Anda di halaman 1dari 21

BEST PRATICE

PPG DALJAB 2023 KATEGORI 1 GELOMBANG 1


UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

Disusun
oleh:

MELI DESYENTI KUMALASARI


NIM: 2200103931170007

PENDIDIKAN PROFESI GURU FALKUTAS ILMU KEGURUAN


DAN PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
TAHUN 2023
Menyusun Cerita Praktik Baik ( Best Practice ) Menggunakan metode STAR
( SITUASI, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak ) Terkait Pengalaman Mengatasi
Permasalahan Siswa dalam Pembelajaran

Lokasi MAN KOTA PARIAMAN


Lingkup Pendidikan MADRASAH ALIYAH
Tujuan Yang Ingin PPL RENCANA AKSI 2 ( MODEL PEMBELAJARAN PBL )
Dicapai
Meningkatkan pemahaman kosakata Bahasa Jepang melalui model
pembelajaran PBL di kelas XIPK I MAN Kota Pariaman
dengan materi
” Watashi No Gakkou” ( Toire wa doko desuka )

Penulis Meli Desyenti Kumalasari, S.Hum


Tanggal Pelaksanaan PPL RENCANA AKSI 2 ( MODEL PEMBELAJARAN PBL )
5 JULI 2023
Situasi
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah
Kondisi yang
menjadi latar 1. Guru kurang variatif dan menarik dalam pengenalan kosa
belakang masalah, kata bahasa Jepang.
mengapa prektik ini 2. Kurangnya pengetahuan guru akan penggunaan metode atau
penting untuk di
media yang tepat sesuai dengan kebutuhan pembelajaran
bagikan, apa yang
menjadi peran dan 3. Aspek Penguasaan kosakata bahasa Jepang peserta didik
tanggung jawab guru sangatlah kurang, meliputi membaca, menulis kosakata,
dalam praktik ini melafalkan kosakata, mengartikan kosakata, dan
menngunakan kosakata.
4. Kurangnya rasa percaya diri peserta didik untuk
menggunakan kosakata bahasa Jepang dalam tulisan
maupun lisan.
5. Kurangnya kemampuan peserta didik dalam memahami
makna atau arti dari kosakata bahasa Jepang.
6. Pembelajaran belum terpusat pada peserta didik.
Mengapa Praktik ini penting untuk dibagikan

1. Model pembelajaran PBL mampu mengembangkan


kemampuan peserta didik dalam hal diskusi, berkomunikasi,
membaca dan mengembangkan kosa kata menjadi kalimat,
dengan pola kalimat yang telah diajarkan
2. Dengan model pembelajaran PBL diharapkan pemahaman
kosakata peserta didik dapat meningkat.
3. Model pembelajaran PBL mampu meningkatkan
ketrampilam membaca peserta didik. Terlihat dari hasil
diskusi yang mereka lakukan untuk membuat sebuah
paragraf kemudian mempresentasikannya.
4. Pembelajaran lebih terpusat kepada peserta didik
5. Guru lebih berperan sebagai fasilitator
6. Media pembelajaran yang digunakan lebih Inovatif
( pengenalan kosa kata dengan metode game tourn
turnament).

Apa yang menjadi peran dan tanggung jawab saya dalam


praktik ini

1. Guru bertanggung jawab dalam mendesain dan menerapkan


pembelajaran yang interaktif, dengan cara memfasilitasi
peserta didikdengan bahan serta media ajar yang menarik
serta berbasis teknologi
2. Guru sebagai innovator harus memiliki kemauan belajar yang
cukup tinggi untuk menambah pengetahuan dan ketrampilan
agar menghasilkan inovasi- inovasi yang meningkatkan mutu
pembelajaran.
3. Menyusun rencana pembelajaran, rencana evaluasi dan
refleksi
4. Melakukan evaluasi pembelajaran
5. Mendokumentasikan kegiatan pembelajaran yang sedang
berlangsung
6. Melakukan refleksi untuk perbaikan masa akan datang

Tantang
Apa saja yang Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan
menjadi tantangan tersebut
untuk mencapai
tujuan tersebut ? 1. Peserta didik menunjukkan sikap malas, tampak dari
siapa saja yang kegiatan peserta didik yang masih pasif.
terlibat 2. Peserta didik cendrung individual, yang mana peserta didik
yang tampil orang yang sama.
3. Peserta didik kurang berkomunikasi dalam kegiatan diskusi.
4. Guru harus bisa menumbuhkan rasa percaya diri peserta
didik melalui proses pembelajaran yang menyenangkan.
5. Kemampuan guru dalam menerapkan model pembelajaran
PBL
Dari tantangan yang ada, maka guru harus mampu
meningkatkan kemampuan profesional untuk mencapai
tujuan pembelajaran.

Siapa saja yang terlibat

1. Guru sebagai fasilitator, dalam hal ini menyiapkan dan


memaksimalkan kompetensi yang harus dimiliki sebelum
melaksanakan pembelajaran
2. Peserta didik sebagai subjek, dalam hal kesungguhan dan
antusias serta motivasi yang tinggi mengikuti pembelajaran
3. Dosen pembimbing dan guru pamong, dalam hal ini
memberikan saran dan masukan dalam rangka mendesain
rencana dan pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan ini
4. Teman sejawat sebagai observer dan kameramen
5. Unsur pimpinan sebagai pembina dan perlindungan kegiatan
pembelajaran
6. Rekan – rekan masiswa PPG kategori 1 Tahap 1 tahun 2023
program studi Bahasa Jepang

Aksi
Langkah apa yang Berdasarkan situasi dan tantangan ( permasalahan ) yang di hadapi
dilakukan untuk guru, langkah- langkah yang dilakukan dalam praktik pengalaman
menghadapi lapangan yaitu :
tantangan tersebut,
strategi apa yang
digunakan, 1. Pemilihan media yang inovatif
bagaimana
prosesnya, siapa saja a. Strategi yang digunakan menggunakan media audio visual
yang terlibat, apa berupa gambar dan vidio yang berkaitan dengan materi
saja sumber daya pembelajaran yang disajikan melalui power point yang
atau materi yang di menarik perhatian dan rasa ingin tahu peserta didik lebih
pelukan untuk
terpusat pada pembelajaran.
melaksanakan
strategi ini b. Proses pengambilan vidio yang berkaitan dengan materi
pembelajaran yang bersumber dari youtube.
c. Mengaitkan media dengan ruangan yang ada di sekolah.
d. Penggunaan media kartu gambar.
.

2. Pemilihan Pembelajaran yang inovatif

a Pembelajaran pengenalan kosakata dengan permainan game.


b Model pembelajaran yang inovatif yang dipilih dan
digunakan dengan memahami karakter peserta didik dan
karakteristik mata belajaran. Adapun model pembelajaran
inovatif yang di gunakan adalah Model Pembelajaran
Problem Based Learnig ( PBL ) dengan sintak sebagai
berikut :
 Orientasi peserta didik kepada masalah
 Mengorganisasikan peserta didik untuk
belajar
 Membantu penyelidikan mandiri atau
kelompok
 Memfasilitasi peserta didik
 Melakukan Penilaian

Guru setelah menyusun rencana pembelajaran kemudian


mengaaplikasikannya pada pembelajaran. Model pembelajaran yang
digunakan cooperative learning dengan metode teams-games-
tournaments.

Kegiatan awal.
1. Guru menyapa peserta didik, menanyakan kabar, mengajak
berdoa.
2. Guru menyiapkan fisik dan psikis peserta didik untuk
menjadikan mereka fokus terdapa kegiatan yang dilakukan.

Kegiatan inti
1. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok
2. Guru membuat 6 pertanyaan yang diletakkan pada kertas
karton yang ditempel pada papan tulis.
3. Guru menjelaskan aturan tournament.
4. Turnament berlangsung selama 10 menit
5. Peserta didik menjawab secara bergantian dengan
menuliskan jawaban yang di temukan pada kertas karton
yang ditempel pada papan tulis
6. Peserta didik mengulangi kegiatan tersebut hingga seluruh
pertanyaan terjawab atau hingga batas waktu yang ditentukan
habis.
7. Guru bersama peserta didik mengecek hasil tournnament.
8. Kelompok yang paling banyak mengisi soal dengan jawaban
yang benar akan mendapatkan reword.
9. Guru juga mengarahkan peserta didik membuat denah
sekolah yang contohnya telah tersedia pada LKPD. Dari
denah yang dibuat peserta didik mempresentasikan dalam
bentuk karangan. Selain itu disajikan juga dalam bentuk
percakapan yang sederhana.

Dari semua kegiatan yang telah dilakukan, guru dapat melihat


perkembangan peserta didik dalam pemahamannya terhadap
kosakata bahasa Jepang.

Kegiatan penutup
1. Guru menyampaikan kesimpulan dan refleksi pembelajaran
2. Guru memberikan umpan balik dan pesan moral dari
pembelajaran
3. Guru memberikan penugasan kepada peserta didik untuk
lebih meningkatkan hapalannya terhadap kosakata di rumah.
4. Guru menutup kegiatan dengan salam.

Sumber Daya yang digunakan


 Laptop
 Infocus
 PPT Internet
Guru harus bisa menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik melalui
proses pembelajaran yang menyenangkan.

1. Menciptakan pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan


2. Memfasilitas peserta didik untuk bisa mengeluarkan ide, saran
dan pertanyaan
3. Mengingatkan peserta didik agar saling menghormati dan
menghargai dalam pembelajaran
4. Memberikan kesempatan yang sama pada peserta didik untuk
menyampaikan pendapat.

Kemampuan saya dalam menerapkan model pembelajaran PBL

1. Mengeksplorasi model PBL melalui internet


2. Menyesuaikan sintak PBL dengan materi watashi no gakko.
3. Memilih masalah yang menarik untuk dibahas oleh peserta
didik.
Refleksi Hasil dan dampak
Bagaimana dampak Berdasarkan Hasil evaluasi dan observasi pada saat pembelajaran
dari aksi langkah- diperoleh dampak sebagai berikut :
langkah yang
dilakukan ?Apakah Efektif :
hasilnya efektifnya
efektif ? atau tidak 1. Penggunaan model pembelajaran PBL pada PPL Aksi 2
efektif ? Bagaimana menjadikan peserta didik lebih aktif, dibandingkan dengan
respon orang lain saat masih menggunakan model pembelajaran ceramah
terkait dengan
dengan metode monoton.
strategi yang di
lakukan, Apa yang Dari hasil evaluasi tampak pemahaman siswa terhadap
menjadi faktor. kosakata meningkat dilihat dari penilaian teman sejawat dan
penilaian guru.
2. Penggunaan Metode pembelajran PBL membuat siswa lebih
bersemngat jika dibandingkan dengan metode konfensional.
Hal ini dibuktikan dengan jumlah siswa dikelas aktif lebih
meningkat dibandingkan sebelum menggunakan PBL.
3. Penggunaan media berbasis TPACK yang diaplikasikan
dalam bentuk gambar dan vidio yang dipadukan dengan
power point interaktif sudah bisa dikatakan efektif karena
siswa bisa menikmati proses pembelajaran dengan semangat
dan tidak mudah bosan
4. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam bekerjasama.
Semua peserta didik aktif dalam kegiatan dengan perannya
masing- masing dan saling membantu antar sesama anggota
kelompok.

Tidak efektif

 Hanya beberapa siswa yang tampak belum aktif dalam


kegiatan pembelajaran yang dilakukan.

Respon Orang lain

1. Peserta didik senang dalam kegiatan pembelajaran terlihat


dari hasil refleksi peserta didik
2. Beberapa orang guru tertarik untuk melaksanakan
pembelajaran inovatif terlihat dari pertanyaan yang di ajukan
berkaitan dengan pembelajaran yang telah dilakukan.
3. Kepala sekolah memberikan ijin dan motivasi untuk saya
mengikuti kegiatan PPG dan melaksanakan PPL aksi 1
model PJBL dan aksi 2 PBL dengan baik guna meningkatkan
kemampuan atau kompetensi.

Faktor keberhasilan proses pembelajaran

Guru menjadi penentu dalam keberhasilan proses pembelajaran,


yaitu dengan menerapkan rencana pembelajaran yang sesuai dan
teknologi yang digunakan dalam proses pembelajaran.

Untuk menentukan berhasil atau tidaknya penelitian di butuhkan


pendukung

1. Dari hasil peserta didik mengerjakan soal hame yang


diberikan oleh guru terlihat peserta didik dapat
menyelesaikan hampir semua soal yang diberikan.
2. Dari LKPD yang dikerjakan oleh peserta didik sudah terlihat
mereka dapat menuliskan kata mejadi kalimat sederhana.
3. Ternyata peserta didik bisa diajak bekerja untuk mencoba
metode pembelajaran yang inovative mereka juga cepat
untuk beradaptasi dengan media berbasis TPACK.
4. Dengan menggunakan metode pembelajaran yang inovative
suasana kelas berubah menjadi menyenangkan karena semua
peserta didik bisa berkontribusi walau dengan kemampuan
yang terbatas
5. Penguasaan teknologi untuk media pembelajaran bisa di
lakukan asal ada kemauan untuk belajar.
Penghambat

 Sumber literasi yang sangat terbatas di perpustakaan .

Pembelajaran dari kesulurahan proses yang telah dilaksanakan


adalah :
Untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik, banyak hal
yang harus di persiapkan oleh guru yaitu :

1. Menganalisis permasalahan yang dialami peserta didik.


2. Mencari akar penyebab permasalahan.
3. Menganalisis solusi dari permasalahan yang ada.
4. Dalam setiap kegiatan pembelajaran guru harus memiliki
kesiapan yang baik agar pembelajaran bisa terlaksana dengan
maksimal
5. Mengevaluasi belajar peserta didik.
6. Melakukan kegiatan refleksi untuk mengetahui tingkat
keberhasilan peserta didik.
7. Terus melakukan inovasi dan kreasi dalam pembelajaran
guna meningkatkan motivasi belajar peserta didik, karena
dengan menghubungkan pembelajaran dengan kehidupan
sehari-hari meyenangkan bagi peserta didik dalam
berkomunikasi
RENCANA Berdasarkan refleksi pribadi, motivasi dan masukan dosen
TINDAK LANJUT pembimbing, guru pamong ,serta rekan –rekan mahasiswa PPG
Daljab Kategori 1 tahap 1 program studi Pendidikan Bahasa Jepang
maka rencana tindak lanjut sebagai berikut:

 Terus melaksanakan praktik baik yang telah saya laksanakan


PPL aksi 2 model PBL yang lebih inovatif
 Terus mempelajari model-model pembelajaran inovatif agar
model-model pembelajaran inovatif selain model PBL
dengan mengaitkan karakteristik peserta didik.
 Mempertahan dan meningkatkan kemampuan dalam
pembelajaran yang inovatif.
 Mempertahankan dan meningkatkan kemampuan berbasis
TPACK berkaitan dengan materi pembelajaran
 Mempertahakan dan meningkatkan kemampuan dalam
merancang dan menerapkan RPP yang inovatif .
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)

NAMA PESERTA : MELI DESYENTI KUMALASARI, S.Hum


NIM : 2200103931170007
PROGRAM STUDI : BAHASA JEPANG

PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN KATEGORI 1


UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
TAHUN 2023
Latar Belakang Rencana Tindak Lanjut

Setelah melaksanakan serangkaian kegiatan praktek dilapangan langkah penting selanjutnya adalah refleksi terhadap

kegiatan tersebut. Hal ini perlu dilakukakan dengan tujuan untuk perubahan kearah perbaikan terhadap kegiatan tersebut

dimasa yang akan datsng.Agar dapat melihat kekurangan dan kelebihan dari kegiatan untuk diperbaiki dan mempertahankan

hal-halpositif. Maka dipandang perlu untuk membuat rencana tindak lanjut setelah melakukan refleksi.

Rencana Tindak Lanjut (RTL) merupakan suatu rancangan keberlanjutan dari suatu program sudah diikuti untuk

didesiminasikan ke pihak lain sebagai upaya peningkatan mutu keprofesionalan sesuai bidang pelatihan.diklat yang telah

dilakukan.

Penyusunan Rencana Tindak Lanjut ( RTL ) memang sangat perlu dilaksanakan, namun pada kenyataannya pasti ada

hambatan-hambatan di lapangan yang akan muncul. Misalnya Persiapan yang sangat matang dalam penyusunan RTL ini

supaya berjalan dangan lancar.

Adapun PPG Dalam Jabatan tahun 2023 secara garis besar melatih peserta untuk dapat menyusun rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang baik, video pemebelajaran yang profesional dan praktik baik (Best Practise) yang

ilimiah, sebagai bentuk perwujudan guru profesional. Oleh karena itu setelha peserta mengikuti serangkaian kegiatan dalam
PPG Daljab tahun 2023, maka penyusunan RTL perlu dilakukan sebagai upaya memberikan kemanfaatan yang sama kepada

pihak lain, khususnya teman sejawat di instasi peserta.

TUJUAN
Tujuan Penyusunan Rencana Tindak Lanjut ini adalah ( RTL ) adalah

1. Menyusun Rencana Tindak Lanjut ( RTL ) sesuai dengan kondisi di lapangan saat kegiatan pembelajaran

2. Mewujudkan keterlaksanaan dari rencana Tindak Lanjtut 9RTL ) yang sudah disusun

3. Mengidentifikasi hambatan –hambatan yang akan muncul saat pelaksanaan Rencana tindak lanjut ( RTL )

4. Memecahkan hambatan- hambatan yang akan muncul saat pelaksanaan Rencana Tindak Lanjut ( RTL)

GARIS BESAR KEGIATAN

Seacara garis besar, kegiatan yang dilakukan sebelum membuat Rencana tindak Lanjut ( RTL ) ini adalah melaksanakan

kegiatan pembelajaran sesuai dengan rancangan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan rancangan perangkat pembelajaran yang

sudah untuk selanjutnya menyusun cerita praktik baik ( Best Practices ) sebagai sarana yang digunakan untuk memperkenalkan

pembelajaran inovatif yang telah dikembangkan oleh penulis kepada teman sejawat dengan tujuan dapat memecahkan permasalahan
pembelajaran. Selain itu, penulis menyusun Rencana Tindak Lanjut ( RTL) yang digunakan sebagai sarana refleksi kegiatan

pembelajaran.

KONEKSI

Berdasarkan pengalaman penulis, Rencana Tindak Lanjut (RTL) merupakan suatu rencana yang di buat untuk melaksanakan

setelah kegiatan selesai sebagai tindak lanjut dari proses kegiatan tersebut. Salah satu contoh mengimplementasikan Rencana Tindak

Lanjut ( RTL) dalam pembelajaran adalah yang tertuang dalam perangkat pembelajaran berupa kegiatan remedial dan

pengayaan.Selain itu, Rencana tindak lanjut yang harus dilaksanakan, misalnya melakukan pengimbasan kepada rekansejawat terkait

materi atau pelatihan yang telah diikuti. Penyusun Rencana Tindak Lanjut ( RTL) ini sangat perlu karena bertujuan untuk

melaksanakan keberlanjutan program yang diadakan sehingga lebih memudahkan dalam mengimplementasikan program selanjtunya.

Penyusunan tindak lanjutr (RTL) memang sangat perlu dilaksanakan, namun pada kenyataanya pasti ada hambatan yang muncul.

Misalnya membutuhkan perencanaan yang matang dalam penyusunan RTL yang baik dan benar.

Penyusunan Rencana Tindak Lanjut ( RTL ) memiliki komponen yang harus ada , di

antaranya yaitu :

1. Rencana kegiatan yang akan dilaksanakannya, Rencana Kegiatan ini memuat tantang kegiatan apa

saja yang akan dilakukan sebagai acuan penyusunan Rencana Tindak Lanjut. ( RTL )
2. Waktu Pelaksanaan, Waktu pelaksanaan berisi tentang kapan akan diadakan kegiatan Rencana

Tindak Lanjut ( RTL ) sehingga dapat berkoodinasi terlebih dahulu dengan pihak yang terkait

3. Tempat pelaksanaan , Tempat diadakannya rencana Tindak Lanjut ( RTL ) sehingga dapat

melakukan permohonan izin terlebih dahulu untuk kesediaan tempat.

4. Pihak yang terkait merupakan pihak yang terli8bat dalam pelaksanaan Rencana Tindak Lanjut

( RTL )

Adapun kriteria yang baik dalam penyusunan Rencana Tindak Lanjut ( RTL) diantaranya adalah memuat

komponen- komponensesuai dengan kegiatan yang terlaksana, mampu mengidentifikasi pemecahan masalah yang

sudah dilakukan, serta terdapat umpan balik/ feedback dari pihak yang terkait setelah melaksanakan rencana Tindak

lanjut.
RENCANA TINDAK LANJUT KE - 1

RTL-1 (Format LK 3.2)


Dalam rangka Diseminasi Desain Perangkat Pembelakaran Inovatif, berikut ini adalan urutan Rencana Kegiatan,
waktu dan tempat kegiatan, serta pihak yang terkait.

Nama : Meli Desyenti Kumalasari, S.Hum


Kelas : Bahsa Jepang (Kemenag)
NIM : 2200103931170007

Rencana Waktu Tempat Pihak yang keterangan


Kegiatan kegiatan terkati
RPP/Modul ajar 14 September Ruang guru Teman 08.30 WIB–
2023 sejawat Mendesiminasikan
Kepala penyusunanmodul ajar
Madrasah kurikulum merdeka.
Modul ajar menggunakan
kurikulum merdekakelas X
mata pelajaran Bahasa
jepang. Materi Watashi no
gakkou.
Bahan ajar 14 September Ruang guru Teman 08.30 WIB-Selesai bahan
2023 sejawat ajar dibuat dengan
Kepala menggunakan berbagai
Madrasah referensi baik dari buku,
maupun sumber-sumber
lain yang berkaitan
dengan materi ajar yang
diperlukan
Media 14 September Ruang Guru Teman 08.30 WIB-Selesai LKPD
dibuat dengan
2023 sejawat
menyusaiakan materi ajar
Kepala yang akan dilakukan. Guru
membuat media
Madrasah
pembelajaran yang akan
digunakan pada pratekr
penbelajaran
LKPD 15 September Ruang Guru Teman 08.30 WIB-selesai LKPD
dibuat dengan
2023 sejawat
menyesuaikan materi ajar
Kepala yang diberikan kepada
peserta didik,
Madrasah
dipergunakan pada
preters, post test, lembar
pengamatan maupun
tugas mandiri
Instrumen 15 September Ruang Guru Teman 08.30 WIB-selesai
Instrumet penilaian dibuat
2023 sejawat
untuk mengetahui tingkat
Kepala ketercapaian
pembelajaran penilaian
Madrasah
yang dilakukan adalah
pretest proses dan postest
RENCANA TINDAK LANJUT KE- 2
RTL-2 (Format LK 3.2)
Dalam rangka Diseminasi Desain Perangkat Pembelakaran Inovatif, berikut ini adalan urutan Rencana Kegiatan,
waktu dan tempat kegiatan, serta pihak yang terkait.

Nama : Meli Desyenti Kumalasari, S.Hum


Kelas : Bahsa Jepang (Kemenag)
NIM : 2200103931170007

Rencana Waktu Tempat Pihak yang keterangan


Kegiatan kegiatan terkati
Pembuatan 21 September Ruang guru Teman 08.30 WIB–
skenario RPP1 2023 sejawat Mendesiminasikan
Kepala scenario pembuatan video
Madrasah PPL yang melibatkan IT
sekolah.
Latihan buat 21 September Ruang guru Teman 08.30 WIB-Selesai latihan
2023 sejawat pembuatan video betujuan
video
Kepala untuk memastikan
Madrasah kualitas audio hasil
rekaman dan gambat hasil
rekaman video
Rekaman video 22 September Ruang Guru Teman 08.30 WIB-Selesai
rekaman video diawali
sejawat
dengan kegiatan
Kepala pendahuluan yang
dilakukan di ruang kelas,
Madrasah
kemudian beralih ke
lapangan melakukan
rekaman pada setiap
aktivitas yang dilakukan
sampai pada kegiatan
penutup
Editing video 22 September Ruang Guru Teman 08.30 WIB-selesai proses
editing dilakukan untuk
sejawat
memberikan keterangan
Kepala pada setiap tahapan
kegiatan yang telah
Madrasah
dilakukan, dimulai dengan
pemberian indentitas
video kegiatan
pendahuluan kegiatan ini
sampai kegiatan penutup.
Finalisasi video 22 September Ruang Guru Teman 08.30 WIB-selesai
finalisasi video dilakukan
2023 sejawat
setelah melalukan review
Kepala hasil editing video
bersama teman sejawat,
Madrasah
guru pamong dosen.
RENCANA TINDAK LANJUT KE-3

RTL-3 (Format LK 3.2)


Dalam rangka Diseminasi Desain Perangkat Pembelakaran Inovatif, berikut ini adalan urutan Rencana Kegiatan,
waktu dan tempat kegiatan, serta pihak yang terkait.

Nama : Meli Desyenti Kumalasari, S.Hum


Kelas : Bahsa Jepang (Kemenag)
NIM : 2200103931170007

Rencana Waktu Tempat Pihak yang keterangan


Kegiatan kegiatan terkati
Koodinasi 22 September Ruang guru Teman 08.30 WIB– Selesai
persiapan Best 2023 sejawat melalukan persiapan
Practice Kepala penyusunan best practice
Madrasah dengan menggunakan
metode STAR (situasi
Tantanagn, aski, refleksi
hasil dan dampak).
Pelakasanaan 22 September Ruang guru Teman 08.30 WIB-Selesai
sejawat Melaksanakan kegiatan
Best Practice
Kepala Best Practise
Madrasah
Analisis data 4 Oktober Ruang Guru Teman 08.30 WIB-Selesai
melakukan analisi data
2023 sejawat
hasil pembelajaran, baik
Kepala itu penilaian pengetahuan
dilakukan untuk
Madrasah mengetahui tingkat
ketercapaian
pembelajaran yang telah
dilakukan.
Pembuatan 5 Oktober Ruang Guru Teman 08.30 WIB-selesai
peyusunan laporan best
Best Practice 2023 sejawat
practice dilakukan dengan
Kepala menceritakan kebali
proses penerapan strategi
Madrasah
Nama : Meli Desyenti Kumalasari, S.Hum
Kelas : Bahsa Jepang (Kemenag)
NIM : 2200103931170007

Refleksi Peyusunan Rencana Tindak Lanjut

Untuk mengetahui akan pemahaman dalam peyusunan RTL dari suatu kegiatan telah dilakukan
ibu/bapak, dengan menjawan pertayaan sebagai berikut:

1. Pengalaman apa yang diperoleh ibu/bapak dalam mengembangkan RTL? Pada penyusunan dan
mengembakngkan RTL , kita dapat mengetahui kekurangan kelebihan dari program atau srtrategi
pembelajaran yang telah disusun, sehingga kita dapat melakukan evaluasi untuk hasil yang lebih baik.

2. menurut analisis ibu/bapak, apakah penyusunan RTL dari suatu kegiatan perlu? Analisi RTL
diperlukan untuk mengethhui tingak ketercapaian program atau strategi pembelajaran yang telah kita
susun, dengan harapan setelah melakukan analisis RTL kita dapat menentukan langkah selanjutnya
dalam keberlangsungan program tersebut, melakukan evaluasi terhadap kekuranganyang muncul dan
melakukan perubahana kegiatan selanjuntnya.

3. apa hambatan yang dialami dalam kegiatan meyusun RTL? Hambatan yang dialami saat penyusuna
RTL, melakukan analis terhadap kegiatan yang telah dilakukan, mencari kekurangan dan
kelebihanSerta solusi yang harus diterapkan pada kegiatan selanjutnya, hal ini memerkukan koodinasi
dengan teman sejawat agar dapak melihat kekurangan dan kelebihan dari berbagai sudut pandang
dengan harapan penyusunan RTL selanjutnya mendapat hasilyang lebig baik.

4. apa yang ibu /bapak lakukan untuk mewujudkan keterlaksanaan RTL yang ibu /bapak susun?
Melalukan koodinasi sdengan berbagai pihak baik kepala sekolah teman sejawat maupun guru wali
kelas. Melakukan persiapan perangkat pembelajaran yang akan digunakan, mempersiapkan media
dan alat yang akan dipergunakan, baik itu media yang sudah ada maupun media yang harus dibuat
terlebih dahulu, dengan persiapan yang matang dihapkan RTL yang telah disusun bisa diterapkan
secara maksimakan mendapatkan hasil yang baik

Anda mungkin juga menyukai