Disusun oleh:
Maria Pujiati, S.Pd.
PENDAHULUAN
Kondisi yang menjadi latar belakang penulis yang merupakan guru di SD Kristen Kalam Kudus
Sorong dalam melakukan best practice ini dikarenakan kemampuan membaca siswa kelas 1 yang masih
rendah. Dari 22 siswa masih ada 4 siswa yang memiliki kemampuan membaca masih rendah. Setelah
dilakukan eksplorasi penyebab masalah, maka dapat ditentukan akar penyebab masalah adalah kurangnya
motivasi yang diberikan oleh guru dan orang tua serta kurang optimalnya penggunaan model dan metode
belajar yang digunakan oleh guru.
Best Practice ini penting untuk dibagikan agar pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas dapat
menumbuhkan antusias dan meningkatkan minat peserta didik dalam Pelajaran Bahasa Indonesia. Serta
menjadi upaya bagi guru untuk memberikan pembelajaran yang bermakna kepada peserta didik. Selain itu hal
ini sangat penting untuk meningkatkan kemampuan guru dalam menggunakan model pembelajaran inovasi
yang diterapkannya di dalam kelas. Model pembelajaran Problem sangat perlu untuk dibagikan karena model
pembelajaran yang digunakan adalah Problem Based Learning (PBL) yakni model pembelajaran yang lebih
banyak mengutamakan keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran, baik secara individu maupun
kelompok. Melalui model pembelajaran ini peserta didik mendapatkan pembelajaran bermakna sehingga
mampu berpikir kritis untuk menyelesaikan masalah, melakukan inisiatif untuk mengemukakan pendapatnya,
menyelesaikan tugas secara mandiri, mengajukan pertanyaan, berdiskusi, mengembangkan proyek
menggunakan media yang ditentukan sesuai dengan jadwal yang disepakati bersama kelompoknya, menguji
hasil dan mengevaluassi pengalaman belajar peserta didik dengan melakukan presentasi di depan kelas.
Keseluruhan tahapan kegiatan tersebut mampu meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
Penulis berpendapat bahwa masalah-masalah yang saya hadapi sudah umum terjadi di banyak sekolah dan
saya yakin guru lainnya di luar sana mengalami hal yang serupa. Oleh karena itu, harapan saya adalah bahwa
praktik baik ini bukan hanya berpengaruh terhadap motivasi diri saya pribadi sebagai pelaksana dan penulis
dalam menerapkan model, metode dan media pembelajaran yang inovatif, namun juga bisa bermanfaat dan
berdampak nyata sebagai inspirasi dan referensi untuk diimplemantasikan langsung oleh rekan-rekan guru
lainnya yang tergerak untuk menyelesaikan masalah serupa di kelas dan sekolahnya masing-masing.
Dalam kegiatan PPG ini peran guru dalam melaksanakan pembelajaran ini adalah sebagai guru
profesional yang memiliki peran sebagai pemimpin pembelaja ran dan yang bertanggung jawab penuh untuk
mendorong kolaborasi untuk melaksanakan praktik pembelajaran ini secara efektif dengan menggunakan
model PBL dan media pembelajaran yang tepat guna serta inovatif sehingga tujuan pembelajaran dan hasil
belajar peserta didik bisa tercapai sesuai dengan apa yang diharapkan.
PEMBAHASAN
:
Berdasarkan kajian literatur dan wawancara rekan sejawat, berkaitan faktor-faktor yang menghambat
siswa dlaam meningkatkan kemampuan membaca, antara lain:
1. Guru tidak menggunakan model pembelajaran dengan tepat
2. Guru belum terbiasa merancang pembelajaran yang menuntut ketrampilan peserta didik untuk
berpikir Tingkat tinggi
3. Metode yang digunakan guru masih kurang tepat
4. Media pembelajaran guru kurang tepat
5. Guru tidak menciptakan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan
Sedangkan ditinjau dari beberapa akar penyebab masalah di atas, tantangan yang dihadapi guru dalam
penerapan pembelajaran dengan model PBL berbantuan metode SAS, antara lain:
Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan materi pembelajaran lebih lama.
Bagi peserta didik yang belum terbiasa menganalisis suatu permasalahan, biasanya enggan untuk
mengerjakannya.
Jika jumlah peserta didik dalam satu kelas terlalu banyak, guru akan kesulitan untuk mengondisikan
penugasan
Membutuhkan fasilitas, alat dan biaya yang memadai
Selama diskusi kelompok berlangsung, ada kecendrungan topik permasalahan meluas sehingga
banyak yang tidak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
Saat diskusi kelas, terkadang didominasi seseorang, sehingga mengakibatkan banyak siswa yang
pasif.
Dalam menggunakan metode SAS pengajar harus kreatif dan terampil serta sabar
Untuk pembuatan kartu kata dan kartu suku kata, guru harus mempersiapkan jauh-jauh hari sebelum
proses pembelajaran dilaksanakan
Pihak–pihak yang terlibat dalam kegiatan ini adalah peserta didik dan rekan–rekan guru. Penulis
menganggap bahwa rekan–rekan guru sebagai orang-orang yang sudah ahli dan berpengalaman dalam
kegiatan pembelajaran perlu dilibatkan sebagai pemberi pendapat dan saran agar proses praktik pembelajaran
dapat dilakukan secara optimal dan terarah sehingga tujuan dari pelaksanaan kegiatan praktik pembelajaran
ini dapat diwujudkan sesuai harapan dan indikator capaian.
Langkah-langkah yang guru harus lakukan adalah untuk menerapkan rencana aksi, yaitu:
1.Guru wajib mempersiapkan rancangan pembelajaran berdasarkan sintaks PBL sesuai dengan materi dan
kemampuan siswa kelas 1
2.Guru sudah harus memahami bagaimana penerapan sintaks-sintaks PBL sesuai materi pelajaran yang
dipelajari siswa
3.Dalam kegiatan kolaborasi/berdiskusi guru menggunakan model cooperative learning dengan cara
membentuk kelompok dengan menentukan terlebih dahulu setiap anggota dalam kelompok dan memilih
siswa yang telah lancar membaca di setiap kelompoknya untuk menjadi pemimpin kelompok. Guru
memberikan arahan yang jelas tahapan dalam berdiskusi sehingga siswa mengerti dan dapat mengerjakan
penugasan dalam kelompok sesuai dengan arahan guru.
4.Guru memberikan arahan bahwa setelah siswa berkolaborasi maka setiap kelompok akan
mempresentasikan hasil diskusi kelompok mereka kepada kelompok lain untuk diberikan
tanggapan.Sehingga ketika ada kelompok yang presentasi maka kelompok lain tidak ribut sendiri
melainkan memberikan tanggapan dengan arahan yang diberikan oleh guru.
5.Guru merancang pembelajaran dan asesmen berbasis HOTS sesuai dengan capaian pembelajaran
6.Guru menerapkan dan memberikan stimulus yang tepat kepada siswa sehingga siswa dapat terbiasa untuk
memiliki ketrampilan berpikir tingkat tinggi dalam proses pembelajaran.
7.Guru menyiapkan media gambar dan kartu huruf sebelum pembelajaran dimulai dengan ukuran yang
mudah diamati oleh siswa
8.Guru menyiapkan media gambar dan kartu kata menggunakan bahan yang mudah didapatkan bisa juga
menggunakan hahan bekas yang masih bisa digunakan (kardus bekas untuk kartu kata)
9.Guru akan menyiapkan video pembelajaran yang disesuaikan materi pembalajaran yang diajarkan, namun
juga menyiapkan gambar jikalau nanti akan terjadi pemadaman listrik tiba-tiba
10. Guru menyiapkan ice breaking yang sesuai dengan kemampuan siswa kelas 1 dan disesuaikan dengan
ruang kelas serta topik Pelajaran yang dirancangkan.
1. Memberikan informasi rinci kepada rekan guru serta orang tua peserta didik tentang pelaksanaan praktik
pembelajaran yang akan dilakukan.
2. Membangun komunikasi dan kolaborasi dengan guru walikelas 1 untuk perencanaan jadwal pelaksanaan
pembelajaran, Serta rekan guru bagian IT untuk membantu mendokumentasikan pembelajaran.
3. Mendorong peserta didik untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran di kelas melalui media ajar
yang menarik, materi ajar yang komunikatif dan bahan ajar yang interaktif secara kolaboratif.
4. Memotivasi peserta didik dengan memberikan apresiasi berupa rewards dalam bentuk beragam seperti
kalimat pujian, serta gerakan memuji, yang dapat menumbuhkan semangat belajar peserta didik lebih
baik lagi.
Proses yang di jalankan sesuai dengan RPP yang sudah dibuat secara garis besar adalah sebagai berikut:
1. Melakukan persiapan:
2. Mengkondisikan kelas agar kondusif.
3. Memasang LCD monitor dengan laptop.
4. Mengatur letak kursi dan meja peserta didik.
5. Menyiapkan alat pembelajaran yang akan digunakan kartu kata, LKPD dll
6. Melaksanakan kegiatan pendahuluan:
7. Peserta didik dan guru saling memberi dan menjawab salam serta menanya kabar.
8. Guru dan peserta didik berdoa bersama.
9. Guru memeriksa kehadiran peserta didik.
10. Guru mengaitkan pembelajaran sebelumnya.
11. Guru melakukan apersepsi.
12. Guru menjelaskan kompetensi dan tujuan pembelajaran serta manfaat dari materi yang dipelajari.
13. Menyajikan materi atau pertanyaan pemantik.
14. Melaksanakan kegiatan inti sesuai dengan model dan metode pemeblajaran yang dipilih:
15. Mengarahkan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran sesuai sintaks yang sudah dirancangkan
dalam RPP.
16. Memberikan evaluasi kepada peserta didik (tes tertulis)
17. Melaksanakan kegiatan penutup:
18. Saling bertanya jawab terkait proses pembelajaran yang telah berlangsung
19. Guru meminta peserta didik untuk merefleksikan pembelajaran yang sudah dilakukan bersama.
20. Peserta didik diberikan apresiasi dan penguatan
21. Guru menginformasikan materi ajar pada pertemuan berikutnya.
22. Peserta didik di minta untuk memimpin doa penutup.
23. Guru dan peserta didik saling memberi dan menjawab salam.
Dalam pelaksanaan pembelajaran, guru dibantu dan didukung dengan sangat baik oleh:
1. Rekan-rekan guru sejawat di sekolah saya dalam proses persiapan perangkat pembelajara,
penjadwalan kelas untuk praktik pembelajaran dan pengadaan alat penunjang seperti proyektor,
terminal, listrik, laptop, dan kamera.
2. Rekan Guru dalam membantu saya mengatur tata letak seluruh perangkat dan alat penunjang
pembelajaran di kelas dan sebagai videografer
3. Dosen Pembimbing dan Guru Pamong dalam mengarahkan proses kegiatan pembelajaran
pembelajaran yang baik dan benar.
Sarana dan prasarana penunjang kegiatan pembelajaran yaitu:
1. 1 ruang kelas yang tenang, nyaman dan bersih.
2. 1 set dokumen perangkat pembelajaran.
3. 1 laptop (1 di gunakan untuk presentasi materi)
4. 1 LCD Monitor dan 2 kamera
5. Materi pembelajaran di Power Point, lembar kerja peserta didik, instrumen penilaian dan media
pembelajaran (kartu kata).
PENUTUP
Dampak dari penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berbantuan metode SAS dalam
meningkatkan kemampuan membaca siswa kelas 1 , antara lain:
1.Guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator atau pembimbing di kelas sehingga pembelajaran lebih
berpusat pada peserta didik. Hal tersebut dapat dilihat dari berkurangnya intensitas dan frekuensi guru
dalam melakukan ceramah dan banyaknya kegiatan yang menuntut komunikasi dua arah antara peserta
didik dan guru, bahkan peserta didik dapat belajar secara mandiri menggunakan strategi dan cara yang
mereka sukai.
2.Melalui model dan metode pembelajaran inovatif, peserta didik menjadi lebih aktif dan bersemangat
mengikuti pembelajaran di kelas. Terlihat dari keterlibatan seluruh peserta didik saat menjawab pertanyaan-
pertanyaan secara langsung, mengamati bersama video pembelajaran yang di tampilkan terutama saat
peserta didik secara berkelompok, berdiskusi dan berkejasama menyelesaikan LKPD
3.Melalui media berbasis TPACK, materi yang disajikan menjadi lebih menarik dan variatif. Sehingga
pembelajaran berlangsung menjadi lebih menarik. Selain itu ice breaking serta games yang dilakukan pada
peoses pembelajaran dapat meningkatkan antusias peserta didik dalam belajar.
Respon dari guru pamong dan dosen pada kegiatan praktik pembelajaran tersebut sangat positif dan suportif,
sehingga diharapkan kegiatan praktik baik tersebut dapat dilanjutkan pada proses pembelajaran berikutnya,
selain itu peserta didik dan rekan-rekan guru memberikan respon yang sangat baik terkait dengan model PBL
yang sudah diterapkan dalam proses pembelajaran.
Faktor keberhasilan dari kegiatan praktik pembelajaran ini adalah model pembelajaran yang digunakan yaitu
model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan media yang digunakan lebih inovatif dan interaktif.
Hal tersebut berdampak pada proses pelaksanaannya, dimana guru dapat memberikan tampilan materi
pembelajaran melalui PPT. Sedangkan peserta didik menjadi lebih aktif secara individu maupun kelompok
saat mengerjakan LKPD. Peserta didik dapat meningkat kemampuannya dalam membaca. Dengan
keberhasilan tersebut bisa ditarik kesimpulan bahwa model pembelajaran PBL dengan berbantuan metode
SAS berhasil meningkatkan kemampuan peserta didik dalam membaca.
Intisari pembelajaran yang diperoleh adalah dalam setiap proses pembelajaran pendidik harus menyadari
kondisi atau situasi kelas serta karakteristik peserta didiknya sehingga paham betul tentang apa masalah dan
solusi yang dibutuhkan oleh peserta didik. Selanjutnya guru juga harus menyesuaikan materi dengan model
dan metode pembelajaran inovatif didukung oleh media pembelajaran yang menarik. Setelah mengetahui
masalah yang dihadapi peserta didik, maka pendidik merasa tertantang untuk selalu meningkatkan kualitas
diri agar dapat melakukan pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Apabila guru senantiasa selalu
meningkatkan kompetensinya, maka kemampuan dan pengetahuan peserta didik pun akan meningkat.
KAJIAN PUSTAKA:
MODUL AJAR
Bahasa Indonesia
Kata yang berawalan
huruf “g”
FASE A
KELAS 1
2023/2024
METODE PEMBELAJARAN:
SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) ,
TANYA JAWAB
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu membaca kata-kata yang
dikenalinya sehari-hari dengan fasih. Peserta
didik mampu menunjukkan keterampilan menulis
permulaan dengan benar (cara memegang alat
tulis, jarak mata dengan buku, menebalkan
garis/huruf, dll.) di atas kertas dan/atau melalui
media digital.
INDIKATOR CAPAIAN
PEMBELAJARAN
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui latihan merangkai huruf dan suku kata, peserta didik
dapat membaca kata berwalan huruf “g” dengan lancar
2. Melalui latihan menelusuri huruf dengan arah yang benar,
peserta didik mampu menuliskan kata berwalan huruf “g” dengan
lancar
3. Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat mencontohkan
kata yang berawalan huruf “g” dengan benar.
Desksripsi Umum
Peserta didik mengenali dan menemukan huruf “g”
dan suku kata yang mengandung huruf “g”.
Kemudian peserta didik menulis suku kata yang
mengandung huruf “g” dalam kata yang dikenali
sehari-hari
Pemahaman
Bermakna
Pertanyaan
Pemantik
1. Binatang apa yang kalian lihat pada
gambar yang ditampilkan?
2. Bagaimana ciri-ciri binatang tersebut?
3. Binatang itu berawalan huruf apa ?
MEDIA PEMBELAJARAN
media gambar disertai tulisan, media
kartu kata, kartu suku kata , video
pembelajaran, PPT
ALUR PEMBELAJARAN
1
Asesmen Diagnos
2
tik Mengamati video dan
PPT
6 Asesmen Formatif
ASESMEN
DIAG NOSTIK
TUJUAN
Untuk mengetahui kemampuan
1 awal peserta didik
TEKNIK ASESMEN
2 Peserta didik secara lisan
menyebutkan huruf alfabet
3 INSTRUMEN ASESMEN
Sebutkan huruf alfabet dimulai
dari huruf A
GELOMPOKAN HASIL
PEN
ASESMEN
DIAGNOSTIK
BENTUK
NO NAMA PENDAMPINGAN BERKEMBANG CAKAP MAHIR
KHUSUS
AKTIFITAS
Kegiatan Pendahuluan (10 “)
1. Guru mengawali dengan menyiapkan kelas,
mengucap salam dan menanyakan kabar
2. Guru mengecek kehadiran peserta didik
3. Guru melakukan apersepsi dengan tepuk semangat
dan menyanyikan lagu Kasih ibu.
4. Guru memberikan pertanyaan pemantik terkait
materi pembelajaran
- Binatang apa yang kalian lihat pada gambar yang
ditampilkan?
- Bagaimana ciri-ciri binatang tersebut?
- Nama binatang itu berawalan huruf apa ?
5. Guru memaparkan tujuan pembelajaran yang akan
dilaksanakan pada hari ini .
Fun Fact
I have 2 fur babies. I love to travel and experience
other culture. I like reading, listening to music and
meeting friends
AKTIFITAS
Kegiatan Inti (50 “)
Model Problem Based Learning
METODE SAS
ga - ga ga - jah gem - bi - ra
Video
Pembelajaran
Video Pembelajaran
Kartu
Suku Kata
Kartu Kata
Media
Pembelajaran My name is...
METODE SAS
ga - ga ga - jah gem - bi - ra
Nilai:
Lembar Kerja
Peserta Didik
Nama : ....................
Kelas : ....................
Nilai:
Lembar Kerja
Peserta Didik
PETUNJUK PENGERJAAN:
1.Amati semua gambar binatang di bawah ini!
2.Setiap siswa dalam 1 kelompok melengkapi nama hewan dengan suku kata: ga,
gi, gu, ge, go sesuai dengan nama binatang yang ada pada gambar
3.Tulislah di bawah gambar binatang tersebut!
4.Presentasikan hasil diskusi di depan kelas!
Nama Kelompok
1. ................... Nilai:
2. ...................
3. ...................
4. ......................
Lembar Kerja
Peserta Didik
Nama : .................... Kelas : ....................
Tuliskan kata-kata yang memiliki
suku kata “ga, gi, gu, ge, go”
go gi
......................... .........................
............................. .............................
........................... ...........................
gu ge
......................... .........................
............................. .............................
........................... ...........................
ga
.........................
.............................
...........................
Nama Kelompok
1. ................... Nilai:
2. ...................
3. ...................
4. ......................
KISI-KISI
SOAL FORMATIF
TP NOMOR &
INDIKATOR SOAL BENTUK SOAL
Melalui latihan merangkai huruf dan Disajikan gambar, peserta didik No 1-3
suku kata, peserta didik dapat dapat menemukan benda yang
membaca kata berwalan huruf “g” memiliki suku kata go, gi, ge, ga, gu Ceklis
dengan lancar
Isian
..................
3. Perhatikan gambar di bawah ini, kemudian tulislah nama benda tersebut!
..................
Nilai:
KUNCI JAWABAN
Nama : ..................
1. Perhatikan gambar di bawah ini, kemudian beri tanda ( ) untuk gambar
benda yang memiliki suku kata ga NOMOR &
BENTUK SOAL
Isian
gereja
3. Perhatikan gambar di bawah ini, kemudian tulislah nama benda tersebut!
gunung
Nilai:
RUBRIK
Penilaian Sikap
LEMBAR PENILAIAN
LEMBAR
Penilaian Pengetahuan
Penilaian Kelompok
Banyaknya soal 5
Soal benar x 20
Skor Maksimal 100