Anda di halaman 1dari 14

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA


PADA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA KELAS VII
MTS NEGERI SEMPARUK TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PADA
MATERI MENEMUKAN GAGASAN UTAMA DALAM TEKS
ABSTRAK : Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan masalah yang
dihadapi dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di kelas VII Mts Negeri Semparuk
.Hingga dapat meningkatkan keterampilan membaca pada materi penemuan
gagasan utama dalam teks dengan membaca intensif dan membaca memindai.
.Disamping itu , Penelitian ini juga bertujuan untuk menambah keterampilan
siswa dalam membaca terutama menemukan gagasan utama dalam teks ,serta
Peneltian
Penelitian ini disajikan dalam bentuk penelitian tindakan kelas yang
dilaksanakan dengan berkolabarasi bersama teman sejawat dan di bantu oleh
supervisor 1 .Pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilakukan melalui 2 siklus.
Berdasarkan refleksi awal maka dilaksanakan penelitian ini dengan prosedur :
Perencanaan, Pelaksanaan tindakan, Observasi, dan refleksi. Dari kegiatan
siklus I sampai siklus II seperti yang direncanakan.
Dari kegiatan yang telah dilaksanakan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
pengelolaan pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas telah berhasil,
proses pembelajaran menyenangkan, seluruh siswa aktif dalam kegiatan
pembelajaran, dan hasil yang dicapai siswa dapat ditingkatkan.

Kata Kunci :
( Model pembelajaran Kooperatif ,Tipe Jigsaw, Keterampilan membaca .)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya. Untuk memiliki kekuatan spritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dalam masyarakat, bangsa dan negara. Dengan
berbagai usaha pembaharuan kurikulum, perbaikan sistem pengajaran,
peningkatan kualitas kemampuan guru, dan lain sebagainya, merupakan suatu
upaya kearah peningkatan mata pelajaran. Banyak hal yang dapat ditempuh
untuk mencapai tujuan tersebut, salah satunya adalah bagaimana menciptakan
suasana belajar siswa yang baik, mengetahui kebiasaan dan kesenangan
belajar siswa agar siswa bergairah dan berkembang sepenuhnya selama
proses belajar berlangsung.
1. Identifikasi Masalah
Seorang guru diharapkan memiliki motivasi dan semangat
pembaharuan dalam proses pembelajaran yang dijalaninya. Menurut
Sardiman A. M. (2004 : 165), guru yang kompeten adalah guru yang
mampu mengelola program belajar-mengajar. Mengelola di sini memiliki
arti yang luas yang menyangkut bagaimana seorang guru mampu
menguasai keterampilan dasar mengajar, seperti membuka dan menutup
pelajaran, menjelaskan, menvariasi media, bertanya, memberi penguatan,
dan sebagainya, juga bagaimana guru menerapkan strategi, teori belajar
dan pembelajaran, dan melaksanakan pembelajaran yang kondusif.
Upaya peningkatan kualitas pendidikan harus lebih banyak
dilakukan pengajar dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
sebagai pendidik. Salah satu upaya untuk peningkatan proses
pembelajaran adalah penggunaan media secara efektif mempertinggi
kualitas yang akhirnya dapat meningkatkan kualitas hasil belajar (Hujair
1
2

AH. Sanaky, 2009:1-2).


Dari berbagai komponen diatas, maka salah satu yang menjadi
persoalan mata pelajaran bahasa dan Sastra Indonesia adalah sangat
penting didalam mempersiapkan murid ke jenjang lebih tinggi .Dari
penelitian tidakan kelas di kelas VII Mts Negeri Semparuk terbukti ada
tidak tercapai nya Standar ketuntasan nilai minimal yang harus dicapai hal
tersebut terbukti dari nilai siswa beberapa kali diadakan evaluasi .
Kenyataan tersebut tidak dapat dibiar kan terus –menerus terjadi sebagai
guru bertanggung jawab agar siswa mencapai grede sekolah yang telah
ditentukan dan dapat membimbing .
1. Analisis Masalah
Berdasarkan dari penelitian tindakan kelas ini ditemukan siswa kelas
VII Mts Negeri Semparuk ,dapat diidentifikasi masalah yang dihadapi
sebagai berikut :
1. Kurang gairah nya siswa dalam Pelajaran bahasa dan sastra Indonesia
2. Siswa kelas VII Mts Negeri Sempruk menjadi kurang berpartipasi
3. Guru membutuhkan model pembelajaran yang tepat dan metode yang
tepat pula untuk meningkatkan keterampialn siswa serta kemampuan
siswa dalam memahami pembaca puisi
4. Tambahan guru belum maksimal menggunakan strategi dan media
yang ada.
2. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
Pendekatan dengan model pembelajaran kooperatif tipe jiqsaw
dimaksudkan untuk mendorong siswa dalam menemukan gagasan utama
dalam teks. Jika tercermati secara teliti ,akar permasalah diatas adalah
kurangnya paham dengan materi penemuan gagasan utama dalam teks.
Karena itu ,masalah utama yang perlu segera dicarikan pemecahannya
adalah bagaimana meningkatkan keterampilan membaca siswa pada materi
penemuan gagasan utama dalam teks agar siswa aktif dalam memahami
3
bacaan dan sekaligus dapat meningkatkan grade nilai dengan mengunakan
model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

B. Rumusan dan Pemecahan Masalah


Berdasarkan pada permasalahan yang terjadi di sekolah Mts Negeri
Semparuk maka dapat penulis rumuskan suatu masalah sebagai berikut :
a. Bagaimana meningkatkan keterampilan membaca siswa dalam materi
penemuan gagasan utama dalam teks siswa kelas VII Mts Negeri
Semparuk pada pelajaran bahasa dan sastra Indonesia dengan
mengunakan Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ?
b. Bagaimana meningkatkan pemahaman siswa dalam materi penemuan
gagasan utama dalam teks siswa kelas VII Mts Negeri Semparuk pada
pelajaran bahasa dan sastra Indonesia dengan mengunakan Model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ?
c. Bagaimana menjadikan siswa aktif didalam kelas ?
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
a. Untuk keterampilan berbicara siswa dalam materi penceritaan tokoh
idola siswa kelas VII Mts Negeri Semparuk pada pelajaran bahasa dan
sastra Indonesia dengan mengunakan Model pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw ?
b. Untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam materi penemuan
gagasan utama dalam teks siswa kelas VII Mts Negeri Semparuk pada
pelajaran bahasa dan sastra Indonesia dengan mengunakan Model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ?
c. Untuk menjadikan siswa aktif didalam kelas ?

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran


1. Manfaat bagi Siswa
a. Mengembangkan kemampuan sisiwa mengungkapkan ide atau gagasan
dalam memecahkan masalah tanpa takut membuat salah.
4
b. Dapat meningkatkan kemampuan sosial ,mengembangkan rasa harga diri
dan hubungan interpersonal yang positif.
c. Siswa lebih aktif dalam berbicara dan berpandapat karena siswa diberikan
kesempatan untuk berdiskusi dan menjelaskan materi pada masing –
masing kelompok.
d. Siswa lebih memeahami materi yang diberikan karena dipelajarai lebih
dalam dan sederhana dengan anggota kelompoknya.
e. Siswa lebih menguasaai materi karena mampu mengajarkan materi
tersebutkepada kelompok belajarnya.
2. Manfaat bagi Guru
a. Mempermudah pekerjaan guru dalam mengajar karena sudah ada
kelompok ahli yang bertugas menjelaskan materi kepada rekan – rekan
nya.
b. Meningkatkan kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran.
3. Bagi Sekolah
a. Memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran dalam rangka
mengelola proses pembelajaran secara variatif dengan metode yang
lebih tepat dan sesuai dengan situasi dan kondisi.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw


Johnson (dalam Etin Solihatin,2005 :4 ) menyatakan bahwa :
pembelajaran kooperatif adalah pemanfaatan kelompok kecil dalam
pembelajaran yang memungkinkan siswa bekerja sama.
Slavin ( dalam Wina,2008:242) mengemukakan dua alasan
bahwa : pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pembelajaran yang
dapat memperbaiki pembelajaran selama ini. Pertama,beberapa penelitian
membuktikan bahwa penggunaan pembelajaran kooperatif dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa sekaligus dapat menngkatkan
kemampuan hubungan sosial,menumbuhkan sikap menerima kekurangan
diri dan orang lain,serta dapat meningkatkan harga diri. Kedua ,
pembelajaran kooperatif dapat merealisasikan kebutuhan siswa dalam
belajar,berfikir,memecahkan masalah dan mengintegrasikan pengetahuan
dengan keterampilan.
Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah suatu tipe
pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu
kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar
dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam
kelompoknya(Sudrajat,2008:1).
Model pembelajaran Jigsaw merupakan strategi yang menarik
untuk digunakan jika materi yang akan dipelajari dapat dibagi menjadi
beberapa bagian dan materi tersebut tidak mengharuskan urutan
penyampaian. Kelebihan strategi ini adalah dapat melibatkan seluruh
peserta didik dalam belajar dan sekaligus mengajarkan kepada orang lain
(Zaini,2008:56).

5
6
B. Kelebihan Pengunaan Koperatif Tipe Jigsaw
Penggunaan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw mempunyai
beberapa kelebihan yaitu :
1. Mempermudah perkerjaan guru dalam mengajar , karena sudah ada
kelompok ahli ang bertugas menjelasskaan materi kepada rakan – rakan
nya.
2. Mengembangkan kemampuan sisiwa mengungkapkan ide atau gagasan
dalam memecahkan masalah tanpa takut membuat salah.
3. Dapat meningkatkan kemampuan sosial ,mengembangkan rasa harga diri
dan hubungan interpersonal yang positif.
4. Siswa lebih aktif dalam berbicara dan berpandapat karena siswa diberikan
kesempatan untuk berdiskusi dan menjelaskan materi pada masing –
masing kelompok.
5. Siswa lebih memeahami materi yang diberikan karena dipelajarai lebih
dalam dan sederhana dengan anggota kelompoknya.
6. Siswa lebih menguasaai materi karena mampu mengajarkan materi
tersebut kepada kelompok belajarnya.
7. Siswa diajarkan bagaimana kerjasama kelompok.

BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Subjek Penelitian
1. Tempat Penelitian : Mts Negeri Semparuk
2. Siswa : Kelas VII... (Tujuh ) dengan jumlah ..... Orang
3. Waktu Pelaksanaan : Siklus I tanggal 17 Maret 2016
Siklus II tanggal 21 Maret 2016

TABEL 1.Jadwal Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran

JADWAL KEGIATAN
NO KEGIATAN
FEB MAR APR MEI
1 Melaksanakan pra tindakan 

2 Melaksanakan perbaikan I 

3 Melaksanakan perbaikan II 

4 Menyusun laporan hasil 

5 Menyampaikan laporan 
B. Deskripsi Per Siklus
I. Siklus I (Pertama)
1. Perencanaan
Menyiapkan rencana perbaikan pembelajaran yang sesuai dengan
standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator mata pelajaran Bahasa
dan Sastra Indonesia di kelas VII dan tentukan materi pelajaran yang
akan disampaikan dan pelajari
Menyiapkan dan memeriksa fasilitas belajar / alat peraga ( media
gambar, lembar kerja siswa, instrument pengamatan, instrument
penilaian, dll )

8
2. Pelaksanaan / Tindakan
Melakukan tindakan / implementasi di kelas. Kegiatan ini
dilakukan bukan saja oleh mahasiswa, tetapi dihadiri oleh supervisor.
3. Pengamatan
Memantau proses pelaksanaan tindakan dan melaksanakan
evaluasi hasil tindakan.
4. Refleksi
Dari hasil pembelajaran pada siklus pertama di peroleh data yang
belum memuaskan baik dari siswa maupun guru yang mengajar, data
yang dicatat setiap langkah meliputi . data hasil pemahaman materi
belajar, data hasil mengingat belajar dalam melaksanakan tugas dan
data tersebut dianalisis secara berkala setiap langkah. Ini dilakukan
untuk mengetahui hasil perkembangan belajar yang sebenar
berdasarkan tujuan dan indikator dalam kegiatan belajar, data yang
diperoleh digunakan untuk melakukan refleksi untuk langkah
selanjutnya atau siklus berikutnya.

II. Siklus II (Kedua)


1. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan meliputi :
a. Merumuskan tindakan harus sesuai dengan hasil refleksi
b. Menyiapkan bahan dan peralatan yang diperlukan
c. Melaksanakan tindakan baru
d. Memantau proses pelaksanaan tindakan dan melaksanakan
evaluasi tindakan baru.
2. Pelaksanaan Tindakan
Melaksanakan tindakan baru.
3. Pengamatan
Memantau proses pelaksanaan tindakan dan melaksanakan evaluasi
tindakan baru.
9

4. Refleksi
Dilakukan pengambilan data hasil pemahaman materi belajar,
data hasil mengingat belajar dalam melaksanakan tugas dan data
tersebut dijadikan rujukan untuk melakukan tindak lanjut. Ini dilakukan
untuk mengetahui hasil perkembangan belajar yang sebenar
berdasarkan tujuan dan indikator dalam kegiatan belajar, data yang
diperoleh digunakan untuk melakukan refleksi untuk langkah
selanjutnya.

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran Persiklus
Penggunaan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dalam pelajaran
Bahasa dan Sastra Indonesia tidak hanya mengembangkan kemampuan siswa
, tetapi pengembangan emosional dan keterampilan berbahasa terutama
keterampilan membaca .
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Dari hasil evaluasi setiap siklus tergambar bahwa terjadi peningkatan


kemampuan siswa yang telah dilaksanakan dalam setiap siklus terlihat
dari hasil evaluasi persiklus sebagai berikut :

Tabel 2 Hasil Evaluasi


NILAI
NO Nama Siswa
Prasiklus Siklus I Siklus II
1

10
11

10

11

12

13

14
15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28
12

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39
40

JUMLAH

RATA- RATA

13

Gambar 1. Grafik Perbandingan Hasil Belajar Per Siklus.

Hal ini dapat terjadi karena situasi pembelajaran dimana siswa


lebih aktif. Penggunaan metode yang tepat dan sesuai dapat membantu
memudahkan siswa dalam memahami konsep-konsep pembelajaran .
Apabila suasana pembelajaran dapat terlaksana seperti yang
diuraikan di atas, maka hasil pembelajaran akan dapat dicapai secara
optimal.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Siswa sudah punya keberanian untuk membuktikan hasil kerja ke depan
kelas melaporkan hasil pengamatan dan tugas. Siswa secara keseluruhan
sudah menampakkan peningkatan belajar melalui perbaikan pembelajaran.
Dengan demikian perbaikan pembelajaran dapat meningkatkan hasil siswa
dalam belajar dan memahami materi secara tuntas. Dengan bantuan alat
peraga siswa dapat belajar dengan bermakna.Serta Guru makin tertantang
untuk membiasakan siswa dalam menemukan hal- hal baru dan guru menjadi
lebih kreatif dengan memperkaya model pembelajaran dengan disesuaikan
materi yang akan disampaikan.
B. SARAN DAN TINDAK LANJUT
Berdasarkan pengalaman Selama melaksanakan penelitian
pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas , penulis berkesimpulan
bahwa perbaikan pembelajaran sangat efektif dalam meningkatkan
kemampuan guru dan siswa.Berkenaan dengan hal tersebut penulis
menyarankan agar Penelitian Tindakan Kelas dapat dilaksanakan disetiap
sekolah khususnya Mts Negeri Semparuk . Sehingga pengayaan bahan
pembelajaran dapat dilakukan dengan baik dan guru dapat berbagi
pengalaman serta menjalin kebersamaan dan solidaritas diantara sesama .
14
DAFTAR PUSTAKA

Andayani, dkk (2009). Materi Pemantapan Kemampuan Profesional. Jakarta :


Universitas Terbuka.
Pannen,Paulina, dkk (2008). Materi Pebaharuan dalam Pembelajaran Bahasa
Indonesia . Jakarta : Universitas Terbuka.
Sudrajat, Akhmad. 2008. Cooperative Learning-teknik Jigsaw.
http://akhmadsudrajat.wordpress.com.
Sugianto. 2010. Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka.
Tim FKIP-UT. 2010. Pemantapan Kemampuan Profesional. Jakarta: Universitas
Terbuka
Wardani, I G. A. K. ; Wihardit, Kuswaya; (2011). Penelitian Tindakan Kelas,
Jakarta: Universitas Terbuka.
Zaini, Hisyam dkk. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan
Madani.

15

Anda mungkin juga menyukai