBM
2 Sarana dan prasarana dalam KBM
a. Adanya alat peraga/media √ Guru sebaiknya
pembelajaran dalam KBM memilih media
b. Memilih alat peraga/media yang √ yang sesuai dengan
sesuai dengan KBM KBM
c. Keterampilan mendemonstrasikan √
alat peraga √
d. Membimbing siswa dalam KBM
3 Perilaku siswa dalam KBM
a. Antusias dalam mengikuti pelajaran √
b. Aktif dalam mengikuti pelajaran √
c. Perhatian dalam mendengarkan √

26
penjelasan guru
d. Pengelolaan waktu dalam kerja √
kelompok
Jumlah 8 7
Keterangan:
1 = Sangat Kurang
2 = Kurang
3 = Sedang
4 = Baik
5 = Sangat Baik

d. Refleksi
Dari hasil penelitian dan pantauan tersebut dapat dilihat hasil perkembangan
kompetensi belajar PKn siswa seperti tercantum dalam tabel. Sebelum dibuat
rencana tindakan maka diadakan identifikasi siswa sebagai subyek penelitian.
Berdasarkan informasi dan dokumen diperoleh banyak siswa di bawah rata-rata
dalam mata pelajaran PKn secara konkrit kerena dalam pembelajaran PKn
menggunakan metode ekspositori/ceramah. Sehingga guru perlu menerapkan
Cooperative Learning model TGT agar siswa dapat memahami konsep PKn
dengan konkrit.
Keberhasilan dan kegagalan dalam pembelajaran dapat dilihat dalam tabel-
tabel perbandingan yang tercantum di bawah ini.
Hasil kompetensi belajar siswa sebelum penerapan metode Cooperative
Learning model TGT dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.1
Hasil tes Formatif Pembelajaran Awal Mata Pelajaran PKn

Hasil Hasil(Huruf) Arti Lambang Jumlah Persen


NO (Angka) Siswa
1 80-100 A Sangat baik 20 64,5%
2 60-79 B Baik 8 25,8 %
3 40 - 59 C Cukup 3 9,67 %
4 20 - 39 D Kurang 0 0%
5 0 - 19 E Sangat Kurang 0 0%
Jumlah 31 100%
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa jumlah siswa yang mendapat
nilai A (sangat baik) sejumlah 64,5% atau 20 anak , yang mendapat nilai B

27
(baik) sebanyak 25,8.% atau sebanyak 8 siswa dan yang mendapat nilai C (cukup)
sebanyak 9,67 % atau 3 siswa , dan yang mendapat nilai kurang 0% atau sebanyak
0 siswa, sedangkan yang mendapat nilai sangat kurang 0 % atau sebanyak 0 siswa.
Dari hasil tes seperti tersebut di atas, sebagian besar siswa belum
mencapai ketuntasan belajar, hanya sebagian kecil yang telah mencapai
ketuntasan belajar. Data ketuntasan belajar pada kondisi awal dapat diketahui
pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.2
Ketuntasan Belajar Siswa Hasil Tes Penbelajaran Awal

Jumlah Siswa
No Ketuntasan Belajar Pembelajaran Awal
Jumlah Persen

1. Tuntas 20 64,5 %

2. Belum Tuntas 11 35,5%

Jumlah 31 100%
Berdasarkan data pada tabel di atas, diketahui bahwa siswa kelas II yang
memiliki nilai kurang dari KKM 75, sebanyak 15 siswa.
Dengan demikian jumlah siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar
minimum sebanyak 11 siswa (35,5%). Sedangkan yang telah mencapai
ketuntasan sebanyak 20 siswa ( 64,5% hal ini dikarenakan pembelajaran yang
dilakukan oleh guru masih monoton dan guru tidak memberi kesempatan bertanya
siswa pada materi pembelajaran yang dianggap belum faham dan belum mengerti
apa yang dimaksud dalam pembelajaran. Dalam pembelajaran, guru tidak
memeriksa pemahaman siswa sehingga hasilnya tidak dapat mencapai kriteria
ketuntasan minimal.
Hasil nilai pembelajaran awal yang diperoleh dari hasil tes awal dapat
ditunjukan seperti dalam tabel berikut ini:

28
Tabel 4.3
Rata-rata Hasil Tes Pembelajaran Awal
No Keterangan Nilai
1 Nilai tertinggi 100
2 Nilai Terendah 50
3 Nilai Rata-rata 76,5

2. Siklus I
a. Rencana
Pada pembelajaran siklus I peneliti memiliki rencana pelakasanaan
pembelajaran bagi siswa kelas II yaitu:
Standar Kompetensi
Menampilkan nilai-nilai Pancasila.
Kompetensi Dasar
Mengenal nilai kejujuran, disiplin, dan senang bekerja dalam kehidupan
sehari-hari.
Tujuan Pembelajaran

PKn
1. Siswa mampu memberikah contoh sikap kejujuran dalam kehidupan
sehari-hari.
2. Siswa mampu memberikah contoh sikap disiplin dalam kehidupan sehari-
hari.
IPA
Siswa mampu menjelaskan kedudukan matahari pada pagi, siang dan sore
hari.
Bahasa Indonesia
Siswa mampu menyebutkan kembali tokoh-tokoh yang ada dalam dongeng
yang didengarnya.
Tujuan Perbaikan Pembelajaran

29
Meningkatkan pemahaman siswa terhadap topik kejujuran melalui metode
cooperative learning model Team Group Tournament .
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran siklus I dilaksanakan pada hari Rabu, 3
Februari 2010 dengan obyek penelitian siswa kelas II SDN 1 Kragan dengan
dibantu teman sejawat, mengenai materi kedisiplinan .
Pelaksanaan pembelajaran secara lengkap tercantum dalam lampiran 3 halaman
68.
c. Pengamatan
Tindakan yang dilakukan guru pada setiap pertemuan selalu dipantau
dengan menggunakan lembar peneliti dan catatan sebagai alat bantu untuk melihat
perkembangan kompetensi belajar PKn. Setelah melakukan dan menyelesaikan
tindakan pada setiap siklus, catatan.yang ditemukan guru dari observasi dan
tindakan yang dilakukan kemudian guru merefleksikan program pembelajaran dan
tindakan yang dilakukan.
LEMBAR OBSERVASI
SIKLUS I
Mata pelajaran : PKn Kelas / Semester : II / 2
Hari / Tanggal : 3 Februari 2010 Tema :
Hewan
Kemunculan
No Aspek yang diamati 1 2 3 4 5 Komentar

1. Cara guru melaksanakan KBM


a. Mulai KBM √
b. Memberi petunjuk dan √
penjelasan yang berkaitan
dengan isi pelajaran √
c. Melaksanakan KBM dalam
urutan yang logis √
d. Mengelola waktu secara efisien √
e. Memotivasi siswa dalam KBM √
f. Menanggapi pertanyaan dan
respon siswa √
g. Melaksanakan evaluasi dan
penutup KBM
2 Sarana dan prasarana dalam KBM
a. Adanya alat peraga/media √ Sebaiknya guru
pembelajaran dalam KBM mencari media

30
b. Memilih alat peraga/media yang √ yang sesuai KBM
sesuai dengan KBM
c. Keterampilan √
mendemonstrasikan alat peraga
d. Membimbing siswa dalam KBM √
3 Perilaku siswa dalam KBM
a. Antusias dalam mengikuti √
pelajaran √
b. Aktif dalam mengikuti √
pelajaran
c. Perhatian dalam √ Sebaiknya siswa
mendengarkan penjelasan diberi pengarahan
guru waktu
d. Pengelolaan waktu dalam
kerja kelompok
Jumlah 3 8 4
Keterangan:
1 = Sangat Kurang
2 = Kurang
3 = Sedang
4 = Baik
5 = Sangat Baik

e. Refleksi
Selama proses pembelajaran berlangsung, siswa terbukti lebih aktif
dibandingkan dengan sebelum diadakan tindakan perbaikan pembelajaran.
Pada setiap akhir pembelajaran peneliti selalu memberi tes formatif untuk
mengukur tingkat pencapaian tujuan pembelajaran.dari hasil tes formatif dapat
diketahui tingkat keberhasilan dalam perbaikan pembelajaran yang sudah
dilakukan. Penerapan cooperative learning dengan dipadu alat peraga yang sesuai
siswa merasa senang dan aktif dalam pembelajaran sehingga meningkatkan
prestasi belajar siswa.
Keberhasilan penggunaan cooperative learning model TGT dapat dilihat
berdasarkan hasil yang telah dilaksanakan, nilai tes formatif siswa mengalami
peningkatan baik untuk nilai tertinggi, ketuntasan belajar maupun nilai rata-rata
siswa. Untuk hasil yang lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut ini :

31
Tabel 4.4
Hasil Tes Formatif Siklus I mata pelajaran PKn
Hasil Jumlah
Hasil(Huruf) Arti Lambang Persen
NO (Angka) Siswa
1 80-100 A Sangat baik 22 70,9%
2 60-79 B Baik 8 25,8 %
3 40 - 59 C Cukup 1 3,2%
4 20 - 39 D Kurang 0 0%
5 0 - 19 E Sangat Kurang 0 0%
Jumlah 31 100%
Dari hasil tes siklus I, menunjukkan bahwa hasil yang mencapai nilai A
(sangat baik) adalah 22 siswa (70,9%), sedangkan yang mendapat nilai B (baik)
adalah 8 siswa atau(25,8 %), sedangkan dari jumlah 31 siswa yang masih
mendapatkan nilai C (cukup) sebanyak 1 siswa (3,2 %), sedangkan yang
mendapat nilai D (kurang) ada 0 siswa (0 %), sedangkan yang mendapat nilai E
(sangat kurang) tidak ada atau 0 % .
Tabel 4.5
Ketuntasan Belajar Siswa Hasil Tes Siklus I

Jumlah Siswa
No Ketuntasan
Jumlah Persen
1. Tuntas 22 70,9 %
2. Belum Tuntas 9 29,1%
Jumlah 31 100 %
Berdasarkan ketuntasan belajar siswa dari sejumlah 31 siswa terdapat 22
BelumTuntas; 41, 9 %atau 70,9% yang sudah mencapai ketuntasan belajar. Sedangkan 9 siswa atau
29,1% belum mencapai ketuntasan. Adapun dari hasil nilai siklus I dapat
dijelaskan bahwa perolehan nilai tertinggi adalah 100, nilai terendah 50, dengan
nilai rata-rata kelas sebesar 79 seperti pada tabel dibawah ini:

32
Tabel 4.6
Rata-rata Hasil Tes siklus I
No Keterangan Nilai
1 Nilai tertinggi 100
2 Nilai Terendah 50
3 Nilai Rata-rata 80,6

3. Siklus II
a. Rencana
Pada pembelajaran siklus I peneliti memiliki rencana pelakasanaan
pembelajaran bagi siswa kelas II yaitu:

Standar Kompetensi
Menampilkan nilai-nilai Pancasila
Kompetensi Dasar
Mengenal nilai kejujuran, disiplin, dan senang bekerja dalam kehidupan
sehari-hari
Tujuan pembelajaran
PKn
Siswa mampu memberikah contoh sikap kejujuran dalam kehidupan sehari-
hari.
Siswa mampu memberikah contoh sikap disiplin dalam kehidupan sehari-hari.
Siswa mampu memberikan contoh sikap bekerja keras dalam kehidupan
sehari-hari.
IPA
Siswa mampu menjelaskan rasa panas akibat pencaran matahari di waktu
pagi, siang dan sore hari.
Bahasa Indonesia
Siswa mampu menyalin puisi anak dengan huruf tegak bersambung.
Tujuan Perbaikan Pembelajaran

33
Meningkatkan Pemahaman siswa terhadap topic kejujuran dengan
menggunakan cooperative learning model TGT(Team Group Tournament).
b. Pelaksanaan
Perbaikan pembelajaran siklus II dilaksanakan pada hari Rabu, 10 Februari
2010 dengan dengan obyek penelitian siswa kelas II SDN 1 Kragan dengan
dibantu teman sejawat, mengenai materi kejujuran.
Selama proses pembelajaran berlangsung, siswa terbukti lebih aktif
dibandingkan dengan tindakan perbaikan pembelajaran siklus I.
Pada setiap akhir pembelajaran peneliti selalu memberi tes formatif untuk
mengukur tingkat pencapaian tujuan pembelajaran.dari hasil tes formatif dapat
diketahui tingkat keberhasilan dalam perbaikan pembelajaran yang sudah
dilakukan.
Pelaksanaan pembelajaran secara lengkap tercantum dalam lampiran 3
halaman 77.
c. Pengamatan
Tindakan yang dilakukan guru pada setiap pertemuan selalu dipantau
dengan menggunakan lembar peneliti dan catatan sebagai alat bantu untuk melihat
perkembangan kompetensi belajar PKn. Setelah melakukan dan menyelesaikan
tindakan pada setiap siklus, catatan.yang ditemukan guru dari observasi dan
tindakan yang dilakukan kemudian guru merefleksikan program pembelajaran dan
tindakan yang dilakukan.
LEMBAR OBSERVASI
SIKLUS II
Mata pelajaran : PKn Kelas / Semester : II / 2
Hari / Tanggal : 10 Februari 2010 Tema : Rekreasi
Aspek yang diamati Kemunculan
No 1 2 3 4 5 Komentar

1. Cara guru melaksanakan KBM


a. Mulai KBM √
b. Memberi petunjuk dan penjelasan √
yang berkaitan dengan isi pelajaran
c. Melaksanakan KBM dalam urutan √
yang logis
d. Mengelola waktu secara efisien √
e. Memotivasi siswa dalam KBM √

34
f. Menanggapi pertanyaan dan respon √
siswa
g. Melaksanakan evaluasi dan penutup √
KBM
2 Sarana dan prasarana dalam KBM
a. Adanya alat peraga/media √
pembelajaran dalam KBM
b. Memilih alat peraga/media yang √
sesuai dengan KBM
c. Keterampilan mendemonstrasikan √
alat peraga
d. Membimbing siswa dalam KBM √
3 Perilaku siswa dalam KBM
a. Antusias dalam mengikuti pelajaran √
b. Aktif dalam mengikuti pelajaran √
c. Perhatian dalam mendengarkan √
penjelasan guru
d. Pengelolaan waktu dalam kerja √
kelompok
Jumlah 2 9 5
Keterangan:
1 = Sangat Kurang
2 = Kurang
3 = Sedang
4 = Baik
5 = Sangat Baik

d. Refleksi
Selama proses pembelajaran berlangsung, siswa terbukti lebih aktif
dibandingkan dengan sebelum diadakan tindakan perbaikan pembelajaran.
Pada setiap akhir pembelajaran peneliti selalu memberi tes formatif untuk
mengukur tingkat pencapaian tujuan pembelajaran.dari hasil tes formatif dapat
diketahui tingkat keberhasilan dalam perbaikan pembelajaran yang sudah
dilakukan. Penerapan cooperative learning dengan model TGT yang sesuai, siswa
merasa senang dan aktif dalam pembelajaran sehingga meningkatkan prestasi
belajar siswa .
Berdasarkan hasil tes pembelajaran yang telah dilaksanakan, nilai tes
formatif siswa mengalami peningkatan baik untuk nilai tertinggi, jumlah
ketuntasan belajar siswa maupun nilai rata-rata siswa.Untuk hasil yang lebih jelas
dapat dilihat pada table berikut ini:

35
Tabel 4.7
Hasil Tes Formatif Siklus II Mata Pelajaran PKn

Hasil Hasil(Huruf) Arti Lambang Jumlah Persen


NO (Angka) Siswa
1 80-100 A Sangat baik 24 77,4%
2 60-79 B Baik 6 19,4 %
3 40 - 59 C Cukup 1 3,2%
4 20 - 39 D Kurang 0 0%
5 0 - 19 E Sangat Kurang 0 0%
Jumlah 31 100%
Dari hasil tes siklus II, menunjukkan bahwa hasil yang mencapai nilai A
(sangat baik) adalah 24 siswa (77,4 %), sedangkan yang mendapat nilai B (baik)
adalah 6 siswa atau (19,4 %), sedangkan dari jumlah 31 siswa yang masih
mendapatkan nilai C (cukup) sebanyak 1 siswa (3,2 %), sedangkan yang
mendapat nilai D (kurang) ada 0 siswa (0 %), sedangkan yang mendapat nilai E
(sangat kurang) tidak ada atau 0 % .

Tabel 4.8
Ketuntasan Belajar Siswa Hasil Tes Siklus II
Jumlah Siswa
No Ketuntasan
Jumlah Persen
1. Tuntas 24 77, 4 %
2. Belum Tuntas 7 22,6 %

Jumlah 31 100 %

Berdasarkan ketuntasan belajar siswa dari sejumlah 31 siswa terdapat 24


atau 77,4% yang sudah mencapai ketuntasan belajar. Sedangkan 7 siswa atau
22,6% belum mencapai ketuntasan. Adapun dari hasil nilai siklus II dapat
dijelaskan bahwa perolehan nilai tertinggi adalah 100, nilai terendah 50, dengan
nilai rata-rata kelas sebesar 84,5 seperti pada tabel dibawah ini:

36
Tabel 4.9
Rata-rata Hasil Tes siklus II
No Keterangan Nilai
1 Nilai tertinggi 100
2 Nilai Terendah 50
3 Nilai Rata-rata 83,5

Dari table-tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai terendah yang diperoleh
siswa sebelum perbaikan pembelajaran adalah 50. Pada pembelajaran siklus I nilai
terendah 50 dan perbaikan pembelajaran pada siklus II naik lagi menjadi 50,
sedangkan untuk nilai tertinggi adalah 100.
Untuk siswa yang memperoleh nilai lebih dari KKM atau 75 juga
mengalami kenaikan dari 31 siswa 20 anak (64,5%) pada pembelajaran awal
sebelum diadakan perbaikan menjadi 22 anak (70,9%) pada perbaikan siklus I.dan
mengalami kenaikan menjadi 24 anak atau 77,4 % pada perbaikan siklus II.
Nilai rata-rata kelas juga mengalami kenaikan pada perbaikan dari pembelajaran
awal sampai pada perbaikan siklus II .
Sungguh hasil yang sangat menggembirakan walaupun masih ada 4 siswa
yang masih memperoleh nilai kurang dari KKM atau 75 dan belum tuntas dalam
pembelajaran. Akan tetapi peneliti memutuskan untuk tidak melaksanakan
perbaikan pembelajaran selanjutnya karena perbaikan pembelajaran siklus II
sudah memenuhi kriteria ketuntasan 75% dan nilai rata-rata 75 sudah dapat
terpenuhi.. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.10
Perbandingan Hasil Tes Pembelajaran Awal, siklus I dan Siklus II

HasilLambang Hasil Pembelajaran


NO Arti Lambang Siklus I Siklus II
Angka Evaluasi Awal

1 80-100 A Sangat Baik 20 22 24


2 60-79 B Baik 8 8 6
3 40- 59 C Cukup 3 1 1
4 20 -39 D Kurang 0 0 0
5 0- 19 E Sangat kurang 0 0 0
Jumlah 31 31 31

37
Tabel 4.11
Perbandingan ketuntasan nilai rata- rata Pembelajaran Awal, siklus I dan
siklus II
Jumlah siswa
No Uraian Rata-Rata
Tuntas Belum Tuntas
1 Pembelajaran Awal 20 anak 11 anak 76,5
2 Siklus I 22 anak 9 anak 80,6
3 Siklus II 24 anak 7 anak 83,5

Sealanjutnya untuk melihat hasil peningkatan pada belajar siswa dapat


dibandingkan melalui nilai tertinggi, terendah yang telah dicapai siswa pada setiap
pembelajaran baik dari pembelajaran awal, siklus I,siklus II.Adapun tabel hasil
belajar sebagai berikut:
Tabel 4.12
Perbandingan nilai terendah dan tertinggi
Nilai
NO Keterangan
Tertinggi Terendah
1 Pembelajaran Awal 100 50
2 Siklus I 100 50
3 Siklus II 100 50

Dari keseluruhan tabel di atas dapat terlihat jelas adanya peningkatan yang
signifikan pada nilai siswa kelas II SDN I Kragan pada mata pelajaran
Matematika mengenai perkalian sebagi penjumlahan berulang melalui proses
perbaikan seluruh pembelajaran baik pada pembelajaran siklus I maupun
pembelajaran siklus II.

B. Pembahasan Setiap Siklus


1. Pembelajaran Awal
Pada awalnya siswa kelas II, nilai rata- rata pelajaran PKn rendah khususnya
pada kompetensi Melakuakn perkalian bilangan yang hasilnya dua angka. Yang

38
jelas salah satunya disebabkan karena luasnya kompetensi yang harus
dikuasainya dan perlu daya ingat yang setia sehingga mampu menghafal dalam
jangka waktu lama. Sebelum dilakukan tindakan guru memberi tes. Berdasarkan
ketuntasan belajar siswa dari sejumlah 31 siswa terdapat 20 atau 64,5 % yang baru
mencapai ketuntasan belajar dengan skor standar Kriteria Ketuntasan Minimal.
Sedangkan 11 siswa atau 34,5% belum mencapai kriteria ketuntasan minimal
untuk kompetensi dasar Melakuakan perkalian bilangan yang hasilnya dua angka
yang telah ditentukan yaitu sebesar 75. Sedangkan hasil nilai pembelajaran awal
terdapat nilai tertinggi adalah 100, nilai terendah 50, dengan rata-rata kelas
sebesar 76,5

:
Grafik hasil tes formatif pembelajaran awal

Dalam pelaksanaan pembelajaran awal, peneliti hanya menggunakan metode


ceramah dan tanya jawab serta dalam menjelaskan materi pada siswa masih
abstrak karena peneliti tidak menggunakan gambar dan alat peraga yang sesuai
dengan materi pembelajaran.
Proses pembelajaran pada pra siklus menunjukkan bahwa siswa
masih pasif, karena tidak diberi respon yang menantang. Siswa masih bekerja
secara individual, tidak tampak kreatifitas siswa maupun gagasan yang muncul.
Siswa terlihat jenuh dan bosan tanpa gairah karena pembelajaran selalu monoton.
Setelah diadakan tes formatif hasilnya menguatkan anggapan peneliti bahwa siswa

39
kelas II (kelas rendah) perlu adanya alat peraga dalam penyampaian materi
pembelajaran.

Diagram Ketuntasan Belajar Pembelajaran awal.

Pada pembelajaran awal ditemukan 20 siswa atau 64,5% siswa


yang memenuhi ketuntasan dari 31 siswa. Hal ini menunjukkan bahwa
pembelajaran yang diadakan peneliti belum berhasil dengan baik.Berdasarkan
refleksi dan diskusi yang diadakan peneliti dengan teman sejawat, peneliti
memutuskan untuk melakukan perbaikan pembelajaran siklus I yang akan lebih
mengoptimalkan penggunaan alat peraga dan metode cooperative learning disertai
kerja kelompok.

Grafik nilai rata- rata pembelajaran awal

40
2. Siklus I
Hasil Tindakan pembelajaran pada siklus I, berupa hasil tes formatif
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti terhadap pelaksanaan
siklus I diperoleh keterangan sebagai berikut:
Dari hasil tes siklus I, menunjukkan bahwa hasil yang mencapai nilai A
(sangat baik) adalah 22 siswa (70,9 %), sedangkan yang mendapat nilai B (baik)
adalah 8 siswa atau (25,8%), sedangkan dari jumlah 31 siswa yang masih
mendapatkan nilai C (cukup) sebanyak 1 siswa (3,2 %) , sedangkan yang
mendapat nilai D (kurang) ada 0 siswa (0 %), sedangkan yang mendapat nilai D
(sangat kurang) tidak ada atau 0 % .

Gambar Grafik hasil tes Siklus I

Berdasarkan ketuntasan belajar siswa dari sejumlah 31 siswa terdapat 22


atau 70,9 % yang sudah mencapai ketuntasan belajar. Sedangkan 9 siswa atau
29,1 % belum mencapai ketuntasan. Adapun dari Hasil nilai siklus I dapat
dijelaskan bahwa perolehan nilai tertinggi adalah 100, nilai terendah 50, dengan
nilai rata-rata kelas sebesar 80,6.

41
Grafik ketuntasan siswa Siklus I
41,9 %

Proses pembelajaran pada siklus I sudah menunjukkan adanya perubahan,


meskipun belum semua siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran . Hal ini
dikarenakan kegiatan yang bersifat kelompok ada anggapan bahwa prestasi
maupun nilai yang di dapat secara kelompok .

Grafik nilai rata – rata siklus I


Dari hasil pengamatan telah terjadi kreatifitas dan keaktifan siswa secara
mental maupun motorik, karena kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan
permainan serta perlu kecermatan dan ketepatan. Ada interaksi antar siswa secara
individu maupun kelompok, serta antar kelompok. Masing-masing siswa ada
peningkatan latihan bertanya dan menjwab antar kelompok, sehingga terlatih
ketrampilan bertanya jawab. Ada persaingan positif antar kelompok mereka

42
saling berkompetisi untuk memperoleh penghargaan dan menunjukkan untuk jati
diri pada siswa.
Hasil antara kondisi awal dengan siklus I menyebabkan adanya perubahan
walau belum bisa optimal, hal ini ditandai dengan peningkatan jumlah siswa yang
mencapai ketuntasan belajar . Dari hasil tes akhir siklus I ternyata lebih baik
dibandingkan dengan tingkat ketuntasan belajar siswa sebelum dilakukan
tindakan.. Perbandingan tersebut dapat disajikan pada tabel berikut:
Tabel 4.13
Perbandingan kegiatan dan hasil pada pembelajaran awal dan siklus I
NO Pembelajaran awal Siklus I
1 Tindakan Tindakan
Pembelajaran konvensional, Penerapan Pembelajaran kooperatif
tanpa menggunakan alat learning dipandu dengan alat peraga
peraga benda di sekitar
2 Hasil Belajar Hasil Belajar
Ketuntasan Ketuntasan
Tuntas : 20 ( 64,5 %) Tuntas : 22 ( 70,9 %)
Belum tuntas : 11 ( 35,5%) Belum tuntas : 9 ( 29,1 %)
Nilai Tertinggi :100 Nilai Tertinggi : 100
Nilai terendah :50 Nilai terendah :50
Nilai rata- rata : 7 6,5 Nilai rata- rata : 80,6
Refleksi
Nilai rata- rata meningkat 4,1
3 Proses belajar Proses belajar
Proses pembelajaran pasif Proses pembelajaran ada perubahan ,
siswa mulai aktif
Siswa kurang terlibat dalam Siswa terlibat langsung dalam proses
proses pembelajaran pembelajaran
Siswa hanya mendengarkan, Siswa mencari dan menemukan materi,
kadang mencatat mencatat dan mengkomunikasikan antar
teman dalam kelompok maupun antar
kelompok
Belum memanfaatkan media Sudah memanfaatkan media
pembelajaran yang tepat pembelajaran sesuai materi
Belum tumbuh kreatifitas dan Kreatifitas, kerjasama, tanggung jawab
kerjasama antar teman mulai tampak
Sebagian kecil indera yang Sebagian besar alat indera aktif
aktif

43
Dari hasil refleksi siklus I dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan
cooperatif learning model TGT, siswa mengalami peningkatan baik dalam
mencapai ketuntasan belajar yaitu dari 31 siswa, yang belum tuntas pada
pembelajaran sebanyak 20 siswa yang belum tuntas. Sedangkan nilai rata – rata
kelas ada kenaikan sebesar 4,1. Pada siklus I ini belum semua siswa mencapai
ketuntasan karena ada sebagian siswa berpandangan bahwa kegiatan yang bersifat
kelompok, penilaiannya juga kelompok.
Dari penelitianndan pengamatan maka masih perlu diadakan perbaikan
pembelajaran pada siklus II karena nilai ketuntasan siswa belum mencapai 75 %.

3. Siklus II
Hasil tindakan pembelajaran pada siklus II berupa hasil tes formatif.
Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan oleh peneliti terhadap pelaksanaan
siklus II diperoleh keterangan sebagai berikut .
Dari pelaksanan tindakan siklus II dapat diketahui bahwa yang
mendapatkan nilai sangat baik (A) adalah 77,4 % atau 24 siswa, sedangkan yang
terbanyak yaitu yang mendapat nilai baik (B) adalah 19,4 % atau 6 siswa. Dan
yang mendapat nilai C (cukup) adalah 3,2 % atau sebanyak 1 siswa.Sedangjkan
yang mendapat nilai D dan E tidak ada. Sedangkan nilai rata-rata kelas 83,5

:
Grafik hasil tes formatif Siklus II

44
Grafik ketuntasan belajar siklus II

Gambar Grafik nilai rata siklus II

Proses pembelajaran pada siklus II sudah menunjukkan semua siswa


terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini dikarenakan sekalipun
kegiatan bersifat kelompok namun ada tugas individual yang harus dipertanggung
jawabkan, karena ada kompetisi kelompok maupun kompetisi individu. Dari hasil
pengamatan telah terjadi kreatifitas dan keaktifan siswa secara mental maupun
motorik, karena kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan permainan perlu
kecermatan dan ketepatan. Ada interaksi antar siswa secara individu maupun
kelompok, serta antar kelompok. Masing- masing siswa ada peningkatan latihan
bertanya jawab dan bisa mengkaitkan dengan mata pelajaran lain maupun
pengetahuan umum, sehingga disamping terlatih ketrampilan bertanya jawab,
siswa terlatih berargumentasi. Ada persaingan positif antar kelompok untuk
penghargaan dan menunjukkan jati diri pada siswa.

45
Hasil antara siklus I dengan siklus II ada perubahan secara signifikan , hal
ini ditandai dengan peningkatan jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar.
Dari hasil tes akhir siklus II ternyata lebih baik dibandingkan dengan tingkat
ketuntasan belajar siswa pada siklus I. Hal ini dapat dilihat dalam grafik di bawah
ini:

Grafik perbandingan nilai pembelajaran awal, siklus I dan siklus II

Grafik perbandingan ketuntasan belajar pembelajaran awal siklus I dan siklus II

Peningkatan hasil belajar maupun ketuntasan tersebut dapat disajikan pada tabel
dibawah ini:

Tabel 4.14

46
Perbandingan kegiatan dan hasil pada siklus I dan siklus II
Siklus I Siklus II
1 Tindakan Tindakan
Pembelajaran cooperatif Learning Penerapan Pembelajaran kooperatif
dengan alat peraga benda di sekitar learning dipandu dengan alat peraga dan
kuis / tes .
2 Hasil Belajar Hasil Belajar
Ketuntasan Ketuntasan
Tuntas : 22 (64,5 % ) Tuntas : 24 ( 77,4 %)
Belum tuntas : 11 (35,5%) Belum tuntas : 7 (22,6 %)

Nilai Tertinggi :100 Nilai Tertinggi : 100


Nilai terendah :5 0 Nilai terendah :50
Nilai rata- rata : 80,6 Nilai rata- rata : 83,5
3 Proses belajar Proses belajar
Proses pembelajaran ada perubahan, Proses pembelajaran siswa aktif dan
siswa mulai aktif kreatif serta cekatan
Siswa terlibat langsung dalam proses Siswa terlibat langsungdalamproses
pembelajaran pembelajaran, dan masing- masing siswa
punya tugas mandiri
Siswa mencari dan menemukan Siswa mencari dan menemukan
materi, mencatat serta materi,mencatat,mengkomunikasikan dan
mengkomunikasikan antar teman mendemontrasikan hasil penyelesaian
dalam kelompok maupun antar secara kompetitif antar teman dalam
kelompok kelompok maupun antar kelompok
Belum memanfaatkan media Sudah memanfaatkan media pembelajaran
pembelajaran sesuai materi sesuai materi yang diperagakan
Kreatifitas, kerjasama, tanggung Kreatifitas, kerjasama, tanggung jawab
jawab mulai tampak. dan ide, kecermatan, ketepatan dan
kecepatan muncul
Sebagian besar alat indera aktif Semua alat alat indera aktif, baik mental
maupun fisik

Dengan melihat perbandingan hasil tes siklus I dan siklus II ada


peningkatan yang cukup signifikan, baik dilihat dari ketuntasan belajar maupun
hasil perolehan nilai rata- rata kelas. Dari sejumlah 31 siswa masih ada 4 siswa
yang belum mencapai ketuntasan, hal ini dikarenakan siswa tersebut harus
mendapatkan pelayanan khusus, namun sekalipun 4 siswa ini belum mencapai
ketuntasan, di sisi lain tetap bergairah dalam belajar. Sedangkan ketuntasan ada
peningkatan dibandingkan pada siklus I.
Sedangkan nilai tertinggi pada siklus I sudah ada peningkatan dengan
mendapat nilai 100 sebanyak 7 siswa, hal ini karena anak tersebut disamping

47
mempunyai kemampuan cukup, didukung rasa senang dan dalam belajar,
sehingga mereka dapat nilai yang optimal.
Dari nilai rata- rata kelas yang dicapai pada siklus II ada peningkatan
dibandingkan nilai rata- rata kelas pada siklus I. Secara umum dari hasil
pengamatan dan tes sebelum pra siklus, hingga siklus II, dapat disimpulkan bahwa
melalui penerapan cooperatif learning model TGT dapat meningkatkan hasil
belajar PKn siswa pada kompetensi dasar .
Dari hasil yang telah dicapai, ketuntasan siswa sudah melebihi dari 75 %
yaitu 77,4 % dan nilai rata-rata kelas 83,5 dah terpenuhi maka peneliti
memutuskan untuk tidak melakukan perbaikan pembelajaran pada siklus
selanjutnya.hal ini dapat dilihat perbandingannya dalam tabel di bawah in:
Tabel 4.15
No Pembelajaran Awal Siklus I Siklus II
1 Tindakan Tindakan Tindakan
Pembelajaran Penerapan Pembelajaran Penerapan
konvensional, tanpa kooperatif learning Pembelajaran kooperatif
menggunakan alat peraga dipandu dengan alat learning dipandu
peraga kartu bilangan dengan alat peraga
benda di sekitar .
2 Hasil Belajar Hasil Belajar Hasil Belajar
Ketuntasan Ketuntasan Ketuntasan
Tuntas: 20 ( 64,5 %) Tuntas: 22 (70,9 %) Tuntas: 24 ( 77,4 %)
Belum tuntas:11(35,5%) Belum tuntas:9(29,1 %) Belumtuntas:7(22,6%)
Nilai Tertinggi: 100 Nilai Tertinggi: 100 Nilai Tertinggi : 100
Nilai terendah: 50 Nilai terendah: 50 Nilai terendah: 50
Nilai rata- rata: 76,5 Nilai rata- rata: 80,6 Nilai rata- rata: 83,5
Nilai rata- rata meningkat Nilai rata- rata
4,1 meningkat 2,9

3 Proses belajar Proses belajar Proses belajar


Proses pembelajaran pasif Proses pembelajaran ada Proses pembelajaran
perubahan, siswa mulai siswa aktif dan kreatif
aktif serta cekatan
Siswa kurang terlibat Siswa terlibat langsung Siswa terlibat langsung
dalam proses dalam proses dalam proses
pembelajaran pembelajaran pembelajaran
Siswa hanya Siswa mencari dan Siswa mencari dan
mendengarkan , kadang menemukan materi, menemukan materi,
mencatat mencatat dan mencatat dan
mengkomunikasi-kan mengkomunikasikan
antar teman dalam antar teman dalam
kelompok maupun antar kelompok maupun antar

48
kelompok kelompok
Belum memanfaatkan Sudah memanfaatkan Sudah memanfaatkan
media pembelajaran yang media pembelajaran media pembelajaran
tepat sesuai materi sesuai materi
Belum tumbuh kreatifitas Kreatifitas, kerjasama, Kreatifitas, kerjasama,
dan kerjasama antar tanggung jawab mulai tanggung jawab mulai
teman tampak tampak
Sebagian kecil indera Sebagian besar alat indera Sebagian besar alat
yang aktif aktif indera aktif

Grafik nilai rata-rata pembelajaran awal, siklus I dan siklus II

Dari tabel di atas dapat diperoleh kesimpulan bahwa pembelajaran


menggunakan metode Cooperative Learning model TGT dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa pada kelas II yang menggunakan pembelajaran tematik.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

49
A. Kesimpulan
Pembelajaran di sekolah yang melibatkan siswa dengan guru akan
melahirkan nilai yang akan terbawa dan tercermin terus dalam kehidupan di
masyarakat. Pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam kelompok
secara bergotong-royong (kooperatif) akan menimbulkan suasana belajar
partisipatif dan menjadi lebih hidup.
Teknik Cooperative Learning model TGT dapat mendorong timbulnya
gagasan yang lebih bermutu dan dapat meningkatkan kreativitas siswa. Jika
pelaksanaan prosedur Cooperative Learning model TGT ini benar, akan
memungkinkan untuk dapat mengaktifkan siswa sehingga dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa.Sampai saat ini Cooperative Learning model TGT belum
banyak diterapkan dalam pendidikan walaupun orang Indonesia sangat
membanggakan sifat gotong-royong dalam kehidupan bermasyarakat.
B. Saran
Guru sebaiknya mengevaluasi cara mengajarnya dan menyadari
dampaknya terhadap siswa didik. Untuk menghasilkan manusia yang bisa
berdamai dan bekerja sama dengan sesamanya dalam pembelajaran di sekolah,
model Cooperative Learning model TGT perlu lebih sering digunakan karena
suasana positif yang timbul akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mencintai pelajaran dan sekolah atau guru. Selain itu, siswa akan merasa lebih
terdorong untuk belajar dan berpikir.
Dalam pembelajaran kooperatif bagi guru dan siswa disarankan untuk :
1. Bagi Guru
a. Guru PKn perlu menerapkan metode pembelajaran kooperatif pada materi
pembelajaran mengenai nilai kejujuran,kedisiplinan, dan senang bekerja
dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran kooperatif ini juga bisa
diterapkan untuk materi pembelajaran lainnya yang berhubungan dengan
peristiwa sehari-hari, sehingga konsep-konsep PKn tidak mudah
terlupakan.

50
b. Metode pembelajaran kooperatif lebih berdampak positif dalam hal siswa
mengalami perubahan konsep diri dan motivasi berprestasi
c. Dalam mengimplementasikan metode pembelajaran kooperatif
d. Guru dapat melakukan penilaian hasil pemahaman individu melalui kuis
dan evaluasi formatif.
e. Guru SD perlu diadakan pelatihan-pelatihan dalam merancang
pembelajaran, membentuk kelompok belajar, menyediakan suatu
lingkungan yang mendukung pembelajaran, mempertimbangkan
keanekaragaman para siswa, memperhatikan berbagai kecerdasan atau
inteligen para siswa, menggunakan teknik bertanya yang meningkatkan
pembelajaran, pengembangan pemecahan masalah dan pengembangan
keterampilan berfikir tingkat tinggi, menerapkan penilaian autentik.
Pembentukan kelompok belajar yang kondusif (dalam satu kelompok
jangan sampai memusat kelompok siswa yang pandai atau kurang pandai,
melainkan pembagiannya dalam kelompok harus merata) agar siswa lebih
mempunyai perspektif tentang belajar, dan perspektif tentang kerja sama
menjadi lebih baik.
f. Selain itu guru harus memperhatikan motivasi berprestasi siswa. Motivasi
berprestasi tinggi yang terbukti lebih baik dalam mencapai kompetensi
yang diharapkan. Cara menumbuhkan motivasi berprestasi dapat
dilakukan dengan : 1) penggunaan alat peraga untuk menarik perhatian
dan memperjelas, 2) pemberian insentif, berupa pujian dari guru atau
timbulnya kepuasan dari dalam diri, karena pekerjaannya berhasil, 3)
penumbuhan motivasi internal diiringi dengan pemberian reinforcement,
penumbuhan keinginan untuk belajar, pengorganisasian bahan ajar yang
baik, 4) penciptaan suasana yang tidak menekan (metode pembelajaran
yang sesuai), 5) pemberian bantuan agar siswa memiliki tujuan belajar
yang jelas dan pemberian umpan balik agar siswa mengetahui sejauh mana
tujuan telah dicapai, dan 6) pemberian dukungan oleh kawan-kawannya.
2. Bagi Siswa

51
a. Siswa harus selalu belajar dan berani mengeluarkan ide-idenya untuk
mencapai kompetensi yang diharapkan.
b. Siswa harus bisa bekerja sama dengan orang lain.
c. Siswa harus mengetahui bisa menumbuhkan motivasi berprestasinya untuk
mencapai kompetensi yang diharapkan

DAFTAR PUSTAKA

52
Adnan, Warsito.Pendidikan Kewarganegaraan SD. Surakarta: Tiga Serangkai
BNSP, 2007. Pedoman Penilaian Hasil Belajardi SD. Jakarta. Depdiknas.
Mastur,dkk. 2008. Buku Guru PKn SD/ MI Kelas II. Semarang. Aneka Ilmu.
Pahyono, dkk. 2005. Strategi Pembelajaran efektif, Model pembelajaran
Kooperatif Learning. Makalah disampaikan pada diklat guru kurikulum
KBK di LPMP Jawa Tengah.
Sarjan,dkk. 2008.Pendidikan Kewarganegaraan SD/ MI. Jakarta. Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional
Sudjana. N. 2002. Dasa-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Sinar Baru
Algensindo.
Wahyono. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta.Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional

Rencana Pembelajaran Awal

53
Nama Sekolah : SDN I Kragan
Mata Pelajaran : PKn
Kelas / Semester : II / 2
Tema : Rekreasi
Hari / tanggal : 27 Januari 2010
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

Standar Kompetensi :
3. Menampilkan nilai-nilai Pancasila
Kompetensi Dasar :
3.1 Mengenal nilai kejujuran, disiplin, dan senang bekerja dalam kehidupan
sehari-hari
Indikator
PKn
Memberikan 2 contoh sikap kejujuran dalam menjalani kehidupan sehari-hari
IPA
Mencari contoh alat rumah tangga yang menghasilkan panas, lestrik, cahaya dan
bunyi
Bahasa Indonesia (membaca )
Menyebutkan isi teks bacaan
Tujuan Pembelajaran
PKn
Siswa mampu memberi contoh sikap kejujuran dalam menjalani kehidupan
sehari-hari.
IPA
Siswa mampu memberi contoh alat rumah tangga yang menghasilkan panas,
listrik, cahaya dan bunyi
B.Indonesia:
Siswa mampu menyebutkan isi teks bacaan yang dibacanya
Materi Pembelajaran

54
PKn
Kejujuran
Jujur dapat berarti berkata apa adanya. Jujur juga berarti tidak bohong.
Kejujuran merupakan sikap kecocokan antara perkataan dan perbuatan. Kejujuran
harus dibiasakan sejak kecil. Kejujuran harus dilakukan oleh siapa saja dan
dilaksanakan dimanapun berada.
Contoh sikap jujur antara lain tidak menyontek, mengembalikan uang
kembalian yang berlebih, tidak mencuri, mengakui kesalahan jika berbuat salah,
dan lain sebagainya.
Manfaat kejujuran yaitu kita dapat dipercayaorang lain dan selalu disenangi
teman. Selain itu kejujuran dapat menghindarkan prasangka buruk. Kejujuran juga
dapat meningkatkan persatuan, menghindarkan pertengkaran dan dapat
menciptakan suasana harmonis.
Akibat dari berbuat tidak jujur adalah dibenci teman dan hidup akan
sengsara. Selain itu juga dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.
IPA
Segala sesuatu yang menghasilkan energi disebut sumber energi. Sumber energi
yang sering dijumpai meliputi energi panas, energi bunyi, energi listrik, energi
cahaya dan energi gerak. Sumber energi bunyi contohnya seruling, terompet,
biola, bel, dan sebagainya. Adapun sumber energi panas adalah matahari, api dan
lainnya.Sedangkan alat rumah tangga yang menggunakan energi listrik misalnya
televisi, kulkas, setrika, solder,dan sebagainya.
B.Indonesia
Desaku
Pada hari minggu pagi , mulai pukul tujuh bapak-bapak memangkas cabang-
cabang pohon.Kakak-kakak membersihkan sampah di selokan dan
memasukkannya ke dalam gerobak. Ibu-ibu menanam bunga di sepanjang jalan
dan ada yang menyapu jalanan. Mereka bekerja sampai pukul sembilan. Sekarang
lingkungan desaku bersih.Lingkungan yang bersih enak dilihat.
Metode pembelajaran
- Ceramah

55
- Tanya jawab
- Demontrasi

Model Pembelajaran
Interactive Learning

Langkah-Langkah Pembelajaran
a. Kegiatan Awal ( 5 menit )
Apersepsi
- Menanyakan pada siswa siapa yang pernah disuruh ibunya belanja
di warung
- Menanyakan pada siswa apa ada uang kembaliannya.
Motivasi
Menginformasikan pada siswa bahwa kejujuran itu sangat penting
dan berguna untuk masa depan dan kehidupan bermasyarakat
b. Kegiatan Inti (45 menit )
1. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang kejujuran
2. Guru menanyakan pada siswa tentang sikap jujur
3. Siswa diminta untuk menyebutkan contoh-contoh sikap jujur
dalam kehidupan
4. Siswa diminta menyebutkan akibat dari ketidakjujuran
5. Siswa menyebutkan manfaat hidup jujur.
6. Siswa menyebutkan contoh alat-alat rumah tangga yang
menghasilkan bunyi dan panas
7. Siswa menyebutkan alat-alat rumah tungga yang menggunakan
energi listrik.
8. Guru memberi bacaan pada siswa untuk dibaca dalam hati
kemudian siswa menyebutkan isi dari bacaan tersebut.
c. Kegiatan Akhir (20 menit )
1. Guru mengadakan evaluasi dan penilaian terhadap pembelajaran
yang telah disampaikan

56
2. Guru mengadakan tindak lanjut dengan memberikan tugas di
rumah / PR
Sarana dan Sumber Belajar
a. Sumber Belajar
- Buku paket PKn 2 Pusat Perbukuan Depdiknas
- Buku paket IPA 2 Pusat Perbukuan Depdiknas
- Buku Sain 2 Erlangga
- Buku Sasebi 2 Erlangga
- Buku penunjang yang sesuai
b. Media
- Gambar sikap jujur dan bohong
- Gambar alat-alat rumah tangga
- Gambar Lingkungan Sekitar
Evaluasi
Bentuk tes : Tes tertulis
- Pilihan ganda
- Isian
- Uraian
Penskoran
I. Betul x 1
II Betul x 2
III Betul x 3
Nilai : Jumlah skor x 10

Kragan, 27 Januari 2010


Kepala SDN 1 Kragan Guru Kelas II

Drs. Warnadji Siti Sofiyah


NIP 19570606 198104 1 001 NIM 816159235

57
Latihan formatif pembelajaran awal
Mata Pelajaran : PKn
Tema : Dokumen keluarga
Kelas / semester : II / 2
Hari / Tanggal : 27 Januari 2010
I. Berilah tanda silang pada huruf a, b, atau c di depan jawaban yang paling
benar!
1. Jujur berarti …………………………………………………………….
a. baik hati b. berkata bohong c. berkata apa adanya
2. Orang yang jujur akan …………………………………………………..
a. diswayang teman b. Bermusuhan c. Bermasalah
3. Sumber energi yang paling banyak digunakan dalam rumah tangga adalah
……………….
a. Minyak tanah b. baterai c. Listrik
II. Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar !
Desaku .
Hari Minggu pagi, mulai pukul tujuh bapak-bapak memangkas cabang-cabang
pohon. Kakak- kakak membersihkan sampah di selokan dan memasukkannya ke
dalam gerobak. Ibu-ibu menanam bunga di sepanjang jalan dan ada juga yang
menyapu jalanan. Mereka bekerja sampai pikul senbilan. Sekarang lingkungan
desaku bersih.
4. Dalam bacaan di atas berisi tentang ………………………………………
5. Orang yang berbicara jujur hidupnya akan ……………………………
III. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !
6. Berikan 2 contoh sikap kejujuran dalam menjalani kehidupan sehari-hari !

58
Kunci jawaban
1. C. ( Berkata apa adanya )
2. A. ( Disayang teman )
3. C. (Listrik )
4. Kerja bakti
5. Senang / bahagia / Tenteram
6. Kebijakan Guru

59
LEMBAR OBSERVASI PEMBELAJARAN AWAL
Mata pelajaran : PKn Kelas / Semester : II / 2
Hari / Tanggal : 27 Januari 2010 Tema : Dokumen Keluarga
Kemunculan
No Aspek yang diamati 1 2 3 4 5 Komentar

1. Cara guru melaksanakan KBM


a. Mulai KBM √
b. Memberi petunjuk dan √
penjelasan yang berkaitan
dengan isi pelajaran √
c. Melaksanakan KBM dalam
urutan yang logis √
d. Mengelola waktu secara efisien √ Guru sebaiknya
e. Memotivasi siswa dalam KBM √ memotivasi dan
f. Menanggapi pertanyaan dan merespon
respon siswa √ pertanyaan siswa
g. Melaksanakan evaluasi dan
penutup KBM
2 Sarana dan prasarana dalam KBM
a. Adanya alat peraga/media √ Guru sebaiknya
pembelajaran dalam KBM memilih media
b. Memilih alat peraga/media yang √ yang sesuai
sesuai dengan KBM dengan KBM
c. Keterampilan √
mendemonstrasikan alat peraga √
d. Membimbing siswa dalam KBM
3 Perilaku siswa dalam KBM
a. Antusias dalam mengikuti √
pelajaran √
b. Aktif dalam mengikuti pelajaran √
c. Perhatian dalam mendengarkan
penjelasan guru √
d. Pengelolaan waktu dalam kerja
kelompok
Jumlah 8 7
Keterangan:
1 = Sangat Kurang
2 = Kurang
3 = Sedang
4 = Baik
5 = Sangat Baik
Kragan, 27 Januari 2010
Pengamat

Sri Lestari, S.Pd


NIP 19610815 198201 2 009

60
ANALISIS BUTIR SOAL PEMBELAJARAN AWAL

Nama Sekolah : SDN I Kragan Tema : Dokumen Keluarga


Mata pelajaran: PKn Kelas / semester : II / 2
Nomor Soal Keterangan
No Nama Siswa Nilai
1 2 3 4 5 6 T BT
1 Nurdiyanto + + + + - + 80 T
2 Adam Burhan - - + + + + 80 T
3 Karimatul Ulya - + - + + - 60 BT
4 Novita Sri Hayati + + - + - + 60 BT
5 Nurhayati + + - - + - 50 BT
6 Arasyi Dian Azzuhruf I + + + + + - 80 T
7 Balqis Aizhawa PA + + + + + - 80 T
8 Enrico Varo Kristianto + + + - + + 80 T
9 Erina Putri Intaningtyas + + - + + + 90 T
10 Erisa Setyaviani A + + + + + + 100 T
11 Faridatul Siti Setya A + + + + + - 80 T
12 Helmina Indah Nur S + + - + + + 90 T
13 Kholliyan Azam M - + + - + - 50 BT
14 Khoridatul Bahiyyah - + + + - + 60 BT
15 Kirna Nur Handayanti + + + + + - 80 T
16 Kuswanda Nur Alifian + - + + + + 80 T
17 M.Haidir Ali Al F + + + + + + 100 T
18 M.Nurul Ilcham - - + + - + 50 BT
19 Miftachul Huda - + - + + - 60 BT
20 Miftakhul Ulum + - + + + + 80 T
21 Moh. Najib - + + + - + 60 BT
22 Moh.Mualim + + - + + + 90 T
23 Mukti Tri Utomo + + + + + + 100 T
24 Nur Faadin + - + + + + 100 T
25 Selfi Eka Ananda - + + + + - 60 BT
26 Siti Faiqoh + + + + + - 80 T
27 Siti Rahayu Septiani + + + + + - 80 T
28 Suci Wulandari + - + - + + 60 BT
29 Tamara Atsil Soraya + + + + + + 100 T
30 Tasya Nilna Salsabila - + + + + + 90 T
31 Siti Kholifah - + + - + + 60 BT
Jumlah jawaban benar 21 26 25 26 27 20
Jumlah jawaban salah 10 5 6 5 4 11
Jumlah ketuntasan 20 11
Keterangan
+ : Jawaban Benar T : Tuntas
- : Jawaban Salah BT : Belum Tuntas
Ketuntasan perorangan jika nilai ≥ 75
Tuntas =

Belum Tuntas =

61
Rencana Pembelajaran Siklus I

Nama Sekolah : SDN I Kragan


Mata Pelajaran : PKn
Kelas / Semester : II / 2
Tema : Rekreasi
Hari / tanggal : 3 Februari 2010
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

Standar Kompetensi :
3. Menampilkan nilai-nilai Pancasila
Kompetensi Dasar :
3.1 Mengenal nilai kejujuran, disiplin, dan senang bekerja dalam kehidupan
sehari-hari
Indikator
PKn
1. Memberikan 2 contoh sikap kejujuran dalam menjalani kehidupan sehari-
hari
2. Memberikan 2 contoh sikap disiplin dalam kehidupan sehari-hari.
IPA
Menceritakan kedudukan matahari (pagi, siang dan sore hari)
Bahasa Indonesia (Mendengarkan)
Menyebutkan tokoh-tokoh yang ada dalam dongeng.
Tujuan pembelajaran
PKn
1. Siswa mampu memberikah contoh sikap kejujuran dalam kehidupan
sehari-hari.
2. Siswa mampu memberikah contoh sikap disiplin dalam kehidupan sehari-
hari.

62
IPA
Siswa mampu menjelaskan kedudukan matahari pada pagi, siang dan sore
hari.
Bahasa Indonesia
Siswa mampu menyebutkan kembali tokoh-tokoh yang ada dalam dongeng
yang didengarnya.
Tujuan Perbaikan Pembelajaran
Meningkatkan pemahaman siswa terhadap topik kejujuran melalui metode
cooperative learning model Team Group Tournament .
Materi Pembelajaran
PKn
Pengertian Jujur
Jujur berarti berkata apa adanya.
Jujur juga berarti tidak berbohong.
Contoh sikap jujur adalah Tidak mencontek waktu ulangan, Mengembalikan
kelebihan uang saat belanja, berkata benar, mau mengakui kesalahan, tidak
mengambil barang orang lain dan sebagainya.
Kedisiplinan.
Disiplin artinya tertib. Disiplin berarti juga menepati waktu dan janji.
Kedisiplinan merupakan tindakan mentaati aturan yang ada.Kedisiplinan harus
dibiasakan sejak kecil. Disiplin memberi keberhasilan.
Contoh kedisiplinan yaitu bangun tepat waktu, beribadah tepat waktu, memakai
seragam sekolah lengkap, mentaati peraturan sekolah, membayar pajak, ikut kerja
bakti, menjaga keamanan dan ketentraman, disiplin di jalan rayadan lain-lain.
Manfaat disiplin
Kehidupan menjadi aman, tertib, lancer, tenteram, mencegah kekacauan,dan
mencegah kecelakaan.
Akibat tidak disiplin
Merugikan orang lain,dan diri sendiri, Tugas dan kewajiban tidak selesai,
menimbulkan kekacauan, dan menimbulkan kecelakaan.

63
IPA
Kedudukan matahari
Matahari adalah salah satu benda langit.Setiap pagi matahari tebit di sebelah
timur.makin siang matahar4i makin ke atas.Perlahan-lahan letak matahari
bergeser ke arah barat. Pada sore hari matahari tenggelam di sebelah
barat.Peristiwa tersebut terjadi setiap hari.Matahari terlihat bergerak dari arah
timur ke barat.Sebenarnya matahari tidak bergerak.Bumilah yang bergerak dari
arah barat ke timur.Pada pagi hari matahari di sebelah timur maka terbentuk
bayangan di sebelah barat,bayangan yang di bentuk terlihat panjang.
Pada siang hari bayangan yang terbentuk semakin pendek.Tepat jam 12 siang
posisi matahari di atas kepala sehingga bayangan yang terbentuk paling pendek.
Pada sore hari kedudukan matahari di sebelah barat maka bayangan yang
terbentuk di sebelah timur .Bayang-bayang menghilang saat matahari terbenam.
Bahasa Indonesia
Kancil dan Buaya
Kancil hendak minum di sungai. Ia ragu-ragu karena sungai itu banyak
buayanya.Tiba-tiba, Kancil melihat benda gelap terapung di permukaan air.Benda
itu seperti batang pohon, tetapi mirip seekor buaya.
“ Hei, siapakah engkau, buaya atau batang pohon ?” teriak Kancil.Benda
itu tak bersuara dan tak bergerak. Kancil memperhatikan benda itu.Akhirnya ,
Kancil tahu bahwa benda itu adalah buaya. Kancil pun tak jadi minum.
Metode pembelajaran
Ceramah
Demontrasi
Tanya jawab

Model Pembelajaran
Kooperatif learning TGT
Langkah – Langkah Pembelajaran
Kegiatan Awal (5 menit )
Apersepsi

64
1. Menanyakan pada siswa siapa yang pernah diajak orang tuanya berlibur
2. Menanyakan pada siswa apa kegiatan tersebut sebelumnya pernah
dibicarakan bersama dalam keluarga.
Motivasi
Menginformasikan pada siswa bahwa kegiatan musyawarah itu penting untuk
kehidupan bermasyarakat nantinya.
Kegiatan Inti (45 menit )
1. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang pentingnya sikap jujur
dalam kehidupan sehari-hari.
2. Guru menanyakan pada siswa tentang sikap jujur.
3. Siswa menyebutkan contoh–contoh sikap jujur yang pernah dilakukan
dalam lingkungan keluarga, sekolah maupun dalam lingkungan
masyarakat.
4. Siswa diberi suatu permasalahan oleh guru untuk didiskusikan dengan
teman sebangkunya untuk diminta suatu kedisiplinan bersama.
5. Siswa diminta guru untuk mengadakan pengamatan kedudukan matahari.
6. Guru menanyakan pada siswa mengapa kedudukan matahari selalu
berubah-ubah..
7. Guru meminta siswa membaca dongeng yang berjudul Kancil dan
Buaya..
Kegiatan Akhir (20 menit )
1. Guru mengadakan evaluasi dan penilaian terhadappembelajaran yang telah
disampaikan.
2. Guru mengadakan tindak lanjut dengan memberikan tugas di rumah / PR.
Sarana dan Sumber Belajar
a. Sumber Belajar
- Buku paket PKn 2 Pusat Perbukuan Depdiknas
- Buku paket IPA
- Buku Sain 2 Erlangga
- Buku penunjang yang lain
- Buku Sasebi Erlangga

65
b. Media
- Gambar kegiatan kedisiplinan
- Gambar alat –alat rumah tangga
- Gambar binatang lingkungan sekitar
- Kaca mata hitam
Evaluasi
Bentuk tes : tes tertulis
-Pilihan ganda
-Isian
-Uraian
Penskoran
I. Betul x 1
II. Betul x 2
III Betul x 3
Nilai : Jumlah skor x 10

Kragan, 3 Februari 2010


Kepala SDN 1 Kragan Guru Kelas II

Drs. Warnadji Siti Sofiyah


NIP 19570606198104 1 001 NIM 816159235

66
Latihan formatif pembelajaran siklus I
Mata Pelajaran : PKn
Tema : Rekreasi
Kelas / Semester : II / 2
Hari / Tanggal : 3 Februari 2010
Waktu : 10 menit

Berilah tanda silang pada huruf a, b, atau c di depan jawaban yang paling benar !
1. Menyontek termasuk kegitan yang …………………..
a. Jujur b. Bohong c.. Bermusuhan
2. Masuk sekolah tepat waktu merupakan contoh sikap ………………….
a.Kerjasama b. Disiplin c. Biasa saja
3. Kedudukan matahari pada pagi hari berada di sebelah ………….
a. Barat b. Diatas kepala c. Timur
Isilah titik- titik di bawah ini dengan benar !
4. Pada cerita yang berjudul Kancil dan Buaya , Tokoh-tokoh dalam cerita
tersebut adalah ……………………………… ………..
5. Berjalan di sebelah kiri termasuk sikap disiplin di ………………………
Jawablah pertanyaan berikut dengan benar !
6. Berikan 2 contoh sikap jujur di sekolah !

67
Kunci jawaban

1. A (Jujur )
2. B (Disiplin)
3 .C (Timur )
4. Kancil dan buaya
5. Di jalan / di lingkungan masyarakat
6. Kebijaksanaan guru

68
LEMBAR OBSERVASI
SIKLUS I
Mata pelajaran : PKn
Kelas / Semester : II / 2
Hari / Tanggal : 3 Februari 2010
Tema : Hewan
Kemunculan
No Aspek yang diamati Komentar
1 2 3 4 5
1. Cara guru melaksanakan KBM
a. Mulai KBM √
b. Memberi petunjuk dan penjelasan √
yang berkaitan dengan isi pelajaran
c. Melaksanakan KBM dalam urutan √
yang logis
d. Mengelola waktu secara efisien √
e. Memotivasi siswa dalam KBM √
f. Menanggapi pertanyaan dan respon √
siswa
g. Melaksanakan evaluasi dan penutup √
KBM
2 Sarana dan prasarana dalam KBM
a. Adanya alat peraga/media √ Sebaiknya guru
pembelajaran dalam KBM mencari media
b. Memilih alat peraga/media yang √ yang sesuai KBM
sesuai dengan KBM
c. Keterampilan mendemonstrasikan √
alat peraga
d. Membimbing siswa dalam KBM √
3 Perilaku siswa dalam KBM
a. Antusias dalam mengikuti pelajaran √
b. Aktif dalam mengikuti pelajaran √
c. Perhatian dalam mendengarkan √
penjelasan guru
d. Pengelolaan waktu dalam kerja √ Sebaiknya siswa
kelompok diberi pengarahan
waktu
Jumlah 3 8 4
Keterangan:
1 = Sangat Kurang
2 = Kurang
3 = Sedang
4 = Baik
5 = Sangat Baik
Kragan, 3 Februari 2010
Pengamat

Sri Lestari, S.Pd


NIP 19610815 198201 2 009

69
ANALISIS BUTIR SOAL PEMBELAJARAN SIKLUS I

Nama Sekolah : SDN I Kragan Tema : Rekreasi


Mata pelajaran: PKn Kelas / semester : II / 2
Nomor Soal Keterangan
No Nama Siswa Nilai
1 2 3 4 5 6 T BT
1 Nurdiyanto + + + + + - 80 T
2 Adam Burhan + + - + + + 80 T
3 Karimatul Ulya - + + - + + 60 BT
4 Novita Sri Hayati + + + + - - 60 BT
5 Nurhayati + + - + - - 50 BT
6 Arasyi Dian Azzuhruf I + + + - + + 80 T
7 Balqis Aizhawa PA + + + - + + 80 T
8 Enrico Varo Kristianto + + + + - + 80 T
9 Erina Putri Intaningtyas - + + + + + 90 T
10 Erisa Setyaviani A + + + + + + 100 T
11 Faridatul Siti Setya A - + - + + + 80 T
12 Helmina Indah Nur S - + + + + + 90 T
13 Kholliyan Azam M + - + + + - 70 BT
14 Khoridatul Bahiyyah + + + - + - 60 BT
15 Kirna Nur Handayanti + + + + - + 80 T
16 Kuswanda Nur Alifian + - + + + + 90 T
17 M.Haidir Ali Al F + + + + + + 100 T
18 M.Nurul Ilcham + + + + - - 60 BT
19 Miftachul Huda + - + + + - 70 BT
20 Miftakhul Ulum + + + + + - 80 T
21 Moh. Najib + + - + + - 70 BT
22 Moh.Mualim + + + + + + 100 T
23 Mukti Tri Utomo + + + + + + 100 T
24 Nur Faadin + + + + + + 100 T
25 Selfi Eka Ananda + + + + + - 80 T
26 Siti Faiqoh + - + + + + 90 T
27 Siti Rahayu Septiani + + + + + - 80 T
28 Suci Wulandari + + + - + - 60 BT
29 Tamara Atsil Soraya + + + + + + 100 T
30 Tasya Nilna Salsabila + + + + + + 100 T
31 Siti Kholifah + + + + + - 80 T
Jumlah jawaban benar 28 27 27 26 26 18
Jumlah jawaban salah 3 4 4 5 5 13
Jumlah ketuntasan 22 9
Keterangan
+ : Jawaban Benar T : Tuntas
- : Jawaban Salah BT : Belum Tuntas
Ketuntasan perorangan jika nilai ≥ 75
Tuntas =

Belum Tuntas =

70
Rencana Pembelajaran Siklus II

Nama Sekolah : SDN I Kragan


Mata Pelajaran : PKn
Kelas / Semester : II / 2
Tema : Rekreasi
Hari / tanggal : 10 Februari 2010
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

Standar Kompetensi :
3. Menampilkan nilai-nilai Pancasila
Kompetensi Dasar :
3.1 Mengenal nilai kejujuran, disiplin, dan senang bekerja dalam kehidupan
sehari-hari
Indikator
PKn
1. Memberikan 2 contoh sikap kejujuran dalam menjalani kehidupan sehari-
hari
2. Memberikan 2 contoh sikap disiplin dalam kehidupan sehari-hari.
3. Memberikan 2 contoh sikap bekerja keras dalam kehidupan sehari-hari.
IPA
Membedakan rasa panas yang pancaran matahari di waktu pagi, siang dan sore
hari
Bahasa Indonesia (Menulis )
Menyalin puisi anak dengan huruf tegak bersambung.
Tujuan pembelajaran
PKn
1. Siswa mampu memberikah contoh sikap kejujuran dalam kehidupan
sehari-hari.
2. Siswa mampu memberikah contoh sikap disiplin dalam kehidupan sehari-
hari.

71
3. Siswa mampu memberikan contoh sikap bekerja keras dalam kehidupan
sehari-hari.
IPA
Siswa mampu menjelaskan rasa panas akibat pencaran matahari di waktu
pagi, siang dan sore hari.
Bahasa Indonesia
Siswa mampu menyalin puisi anak dengan huruf tegak bersambung.
Tujuan Perbaikan Pembelajaran
Meningkatkan Pemahaman siswa terhadap topic kejujuran dengan menggunakan
cooperative learning model TGT.
Materi Pembelajaran
PKn
Pengertian Jujur
Jujur berarti berkata apa adanya.
Jujur juga berarti tidak berbohong.
Disiplin artinya tertib. Disiplin berarti juga menepati waktu dan janji.
Kedisiplinan merupakan tindakan mentaati aturan yang ada.Kedisiplinan harus
dibiasakan sejak kecil. Disiplinm memberi keberhasilan.
Contoh kedisiplinan yaitu bangun tepat waktu, beribadah tepat waktu, memakai
seragam sekolah lengkap, mentaati peraturan sekolah, membayar pajak, ikut kerja
bakti, menjaga keamanan dan ketentraman, disiplin di jalan rayadan lain-lain.
Senang bekerja
Senang bekerja artinya senang melakukan kegiatan yang bermanfaat.Senang
bekerja juga berarti bekerja dengan rajin dan senang hati.
Contoh senang bekerja yaitu : Menyapu lantai, mencuci piring, menyiram bunga,
merapikan tempat tidur,belajar dengan baik, gotong-royong membangun tempat
umum dan lain-lain.
Manfaat senang bekerja yaitu pekerjaan akan cepat selesai, lingkungan menjadi
aman, hidup akan sehat, adanya kebersamaan, adanya rasa persatuan, dan
kebutuhan hidup terpenuhi.

72
Akibat tidak senang bekerja adalah pekerjaan tidak selesai, kebutuhan tidak
terpenuhi, sering mengalami kesulitan, kurang pergaulan, lingkungan kotor, tidak
ada persatuan, hidup tidak sehat.
IPA
Panas matahari membuat udara terasa panas. Panasnya matahari melebihi panas
api.Pada pagi hari cahaya matahari jatuh miring sehingga tidak terasa panas.Pada
siang hari udara terasa panas karena cahaya matahari tepat di atas kepala kita.Pada
sore hari udara tidak terasa panas Karena cahaya matahari jatuhnya miring.
Kegunaan cahaya matahari yaitu untuk mengeringkan pakaian yang basah,
mengeringkan gabah, mengeringkan ikan, membuat garam dan lain-lain.Tetapi
panas matahari juga dapat merugikan yaitu dapat merusak kulit menjadikan kulit
menjadi gelap, kering dan terasa perih.
Untuk melindungi tubuh dari panas matahari kita menggunakan payung atau
topi.sedangkan untuk melindungi silaunya cahaya matahari kita menggunakan
kaca mata hitam.
Bahasa Indonesia
Mainan
Karya Rizki Amanulloh
Aku senang bermain bersamamu
Tapi…
Kau juga membuatku sedih
Ibu memarahiku
Karena kau tak kurapikan
Sehabis bermain
(Sumber : Bobo, 23 Juni 2001)

Metode pembelajaran
Ceramah
Demontrasi
Tanya jawab

73
Model Pembelajaran
Kooperatif learning model TGT
Langkah – Langkah Pembelajaran
Kegiatan Awal (5 menit )
Apersepsi
1. Menanyakan pada siswa siapa yang pernah diajak orang tuanya
membersihkan rumah
2. Menanyakan pada siswa apa kegiatan tersebut sebelumnya pernah
dibicarakan bersama dalam keluarga.
Motivasi
Menginformasikan pada siswa bahwa kegiatan senang bekerja itu penting
untuk kehidupan bermasyarakat nantinya.
Kegiatan Inti (45 menit )
1. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang pentingnya sikap jujur
dalam kehidupan sehari-hari.
2. Guru menanyakan pada siswa tentang sikap jujur.
3. Siswa menyebutkan contoh – contoh sikap jujur yang pernah dilakukan
dalam lingkungan keluarga, sekolah maupun dalam lingkungan
masyarakat.
4. Siswa diberi suatu permasalahan oleh guru untuk didiskusikan dengan
teman sebangkunya untuk diminta senang bekerja.
5. Siswa diminta guru untuk mengadakan pengamatan pencaran panas
matahari.
6. Guru menanyakan pada siswa mengapa panas matahari selalu berubah-
ubah..
7. Guru meminta siswa membaca puisi anak.
Kegiatan Akhir (20 menit )
1. Guru mengadakan evaluasi dan penilaian terhadappembelajaran yang telah
disampaikan.
2. Guru mengadakan tindak lanjut dengan memberikan tugas di rumah / PR.

74
Sarana dan Sumber Belajar
a. Sumber Belajar
- Buku paket PKn 2 Pusat Perbukuan Depdiknas
- Buku paket IPA
- Buku Sain 2 Erlangga
- Buku penunjang yang lain
- Buku Sasebi Erlangga
b. Media
- Gambar kegiatan kedisiplinan
- Gambar alat –alat rumah tangga
- Gambar binatang lingkungan sekitar
- Kaca mata hitam
- Gambar tentang senang bekerja.
Evaluasi
Bentuk tes : tes tertulis
-Pilihan ganda
-Isian
-Uraian
Penskoran
I. Betul x 1
II. Betul x 2
III Betul x 3
Nilai : Jumlah skor x 10

Kragan, 10 Februari 2010


Kepala Sekolah Guru Kelas II

Drs. Warnadji Siti Sofiyah


NIP 19570606 198104 1 001 NIM 816159235

75
Tes formatif pembelajaran siklus II
Mata Pelajaran : PKn
Tema : Rekreasi
Kelas / semester : II / 2
Hari / Tanggal : 10 Februari 2010
Waktu : 10 Menit

Berilah tanda silang pada huruf a, b, atau c di depan jawaban yang paling benar !
1. Mengembalikan uang kembalian yang berlebih termasuk sikap …………
a. Kerjasama b. Susah c. Jujur
2. Untuk menyelesaikan tugas kelompok dibutuhkan……………………….
a. Kejujuran b. kerjasama c.Kesombongan
3. Pencaran cahaya matahari pada siang hari terasa…………………………
a.Panas b. Sejuk c. Dingin
Isilah titik- titik di bawah ini dengan benar !
4. Senang melakukan kegiatan yang bermanfaat disebut ……………………
5. Contoh sikap senang bekerja adalah ………………dan …………………..
Jawablah pertanyaan berikut dengan benar !
6. Salinlah menjadi huruf tegak bersambung !
Aku senang bermain bersamamu
Tapi…
Kau juga membuatku sedih
Ibu memarahiku
Karena kau tak kurapikan
Sehabis bermain

76
Kunci jawaban

1. C (Jujur )
2. B (Kerjasama)
3 .A (Panas )
4. Senang bekerja
5. Kebijaksanaan guru

6. Aku senang bermain bersamamu


Tapi…
Kau juga membuatku sedih
Ibu memarahiku
Karena kau tak kurapikan
Sehabis bermain

77
LEMBAR OBSERVASI SIKLUS II
Mata pelajaran : PKn Kelas / Semester : II / 2
Hari / Tanggal : 10 Februari 2010 Tema : Rekreasi
No Kemunculan
Aspek yang diamati Komentar
1 2 3 4 5
1. Cara guru melaksanakan KBM
a. Mulai KBM √
b. Memberi petunjuk dan √
penjelasan yang berkaitan
dengan isi pelajaran √
c. Melaksanakan KBM dalam
urutan yang logis √
d. Mengelola waktu secara efisien √
e. Memotivasi siswa dalam KBM √
f. Menanggapi pertanyaan dan
respon siswa √
g. Melaksanakan evaluasi dan
penutup KBM
2 Sarana dan prasarana dalam KBM
a. Adanya alat peraga/media √
pembelajaran dalam KBM
b. Memilih alat peraga/media yang √
sesuai dengan KBM
c. Keterampilan √
mendemonstrasikan alat peraga
d. Membimbing siswa dalam KBM √
3 Perilaku siswa dalam KBM
a. Antusias dalam mengikuti √
pelajaran √
b. Aktif dalam mengikuti pelajaran √
c. Perhatian dalam mendengarkan
penjelasan guru √
d. Pengelolaan waktu dalam kerja
kelompok
Jumlah 2 9 5
Keterangan:
1 = Sangat Kurang
2 = Kurang
3 = Sedang
4 = Baik
5 = Sangat Baik
Kragan, 10 Februari 2010
Pengamat

Sri Lestari, S.Pd


NIP 19610815 198201 2 009
ANALISIS BUTIR SOAL PEMBELAJARAN SIKLUS II

78
Nama Sekolah : SDN I Kragan Tema : Rekreasi
Mata pelajaran: PKn Kelas / semester : II / 2
Nomor Soal Keterangan
No Nama Siswa Nilai
1 2 3 4 5 6 T BT
1 Nurdiyanto + + - + + + 80 T
2 Adam Burhan - + + + + + 80 T
3 Karimatul Ulya + + - + + + 80 T
4 Novita Sri Hayati - + + + + + 70 BT
5 Nurhayati + - + + - - 50 BT
6 Arasyi Dian Azzuhruf I + + + - + + 80 T
7 Balqis Aizhawa PA + + + - + + 80 T
8 Enrico Varo Kristianto + - + + + + 90 T
9 Erina Putri Intaningtyas + + + + + + 90 T
10 Erisa Setyaviani A + + + + + + 100 T
11 Faridatul Siti Setya A - + + + + + 80 T
12 Helmina Indah Nur S + + - + + + 90 T
13 Kholliyan Azam M + - + + + - 70 BT
14 Khoridatul Bahiyyah + + - + - + 70 BT
15 Kirna Nur Handayanti - + + + + + 90 T
16 Kuswanda Nur Alifian + + - + + + 90 T
17 M.Haidir Ali Al F + + + + + + 100 T
18 M.Nurul Ilcham + + + - + + 70 BT
19 Miftachul Huda + - + + + + 80 T
20 Miftakhul Ulum + + + + + - 80 T
21 Moh. Najib - + + + + - 70 BT
22 Moh.Mualim + + + + + + 100 T
23 Mukti Tri Utomo + + + + + + 100 T
24 Nur Faadin + + + + + + 100 T
25 Selfi Eka Ananda + - + + + + 80 T
26 Siti Faiqoh + + + + + + 90 T
27 Siti Rahayu Septiani + + - + + + 80 T
28 Suci Wulandari + - + - + + 70 BT
29 Tamara Atsil Soraya + + + + + + 100 T
30 Tasya Nilna Salsabila + + + + + + 100 T
31 Siti Kholifah + + - + + + 80 T
Jumlah jawaban benar 26 25 24 27 28 27
Jumlah jawaban salah 5 6 7 4 3 4
Jumlah ketuntasan 24 7
Keterangan
+ : Jawaban Benar T : Tuntas
- : Jawaban Salah BT : Belum Tuntas
Ketuntasan perorangan jika nilai ≥ 75
Tuntas = %

Belum Tuntas =

79

Anda mungkin juga menyukai