Anda di halaman 1dari 27

PERBAIKAN PEMBELAJARAN IPS MATERI KEANEKARAGAMAN

SUKU BANGSA DAN BUDAYA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI


KELOMPOK

Oleh :

Nama :Irvan Aria

NIM : 859886238

Email :irvanaria638@gmail.com

Progra Study : PGSD BI POKJAR LABURA


ABSTRAK

IRVAN ARIA, NIM. 859886238. Perbaikan pembelajaran IPS Materi


Keanekaragaman Suku Bangsa Dan Budaya Dengan Menggunakan Metode Diskusi
Kelompok Kelas IV SD N 117511 Karang Sari Kecamatan Kualuh Selatan Kabupaten
Labuhanbatu utara.
Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS
materi keanekaragaman suku bangsa dan budaya dan untuk meningkatkan peran guru dalam
proses pembelajaran terhadap mata pelajaran IPS yang materinya keanekaragaman suku
bangsa dan budaya.
Penelitihan ini merupakan penulisan tindakan kelas (PTK) dengan subjek penulis ini adalah
kelas IV SD Negeri 117511 Karang Sari, Kecamatan Kualuh Selatan, Kabupaten
Labuhanbatu Utara.
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus.(1) perencanaan yang menyusun kegiatan
pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran. (2) tindakan merupakan penerapan rencana
pelaksanaan pembelajaran yang menggunakan metode diskusi kelompok. Dimana
perencanaan dan tindakan ini dilakukan setiap persiklus.
Dari hasil perbaikan dapat disimpulkan bahwa penerapan metode diskusi kelompok dapat
memperbaiki pembelajaran IPS materi keanekaragaman suku bangsa dan budaya di kelas IV
SD.
Kata Kunci :Perbaikan Pembelajaran, IPS, Metode Diskusi Kelompok.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam proses pembelajaran ternyata sebagai seorang gurumemiliki harapanharapan
dalam proses pembelajaran tercantum didalam didalam rumusan tujuan pembelajaran
terdapat didalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran tentunya banyak factor yang
mempengaruhi.Factor-faktor bias meliputi strategi, pendekatan, model, media atau metode
pembelajaran. Dari video pembelajaran yang penulis tonton di GPO atau Youtube pada
pembelajarn IPS materi makna Keanekaragaman Suku Bangsa dan Budaya kelas IV SD N
117511 Karang Sari
Setelah penulis analisis terdapat keelemahan sehingga perlu dilakukan perbaikan.
Kelemahan tersebut antara lain yaitu bahwa dalam video pembelajaran guru tidak
menggunakan metode diskusi kelompok pada pembelajaran IPS materi Keanekaragaman
Suku Bangsa dan Budaya.
Dari uraian diatas maka penulis akan mencoba melakukan perbaikan pembelajaran
dengan rumusan judul’’ Perbaikan Pembelajaran IPS Materi Keanekaragaman Suku Bangsa
Dan Budaya Dengan Metode Diskusi Kelompok SDN 117511 Karang Sari.
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, ada masalah-masalah yang dapat diidentifikasi
adalah sebagai berikut:
a. Pada saat proses pembelajaran guru tidak menggunakan alat pembelajaran
b. Proses pembelajaran yang dilakukan guru terkesan pada pembelajaran satu arah
yaitu siswa hanya sebagai pendengar
c. Proses pembelajaran kurang melibatkan aktivitas siswa
d. Pembelajaran hanya berpusat pada guru
2. Analisis Masalah
Dari identifikasi masalah pada pembelajaran IPS khususnya yang berkaitan dengan
materi Keanekargaman Suku Bangsa dan Budaya kelas IV SD sangat rendah. Adapun
analisis masalah yang terjadi dalam pembelajaran IPS adalah:
a. Hasil belajar siswa masih rendah pada pelajaran IPS
b. Aktivitas atau kerjasama antara dalam pembelajaran masih kurang
c. Penggunaan metode pembelajaran kurang bervariasi
d. Minat belajar siswa terhadap pelajaran IPS masih kurang.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka rumusan masalah dalam penelitian
perbaikan pembelajaran ini adalah
“Apakah penggunaan metode diskusi kelompok dapat memperbaiki pembelajaran IPS
materi keanekaragaman suku bangsa dan budaya di kelas IV SD Negeri 117511 Karang
Sari?”
C. TujuanPerbaikan
Adapun tujuan- tujuan yang akan diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Untuk meningkatkan peranan guru dalam meningkatkan belajar siswa terhadap
mata pelajaran IPS
b. Untuk mengetahui peranan metode pembelajaran dalam meningkatkan belajar
siswa terhadap mata pelajaran IPS
c. Untuk mengetahui keberhasilan siswa kelas IV pada mata pelajaran IPS.

D. Manfaat Perbaikan
Adapun manfaat-manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Siswa
a. Dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan siswa dalam menggunakan
metode pembelajaran selama proses belajar mengajar berlangsung.
b. Dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam menghadapi dan menyelesaikan
permasalahan terhadap mata pelajaran IPS
c. Dengan adanya penggunaan metode pembelajaran yang sesuai secara maksimal
maka minat dan hasil belajar siswa meningkat
2. Bagi Guru
a. Dapat memberikan dorongan-dorongan untuk menggunakan metode pembelajaran
dengan tepat dan maksimal sesuai dengan materi yang diajarkan
b. Dapat menumbuhkan kretifitas dalam menciptakan alat peraga yang dapat
mendorong siswa lebih aktif dalam proses belajar mengajar sehingga tercipta
proses belajar yang efektif
c. Dapat memanfaatkan alat peraga yang ada disekolah guna meningkatkan minat
belajar siswa sehingga mendapatkan hasil yang sangat memuaskan.
d. Dengan melakukan perbaikan pembelajaran, maka secara mengajar guru semakin
baik dan professional.
3. Bagi Sekolah
a. Melalui peneliti tindakan kelas ini, diharapkan dapat memberikan sumbangan
yang dalam rangka perbaikan pengajaran, sehingga dapat menunjang tercapainya
target kurikulum dan hasil Pendidikan lebih berkualitas.
b. Melalui penelitian ini dapat menjadi masukan bagi penentu kebijakan dalam
rangka peningkatan mutu pembelajaran melalui penggunaan metode pembelajaran
yang cocok digunakan kegiatan pembelajaran.

4. Bagi Mahasiswa
a. Sebagai bahan referensi bagi peneliti agar mengadakan penelitian yang lebih
akurat dalam upaya peningkatan mutu pendidikan khususnya dalam penguasaan
materi Keanekaragaman Suku Bangsa dan Budaya,
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hakikat Metode Diskusi Kelompok
1. Pengertian Metode Diskusi Kelompok
Diskusi kelompok ialah pembicaraan melalui tatap muka yang direncanakan diantara
dua orang peserta atau lebih dimana pokok bahasan atau topik bahasan tertentu, dan
dipemimpin oleh perwakilan dari seorang kelompok diskusi tersebut. Pembicaraan itu
mengungkapkan hasil pikiran-pikiran, gagasan dan pendapat tentang topik yang
dibahas.Topik itu dapat berupa bahan yang berhubungan dengan tugas, rumusan atau konsep
tentang sesuatu gagasan, atau pemecahansuatu masalah.Teknik ini salah satu strategi belajar
mengajar.Keberhasilan metode diskusi kelompok ini dapat menuntut kegiatan yang
kooperatif dari beberapa individu tersebut. Penggunaan teknik kerja kelompok untuk
mengajar memiliki tujuan agar siswa mampu bekerja dalam kelompok tersebut sama dengan
teman yang lain dalam mencapai tujuan bersama.
Zuhairini dkk, mengemukakan, metode diskusi kelompok adalahmetode di dalam
yang mempelajari bahan dan menyampaikan bahan diskusi dan mendiskusikannnya sehingga
menimbulkan pengertian serta dapat merubah tingkah laku murid-murid.
Suryo Subrotojuga mengemukakan, diskusi kelompok adalah suatu percakapan dari
beberapa yang perlu didiskusikan dan bergabung dalam satu kelompok untuk saling bertukar
pikiran atau bertukar pendapat tentang suatu masalah dan bersama-sama mencari pemecahan
masalah agar mendapatkan jawaban dan kebenaran atas suatu masalah.
Usman Basyirudin, diskusi adalah suatu cara teknik untuk mempelajari materi
pelajaran atau bahan diskusi dan mencari masalah yang timbul dan saling memberi pendapat
secara rasional dan objektif yang dapat menimbulkan perubahan tingkah laku anak dalam
belajar.
Dengan demikian disimpulkan metode diskusi kelompok adalah salah satu cara yang
dapat dipakai seseorang guru untuk melakukan proses pembelajaran di dalam kelas, yang
memiliki tujuannya adalah dapat memberi solusi masalah kepada siswa. Sedangkan metode
diskusi kelompok dalam kegiatan belajar mengajar adalah sebuah cara yang dapat dilakukan
sekelompok dalam menyampaikan materi dengan dan jelas, sehingga hasil diskusi dapat
menimbulkan pengertian serta perubahan tingkah laku pada siswa.
2. Langkah-langkah Metode Diskusi Kelompok
Penggunaan langakah-langkah metode diskusi kelompok ini adalah untuk dapat
mengetahui harapan para peserta didik tentang aktivitas yang akan dikerjakan atau dilakukan
dalam kegiatan diskusi kelompok. Dan tujuan langkah-langkah ini ialah untuk membisakan
peserta didik dalam kegiatan kerja kelompok dan saling memberikan pendapat masing-
masing.
MenurutSupriyanto dalam Ahmad Munjin Nasih dkk.Ada beberapa halyang perlu
harus diperhatikan oleh seorang gurudalam menggunakan metode diskusi kelompok mulai
dari perencanaan sampai dengan tindak lanjut diskusi tersebut.
a. Perencanaan diskusi
Tujuan diskusi harus jelas agar arah atau tujuan diskusi lebih terjamin.
1. Peserta diskusi harus dibagi menjadi beberapa kelompok
2. Menentukan dan perumusan masalah yang harus didiskusikan harus jelas.
3. Waktu dan tempat yang digunakan peserta diskusi harus tepat, sehingga tidak
akan berlarut-larut atau membuang waktu.
b. Pelaksanaan diskusi
1. Membuat struktur bagian-bagian dari kelompok (pemimpin, sekretaris, dan
anggota).
2. Membagi-bagi tugas dalam diskusi.
3. Merangsang seluruh peserta untuk berpartisipasi.
4. Mencatat ide-ide dan saran-saran yang penting.
5. Menghargai setiap pendapat yang diajukan peserta.
6. Menciptakan situasi yang menyenangkan.
c. Tindak lanjut diskusi
1. Membuat hasil-hasil atau kesimpulan dari diskusi.
2. Membacakan kembali hasilnya untuk diadakan korelasi sepenuhnya.
3. Membuat hasil penilaian terhadap pelaksanaan diskusi tersebut untuk
dijadikan bahan pertimbangan dan perbaikan pada diskusiyang akan datang
atau diskusi yang akan dilaksanakan berikutnya.
Menurut Abdul Majid (2013 : 203-204)agar pelaksanaan diskusi berhasil perlu
dilaksanakan dengan efektif dan benar agar hasilnya memuaskan, dan dilakukanlangkah-
langkah sebagai berikut:
a. Langkah persiapan
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam persiapan diskusi di antaranya:
1. Merumuskan tujuan-tujan yang ingin dicapai dalam diskusi kelompok, baik
tujuan yang bersifat umum maupun tujuan khusus.
2. Memilih jenis-jenis diskusi yang akan dibahas dalam diskusi kelompokdan
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
3. Menetapkan masalah yang akan dibahas.
4. Mempersiapkanpelaksanaan diskusi kelompok, contohnya ruang kelas dengan
segala fasilitasnya, petugas-petugas diskusi seperti moderator, notulis, dan tim
perumus jika diperlukan.
b. Pelaksanaan diskusi
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat melakukan diskusi adalah
sebagaiberikut:
1. Memeriksa segala persiapan diskusi agar tidak ada menggangu atau
mempengaruhi kelancaran diskusi.
2. Memberikan pengarahan sebelum dilaksanakan atau dilakukan diskusi
kelompok
3. Melaksanakan diskusi sesuai dengan peraturan diskusi yang sudah ditetapkan.
c. Menutup diskusi
Akhir dari proses pembelajaran diskusi kelompok. dengan menggunakan metode
diskusi kelompok perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Menuliskan topik-topik pembahasan sebagai kesimpulan sesuai dengan hasil
diskusi.
2. Memberikan kesempatan kepada peserta diskusi yang lain untuk memperbaiki
hasil diskusi kelopok yang lainnya.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas, maka dapat penulis simpulkan
secara umum mengenai langkah-langkah metode diskusi di antaranya: Merumuskan tujuan
yang ingin dicapai, Menentukan dan merumuskan masalah, Membuat kelompok diskusi,
Memberikan arahan sebelum diskusi dimulai, Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengeluarkan gagasannya, Memaparkan hasil diskusi dan Menyimpulkan hasil diskusi
3. Kelebihan Dan Kelemahan Metode Diskusi Kelompok
Kelibihan atau keunggulan dari diskusi kelompok adalah metode pembelajaran
kelompok akan berpengaruh pada tumbuhnya kegiatan kelompok dan setara yang memiliki
kesamaan latar belakang, kepentingan, dan masalah yang dihadapi.
Kelemahan diskusi kelompok dalam pembelajaran kelompok hanya mengutamakan
kegiatan belajar yang dilakukan dalam dan oleh kelompok sehingga metode ini seolah-olah
mengabaikan aktivitas belajar perorangan peserta-peserta.
Cara yang dapat digunakan adalah dengan memberikan tugas individu kepada peserta
didik yang tergabung dalam kelompok.Kelebihan dan Kelemahan Diskusi Kelompok.
Tabel 3. 1. Kelemahan Diskusi Kelompok
Kelebihan Kelemahan
1. Semua peserta didik memperoleh 1. Kurang efektif apabila
keempatan yang sama untuk dilakukan dalam kelompok
mengemukakan pendapat dan yang peserta didiknya
gagasans dalam jumlah besar

2. Dan menumbuhkn suasana 2. Informasih yang diterimah


demokratis dalm kelompok. peserta diskusi kelompok
terbatas.

3. Dapat menumbuhkn rasa 3. Kecenderungan bahwa


kesatuhan dan tanggung jawab pembicaraan dapat
bersama. menyimpang dan menjadi
pembicaraan yang meluas
atau pertentangan pendapat

4. Dapat memperluas pandangan 4. Pembicaraan dapat


pengetahuan melalui kegiatan didominasi oleh peserta-
diskusi kelompok belajar peserta tertentu.

5. Dapat mengembangkan rasa 5. Membutuhkan pimpinan


kepemimpinan dan penghayatan diskusi yang lebih
terhadap kepemimpinan bersama. beriwibawa dan lebih
trampil dalam mengatur
pembicara.

B. Hakikat Pembelajaran IPS di SD


1. Pengertian Pembelajaran IPS
Supardi (2011: 182), mendifinisikan Pendidikan IPS di skolah adalah suatu
peyederhanaan disiplin ilum-ilmu social, psikologi, filsafat, ideologi Negara dan agama yang
diorganisasikan dan disajikan secara ilmia dan psikologi untuk tujuan Pendidikan.
Djodjo Suradisastra dkk(1991: 4) mengatakan bahwa: ‘’pada dasarnya IPS itu
merupakan pelajaran kajian tentang manusia dan dunia sekelilingnya. Yang menjadi pokok
kajian dari pelajaran IPS adalah hubungan antar manusia dan lingkungan yang ada di dalam
kehidupan nyata manusia.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Ilmu pengetahuan sosial, yang
sering disingkat dengan IPS, adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji berbagai disiplin ilmu
sosial dan humoniora sertakegiatan dasar manusia yang dibentuk secara ilmiah dalam
memberikan wawasan pengetahuan dan pemahaman yang mendalam kepada peserta didik,
khususnya di tingkat dasar dan menengah.
2. Tujuan Ilmu Pengetahuan Soaial
Pembelajaran IPS sebagai bidang studi ilmu yang dapat diberikan pada jenjang
pendidikan di lingkungan sekolah, bukan hanya sekedar memberi pengetahuan saja, tetapi
juga dapat memberikan bekal ilmu tentang nilai-nilai dan memiliki sikap dan keterampilan
dalam kehidupan sehari-hari siswa di masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan IPS
dikembangkan dalam tiga aspek atau tiga ranah pembelajaran, yaitu aspek pengetahuan,
aspek keterampilan, dan sikap. Pembelajaran IPS memiliki Ketiga aspek yang memiliki
tujuan tersendiri dalam pembelajaran IPS yaitu :
a. Pengetahuan
Sebagai seorang warga negara yang baik, haruslah memiliki latar belakang
pengetahuan untuk menghadapi masalah-masalah sosial. Siswa membutuhkan tentang
informasi - informasi tentang pengertian dunia, yang dapat diperolehnya semenjak duduk di
bangku sekolah..
b. Sikap
Beberapa aspek ini termasuk dalam katagori moral, cita-cita, apresiasi, dan
kepercayaan. Aspek ini membantu sikap – sikap siswa yang baik dan bertanggung jawab,
baik di sekolah maupun di luar sekolah..

3. Keterampilan
Pengembangan pembelajaran keterampilan dan kemampuan yang dimiliki dari
pembelajaran IPS, dapat dibagai menjadi empat kelompok yaitu: keterampilan social,
keterampilan belajar dan kebiasaan kerja, keterampilam bekerja dengan cara berkelompok
dan keterampilan secara berpikir.
4. Fungsi Ilmu Pengetahuan Soaial
Ilmu Pengetahuan Sosial memiliki nilai-nilai fungsional yang dapat dikelompokkan
sebagai berikut :
a. Pengalaman Sosial.
Fungsi utama dari pengajaran IPS adalah untuk memperkenalkan pengalaman
pembelajaran sosial kepada siswa.Sebelum masuk ke sekolah formal anak-anak sudah
memilki beberapa pengalaman yamg bermacam-macam yang didapat dari
lingkungannya.Pengalaman pembelajaran IPS yang mereka dapat diperoleh dari rumah atau
lingkungan keluarga.Siswa diberikan pemahaman tentang nilai-nilai social oleh orang tua
masing-masing yang ada dan terjadi baik didalam rumah maupun diluar rumah.prosedur
belajar yang baik.
b. Pengetahuan Sosial.
Agar dapat bermasyarakat dengan baik,tentunyakita memerlukan PengetahuanSosial
yang kita dapat baik dari buku, mendengarkan ceramah ataupun berdiskusi dengan teman-
temannya di sekolah. Pada kegiatan-kegiatan inilah mereka mendapat kesempatan dan
memperoleh banyak informasi dan keterangan-keterangan dengan tepat dan benar yang
berkaitan dengan kehidupan sosial.
c. Ukuran Sosial.
Ukuran sosial untuk masyarakat adalah masyarakat itumengetahui norma-norma,
mematuhi peraturan peraturan yang berlaku, dan juga mengetahui apa yangbaik dan apa yang
buruk serta dapat bekerja dengan jujur.
d. Masalah-masalah Sosial.
Pemecahan masalah-masalah sosial dalam kehidupan masyarakat memilki nilai fungsi
yang tinggi dalam kehidupan sehari-hari.Dimana siswa harus siap menghadapi hal yang akan
terjadi dan nantinyaharusdihadapkan pada persoalan-persoalan yang dapat mereka amati
dilingkungansekitarnya, mulai dari persoalan yang paling sederhana sampai pada persoalan
yang rumit, sesuai dengan tingkat kematangan siswa. dari siswa sendiri.

C. Materi Keanekaragaman Suku Bangsa dan Budaya


1. Keanekaragaman Suku Bangsa dan Budaya
Oemar Hamalik (1992: 27-29): “Suku bangsa dan budaya adalah kelompok manusia
yang memilikiciri dan budaya, suku bangsa sangat berkaitan dengan asal-usul, tempat asal
dan kebudayaan, Terdapat sekitar1.128 suku bangsa yang ada di indonesia. Wilayah
indonesia yang sangat luas dan berbentuk kepulauan sangat mempengaruhi keaneka ragaman
budaya bangsa Indonesia.
Irene MJE (2016: 32) dkk: “Suku bangsa dan budaya adalahsekelompok golongan yang
hidup bersama disuatu tempat dan memilki ciri-ciri tersendiri. Dari beberapa definisi diatas
dapat disimpulkan bahwa suku bangsa dan budaya adalah syang berada di satu tempat
kelompok manusia yang memiliki ciri dan budaya tersendiri.
Beberapa cirifisik yang dapat membedakan anata sesame manusia, antara lain warna
kulit, rambut, wajah, dan bentuk badan. Dan ciri-ciri inilah yang dapat membedakan satu
suku bangsa dengan suku bangsa lainnya.Suku bangsa merupakankumpulan kerabat atau
keluarga luas.
Contoh suku bangsa Indonesia yang berada di Indonesia, antara lain :

Tabel 3.2. Nama Daerah Asal Suku Bangsa di Indonesia


Suku-suku Bangsa Indonesia
No Daerah Asal Suku Bangsa

1. Nangroh Aceh Alasa, Kluet, AcehGayo, Tamiang,


Darussalam Singkil, Anak Jame, Simeleuw

2 Sumatera Utara Batak Karo, Batak Simalungan, Batak


FakFak

3 Sumatera Barat Minangkabau, Melayu, Dan


Mentawai

4 Riau Melayu, Akit, Talang Mamak, Orang


Utan Bonai, Sahai Dan Laut

5 Kepulauan Riau Melayu

6 Jambi Batin, Kerinci, Penghulu, Pedah,


Melayu, Jambi, Kubu
7 Bengkulu Muko-Muko, Pekal, Serawai,
Pasemah, Enggano, Kaur, Rejang,
Lembak

8 Sumatera Selatan Melayu, Kikim, Semenda

9 Lampung Pesisir, Pubian, Semenda, Seputih

10 Bangka Belitung Bangka

11 Banten Baduy, Sunda, Banten

12 DKI Jakarta Betawi,

13 Jawa Barat Sunda

14 Jawa Tengah Jawa

15 D.I Yogyakarta Jawa


16 Jawa Timur Jawa, Madura, Tengger

17 Bali Bali

18 Nusa Tenggara Barat Bali, Sasak, Samawa, Mata, Dongo

19 Nusa Tenggara Timur Sabu, Sumba, Rote, Kadang, Helong

20 Kalimantan Barat Kayau, Ulur Aer, Mbaluh, Manyuke

21 Kalimantan Tengah Kapuas, Ot Danum, Ngaju, Lawangan

22 Kalimantan Selatan Ngaju, Laut, Maamyan, Bukit, Dusun

23 Kalimantan Timur Ngaju, Otdanum, Apokayan, Punan

24 Kalimantan Utara Dayak, jawa, banjar, tidung, dayeh

25 Sulawesi Selatan Mandar, Bugis, Toraja, Sa’dan


26 Sulawesi Tenggara Mapute, Mekongga, Landawe

2. Keragaman Budaya Indonesia


Budaya adalah hasil karya cipta manusia yang dihasilkan dari pikiran, akal budi dari
hubungan antara anggota masyarakat maupun antara masyarakat dengan alam yang
menghasilkan suatu budaya. Keragaman budaya dapat dilihat atau yang tercermin dalam
kehidupan sehari-hari, contohnya bahasa daerah, kesenian daerah, cara berpakaian, upacara
adat yang disesuaikan dengan kondisi daerah. Berikut ini adalah contoh keragaman budaya
yang ada di Indonesia :
1. Keragaman bahasa
Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan oleh manusia untuk dapat saling
mengerti tentang hal yg dibicarakan. Contoh beberapa bahasa daerah yang ada di
Indonesia adalah bahasa Batak berada di Sumatera Utara, bahas Sunda di Jawa Barat,
dan bahasa Betawi di DKI Jakarta
2. Keragaman kesenian daerah
Bentuk macam jenis kesenian sangat banyak,yaitu :tarian tradisional, seni musik, seni
musik tradisional, seni pertunjukan, lagu daerah, dan cerita rakyat. Bentuk-bentuk
kesenian tersebut berbeda-beda setiap daerahnya.Contoh tarian tradisional yang ada di
Indonesia adalah tari serimpi yang berasal di daerah Jawa Tengah, tari kecak berasal
dari daera Bali, dll.
3. Keragaman alat musik tradisional
Indonesia memiliki alat musik tradisional yang beragam.Alat musik tradisional yang
biasa digunakansebagai pengiring acara serangkaian upacara adat.Alat musik ini
memiliki ciri-ciri khas dari setiap daerahnya masing-masing, alat tradisional ini
jugaberfungsi sebagai alat untuk pengiring lagu-lagu daerah atau tarian daerah.Cara
memainkan alat musik tradisional pun beragam.Ada yang dipukul, ditiup, dan
digesek.Beberapa contoh alat musik tradisional, yaitu tambo dari Aceh, angklung
daerah Jawa Barat, tifa di Papua.
4. Keragaman rumah adat
Rumah adat merupakan rumah tradisional masyarakat suatu daerah yang ada di
Indonesia. Tiap-tiaprumah adamemilki nama dan bentuk yang unik dan berbedabeda.
Beberapa contoh rumahadat yang ada di Indonesia yaitu: joglo (Jawa), rumah gadang
(Sumatera Barat), tongkonan (Sulawesi Selatan).
5. Keragaman pakaian adat
Pakaian adat adalah pakaian khas suatu daerah yang biasanya dipakaipada acara-acara
khusus seperti contoh berikut perkawinan, upacara adat. Contoh pakaian adat
Indonesia yaitu: bundo kadung (SumateraBarat), beskap (Jawa Tengah), payas (Bali).
6. Keragaman senjata tradisional
Setiap daerah juga memiliki alat tradisionalnya atau disebut senjata tradisional biasa
disebut senjata khas daerah.Senjata tradisional memiliki bentuk-bentuk yang
berbeda.Senjatatradisional dahuludigunakan untuk keperluan seharihari dan sebagai
perlengkapan upacara adat. Contoh senjata tradisioanal, yaitu dari Aceh yaitu
rencong, keris dari Jawa dan tombak trisulaSumatera Selatan.
7. Sikap Menghargai Keragaman Suku Bangsa Dan Budaya Indonesia
Untuk mewujudkan dan menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan di
Indonesia, diperlukan sikap saling menghargai keanekaragaman suku bangsa dan
budaya. Cara untuk menghargai keragaman bangsa Indonesia bias kita lakukan
dengan sebagai berikut :
a. Menghargai dan menerimahagama, suku, adat istiadat, budaya dan orang lain.
b. Menjaga, memelihara, melestarikan, dan mengembangkan tradisi dan budaya
yangada dalam masyarakat.
c. Berbicara atau berkomunikasi antar suku, agama, dan golongan.
d. Tidak berfikir egois terhadap dan menilai suku sendiri yang paling baik dan suku
yang lain jelek.
e. Tidakmenghina kebudayaan adat istiadat, kebiasaan, dan hasil keseniansuku bangsa
lain.
f. Bersyukur menerima perbedaan dari suku bangsa yang berbeda.
D. Karakteristik Pembelajran di Sekolah Dasar
1. Karakteristik Pembelajaran di Kelas Tinggi
Esensi proses pembelajaran di kelas tinggi yaitu dikelas 4, 5 ,6 adalah suatuproses
pembelajaran yang dapat dilaksanakan secara logis dan sistematis untuk pembelajaran siswa
tentang konsep atau pola dan generalisasi sehingga penerapanya dapat menyelesaikan soal,
menggabungkan, memisahkan, menyusun, menderetkan, meliputi, dan membagi.
Banyak srategi belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar di kelas tinggi Sekolah
Dasar, di antaranya ceramah, tanya jawab, latihan atau drill, belajar kelompok, obsevasi atau
pengamatan, inkuiri, pemecahan masalah, dan diskaveri.
Menurut Piaget, siswa kelas 6 SD yang telah mencapai usia 11 tahun, telah memahami
fase perkembangan operasional formal. Perkembangan sikap ilmiah pada kelas tinggi di SD
dapat dilakukan.
Pembelajaran di kelas tinggi mengutamakan pada siswa yang dengan meggunakan pola
konsep dan generalisasi, hingga prose penerapan suatu pembelajarannya meliputi berbagai
hal yaitu dapat menyelesaikan tugas-tugas dengan baik, menggabungkan hasil pemikiran,
menghubungkan, menyusu, menyusun, hingga mendesain, mengespresikan, menderetkan,
menafsirkan, memprediksikan, menyimpulkan dan mengumpulkan data.

BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek Perbaikan

1. Lokasi Perbaikan
Perbaikan pelaksanaan Pembelajaran dilakukan di SD N 117511 Karang Sari
Kecamatan Kualuh Selatan Kabupaten Labuhanbatu Utara
2. Waktu Perbaikan
Waktu yang digunakan dalam perbaikan pembelajaran siklus 1 dan siklus 2 adalah
pada hari Senin tanggal 1 Mei 2023 pada siklus 1, dan Senin 8 Mei 2023 pada siklus 2.
3. Mata Pelajaran
Mata pelajaran yang digunakan peneliti dalam melaksanakan penelitian perbaikan
pembelajaran adalah mata pelajaran Ilmu pengetahuan Sosial (IPS) materi Keanekaragaman
Suku Bangsa dan Bedaya.
4. Karakteristik siswa
Karakter peserta didik berbeda-beda ada anak yang suka berbicara, ada anak yang
suka bermain sendiri, atau berbicara dengan teman sebangkunya ketika pada saat kegiatan
proses belajar mengajar sehingga kelas menjadi rebut dan kadang menjadi tidak terkendali,
ada siswa yang tidak suka dengan mata pelajaran IPS. Selain itu ada anak yang merasa
minder atau tidak percaya diri dan takut, sehingga pada saat proses belajar anak tersebut tidak
berani mengemukakan pendapat karena takut salah. Dengan perbedaan pribadi siswa yang
demikian dapat mempengaruhi proses pembelajaran yang berlangsung.
B. Deskripsi Per Siklus
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini mempunyai prosedur pada setiap siklusnya
yaitu Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan dan Refleksi.
Siklus I
1. Perencanaan
a. Menetapkan materi dan standart kompetensi yang akan dijadikan penelitian
b. Mempersiapkan alat dan bahan pengajaran
c. Menyusun instrument penelitian
d. Menyusun LKS kelompok

2. Pelaksanaan
a. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok
b. Guru mempersiapkan materi pelajaran
c. Guru membagi LKS kelompok
d. Siswa melaksanakn tugas kelompok
e. Perwakilan kelompok maju ke depan mempersentasikan hasil kerjanya
f. Guru bersama murid menyimpulkan materi.
3. Pengamatan
Pada tahap ini peneliti memonitor siswa selama proses pembelajarandan menilai
hasil prestasi siswa dalam pembelajaran IPS.
4. Refleksi
Berpedoman dari pada hasil pengamatan diskusi dengan teman sejawat dan guru
peneliti melakukan refleksi diri yang hasilnya adalah merasa perlu dilaksanakan
perbaikan pembelajaran siklus kedua agar segalah kekurangan yang ditemukan
pada saat pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus pertama dapat benar-benar
diperbaikin, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai tentunya pengaruh
kepada peningkatan kemampuan siswa untuk meningkatkan hasil belajar siswa
pada pokok bahasan Keanekaragaman Suku Bangsa dan Budaya dengan baik dan
benar.
Siklus II
1. Perencanaan
a. Menetapkan materi dan standart kompetensi yang akan dijadikan penelitian
b. Mempersiapkan alat dan bahan pengajaran
c. Menyusun instrument penelitian/ lembar observasi
d. Menyusun LKS kelompok
e. Menyusun lembar evaluasi
2. Pelaksanaan
a. Absensi Siswa
b. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok
c. Guru mempersiapkan materi pelajaran
d. Guru membagi LKS kelompok
e. Siswa melaksanakn tugas kelompok
f. Perwakilan kelompok maju ke depan mempersentasikan hasil kerjanya
g. Guru bersama murid menyimpulkan materi.
3. Pengamatan
Pada tahap ini peneliti memonitor siswa selama proses pembelajaran dan menilai
hasil prestasi siswa dalam pembelajaran IPS.
4. Refleksi
Dari keseluruhan siklus penelitian yang sudah dilaksanakn ternyata dapat
meningkatkan hasil belajar siswa, kemudian untuk memaksimalkanya maka
diperlukan penambahan tindakan kepada siswa seperti memberikan perhatian
kepada siswa yang tidak aktif.Sementara itu pelaksanaan siklus 2 berpedoman
pada rencana pembelajran siklus 1 yang telah dibuat.Pengamatan terhadap siswa
juga mengalami kemajuan dari pada siklus 1.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Siklus
Siklus I
a. Perencanaan
Ada beberapa hal yang harus dilkakuan guru agar dapatmempersiapkan pratindak
dalam setip siklus yaitu :
1. Menyusun kegiatan pembelajaran sesuai dengan model pembelajarn,
sehingga proses pembelajaran yang akan diberikan kepada siswa optimal.
2. Membuat penjelasan mengenai langkah-langkah pembelajarn dengan
menggunakan metode diskusi kelompok.
3. Kemudian siswa dibagi menjadi 6 kelompok dengan jumlah 5 orang satu
kelompok.
4. Untuk mengetahui hasil belajar yang telah diberikan, soal post tes diakhir
pelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran dibuat penomoran kepada siswa
agar mempermuda proses penilaian bagi siswa.
b. Tindakan
Pada tahap ini merupakan penerapan dari rencana pelaksanaan pembelajarn
mengenai materi Keanekaragaman Suku Bangsa dan Budaya yang dilaksanakn
dengan menggunakan metode diskusi kelompok yang dilaksanakan selama 2 x 40
menit.Kemudian guru membuka pelajaran dan menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai dalam pertemuan ini dan bertanya kepada siswa mengenai meteri
Keanekaragaman Suku Bangsa dan Budaya.Selanjutnya guru menyampaikan sekilas
mengenai materi Keanekaragaman Suku Bangsa dan Budaya dan berhubungan
dengan kehidupan sehari-hari.
Guru menjelaskan metode diskusi kelompok kepada siswa, agar siswa memahami
langkah-langkah penerapan metode pembelajaran ini. Selanjutnya guru meminta
siswa untuk duduk Bersama kelompoknya.Selanjutnya guru menjelaskan materi
Keanekaragaman Suku Bangsa dan Budaya.Siswa Bersama teman kelompoknya
mendiskusikan contoh soal yang diberikan guru dan mengaitkan terhadap
materi.Dalam diskusi tersebut masing-masing siswa berdiskusi dan dipastikan setiap
siswa dapat menjawab soal yang diberikan oleh guru.
Teman yang lain boleh menolong temanya dalam satu kelompok untuk dapat
meyelesaikan soal yang diberikan guru secara berkelompok. Lalu guru memanggil
siswa berdasarkan nama dan siswa membacakan hasil kerjanya didepan kelas. Dalam
membacakan hasil diskusinya guru memanggil salah satu kelompok dari tiap- tiap
kelompok.Setelah diskusi selesai maka guru meneliti kegiatan pembelajar.
Bersama dengan siswa menyimpulkan materi dan tujuan yang diharapkan dalam
pembelajaran ini serta mengadakan tanya jawab (umpan balik) terhadap siswa.
Selanjutnya peneliti memberikan tes kepada siswa dalam bentuk post sebagai
instrument untuk memulai hasil belajar siswa. Selanjutnya peneliti memberikan tes
kepada siswa dalam bentuk post tes sebagai istrumen untuk menilai hasil belajar
siswa.
Siklus II.
a. Perencanaan
Sejalan dengan hasil yang ditemukan pada hasil siklus I peneliti dan guru
mempersiapkan beberapa hal yang akan dilakukan pada siklus II yaitu menyusun
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Berdasarkan permasalahan yang dilakukan
yang diteliti maka maka pada siklus I, peneliti dan guru melakukan upaya untuk
mengatasi masalah tersebut, namun pada siklus I belum Nampak hasil yang baik
maka sipeneliti melakukan siklus II, agar dapat menumbuhkan rasa keberanian siswa
agar mereka dapat berani di dalam bertanya maupun memberi tanggapan dengan cara
memancing siswa yang tidak aktif dengan meminta siswa tersebut menjawab
pertanyaan dan bertanya tentang materi yang belum dipahami dan diharapkan dapat
meningkatkan hasil belajar pada siklu II selain itu guru akan menyediakan sedikit
waktu untuk menjelaskan cara bertanya yang baik pada saat PBM berlangsung.

b. Tindakan
Pada tahap ini rencana pembelajaran mengenai materi Keanekaragaman Suku
Bangsa dan Budaya yang telah disusun berdasarkan tahap perencanaan dan
dilkasanakan selama 2 x 40 menit. Pada kegiatan awal guru mengucapkan salam
kemudian berdoa sebelum belajar dimulai.
Pada siklus II ini siswa diharapkan dapat lebih memahami materi dengan lebih
baik dari siklus I. Sama seperti siklus I, dimana guru membuka pelajaran dan
menayakan siswa dengan pelajaran yang akan dipelajari pada pertemuan sebelumnya
yaitu mengenai materi Keanekargaman Suku Bangsa dan Budaya. Pada tahap ini,
guru meminta agar siswa duduk di kelompok masing-masing dengan nomor kepala
masing-masing, kemudian guru meminta siswa agar lebih focus dalam
memperhatikan penjelasan dari guru terkait dengan yang metode diskusi kelompok
diterapkan dan materi yang dipaparkan oleh guru.Hal ini dilakukan agar memudahkan
siswa dalam berdiskusi dengan kelompoknya sendiri, untuk tidak malu dan bertanya
dan menjawab pertanyaan maupun memberikan tanggapan terhadap materi yang
diberikan guru.Siswa bersama teman sekelompoknya mendiskusikan materi tentang
Keanekaragaman Suku Bangsa dan Budaya yang dijelaskan oleh guru.Dalam diskusi
tersebut masing-masing siswa berdiskusi yang dibimbing oleh peneliti kemudian
menuliskan diskusi mereka.Selanjutnya guru beserta peneliti membimbing siswa
berdiskusi dalam kelompoknya.Salah satu siswa dari kelompok masing-masing
membacakan hasil diskusi mereka.Dalam membacakan hasil diskusinya guru
meminta agar siswa membacakannya didepan kelas. Setelah proses ini selesai, maka
peneliti sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran, Bersama dengan siswa
menjelaskan kembali materi yang dibahas serta menyimpulkan materi dan tujuan yang
diharapkan dalam pembelajaran ini kemudian mengadakan tanya jawab (umpan balik)
terhadap siswa. Selanjutnya guru memberikan tes kepada siswa dalam bentuk post test
sebagai instrument untuk menilai hasil belajar siswa.
B. Pembahasan dari setiap Siklus
Siklus I
Pada siklus 1 ini guru telah melakukan perbaikan pembelajaran.Dalam melaksanakan
perbaikan pembelajaran ini guru berupaya membimbing siswa dalam menyelesaikan soa-soal
latihan, menjelaskan materi dengan menggunakan media gambar agar siswa termotivasi dan
terpancing untuk lebih bersemangat lagi belajarnya.Siwa diminta langsung menjawab soal
yang sudah disediakan guru.

Siklus II
Perolehan nilai pada siklus 2 ini semakin membaik.Siswa berhasil mencapai tujuan
belajar yang cukup baik dan memuaskan yang artinya ketuntasan belajar telah tercapai dan
tujuan belajarpun sangat memuaskan.
Penelitian perbaikan pembelajaran pada siklus 2 ini peneliti bersama dengan siswa
membahas materi Keanekaragaman Suku Bangsa dan Budaya dengan menggunakan metode
diskusi kelompok, yang tujuannya adalah meningkatkan aktifitas belajar siswa.Dalam
menjawab soal-soal latihan guru memberikan soal-soal yang lebih bervariasi sehingga siswa
merasa lebih tertantang untuk mencari jawabannya.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Penggunaan alat peraga dalam pembelajaran IPS sangat dibutuhkan agar minat belajar
anak dan pemahaman siswa meningkat. Selain dari itu penggunaan metode diskusi kelompok
juga meningkatkan motivasi belajar siswa.
Pembelajaran IPS dengan menggunakan metode merupakan salah satu alternative dalam
penyampaian materi pembelajaran IPS disekolah dasar karena dengan penggunaan alat
peraga siswa akan lebih mudah memahami konsep IPS dan tantangan belajar, serta dapat
menumbuhkan rasa senang siswa untuk belajar IPS, siswa tidak merasa bosan terhadap
pembelajaran dan siswa tidak merasa takut lagi terhadap pembelajran IPS. Kesimpulan yang
diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Pada siklus pertama menunjukkan bahwa
masih kurang hasil belajar terhadap murid dimana tindakan siklus pertama belum memenuhi
target yang diinginkan. Pada siklus kedua ini terjadi peningkatan terhadap hasil belajar siswa
diamana hasilnya sangat memuaskan karena adanya perbaikan pembelajaran yang dilakukan
guru.
B. Saran
Dalam kesimpulan ini penulis memberikan saran-saran, sehubungan dengan pentingnya
penggunaan metode dengan tepat dan benar. Siswa juga harus diberi kesempatan dalam
menemukan dan menerapkan barbagai ide-ide yang sudah di rancang, dan guru sebaiknya
sebagai fasilitator. Mengembangkan keterampilan dalam penerapan metode pembelajaran.
Tenaga pendidik hendaknya membuka diri meminta atau mencari masukan dalam
meningkatkan pembelajaran melalui teman sejawat dan peneliti selanjutnya yang ingin
melakukan jenis penelitian yang sama sebaiknya dilaksanakan dengan memperbaiki tahapan-
tahapan model ini atau mengkombinasikanya dengan metode pembelajaran lain sehingga
mendapatkan hasil yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA
Hernawan Asep Herry, dkk. (2020). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran.
Tanggerang : Universitas Terbuka
TIM TAP FKIP. (2013). Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta : Universitas Terbuka
Wardhani, IGAK, dkk (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Universitas Terbuka
M. Toha Anggoro (2013). Metode Penelitan. Jakarta : Universitas Terbuka
Winataputra, Udin, S (2007) Srtategi Belajar Mengaja. Jakarta : Universitas Terbuka
Asrori, dkk, (2009). Penelitian Tindak Kelas. Jakarta : Mulitipress
Kurikulum tingkat satuan Pendidikan SD/MI. 2006. Jakarta. Depdikdas
Mawawi, Hadari. 1985. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta : Gaja Mada
Universita press
Kusuma, Wijaya dan Dedi Dwitagama. 2008. Mengenal penelitian Tindakan Kelas. Jakarta :
PT Indeks
Faisal Nisbah. (2013) Pengertian Metode Kerja Kelompok. Di undu tanggal 30 Oktober 2017
dari http://faisalnisbah.blogspot.com/2013/07/metode kerja kelompok. Html
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor- Faktor yang mempengaruhi. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Anda mungkin juga menyukai