Anda di halaman 1dari 209

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP

NAMA : IRVAN ARIA


NIM : 859886238

UPBJJ POKJAR LABURA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : IRVAN ARIA


NIM/ID Lainnya : 859886238
Program Studi : PRAKTIKUM IPA
Nama Sekolah : UT POKJAR LABURA
DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

FOTO

Nama(Gelar) : RAHMI NAZLIAH S.Pd,M.Pd


Nip/Id Lainnya : 0115078705
Instansi Asal : UNIVERSITA LABUHAN BATU
Nomor Hp : 081263795818
Alamat Email : Rahmi.nazliah@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : IRVAN ARIA


NIM : 859886238
Program Studi : PRAKTIKUM IPA

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

AK KANOPAN, 30 OKTOBER 2022


Yang menyatakan

IRVAN ARIA
A.LAPORAN PRAKTIKUM CIRI-CIRI MAHKLUK HIDUP

B.TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati Ciri-ciri makhluk hidup yang ada disekitar tempat tinggal

C. ALAT DAN BAHAN


1.Alat-alat tulis
2.Tabel pengamatan
3.Alam sekitar

D.LANDASAN TEORI
Makhluk hidup adalah makhluk memiliki ciri-ciri kehidupan, ciri-ciri tersebut
membedakannya dari benda tak hidup atau benda mati.
Ciri-ciri makhluk hidup adalah bernafas,perlu makan atau nutrisi bergerak,peka terhadap
rangsang,tumbuh,dan berkembang makhluk hidup merupakan benda hidup memiliki sifat
atau ciri yang membedakannya dari benda tak hidup,perbedaan itu terutama tanpak pada ciri-
ciri fisiologisnya.
Ciri makhluk hidup yang membedakannya adalah mampu dalam berkembang biak, menerima
tanggapan terhadap rangsang daapat tumbuh kembang,perlu makan,dan air daan melakukan
pernafasan.
E.PROSEDUR PERCOBAAN
1. Menyiapkan alat tulis dan tabel pengamatan yang diperlukan
2.Pergi ke lingkungan sekitar lingkungan tempat tinggal
3.Menemukan lebih kurang 10 makhluk hidup (5 hewan dan 5 tumbuhan)
4.Mencatat kesepuluh jenis mahluk hidup tersebut kedalam lembar pengamatan
5.memberi tanda cek() sesuai dengan ciri-ciri yang telah diamati pada tabel.

F.HASIL PENGAMATAN
Hasil pengamatan ciri-ciri makhluk hidup
NAMA MAKHLUK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP
NO KETERANGAN
HIDUP 1 2 3 4 5
1. KUCING      MELAHIRKAN
2. LEMBU      MELAHIRKAN
3. AYAM      BERTELUR
4. KERBAU      MELAHIRKAN
5. BURUNG      BERTELUR
6. PUTRI MALU      SPORA
7. POHON MANGGA      BIJI
8. POHON JAMBU      BIJI
9. BUNGA KAMBOJA      SPORA
10. POHON RAMBUTAN      BIJI
*) Keterangan :
1. Bergerak dan Bereaksi Terhadap Rangsang
2. Bernapas
3. Perlu Makan
4. Tumbuh
5. Berkembang

G.PERTANYAAN PERTANYAAN
1) Apakah tumbuhan memenuhi ciri-ciri gerak dan bereaksi terhadap rangsanga?
Jelaskan!
Iya benar, tumbuhan memenuhi ciri –ciri gerak dan bereaksi terhadap rangsang. Hal
ini bisa dibuktikan apabila tanaman putri malu disentuh atau terkena rangsangan,
daunnya akan menutup.

2)Jelaskan persamaan dan perbedaan ciri kehidupan pada hewan dan tumbuhan!

H.PEMBAHASAN
Tumbuhan dan Hewan adalah makhluk hidup. Tumbuhan dan Hewan memiliki ciri-ciri yang sama
Yaitu bergerak dan breaksi terhadap rangsang bernafas,perlu makan (nutrisi) tumbuh
berkembang,tumbuhan melakukan gerak tetapi tidak semua gerak tumbuhan bisa diamati beberapa
gerak yang dilakukan oleh tumbuhan dihasilkan sebagai respon tumbuhan terhadap sejumlah
rangsangan dari luar atau dari lingkungannya.
Gerak pada tumbuhan paling banyak berorentasi pada cahaya dan gravitasi dari hasil pengamatan
dimana yang diamati adalah,Hewan dan Tumbuhan hewan yang diamati ciri-cirinya
yaitu,Kucing,lembu,ayam,kerbau,burung,putri malu sedangkan tumbuhan yang dimati adalah putri
malu,pohon mangga,pohon jambu,pohon kamboja, dan pohon rambutan.
Dari hasil pengamatan terhadap 5 hewan,kucing lembu,ayam,kerbau,burung di peroleh bahwa kelima
hewan tersebut akan bergerak ketika akan kita sentuh kelima hewan tersebut akan bergerak ketika
akan kita sentuh atau breaksi ketika di beri rangsangan, saat kita sentuh kelima hewan tersebut
bernafas dengan membutuhkan oksigen dimana hewan membutuhkan pernafasan khusus hewan
tersebut juga perlu makan(nutrisi) dan air dengan cara memakan bentuk yang mudah jadi agar dapat
bertahap hidup dengan tumbuh dan berkembang yaitu bertambah ukuran dan besar atau beratnya.
Dari hasil pengamatan terhadap 5 tumbuuhan(putri malu,pohon mangga,pohon jambu,pohon
kamboja,pohon rambutan untuk di amati yang dapat diamati ialah gerak tumbuh pada bagian
tunas,ujung akar,atau bagian lebar daun tertentu.sedangkan pada tumbuhan putri malu gerak sangat
mudah diamati satu daun putri malu mengatup saat di beri sentuhan.
Dan diperoleh tumuhan bernafas, sama seperti hewan yaitu membuthkan oksigen bentuk
bernafas.dimana sadak perlu oksigen khusus.
Tumbuhan memerlukan makanan (Nutrisi) ialah air dan pupuk dimana proses tumbuhan makan
dengan fotosintesis tumbuhan juga sama mengalami pertumbuhan dan berkembang bertambah ukuran
tinggi dan besar maupun batang.
Dan pengamatan di peroleh bahwa pada hewan dan tumbuhan berbeda jika hewan dan bergerak di
tempat maupun berpindah tempat sedangkan tumbuhan bergerak tetapi dapat berpindah kecuali
tumbuhan bersel satu.

I.KESIMPULAN
Hewan dan tumbuhan adalah makhluk hidup yang memiliki ciri-ciri sebagai makhluk hidup.
Makhluk hidup merupakan benda hidup yang selain memiliki ciri atau sifat sebagai benda,
juga memiliki sifat atau ciri yang membedakan dari benda tak hidup adalah dalam hal
berkembangbiak, menerima dan memberi tanggapan terhadap rangsang, dapat tubuh
kembang, perlu makan dan air, serta melakukan pernafasan.

J.DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri
MODUL PRAKTIKUM IPA

K.KESULITAN YANG DIALAMI SARAN DAN MASUKAN

1.KESULITAN,
Dalam melakukan kegiatan praktikum pengamatan ciri-ciri makhluk hidup yaitu menggunakan
observasi secara langsung terhadap alam terbuka, kendala yang dialami bisa berupa suhu atau cuaca
yang tidak menentu sehingga praktikum ini harus melihat cuaca yang ada apakah bisa dilakukan atau
tidak,pengamatan terhadap makhluk hidup yang bisa berjalan seperti hewan peliharaan juga cukup
sulit di kernakan jarang ditemukannya,hewan-hewan yang dipelihara oleh warga sekitar contohnya
peliharaan kerbau sudah jarang ditemukan.
2.SARAN DAN MASUKAN
Sebelum melaksanakan praktikum ipa ciri-ciri makhluk hidup yang dilakukan secara observasi secara
langsung serta alat yang mendukung.
Saran: jika dalam pembahasan yang saya sampaikan diatas masih kurang lengkap dan kurang
sempurna, oleh karena itu saya sebagai seorang maha siswa yang hasil belajarnyamengharapkan
kritikan dan sarandari teman-teman sekalian agar menambah wawasan dan motivasi saya, dalam
menyampaikan materi saya dalam praktikum ini atas perhatian dan bantuan saya ucapkan terima
kasih.

2. GERAK PADA TUMBUHAN

A. HASIL PENGAMATAN
1)SEISMONASTI DAN NIKTINASTI
Tabel 1.2
Hasil pengamatan seismonasti
NO JENIS SENTUHAN PADA REAKSI DAUN PUTRI MALU KETERANGAN
DAUN PUTRI MALU
Dari pangkal daun keujung
1 HALUS hanya anak daun di ujung saja Waktu cukup lama
yang mengatup/melipat
Seluruh daun mengatup
2 SEDANG Waktu agak cepat
melipat
Arah gerak daun dengan
sentuhan kasar pada ujung
3 KASAR daun akan melipat dari ujung Waktu lebih cepat
hingga pangkal daun dengan
cepat

Tabel 1.3
Hasil pengamatan Niktinasti
NO REAKSI PUTRI MALU
POT PUTRI MALU
MULA-MULA ½ JAM KEMUDIAN
1 Daun putri malu masih Daun putri malu masih
DI SIMPAN DI TEMPAT TERANG
membuka tetap membuka
2 DITUTUP DENGAN PENUTUP YANG Daun putri malu masih Daun putri malu
KEDAP CAHAYA membuka menutup
FOTO/VIEDO PRAKTIKUM

CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP

Deskripsi foto/video

Tahap Awal / Pembukaan


MELAKUKAN PERSIAPAN
UNTUK AWAL PENELITIAN

Proses Kegiatan
MELAKUKAN PENELITIAN
MENGENAI CIRI-CIRI
MAKHLUK HIDUP

Deskripsi foto/video
Tahap Akhir
MEMBUAT LAPORAN
KEGIATAN PRAKTIKUM IPA
TENTANG CIRI-CIRI
MAKHLUK HIDUP

Deskripsi foto/video

A. JUDUL PERCOBAAN
Kegiatan praktikum 2: GERAK PADA TUMBUHAN

B. TUJUAN PERCOBAAN
1.Mengamati gerak seismonasti pada tumbuhan putri malu
2. Mengamati gerak niksinasti pada tumbuhan putri malu
3.Mengamati gerak geotropisme negatif pada kacang hijau

C.ALAT DAN BAHAN


1.SEISMONASTI DAN NIKTINASTI
a) Tanaman putri malu dalam pot 1 buah
b) Kotak dari karton warna hitam atau kardus dilapisi kertas hitam satu buah
c) Stop watch atau jam tangan satu buah
d) Alat-alat tulis dengan penggaris
2.GEOTROPISME
a) Pot berukuran kecil 2 buah
b) Tanah yang subur secukupnya
c) Biji kacang hijau secukupnya
d) Air secukupnya

D.LANDASAN TEORI
Gerak pada tumbuhan merupakan suatu respon terhadap rangsangan(stimulus) baik yang berasal dari
dalam maupun luar individu.timbulnya gerak pada tumbuhan merupakan bukti adanya iritabilitas,
adopsi contoh gerak pada tumbuhan adalah gerak seismonasti,niktinasti, dan geotropisme.

E.PROSEDUR PERCOBAAN
a) Menyediakan alat dan bahan
b) Melakukan sentuhanhalus hingga sentuhan yang paling kuat. Pada gerak seismonasti
c) Melakukan pengamatan hari pertama sampai hari ketujuh pada gerak geotropisme
d) Melakukan pengamatan di tempat terang dan gelap pada gerak niktinasti
e) Mencatat hasil pemgamatan pada tabel hasil pengamatan

2.GEOTROPISME
Tabel 1.4
a.Hasil pengamatan geotropisme negatip
JENIS PENGAMATAN HARI KE KETERANGAN
NO
POT 1 2 3 4 5 6 7
LURUS KEATAS TUMBUHAN
1 A 4 4,0 4,5 5,0 5,5 6,0 6,5 MENUJU ARAH
DATANGNYA AKAR
BATANG MEMBENGKAK
2 B 4 4,0 4,5 5,0 5,5 6,0 6,5 KEATAS

G.PEMBAHASAN
*SEISMONASTI
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa
getaran.Daun putri malu akan menutup bila disentuh. Perlakuan sentuhan yang berbeda, jika sentuhan
halus,proses menutupnya melambat.bila disentuh dengan sedang,reaksinya agak cepat menutup.dan
tangkainya, Reaksi itu terjadi akibat perubahan tiba-tiba dalam keseimbangan air yang terjadi pada
batang daun yang kehilangan tekanan air sehingga daun maupun tungkai mengatup.

*GEOTROPISME NEGATIF
Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi jika arah
geraknya menuju rangsang disebut Geotropisme Positif,Misalnya gerakan akar menuju tanah. Jikka
arah geraknya menjauhi rangsang disebut geotropisme negatif. Misalnya gerak tumbuh batang
menjauhi tanah.
Pada pengamatan percobaan pot A mengalami pertumbuhan batang secara normal
menuju keatas.pada pot B yang diletakkan HORIZONTAL pertumbuhan batang membelok dari
HORIZONTAL menuju arah VERTIKAL secara bertahap selam 7 hari. Hal ini terjadi akibat gerak
tumbuh pada batang menjauhi tanah.
H.KESIMPULAN
Sentuhan halus pada daun putri malu menyebakan gerak menutup daun dengan
pelan.sentuhan sedang menyebabkan gerak menutup daun dengan agak cepat, sentuhan kasar
menyebabkan gerak menutup dengan cepat.
Tumbuhan putri malu yang berada ditempat kedap cahaya, daun-daun putri malu tersebut mulai
mengatup sedangkan tumbuhan putri malu yang berada di tempat terang, daunnya tetap membuka.
Tujuan putri malu mengatupkan daunnya ialah sebagai alat untk pertahanan diri dan hewan-hewan
yang akan mengkonsumsinya dan untuk melindungi simpanan airnya dan penguapan yang
dikarenakan oleh angin. Kacang hijau dalam yang diletakkan HORIZONTAL,batangnya akan
membengkok keatas dan menjauhi tanah peristiwa ini disebut geotropisme negatif.

I.JAWABAN PERTANYAAN-PERTANYAAN
1.Tumbuhan polong -polong(LEGUMINOSACEAE) Seperti bunga merak(CAESALPINIA
PULCHERIMA) dan daun kupu-kupu(BAUHINIA PURPUREA) Daun-daun tersebut akan menutup
Pada malam hari dan akan mebuka kembali jika matahari terbit. Alasannya saya menilihnya karena
tanaman tersebut sifatnya mirip dengan tumbuhan putri malu.
2.Perbedaaanya adalah NIKTINASTI adalah gerak daun putri malu di pengaruhi rangsangan dari
cahaya(suasana gelap) sdangkan SEIMONASTI adalah gerak putri malu dipengaruhi ransangan
sentuhan.
3.pada percobaan geotropisme di atas sekaligus membuktikan fototropisme karena arah tumbuh
batang menuju kearah cahaya matahari. Jenis fototropisme positif karena arah tumbuh batang menuju
sumber ransang cahaya.

J.DAFTAR PUSTAKA

*RUMANTA,M(2002) PRAKTIKUM BIOLOGI III, MODUL 2 DAN 4 JAKARTA:PUSBIT. UT


*MODUL PRAKTIKUM IPA

K.KESULITAN YANG DIALAMI


Kesulitan yang dialami pada praktek ini adalah menyediakan alat-alat dan bahannya, karena waktu
yang singkat dan kemudian ketika memindahkan putri malu kedalam pot sangat sulit karena
tumbuhan ini memiliki duri jadi perlu ektra hati- hati untuk memindahkannya.

FOTO/VIEDO PRAKTIKUM

GERAK PADA TUMBUHAN

Tahap Awal / Pembukaan


MELAKUKAN TAHAP PERSIAPAN UNTUK
MELAKUKAN PENGAMATAN TERHADAP
GERAK PADA PUTRI MALU

Deskripsi foto/ video


Proses Kegiatan
MEMBUUAT LAPORAN KEGITAN
PRAKTIKUM IPA MENGENAI GERAK
PADA TUMBUHAN PUTRI MALU

Deskripsi f oto/video

Tahap Akhir
MELAKUKAN PENELITIAN DENGAN
MEMBERIKAN RANSANGAN, SENTUHAN
PADA TUMBUHAN PUTRI MALU

Deskripsi foto/video

3.RESPIRASI MAKHLUK HIDUP

A.TUJUAN PENELITIAN
1. Membuktikan bahwa respirasi memerlukan udara(oksigen)
2. Membuktikan bahwa respirasi menghasilkan karbondioksida.

B.ALAT DAN BAHAN


1.UNTUK MEMBUKTIKAN RESPIRASI PERLU UDARA(OKSIGEN)
a) Botol ukuran kecil 3 buah
b) Sedotan air kemasan 3 gelas(aqua gelas) 3 buah
c) Plastisin secukupnya
d) Vaselin secukupnya
e) Kapur sirih secukupnya
f) Kapas secukupnya
g) Kacang merah/kedelai yang sedang berkecambah secukupnya
h) Kecoa atau belalang satu ekor
i) Pipet tetes satu buah
j) Air yang diberi warna merah secukupnya.

2.UNTUK MEMBUKTIKAN RESPIRASI MENGHASILKAN KARBONDIOKSIDA


a) Kapur tohor atau kapur sirih secukupnya
b) Air suling,bila tidak ad bisa digunakan air tawar secukupnya.
c) Botol selai atau botol lain yang bermulut agak lebar 3 buah
d) Plastisin secukupnya
e) Sedotan limun 6 buah
f) Spidol satu buah
g) Selang plastik kecil satu meter
h) Kertas saring(jika perlu) 2 lembar
i) Corrong plastik ukuran kecil satu buah

C.CARA KERJA
1. Respirasi memerlukan oksigen
 Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
 Memasukkan sedikit kapur sirih ke dalam dasar botol, selanjutnya memasukkan kapas
secukupnya.
 Masukkan kedelai yang sedang berkecambah kedalam botol yang telah diberi kapur sirih dan
kapas pada langkah (2). Kemudian berilah label A pada botol tersebut.
 Memasukkan jangkrik ke dalam botol yang telah diberi kapas pada langkah (2).Kemudian
berilah label B pada botol tersebut.
 Melapisi bagian dekat pangkal sedotan air kemasan dengan segumpal plastisin, kira-kira
dapat menyumbat mulut botol, selanjutnya masukkan pangkal sedotan air kemasan yang
dilapisi gumpalan plastisin tersebut hingga plastisin menutup mulut botol, sedotan air
kemasan menghubungkan udara luar dengan udara di dalam botol.
 Merapikan plastisin pada mulut botol hingga mulut botol tertutup dengan rapat dan rapi.
 Memberi label C pada respirometer buatan tanpa menggunakan makhluk hidup (sebagai
kontrol).
 Menetesi ujung sedotan air kemasan gelas pada setiap respirometer dengan air yang diberi
pewarna merah.
 Mengamati tetesan air berwarna pada setiap respirometer dengan selang waktu 5 menit
selama 5 kali pengamatan.
Menuangkan hasil pengamatan pada lembar kerja (Tabel 3.1).

Gambar 3.1. Rangkaian percobaan respirasi memerlukan oksigen

2. Respirasi menghasilkan karbondioksida


 Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
 Membuat air kapur jenuh. Larutkan kapur sirih kedalam lebih kurang 250 ml hingga jenuh.
Gambar 3.2. Membuat larutan kapur sirih
 Biarkan air kapur mengendap hingga diperoleh air yang jernih.
 Sedotlah air kapur jernih dengan selang plastik kecil.
 Tuanglah air kapur jenuh pada botol (A), (B), (C) dengan ukuran yang sama.
 Pasanglah perangkat percobaan yaitu sedotan, plastisin seperti gambar.

Gambar 3.3. Rangkaian perangkat percobaan Respirasi


 Hisaplah udara dari botol (A) melalui sedotan limun, gunakan untuk bernapas. Selanjutnya
hembuskan napas anda ke botol (B) melalui sedotan limun.
 Lakukan langkah tersebut berkali-kali hingga air kapur di botol (B) menjadi keruh.
 Amati kedudukan air berwarna dalam pipa dari sedotan aqua gelas pada setiap respirometer.
 Tuangkan hansil pengamatan pada tabel pengamatan.

D.HASIL PENGAMATAN
1.Respirasi memerlukan udara(oksigen)
Tabel 1.5
Hasil pengamatan Respirasi memerlukan udara (oksigen)

KEADAAN AIR BERWARNA PADA RESPIROMETER,5MENIT


NO RESPIROMETER KELIM
PERTAMA KEDUA KETIGA KEEMPAT
A

1 A 0,1 0,2 0,3 0,5 0,5

2 B 0,4 0,7 0,9 1 1,05

3 C 0 0 0 0 0

2.Respirasi menghasilkan karbondioksida


Tabel 1,6
Hasil pengamatan respirasi menghasilkan karbondioksida

NO BOTOL PERCOBAAN KONDISI MULA-MULA KONDISI AKHIR PERCOBAAN


1 A JERNIH JERNIH
2 B JERNIH KERUH
3 C JERNIH KERUH

Pernapasan mengeluarkan karbondioksida


Gambar 3.4 Percobaan Respirasi menghasilkan Karbondioksida

E. PEMBAHASAN
RESPIRASI MEMERLUKAN OKSIGEN
 Berdasarkan hasil pengamatan, kami menemukan bahwa tetesan air berwarna pada
respirometer A (yang diisi kecambah) berjalan dari 0 cm menjadi 0,1 cm untuk 5 menit
pertama, berjalan kembali menjadi 0,2 cm untuk 5 menit kedua, berjalan lagi menjadi 0,3cm
setelah 5 menit ketiga, sedangkan untuk 5 menit keempat dan kelima respirometer
menunjukkan angka yang sama yaitu 0,5 cm.
 Berdasarkan hasil pengamatan, kami menemukan bahwa tetesan air berwarna pada
respirometer B (yang diisi jangkrik) berjalan dari 0 cm menjadi 0,4 cm untuk 5 menit
pertama, berjalan kembali menjadi 0,7cm untuk 5 menit kedua, berjalan lagi menjadi 0,9 cm
setelah 5 menit ketiga, sedangkan untuk 5 menit keempat 1 cm dan 5 menit kelima
respirometer menunjukkan angka 1,05 cm.
 Berdasarkan hasil pengamatan, kami menemukan bahwa tetesan air berwarna pada
respirometer C (tanpa diisi makhluk hidup) tidak berjalan dan menunjukkan angka yang sama
yaitu 0 ml baik pada waktu 5 menit pertama, kedua, ketiga, keempat maupun kelima.
 Berdasarkan hasil pengamatan pada Tabel 3.1 dapat kita amati bahwa cairan berwarna pada
respirometer yang diisi makhluk hidup dapat berjalan/berpindah tempat hal ini menunjukkan
adanya pergeseran/pergerakan udara (oksigen) di dalam respirometer, sedangkan cairan
berwarna pada respirometer tanpa makhluk hidup tidak berjalan hal ini menunjukkan tidak
adanya pergerakan udara (oksigen) di dalam respirometer

Respirasi mengeluarkan Karbondioksida

Dari percobaan diatas, kami telah membuat alat pernapasan sederhana yang bertujuan untuk
membuktikan bahwa sistem pernapasan manusia menghasilkan gas karbondioksida. Berdasarkan
percobaan yang telahdilakukan, proses pernapasan manusia menghasilkan karbondioksida. Hal ini
dibuktikan oleh larutan kapur yang telah di uji yaitu air kapur yang jernih menjadi lebihkeruh setelah
ditiup dengan selang atau sedotan.
Pada proses pernapasan, oksigen yang dihirup pada saat menarik napas akanberdifusi masuk ke darah
dalam kapiler darah yang menyelubungi alveolus. Selanjutnya, sebagian besar oksigen diikat oleh
hemoglobin untuk diangkut ke sel-sel jaringan tubuh. Hemoglobin yang terdapat dalam butir darah
merah atau eritrosit ini tersusun oleh senyawa hemin atau hematin yang mengandung unsur besi dan
globin yang berupa protein.
Hasil pernapasan yang dikeluarkan adalah berupa CO2. Sebenarnya reaksi pernapasan berupa
pengolahan O2 menjadi energi dan penglepasan CO2 tersebut dilakukan di dalam sel dan terjadi pada
bagian yang disebut mitokondria. Udara hasil pernapasan selain CO2 adalah H2O (uap air). Oleh
karena itulah, apabila kita mengembuskan napas di kaca akan terbentuk titik-titik air.Pertukaran gas
antara oksigen dengan karbondioksida dari atmosfer, yang menyediakan kandungan gas oksigen
sebanyak 21% dari seluruh gas yang ada.
Oksigen masuk kedalam tubuh melalui perantaraan alat pernapasan yang berada di luar. Pada
manusia, alveolus yangterdapat di paru-paru berfungsi sebagai permukaan untuk tempat pertukaran
gas. Pada udara pernapasan ada udara yang masuk dan ada udara yang dikeluarkan. Susunan atau
komposisi udara yang masuk dan udara yang dikeluarkan dalam pernapasan berbeda-beda.

Perbedaan komposisikandungan gas dalam udara terdiri atas nitrogen 79,01 %, oksigen 20,95 %,
karbondioksida 0,04 % dan sisanya adalah gas- gas lain. Sedangkan komposisi gas yang keluar dari
udara yang dipernapaskan terdiri dari nitrogen 79,6 %, oksigen 18,6 %, dan karbondioksida 4,0 %.
Manusia membutuhkan suply oksigen secara terus-menerus untuk proses respirasi sel, dan membuang
kelebihan karbondioksida sebagai limbah beracun produk dari proses tersebut.

F.KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap makhluk hidup pasti melakukan
respirasi/pernapasan dan ketika melakukan respirasi, makhluk hidup memerlukan udara (oksigen).
Kesimpulan dari hasil percobaan ini adalah dapat dibuktikan bahwa setelah kita menghirup oksigen
akan dihembuskan karbon dioksida, hal ini ditunjukkan pada perubahan air kapur yang awalnya jernih
kemudian berubah menjadi keruh setelah berikatan dengan karbondioksida. Warna kapur yang keruh
itulah yang menjadi bukti nyata hasil dari endapan reaksi air kapur dengan karbondioksida.

G. JAWABAN PERTANYAAN
1. Guna kapur sirih dalam percobaan respirasi memerlukan oksigen adalah untuk mengikat
sehingga yang dikeluarkan jangkrik setelah melakukan respirasi/pernapasan bereaksi
dengan kapur sirih.
2. Tetesan pewarna (eosin) pada alat respirometer (A) bergerak dan (B) tidak bergerak. Hal ini
disebabkan karena respirometer (A) diisi dengan makhluk hidup (jangkrik) sedangkan kita
semua mengetahui bahwa setiap makhluk hidup melakukan respirasi. Pada saat melakukan
respirasi makhluk hidup memerlukan udara (oksigen). Dengan demikian, tetesan pewarna
(eosin) pada respirometer (A) bergerak disebabkan karena adanya pergerakan/pergeseran
udara (oksigen) di dalam respirometer. Tetesan pewarna (eosin) pada alat respirometer (B)
tidak bergerak karena tidak ada makhluk hidup di dalam respirometer sehingga tidak terjadi
respirasi di dalamnya akibatnya udara di dalam respirometer (B) tidak bergerak dan tetesan
pewarna (eosin) pada respirometer (B) pun tidak ikut bergerak.
3. Air kapur yang paling keruh didapatkan dpada botol (B), karena pada udara hasil pernapasan
dari hisapan udara di botol (A) banyak mengandung CO2. Karena terdapat endapan garam
pada air kapur. Ketika air kapur (Ca(OH)2) direaksikan dengan CO2 yang dihasilkan oleh
ekspirasi pernapasan kita akan menghasiulkan garam (CaCO3) dan air (H2O). Garam inilah
yang menyebabkan air kapur menjadi keruh.

H.DAFTAR PUSTAKA
Referensi: Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.Dan
modul praktikum IPA
I.KESULITAN YANG DIALAMI
Kesulitan yang dialami pada praktek ini adalah menyediakan alat-alat dan bahannya, karena waktu
yang singkat dan kemudian bahan-bahannya pun sangat sulit dicari didaerah saya.

B.KEGIATAN PRAKTIKUM 2: SIMBIOSIS


1.SIMBIOSIS PARASITISME

A.TUJUAN
Mengidentifikasikan simbiosis parasitisme dilingkungan sekitar.

B.ALAT DAN BAHAN


1. Alat-alat tulis
2. Lembar pengamatan
3. Lingkungan sekitar

C.CARA KERJA
1. Siapkan alat bahan yaang diperlukan
2. Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal anda,jika ada pergilah ke kebun atau hutan
terdekat
3. Cobalah identifikasikan beberapa simbiosis parasitesme yang terjadi antara hewan dengan
tumbuhan, antara hewan dengan hewan: atau antara tumbuhan, dengan tumbuhan
4. Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi!
5. Tuliskan hasil identifikasi anda pada lembar kerja(tabel 1,7)
6. Cobalah analisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan mana yang di untungkan.
7. Jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi pada hubungan simbiosis tersebut?
8. Tuangkan hasilnya dengan melengkapi tabel 1,7

D.HASIL PENGAMATAN
Tabel 1.7.
Hasil Pengamatan Simbiosis Parasitisme
Pihak yaang dirugikan Pihak yang diuntungkan
NO Jenis hubungan parasitisme Jenis makhluk Jenis makhluk Jenis
Jenis kerugian
hidup hidup keuntungaan
1 Lalat dan lembu Lembu Gatal dan Lalat Menghisap
penyakit kulit darah
2 Benalu pada pohon Pohon mangga Makanan Benalu Menyerap
mangga berkurang makanan

3 Kutu pada anjing Anjing Terhisap Kutu anjing Menghisap


daarahnya dan darah anjing
gatal
4 Tumbuhan bunga melati Tumbuhan Daun dimakan Ulat Mendapat
dengan ulat bunga melati ulat makanan
5 Cacing kremi pada Manusia Sakit perut dan Cacing kremi Menyerap
manusia gatal di bagian makanan
anus
6 Nyamuk pada manusia Manusia Gatal dan nyamuk Menghisap
penyakit kulit darah
E.PEMBAHASAN

Simbiosis parasitisme adalah hubungan dua individu berbeda spesies yang hanya
menguntungkan sepihak saja dan pihak lainnya dirugikan.
- Lalat menempel, mengganggu, dan menggigit (menghisap darah sapi) sehingga sapi merasa
gatal (dirugikan) darahnya berkurang.
- Benalu menyerap bahan makanan dari inangnya yaitu pada pohon mangga, sehingga
pertumbuhan pohon mangga itu akan terhambat.
- Kutu pada anjing menghisap darah anjing sehingga anjing dirugikan. Selain dirugikan,
anjing juga akan merasa gatal.
- Nyamuk merugikan manusia karena nyamuk menghisap darah manusia. Manusia dirugikan
karena nyamuk menyebabkan gatal dan menyebabkan penyakit yang berbahaya yang
mengancam kehidupan manusia (nyamuk aides aygepty dan nyamuk cikungunya.
- Cacing kremi yang hidup di saluran pencernaan manusiamenyerap sari makanan yang
telah dicerna manusia, sehingga pencernaan manusia terganggu.

F.Kesimpulan
Segala jenis hubungan dua individu berbeda spesies yang membuat satu pihak untung dan
pihak lain dirugikan, disebut simbiosis parasitisme. Sifat parasit yaitu tidak akan membunuh
inangnya karena kalau inangnya mati, maka parasitnya juga akan mati karena kekurangan
sumber makanan.

G. Jawaban Pertanyaan
A. Hubungan antara kutu anjing dan anjing merupakan hubungan parasitisme, karena kutu
anjing diuntungkan dengan cara menghisap darah anjing. Sedangkan anjing dirugikan karena
darahnya berkurang dan menderita gatal-gatal (penyakit kulit).
B. Ada, yaitu hubungan parasitisme antara manusia dengan nyamuk. Pada hubungan tersebut
dapat mengakibatkan kematia. Nyamuk Aides Aygepty dapat menyebabkan penyakit demam
berdarah. Jika terlambat mendapat pertolongan maka dapat mengakibatkan kematian.
Nyamuk cikungunya dapat mengakibatkan kelumpuhan pada manusia.

H. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.Modul
praktikum IPA

I.KESULITAN YANG DIALAMI


Kesulitan yang dialami pada praktek ini adalah menyediakan alat-alat dan bahannya, karena
waktu yang singkat dan kemudian bahan-bahannya pun sangat sulit dicari didaerah saya.

J.FOTO/VIEDO PRAKTIKUM
TAHAP AWAL/PEMBUKAAN

Tahap persiapan untuk melakukan


pengamatan/penelitian mengenai simbiosis

TAHAP KEGIATAN
Tahap yang dimana proses untuk meneliti dalam
melakukan kegiatan praktikum tentang simbiosis

Deskripsi foto/video
TAHAP AKHIR
Tahap akhir yaitu tahap pembuatan laporan
mengenai kegiatan penelitian tentang simbiosis

Deskripsi foto/video

2.SIMBIOSIS KOMENSALISME

A. TUJUAN
Mengidentifikasi simbiosis komensalisme dilingkungan sekitar

B. AlAT DAN BAHAN


a. Alat-alat tulis
b. Lembar pengamatan
c. Lingkungan sekitar

C.CARA KERJA
a. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
b. Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal anda, jika ada pergilah ke kebun atau hutan terdekat

c. Cobalah identifikasi beberapa simbiosis komensalisme yang terjadi antara hewan dengan
tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan dengan tumbuhan.
d. Temukan setidaknya 3-5 hubungan yang terjadi
e. Tuliskan hasil identifikasi pada lembar kerja (tabel 1.8)
f. Cobalah analisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan mana yang diuntungkan
g. Jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi pada hubungan simbiosis tersebut?
h. Tuangkan hasilnya dengan melengkapi tabel 1.8
D. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1.8.

Hasil Pengamatan simbiosis komensalisme

PIHAK YANG
DIUNTUNGKAN JENIS MAKHLUK HIDUP
JENIS
NO HUBUNGAN
Jenis Jenis
YANG TIDAK UNTUNG DAN
SIMBIOSIS TIDAK RUGI
maakhluk keuntungan
hidup

1 Laba-laba dengan Laba-laba Dapat Pohon cabe


pohon cabe menempel
jaringnya untuk
membuat sarang

2 Katak dengan Katak Tempat untuk Eceng gondok


eceng gondok berdiam diri dan
menunggu
mangsa

3 Semut rangrang Pohon Dapat membuat Pohon mangga


mangga sarang di daun
pohon mangga

Gambar semut rangrang dan pohon mangga


Gambar pohon cabe dan laba-laba

E.PEMBAHASAN

1. Katak dengan eceng gondok (Common water hyacinth), yang diuntungkan adalah katak sebab
mendapatkan tempat untuk berdiam diri serta menunggu mangsa, sedangkan eceng gondok
(Common water hyacinth) tidak dirugikan.
2. Laba-laba dengan pohon cabe (Scotinophara coarctata), yang diuntungkan adalah laba-laba
karena dapat memanfaatkan pohon cabe untuk membuat sarang dari jarring-jaringnya,
sedangkan pohon cabe itu sendiri tidak dirugikan.
3. Semut rangrang (Weaver ant) dengan pohon manga, yang diuntungkan adalah semut rangrang
(Weaver ant) karena dapat membuat sarang diantara dedaunan pohon manga, bertempat
tinggal serta mencarimakan diantara pohon manga. Sedangkan pohonmangga itu sendiri tidak
dirugikan atas adanya semut rangrang (Weaver ant).

F.JAWABAN PERTANYAAN SIMBIOSIS KOMENSALISME

1. Simbiosis komensalisme jika terjadi berlebihan juga akan dapat merugikan pihak lain.
Misalnya anggrek yang ditanam dua, tiga, atau lebih pada satu pohon mangga juga dapat
menghambat pertumbuhan pohon mangga atau berkurangnya produktivitas buah mangga.

G.KESIMPULAN

Simbiosis komensalisme adalah suatu hubungan simbiosis, dimana suatu spesies makhluk hidup
diuntungkan, sedangkan pihak lainnya tidak diuntungkan atau dirugikan. Selain itu Simbiosis
komensalisme jika terjadi berlebihan juga akan dapat merugikan pihak lain. Misalnya anggrek yang
ditanam dua, tiga, atau lebih pada satu pohon mangga juga dapat menghambat pertumbuhan pohon
mangga atau berkurangnya produktivitas buah mangga

H.DAFTAR PUSTAKA

Rumanta, maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang-Selatan: Universitas Terbuka.Modul
praktikum IPA
I.KESULITAN YANG DIALAMI

Kesulitan yang dialami saat melakukan praktek adalah pengambilan gambar penelitian dan bahan-
bahan yang sulit diteliti

3.SIMBIOSIS MUTUALISME

A. Tujuan

Mengidentifikasi simbiosis mutualisme di lingkungan sekitar

B.DASAR TEORI

Simbiosis mutualisme adalah hidup bersama diantara dua spesies makhluk hidup, di mana kedua
spesies tersebut mendapatkan keuntungan.

C. Alat dan Bahan

1) Alat –alat tulis


2) Lembar Pengamatan
3) Lingkungan sekitar

D. Cara Kerja
1) Siapkan alat bahan yang diperlukan

2) Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal anda, jika ada pergilah ke kebun atau hutan
terdekat
3) Cobalah identifikasi beberapa simbiosis mutualisme yang terjadi antara hewan dengan
tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan dengan tumbuhan
4) Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi
5) Tuliskan hasil identifkasi anda pada lembar kerja (tabel 1.9)
6) Jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi pada hubungan simbiosis
tersebut?Jelaskan!
7) Tuangkan hasilnya dengan melengkapi tabel 1.9

E.HASIL PENGAMATAN

Tabel 1.9
Hasil pengamatan simbiosis mutualisme
Pihak I yang diuntungkan Pihak II yang diuntungkan
Jenis Jenis
NO Jenis Simbiosis Jenis Jenis
makhluk makhluk
keuntungan keuntungan
hidup hidup
1 Kupu-kupu dan Kupu-kupu Mendapat bunga Membantu
tanaman berbunga nektar dari penyerbukan
bunga
2 Semut rang-rang dan Semut rang- Dapat Tumbuhan Melindungi
tumbuhan rang membuat tumbuhan
sarang pada dari serangan
tumbuhan hama
3 Lebah dengan bunga lebah Mendapat bunga Membantu
nektar dari penyerbukan
bunga

F.PEMBAHASAN

Simbiosis mutualisme adalah hubungan yang menguntungkan kedua belah pihak Dalam
hubungan kupu-kupu dan bunga, kupu-kupu membantu bunga dalam penyerbukan sedangkan
kupu-kupu dapat menghisap madu dari bunga. Jadi keduanya sama-sama diuntungkan.Semut
rang-rang dan Tumbuhan,semut rang-rang dapat membuat sarang diantara daun pada
tumbuhan dan tumbuhan pun dapat lindungan dari serangan hama, jadi keduanya juga sama –
sama diuntungkan.

G.KESIMPULAN

Dalam hubungan simbiosis mutualisme kedua belah pihak sama-sama mendapat keuntungan
tidak ada pihak yang dirugikan dari kedua simbion, karena salah satu simbion memerlukan
simbion lain,untuk melakukan proses untuk kelangsungan hidupnya.

H. JAWABAN PERTANYAAN

Didalam tubuh kita, sebenarnya banyak terjadi simbiosis, coba anda sebutkan
beberapa contoh simbiosis mutualisme yang ada ditubuh kita! Jelaskan keuntungan bagi
organisme tersebut dan apa pula keuntungannya bagi tubuh kita.
Jawab : Contoh simbiosis mutualisme dalam tubuh manusia yaitu :
1. Bakteri Eschereria coli yang hidup di kolon (usus besar) manusia, berfungsi membantu
membusukkan sisa pencernaan juga menghasilkan vitamin B12, dan vitamin K yang penting
dalam proses pembekuan darah.
2. Bakteri Bacillus brevis, Bacillus subtilis, dan Bacillus polymyxa menghasilkan zat
antibiotik

I.KESULITAN YAANG DIALAMI

Kesulitan yang dialami pada praktek ini adalah menyediakan alat-alat dan bahannya, karena
waktu yang singkat dan kemudian bahan-bahannya pun sangat sulit dicari didaerah saya. Juga
pengambilaan foto yang sulit dikarenakan cuaca yang terus hujan,

J.DAFTAR PUSTAKA

Referensi: Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.Dan
modul praktikum IPA
A.JUDUL PERCOBAAN
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

B.TUJUAN PERCOBAAN
*Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang hijau.

C.ALAT PADA BAHAN


1. Biji kacang hijau
2. Botol aqua gelas, 1 buah
3. Kertas tisu secukupnya
4. Kapas secukupnya
5. Gunting satu buah

D.LANDASAN TEORI
Setiap makhluk hidup melakukan pertumbuhan dan perkembangan, pertumbuhan merupakan
proses yang ditandai oleh adanya pertmbahan ukuran, volume dan berat suatu
organisme.sedangkan perkembangan secara umum merupakan suatu proses menuju keadaan
yang lebih sempurna. Pada proses perkembangan ini terjadi proses-proses di fresensiasi Sel.
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbbuhan dimulai dengan perkecambahan biji atau
munculnya plantula(tanaman kecil dari dalam biji) kemudian kecambahberkembang menjadi
tumbuhan kecil yang sempurna.

E.PROSEDUR PERCOBAAN
1. Rendam biji kacang hijau dalam air semalaman
2. Kemudian ambil botol aqua gelas satu buah
3. Ambil kertas tisu lalu lipat kedinding botol aqua gelas tersebut
4. Ambillah kapas secukupnya, lalu masukkan kedalam aqua gelas lalu siram dengan air sampai
kapas tersebut basah
5. Lalu masukkanlah biji kacang hijau tersebut kedalam botol aqua gelas tersebut
6. Simpan ditempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari langsung
7. Amati perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji, tumbuhan dari aqua gelas tersebut. Amati
akar,batang,daun

F.CARA KERJA

Cara memasang kertas saring dalam botol selai


 . Menyisipkan 6 biji kacang merah pada botol selai. Tambahkan air secukupnya
sehingga kertas saring tetap basah (kira-kira 1/10 nya).
 Menyimpan sediaan di tempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari langsung
selama 2 minggu. Jika air tampak berkurang (kertas saring mongering)
menambahkan air secukupnya sehingga kertas saring tetap basah tetapi permukaan
air tidak merendam biji.
 Mengamati perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari sediaan
tersebut. Mencatat kapan biji kacang merah mulai berkecambah, mengamati
bagaimana akar, batang dan daun tumbuh. Memasukkan hasilnya ke dalam lembar
kerja.

F.HASIL PENGAMATAN
Tabel 1.10
Hari pengamatan pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau

Hari panjang
Gambar pertumbuhan kecambah Keterangan
ke akar batang
1 Kondisi awal 0 mm 0 mm Bakal akar terlihat
2 Tumbuh akar 0 mm 0 mm Jelas terlihat
3 Terlihat batang 2-3 mm 18 mm Biji kacang terangkat
4 Terlihat batang 5 -10mm 30 mm Terangkat keatas
5 Terlihat batang 14 mm 60 mm Terangkat keatas
6 Terlihat batang 20 mm 65 mm Terangkat keatas
7 Terlihat batang 25 mm 70 mm Terangkat keatas
8 Terlihat batang 30 mm 73 mm Terangkat keatas
9 Terlihat batang 35 mm 75 mm Terangkat keatas
10 Terlihat batang semakin panjang 40 mm 85 mm Terangkat keatas
11 Terlihat batang semakin panjang 45 mm 90 mm Terangkat keatas
12 Terlihat batang semakin panjang 50 mm 110 mm Terangkat keatas
13 Terlihat batang semakin panjang 60 mm 120 mm Terangkat keatas
14 Terlihat batang semakin panjang 65 mm 130 mm Terangkat keatas
01 02
Gambar pertama proses perendaman Gambar pemindahan ke aqua gelas

03 04
Mulai terlihat batang Terlihat batang dan terangkat keatas

05
Terlihat batang semakin panjang
G.KESIMPULAN

Dari hari percobaan yang telah kita lakukan dapat di simpulkan,kacang yang telah
direndam selama semalam kemudian kacang disiapkan kedalam botol yang telah diberi
kertas saring dan air secukupnya akan mulai tumbuh dan lama kelamaan air akan mulai
kering karena terhirup oleh kecambah mulai yang tumbuh dan lama kelamaan air, air
akan mulai kering karena terhirup oleh kecambah, yang mulai tumbuh,kecambah tumbuh
normal akan tetapi tidak terlalu kokoh mungkin dikarenakan kekurangan cahaya matahari
dan nutrisi yang terdapat pada tanam kurang seimbang.

H.PERTANYAAN DAN JAWABAN

1. Pada hari keberapa akar kecambah kacang merah mulai tumbuh?


Jawab : Pada hari ke- 2 yaitu mulai terlihat akar dengan panjang 2-3 mm dan panjang batang
20 mm.

2. Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut. Adakah yang


pertumbuhannya ke atas? Mengapa demikian?
Jawab : Tidak, akar tumbuh ke bawah dan bergerombol pada dasar kapas dalam botol selai

I.DAFTAR PUSTAKA

Parjatmo,w(1994)petunjuk praktikum Biologi modul 3,jakarta karunika UT


Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

J.KESULITAN YANG DIALAMI

Kesulitan yang dialami pada praktek ini adalah cara mengukur panjang akar batang kecambah
harus hati-hati karena akar dan batangnya masih belum kokoh, takutmya akarnya patah.

A.LAPORAN PRAKTIKUM

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN HEWAN

B.TUJUAN PERCOBAAN

1. Mengamati Pertumbuhan dan perkembangan lalat buah(Drosophila sp) dari telur


sampai imago(Dewasa)
2. Mengetahui lamanya siklus hidup

C.DASAR TEORI

Drospilla sp atau lalat buah adalah lalat yang biasanya menghinggapi buah yang sudah busuk.
Lalat buah mempunyai kontruksi modular, yaitu suatu segmen abdomen. Seperti hewan
simestris bilateral lainnya, drospilla mempunyai poros anterior dan posterior (kepala-ekor).
Pada drospilla, determinan sitoplasmik yang sudah ada didalam telur memberi informasi
posisional unutk penempatan kedua poros bahkan sebelum fertilisasi. Metamorfosis pada
Drosophila termasuk metamorfosis sempurna yaitu: telur-larva instarI-larva instarII-larva
instarIII-pupa-imago.
Faktor yang mempengaruhi siklus hidup drospilla adalah suhu lingkungan, ketersediaan
makanan, tingkat kepadatan botol pemeliharaan, intensitas cahaya.

D.ALAT DAN BAHAN


a. Plastik transparan pembungkus ukuran besar 1 buah
b. Botol selai 3 buah
c. Pisang ambon secukupnya
d. Tape ketela pohon secukupnya
e. Sendok makan 1 buah
f. Kertas saring secukupnya
g. Lalat buah ± 20 ekor

E.PROSEDUR PERCOBAAN
I.)MEMBUAT MEDIUM LALAT BUAH
Untuk setiap botol selai diperlukan ± 2 sendok makan penuh medium. Jadi untuk percobaan
ini diperlukan ± 6 sendok makan penuh medium. Dengan demikian anda dapat
memeperkirakan banyaknya medium yang akan dibuat. Cara membuat medium lalat buah
ikutilah prosedur berikut.
a) Sediakan alat penumbuk/blender jika ada, pastikan alat-alat tersebut dalam keadaan bersih.
b) Haluskan pisang ambon yang sudah ranum dan tape ketela pohon dengan perbandingan 6
pisang : 1 tape menggunakan penumbuk/blender
c) Sesudah medium tercampur rata dan halus, masukkan ke dalam botol selai, masing-masing
2 sendok makan dan ratakanlah
d) Masukkan kertas saring steril atau kertas tissue yang sudah anda lipat kedalam setiap botol
selai

E.PROSEDUR PERCOBAAN

a) Masukan lalat buah yang terperangkap dalam plastik tadi dengan hati-hati ke dalam botol
kultur, pekerjaan ini agak sulit dan mintalah bantuan teman. Jika anda kesulitan biuslah lalat
buah yang ada dalam plastik tersebut dengan ether/chloroform yang dimasukkan ke dalam
botol kultur lebih kurang ekor lalat buah. Hati-hati jangan sampai terendam atau terkena
medium. Jadi sebaiknya diletakkan di atas kertas saring. Biasanya dalam waktu kurang 5
menit lalat buah akan siuman
b) Sebelum lalat buah siuman tutuplah botol kultur dengan plastik dan ikatlah dengan karet
gelang.
c) Tusuk-tusuklah tutup plastik dengan jarum pentul agar ventilasinya baik.
d) Tempatkanlah botol kultur di tempat yang teduh dan aman.
e) Amatilah biarkan tiap pagi dan sore hari secara teratur. Misalnya setiap jam 08.00 dan jam
18.00. pengamatan meliputi kapan timbul telur, larva, pupa, pupa berubah warna, dan
keluarnya lalat dewasa (imago). Tuangkanlah hasil pengamatan anda pada lembar kerja
F .HASIL PENGAMATAN
Tabel.1
Hasil pengamatan dan pertumbuhan dan perkembangan lalat buah
Hari Waktu Kejadian /Perubahan
ke pengamatan
0 08;00 Tubuh berwarna kuning kecoklatan
1 18:00 Tubuh berwarna kuning kecoklatan
2 08:00 Mulai bertelur bentuk telur deperti bercak putih
3s/d4 18:00 Telur menetas menjadi larva instar(warna putih)
5 18:00 Larva mulai bergerak aktif(dengan menggeliat)
6 08:00dan1800 Hampir menyerupai pupa tubuhnya memendek berwarna putih dan tidak
bergerak lagi
7s/d8 18:00 Sudah menjadi pupa(warnanya putih kecoklatan,tetap diam,dan segmen
tubuhnya mulai terlihat
9s/d10 08:00 Menyerupai bentuk drospila/seperti induknya dahulu,tetapi ukurannya kecil
dan sayapnya belum terbentang
11 18:00 Sudsh menjadi drospila dewasa dan siap untuk terbang dan dilepaskan

G.PERTANYAAN-PERTANYAAN DAN JAWABAN

1. Pada hari keberapa lalat buah meletakkan telur-telurnya?


2. Pada hari keberapa pupa dan lalat dewasa terjadi?
Jawaban
1. Lalat buah meletaakkan telurnya pada hari ke-2
2. Pupa terbntuk dari hari ke 7 s/d 8 namun pada hari ke-6 sudah hampir
menyerupai pupa lalat dewasa terbentuk pada hari ke-11

H.PEMBAHASAN

Dari pengamatan yang telah dilakukan yaitu dimulai hari 0 dengan mengamati
pertumbuhan dan perkembangan siklus hidup lalat buah crospila dari telur sampai
dengan imago.pengamatan dilakukan selama 2 kali sehari selama II hari, setiap
pagi dan sore dimana lalat buah disimpan didalam botol selai yang sudah ada
makanannya,kemudian diletakkan di ruangan yang teduh.

Pada hari ke 0s/d1 tubuh lalat lalat tetap berwarna kuning kecoklatan. Dan di hari
ke-2 mulai ada bercak-bercak putih atau telur berubah menjadi larva yang
berwarna putih bersegmen dan mirip belatung tetapi bentukny sangat kecil.

Proses ini terjadi sampai hari ke-4 dan dihri ke-5 laarva mulai bergerak aktif
ditandai dengan tubuhnya yang menggeliat tubhnya bergerak semakin aktiv
dengan merayap ke-atas botol dan ukurannya bertambah besar, pada hari ke-6
bentuknya hampir menyerupai pupa dimana tubuhnya, mulai memendek.berwrna
putih daan sudah tidak bergerak lagi baahkan diam.

Dihari ke-7 s/d 8 sudah mencapai fase pupa warnanya berubah menjadi putih
kecoklatan,masih terlihat diam dan segmen tubuhnyamulai terlihat jelas, pada hari
ke 9 s/d10 lalat buah menyerupai bentuk prospila atau seperti indduknya
dahulu.tetapi ukurannya kecil dan sayapnya belum terbentang, dan dihari ke- II
lah sudah menjadi imago atau lalat dewasa.yang siap untuk dilepas dari botol dan
siap untuk terbang.

I. KESIMPULAN

Tahapan fase daur hidup drosphila sp adalah Telur Larva Pupa Lalat
muda Lalat dewasa atau imago

J.DAFTAR PUSTAKA

Rumanta,M(2002) PRKTIKUM BIOLOGI III Modul 2 dan 4. Jakarta purbit UT,

MODUL PRAKTIKUM IPA.

K. KESULITAN YANG DIALAMI SARAN DAN MASUKAN

Kesulitan yang dialami ketika praktik ini adalah cara menangkap lalat dan ketersediaan
bhan dan alatnya yang kurang memadai disamping itu keterbatasan waktu yang kurang
sehingga dala pengerjaannya sedikit agak keteteran.

FOTO/VIEDO PRAKTIKUM

Pertumbuhan dan Perkembangan hewan

Deskripsi foto/video

Tahap Awal / Pembukaan


Tahap pesiapan dalam mengadakan penelitian
terhadap lalat mengenai pertumbhan dan
perkembangan

Proses Kegiatan
Tahap kedua yaitu tahap proses dalam meneliti
perkembangan dan pertumbuhan
Tahap Akhir
Tahap ketiga yaitu tahap pembuatan laporan
Deskripsi foto/video
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA

NAMA : IRVAN ARIA


NIM : 859886238

UPBJJ POKJAR LABURA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : IRVAN ARIA


NIM/ID Lainnya : 859886238
Program Studi :
PRAKTIKUM IPA
Nama Sekolah : UT POKJAR LABURA
DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : RAHMI NAZLIAH S.Pd,M.Pd


Nip/Id Lainnya : 0115078705
Instansi Asal : UNIVERSITA LABUHAN BATU
Nomor Hp : 081263795818
Alamat Email : Rahmi.nazliah@gmail.com
A Laporan praktikum Ekosistem Darat (praktikum IPA di SD)

Laporan praktikum ekosistem Darat

B Tujuan Percobaan

Membandingkan komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan buatan

C. Alat dan bahan

1. alat tulis
2. kaca pembesar
3. barometer
4. lingkungan sekitar

D. Landasan Teori

Semua organisme yang hidup di alam harus berinteraksi baik dengan lingkungannya (alam). organisme
hidup dalam sebuah sistem yang di topang oleh berbagai komponen yang saling berhubungan dan saling
berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung. ekosistem merupakan hubungan timbal balik
antara komponen biotik dengan komponen abiotik komponen biotik terdiri dari makhluk hidup yang
hidup di ekosistem tersebut. sedangkan komponen abiotik meliputi udara, air dan tanah. ekosiitem juga
dibagi menjadi 2 yaitu ekosistem alami dan ekositem buatan

E. Prosedur Percobaan

1. menentukan ekositem darat alami di sekitar tempat tinggal


2. mengamati komponen abiotik meliputi suhu, udara, pencahayaan, angin, dan jenis/warna
tanah
3. menggunakan barometer untuk mengetahui keadaan pencahayaan, angin, atau tanah
menggunakan perkiraan saja
4. mencatat data pada tabel dalam lembar kerja
5. mengamati komponen biotik, meliputi makhluk hidup yang ada disekitar
6. mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada dengan nama latinnya
7. mencatat jenis hewan sebagai konsumen yang ada di ekositem, baik yang tetap maupun
yang singgah, termasuk hewan-hewan yangbberukuran kecil
8. mengamati lebih teliti hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat dalam tanah/dekat
permukaan atau pada sela-sela daun/batang, dengan menggunakan kaca pembesar jika
perlu
9. mencatat data pada lembar kerja
10. membuat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua system tersebut.
F Hasil Pengamatan
Tabel 2.1
Komponen abiotik ekositem darat alami

No Komponen abiotik Kondisi/keadaan


1 TANAH KERING
2 ANGIN SEMILIR
3 AIR MENGALIR SEDIKIT
4 CAHAYA SANGAT CUKUP
5 SUHU 28 C

Tabel 2.2
Komponen biotik ekositem darat alami
No Jenis tumbuhan Jenis hewan Pengurai
1 Rumput Burung Rayap
2 Pohon kelapa Semut Bakteri
3 Pohon jambu Belalang Cacing
4 Pohon Belimbing Katak Jamur
5 Pohon jati Semut Bakteri

Tabel 2.3
Komponen abiotik ekositem darat buatan (perkebunan kelapa sawit)
No Komponen abiotik Kondisi/keadaan
1 Tanah Lembab
2 Air Banyak
3 Angin Sepoi
4 Cahaya Cukup
5 Suhu 30 C

Tabel 2.4
Komponen biotik ekosistem darat buatan
No Jenis tumbuhan Jenis hewan Pengurai
1 Pohon kelapa sawit Ular Bakteri
2 Rumput Burung Cacing
3 Tumbuhan Paku Semut Jamur
4 Pohon kacang-kacangan Ulat
5 Padi Ayam Bakteri

G. Pertanyaan-pertanyaan

Menurut anda Ekosistem manakah mempunyai jenis komponen biotik lebih banyak? mengapa
demikian? jelaskan secara singkat?

jawab :

Komponen biotik pada ekosistem darat alami lebih banyak dibandingkan dengan ekositem darat buatan,
karena ekosistem darat alami, jumlah populasi dan jenis makhlik hidupnya tidak diketahui oleh manusia dan
Komponen biotik pada ekosistem darat alami lebih banyak dibandingkan dengan ekosistem darat buatan.
Karena Ekosistem darat alami jumlah populasi, dan jenis makhluk hidupnya tidak dikendalikan oleh manusia.
H. Pembahasan

Perkebunan kelapa sawit salah satu contoh dari ekosistem darat buatan. dimana disitu terdapat unsur
campur tangan manusia diantaranya, dalam menentukan jenis komponen biotik dan jumlah populasi komponen
biotiknya. perkebunan kelapa sawit juga bagian darimana rantai fungsi hidrologis ekosistem sebagaimana
tanaman lainnya. fungsi erapontranspirasi yang melekat pada fsiologis tanaman sawit yang bagian penting dari
pemeliharaan kelembapan udara mikro maupun penguapan air. penyimpanan tanah melalui perakaran
penyimpanan air metabolik yang terkait dalam biomas sawit merupakan bagian dari mata rantai daur hidrologis
ekosistem.

I Kesimpulan

Ekosistem merupakan suatu fungsional dasar yang proses interaksi dari organisme dengan
lingkungannya yang terdapat dua jenis ekosistem yaitu ekositem lami dan ekosistem buatan. Hutan juga
termasuk ekositem alami, dan perkebunan kelapa sawit termasuk ekosistem buatan dan Ekosistem darat alami
dan buatan memiliki komponen abiotik yang sama, ada air, tanah dan udaranya. Hanya berbeda pada komponen
biotiknya. Ekosistem darat alami tidak dikendalikan jumlah populasinya. Atau biasa dikatakan penyusun
Ekosistem darat alami lebih lengkap diband ingkan ekosistem darat buatan.
J Daftar Pustaka
Maman rumanta dkk praktikum IPA di SD Penerbit UNIVERSITAS TERBUKA)
K Kesulitan yang di Alami
Kesulitan yang di alami adalah mengidentisifikasi unsur biotik pada Hutan karena sangat banyak
jenisnya sementara medan atau lokasi tersebut sedikit sangat berbahaya
FOTO PRAKTIKUM

EKOSISTEM DARAT

Tahap Awal / Pembukaan


Persiapan dalam peneitian mengenai Ekositem

Deskripsi foto/ video

Proses Kegiatan
Tahap proses dalam melakukan kegiatan
penelitian Ekositem

Deskripsi f oto/video
Tahap Akhir
Membuat laporan mengenai Ekosistem Darat

Deskripsi foto/video

A. 2. Judul Percobaan: Ekositem Perairan


B. Tujuan Percobaan
Mengamati Komponen-Komponen yang terdapat pada ekosistem perairan
C. Alat dan bahan
1. Alat tulis
2. Loup/kaca pembesar
3. Barometer
4. Termometer
5. Lingkungan sekitar
D. Landasan Teori

Ekosistem merupakan hubungan timbale balik antara komponen abiotik dengan komponen biotik. Ekosistem
dibagi menjadi 2:

1. Ekosistem Darat, yaitu hubungan timbale balik antara komponen abiotik dengan komponen biotik yang
terjadi di lingkungan darat. Contoh : Sawah, Hutan dan taman.

2. Ekosistem Perairan, yaitu hubungan timbal balik antara komponen abiotik dengan komponen biotik
yang terjadi di perairan. Contoh :Kolam, Laut, Danau, dan lain-lain.

Kedua ekosistem tersebut ada yang alami ada yang buatann

E. Prosedur Percobaan
1) Tentukan satu ekosistem perairan alam atau buatan yang ada disekitar tempat tinggal atau
sekolah tempat mengajar anda.
2) Amati komponen abiotiknya seperti pada percobaan 1 diatas, catat semua data pada tabel 2.5
dalam lembar kerja di belekang modul ini
3) Amati pula komponen biotiknya seperti pada percobaan 1. Catat data yang di peroleh pada tabel
2,6 dalam lembar kerja di belakang modul ini.
4) Buat kesimpulan secara singkat
F. Hasil Pengamatan

Tabel 2.5
Komponen abiotik ekosistem perairan
NO KOMPONEN ABIOTIK KONDISI/KEADAAN

1 AIR SEDIKIT/KERUH

2 UDARA CUKUP

3 CAHAYA SANGAT CUKUP

4 ANGIN SEPOI

5 SUHU 32 C

Tabel 2.6
Komponen biotik ekosistem perairan
NO Jenis tumbuhan Jenis hewan Pengurai

1 Lumut Ikan lele Bakteri

2 Eceng gondok Ikan mas Mikrobia lainnya

3 kangkung Ikan nila

4 Teratai Katak

G. Pertanyaan-pertanyaan dan jawaban

Perbedaan antara ekosistem darat dengan ekosistem perairan :


Komponen abiotik utama ekosistem darat adalah tanah, sedangkan komponen abiotik yang utama pada
ekosistem perairan adalah Air.
Penyusun komponen biotik pada ekosistem darat adalah Makhluk hidup yang hanya bisa bertahan hidup di
daratan, sedangkan penyusun komponen biotik pada ekosistem perairan merupakan Makhluk hidup yang
hidupnya di air dan ada pula makhluk hidup yang dapat hidup di darat dan di air, yaitu hewan amfibi.
H. Pembahasan
Pada pengamatan diatas adalah pengamatan ekosistem perairan buatan, yaitu kolam ikan, maka
komponen penyusunnya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan ekosistem perairan alami yang ada di laut
komponen biotik pada ekosistem perairan di laut lebih kompleks, ada berbagai jenis macam ikan dan
spesies lainnya.
Gambar ekosistem perairan buatan
Ekosistem perairan buatan umumnya hanya hewan-hewan air yang di budidayakan oleh pemiliknya
untuk suatu alasan tertentu. Yang biasanya untuk pemenuhan atau hanya sekedar hobi.
I. Kesimpulan
Ekosistem perairan buatan sangat terbatas jumlah komponen biotiknya. Jika ekosistem darat komponen
abiotik yang paling utama adalah tanah, maka ekosistem perairan komponen abiotik yang paling utama
adalah Air.

J. Daftar pustaka

Maman rumanta dkk praktikum IPA di SD Penerbit UNIVERSITAS TERBUKA)


K. Kesulitan yang dialami

Kesulitan yang di alami adalah mengidentifikasi unsur ekosistem darat abiotik yang jauh dari rumah dan
jaln menuju ke lokasi tersebut jalan cukup becek, berbeda dengan ekosistem perairan sangat mudah
didapat,

FOTO PRAKTIKUM

EKOSISTEM PERAIRAN
Tahap Awal / Pembukaan
Persiapan dalam peneitian mengenai Ekositem
Perairan

Deskripsi foto/ video

Proses Kegiatan
Tahap proses dalam melakukan kegiatan
penelitian Ekositem Perairan

Deskripsi f oto/video

Tahap Akhir
Membuat laporan mengenai Ekosistem Perairan

Deskripsi foto/video

A. JUDUL PERCOBAAN: RANTAI MAKANAN, JARING-JARING MAKANAN DAN


PIRAMIDA EKOLOGI
B. TUJUAN
Menentukan rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida ekologi dalam ekosistem darat
daan ekosistem perairan
C. ALAT DAN BAHAN
1) Alat tulis
2) Lingkungan sekitar
D. LANDASAN TEORI

Rantai makanan berasal dari organism autrotofik, yaitu berupa tumbuh-tumbuhan. Organisme yang
memakan tumbuhan disebut Herbivora (konsumen sekunder), yang memekan herbivors disebut
karnivora (konsumen sekunder) dan yang memakan konsumen sekunder adalah konsumen tersier.
Tingkatan organism dalam rantai makanan disebut tingkat trofik. Tingkat trofik pertama yaitu produsen
(tumbuhan). Kumpulan dari beberapa rantai makanan disebut dengan jaring-jaring makanan. Dengan
kata lain rantai makanan yang saling menjalin dengan kompleks.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Tentukan satu ekosistem perairan alam atau buatan yang ada disekitar tempat tinggal atau
sekolah tempat mengajar anda
2) Amati komponen abiotiknya seperti pada percobaan 1 diatas. Catat semua data pada tabel
2.5 dalam lembar kerja di belakang modul ini
3) Amati pula komponen biotiknya pada percobaan 1. Catat data yang di peroleh pada tabel
2.6 dalam kerja di belakang modul ini.
4) Buat kesimpulan secara singkat.
F. HASIL PENGAMATAN
1) Ekosistem darat
Rantai makanan 1: RUMPUT ILALANG – BELALANG - KATAK - ULAR - JAMUR

Rantai makanan 2 : PADI – ULAT – AYAM – ULAR

Rantai makanan 3: DAUN – BELALANG – KATAK – ULAR

Pada rantai makanan tersebut terjadi proses makan dan dimakan dalam urutan tertentu yaitu rumput dimakan
belalang, belalang dimakan katak, katak dimakan ular dan jika ular mati akan diuraikan oleh jamur yang
berperan sebagai dekomposer menjadi zat hara yang akan dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk tumbuh dan
berkembang.

Tiap tingkat dari rantai makanan dalam suatu ekosistem disebut tingkat trofik. Pada tingkat trofik
pertama adalah organisme yang mampu menghasilkan zat makanan sendiri yaitu tumbuhan hijau atau
organisme autotrof dengan kata lain sering disebut produsen. Organisme yang menduduki tingkat tropik
kedua disebut konsumen primer (konsumen I). Konsumen I biasanya diduduki oleh hewan herbivora.
Organisme yang menduduki tingkat tropik ketiga disebut konsumen sekunder (Konsumen II), diduduki oleh
hewan pemakan daging (carnivora) dan seterusnya. Organisme yang menduduki tingkat tropik tertinggi
disebut konsumen puncak.

Tabel 2.7

Tingkat trofik komponen biotik pada ekosistem darat

NO Tingkat Trofik Pengurai

1 2 3 4

1 PADI BAKTERI

2 DAUN MIKROBIA

3 BELALANG

4 ULAT

5 TIKUS

6 AYAM

7 KATAK

8 BURUNG

9 ULAR

Gambar 2.3
Bagan Piramida Ekologi pada ekosistem Darat
G PEMBAHASAN
Dalam Ekosistem ada rantai makanan yaitu hubungan makan dan dimakan antara makhluk hidup
yang satu dengan yang lainnya. Sebuah Ekosistem akan seimbang dan terjaga kelestariannya apabila jumlah
produsen lebih banyak dibandingkan dengan Konsumen tingkat 1, konsumen tingkat 1 harus lebih banyak
dibandingkan dengan konsumen tingkat 2 dan seterusnya. Struktur trofik tertinggi dari pengamatan di atas
adalah Ular dan Burung Elang pada Ekosistem darat. dan manusia pada ekosistem perairan.

H. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Komponen apakah yang sama-sama terdapat pada ekosistem darat maupun ekosistem
perairan? Jelaskan
2. Ditinjau dari data yang diperoleh, pada ekosistem mana lebih banyak jenis komponen
biotiknya? Mengapa demikian?
JAWABAN :
1. Komponen yang sama yang terdapat dalam ekosistem darat dan perairan adalah komponen
abiotik, yaitu air, tanah dan udara. Hanya saja pada ekosistem darat jumlah komponen airnya
lebih sedikit dibandingkan ekosistem perairan.
2. Ekosistem darat dan ekosistem perairan yang paling banyak komponen biotiknya adalah
ekosistem darat, karena jenis Makhluk hidupnya lebih kompleks.
I Kesimpulan
Rantai makanan, jaring-jaring makanan ,dan piramida makanan merupakan satu kesatuan berturut-turut
yang tidak dapat di pisahkan. Dimana Rantai makanan adalah bagian dari jaring-jaring makanan.
Terbentuknya piramida ekologi karena adanya jaring- jaring makanan.

J. KESULITAN YANG DI ALAMI

Kesulitan yang di alami yaitu selain lokasi penelitian yang jauh jalan yang di tempuh juga sangat jauh
karena tempatnya di perkampungan jalan pun sangat becek karena musim penghujan

K DAFTAR PUSTAKA

Maman rumanta dkk praktikum IPA di SD Penerbit (UNIVERSITAS TERBUKA)

FOTO PRAKTIKUM
RANTAI MAKANAN, JARING-JARING MAKANAN DAN PIRAMIDA EKOLOGI

Tahap Awal / Pembukaan


Persiapan dalam peneitian mengenai Rantai
makanan, jaring-jaring makanan dan piramida
ekologi

Deskripsi foto/ video


Proses Kegiatan
Tahap proses dalam melakukan kegiatan
penelitian mengenai Rantai makanan, jaring-
jaring makanan dan piramida ekologi

Deskripsi f oto/video

Tahap Akhir
Membuat laporan mengenai Rantai makanan,
jaring-jaring makanan dan piramida ekologi

Deskripsi foto/video

A. PENGARUH DETERJEN TERHADAP PERTUMBUHAN AKAR BAWANG MERAH


B. TUJUAN

Mengamati pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang hijau

C. Alat dan Bahan


1) Neraca analitik 1 buah
2) Tabung reaaksi 14 buah
3) Rak tabung reaksi 1 buah
4) Gelas kimia 1000 ml 7 buah
5) Pengaduk 7 buah
6) Mistar dengan skala mm 1 buah
7) Kertas untuk label secukupnya
8) Air/ledeng/air PDAM secukpnya
9) Bawang merah 14 siung
10) Deterjen serbuk 1 gram
D. Landasan teori
Pertumbuuhan penduduk yang sangat pesat menyebabkan meningkatnya kebuutuhan hidup
manusia, antara lain kebutuhan akan pangan, pemukiman, pendidikan, rekreasi dan kebutuhan lain,
dengan iptek yang dimilikinya manusia telah memperoleh manfaat yang tidak sedikit. Dalam
upaya memperoleh manfaat tersebut ternyata juga dapat menyebabkan timbulnnya masalah-
masalah baru, masalah baru ini dapat mengancam keseimbangan ekosistem (lingkungan) termasuk
manusia, hewan dan tumbuhan..
Untuk memenuhii kebutuhan akan pemukiman misalnya, manusia telah melakukan pembukaan
hutan. Dengan banyaknya hutan yang di buka untuk di jadikan tempat pemukiman di harapkan
kesejahtraan hidup manusia dapat meningkat, karena hal itu sejalan dengan pemunuhan kebutuhan
akan papan bagi manusia
E. Prosedur percobaan
 Sediakan larutan deterjen serbuk 100% pengenceran 50% pengenceran 25% pengenceran
12,5%, pengenceran 6,25% pengenceran 3,1% serta kontrol yang berupa air ledeng/ air PDAM
saja. Lalu simpan llarutan yang telah di beri label sebagai berikut.
Label 1: 100%
Label 2: 50%
Label 3: 25 %
Label 4: 6,25%
Label 5: 3,10%
Label kontrol: air ledeng/ air PDAM saja.
 Cara menyediakan larutan
 Larutkan 1 gr deterjen bubuk dalam air ledeng/PDAM hingga 1000 mL. Beri label 100%
 Ambil 500 mL larutan deterjen 100%, tambahkan air ledeng hingga 1000 mL. Beri label 50%
 Ambil 500 mL larutn deterjen 50%, tambahkan air ledeng 1000 mL. Beri label 25%
 Ambil 500 mL larutan deterjen 25%, tambahkan air ledeng higga 1000 mL. Beri label 12,50%
 Ambi 500 mL larutan deterjen 12,5%, tambahkan air ledeng hingga 1000 mL. beri label 6,25%
 Ambil 500mL larutan deterjen 6,25%, tambahkan air ledeng hingga 1000 mL, beri tabel 3,10%
 Sediakan bawang merah berukuran yang sama yang memiliki diameter hampir sama dengan
diameter lubang tabung reaksi berjumlah 14 buah. Kupas kulit epidermis untuk menghindari
bahan kimia tersisa yyang terdapat di kulit epidermis untuk menghindari bahan kimia tersisa
yang terdapat di kulit epidermis tersebut. Kupas juga bagian akar primordial yang berwarna
kecoklatan dari bawang merah tersebut. Hati-hati agar lingkaran promordial itu tetap tersisa
untuk pertumbuhan akar.
 Isikan larutan deterjen yang sudah di sediakan kedalam tabung reaksi hingga penuh. Setiap
konsentrasi larutan yang sama diisikan kedalam tabung reaksi.
 Letakkan bawang merah dengan posisi calon akar primordial terletak di bawah hingga
menyentuh larutan detejen
 Latakkan pula bawang merah dengan posisi yang sama dengan bawang merah di atas tabung
kontrol (yang hanya berisi air ledeng/PDAM)
 Amati pertumbuhan akarnya setiap 24 jam, bila larutannya tampak berkurang tambahkan lagi
hingga penuh
 Setelah 72 jam, amgkat bawang merah tersebut lalu hitung panjang akarnya, rata-ratakan
panjang akar yang di peroleh untuk setiap perlakuan. Bila ada panjang akar yang mencolok
perbedaannya di abaikan (tidak usah di rata-ratakan) tulislah hasil pengamatan anda pada tabel
2.9.
 Hitung hambatan pertumbuhannya untuk setiap konsentrasi larutan dengan menggunakan
rumus
 Buatlah gerafik IG 50/hambatan pertumbuhannya pada grafik 2.1 dalam lembar kerja

F Hasil Pengamatan

Tabel 2.9
Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah
NO Konsentrasi Rata-rata panjang akar 1G (%)
1 Kontrol 4 0
2 3,2% 3 26
3 6,25% 2 51
4 12,5% 1 76
5 25% 0 100
6 50% 0 100
7 100% 0 100

HAMBATAN
PERTUMBUHAN (%)

G PEMBAHASAN

Limbah domestik yang selama ini sering kali digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah deterjen.
Deterjen mengandung surfaktan, builder, filler dan aditif. Dua bahan terpenting dari pembentuk deterjenyakni
surfaktan dan builders, diidentifikasi mempunyai pengaruh langsungdan tidak langsung terhadap manusia dan
lingkungannya. Percobaan inimenggunakan tanaman bawang merah karena bawang merupakan salah satu
tanaman yang sangat mudah diamati tahapan mitosisnya karena bisa langsung diamati dengan bantuan
mikroskop dan tahapan pembelahanselnya bisa terlihat jelas. Bagian yang digunakan adalah akar karena pada
akar primordial merupakan meristem yang masih berkembang dengan baik sehingga masih mudah untuk
diamati. Dari data pengamatan dapat dilihat bahwa makin tinggi konsentrasi deterjen menyebabkan
terhambatnya pertumbuhan akar primordial bawangmerah. Hal ini dapat dilihat dari nilai IG untuk setiap
konsentrasi larutan deterjen:1.100% memiliki IG = 12.50% memiliki IG =13.25% memiliki IG =14.12.5%
memiliki IG = 98,65%5.6.25% memiliki IG = 90,04%6.3.1% memiliki IG = 29,95%
Terhambatnya pertumbuhan akar primordial bawang merah dikarenakan adanya surfaktan dan builders. Adanya
surfaktan menyebabkan busa-busa di permukaan air sehingga menurunkan oksigen terlarut. Dengan demikian
akan menyebabkan organisme air kekurangan oksigen dan dapatmenyebabkan kematian. Builders, salah satu
yang paling banyak dimanfaatkan di dalam deterjen adalah phosphate.
Tetapi dalam jumlah yangterlalu banyak, phosphate dapat menyebabkan pengkayaan unsur hara(eutrofikasi)
dalam air menurun.Pada hasil pengamatan terlihat beberapa akar primordial tumbuhtidak optimal pada
konsentrasi 12,5%. 6,25% dan 3,10%. Hal ini dikarenakan kelebihan dalam penambahan larutan.
Kekurangan dankelebihan air mengakibatkan tanaman mengalami stress. Perkembangantanaman bawang merah
akan menurun dengan penurunan derajad stress air dan tanaman ini sangat peka terhadap stress air.Untuk
meningkatkan kualitas hidupnya manusia berusaha memanfaatkan kekayaan alam. Melalui pikiran dan akal
manusia menciptakan alat dan bahan yang digunakan untuk membantu meningkatkan kualitas hidup manusia.
Namun dalam kenyataannya kualitas hidup yang hendak dicapai, karena ada dampak negative yang dihasilkan
dari usaha manusia itu sendiri. Dampak negative tersebut dapat disebut dengan pencemaran.

H Kesimpulan

Dari kegiatan praktikum ini dapat menunjukkan satu bentuk pencemaran perairan yang dapat diakibatkan oleh
produk industri yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari yaitu deterjen serbuk. Deterjen dalam
kadar tertentu dapat mengganggu kehidupan organisme target maupun non target. Ditandai dengan
terhambatnya pertumbuhan atau jika semakin parah akan berakibat matinya makhluk hidup tersebut.

I. Jawaban atas pertanyaan


Konsentrasi larutan deterjen minimum yang menghentikan proses pertumbuhan akar bawang
merah adalah 50%
J Daftar Pustaka
Maman rumanta dkk praktikum IPA di SD Penerbit (UNIVERSITAS TERBUKA)

K Kesulitan yang di alami

Tidak ada karena kami mengerjakannya berkelompok dan praktek langsung jadi bahan-bahan bisa
berbagi

FOTO/VIDIO PRAKTIKUM
PENGARUH DETERJEN TERHADAP AKAR BAWANG MERAH

Tahap Awal / Pembukaan


Persiapan dalam peneitian mengenai Pengaruh
deterjen terhadap akar bawang merah

Deskripsi foto/ v ideo


Proses Kegiatan
Tahap proses dalam melakukan kegiatan
penelitian mengenai Pengaruh deterjen terhadap
akar bawang merah

Tahap Akhir
Membuat laporan mengenai Pengaruh deterjen
terhadap akar bawang merah

Deskripsi foto/video

A JUDUL PERCOBAAN : PENGARUH DETERJEN TERHADAP PERKECAMBAHAN

B TUJUAN PERCOBAAN

Mengamati pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang hijau

C ALAT DAN BAHAN

 Neraca analitik/sendok teh/buah


 Gelas kimia 600 ml 10 buah
 Kertas saring/ tissu secukupnya
 Kertas timah secukupnya
 Mistar dengan skala mm 1 buah
 Kertas untuk label secukupnya
 Gelas kimia 1000 ml 1 buah
 Air ledeng secukupnya
 Deterjen serbuk 1 gram

D. LANDASAN TEORI
Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat menyebabkan meningkatnya kebutuhan hidup
manusia, antara lain kebutuhan akan pangan, pemukiman, pendidikan, rekreasi, dan kebutuhan
lain dengan IPTEK yang dimilikinya manusia telah memperoleh manfaat tersebut ternyata juga
dapat menyebabkan timbulnya masalah-masalah baru. Maslah baru ini dapat mengancam
keseimbangan ekosistem(lingkungan). Termasuk manusia, hewan dan tumbuhan. Untuk
memenuhi kebutuhan akan pemukiman misalnya, manusia telah melakukan pembukaan hutan.
Dengan banyaknya hutan yang di buka untuk di jadikaan tempat pemukiman di harapkan
kesejahtraan hidup manusia dapat meningkat, karena hal itu sejalan dengan pemenuhan
kebutuhan papan akan meningkat
E PROSEDUR KERJA
 Sediakan larutan deterjen 100%, 50%, 25%, 12,50%, 6,25%, 3,10% serta kontrol yang berupa
air ledeng/PDAM. Lalu simpan cairan dengaan gelas kimia yang telah diberi label
 Cara menyediakan larutan dapat dilihat pada percobaan 1
 Sediakan 6 gelas kimia lain, beri label kontrol I II III IV V dan VI, Masing-masing di beri
lingkaran kertas saring
 Masukkan kacang hijau kedalam air gelas kimia. Buanglah kacang yang mengapung, sementara
kacang hijau yang tenggelam yang digunakan dalam percobaan ini (kacang hiajau yang terpilih)
 Dari kacang hiaju yang terpilih, ambil 10 butir lalu rendam dalam larutan 1, 10 butir dalam
larutan II, 10 butir, dalam larutan III, 10 butir, dalam larutan IV 10 butir, dalam larutan V 10
butir, dalam larutan VI 10 butir, dan dalam larutan kontrol (air ledeng/PDAM) biarkan rendaman
selama 5 menit
 Aturlah kacang hijau dalam gelas kimia dengan label yang sesuai. Atur yang baik agar hilum
mengarah ke bawah
 Isilah gelas kimia yang telah diisi kacang hijau tersebut dengan larutan yang berlabel sama, kira-
kira 100 ml
 Tutup kelima gelas tadi dengan kertas timah sehingga tidak ada cahaya yang dapat masuk
 Lakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam. Pada setiap pengamatan, ukurlah panjang akar
dengan mistar dari luar gelas piala. Kacang hijau yang tidak tumbuh akarnya di anggap memiliki
akar=0 mm, jika pada pengamatan dua hari 48 jam tidak tumbuh akarnya (0 mm) di anggap
kacang hijau mati. Catatlah hasil pengamatan anda pada lembaar kerja tabel 2.10
 Buatlah grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi setelah 24 jam dan 48 jam
(grafik 2.2) dengan menggunakan warna yang berbeda misalnya 24 jam dengan warna merah, 48
jam dengan warna hitam.

F HASIL PENGAMATAN

Pada tabel 2.10

Pengaruh deterjen terhadap tumbuhan

Konsentrasi larutan deterjen


No
Hari ke-1 (24 jam)
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol

1 0 0 2 2 2 3 5

2 1 2 2 2 3 4 6

3 1 2 3 3 3 4 6

4 1 2 2 2 3 3 5

5 1 1 2 0 4 3 7

6 0 2 3 2 3 4 7

7 1 0 0 2 3 4 6

8 1 1 2 2 2 3 7

9 0 2 0 2 3 3 6

10 1 0 0 3 3 4 7

Jumlah 8 13 16 20 28 35 62

Rata- 1 1 2 2 3 4 6
rata

Konsentrasi larutan deterjen


NO
Hari ke-2 (24 jam)

100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol

1 0 1 2 3 4 6 7

2 3 3 3 3 3 5 6

3 2 3 4 4 4 4 6

4 1 3 4 3 4 3 7

5 2 2 4 0 4 6 7

6 0 3 6 3 3 3 6

7 3 0 0 3 3 4 7

8 2 4 4 3 3 6 8

9 0 0 0 4 4 3 7
10 3 0 0 4 4 6 8

Jumlah 18 21 29 30 35 45 69

Rata-rata 2 2 3 3 4 5 7

0 3,1 6,2 12,5 25 50 100

Konsentrasi
Grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi pada 24 jam
G PEMBAHASAN
Pencemaran lingkungan menimbulkan banyak kerugian bagi manusia serta lingkungan
ada 4 tahap pencemaran:

 Pencemaran tidak menimbulkan kerugian, dilihat dari kadar dan waktu


 Pencemaran yang mulai menimbulkan gangguan pada komponen ekosistem
 Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi yang fatal
 Pencemaran yang menimbulkan kematian, dari kadar yang tinggi

H KESIMPULAN

Dari percobaan dapat disimpulkan bahwa kecambah pada kadar konsentrasi tertentu
(rendah masih masih bisa mengalami pertumbuhan walaupun ada hambatan tetapi
konsentrasi tinggi kecambah tumbuh namun tidak mengalami pertumbuhan dan pada
akhirnya akan mati.

I JAWABAN PERTANYAAN
 Fungsi larutan 0 (kontrol) sebagai pembanding dengan konsentrasi larutan deterjen dan
sebagai bukti bahwa larutan 0 (kontrol) dlah larutan yang paling baik dalam pertumbuhan
karena tidak mengandung deterjen.
 jika pada larutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang mati, mungkin kacanh hijau tersebut
bukan bibit unggul (mandul)

J DAFTAR PUSTAKA

Nurdin 1 DKK (1991) Penuntun Praktikum IPA 2 JAKARTA : UNIVERSITAS


TERBUKA

Surbagja Y. DKK, (2001). Ekologi, Jakarta UNIVERSITAS TERBUKA

FOTO/VIDIO PRAKTIKUM
PENGARUH DETERJEN TERHADAP PERKECAMBAHAN

Tahap Awal / Pembukaan


Persiapan dalam peneitian mengenai Pengaruh
deterjen terhadap perkecambahan

Deskripsi foto/ video

Proses Kegiatan
Tahap proses dalam melakukan kegiatan
penelitian mengenai Pengaruh deterjen terhadap
perkecambahan

Deskripsi f oto/video

Tahap Akhir
Membuat laporan mengenai Pengaruh deterjen
terhadap perkecambahan

Deskripsi foto/video
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
UJI MAKANAN, MEKANIKA, KALOR

NAMA : IRVAN ARIA


NIM : 859886238

UPBJJ POKJAR LABURA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
DATA MAHASISWA

Nama : IRVAN ARIA


NIM/ID Lainnya : 859886238
Program Studi :
PRAKTIKUM IPA
Nama Sekolah : UT POKJAR LABURA
DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : RAHMI NAZLIAH S.Pd,M.Pd


Nip/Id Lainnya : 0115078705
Instansi Asal : UNIVERSITA LABUHAN BATU
Nomor Hp : 081263795818
Alamat Email : Rahmi.nazliah@gmail.com
A JUDUL PERCOBAAN: PENGELOMPOKAN BAHAN MAKANAN

B TUJUAN

Dapat mengelompokkan bahan makanan berdasarkan kandungan zat gizinya

C ALAT DAN BAHAN

 Tempat plastik
 20 Macam bahan makanan

D LANDASAN TEORI

Bahan makanan dikelompokkan menjadi bahan makanan pokok, bahan makanan


lauk pauk, bahan makanan sayur, dan bahan makanan buah.

Jika dihubungkan dengan kandungan gizi masing-masing jenis pangan tersebut, pola
menu juga dapat dikelompokkan sebagai berikut:

1. Pangan pokok umumnya sebagai sumber karbohidrat


2. Lauk paik sebagai sumber protein hewani dan nabati
3. Sayuran dan buah-buahan sebagai vitamin dan mineral

E PROSEDUR PERCOBAAN

1. Kumpulkan bahan makanan sebanyak 20 macam sayuran

2 Kelompokkan masing-masing bahan makanan tersebut kedalam kelompok


karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin
3 Catat semua data masing-masing kelompok itu dalam kolom yng sdah di
sediakan pada lembar kerja

4 simpulan apa yang dapat diambil dari percobaan itu?

F HASIL PENGAMATAN

NO JENIS BAHAN KARBOHIDRAT PROTEIN LEMAK VITAMIN


MAKANAN

1 Kentang 

2 Tepung 

3 Jagung 

4 Telur 

5 Timun 

6 Kol 

7 Wartel 

8 Jipang 

9 Daun ubi 

10 Kacang panjang 

11 Ubi 

12 Terong 

13 Daging Sapi 
14 Bayam 

15 Jeruk 

16 Susu 

17 Beras 

18 Pisang 

19 Kacang hijau 

20 Melinjo 

G PEMBAHASAN

Karbohidrat disebut juga hidrat arang atau zat tepung merupakan makanan pokok
yang berguna sebagai sumber zat tenaga karbohidrat terdapat pada padi-padian atau
ubi-ubian, misal kentang, jagung, ubi jalar, gandum, tepung beras, beras merah
protein sebagai zat pembangun terdiri 2 jenis:

 Protein nabati bersumber dari tumbuhan contoh: kacang hijau, kedelai,


kacang tanah,kacang merah
 Protein hewani bersumber dari hewan contoh: susu, telur, lemak berfungsi
sebagai sumber energi dan cadangan energi, terdapat pada kelapa, kemiri,
vitamin berguna sebagai zat pembangun contoh: wartel, tomat, sebagai
sumber vitamin A, Bayam, daun pepaya sebagai mereduksi pembentukan
kolestrol

H KESIMPULAN

Kesimpulan berdasarkan pengamatan pengelompokan bahan makanan berdasarkan


zat gizi ada 4 jenis:

1) Karbohidrat sebagai sumber zat tenaga contoh: kentang,tepung beras


jagung
2) Protein sebagai zat pembangun contoh: telur, ikan, daging, kedelai
3) Lemak sebagai sumber energi dan cadangan energi contoh: susu
4) Vitamin sebagai zat pembangun contoh: wortel, tomat, bayam

I JAWABAN PERTANYAAN

1. .Zat makanan (zat gizi) yang dibutuhkan balita adalah


a. Zat pembangun : protein, mineral, vitamin, air
b Zat pengatur : protein, air

2. .Zat makanan (zat gizi) yang dibutuhkan untuk orang bekerja adalah:
a. Zat tenaga : hidrat arang/karbohidrat, lemak, protein
b. Zat pembangun : protein, mineral, vitamin, air
c. Zat pengatur : protein, air
3. Zat makanan (zat gizi) yang dibutuhkan pada usia lanjut
a. Zat pembangun : protein, mineral, vitamin, air
b. Zat pengatur : protein, air

J DAFTAR PUSTAKA

Maman rumanta dkk, Praktikum IPA Universitas Terbuka tangerang selatan

K KESULITAN YANG DI ALAMI

Tidak ada karena bahan dan cara pengerjaannya tidak terlampau sulit dan memakan
waktu lama, dan bahannya pun mudah di dapatkan disekitar tempat tinggal saya

FOTO PRAKTIKUM

PENGELOMPOKAN BAHAN MAKANAN

Tahap Awal / Pembukaan


Persiapan dalam peneitian mengenai
Pengelompokan bahan makanan

Deskripsi foto/ video

Proses Kegiatan
Tahap proses dalam melakukan kegiatan
penelitian Pengelompokan bahan makanan

Deskripsi f oto/video
Tahap Akhir
Membuat laporan mengenai Pengelompokan
bahan makanan

Deskripsi foto/video

A KEGIATAN PRAKTIKUM

1 UJI KARBOHIDRAT

B TUJUAN

Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung karbohidrat

C ALAT DAN BAHAN

a. Piring plastik 1 buah


b. Pipet 1 buah
c. Pisang 1 iris kecil
d. Apel 1 iris kecil
e. Nasi 2-3 butir
f. Telur rebus (bagian putihnya) 1 iris kecil
g. Tahu putih 1 iris kecil
h. Margarin seujung sendok
i. Biskuit 1 potong kecil
j. Tepung terigu 1 sendok kecil
k. Gula pasir 1 sendok kecil
l. Kentang 1 iris kecil
m. Kalium iodida 0,1 M 10 ml

D LANDASAN TEORI

Untuk memiliki tubuh yang sehat dan tumbuh normal, setiap orang memerlukan zat
makanan seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air. Kandungan zat
makanan dapat di identifikasi dalam suatu pengujian sederhana namun jumlah kandungan
setiap zat makanan dalam bahan makanan hanya dapat di identifikasi dengan cara yang
kompleks. Karbohidrat merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon(C), Hidrogen(H),
dan Oksigen(O) yang umumnya dikenal sebagai senyawa gula.

Ada 3 golongan karbohidrat yaitu:


 Golongan monosakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari satu satuan gula, rumus kimia:
C6H1206 contoh glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Contoh pada makanan adalah
madu dan rasa manis pada air buah.
 Golongan disakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari dua satuan gula, rumus kimia
(C6H1206)2.
 Golongan polisakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari banyak satuan gula, rumus
kimia: (C6H1206)n contoh amilium (pati/zat tepung) contoh pada bahan makanan
adalah: semua makanan zat tepung (amilium) misalnya nasi,roti,telur rebus, pada
buah-buahan misalnya pisang, apel

E PROSEDUR PERCOBAAN

 Semua pengamatan harus di catat dan atau di gambar langsung dalam lembar kerja
yang di peruntukkan bagi percobaan ini
 Susun semua makanan dan beri nama bahan-bahan makanan yang akan di uji diatas
piring plastik seperti gambar berikut
 Tetesi satu persatu bahan makanan dengan dua sampai tiga tetes larutan yodium dalam
KL/LUGOL. Perhatikan dan catat perubahan warna bagian makanan yang di tetesi larutan
yodium. Catatlah bahan yang di uji manakah yang menunjukkan warna ungu-biru setelah
ditetesi larutan yodium
 Catat semua hasil pengamatan ke dalam lembar kerja dan buatlah kesimpulan tenteng zat-
zat manakah yang mengandung amilum

F HASIL PENGAMATAN

Data hasil uji karbohidrat

Warna
NO Bahan Makanan Keterangan
Sebelum diberi yodium Sesudah diberi yodium

1 Pisang kuning Ungu kebiruan


barangan/kepok

2 Apel Putih Kuning

3 Nasi Putih Biru tua

4 Telur rebus Putih Kuning

(bagian putih)

5 Tahu putih Putih kuning


6 Margarin Kuning Kuning

7 Biskuit Coklat Ungu kebiruan

8 Tepung terigu Putih Biru tua

9 Gula pasir putih Biru tua

10 Kentang Kuning Ungu kebiruan

G PEMBAHASAN

Pada kegiatan praktikum kali ini menggunakan larutan yodium/ reagen lugol yang di `
gunakan untuk mengetahui kandungan makanan antara lain:

Gambar larutan lugol


Gambar hasil uji Karbohidrat

Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat (amilum) atau
tidak. Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka makanan tersebut mengandung
karbohidrat.
Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya. Sesuai pernyataan di
atas di peroleh hasil pengujian sebagai berikut :
1) Uji Pisang
Pada uji karbohidrat (amilum), pisang yang diiris kecil di tetesi dengan larutan yodium / reagen
lugol dan tidak menghasilkan warna ungu kebiruan. Hal itu berarti pisang mengandung karbohidrat
(amilum).
2) Apel
Pada uji karbohidrat (amilum), Apel yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium / lugol berubah
warna menjadi cokelat. Hal itu menunjukkan bahwa apel tidak mengandung karbohidrat (amilum).
3) Nasi
Uji karbohidrat (amilum), 2-3 butir nasi yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol berubah warna
ungu pekat / menjadi biru kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa nasi mengandung karbohidrat
(amilum).
4) Telur Rebus (bagian putihnya)
Uji karbohidrat (amilum), putih telur yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium / reagen lugol
menghasilkan warna putih kekuning-kuniangan. Hal itu berarti tidak menunjukkan bahwa putih
telur tidak mengandung karbohidrat (amilum), karena bila memiliki karbohidrat (amilum), setelah
di uji seharusnya memiliki warna biru kehitaman / hitam / ungu.
5) Tahu Putih
Uji karbohidrat (amilum), tahu yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium / lugol berubah
warna menjadi putih kecokelatan. Hal itu menunjukkan bahwa tahu tidak mengandung karbohidrat
(amilum).
6) Margarin
Uji karbohidrat (amilum), margarin yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol tidak berubah
warna. Hal itu menunjukkan bahwa margarin tidak mengandung karbohidrat (amilum).
7) Biskuit
Uji karbohidrat (amilum), biskuit yang dipotong kecil ditetesi dengan larutan yodium/lugol berubah
warna menjadi hitam. Hal itu menunjukkan bahwa biskuit mengandung karbohidrat (amilum).
8) Tepung terigu
Uji karbohidrat (amilum), tepung yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol berubah warna
menjadi biru kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa tepung kanji mengandung karbohidrat
(amilum).
9) Gula pasir
Uji karbohidrat (amilum), gula pasir yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol berubah warna
menjadi cokelat. Hal itu menunjukkan bahwa gula pasir tidak mengandung karbohidrat (amilum).
10) Kentang
Uji karbohidrat (amilum), kentang yang diiris kecil ditetesi dengan lugol berubah warna menjadi
hitam . Hal itu menunjukkan bahwa tepung kanji mengandung karbohidrat (amilum)

G KESIMPULAN
Setelah melakukan uji karbohidrat dengan menggunakan contoh bahan-bahan makanan ( pisang,
apen, nasi, telur rebus-putihnya, tahu, margarine, biskuit, tepung terigu, gula pasir, dan kentang)
yang ditetesi dengan larutan yodium/reagen lugol maka ada beberapa bahan yang teridentifikasi
mengandung karbohidrat dan ada pula yang tidak mengandung karbohidrat seperti sebagai berikut :

1. Yang mengandung karbohidrat : pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan kentang.
2. Yang tidak mengandung karbohidrat : apel, telur rebus (putihnya), tahu, margarin, dan gula
pasir.
H JAWABAN PERTANYAAN
1. Perhatikan bahan makanan nasi, tepung terigu, kentang dan gula pasir, setelah diberi larutan
yodium, apakah semuanya menunjukan warna biru ungu? Jika tidak, mengapa. Bukankah semua
bahan makanan tersebut termasuk golongan karbohidrat? Jika ya, jelaskan mengapa? Jawab: Tidak,
karena dari bahan-bahan makanan tersebut di atas setelah ditetesi dengan larutan yodium tidak
semuanya berubah warna menjadi biru, ungu, atau hitam. Ada beberapa yang coklat, putih
kekuningan, dan ada pula yang tetap seperti warna semula.
2. Mengapa ada bahan makanan yang berwarna ungu biru dan ada pula yang tidak setelah ditetesi
larutan yodium?
Jawab : Karena dari bahan makanan terssebut ada yang mengandung karbohidrat dan ada pula yang
tidak mengandung karbohidrat.
3. Berdasarkan uji yang telah dilakukan bahan makanan manakah yang termasuk sumber karbohidrat ?
Jawab: Pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan kentang.
4. Apa simpulan dari kegiatan praktikum di atas?
Jawab: Kita dapat mengetahui bahan-bahan yang mengandung amilum dan yang tidak, dan kita tahu
bahan yang mengandung amilum itu tidak semua sama kandungan amilumnya dari bahan yang satu
dengan yang lainnya. Ketika bahan yang mengandung Amilum warnya berubah menjadi Biru
keunguan.
I DAFTAR PUSTAKA
Maman Rumanta, dkk PRAKTIKUM IPA DI SD PENERBIT UNIVERSITAS TERBUKA
J KESUITAN YANG DI ALAMI
Tidak ada karena bahan-bahannya banyak di sekitar lingkungan rumah hamya saja cairan lugol
yang sulit di dapat tetapi berkat bimbingan ibu tutor bahan telah di dapat di POKJAR LABURA
FOTO PRAKTIKUM

PENGELOMPOKAN UJI KARBOHIDRAT

Deskripsi foto/ video

Tahap Awal / Pembukaan


Persiapan dalam penelitian mengenai Uji
karbohidrat

Proses Kegiatan
Tahap proses dalam melakukan kegiatan
penelitian mengenai Uji karbohidrat

Deskripsi f oto/video

Tahap Akhir
Membuat laporan mengenai Uji karbohidrat

Deskrip si foto/video

2 JUDUL PERCOBAAN : UJI LEMAK


B. TUJUAN

Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengaandung lemak

C LANDASAN TEORI

Seperti juga karbohidrat, lemak merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon, hidrogen
dan oksigen dengan sturuktur yang berbeda dari karbohidrat lemak dapat dijumpai pada
berbagai bahan makanan yang berasal dari tumbuhan. Bahan makanan yang berasal dari
hewan yang mengandung lemak adalah daging, susu mentega dan sebagainya.sedangkan
bahan makanan yang berasal dari tumbuhan yang mengandunglemak adalah, minyak goreng,
margarine, kacang tanah, kemiri dan lain-lain. Bahan makanan sumber lemak jika dipegang
terasa licin dan jika di tempelkan pada kertas akan terlihat meninggalkan bekas minyak pada
kertas tersebut.

Apabila bekas air pada kertas akan hilang setelah beberapa saat terkena air akan
menguapsehingga kertas akan kering kembali pada bekas minyak tidak akan hilang dari
kertas karena minyak tidak menguap

1 Struktur kimia lemak


Lemak atau lipida tersusun oleh CH dab O dan kadang –kadang fosforus (p) serta
nitrogen (N) Lemak merupakan ester dari asam lemak dengan guserin yang membentuk
trigliserida yaitu zat yang tersusun oleh senyawa gliserol dan 3 senyawa asam lemak.
Berdasarkan komposisi kimianya, lemak dibedakan menjadi 3 macam yaitu lemak
sederhana, lemak campuran, dqan drivat lemak. Berdasarkan ikatannya kimia, asam
lemak di bedakan menjadi 2 yaitu asam lemak jenuh, dan asam lemak jenuh, dan asam
lemak tidak jenuh.
2 Sumber lemak
Lemak nabati adalah lemak tumbuhan yang dapat diperoleh dari kelapa, zaitun kemiri,
zaitun, kemiri, berbagai jenis tanaman kacang, dan buah avokad, lemak hewani adalah
lemak hewan adalah lemak hewaan yang dapat dperoleh dari keju, lemak daging,
mentega, susu, ikan basah, minyak ikan, dan telur.
3 Fungsi lemak
Di dalam tubuh kita lemak berfungsi penting antara lain:
a) Sebagai pelindung tubuh dari pengaruh suhu rendah
b) Sebagai pelarut vitamin A,D,E, dan K
c) Sebagai pelindung alat-alat tubuh yang vital (antara janttung dan lambung)
yaitu sebagai bantalan lemak.
d) Sebagai penghasil energi tertinggi
e) Sebagai salah satu bahan penyusun membran sel
f) Sebagai salah satu bahan penyusun hormon dan vitamin (khusus untuk sterol)
g) Sebagai salah satu bahan penyusun garam empedu asam kholat, dan hormon
seks
4 Metabolisme lemak
Asam lemak bersenyawa kembali dengan gliserol membentuk lemak dan selanjutnya di
angkut oleh pembuluh getah bening usus atau pembuluh kiri menuju ke pembuluh getah
bening kiri pembuluh dada terus kepembuluh balik bawah, selanjutnya lemak disimpan
dijaringan adiposa (jaringan lemak) hall ini terjadi apabila masih ada glukosa yang di
pergunakan sebagai suatu energi jika di butuhkan. Lemak akan di angkut kehati dalam
bentuk senyawa lesitin.

D ALAT DAN BAHAN


1 Lumpang perselin

2 Pipet 1 buah

3 Kemiri 1 buah

4 Wartel 1 buah

5 Seledri 1 buah

6 Biji jagung kering 1 buah

7 Singkong kering 1 buah

8 Kacang tanah yang dikupas kering 3-5 butir

9 Pepaya 1 potong kecil

10 Santan 1-3 sendok

11 Minyak goreng 5 ml

12 Susu 1-3 sendok teh

13 Air 5 ml

E PROSEDUR PERCOBAAN

1. Buatlah 2 buah kertas coklat sampul buku yang telah di potong-potong dengan ukuran 5x5
cm
2. Ambil pipet , isap minyak dengan pipet dan di teteskan diatas salah satu kertas coklat..
(boleh di oles menggunakan jari tangan)
3. Biarkan tersebut selama sekitar 10 menit. Sesudah itu periksa dengan menghadap cahaya.
Amatilah dan catat keadaan permukaan kertas tersebut. Apakah meninggalkan bekas?
Catatan: gunakan hasil ini sebagai pembanding untuk bahan yang mengandung
minyak/tidak.
4. Ambillah 10 kertas coklat yang sama seperti, berilah nomor dan nama, jenis makanan yang
di uji.
5. Haluskan kemiri, usap-usap di atas kertas coklat kra-kira 10 kali dan bersihkan sisa kemiri
biarkan selama 5-10 menit
6. Sambil menunggu waktu, kerjakanlah hal serupa untuk ke-9 bahan makanan lain
(margarine,seledri,wortel,biki jagung kering,singkong kering,kacang tanah kering, pepaya,
santan, dan susu) termasuk margarine oleskan kekertas coklat dan biarkan 10 menit.
7. Setelah 10 menit , amati kertas coklat satu persatu pergunakanlah lampu atau senter kearah
bekas usapan dari bahan-bahan makanan yang di uji. Kertas manakah yang meninggalkan
bekas noda minyak? Catatkanlah hasil pengamatan pada tabel di lembar kerja

F HASIL PENGAMATAN
Meninggalkan bekas noda minyak
NO Bahan yang di uji keterangan
ya tidak

1 Kemiri 

2 Margarin 

3 Wortel 

4 Seledri 

5 Biji jagung kering 

6 Singkong kering 

7 Kacang tanah kering 

8 Pepaya 

9 Santan 

10 Minyak goreng 
G PERTANYAAN- PERTANYAAN
1. Rabalah/usaplah tetesan bahan makanan kemiri, seledri dan pepaya bagaimanakah
terasanya bekas usapan/tetesan tersebut di tangan anda?
Jawab:
Bekas usapan kemiri di atas kertas coklat terasa licin dan bekas usapan seledri dan
pepaya tidak terdapat noda seperti minyak kembali kering seperti kertas coklat biasa.
2 Ketika bekas usapan/tetesan tersebut diterangi atau di sorot dengan lampu atau senter,
bagaimanakah terlihatnya?
Jawab:
Setelah 10 menit didiamkan bekas kemiri terlihat transparan sedangkan bekas seledri dan
pepaya tidak terlihat transparan
3 Berdasarkan uji yang telah dilakukan manakan bahan makan sumber lemak?
Jawab:
Bahan yang mengandung lemak, kemiri, margarine, kacang, tanah kering, santan dan
minyak goreng, bahan yang tidak mengandung lemak, wartel, seledri, biji jagung kering,
singkong kering, pepaya dan susu

H PEMBAHASAN

Setelah kami melakukan pengamatan maka pada kegiatan praktikum uji lemak kali ini
dapat di ketahui bahwa:

 Kemiri
Pada uji lemak kemiri, kemiri yang di hauskan dan di usap-usapkan pada kertas
coklat dan didiamkan sampai 10 menit dan kertas dilihat menggunakan lampu
senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan
bahwa kemiri mengandung lemak
 Margarine
Pada uji lemak margarine yang di oleskan atau di usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit, kemudian setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu atau senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu
menunjukkan bahwa margarine mengandung lemak.
 Wartel
Pada uji lemak, wartel yang di iris halus kemudian di halus-haluskan pada kertas
coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
dengan menggunakan lampu atau senter ternyata tidak meninggalkan noda
transparan pada kertas, hal itu menjukkan bahwa wartel mengandung vitamin A
yang bermanfaat buat kesehatan mata
 Seledri
Pada uji lemak, seledri yang diiris halus kemudian, di usap-usapkan pada kertas
coklat dan didiamkan sampai 10 menit, kemudian 10 menit kertas di lihat
menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada
kertas hal itu menunjukkan bahwa seledri tidak mengandung lemak
 Biji jagung kering
Biji jagung kering yang diiris halus kemudian di usap-usapkan pada kertas coklat
dan diamkan sampai 10 menit, kemudian setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada
kertas, hal itu menunjukkan biji jagung tidak mengandung lemak
 Singkong
Pada uji lemak, singkong kering yang diiris halus kemudian di usap-
usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian,
setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak
meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa
singkong kering tidak mengandung lemak.

 Kacang tanah kering


Pada uji lemak, kacang tanah kering yang diiris halus kemudian di usap-
usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian,
setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata
meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa
kacang tanah kering mengandung lemak.
 Papaya
Pada uji lemak, papaya yang diiris kecil kemudian diusap-usapkan pada
kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit
kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda
transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa papaya tidak
mengandung lemak.
 Santan
Pada uji lemak, santan yang diteteskan/diusap-usapkan pada kertas coklat
dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada
kertas, hal itu menunjukkan bahwa santan mengandung lemak.
 Susu
Pada uji lemak, susu yang ditetskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan
pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa susu tidak mengandung lemak.
 Minyak goreng
Pada uji lemak, minyak goreng diteteskan/diusap-usapkan pada kertas coklat
dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada
kertas, hal itu menunjukkan bahwa minyak goreng mengandung lemak.
I KESIMPULAN
Setelah melakukan pengamatan pada praktiukum uji lemak dengan menggunakan contoh
bahan-bahan makanan (kemiri, margarin, wortel, seledri, biji jagung kering, singkong kering,
kacang tanah kering, papaya, santan, susu, dan minyak goreng), maka ada beberapa bahan yang
teridentifikasi mengandung lemak dan ada pula yang teridentifikasi tidak mengandung lemak
seperti sebagai berikut:

1. Bahan yang mengandung lemak : kemiri, margarine, kacang tanah kering, santan, dan
minyak goreng.

2. Bahan yang tidak mengandung lemak : wortel, seledri, biji jagung kering, singkong kering,
papaya, dan susu.

J JAWABAN PERTANYAAN

1. Rabalah/usaplah tetesan bahan makanan kemiri, seledri, dan papaya. Bagaimanakah


terasanya bekas usapan/tetesan tersebut di tangan anda?
Jawab : bekas usapan kemiri di kertas coklat terasa licin dan bekas usapan seledri dan
papaya tidak dak terdapat noda seperti minyak kembali kering seperti kertas coklat biasa.
2. Ketika bekas usapan/tetesan tersebut diterangi atau disorot dengan lampu/senter, bagaimana
terlhatnya?
Jawab : setelah 10 menit didiamkan bekas kemiri terlihat transparan, sedangkan bekas
seledri dan papaya tidak terlihat transparan.
3. Berdasarkan uji yang telah dilakukan manakah bahan makan sumber lemak?
Jawab: Bahan yang mengandung lemak: kemiri, margarine, kacang tanah kering, santan,
dan minyak goreng. Bahan yang tidak mengandung lemak: wortel, seledri, biji jagung
kering, singkong kering, papaya, dan susu.

K DAFTAR PUSTAKA
Maman Rumanta, dkk PRAKTIKUM IPA DI SD PENERBIT UNIVERSITAS TERBUKA
L KESULITAN YANG DI ALAMI
Tidak ada karena bahan-bahannya mudah di dapat dan bisa di diskusikan mengenai bahan-
bahan tersebut dan pengerjaannya pun tidak butuh waktu yang sangat panjang
FOTO PRAKTIKUM

PENGELOMPOKAN UJI KARBOHIDRAT

Deskripsi foto/ video

Tahap Awal / Pembukaan


Persiapan dalam penelitian mengenai Uji lemak

Proses Kegiatan
Tahap proses dalam melakukan kegiatan
penelitian mengenai Uji lemak

Deskripsi f oto/video

Tahap Akhir
Membuat laporan mengenai Uji lemak
Deskrip si foto/video

A JUDUL PERCOBAAN
KEGIATAN PRAKTIKUM : STRUKTUR SISTEM PENCERNAAN
B TUJUAN PERCOBAAN
Dapat menguntungkan bagian dari sistem pencernaan
C ALAT DAN BAHAN
 Gambar sistem pencernaan
 Alat tulis
D LANDASAN TEORI
Makanan atau zat yang ada di luar tubuh kita tersusun dari molekul – molekul yang sangat
kompleks. Agar makanan dapat dipergunakan oleh tubuh, maka diperlukan adanya proses
yang dapat menyederhanakan molekul – molekul tersebut untuk diserap dan dipergunakan
oleh tubuh.

Proses pencernaan makanan terbagi menjadi dua, yaitu pencernaan kimiawi dan pencernaan
mekanik. Percernaan kimiawi melibatkan peran enzim dalam proses mengolah makanan.
Sedangkan pencernaan mekanik merupakan proses menghancurkan makanan menggunakan
otot – oto dan alat bantu.
Alat pencernaan terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus halus,usus besar, rectum, anus
dan organ – organ lain yang berperan dalam pencernaan seperti hati, empedu dan kelenjar
pancreas.
E PROSEDUR PERCOBAAN
 Memperhatikan gambar sistem pencernaan yang terdapat pada lembar kerja.
 Mengurutkan sistem pencernaan tersebut mulai dari mulut.
 Menuliskan bagian – bagian sistem pencernaan pada lembar kerja..
 Membuat kesimpulan.

F HASIL PENGAMATAN

Gambar pencernaan manusia

1 Rongga mulut
2. Kerongkongan
3. Lambung
4. Usus halus
5. Anus
H PEMBAHASAN

Sistem pencernaan manusia terdiri dari 6 organ utama, yaitu:


1. Mulut
Mulut merupakan bagian pertama dari sistem pencernaan. Makanan masuk ke dalam tubuh pertama
kali melalui mulut. Di dalam mulut makanan dicerna secara mekanik karena makanan dikunyah dan
dihancurkan oleh gigi. Di dalam mulut juga terdapat lidah yang berfungsi mengatur posisi makanan
saat dikunyah. Sealin itu lidah juga berfungsi merasakan makanan. Untuk memudahkan dalam
menelan makanan mulut akan memproduksi air ludah atau liur.
2. Kerongkongan
Kerongkongan atau esofagus merupakan lorong yang akan dilewati makanan sebelum memasuki
lambung. Di dalam kerongkongan makan tidak mengalami proses pencernaan lebih lanjut.
3. Lambung
Lambung merupakan organ pencernaan yang sangat penting. Lambung terletak pada perut bagian
kiri. Lambung terdiri dari 3 bagian, yaitu:
a. Bagian atas (kardiak)
b. Bagian tengah (fundus)
c. Bagian bawah (pylorus)
Lambung berfungsi menyimpan makanan dan cairan yang tertelan, untuk mencampur makanan dan
cairan pencernaan.
Di dalam lambung makanan mengalami percernaan mekanik oleh otot lambung dan mengalami
pencernaan kimiawi oleh enzim. Di dalam lambung terdapat enzim pepsin yang berfungsi memecah
protein menjadi pepton. Dan enzim renin yang berfungsi mengendapkan protein susu. Selain itu
dalam lambung juga terdapat asam lambung yang berfungsi membunuh kuman dan mengasamkan
makanan.
4. Usus halus
Di dalam usus halus makanan mengalami pencernaan secara kimiawi. Dan penyerapan sari – sari
makanan. Enzim – enzim yang terdapat dalam usus halus yang dihasilkan oleh pancreas antara lain:
a. Enzim amilase
Amylase berfungsi menguraikan zat tepung menjadi zat gula (glukosa)
b. Enzim tripsin
Tripsin berfungsi menguraikan protein menjadi asam amino.
c. Enzim lipase
Lipase berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak. Untuk mencerna lemak dibantu oleh cairan
mepedu yang dihasilkanoleh hati.
5. Usus besar
Di dalam usus besar terjadi pencernaan sisa – sisa makanan yang tidak dapat tercerna oleh organ
sebelumnya. Sisa – sisa makanan tersebut akan mengalami pembususkan dengan bantuan
bakteri Escherichia Coli.
6. Anus
Anus merupakan saluran terakhir dalam sistem pencernaan. Anus merupakan saluran pembuangan.
I KESIMPULAN
Dari uraian di atas pencernaan terbagi menjadi dua macam:
1. Pencernaan mekanik
2. Percernaan kimiawi
Sistem pencernaan manusi terdiri dari:
1. Mulut
2. Kerongkongan
3. Lambung
4. Usus halus
5. Usus besar
6. Anus
J JAWABAN PERTANYAAN

1. Sebutkan bagian – bagian dari sistem pencernaan yang menghasilkan enzim!


2. Enzim apa saja yang dihasilkan oleh organ – organ tersebut?
3. Enzim – enzim tersebut dapat mengubah zat apa saja menjadi zat apa saja? Uaraikan dan jelaskan!
Jawaban Pertanyaan
1. Sistem pencernaan yang menghasilkan enzim adalah lambung dan usus halus.
2. Lambung menghasilkan enzim pepsin dan renin. Sedangkan usus halus menghasilkan enzim
amylase, tripsin dan lipas
3. a. Enzim pepsin berfungsi mengubah protein menjadi pepton.
b. enzim renin berfungsi mengendapkan protein susu.
c. enzim tripsin berfungsi protein menjadi asam amino.
d. enzim amilase berfungsi zat tepung menjadi menjadi gula (glukosa).
e. enzim lipase berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak.

K DAFTAR PUSTAKA
Maman Rumanta, dkk PRAKTIKUM IPA DI SD PENERBIT UNIVERSITAS TERBUKA
L KESULITAN YANG DI ALAMI
Tidak ada karena bahan-bahannya mudah di dapat dan pengerjaannya pun tidak butuh
waktu yang sangat panjang
FOTO PRAKTIKUM
STRUKTUR SISTEM PENCERNAAN
Tahap Awal / Pembukaan
Persiapan dalam penelitian struktur sistem
pencernaan

Deskripsi foto/ video


Proses Kegiatan
Tahap proses dalam melakukan kegiatan
penelitian struktur sistem pencernaan

Deskripsi f oto/video
Deskrip si foto/video

Tahap Akhir
Membuat laporan mengenai struktur sistem
pencernaan

MEKANIKA (GAYA)
A JUDUL PERCOBAAN
a. Gaya listrik statis
B TUJUAN PERCOBAAN
 Untuk mengetahui adanya gaya listrik statis
 Untuk membuktikan adanya gaya listrik
C ALAT DAN BAHAN
 Sisir plastik
 Rambut seseorang yang agak tebal dan keriting
 Potong-potongan kertas kecil
D LANDASAN TEORI
Gaya listrik adalah tarikan / dorongan yang ditimbulkan oleh benda yang bermuatan
listrik. Ada dua muatan listrik yaitu bermuatan positif dan bermuatan negatif.
E HASIL PENGAMATAN
 sisir sebelum di gosok rambut : keadadaan kertas diam
 sisir yang sudah di gosok dirambut : keadaan kertas bergerak atau tertarik
 isilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk
 sisir rambut kering yang agak tebal dengan sisir plastik
 kemudian dekatkan sisir plastik itu kepotong-potongan kertas kecil
 amati apa yang terjadi
F HASIL PEMBAHASAN
Untuk mengetahui adanya gaya listik statis, maka kita melakukan percobaan dengan
sisir plastik, rambut kering dan agak tebal dan potongan-potongan kertas. Setelah kita
gosokkan atau kita sisir rambut yang agak tebal dengan sisir plastik, kemudian kita
dekatkan dengan potongan-potongan kertas, maka yang terjadi adalah potongan-potongan
kertas akan tertarik kearah sisir plastik tersebut. Hal itu disebabkan karena sisir plastik
sudah mengandung /bermuatan gaya kelistrikan. Adanya gaya kelistrikan inilah yang
membuat benda plastik dapat menarik potongan-potongan kertas atau benda-benda kecil
lainnya.Akan tetapi, tarikan tersebut hanya berlangsung sementara (sebentar), hal itu terjadi
karena benda plastik menjadi tidak bermuatan listrik lagi.
G KESIMPULAN
Sisir plastik setelah digunakan untuk menyisir rambut kering, lalu didekatkan pada
potongan kertas kecil-kecil, maka kertas tersebut akan tertarik dan menempel pada sisir. Hal ini
terjadi karena gesekan sisir dengan rambut mampu menghasilkan gaya listrik statis. Gaya listrik
statis inilah yang menyebabkan potongan kertas tertarik dan menempel pada ketas.

H DAFTAR PUSTAKA
Maman Rumanta, dkk PRAKTIKUM IPA DI SD PENERBIT UNIVERSITAS TERBUKA
I KESULITAN YANG DIALAMI
Kesulitan yang saya alami banyaknya alat-alat yang akan harus di persiapkan

FOTO PRAKTIKUM
GAYA LISTRIK STATIS

Tahap Awal / Pembukaan


Persiapan dalam penelitian Gaya listrik statis

Deskripsi foto/ video


Deskripsi f oto/video

Proses Kegiatan
Tahap proses dalam melakukan kegiatan
penelitian Gaya listrik statis

Tahap Akhir
Membuat laporan mengenai Gaya listrik statis

Deskrip si foto/video

2 JUDUL PERCOBAAN
b. GAYA MAGNET
B TUJUAN
a. Untuk mengetahui bahwa magnet dapat menarik benda-benda tertentu
b. Untuk mengetahui jenis-jenis yang dapat ditarik magnet
C ALAT DAN BAHAN
a. Magnet batang
b. Jarum jahit
c. Alumunium
d. Seng
e. Seutas benang jahit
f. Potongan plastic
g. Potongan kertas
h. Statif
i. Isolasi plastic
D LANDASAN TEORI
Magnet berasal dari kata “magnesia” yang artinya nama sebuah daerah kecil di Asia.
Dahulu, di tempat itulah orang pertama kali menemukan batu yang mampu menarik besi.
Batu itu kemudian di namakan magnet. Magnet tersebut tergolong magnet alam. Setelah
manusia menguasai teknologi, maka dibuat magnet buatan. Berbagai benda dapat ditarik
oleh magnet tersebut. Tetapi hanya benda-benda tertentu yang mampu ditarik oleh magnet.
Magnet mempunyai sifat-sifat antara lain :
1. Mampu menarik benda-benda tertentu
Magnet dapat menarik benda-benda yang terbuat dari logam tertentu, seperti besi, nikel, dan
kobalt. Sedangkan benda lain tidak dapat ditarik oleh magnet karena tidak mengandung
salah satu dari logam tersebut.
2. Kekuatan gaya magnet
Gaya magnet mampu menembus penghalang, yaitu benda nonmagnetik. Gaya tarik magnet
masih berpengaruh terhadap benda magnetis dibalik penghalang tersebut. Namun jika
penghalang itu terlalu tebal, maka pengaruh magnet bisa hilang. Dengan demikian,
kekuatan gaya tarik magnet dipengaruhi oleh ketebalan penghalang antara magnet dan
benda magnetis. Selain itu juga dipengaruhi oleh jarak magnet dengan benda magnetis.
3. Magnet mempunyai dua kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan. Dua kutub yang
senama akan tolak-menolak dan dua kutub yang berbeda akan tarik-menarik.
4. Magnet digunakan pada berbagai macam peralatan mulai dari yang sederhana sampai
yang rumit.
5. Membuat magnet
Selain magnet alam, terdapat juga magnet buatan. Ada beberapa cara membuat magnet
buatan, yaitu :a. Cara induksi. Benda magnetis yang menempel pada magnet dapat menjadi
bersifat seperti magnet. Benda ini dapat menarik benda-benda magnetis lainnya. Sifat
kemagnetan tersebut hanya berlangsung sementara. Jika benda dilepaskan dari magnet.
Maka sifat kemagnetannya akan hilang. b. Cara gosokan Pembuatan magnet dapat
dilakukan dengan cara menggosok-gosokkan besi atau baja dengan kutub sebuah magnet.
Semakin banyak gosokan yang dilakukan, semakin kuat sifat kemagnetan dari besi atau
baja tersebut. Sifat kemagnetan ini juga bersifat sementara.c. Cara aliran listrik Magnet
dapat juga dibuat dengan cara mengalirkan arus listrik. Arus listrik dapat menimbulkan
medan magnet. Magnet yang terjadi karena dialiri arus listrik disebut elektromagnetik. Sifat
kemagnetan benda yang dialiri arus listrik berlangsung sementara. Jika arus listrik putus,
sifat kemagnetan benda akan hilang.
E PROSEDUR PECOBAAN
a. Dekatkan magnet batang dengan bahan yang tersedia tetapi tidak sampai bersentuhan
b. Amati apa yang terjadi
c. Masukan data dalam tabel
F HASIL PENGAMATAN
NO MAGNET BAHAN TERTARIK/TAK TERTARIK
1 magnet Jarum jahit tertarik
2 magnet Aluminium Tak tertarik

3 magnet Seng tertarik


4 magnet Benang jahit Tak tertarik

5 magnet Plastik Tak tertarik

6 magnet Kertas Tak tertarik


G PEMBAHASAN
Untuk mengetahui bahan-bahan apa saja yang bisa/tidak tertarik oleh magnet, maka kita
lakukan percobaan seperti diatas. Hasil dari data pengamatan tersebut dapat kita ketahui
bahwa jarum jahit dan seng tertarik oleh magnet. Sedangkan aluminiun, benang jahit,
plastik, dan kertas tidak tertarik oleh magnet. Jarum jahit dan seng tertarik mendekati
magnet yang kita dekatkan .
H KESIMPULAN
Setelah kita melakukan percobaan dan mengetahui hasilnya, maka dapat kita simpulkan
bahwa magnet dapat menarik benda-benda tertentu yang terbuat dari besi, nikel dan kobalt
yang disebut benda magnetik. Sedangkan benda-benda yang lain tidak tertarik oleh magnet
dan disebut benda nonmagnetik.
I DAFTAR PUSTAKA
Maman Rumanta, dkk PRAKTIKUM IPA DI SD PENERBIT UNIVERSITAS TERBUKA

J KESULITAN YANG DI ALAMI


Kesulitan yang saya alami adalah dalam menyediakan alat-alaat dan bahan-bahannya
K DAFTAR PUSTAKA
Maman Rumanta, dkk PRAKTIKUM IPA DI SD PENERBIT UNIVERSITAS TERBUKA
L KESULITAN YANG DI ALAMI
Dalam menyediakan alat-alat dan bahan-bahannya

FOTO PRAKTIKUM
Gaya magnet
Tahap Awal / Pembukaan
Persiapan dalam penelitian gaya magnet

Deskripsi foto/ video


Proses Kegiatan
Tahap proses dalam melakukan kegiatan
penelitian gaya magnet
Deskripsi f oto/video

Tahap Akhir
Membuat laporan mengenai gaya magnet

Deskrip si foto/video

A JUDUL PERCOBAAN
c. GAYA GESEK
B TUJUAN PERCOBAAN
Memahami gaya gesek
C LANDASAN TEORI
Gaya merupakan suatu besaran yang memiliki besar dan arah gaya dapat menyebabkan
suatu benda diam menjadi bergerak dan dapat pula menyebabkan benda bergerak menjadi diam /
berhenti. Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah kecendrungan benda
akan bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua buah benda bersentuhan. Benda-benda yang di
maksud disini tidak harus berbentuk padat. Misalnya adalah gaya gesek statis dan kinetis,
sedangkan gaya antara benda padat dan cair serta gas adalah gaya stokes.

D ALAT DAN BAHAN


a. Kereta
b. Neraca pegas 2 buah
c. Balok kayu 5 x5 x10 cm (atau benda lainnya)
E PROSEDUR PERCOBAAN
a. Letakkan sebuah balok kayu diatas meja.
b. Kaitkan ujung neraca pegas pada balok
c. Tariklah neraca pegas ke kanan perlahan – lahan dan catat penunjukan pada skala
neraca pegas
d. Tarik terus sampai balok bergerak dan catat berapa gaya yang diperlukan untuk
bergerak.
F HASIL PENGAMATAN
NO KEADAAN BALOK PENUNJUKAN NERACA PEGAS
1 Sebelum bergerak 0
2 Saat bergerak 0,3
3 Sesudah bergerak 0,2

G PEMBAHASAN
Pada saat balok kayu ditarik oleh neraca pegas dengan gaya yang kecil, balok kayu belum
bergerak karena adanya gaya gesek antara kubus dan permukaan meja yang melawan gaya
tarik.
Pada saat kami membandingkan, lebih mudah mana menarik balok kayu yang
permukaannya kasar atau yang permukaanya halus, ternyata balok kayu yang permukaanya
kasar lebih mudah ditarik dari pada balok kayu yang permukaanya halus
H KESIMPULAN
Gaya gesek terdapat pada dua benda yang saling bersentuhan.
Gaya gesek memiliki arah berlawanandengan arah gerak benda.
Gaya gesek makin besar jika permukaan benda yang bersentuhan kasar dan gaya gesek
berkurang jika permukaan benda yang bersentuhan licin
I DAFTAR PUSTAKA
Maman Rumanta, dkk PRAKTIKUM IPA DI SD PENERBIT UNIVERSITAS TERBUKA

J KESULITAN YANG DIALAMI


Kesulitan yang saya alami dalam melakukan praktik ini adalah dalam mempersiapkan
bahan dan alat-alatnya
FOTO PRAKTIKUM
GAYA GESEK

Tahap Awal / Pembukaan


Persiapan dalam penelitian Gaya Gesek

Deskripsi foto/ video


Deskripsi f oto/video

Proses Kegiatan
Tahap proses dalam melakukan kegiatan
penelitian Gaya Gesek
Tahap Akhir
Membuat laporan mengenai Gaya Gesek

Deskrip si foto/video

A. JUDUL PERCOBAAN
d. GAYA PEGAS
B. TUJUAN PERCOBAAN
Menjelaskaan kosnep dan peranan gaya
C. ALAT DAN BAHAN
1. karet
2. penggaris
3. beben 20 gr
4. statif
D. LANDASAN TEORI
Gaya pegas adalah gaya yang ditimbulkan karena pegas, gaya pegas timbulkarena ada sifat
elastis. Sifat elastis pada benda apabila di ubah bentuknya kemudian di lepas benda tersebut
akan kembali kebentuk semula.
E PROSEDUR PERCOBAAN
1. Ambil seutas karet gelang gantungkan salah satu ujungnya pada statif
2. Gantungkan pada beban ujung karet
3. Tariklah beban kebawah, kemudian lepaskan, amatilah apa yaang terjadi!
F HASIL PENGAMATAN
NO MASSA BEBAN (GR) PANJANG KARET GELANG (CM)
1 30 15
2 40 18,5
3 45 20,6
4 47 22
5 49 24

G. PEMBAHASAN
Dari hasil pengamatan gaya yang terjadi adalah gaya bebas, karena karet gelang tersebut
kembali kebentuk semula (karet gelaang merupakan benda yang elaastis).bila suatu benda di
kenai sebuah gaya dan kemudian gaya tersebut dihilangkan, maka benda akan kembali
kebentuk semula , berarti benda itu adalah benda elastis. Namun pada umumnya benda bila
di kenai gaya tidak dapat dikembalikan ke bentuk semula walaupun gaya yang bekerja
sudah hilang. Benda seperti ini disebut benda plastis. Jadi benda elastis yang kembali
terbentuk semula mempunyai gaya pegas, sedangkan benda plastis tidak mempunyai gaya
pegas.
H KESIIMPULAN
Berdasarkan percobaan semakin besar gaya pertambahan panjangnya. Hal ini di pengaruhi
besarnya massa benda yang mempengaruhi gaya tarik benda.
I PERTANYAAN DAN JAWABAN
1. Apa yang menyebabkan benda yang di gantung pada karet gelang kebawah kembali
lagi ke atas!
Jawab:
Karena pengaruh dari berat benda plastik dari karet.
J DAFTAR PUSTAKA
Maman Rumanta, dkk PRAKTIKUM IPA DI SD PENERBIT UNIVERSITAS TERBUKA
J KESULITAN YANG DIALAMI
Kesulitan yang saya alami dalam kegiatan praktikum ini adalah kesulita dalam menemukan
bahan atau praktik. Sehingga butuh waktu yang lama dalam pengerjaannya.
FOTO PRAKTIKUM
GAYA PEGAS
Tahap Awal / Pembukaan
Persiapan dalam penelitian Gaya Pegas

Deskripsi foto/ video


Proses Kegiatan
Tahap proses dalam melakukan kegiatan
penelitian Gaya Pegas

Deskripsi f oto/video

Tahap Akhir
Membuat laporan mengenai Gaya Pegas

Deskrip si foto/video

A JUDUL PERCOBAAN PRAKTIKUM


e. GAYA BERAT
B TUJUAN PERCOBAAN
Agar dapat mengetahui beban berat dan dapat mengukur massa beban (gr) dan panjang
karet gelang (cm)
C ALAT DAN BAHAN
 Karet gelang
 Penggaris
 Beban berbagai ukuran
 Statif
D PROSEDUR PERCOBAAN
 Ambillah seutas karet gelang, gantungkan salah satu ujungnya pada statif
 Ukur panjang karet gelang mula-mula
 Gantungkan pula sebuah beban pada ujung karet yang satu lagi
 Ukur panjang karet gelang sekarang.
 Ulangi pengukur panjang karet gelang setiap penggantian beban yang lebih besar( 5
macam beban)
 Tuliskan hasil pengukuran anda pada tabel 4,3
E LANDASAN TEORI
Gaya berat adalah gaya gravitasi yang bekerja pada suatu benda bermasa.Berat benda
sangat dipengaruhi oleh kuat medan grafitasi di mana benda itu berada.
F HASIL PENGAMATAN

NO MASSA BEBAN (GR) PANJANG KARET GELANG (CM)


1 50 12,5
2 100 17
3 150 20,5
4 200 25,5
5 250 34

G KESIMPULAN
Dari pengamatan diatas semakin berat berat beban yang diberikan maka gelang karet
semakin panjang
A JUDUL PRAKTIKUM
f. PERPADUAN GAYA
B ALAT DAN BAHAN
 Kereta
 Neraca pegas
C PROSEDUR PERCOBAAN
a. Ambilah senuah balok yan cukup ringan dan 2 buah neraca yang sama
b. Hubungkan kedua ujung balok masing – masing dengan necarac
c. Catat besar gayapada masing – masing gaya pegas
D LANDASAN TEORI
Macam – macam gaya yang terdapat pada suatu percobaan, bilamana suatu benda
mealakukan gaya pada benda lain benda kedua melakukan gaya yang sama ,tetapi
berlawanan arah.
E HASIL PENGAMATAN

NO Penunjukkaan besar gaya oleh neraca pegas


1 Newton 2 Newton
1 0,3 1,5
2 0,5 1,0
3 0,7 0,7
4 1,0 1,0
5 1,5 1,5

F PERTANYAAN DAN JAWABAN


1) Pada kegiatan A, gaya apakah yang menyebabkan potongan kertas tertarik oleh sisir plastik
yang di gosokkan dengan rambut kering?
2) Pada kegiatan B, Mengapa benda-benda logam yang kecil dapat tertarik oleh magnet batang?
3) Pada kegiatan C, kenapa balok diatas meja hanya dapat ditarik dengan gaya tertentu?
4) Pada kegiatan D, apa yang menyebabkan benda yang yaang di gaantung pada karet gelang bila di
tarik kebawah kembali keatas?
5) Pada kegiatan E, mengapa panjang karet gelang bertambah sesuai dengan bertambahnya beban
yang digantungkan?
Jawaban :
1) Pada kegiatan A, Gaya yang menyebabkan potongan kertas tertarik oleh sisir plastik yang di
gosokkan pada rambut pada rambut kering adalah gaya listrik statis
2) Pada kegitan B, benda-benda logam yang kecil dapat ditarik oleh magnet batang karena benda-
benda tersebut terbuat dari besi atau baja, nikel dan kobalt
3) Pada kegiatan C, benda diatas meja hanya dapat di tarik dengan gaya gesek karena semakin besar/
luas benda yang bergesekan semakin besar pula gaya gesek yaang ditimbulkan berarti gerak
benda semakin terhambat
4) Pada kegiatan D, yang menyebabkan benda yang di gantung pada karet gelang bila di tarik
kebawah kembali ke atas karena adanya gaya pegas
5) Pada kegiatan E, Panjang karet gelang bertambah sesuai bertambahnya beban yang di gantungkan
karena semakin berat beban/benda maka gaya yang ditimbulkan semakin besar dengan di
tunjukkan panjang karet gelang.
F KESIMPULAN
Setiap dua benda yang bekerja memiliki 2 gaya yaitu gaya aksi dan gaya reaksi
G DAFTAR PUSTAKA
Maman Rumanta, dkk PRAKTIKUM IPA DI SD PENERBIT UNIVERSITAS
TERBUKA
L KESULITAN YANG DI ALAMI
Tidak ada karena bahan-bahannya mudah di dapat dan pengerjaannya pun tidak butuh
waktu yang sangat panjang
FOTO PRAKTIKUM
PERPADUAN GAYA

Tahap Awal / Pembukaan


Persiapan dalam penelitian Perpaduan gaya

Deskripsi foto/ video


Proses Kegiatan
Tahap proses dalam melakukan kegiatan
Perpaduan gaya

Deskripsi f oto/video

Tahap Akhir
Membuat laporan mengenai Perpaduan gaya

Deskrip si foto/video

A JUDUL PRATIKUM
a. GERAK LURUS BERATURAN (GLB)
B TUJUAN PERCOBAAN
Mengeahui gerak lurus beraturan
C LANDASAN TEORI
Gerak lurus beraturan adalah gerak benda titik yang membuat lintaasan berbentuk garis lurus
dengan sifat bahwa jarak yang di tempuh tiap satu satuan waktu tetap baik besar maupun arah.pada
gerak lurus beraturan,rata rata sama dengan sessaat yang tetap baik besar maupun arah dengan
perkataan lain : kecepatan rata rata pada gerak lurus beraturan tak tergantun ada interval(jangka)
waktu yang dipilih.percepatan pada gerak lurus beraturan adalah,sebab tetap ,berarti pada gerak lurus
beraturan tidak ada percepatan

D. ALAT DAN BAHAN


a) Katrol gantung tunggal
b) Stopwatch
c) Penggaris
d) Beban gantung 100 gr(2 buah)
e) Statif dan klem
f) Benang kasur
g) Plastisin
h) Beban tambahan
E. PROSDER PERCOBAAN
 Rakitla alat dan bahan seperti tampak pada gambar 4.8
 Usahakan agar beban tambahan m tertingal di ring pembatas bila turun dan naik
 Tandai ketinggian beban tammbahan(m) mula-mula sama tinggi dengan titik A
 Ukur panjang BC.
 Biarkan sistem bergerak turun dan naik.catat waktu yang di perlu kan untuk bergerak dari B ke C
 Ulangi percobaan sampai 5 kali dengan jarak BC yang berbeda (tinggi A tetap,B tetap C berubah)
 Catat datanya di bawah ini.
F HASIL PENGAMATAN

NO. JARAK BC s(M) WAKTU t (SEK)


1 0,22 0,70
2 0,20 0,60
3 0,18 0,50
4 0,16 0,40
5 0,14 0,30

G PEMBAHASAN
Dengan beban yang sama beratnya,semangkin dekat jaraknya,semangkin cepat pula waktu yang di
perlukan.
H KESIMPULAN
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa garis lurus dengan
kecepatan tetap. Dengan beban yang sama beratnya, makin dekat jaraknya makin cepat pula waktu
yang diperlukan
A JUDUL PERCOBAAN .
b GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB)
B TUJUAN PERCOBAAN
Untuk mengetahui Gerak lurus berubah beraturan (GLBB)
C ALAT DAN BAHAN
 Katrol gantung tunggal
 Stop watch
 Penggaris
 Beban gantung 100 gr (2 buah)
 Statif dan klaim
 Benang kasur
 Plastisin
 Beban tambahan
D PROSEDUR PERCOBAAN

1. Menyusun alat.

2. Tentukan dan ukur jarak Ab dan BC (usahakan AB > BC)

3. Biarkan sistem bergerak (M1 dan m) turun dan M2 naik, usahakan agar beban tambahan m
tertinggal di ring pembatas B

4. Ukur waktu yang dibutuhkan (M1 + m) dari A ke B (tAB) dan M1 untuk bergerak dari B ke C
(tBC)

5. Lakukan percobaan sampai 5 x dengan jarak AB (titik A tetap, C tetap, B berubah) dan catat
datanya pada tabel.

E PEMBAHASAN

Benda yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan kecepatan awal akan berubah
kecepatannya karena ada percepatan.

F HASIL PENGAMATAN

NO Beban(gr) SAB (cm) tAB(SEK) SBC(cm) tBC(sek)


1 100 25 1,60 60 2,54
2 100 30 1,67 55 2,12
3 100 35 1,97 50 1,98
4 100 40 1,84 45 1,79
5 100 45 1,95 40 1,12

G JAWABAN DARI PERTANYAAN


1) Buatlah grafik hubungan antara jarak (s) sebagai fungsi waktu (t) berdasarkan data percobaan
GLB (S sumbu vertikal dan t sumbu Horizontal)
2) Hitunglah berdasarkan grafik di atas
3) Buatlah kesimpulannya

4) Buatlah grafik hubungan antara jarak AB(SAB) Sebagai fungsi waktu (tAB) Pada percobaan GLBB

5) Hitunglah percepatan benda berdasarkan grafik di atas


6) Buatlah kesimpulannya
7) Jelaskan perbedaan grafik itu dengan grafik pada percobaan GLB (S fungsi t)
Jawaban:
1) Grafik hubungan antara (S) Sebagai fungsi waktu (t) berdasarkan data percobaan GLB (S
sumbu vertikal dan sumbu horizontal)

2) V=S/T

3) Kesimpulan : gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa
garis lurus dengan kecepatan tetap atau konstan dengan beban yang sama beratnya, semakin
dekat jaraknya, semakin cepat pula waktu yang diperlukan.
4) Grafik hubungan antara jarak AB (SAB) sebagai fungsi waktu t (AB) pada percobaan GLBB.
5) Perhitungan percepatan benda berdasarkan grafik GLBB

6) Kesimpulan : gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak lurus pada arah mendatar
dengan kecepatan yang berubah setiap saat, ini dikarenakan adanya percepatan yang tetap.
Dengan kata lain benda yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan
kecepatan awal akan berubah kecepatannya karena ada percepatan (a=t) atau perlambatan (a=
-).
Jadi, ciri GLBB adalah dari waktu ke waktu kecepatan benda berubah, semakin lama semakin
cepat/lambat. Sehingga gerakan benda dari waktu ke waktu mengalami
percepatan/perlambatan. Untuk nilai percepatan positif (+) maka dikatakan dengan gerakan
mengalami percepatan.
7) Perbedaan grafik GLB dengan Grafik GLBB
Grafik GLB berupa garis lurus, karena kecepatan suatu benda yang bergerak lurus adalah
tetap bila dalam selang waktu jarak tempuh dan arahnya sama. Sedangkan grafik GLBB
berupa garis lurus tetapi berubah-ubah, dikarenakan mengalami percepatan yang
tetap/konstan.

H DAFTAR PUSTAKA
Maman Rumanta, dkk PRAKTIKUM IPA DI SD PENERBIT UNIVERSITAS TERBUKA
I KESULITAN YANG DIALAMI
Kesulitan yang saya alami dalam kegiatan praktikum ini adalah kesulita dalam menemukan
bahan atau praktik. Sehingga butuh waktu yang lama dalam pengerjaannya.
FOTO PRAKTIKUM
Gerak lurus berubah beraturan
Deskripsi foto/ video

Tahap Awal / Pembukaan


Persiapan dalam penelitian Gerak lurus berubah
beraturan

Proses Kegiatan
Tahap proses dalam melakukan kegiatan
peneltian Gerak lurus berubah beraturan

Deskripsi f oto/video

Tahap Akhir
Membuat laporan mengenai Gerak lurus berubah
beraturan

Deskrip si foto/video

A JUDUL PRAKTIKUM : PESAWAT SEDERHANA

PERCOBAAN 1 : KATROL

B TUJUAN PERCOBAAN

a. Menjelaskan manfaat dari katrol


b. Menentukan keuntungan mekanik (KM) pada katrol
C ALAT DAN BAHAN
a. Katrol tetap
b. Katrol gerak
c. Neraca pegas 0-500 gram
d. Beban 200 gram , 100 gram, 50 gram, 20 gram, ( masing-masing du buah)
e. Benang secukupnya atau senar plastik
f. Statif atau penggantung katrol
D PROSEDUR PERCOBAAN
a. Lakukanlah kalibrasi untuk beban yang akan di gunakan (200 gr, 100 gr, 50 gr, dan 20
gr) dengan menggunakan neraca pegas seperti gambar 4.13 periksa apakah skala pada
pegas menunjukkan keterbacaan Yang sama dengan nilai beban yang tertera. Masukkan
data kalibrasi anda tabel 4.7 pada lembar pengamatan di akhir modul ini.
b. Susunlah alat dan bahan seperti gambaar 4.14 setelah beban A tergantung, catatlah skala
yang terdapat pada pegas
c. Kemudian lakukan langkah (b) dengan mengganti beban pada A secara berurutan dari 100
gr sampai dengan 400 gr
d. Selanjutnya lakukan kegiatan praktikum menggunakan katrol bergerak dan katrol tetap
sperti dalam gambar 4.15
e. Catatlah skala pegas pada B untuk setiap beban yang di gantungkan pada katrol bergerak
A.
f. Lakukan kegiatan pada langkah (d) dan (e) dengan menggunakan beban A dari 100 gram
sampai 400 gram
E HASIL PENGAMATAN

NO BEBAN DATA HASIL KALIBRASI

1 20 GRAM 0,25 N

2 50 GRAM 0,36 N

3 100 GRAM 1,26 N

4 150 GRAM 1,89 N

5 200 GRAM 2,52 N

Skala pada pegas: 0-8 N


Perbandingan dengan massa A berdasarkan dengan data hasil pengamatan dapat dibandingkan
antara beban dengan hasil kalibrasi yaitu 100 : 1

E PEMBAHASAN
Dilakukan kalibrasi untuk beban 20 gram, 50 gram, 100 gram, 150 gram, dan 200 gram dengan
menggunakan neraca pegas skala 0,8 N. Hasil kalibrasi seperti pada data hasil pengamatan kemudian pada
beban A diganti secara berurutan mulai dari 100 gram hingga 400 gram, lalu dicatat perubahan skala pegas
pada B untuk setiap beban yang digantungkan pada katrol bergerak di A secara bergantian sesuai urutan
beban.
F KESIMPULAN

Semakin jauh jarak beban dengan katrol semakin kecil gaya yang diperlukan.

G PERTANYAAN DAN JAWABAN

Jika saat kalibrasi beban 100 gram, skala pegas menunjukkan 20 skala kecil, maka satu skala kecil sama
dengan massa beban . . . gram
Jawab : 100 gram = 20 skala kecil
1 skala kecil = 100 : 20
1 skala kecil =5 gram
Jadi satu skala kecil sama dengan massa beban seberat 5 gram

2. Dari langkah kedua (2), keuntungan mekanik dari pengguna katrol tetap adalah. . . .
Jawab : Keuntangan mekanik yang didapat dari katrol tetap adalah dalam menarik
Beban keatas menggunakan katrol tetap lebih mudah dan lebih ringan
dibandingkan jika menarik beban secara langsung.

3. Pada langkah keempat (4), keuntungan mekanik dari penggunaan katrol bergerak adalah. . . .
Jawab : Keuntungan mekanik dari penggunaan katrol bergerak adalah kuasa yang
diperlukan pada katrol bergerak untuk mengangkat beban lebih kecil dari pada
kuasa yang diperlukan pada katrol tetap.
4. Mana yang lebih mengntungkan penggunaan katrol tetap atau katrol bergerak? Berikan alasan Anda
dengan singkat dan jelas mengapa hal ini terjadi?
Jawab : Yang lebih menguntungkan adalah kartol tetap karena katrol ini dapat selalu
berubah-ubah posisinya.

H DAFTAR PUSTAKA

MAMAN RUMANTA DKK, PRAKTIKUM IPA DI SD PENERBIT UNIVERSITAS


TERBUKA

1 KESULITAN YANG DI ALAMI

Kesulitan yang di alami selama praktek ini adalah bahan- bahan yang sulit di dapat..

FOTO PRAKTIKUM

KATROL

Deskripsi f oto/video

Tahap Awal / Pembukaan


Persiapan dalam penelitian Katrol

Proses Kegiatan
Tahap proses dalam melakukan kegiatan
penelitian Katrol

Deskripsi foto/video
Tahap Akhir
Membuat laporan mengenai penelitian Katrol

Deskripsi foto/video

A LAPORAN PRAKTIKUM IPA

b TUAS

B TUJUAN PENELITIAN

Setelah melakukan kegiatan dalam percobaan ini diharapkan anda dapat:

1) Menjelaskan manfaat dari tuas

2) Menentukan keuntungan mekanik (KM) pada tuas

C LANDASAN TEORI

Tuas adalah sebuah batang yang dapat diputar di sekitar titik tumpu. Jika ujung tuas yang satu diungkit ke
bawah, maka ujung yang lain akan memberikan dorongan ke atas.Tuas berfungsi sebagai alat pembesar
gaya sehingga keuntungan menggunakan tuas adalah gaya yang dihasilkan lebih besar daripada gaya yang
dikeluarkan. Besarnya gaya yang dihasilkan bergantung pada panjang lengan gaya dan panjang lengan
beban. Makin besar perbandingannya, makin besar pula gaya ungkit yang dihasilkan menggunakan tuas.

D ALAT DAN BAHAN

1) Penggaris ukuran panjang 30 – 100 cm


2) Statif atau penyangga untuk menggantung penggaris
3) Benang secukupnya
4) Beban antara 10 gram sampai dengan 200 gram masing masing satu buah.
5) Klip kertas sebagai pengganti beban.
E PROSEDUR PERCOBAAN
Susunlah penggaris dan statif atau penyangga seperti gambar berikut
Gantungkan penggaris dengan lengan-lengan yang panjang, sehingga dalam keadaan seimbang. Dalam hal
ini anggaplah titik nol (0) berada ditengah-tengah penggaris ( misal, jika panjang penggaris 30 cm, maka
titik tumbu nol pada angka 15)

1) Gantungkan beban 100 gram pada lengan kiri (A) dan 20 gram pada lengan (B). atur kedudukan
penggaris supaya tetap dalam keadaan seimbang.

2) Catatlah jarak OR dan OE pada tabel 4.8 di Lembar pengamatan diakhir modul ini.

3) Ulangi langkah (1) dan (2) untuk melengkapi tabel 4.8 tersebut.

F HASIL PENGAMATAN

Tabel 4.8 Tuas

NO Jarak OR Jarak OR Jarak OE Beban Kuasa

1 20 GRAM 7 CM 14 CM 10 GRAM

2 50 GRAM 6 CM 14,5 CM 20 GRAM

3 100 GRAM 7 CM 25,5 CM 20 GRAM

G PEMBAHASAN

Kami menyetel alat seperti tuas agar dalam keadaan setimbang. Mula-mula kami menggantungkan beban
seberat 100 gram pada lengan A (sebelah kiri) dan pada lengan B seberat 20 gram. Kemudian digeser-geser
posisinya agar dalam keadaan setimbang, lalu kami mengukur jarak OR (antara lengan beban kanan / B
ketitik O / titik tumpu). Jarak OE (antara lengan beban kanan / B ketitik O / titik tumpu). Kegiatan ini
diulangi hingga 3 kali seperti terlihat pada tabel diatas (Tabel 4.8.)

H KESIMPULAN

Jika massa A lebih besar dari pada massa di B maka panjang OR dan OE tidak akan seimbang.

I PERTANYAAN DAN JAWABAN

1) Jika massa di A lebih besar dari massa di B, maka panjang OR dibandingkan OE akan … (berikan
alasan anda dengan singkat dan jelas mengapa hal ini terjadi) ?
Akan lebih pendek OR dikarenakan beban yang digantung lebih berat.

2) Berdasarkan hasil percobaan yang anda lakukan, maka:


Beban x Lengan beban = 10 x 20 = 200 gram
3) Sebutkan 2 contoh persawat sederhana yang menggunakan asas tuas!
- Golongan 1 : jungkit-jungkit, gunting, palu, linggis, pencabut paku
- Golongan 2 : alat pemecah buah / biji, saat kita mendorong gerobak pasir.
- Golongan 3 : saat kita menggunakan sekop
J KESULITAN YANG DI ALAMI
Kesulitan yang saya alami pada saat kegiatan praktik adalah bahan dan alat sulit di dapatkan
Dan bahan-bahannya sangat jauh dari kampung saya, apalagi sekarang musim hujaan banyak terdapat jalan
becek, dan air tergenang jadi sangat payah di lalui jalan hendak mendptkan bahan dan alat praktik ini.
K DAFTAR PUSTAKA
MAMAN RUMANTA DKK, PRAKTIKUM IPA DI SD PENERBIT UNIVERSITAS TERBUKA

FOTO PRAKTIKUM

TUAS

Tahap Awal / Pembukaan


Persiapan dalam penelitian TUAS

Deskripsi f oto/video

Proses Kegiatan
Tahap proses dalam melakukan
kegiatan penelitian TUAS

Deskripsi foto/video

Tahap Akhir
Membuat laporan mengenai
penelitian TUAS

Deskripsi foto/video
A JUDUL PERCOBAAN : TITIK LEBUR ES

B TUJUAN PERCOBAAN

a) Menguji bahwa titik lebur es adlah 0C


b) Mengji bahwa titik didih air adlah 100C
C ALAT DAN BAHAN
1) Es batu 1 kg : 2-3 buah
2) Thermometer : 2 buah
3) Bejana kaca : 2 buah
4) Pengaduk/sendok kecil : 2 buah
5) Bunsen/lampu spritus : 2 buah
6) Kasa : 2 buah
7) Tripot : 2 buah
8) Static : 2 buah
C LANDASAN TEORI
Titik didih adalah suhu dimana suatu zat mendidih, sedangkan titik lebur adalah suhu dimana zat padat
melebur. Pada zat cair seperti air dan alkohol mempunyai titik didih yang berbeda, titik didih air 100 C
sedangkan alkohol 78 C, sedangakan tembaga mendidih di suhu 1.187 C. Titik didih suatu zat dapat
naik dengan cara menaikan tekanan dan menambahkan ketidak murnian pada zat tersebut, begitu pula
sebaliknya.
D PROSEDUR PERCOBAAN
Perhatikan rangkaian gambar dan petunjuk kegiatan di bawah ini:
1. Isilah bejana kaca dengan bongkahan es yang telah dihancurkan.
2. Panaskan bejana dengan nyala api kecil dan aduklah pelan-pelan secara terus menerus sampai
mencapai suhu 100C.
3. Perhatikan perubahan bongkahan es dalam bejana dan perhatikan juga perubahan suhu yang tertera
pada termometer.
4. Catat setiap ada perubahan suhu dan perubahan wujud pada kertas kerja.
E PEMBAHASAN

Bejana kaca diisi dengan bongkahan es yang telah dihancurkan kemudian bejana tersebut
dipanaskan dengan api yang bersumber dari Bunsen. Kemudian diamati setiap perubahan suhu pada
bongkahan es yang terdapat pada bejana kaca tersebut tiap 2 menit sekali. Kemudian pengamatan tertuang
pada Tabel 5.1.
1. Suhu es sebelum dipanaskan adalah -7C
2. Tabel 5.1 Perubahan suhu es

Tabel 5.1
Data kenaikan suhu es
NO 2 MENIT KE KENAIKAN SUHU PADA KETERANGAN
SUHU TERMOMETER
1 1 0C 0C ES MENCAIR DARI BENDA
PADAT KE CAIR
2 2 33C 40C SUHU MULAI NAIK,
PROSES PENCAIRAN
PERLAHAN MEMANAS
3 3 43C 83C SUHU AIR MENINGKAT
MENGHASILKAN
GELEMBUNG AIR
4 4 14C 97C SUARA AIR MENDIDIH
MULAI MUNCUL
5 5 3C 100C TITIK DIDIH AIR
MENCAPAI BATAS
MAKSIMUM

G KESIMPULAN

Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :


1. Titik lebur es pada suhu 0 C
2. Titik didih air maksimum 100 C, namun terkadang sebelum suhu mencapai 100 C sudah bisa
mendidih. Hal tersebut terjadi karena pengaruh suhu udara lingkungan sekitar. Apabila cuaca panas semakin
tinggi maka titik didik akan lebih cepat atau lebih cepat mendidih.

F JAWABAN PERTANYAAN

1. Memang benar perubahan wujud es menjadi cair disebabkan karena pemanasan. Hal ini terjadi es
menyerap panas maka suhunya naik hingga terjadi proses peleburan dari padat ke cair dengan kata lain jika
suhu semakin naik, es akan semakin cetap mencair.
2. Pada saat termomether menunjukan skala 0 C pemanasan masih berlangsung, maka yang terjadi adalah
peristiwa dimana es mulai mengalami perubahan atau peleburan dari bentuk es menjadi cair.
3. Bongkahan es dan air suhunya tetap 0 C walau terjadi pemanasan terus menerus. Hal ini terjadi karena
masih ada bongkahan es yang belum mencair.
5. Suhu air dapat berubah mencapai suhu 100 oC terjadi pada 2 menit ke -11 atau 8 menit setelah
pemanasan.
G DAFTAR PUSTAKA

MAMAN RUMANTA DKK PRAKTIKUM IPA DI SD UNIVERSITAS TERBUKA

H KESULITAN YANG DI ALAMI

Kesulitan yang saya alami pada saat kegiatan praktik adalah bahan dan alat sulit di dapatkan
Dan bahan-bahannya sangat jauh dari kampung saya, apalagi sekarang musim hujaan banyak terdapat jalan
becek, dan air tergenang jadi sangat payah di lalui jalan hendak mendptkan bahan dan alat praktik ini.
FOTO PRAKTIKUM
PERUBAHAN WUJUD ZAT
TITIK LEBUR ES
Tahap Awal / Pembukaan
Persiapan dalam penelitian Perubahan wujud zat
titik lebur es

Deskripsi f oto/video

Proses Kegiatan
Tahap proses dalam melakukan kegiatan
penelitian perubahan wujud zat titik lebur es

Deskripsi foto/video

Tahap Akhir
Membuat laporan mengenai penelitian
Perubahan wujud zat titik lebur es

Deskripsi foto/video

PERCOBAAN 2: PERUBAHAN WUJUD PADAT MENJADI GAS DAN SEBALIKNYA

A TUJUAN PERCOBAAN

1) Menguji bahwa benda padat dapat langsung menjadi gas


2) Menguji bahwa benda gas dapat langsung menjadi cair
B ALAT DAN BAHAN
1) Yodium kristal : secukupnya
2) Kapur barus : secukupnya
3) Parafin : secukupnya
4) Tabung reaksi : 3 buah
5) Penjepit tabung : 3 buah
6) Bunsen/lampu spritus : 3 buah

C LANDASAN TEORI
Benda (zat) wujud padat bisa langsung berubah menjadi gas pada suhu kamar tanpa mengalami
wujud cair terlebih dahulu. Sebaliknya gas (uap) dapat langsung didinginkan menjadi padat tanpa
mengalami wujudcair terlebih dahulu

D PROSEDUR PERCOBAAN
Rangakailah alat dan bahan yang telajh disediakan sperti tampak pada gambar di bawah ini:
1. Masukkan beberpa butir salah satu Kristal ke dalam sebuah tabung reaksi.
2. Panasi tabung reaksi tersebut dengan Bunsen atau lampu spiritus.
3. Amati apa yang terjadi dengan kristal yang ada di dasar tabung.
4. Perhatikan gambar di bawah ini:

E HASIL PENGAMATAN

NO KRISTAL MENCAIR DULU YA/TIDAK LANGSUNG KETERANGAN


MENGUAP YA ATAU
TIDAK
1 YODIUM TIDAK TIDAK MENGUAP-
MENCAIR

2 KAPUR BARUS YA TIDAK MENCAIR-


MENGUAP
3 NAFTALIN TIDAK YA MENCAIR -
MENGUAP

4 PARAFIN TIDAK YA MENGKRISTAL


MENGUAP

F PEMBAHASAN
Bahan – bahan berupa kristal seperti yodium, kapur barus, paraffin di masukkan kedalam tabung reaksi
yang berbeda – beda. Lalu masing – masing tabung reaksi dipanaskan diatas Bunsen. Tabel menunjukkan
bahwa Yodium tidak mencair dulu, kapur barus mencair dulu kemudian menguap dan paraffin jika
dipanasi menguap

G KESIMPULAN
1) Yodiom ,kapur barus dan parafin termasuk benda padat
2) Yodiom bila di panasi akan mengkristal lalu menguap
3) Kapur barus bila di panasi dulu akan mencair dulu baru kemudian menguap.
4) Parafin jika di panasi akan mengkristal timbul bau menyengat lalu menguap
5) Benda dapat langsng berubah menjadi gas pada suhu kamar tanpa melaui proses mencair dulu.

H JAWABAN PERTANYAAN
1) Jika uap atau gas tersebut di dinginkan maka akan membeku
2) Salju yang ada di atmosfer wujudnya tetap salju (kumpulan gas atau awan yang mengcapai titik
jenuh dan mengkristal . bila turun ke bumi maka akan berupa butiran –butiran es / bunga salju )

I DAFTAR PUSTAKA
MAMAN RUMANTA DKK PRAKTIKUM IPA DI SD UNIVERSITAS TERBUKA

J KESULITAN YANG DI ALAMI

Kesulitan yang saya alami pada saat kegiatan praktik adalah bahan dan alat sulit di dapatkan
Dan bahan-bahannya sangat jauh dari kampung saya, apalagi sekarang musim hujaan banyak
terdapat jalan becek, dan air tergenang jadi sangat payah di lalui jalan hendak mendptkan bahan
dan alat praktik ini.
FOTO PRAKTIKUM
PERUBAHAN WUJUD
PADAT MENJADI GAS SEBALIKNYA

Tahap Awal / Pembukaan


Persiapan dalam penelitian Perubahan wujud
padat menjadi gas sebaliknya

Deskripsi f oto/video
Proses Kegiatan
Tahap proses dalam melakukan kegiatan
penelitian perubahan wujud padat menjadi gas
dan sebaliknya

Deskripsi foto/video

Tahap Akhir
Membuat laporan mengenai penelitian
Perubahan wujud padat menjadi gas dan
sebaliknya

JUDUL PERCOBAAN 3 PERUBAHAN WUJUD CAIR MENJADI GAS


A TUJUAN PERCOBAAN
1) Menguji perubahan zat cair menjadi wujud gas
2) Menguji perubahan zat gas menjadi wujud cair

B ALAT DAN BAHAN


1) Tabung reaksi : 2 buah
2) Gabus penutup : 2 buah
3) Pipa plastik kecil(1/2 inci) : 1 buah
4) Termometer :1 buah
5) Bunsen/lampu spiritus :1 buah
6) Bejana :1buah
7) Ketel uap :1 buah
8) Tripot :1 buah
C LANDASAN TEORI
Benda cair akan menjadi gas bila di panaskan sampai mencapai lebih dari titik didih.
Sebaliknya, gas akan menjadi cair apabila didinginkan. Untuk memahami perubahan wujud cair
Menjadi gas dan sebaliknya dapat dilakukan percobaan penguapan dan pendinginan.

D PROSEDUR PECOBAAN
1) Ambil air secukupnya ke dalam ketel uap atau teko, kemudian tutup rapat dengan gabus yang
telah di lengkapi pipi plastik dan termometer.
2) Hubungkan pipa plastik dengan tabung reaksi sebagai penampung uap air
3) Masukkan tabung reaksi ke dalam bejana yang tlah diisi dengan air dingin.
4) Panasi air dalam ketel sampai mendidih.
5) Amati pergerakan uap air melalui pipa yang mengalir ke tabung reaksi.
6) Perhatikan gambar rangkaian di bawah ini.

E HASIL PENGAMATAN
Setelah air dipanaskan beberapa menit kemudian Nampak uap air yang dapat dilihat dalam selang. Uap
tersebut semakin memenuhi selang sampai ke ujung yang lainnya (mengalir).
F PEMBAHASAN
Air yang dididihkan lama kelamaan mendidih dan uap airnya mengalir melalui selang/pipa kecil. Terdapat
kenaikan suhu air sebelum munculnya uap air yang mengalir. Uap air yang mengalir tersebut berubah
menjadi air kembali setelah dingin. Ini dapat dilihat pada tabung yang dibawah.
G KESIMPULAN
Benda cair yang dipanaskan akan berubah menjadi gas sampai lebih dari titik didih dan benda akan
berubah menjadi cair jika didinginkan.

H JAWABAN PERTANYAAN
1. Pada suhu lebih kurang 40 ketel mulai mengeluarkan uap air.
2. Uap / gas yang mengalir melalui pipa dan masuk ke tabung reaksi berubah menjadi air karena terjadi
perubahan suhu. Suhu diketel lebih panas dibanding suhu pipa plastik (terjadi proses pengembunan).
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest
I DAFTAR PUSTSKA

MAMAN RUMANTA DKK PRAKTIKUM IPA DI SD UNIVERSITAS TERBUKA

J KESULITAN YANG DI ALAMI

Kesulitan yang saya alami pada saat kegiatan praktik adalah bahan dan alat sulit di dapatkan
Dan bahan-bahannya sangat jauh dari kampung saya, apalagi sekarang musim hujaan banyak terdapat jalan
becek, dan air tergenang jadi sangat payah di lalui jalan hendak mendptkan bahan dan alat praktik ini.
FOTO PRAKTIKUM
PERUBAHAN WUJUD CAIR
MENJADI GAS

Tahap Awal / Pembukaan


Persiapan dalam penelitian Perubahan wujud
Cair menjadi gas

Desk ripsi f oto/video


Deskripsi foto/video

Proses Kegiatan
Tahap proses dalam melakukan kegiatan
penelitian perubahan wujud Cair menjadi gas

Tahap Akhir
Membuat laporan mengenai penelitian
Perubahan wujud Cair menjadi gas

Deskripsi foto/video

JUDUL PRAKTIKUM: PERPINDAHAN DAN PERTUKARAN PANAS PADA SUATU ZAT

A KEGIATAN PRAKTIKUM : KONDUKSI

B TUJUAN PERCOBAAN

1) Membuktikan bahwa kalor/ panas dapat berpindah melalui cara konduksi


2) Mengetahui beberapa bahan sebagai konduktor panas yang baik
C ALAT DAN BAHAN
1) Tripot : 1 buah
2) Bunsen/lampuspritus : 1 buah
3) Cakram konduksi : 1 buah
4) Lilin warna : secukupnya
D LANDASAN TEORI
Sepotong besi dipanaskan pada salah satu ujungnya, dan ujung yang lainnya kita pegang. Tidak
lama kemudian tangan akan merasakan panas. Hal ini disebabkan kalor atau panas dari api berpindh dari
ujung besi yang dipanasi ke ujung besi yang dipegang. Pada perpindahan kalor ini tidak ada bagian besi
yang ikut berpindah.
E PROSEDUR PERCOBAAN

1) Ambil empat bagian lilin/malam dan letakkan masing-masing di ujung logam pada cakram
konduksi
2) Letakkan cakram konduksi di atas tripot
3) Panasi cakram konduksi tepat diantara sambungan keempat logam
4) Perhatikan susunan alat dan bahan pada gambar 5.9

F HASIL PENGAMATAN

LILIN LILIN LILIN LILIN

NO JENIS BAHAN MENCAIR MENCAIR MENCAIR MENCAIR

PERTAMA KEDUA KETIGA KE EMPAT

1 BESI 

2 TEMBAGA 

3 KUNINGAN 

4 ALUMINIUM 

G PEMBAHASAN
Kawat alumunium, besi, dan tembaga menerima jumlah kalor yang sama dari api lilin tetapi daya hantar
kalor ketiganya berbeda. Pemanasan pada ujung zat menyebabkan partikel-partikel pada ujung itu
bergetar lebih cepat dan suhunya naik, atau energi kinetiknya bertambah. Partike-partikel yang energi
kinetiknya lebih besar ini memberikan sebagian energi kinetic kepada partikel tetangganya melalui
tumbukan sehingga partikel-partikel ini memiliki energi kinetic lebih besar. Demikian pemberian energi
kinetik ke tetangganya terus sampai mencapai ujung yang dingin (tidak dipanasi). Proses perpindahan
kalor seperti ini berlangsung lambat karena untuk memindahkan lebih banyak kalor dibutuhkan beda
suhu yang tinggi di antara kedua ujung. Dalam logam, kalor dipindahkan melalui elektron- elektron
bebas yang terdapat dalam struktur atom logam. Di tempat yang dipanaskan, energi elektron-elektron
bertambah besar. Oleh karena elektron bebas mudah berpindah, pertambahan energi ini dengan cepat
dapat diberikan ke elektron-elektron lain yang letaknya berjauhan melalui tumbukan. Dengan cara ini
kalor berpindah lebih cepat. Semua kawat yang dipakai dalam praktikum ini memindahkan kalor dengan
cara ini. Tembaga dapat melelehkan lilin pertama kali kemudian disusul oleh alumunium, kuningan dan
besi. Hal ini sesuai dengan nilai konduktivitas logam, dimana logam yang mempunyai nilai
konduktivitas yang lebih tinggi dapat berperan sebagai konduktor yang baik. Dari percobaan tersbut
dapat diurutkan bahwa tembaga merupakan konduktor yang terbaik kemudian alumunium-kuningan dan
besi.
H KESIMPULAN
1) . Kawat alumunium, besi, dan tembaga menerima jumlah kalor yang sama dari api lilin tetapi
daya hantar kalor ketiganya berbeda.
2) Berdasarkan percobaan ini maka kawat tembaga, besi, dan alumunium merupakan konduktor
karena dapat dengan mudah menghantarkan kalor.
3) Konduktor terbaik dari logam yang diuji cobakan adalah tembaga, dan konduktor yang buruk
adalah bes

I PERTANYAAN DAN JAWABAN


1) Sebutkan diantara keempat bahan konduktor tersebut yang paling baik menghantar panas? Beri
alasan dengan singkat dan jelas!
Jawab: yang paling baik menghantarkan panas adalah tembaga, sebab tembaga yang paling cepat
melelehkan lilin tersebut, dan sifat tembaga yang mudah terurai bila dipanaskan.
2) Mana yang paling baik sebagai konduktor antara tembaga dan kayu? beri alasan dengan singkat
dan jelas!
Jawab yang paling baik sebagai konduktor adalah tembaga, sebab tembaga lebih cepat terurai bila
dipanaskan sehingga lebih cepat pula menghantarkan panas, sedangkan kayu sangat lambat
terurainya dan lebih bersifat isolator daripada konduktor.
3) Mengapa logam-logam tersebut diatas dapat menghantar panas? Beri penjelasan yang
singkat,padat dan jelas!
Jawab: Logam-logam dalam percobaan ini dapat menghantarkan panas karena sifatnya yang
mudah terurai bila terkena panas dan menyerap panas yang mengenainya, sehingga logam lebih
mudah menghantarkan kalor/panas.

I DAFTAR PUSTAKA

MAMAN RUMANTA DKK PRAKTIKUM IPA DI SD UNIVERSITAS TERBUKA

J KESULITAN YANG DI ALAMI

Kesulitan yang saya alami pada saat kegiatan praktik adalah bahan dan alat sulit di dapatkan
Dan bahan-bahannya sangat jauh dari kampung saya, apalagi sekarang musim hujaan banyak terdapat jalan
becek, dan air tergenang jadi sangat payah di lalui jalan hendak mendptkan bahan dan alat praktik ini.
FOTO PRAKTIKUM
KONDUKSI
Tahap Awal / Pembukaan Desk ripsi f oto/vi deo
Persiapan dalam penelitian Konduksi

Proses Kegiatan
Tahap proses dalam melakukan kegiatan
penelitian Konduksi

Deskripsi foto/video

Tahap Akhir
Membuat laporan mengenai penelitian Konduksi

Deskripsi foto/video

A JUDUL PRAKTIKUM PERCOBAAN 2. KONVEKSI


B TUJUAN PERCOBAAN
1) Menguji bahwa udara dapaat mengalir panas
2) Menguji peristiwa aliran panas dalam zat cair

C ALAT DAN BAHAN


1) Kotak konveksi : 1 buah
2) Lilin : 2 buah
3) Kertas karton : 2 lembar
D LANDASAN TEORI
Kalor atau panas dapat berpindah melalui suatu zat yang disertai perpindahan partikel zat tersebut.
Perpindahan kalor atau panas yang demikian ini dinamakan konveksi. Konveksi ini terjadi karena
pemanasan yang mengakibatkan perbedaan massa jenis antara bagian zat yang panas dan bagian
zat yang dingin.

E PROSEDUR PERCOBAAN
1) Siapkan sebuah kotak karton persegi panjang dengan ukuran panjang 20 cm lebar 6 cm, tinggi
15 cm
2) Buatlah cerobong dari karton dengaan diameter 3 cm 2 buah
3) Usahakanlah salah satu sisi kotak dibuat dari kaca atau plastik tebal
4) Perhatikan bentuk konduksi di bawah ini
5) Buatlah asap dari kertas atau kayu yang di bakar kemudian di matikan sehingga keluar asap
6) Dekatkan asap tersebut paada lubang tabung 1

F HASIL PENGAMATAN DAAN PEMBAHASAN

1) Saat lilin belum dinyalakan yang terjadi adalah asap masuk ke kotak konveksi tetapi tidak mengalir
ke cerobomg 2, bahkan memgalir balik keluar lewat cerobong 1.
2) Saat lilin dinyalakan maka asap keluar mengalir melalui cerobong 2. Hal ini terjadi karena nyala
lilin menyebbkan suhu didalam kotak konveksi panas sehingga tekanan udara meningkat yang
mendorong asap mengalir melalui cerobong 2.

G KESIMPULAN
Konveksi adalah perpindahan panas tanpa melalui zat perantara namun hanya karena perbedaan
massa jenis antara zat yang panas dan zat yang dingin yang diikuti perpindahan molekul/partikel zat
tersebut.

H JAWABAN PERTANYAAN
1) Pada cerobong pabrik dan cerobong tungku, terjadi peristiwa konveksi karena proses pembakaran
yang terjadi didalam ruangan menyebabkan udara bertekanan tinggi sehingga mendorong asap
keluar melalui cerobong. Hal ini prosesnya sama seperti percobaan yang yang telah dilakukan
yakni ketika asap dimasukkan melalui cerobong 1, kemudian suhu dalam kotak konveksi menjadi
panas karena nyala lilin sehingga udaranya bertekanan tinggi, maka akan mendorong /mengalirkan
asap keluar melalui cerobong 2.
2) Fungsi lilin dalam kotak konveksi adalah sebagai sumber kalor/panas yang berguna untuk
meningkatkan suhu udara sehingga udara nenjadi bertekanan tinggi yang mampu mendorong keluar
udara yang bertekanan rendah.

I DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA MAMAN RUMANTA DKK PRAKTIKUM IPA DI SD UNIVERSITAS
TERBUKA
J KESULITAN YANG DI ALAMI

Kesulitan yang saya alami pada saat kegiatan praktik adalah bahan dan alat sulit di dapatkan
Dan bahan-bahannya sangat jauh dari kampung saya, apalagi sekarang musim hujaan banyak terdapat jalan
becek, dan air tergenang jadi sangat payah di lalui jalan hendak mendptkan bahan dan alat praktik ini.

FOTO PRAKTIKUM
KONVEKSI

Tahap Awal / Pembukaan


Persiapan dalam penelitian Konveksi

Desk ripsi f oto/vi deo


Proses Kegiatan
Tahap proses dalam melakukan kegiatan
penelitian Konveksi

Deskripsi fo to/video

Tahap Akhir
Membuat laporan mengenai penelitian Konveksi

Deskripsi foto/video

A PERCOBAAN 3 : KONVEKSI DALAM AIR


B TUJUAN PERCOBAAN
Membuktikan bahwa konveksi dapat terjadi di dalam zat cair (air)

C ALAT DAN BAHAN


1) Bejana kaca : 1 buah
2) Serbuk sari : secukupnya
3) Tripot : 1 buah
4) Busen/lampu : 1 buah
5) Kasa : 1 buah
D LANDASAN TEORI
Konveksi adalah proses dimana panas dipindahkan oleh gerak massa molekul-molekul dari suatu
tempat ke tempat lain. Konveksi melibatkan gerak molekul-molekul pada jarak yang besar. Konveksi
merupakan mekanisme utama perpindahan panas dalam fluida di sekitar kita. Konveksi dapat terjadi
secara alami atau paksa. Dalam konveksi alami gaya apung suatu fluida yang dipanaskan mengarahkan
gerakannya. Bilamana fluida (gas atau cair) dipanaskan, bagian itu mengembang dan mempunyai massa
jenis lebih rendah dibandingkan sekelilingnya sehingga bergerak naik. Dalam konveksi paksa, pompa atau
peniup mengarahkan fluida yang dipanaskan ke tujuannya. Laju Q/t dimana benda memindahkan fluida ke
sekitarnya kira-kira sebanding dengan luas penampang A benda yang bersentuhan dengan fluida dan
perbedaan temperature ΔT antara keduanya. dengan h adalah koefisien konveksi yang tergantung pada
bentuk dan arah benda. Peristiwa konveksi dapat ditunjukkan juga pada kegiatan arus konveksi dalam air.
Pemanasan air dalam bejana yang telah dicampur dengan serbuk gergaji akan menunjukkan bagaimana
pergerakan konveksi dalam air terjadi.

E PROSEDUR PERCOBAAN
1. Isilah bejana dengan air sampai hampir penuh.
2. Campurkan sedikit serbuk gergaji ke dalam bejana air dan aduklah sampai merata
3. Panaskan bejana dan selanjutnya amati serbuk gergaji yang ada dalam air.
4. Perhatikan gambar di bawah ini!

F HASIL PENGAMATAN
SEBELUM PANAS MULAI PANAS

Sebelum dipanaskan serbuk gergaji ada yang Pada suhu 400C serbuk gergaji tersebut mulai
di dasar gelas ada pula yang berada di atas bergerak berputar-putar, yang tadinya diatas
gelas turun ke bawah yang tadinya di bawah naik
ke atas. Pada suhu 800C pergerakan serbuk
gergaji semakin cepat.

G PEMBAHASAN
Bejana kaca diisi air sampai hamper penuh, kemudian dicampur dangan sedikit serbuk gergaji, diaduk
sampai merata. Bejana dipanaskan dan diamati pergerakan serbuk gergajinya:
1. Saat bejana belum panas serbuk gergaji yang ada di dasar ada pula yang berada dipermukaan air.
2. Saat bejana mulai memanas hingga air didalamnya mendidih, serbuk-serbuk gergaji tersebut
bergerak berputar-putar mengitari aliran air, yang semula berada diatas berputar kebawah, begitupun
sebaliknya secara acak.
3. Massa jenis air yang berada di bawah setelah dipanaskan menjadi lebih kecil dibandingkan dengan
massa jenis air yang ada di atas sehingga moleku-molekul air yang tadinya di bawah (dekat dengan api)
akan naik ke atas, ini dapat dilihat dari pergerakan serbuk gergajinya.

H KESIMPULAN
Dari percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa pada air yang mendidih terjadi peristiwa konveksi yaitu
perpindahan panas karena perbedaan massa jenis antara bagian zat air yang panas dengan bagian zat air
yang dingin. Hal ini diperlihatkan oleh serbuk gergaji yang bergerak naik dari bawah ke atas begitupun
sebaliknya mengikuti aliran air secara acak.

I JAWABAN PERTANYAAN
1. Tak lama setelah bejana dipanasi dan air menjadi panas maka serbuk-serbuk gergaji didalamnya akan
bergerak naik turun mengikuti aliran air yaitu dari bawah ke atas berputar terus.
2. Serbuk gergaji bergerak karena pengaruh perubahan suhu dan massa jenis. Suhu air yang semakin
naik membuat partikel air bergerak dari situ serbuk gergaji ikut bergerak bersama bergeraknya partikel air.
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest

A. KESULITAN YANG DIALAMI


Dalam praktikum konveksi dalam air saya tidak mengalami kendala saat identifikasi

B. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Foto awal kegiatan mengamati konveksi dalam
air

Tahap Awal / Pembukaan Deskripsi foto/Video


Melakukan penelitian praktikum konveksi dalam
air

Proses Kegiatan Deskripsi foto/video


Pencatatan hasil pengamatan pada konveksi
dalam air

Tahap Akhir Deskripsi Foto/video


A. JUDUL PERCOBAAN : 4. RADIASI

B. TUJUAN PERCOBAAN:
1) Membuktikan bahwa pancaran radiasi terjadi tanpa memerlukan zat perantara dengan
melakukan percobaan termoskop

C. ALAT DAN BAHAN

D. LANDASAN TEORI
Sebagaimana ringkasan teori di atas radiasi panas terjadi sama sekal tidak
memerlukan zat perantara. Radiasi dapat terjadi dalam gas maupun ruang hampa udara. Bila
radiasi datang pada suatu benda, maka benda akan meneruskan, memantulkan, atau menyerap
kalor/panas yang mengenainya.
Radiasi adalah perpindahan kalor tanpa memerlukan zat perantara. Apabila kalor
radiasi mengenai suatu benda, bend aitu dapat meneruskan, memantulkan atau menyerap
kalor yang dipancarkan. Zat yang meneruskan kalor dan zat tersebut tidak menjadi panas
disebut zat diaterman, missal udara. Zat yang menyerap kalor dan zat tersebut menjadi panas
disebut zat aterman, misalnya gelas dan air.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
Adapun prosedur percobaan praktikum ini adalah:
1) Catlah dua buah bola lampu dengan warna hitam dan putih. Namun terlebih dulu
lubangibagian bawah lampu untuk memasukkan sekat plastik.
2) Masukkan cairan berwarna ke dalam selang plastik sedemikian rupa.
3) Susunlah pada papan triplek untuk membuat sebuah termoskop.
4) Perhatikan gambar di bawah ini.

F. HASIL PENGAMATAN

Percobaan Radiasi

Setelah kedua lampu bohlam tersebut disinari atau terkena sinar matahari atau panas, cairan
berwarna mendekat kearah bolham atau lampu yang berwarna putih

Kedua lampu berwarna hitam dan putih dihubungkan dengan selang yang berisi cairan
berwarna lalu dilekatkan pada papan triplek. Setelah ltu rangkaian dipanaskan dibawah
terik matahari agar terkena pancaran /radiasi sinar matahari.
Selang dipanaskan beberapa saat teryata cairan dalm selang bergerak kearah lampu
berwarna putih. Hal ini terjadi karena lampu berwarna hitam menyerap pamas lebih banyak
dari pada lampu berwarna putih sehingga tekana udaranya meningkat dan mendorong
cairan dalam selamg bergerak kearah lampu berwarna putih

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Kemanakah pergeseran cairan biru saat termoskop berada pada terik matahari?
Mengapademikian! Beri penjelasan secara singkat!
2. Apa yang Anda ketahui bola hitam dan putih pada termoskop tersebut?
Jawaban
1. Pergeseran cairan merah saat termoskop berada pada terik matahari adalah kearah
lampu putih. Hal ini terjadi karena pada lampu hitam suhu dan tekanan udaranya
lebih tinggidari pada lampu putih
2. Bola lampu hitam berfungsi sebagai penyerap panas untuk menambah atau
meningkatkan tekanan udara, sedangkan bola lampu putih memantulkan panas
sehingga udara didalamnya tidak mengalami pemuaian. hal ini dibuat sedemikian rupa
agar dapat membuktikan bahwa radiasi menghantarkan panas atau kalor.

H. PEMBAHASAN
Setelah kedua lampu bohlam tersebut disinari atau terkena sinar matahari atau panas,
cairan berwarna mendekat kearah bohlam atau lampu yang berwarna putih. Cairan tersebut
bergerak kearah bohlam berwarna putih karena telah terjadi perpindahan panas secara radiasi.
Bohlam hitam merupakan penyerap kalor atau penas yang buruk sehingga kalor atau panas
yang datang dari sinar/cahay matahari dapat diserap dengan baik oleh bohlam berwarna
hitam, hal ini menyebabkan cairan bergerak kearah bohlam berwarna putih. Terdapat
hubungan antara tekanan, volume, dan suhu. Dapat dilihat dari rumus PxV =nRT dengan
P=tekanan, V=volume dan T=suhu.
Suhu bohlam hitam lebih besar dibandingkan suhu bohlam putih (bohlam hitam
penyerap kalor yang baik) sehingga tekanan (P) bihlam hitam lebih besar dibandingkan
dengan bohlam putih. Suhu yang tertinggi ini menyebabkan tekanan bohlam hitam yang
tinggi pula sehingga mendorong cairan berwarna kea rah bohlam yang berwarna putih.

I. KESIMPULAN
Kesimpulan dari hasil praktikum ini adalah
1. Radiasi adalah perpindahan panas dari sinar matahari ke bumi dengan melewati
gelombang hampa sehingga dapat menhantarkan kalor/panas.
2. Telah terjadi pancaran radiasi (perpindahan panas tanpa melalui perantara) pada
termoskop tersebut
3. Benda yang berwarna hitam merupakan penyerap kalor atau panas yang baik dan
bendayang berwarna putih merupakan penyerap kalor yang buruk

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M, dkk. 2022. Praktikum IPA di SD. Universitas Terbuka. Jakarta.

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Dalam praktikum radiasi saya tidak mengalami kendala saat identifikasi

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Foto awal kegiatan mengamati radiasi

Tahap Awal / Pembukaan Deskripsi foto/Video


Melakukan penelitian praktikum radiasi

Proses Kegiatan Deskripsi foto/video

Pencatatan hasil pengamatan pada radiasi

Tahap Akhir Deskripsi Foto/video


KEGIATAN PRAKTIKUM 3: PERUBAHAN PANAS PADA SUATU ZAT

A. JUDUL PERCOBAAN : 1. PERUBAHAN PANJANG (MUAI PANJANG)

B. TUJUAN PERCOBAAN:
1. Menguji pemuaian suatu logam dan perubahan pertambahan panjang logam karena
pengaruh panas.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Kawat tembaga 1mm sepanjang 50 cm
2. Kawat nikelin 1 mm sepanjang 50 cm
3. Statis 1 buah
4. Spiritus secukupnya
5. Pemberat/anak timbangan 50 gr dan 100 gr masing-masing 1 buah
6. Kapas secukupnya
7. Penggaris 1 buah.

D. LANDASAN TEORI
Pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena pengaruh perubhan suhu
atau bertambahnya ukuran suatu benda karena menerima kalor. Pemuaian terdiri dari 3 zat
yaitu pemuaian pada zat padat, pada zat cair dan pada zat gas. Pemuaian pada zat padat ada 3
jenis yaitu pemuaian panjang (untuk satu dimensi), pemuaian luas (dua dimensi) dan
pemuaian volume (untuk tiga dimensi).
Pemuaian panjang adalah bertambahnya ukuran panjang suatu benda karena
menerima kalor. Pada pemuaian panjang nilai lebar dan tebal sangat kecil dibandingkan
dengan nilai panjang benda tersebut. Sehingga lebar dan tebal dianggap tidak ada. Contoh
benda yang mengalami pemuaian panjang saja adalah kawat kecil yang panjang sekali.
Pemuaian panjang suatu benda dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu panjang awal benda,
koefisien muai panjang dan besar perubahan suhu. Koefisien muai panjang suatu benda
sendiri dipengaruhi oleh jenis benda atau jenis bahan.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Gantungkan kawat tembaga pada statis sedemikian rupa.
2. Ikatkan beban 50 gram atau 100 gram pada salah satu ujung kawat yang lain.
3. Di antara panjang kawat ikatkan kapas sebanyak tiga buah.
4. Berikan batasan pada kawat dengan dasar lantai ± 10 cm.
5. Basahi kapas dengan spiritus, kemudian bakarlah kapas tersebut.
6. Ulangi kegiatan dengan menggunakan jenis kawat yang lain.
7. Ukurlah berapa perubahan panjang dari masing-masing kawat saat dibakar/dipanasi?
8. Perhatikan gambar di bawah ini.

Catatan
Pemberian beban pada kawat jangan sampai merubah panjang. Artinya beban hanya
berfungsi sebagi pelurus Baja. Namun kalau ada karet dapat digunakan sebagai pengganti
beban dengan cara mengikatkan salah sate ujung kawat. Sehingga pada saat kawat dibakar
karet akan menarik ke bawah dan pertambahan panjang dapat diukur dari batas.

Panjang mula-mula kawat sebelum dipanasi diberi lambang/notasi dan pertambahan panjang
saat dibakar/dipanasi adalah ∆L dengan memasukkan suatu tetapan α, maka hubungan
pertambahan panjang ∆L adalah:
∆L = α L0 AT

∆T = pertambahan suhu dalam °C

F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 5.4

Pengamatan Pertambahan Panjang


No Jenis logam Pertambahan panjang Keterangan

1. Tembaga 0,3 cm
2. Nikelin 0,5 cm
3. Kawat 0,1 cm
Berdasarkan data percobaan, dapat disimpulkan bahwa makin elastis jenis logam, yang
semakin panjang pertambahannya ( pemuaiannya ) adalah nikelin.

G. PERTANYAAN -PERTANYAAN
1. Diantara logam-logam (kawat) tersebut yang mengalami pertambahan panjang
palingbesar adalah…… mengapa demikian?
2. Mana yang akan mengalami pertambahan panjang paling besar antara kawat
tembagadenga kawat nikel? Berikan penjelesan secara singkat dan jelas!
Jawaban
1. Dari logam-logam tersebut yang mengalami pertambahan panjang paling besar
adalah nikelin, karena nikelin terbuat dari bahan yang paling elastis diantaranya
tembaga dan kawat.
2. Kawat nikelin mengalami pertambahan panjang lebih besar dibanding tembaga
karena bahan nikelin lebih elastis daripada tembaga sehingga lebih cepat memuai.

H. PEMBAHASAN
Dari hasil praktikum pemuaian panjang diperoleh data bahwa tembaga, nikelin dan
kawat dapat mengalami pertambahan panjang apabila adanya pemanasan. Dimana
pertambahan panjang yang paling besar adalah nikelin yaitu 0,4 cm. Kemudian yang kedua
adalah tembaga dimana pertambahan panjangnya 0,2 cm. dan yang terakhir adalah kawat
dengan pertambahan panjang 0,1 cm. Hal ini terjadi akibat pengaruh tebal dan lebarnya suatu
benda.

I. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan pada praktikum ini adalah Llogam yang dipanaskan akan
mengalami pemuaian panjang. Hal tersebut dikarenakan adanya pengaruh panas yang ada
pada logam tersebut. Logam yang dipanaskan akan memuai

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M, dkk. 2022. Praktikum IPA di SD. Universitas Terbuka. Jakarta.

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Dalam praktikum perubahan panjang (muai panjang) saya tidak mengalami kendala saat
identifikasi
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Foto awal kegiatan mengamati


perubahan panjang (muai
panjang)

Tahap Awal / Pembukaan Deskripsi foto/Video

Melakukan penelitian praktikum


perubahan panjang (muai
panjang)

.
Proses Kegiatan Deskripsi foto/video
Pencatatan hasil pengamatan pada
perubahan panjang (muai
panjang)

Tahap Akhir Deskripsi Foto/video


A. JUDUL PERCOBAAN : 2. PEMUAIAN ZAT CAIR

B. TUJUAN PERCOBAAN:
Menguji bahwa zat cair (air) jika dipanasi akan memuai

C. ALAT DAN BAHAN


1. Botol minuman bekas 1 buah
2. Pewarna secukupnya
3. Sedotan minuman
4. Baskom aluminium/ember 1 buah
5. Plastisin/lilin malam secukupnya
6. Termometer

D. LANDASAN TEORI
Zat cair/air jika kena panas atau dipanasi maka akan memuai. Pemuaian zat cair
tersebut sering juga disebut pemuaian volume.
Pemuaian volume adalah pertambahan ukuran volume suatu benda karena menerima
kalor. Pemuaian volume terjadi benda yang mempunyai ukuran panjang, lebar dan tebal.
Contoh benda yang mempunyai pemuaian volume adalah kubus, air dan udara. Volume
merupakan bentuk lain dari panjang dalam 3 dimensi karena itu untuk menentukan koefisien
muai volume sama dengan 3 kali koefisien muai panjang. Sebagaimana yang telah dijelskan
diatas bahwa khusus gas koefisien muai volumenya sama dengan 1/273.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Campurkan pewarna (bebas) dengan air secukupnya.

2 Masukkan cairan berwarna tersebut ke dalam botol bekas (usahakan botol berwarna
putih bening) sampai penuh.
3 Tutuplah botol tersebut dengan lilin.
4 Jangan lupa pada waktu menutup botol dengan lilin sertakan sedotan minuman
(usahakan sedotan berwarna bening).
5 Selanjutnya masukkan botol tersebut ke dalaam baskom atau ember yang telah
diisidengan air panas.
F. HASIL PENGAMATAN
1. Suhu larutan merah sebelum dimasukkan ke dalam air panas adalah 27° C.
2. Suhu air panas dalam baskom adalah 87° C
3. Ketinggian air panas dalam baskom 1: 4,2 cm.
Ketinggian air yang merambat pada pipa dari lilin adalah:
1 menit pertama : 1 cm.
1 menit kedua : 2,5 cm
1 menit ketiga : 2,1 cm
1 menit keempat: 1,5 cm
1 menit kelima : 1,2 cm
4. Ketinggian maksimum air yang merambat pada pipa adalah 2,5 cm, setelah
mencapaiwaktu 1menit kedua.
5. Suhu akhir pada pipa setelah mencapai ketinggian akhir adalah 48° C.
6. Suhu akhir air dalam baskom/ember saat larutan pada pipa mencapai tinggi
maksimumadalah 61° C

G. PERTANYAAN -PERTANYAAN
1 Pada percobaan yang dilakukan ada berapa proses perpindahan kalor atau panas?
2 Apa yang terjadi pada larutan dalam pipa jika air dalam ember didinginkan?
Jawaban
1. Pada percobaan pemuaian zat cair, terjadi proses perpindahan kalor
a. Dari air di baskom ke air warna dalam botol.
b. Dari air warna di botol ke pipa ( sedotan air minum )
c. Dari air di baskom ke udara luar.

d. Dari air di baskom ke baskom tersebut.

2. Jika air di baskom/ember didinginkan, maka tidak akan terjadi pemuaian. Atau volume
airdalam pipa akan menyusut/berkurang dan akan berhenti menyusut jika suhu air
dalam ember sama dengan air dalam pipa

H. PEMBAHASAN
Dari hasil praktikum diperoleh bahwa botol yang telah diisi air berwarna merah
dengan suhu 27° C ditutup dengan plastisin dengan sedotan air minum ditengahnya.
Botol tersebut dimasukan dalam baskom yang berisi air panas (87° C). Dalam waktu 5
menit air merambat pada pipa dari plastisin dengan ketinggian berubah-ubah. Setelah 5
menit suhu air dalam baskom menurun menjadi 61° C. Hal ini disebabkan karena ada
perpindahan kalor / panas dari air dibaskom ke air dalam botol lalu ke pipa dan adanya
perpindahan kalor dari air dibaskom keluar (ke udara bebas).

I. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan pada praktikum ini adalah terjadi perpindahan kalor yaitu:
1. Dari air di baskom ke air warna dalam botol.
2. Dari air warna di botol ke pipa
3. Dari air di baskom ke udara
4. Dari air di baskom (aluminium) ke baskom tersebut.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M, dkk. 2022. Praktikum IPA di SD. Universitas Terbuka. Jakarta.

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Dalam praktikum pemuaian zat cair saya tidak mengalami kendala saat identifikasi

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Foto awal kegiatan mengamati
pemuaian zat cair

Tahap Awal / Pembukaan Deskripsi foto/Video

Melakukan penelitian praktikum


pemuaian zat cair

.
Proses Kegiatan Deskripsi foto/video
Pencatatan hasil pengamatan pada
pemuaian zat cair

Tahap Akhir Deskripsi Foto/video


A. JUDUL PERCOBAAN : 3. PEMUAIAN BENDA GAS

B. TUJUAN PERCOBAAN:
Menguji pemuaian benda gas

C. ALAT DAN BAHAN


1. Botol minuman bekas 1 buah

2. Lilin 1 buah
3. Sedotan minuman 1 buah
4. Baskom/ember
5. Lilin mainan/malam

D. LANDASAN TEORI
Jika benda cair dan padat memuai karena kalor atau panas, maka benda gas demikian
juga akan memuai jika diberi kalao atau panas.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Dengan cara yang sama pada percobaan pemuaian zat cair, rakitlah alat dan bahan
yangtelah disiapkan.
2. Perbedaan pada percobaan ini tidak perlu menggunakan larutan pewarna
yangdimasukkan ke dalam botol.
3. Siapkan air dingin (bukan air es) ke dalam ember/baskom.
4. Perhatikan gambar di bawah ini!

Percobaan 1
Percobaan 2

F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 5.5

No. Cara pertama Keterangan


1. Sebelum botol dipanaskan, apa yang terlihat dalam air masih tenang
air?
2. Setelah botol dipanaskan, apa yang terlihat dalam air tampak bergelembung
air
3. Kira-kira berapa lama setelah pemanasan timbul 7 menit 15 detik
gelembung air.

Tabel 5.6

No. Cara kedua Keterangan


1. Sebelum botol dimasukkan ke dalam air panas keadaan balon. balon kempes

2. Setelah botol dimasukkan ke dalam air panas posisi balon. balon mengembang

3. Lama pemuaian gas dalam botol diperkirakan. 4 menit


4. Suhu maksimun air saat botol dimasukkan dalam ember. suhu ± 90° C

G. PERTANYAAN -PERTANYAAN
Coba jelaskan proses terjadinya ledakan balon dan ban kendaraan lengkap dengan
keterkaitannya antara volume suhu dan tekanan!
Jawaban:
Volume dalam balon dan ban kendaraan jika mengalami pemanasan maka udara di
dalam balon dan ban kendaraan akan mengembang. Pengembangan udara didalam
balon dan ban kendaraan menekan seiring dengan pemuaian yang terjadi. Jika pemuaian
terjadi terus menerus maka balon dan ban kendaraan tidak akan mampu menahannya
akhirnya balon dan ban kendaraan akan meletus.

H. PEMBAHASAN
Dari hasil praktikum dapat buktikan bahwa pemuaian benda gas terlihat pada
gelembung-gelembung air dalam baskom/ember dan pada percobaan kedua terbukti dengan
adanya balon yang semula kempes karena adanya pemuaian benda gas balon menjadi
mengembang.

I. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan pada praktikum ini adalah benda gas akan memuai jika
dipanaskan/diberi panas (kalor)

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M, dkk. 2022. Praktikum IPA di SD. Universitas Terbuka. Jakarta.

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Dalam praktikum pemuaian benda gas saya tidak mengalami kendala saat identifikasi

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Foto awal kegiatan mengamati
pemuaian benda gas

Tahap Awal / Pembukaan Deskripsi foto/Video


Melakukan penelitian praktikum
pemuaian benda gas

.
Proses Kegiatan Deskripsi foto/video
Pencatatan hasil pengamatan pada
pemuaian benda gas

Tahap Akhir Deskripsi Foto/video


[Type text]

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM


GELOMBANG, GETARAN BUNYI DAN OPTIK

NAMA : IRVAN ARIA


NIM : 859886238

UPBJJ POKJAR LABURA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
[Type text]

LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : IRVAN ARIA


NIM/ID Lainnya : 859886238
Program Studi :
PRAKTIKUM IPA
Nama Sekolah : UT POKJAR LABURA
[Type text]

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : RAHMI NAZLIAH S.Pd,M.Pd


Nip/Id Lainnya : 0115078705
Instansi Asal : UNIVERSITA LABUHAN BATU
Nomor Hp : 081263795818
Alamat Email : Rahmi.nazliah@gmail.com
[Type text]

KEGIATAN PRAKTIKUM

A PERCOBAAN JENIS- JENIS GELOMBANG

JUDUL PERCOBAAN : JENIS-JENIS GELOMBANG

B TUJUAN PERCOBAAN

Mengamati bentuk dan jenis gelombang transversal dan gelombang longitodinal

C LANDASAN TEORI

Gelombang merupakan fenomena perambatan energi, yang dapat di kelompokkan


berdasarkan arah rambat dan medium perambatannya, berdasarkan arah rambatnya, gelombang di
bedakan menjadi gelombang longitudinal dan gelombang universal. Sedangkan medium
perambatannya gelombang di bedakan menjadi gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik.
Selain itu sifat-sifat gelombag di bedakan menjadi 5 yaitu dapat di biaskan, dapat dipantulkan, dapat
di lenturkan, dapat di padukan, dan dapat di kutubkan, sedangkan karakteristik gelombang dapat di
bedakan yaitu, priodik, terjadi karena getaran, merambat dan dapat dinyatakan dalam bentuk
persamaan.

D ALAT DAN BAHAN

a. Slinki
b. Kabel listrik, panjang 5 m, o = 0,5 cm
c. Benang kasur panjang 3 m
d. Karet gelang

E PROSEDUR PERCOBAAN
a. Ambil slinki, rentangkaan di atas lantai yang licin. Ikat salah satu ujung slinki pada
tiang yang cukup kokoh untuk menahannya atau di pegang oleh teman anda. Ujung
yang lain di pegang sendiri
b. Usiklah ujung slinki yang anda pegang itu dengan cara menggerakkan ujung slinki
dengan cepat kekiri dan ke kanan
c. Amati gelombang yang terjadi pada slinki, apa yang terjadi pada ujung slinki? Apa
yang merambat pada sinki? Apa gelombang itu?
Usik lagi ujung slinki berulang-ulang seperti langkah b. Amati arah getar (arah
usikan) dan rambat gelombang. Gelombang yang terjadi ini disebut gelombang
transversal. Bagaimanakah getar dan arah rambat gelombang tranversal itu?
d. Ikatkan karet gelang di tengah-tengah slinki, lalu usik lagi ujung slinki yang anda
pegang berulang –ulang. Amatilah karet gelang tersebut, ketika gelombang berjalan
[Type text]

ikut berpindah kah karet gelang tersebut? Adakah energi yang merambat melalui
pegas? Jikaa ada, darimanakah asalnya?
e. Lakukan percobaan dari langkah a sampai dengan d sekali lagi. Kali ini slinki diganti
kabel listrik. Samakah hasilnya dengan menggunakaan slinki. Jika ada perbedaannya,
sebutkan!
f. Ambil slinki, rentangkan diatas lantai yang licin ikat salah satu ujung, pada tiang yang
cukup kokoh atau di pegang dengan anda, ujung yang lain di pegang sendiri.
Usikkanlah ujung slinki yang anda pegang berulang –ulang dengan cara
menggerakkan ujung slinki, dengan cepat kebelakang laain, kedepan seperti
gambar.amatilah arah getar (arah usikan) dan arah lambat gelombang-gelombang
yang terjadi disebut gelombang longitudinal. Bagaimanakah arah getar dan arah
rambat gelombang longitudinal tersebut?
g. Apa perbedaan antara gelombang trasversal dan gelombang longitudinal?

F HASIL PENGAMATAN

SLINKI TANPA KARET


[Type text]

SLINKI DENGAN KARET

SLINKI DIGANTI TABEL

Hsil pengamtan menunjukkan. Pada saat slinki di usik dengan cara menggerak-gerakkan
ujung slinki, terlihat adanya suatu rambatan atau gelombang

G PEMBAHASAN

1. Slinki di rentangkan di atas lantai yang licin, salah satu ujungnya di pegang sendiri dan ujung
yang lain di pegang teman. Lalu slinki di usik ujungnya dengan cara menggerakkan ujung
slinki dengan cepat kekiri lalu kekanan sehingga terjadi rambatan pada slinki yang
membentuk gelombang
Gelombang adalah gerakan merambat pada suatu benda yang di beri energi
2. Percobaan dilakukan beberapa kali sampai dapat di amati dan dilihat arah usikan dan rambat
gelombangnya. Ternyata arah usikan tegak lurus dengan arah rambatannya. Hal demikian
disebut gelombang transversal. Yakni gelombang yang arah getarannya tegak lurus pada arah
rambatan gelombangnya
3. Percobaan kedua di beri karet gelang slinki lalu ujung slinki yang di pegang di usik secara
berulang –ulang, ternyata karet gelang tersebut ikut berpindah bersama gelombang, dan juga
karet gelang berpindah karena adanya energi yang merambat melalui slinki. Energi ini berasal
dari usikan slinki (pada saat ujung slinki di gerakkan)
[Type text]

4. Percobaan ketiga, slinki di ganti dengan kabel listrik. Langkahnya sama yaitu di beri usikan di
ujung kabel, sedang ujung yang lain di ikatkan pada tiang atau di pegang salah seorang teman.
Ternyata hasilnya berbeda dengan slinki. Bedanya pada kabel listrik tidak muncul gelombang.
Pada saat di beri gelang pada bagian tengah kabel ternyata, karet gelang tidak berubah atau
berpindah, berarti tidak ada energi pada kabel listrik tersebut.
5. Pada percobaan ini di amati arah usikan se arah dengan arah rambatnya. Maka gelombang ini
di namakan gelombang longitudinal
6. Perbedaan antra gelombang transversal dengan gelombang longitudinal adalah pada arah
rambatannya yaitu bila transversal tegak lurus sedangkan longitudinal se arah rambatannya

H KESIMPULAN
1. Gelombang tranversal adalah gelombang yang arah getarannya tegak lurus dengan arah
rambatannya
2. Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarannya searah dengan arah
rambatannya
3. Perbedaan antara gelombang transversal dan gelombang longitudinal terletak pada arah
rambatannya yaitu bila transversal tegak lurus sedangkan longitudinal searah rambatannya

2 PERCOBAAN SIFAT PEMANTULAN GELOMBANG

A TUJUAN PERCOBAAN
Untuk mengamati sifat pemantulan gelombaang

B ALAT DAN BAHAN


a) Slinki
b) Benang kasur
c) Kerikil

C LANDASAN TEORI
Jika gelombang melalui suatu hambatan/rintangan misalnya benda padat, maka gelombang tersebut
akan di pantulkan . pemantulan gelombang pada ujung tetap akan mengalami perubahan bentk/fase.
Akan tetapi pemantulan gelombang pada ujung bebas tidak mengubah bentuk/fase.
[Type text]

D PROSEDUR PERCOBAAN
1. Lakukan percobaan tersebut di kolam, di bak air atau bejana yang berisi air jatuhkannkerikil
di atas permukaan air yang ada di dalam bak cucian. Kemudian mengamati gelombang yang
terjadi di permukaan air. Bagaimana bentuk gelombangnya, kemudian memperhatikan sisi
bak yang di kenai gelombang. Dan menentukan apakah ada gelombang yaang dipantulkan?
2. Rentangkan slinki sejauh 1,5 m. Ikat ujung slinki pada tiang di mana ujung tidak boleh
bergeser
3. Ujung slinki lainnya anda pegang, getarkan satu kali sehingga membentuk setengah panjang
gelombang.
4. Ujung slinki yang terikat atau di pegang oleh teman anda skarang ikaat dengan benang yang
panjangnya lebih kurang 1,5 m. Ikatkan ujung benang yang jauhnya 1,5 m dari ujung slinki
ketiang yang kokoh atau di pegang saja oleh teman anda ujung slinki ini sekarang dapat
bergerak bebas oleh karena itu kita sebut slinki ujung bebas.
5. Getarkan ujung slinki yang anda pegaang satu kali sehingga membentuk setengah panjang
gelombang seperti percobaan 2 langkah 2. Amati perambatan setengah panjang gelombang
ini. Dengan ujung bebas ini, bagaimana fase gelombang pantul di baandingkan dengan
gelombang asalnya?

E HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

SLINKI DI GERAKKAN SATU ARAH BATU SETELAH DI MASUKKAN KE AIR

Pada saat krikil di jatuhkan keatas air yang berada di dalam bak gelombang yang di hasilkan mirip
gelombang transveral di mana arah gelombang tegak lurus dengan arah rambatannya. Dan di bagian
pinggir/ sisi bak yang di kenai gelombang gelombang di pantulkan kembali.
Pada slinki yang salah satu ujungnya di ikat kuaat pada tiang dan di getaarkaan ujung lainnya
dengaan tangan sampai membentuk ½ gelombang, ternyata gelombang dapat di pantulkan dan fase
gelombang berlawanan arah dengan gelombanng asalnya. Sementara pada slinki yang salah satu
[Type text]

ujungnya di ikat dengan longgar/ tali panjangnya 150 cm. Sehingga slinki dapat bergerak bebas
ternyata fase gelombang pantul dan gelombang asalnya adalah sama.

F KESIMPULAN
1. Gelombang yang terjadi di air daapat di pantulkan di kembali
2. Ujung sinki yang terikat kuat, gelombang datang dan gelombang pantulnya fase gelombang
berlawanan arah
3. Ujung slinki yang terikat bebas, gelombang datang sama dengan gelombang pantulnya

3 PERCOBAAN GELOMBANG STASIONER


A TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengamati gelombang stasioner
2. Menjelaskan pengertian gelombang stasioner
3. Menjelaskan hal-hal yang menimbulkan gelombang stasioner
4. Menjelaskan pengaruh tegangan terhadap panjang gelombang

B ALAT DAN BAHAN


1. Catu daya
2. Pewaktu ketik atau bel listrik
3. Benang kasur, panjang 1,5 m
4. Beban gantung 75 gram, 100 gram, 125 gram

C LANDASAN TEORI

Gelombang stasioner yaitu perpaduan ataupun super posisi dari dua gelombang yang identik tetapi
berlawanan arah. Sebagai contoh gelombang tali yang diikat di salah satu ujungnya, lalu ujung yang
lain kita ayunkan naik turun.
Besar amplitudo gelombang stasioner akan berubah-ubah di antara nilai maksimum dan nilai
minimumnya. Titik yang amplitudonya maksimum disebut juga perut dan titik dengan amplitudo
minimum disebut simpul. Gelombang stasioner ada dua jenis yaitu gelombang stasioner pada ujung
tetap dan stasioner ujung bebas.

D PROSEDUR PERCOBAAN

1. Rangakai alat dan bahan dimodul

2. Hidupkan catu gaya, geser pewaktu ketik kearah control meja perlahan-lahan sampai timbul
gelombal stasioner pada tali.
[Type text]

3. Ukur panjang gelombang pada tali tersebut.

4. Matikan catu daya, Ganti atau tambahkan beban hingga menjadi 100 gram. Hitung
tenganangan tali (T) dengan beban 100 gr tersebut.

5. Hidupkan catu gaya, geser-geser perwaktu sehingga timbul kembali gelombang stasioner
pada tali itu.

6. Matikan catu daya, ganti atau tambahakan beban (T) sehingga menjadi 125 gram, htung
tegangan tali dengan beban 125 gram.

7. Hidupkan catu daya, geser-geser perwaktu ketik hinga timbul kembali gelombang stasioner
pada tali itu

8. Bandingakn pajang gelombang stasioner,bandingakan hubungan pajang gelombang dengan


tangan tali.

E HASIL PENGAMATAN
Pada srangkaian diujicobakan / dinyalakan maka akan terjadi gelombang pada tali yaitu tali bergetar
naik Pada saat rangkaian diujicobakan / dinyalakan maka akan terjadi gelombang pada tali yaitu tali
bergetar naik turun.

F JAWABAN PERTANYAAN

1. Batu yang dilemparkan ke kolam menyebabkan terjadinya gelombang dipermukaan air.


Gelombang ini merupakan gelombang transversal,karena arah getarannya tegak lurus
terhadap arah rambatannya.

2. Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik,maka cahaya merambatkan partikel-partikel


yang bermuatan positif dan negatif dengan frekuensi gelombang pendek dan gelombangnya
bergerak lurus kesemua arah.

3. Hal itu dilakukan untuk menjaga elastisitas tali yang bisa menimbulkan gelombang dengan
daya tertentu.

4. Jika panjang gelombang berbeda, maka frekuansinya tetap atau sama.

G DAFTAR PUSTAKA
MAMAN RUMANTA DKK, PRAKTIKUM IPA DI SD PENERBIT UNIVERSITAS TERBUKA

H KESULITAN YANG DI ALAMI


Kesulitan yang di alami selama melaksanakan melakukan praktik yaitu bahan-bahan sangat sulit di
dapat dan memerlukan waktu yang sangat banyak untuk dapat melakukan kegiatan praktek ini
[Type text]

FOTO PRAKTIKUM

PERCOBAAN JENIS DAN BENTUK GELOMBANG

Tahap Awal / Pembukaan


Persiapan dalam peneitian mengenai Percobaan
jenis dan bentuk gelombang

Des kripsi foto/ video


Proses Kegiatan
Tahap proses dalam melakukan kegiatan
penelitian mengenai percobaan jenis dan bentuk
gelombang

Deskripsi f oto/video

Tahap Akhir
Membuat laporan mengenai percobaan jenis dan
bentuk gelombang

Deskri psi foto/video

C KEGIATAN PRAKTIKUM
1 Percobaan getaran benda oleh pegas
A TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengukur periode dan frekuensi getaran
2. Menyelidiki pengaruh massa terhadaap frekuensi

B ALAT FAN BAHAN


1. Pegas
2. Benda 3 buah lebih kurang 100 gram, 200 gram, 300 gram
3. Statis
4. Klem penjepit
5. Stopwatch
[Type text]

C PROSEDUR PERCOBAAN
1. Mengukur getaran benda oleh pegas.
a. Gantungkan pegas pada statis. Gantungkan benda 100 gram di ujung bawah pegas tersebut.
b. Tarik benda ke bawah sejauh lebih kurang 5 cm, lalu lepaskan. Ukur waktu pegas tersebut
bergetar selama 20 getaran dengan menggunakan stopwatch. Catat hasil pengamatan di lembar kerja.
Ulangi pengukuran sampai 5 kali. Carilah nilai rata-rata untuk periode dan frekuensi.
2. Menyelidiki pengaruh massa terhadap frekuensi
a. Lakukan percobaan seperti nomor 1, dengan benda 150 gram. Lakukan sebanyak 5 kali, catat
hasilnya pada lembar kerja. Ulangi percobaan dengan benda 200 gram, 250 gram, 300 gram.
b. Bandingkan nilai dari percobaan dengan massa 100 gram sampai dengan 300 gram.
Berpengaruhkah massa benda terhadap frekuensi, jelaskan! Bergantung apa sajakah frekuensi
tersebut?

D HASIL PENGAMATAN
Kegiatan Praktikum 2 : Getaran dan Bunyi
1. Percobaan getaran benda pada pegas
Hasil pengamatan mengukur getaran benda pada pegas
Tabel 6.1
Percobaan Waktu 20 getaran Periode (sekon) Frekwensi
ke (sekon) (hertz)
1 12,88 0,644 1,56
2 12,96 0,648 1,55
3 13,03 0,651 1,54
4 13,08 0,654 1,53
5 13,17 0,658 1,52
T = 0,65 sekon
F = 1,54 HZ

Hasil pengamatan pengaruh massa terhadap frekwensi


Tabel 6.2
Massa benda Percobaan ke Waktu 20 getaran Periode Frekwensi Hertz
(gram) (sekon) (sekon) (hertz)
150 1 14,55 0,73 1,37 1,37
2 14,65 0,73 1,37 1,37
3 14,68 0,74 1,37 1,37
4 14,67 0,73 1,37 1,37
5 14,63 0,73 1,37 1,37
200 1 12,86 0,64 1,55 1,55
3 12,40 0,62 1,61 1,61
2 12,73 0,64 1,55 1,55
4 12,89 0,64 1,55 1,55
5 13,08 0,65 1,52 1,52
250 1 12,25 0,61 1,64 1,64
3 12,04 0,60 1,67 1,67
2 11,94 0,60 1,67 1,67
4 11,10 0,56 1,79 1,79
5 10,87 0,54 1,85 1,85
300 1 10,68 0,53 1,89 1,89
3 10,06 0,56 1,79 1,79
2 9,58 0,48 2,09 2,09
4 9,38 0,46 2,17 2,17
5 8,17 0,40 2,50 2,50
[Type text]

E PEMBAHASAN
Getaran benda pada pegas dengan massa benda yang sama,dan waktui getaran yang sama pula yaitu
20 kali serta periodenya juga sama meskipun terdapat selisih waktu yang sangat kecil namun
dianggap sama.Sedangkan getaran benda pada pegas pada massa benda yang berbeda,maka akan
menghasilkan waktu dan frekwensi yang berbeda pula.

F Kesimpulan:
Getaran benda pada pegas,periode dan frekwensinya dipengaruhi oleh massa benda.

2 PERCOBAAN GETARAN BEBAN PADA AYUNAN (BANDUL SEDERHANA)


A TUJUAN PERCOBAAN
Menghitung besarnya priode dan frekuensi pada bandul sederhana

B ALAT DAN BAHAN


1. Bandul besi
2. Tiang gantungan
3. Benang
4. Stopwatch

C PROSEDUR PERCOBAAN
1. Gantungkan bandul dengan seutas benang pada tiang yang tingginya kira-kira 1,5
m,seperti gambar 6.15 berikut.
2. Tarikklah beban dari kekdudukan seimbang (0) dengan tangan kiri , sehingga
menyimpan kira-kira 10 (titik A).
3. Siapkan stopwatch di tangan kanan , jalankan stopwatch bersamaan dengan
melpaskan beban dari titik A. Amati apa yang terjadi.
4. Berilah hitungan 1 pada saat beban kembali ke A untuk partama kalinya , hitungan 2
untuk yang kedua kalinya , demikian seterusnya .pda hitungan ke -10 matikan
stopwatch dan catat hasilnya
5. Isikan hasil pengamatan anda pada tebel 6.3 di lembar kerja ,dengan mengganti beban
dari 20 gram sampai dengan 100 gram .
6. Perhatikan tebel 6.3 apakah periode dan frekuensi bandul di pengaruih beban.
7. Lakukan seperti percobaan nomor 1-4 dengan mengganti panjang tali yang berbeda-
beda , massa tetap , yaitu 60 gram .catatlah hasil pengamatan anda di tebel
pengamatan 6.4 .
[Type text]

8. Perhatikan tabel 6.4 apakah priode dan frekuinsi bandul di pengaruih panjang tali .
catatlah hasi pengamatan anda di tabel 6.4
9. Dari tebel 6.4 buatlah grafik T terhadap l 1 Linearkah? Sebutkan hubungan antara
periode (TT) dengan panjang tali (l 1)

D HASIL PENGAMATAN
Tabel 6.3
Panjang tali(f) = 100 cm (tetap)
Beban (gr) 10 T (s) T periode (s) f frekuensi (Hz)
20 20,71 10 : 2,07 207,1 : 0,48
30 20,16 10 : 2,02 201,6 : 0,50
40 19,57 10 : 1,96 195,7 : 0,51
50 19,03 10 : 1,90 190,3 : 0,53
60 19,49 10 : 1,95 194,9 : 0,51
70 20,58 10 : 2,06 205,8 : 0,49
80 20,69 10 : 2,07 206,9 : 0,48
90 21,46 10 : 2,15 214,6 : 0,47
100 20,79 10 : 2,08 207,9 : 0,48

Tabel 6.4
Massa beban (m) = 60 gram (tetap)
Beban tali (l) (cm) 10 T (s) T periode (s) T2
100 19,61 10 : 1,96 384,5 : 0,51
90 18,18 10 : 1,82 330,5 : 0,55
80 17,76 10 : 1,78 315,4 : 0,56
70 16,17 10 : 1,62 261,5 : 0,62
60 15,19 10 : 1,52 230,7 : 0,66
50 14,10 10 : 1,41 198,8 : 0,71
40 12,45 10 : 1,25 155,0 : 0,80
30 10,17 10 : 1,02 103,4 : 0,98
20 7,98 10 : 0,78 63,7 : 1,28

Massa benda = 60 gram

E PEMBAHASAN
Beban / bandul digantungkan pada seutas benang di tiang setinggi +1,5 m.kemudian benda ditarik
dari kedudukan setimbang (0) dengan tangan kiri dan sudut penyimpangan 100 (titik A) selanjutnya
dilepas dan dihitung kembalinya ke titik A selama 10 hitungan dan dicatat waktunya. Percobaan ini
dilakukan berulang-ulang dengan mengganti beban.
Pada percobaan kedua menggunakan beban yang sama yaitu 60 gr dengan mengubah panjang tali
dari 20 cm sampai 60 cm.
[Type text]

F KESIMPULAN
1. Periode dan frekuensi bandul dipengaruhi oleh beban. Periode dan frekuensi bandul di
pengaruhi oleh panjang tali

3 PERCOBAAN BENDA BERGETAR SEBAGAI SUMBER BUNYI


A TUJUAN PERCOBAAN
1. Menjelaskan penyebab timbulnya bunyi
2. Menjelaskan cara perambatan bunyi

B ALAT DAN BAHAN


1. Balon karet
2. Karet gelang (1buah)
3. Kaleng bekas/kaleng susu (1 buah)
4. Serbuk besi
5. Mistar plastik 30 cm (1 buah)

C PROSEDUR PERCOBAAN
1. Letakkan mistar plastik dii atas meja , dengan salah sat tepinya menonjol 15 cm .getarkan
ujungnya dengan cara menarik ke atas, kemudian dilepas . apakah bagian mistar yang
bergetar mengelarkan bunyi .
2. Ulangi langkah1 tersebut dengan panjang mistar 10 cm, amatilah apakah getaran mistar
menimbulkan bunyi? Lakukan untuk panjang mistar yang menonjol 5 cm,20 cm dan 25 cm .
manakah yang lebih cepat getaranya? Berdasarkan percobaan tersebut apakah benda yang
begetar dapat menimbulkan bunyi?

D HASIL PENGAMATAN
o. Panjang mistar yang Menimbulkan bunyi Keterangan
menonjol (cm) Ya Tidak
1. 25 √ Bunyi terdengar keras
2. 20 √ Bunyi agak keras
3. 15 √ Bunyi lemah
4. 10 √ Bunyi sangat lemah
5. 5 √ Hampir tak terdengar
[Type text]

E PEMBAHASAN
Mistar plastik yang diletakan diatas meja dan salah satu tepinya ditonjolkan melebihi bibir meja,
kemudian ujung mistar digetarkan dandilakukan sebanyak 5 kali dengan panjang tonjolan yang
berbeda. Mistar yang lebih pendek (tonjolannya) lebih cepat getarannya, sedangkan yang lebih
panjang lebih lambat sehingga mempengaruhi bunyi yang dihasilkan.

F KESIMPULAN
1. Getaran dapat menimbulkan bunyi
2. Bunyi merambat melalui udara

4 PERCOBAAN RESONANSI BUNYI


a. RESONANSI AYUNAN BANDUL
A TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengamati resonansi pada ayunan bandul
2. Menjelaskan syarat terjadinya resonansi
3. Mengukur panjang kolom udara tabung resonansi
4. Menghitung cepat rambat bunyi di udara

B ALAT DAN BAHAN


1. Tali (benang kasur atau sejenisnya)
2. Batang kayu/batang bambu/ batang logam lentur dan lemah dengan panjang lebih kurang 5
cm
3. Beban 3 buah masing-masing 300 gram
4. Termometer
5. Bejana berisi air/ ember
6. Tabung kaca setinggi bejana atau pipa atau lampu neon bekas
7. Garputala atau sendok
8. Mistar
C PROSEDUR PERCOBAAN
1. Rangkaikan alat-alat seperti gambar di modul panjang bandul A dibuat sama panjang
dengan bandul B (±30 CM) bandul C dibuat lebih panjang dari pada bandul A
2. Getarkan bandul A dengan cara menarik bandul A ke samping sejauh 5 cm tegak lurus
batang D seperti pada gambar di modul 6.17 berikut. Setelah di tarik ke samping kemudian
lepaskan, biarkan bandul berayun-ayun
3. Amati bandul B dan bandul C dalam waktu yang agak lama. Apakaah bandul tersebut
beresonaansi?
[Type text]

4. Getarkan lagi bandul A tersebut. Amati kecepatan getaran bandul yang beresonansi dan
bandul yang anda getarkan (bandul A) mangkin lama gerak bandul A, Makin cepat atau
makin lambatkah? Bandingkan kecepatan getaran kedua bandul tersebut
5. Berdasarkan hasil pengamatan pada langkah d di depan, bagaimanakah hubungan energi
getar bandul A dengan bandul yang beresonansi tersebut?
D HASIL PENGAMATAN
Tabel 6.6
Pengamatan Resonansi Ayunan Bandul
No. Bandul A Bandul B Bandul C
1. Digerakan sebentar Beresonansi cepat Beresonansi lambat
2. Digerakan agak lama Resonansi makin lambat Resonansi makin
lambat

E PEMBAHASAN
Kami merangkai alat seperti pada gambar 6.17. Panjang bandul A dan B adalah 30 cm. Bandul C +
40 cm. Bandul A digerakan dengan cara menarik ke samping sejauh 5 cm tegak lurus dengan mistar,
lalu dilepaskan. Maka bandul B dan C berayun (beresonansi).
Bandul A digerakan lagi dengan mengamati yang lebih lama, ternyata makin lama bandul A
berayun, makin lama pula resonansi pada bandul B dan C dan makin lambat, melambat pula
resonansinya.

F KESIMPULAN
1.Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda oleh pengaruh getaran benda yang lain.
2.Syarat terjadinya resonansi adalah jika bunyi tersebut terdengar keras dibandingkan dengan bunyi
asalnya

4 PERCOBAAN RESONANSI BUNYI


b percobaan resonanssi bunyi pada kolom udara

A TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengamati resonansi pada ayunan bandul
2. Menjelaskan syarat terjadinya resonansi
3. Mengukur panjang kolom udara tabung resonansi
4. Menghitung cepat rambat bunyi di udara
[Type text]

B ALAT DAN BAHAN


1. Tali (benang kasur atau sejenisnya)
2. Batang kayu/batang bambu/ batang logam lentur dan lemah dengan panjang lebih kurang 5
cm
3. Beban 3 buah masing-masing 300 gram
4. Termometer
5. Bejana berisi air/ ember
6. Tabung kaca setinggi bejana atau pipa atau lampu neon bekas
7. Garputala atau sendok
8. Mistar

C HASIL PENGAMATAN
Tabel 6.7
Pengamatan resonansi bunyi pada kolom udara
Resonansi K2 Panjang kolom udara (l) Suhu (T) Keterangan
1(satu) 3m 280 C Celupan gelas ke-1
2(dua) 5m 280 C Celupan gelas ke-2

D PEMBAHASAN

Kami celupkan tabung kaca kedalam bejana berisi air hingga hampir tengelam. Lalu digetarkan
sebuah garputala diatas tabung kaca perlahan-lahan tabung kaca ditarik sambil didengarkan,
ternyata ada dengungan.Kegiatan ini diulangi beberapa kali lagi.

Cepat rambat udara V = 331

V = 331
= 331
= 331 x 0,320256
V = 106,604

Panjang kolom udara pada resonansi f adalah – x = ¼ λ


Panjang kolom udara pada resonansi II adalah
l2 + x = ¾ λ
l2 – l3 = ¾ - ¼ = ½ λ
λ = 2 (l2-l1)
λ= 2 (5-3)
λ=2x2m
λ=4m
[Type text]

E KESIMPULAN
Panjang gelombang bunyi diudara diperoleh dari pengurangan panjang kolom udara pada resonansi
kedua dikurangi panjang gelombang bunyi diudara pada resonansi pertama.

F JAWABAN PERTANYAAN
.1 a. Periode adalah waktu yang dibutuhkan oleh suatu gelombang penuh untuk melewati suatu
titik tertentu.
b. Frekuensi adalah jumlah gelombang yang melewati suatu titik tiap satuan waktu (biasanya per
sekon).
2.frekuensi merupakan hasil kali antara, periode dengan waktu getaran.
3. Faktor yang mempengaruhi periode dan frekuensi pada pegas adalah massa benda (m).
Faktor yang mempengaruhi periode dan frekuensi pada bandul ayunan adalah panjang tali dan massa
benda.
4. Beberapa pegas yang berbeda elastisitasnya (kelentingannya) masing-masing digantungkan pada
sebuah statis. Pada masing-masing pegas tersebut digantungkan benda yang massanya sama. Jika
semua pegas itu digetarkan maka frekuensinya berbeda-beda karena elastisitas pegas mempengaruhi
periode, waktu gatar dan panjang gelombang.
5. a. Bandul pada ayunan dapat disebut getaran, karena bandul yang satu akan menggerakan
bandul yang lainnya.
b. Cara yang baik dalam mengukur waktu ayunan adalah tangan kiri memegang stopwatch sementara
tangan kanan mengayunkan bandul. Pada hitungan ketiga stopwatch dihidupkan bersamaan tangan
kanan mengayunkan bandul.
6. frekuensi getaran yang ditimbulkan berbeda karena rangkaian percobaannya juga berbeda.
7. Bunyi ditimbulkan oleh getaran suatu benda.
8. Medium yang bisa menyampaikan bunyi ke telinga pendengar adalah melalui perambatan udara.
9. a. Resonansi adalah peristiwa turut bergetarnya suatu benda karena pengaruh getaran benda lain.
b. Syarat terjadinya resonansi adalah jika bunyi tersebut terdengar lebih keras dari bunyi aslinya
10. Panjang pada resonansi kedua = 35 cm.
11. Dalam percobaan ruang tertutup, ternyata suhu udara pada saat itu adalah 70C. Maka cepat rambat
bunyi pada tempat tersebut adalah
V = 331 x
=
= 331 x 0,160128
= 53,062 m/s
[Type text]

G DAFTAR PUSTAKA
Maman rumanta dkk Praktikum IPA DI SD UNIVERSITAS TERBUKA

H KESULITAN YANG DI ALAMI


Kesulitan yang di alami selama melaksanakan melakukan praktik yaitu bahan-bahan sangat sulit di
dapat dan memerlukan waktu yang sangat banyak untuk dapat melakukan kegiatan praktek ini
FOTO PRAKTIKUM

PERCOBAAN BENDA BERGETAR SEBAGAI SUMBER BUNYI

Tahap Awal / Pembukaan


Persiapan dalam peneitian mengenai Percobaan
benda bergetar sebagai sumber bunyi

Des kripsi foto/ video

Proses Kegiatan
Tahap proses dalam melakukan kegiatan
penelitian mengenai percobaan benda bergetar
sebagai sumber bunyi

Deskripsi f oto/video

Tahap Akhir
Membuat laporan mengenai percobaan benda
bergetar sebagai sumber bunyi

Deskri psi foto/video


[Type text]

KEGIATAN PRAKTIKUM
1. Percobaan kepekaan indera pendengar manusia

A TUJUAN PERCOBAAN
1. Untuk mengetahui kepekaan indera pendengar seseorang

B ALAT DAN BAHAN


a. Dua sendok makan
b. Dua mangkok
c. Sapu tangan dan kapas

C PROSEDUR PERCOBAAN
1. Tutuplah matamu dengan sapu tangan
2. Kedua teman yang lain masing-masing memegang sendok dan mangkok. Tentukan jarak
antara temanmu yang di tutup matanya dengan anda yang memegang sendok dan
mangkok, misalnya 1 m, kemudian 2 m, begitu seterusnya.
3. Setelah siap, anda yang di tutup matanya memberi aba-aba agar teman yang memegang
sendok mengetukkan sendok pada mangkok secara bergantian. Dapatjah anda mendengar
bunyi yang di hasilkan? Dapatkah anda memperkirakan posisi teman anda berdiri?
4. Kemudian, sumbatlah telinga kanan dan kiri secara bergantian dengan kapas. Dapatkah
anda mendengar dengan jelas? Telinga mana yang dapat mendengar dengan lebih baik?
5. Selanjutnya bergantian dengan teman anda. Ulangi kegiatan seperti anda lakukan
sebanyak empat kali lagi, ujilah kemampuan telinga teman anda.
6. Hasil observasi anda kemudian masukkan kedalam tabel 6.1 berikut

D HASIL PENGAMATAN
Tabel 6.1 Kepekaan indera pendengar manusia
TELINGA SETELAH DI TUTUP
NO JARAK TELINGA SEBELUM DI TUTUP KETERANGAN
KIRI KANAN
TERDENGAR TERDENGAR
1 1 METER TERDENGAR KERAS SEKALI
JELAS JELAS
TERDENGAR TERDENGAR
2 3 METER TERDENGAR KERAS
AGAK JELAS JELAS
TELINGA KANAN
TERDENGAR TERDENGAR
3 6 METER TERDENGAR KURANG KERAS MENDENGAR LEBIH
AGAK JELAS MASIH JELAS
BAIK DARI PADA
TERDENGAR TERDENGAR
4 9 METER TERDENGAR LIRIH TELINGA KIRI
KURANG JELAS MASIH JELAS
TERDENGAR
TERDENGAR
5 DST TERDENGAR MAKIN LIRIH KURANG
KURANG JELAS
JELAS
[Type text]

E PEMBAHASAN
Dari percobaan di atas menunjukkan bahwa kemampuan untuk mendengar antara telingakanan
dengan telinga kiri terdapat perbedaan atau ketidaksamaan. Dengan mata tertutup, pada jarak 1m
antara telinga kanan dengan telinga kiri masih terdapat kesamaan dapatmendengar jelas. Akan tetapi
pada jarak 3m sampai dengan 9m, terdapat perbedaan yangmana telinga kanan masih mampu
mendengar suara/bunyi dengan jelas.

Berbeda dengantelinga kiri pada jarak tersebut, suara/bunyi terdengar kurang jelas/samar. Begitu pula
jika salah satu telinga kita ditutup dengan kapas maka bunyi/suara masih bisa terdengar meskipun
tidak sejelas apabila kedua mata ditutup dengan sapu tangan.

Untuk telinga kanan jika telinga kapas yang ditutup dengan kapas, suara/bunyi masih dapat terdengar
dengan jelas/lebih baik dari kejauhan dibandingkan jika telinga kiri yang dibuka dan telinga kanan
ditutup dengan kapas, bunyi yang dihasilkan dari kejauhan terdengar samar-samar. Dengan demikian
menunjukkan bahwa telinga kanan memiliki kepekaan terhadap rangsang atau kemampuan
mendengar lebih baik, jika dibandingkan dengan telinga kiri.

F KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa kita masih dapat mendengar bunyi pada jarak
1 meter, 3 meter, bahkan sampai 9 meter karena bunyi merambat melalui udara.Kemampuan
mendengar pada setiap orang tidak sama/berbeda. Begitu juga, kepekaan antara telinga kanan dengan
telinga kiri terhadap rangsang berupa bunyi/suara terdapat perbedaanatau ketidaksamaan. Kuat
lemahnya bunyi juga tergantung pada banyaknya sel penerima yang mengirim impuls ke otak

2 PERCOBAAN STRUKTUR DAN FUNGSI TELINGA


A TUJUAN PERCOBAAN
Untuk mengetahui bagian-bagian yang menyusun telinga beserta fungsinya

B ALAT DAN BAHAN


1. Gambar stuktur alat pendengaran manusia
2. Lembar pengamatan
3. Alat tuis
[Type text]

C PROSEDUR PERCOBAAN
a. Perhatikan gambar struktur alat pendengaran manusia berikut

b. Beri nama dan jelaskan fungsinya bgian-bagian telinga mulai dari telinga bagian bagian luar
sampai telinga bagian dalam sesuai yang di tunjuk dengan tanda anak panah
c. Kemudian masukkan dalam Tabel 6,2 berikut ini

D HASIL PENGAMATAN

Tabel 6.2
Bagian-bagian yang menyusun telinga beserta fungsinya
No. Nama organ Bagian telinga Keterangan
Luar Tengah Dalam
1. Daun telinga √ Menangkap getaran
2. Lubang telinga √ Mengantarkan geteran
3. Kelenjar minyak √ Menangkap pertikel debu
dan menghalangi masuknya
air
4. Gendang telinga √ Meneruskan gelombang
bunyi dari udara
5. Tulang martil √ Menangkap getaran dari
6. Tulang landasan √ gendang telinga dan
7. Tulang sangurdi √ meneruskannya ke tingkap
oval
8. Pembuluh √ Memasukan udara ke telinga
eustachius tengah dan menjadikanya
tekanan udara di gendang
telinga = tekanan udara
diluar
9. Tingkap oval √ Menghantarkan getaran
udara
10. Labirin √ Menghasilkan cairan limfe
11. Koklea √ Mengubah getaran menjadi
impuls
12. Rumah siput √ Mengirimkan impuls ke otak
untuk diinterprestasikan
menjadi bunyi
[Type text]

D PEMBAHASAN

Telinga pada manusia terdiri dari tiga bagian yaitu:


1. Telinga luar, terdiri atas:
a. Daun telinga → untuk menangkap getaran.
b. Lubang telinga → untuk penghantar getaran.
c. Kelenjar minyak → untuk menghasilkan minyak serumen yang berfungsi menangkap
pertikel debu menghalangi masuknya air.
d. Gendang telinga → meneruskan gelombang bunyi dari udara.
a. Telinga tengah, terdiri dari:
a. Tulang martil, tulang landasan, tulang sangurdi → untuk menangkap getaran dari gendang
telinga dan meneruskannya membran yang menyelubungi tingkap oval untuk diterskan lagi
ke telinga dalam.
b. Pembuluh eustachius → untuk memasukan udara ke telinga tengah dan menjadikan tekanan
udara di gendang sam dengan tekanan udara di luar gendang telinga.

E KESIMPULAN
Keras lemahnya bunyi tergantung pada banyaknya sel penerima yang mengirim impuls ke otak.
Semakin kuat gelombang bunyi semakin banyak sel reseptor yang bergerak.

3. PERCOBAAN MEKANISME TRANSMISI PENDENGARAN


A TUJUAN PERCOBAAN
Untuk menjelaskan peristiwa yang terjadi pada bagian-bagian telinga yang di lalui getaran suara dari
suatu sumber bunyi
B ALAT DAN BAHAN
a. Gambar transmisi pendengaran
b. Lembar pengamatan
c. Alat tulis

C PROSEDUR PERCOBAAN
a. Pelajaran gambar transmisi pendengaran berikut ini!
[Type text]

b. Jelaskan peristiwa yang terjadi pada bagian-bagian telinga yang di lalui getaran suara,
secara berurutan sesuai dengan nomor yang ada pada gambar di atas

D PEMBAHASAN
a. Gendang Pendengaran
Menangkap dan menerima getaran dari tulang pendengaran dan meneruskannya ke tulang-tulang
pendengaran (tulang martil, tulang landasan, tulang sanggundi dan saluran eustachius)
b. Tulang-tulang Pendengaran
Menerima getaran dari tulang – tulang pendengaran dan meneruskannya ke telinga bagian dalam
c. Tingkap Oval
Menerima getaran dari tulang-tulang pendengaran dan meneruskannya ke koklea atau telinga
bagian dalam
d. Koklea
Menerima getaran dari tingkap ovel sehingga cairan linfa ikut bergetar
e. Cairan Limfa
Getarannya menggerakkan sel reseptor sehingga dapat mengubah getaran menjadi impuls dan
mengirimkannya melalui syaraf pendengaran ke otak untuk diinterprestasikan menjadi bunyi yang
kita dengar.

E JAWABAN PERTANYAAN
a Jelaskan peranan daun telinga pada proses mendengar dari sumber bunyi!
Jawab :
Peranan daun telinga pada proses pendengaran adalah menangkap gelombang getaran di udara dan
mengumpulkan menjadi getaran.

b. Jelaskan fungsi saluran Eustachius!


Jawab :
Fungsi saluran eustachius adalah menghubungkan fungsi bagian tengah dengan rongga mulut bagian
belakang.

c. Jelaskan proses terjadinya rambatan suatu bunyi/suara hingga kita mendengar!


Jawab :
Gelombang suara di udara ditangkap oleh daun telinga dan dikumpulkan menjadi getaran bunyi
kemudian dimasukkan ke lubang telinga. Sampai di gendang telinga menggetarkan

F DAFTAR PUSTAKA
[Type text]

MAMAN RUMANTA DKK PRAKTIKUM IPA DI SD UNIVERSITAS TERBUKA

FOTO PRAKTIKUM

PERCOBAAN MEKANISME TRANSMISI PENDENGARAN

Tahap Awal / Pembukaan


Persiapan dalam penelitian mengenai Percobaan
mekanisme transmisi pendengaran

Des kripsi foto/ video

Proses Kegiatan
Tahap proses dalam melakukan kegiatan
penelitian mengenai percobaan mekanisme
transmisi pendengaran
Deskripsi f oto/video

Tahap Akhir
Membuat laporan mengenai percobaan
mekanisme transmisi pendengaran

Deskri psi foto/video


[Type text]

KEGIATAN PRAKTIKUM

1. Percobaan pemantulan cahaya


A TUJUAN PERCOBAAN

Setelah melakukan percobaan ini diharapkan mahasiswa dapat:


1.Menjelaskan sifat-sifat cahaya.
2.Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin.
3.Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh lensa.
4.Menentukan focus cermin cekung.
5.Menentukan fokud lensa cembung.

B ALAT DAN BAHAN


a. Cermin datar (3x6 cm2)
b. Cermin cembung
c. Cermin cekung
d. Lampu senter
e. Busur derajat
f. Kertas putih
g. Lilin
h. Layar (tabir kertas)
i. Celah cahaya

C PROSEDUR PERCOBAAN
1. Susunlah lampu senter dan celah cahaya didepan cermin datar seperti gambar
[Type text]

2. Nyalakanlah lampu senter dan amati dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat sebelum
dan sesudah mengenai cermin datar
3. Gambarkanlah jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga tampak sudut datang dan
sudut pantulnya
4. Ukurlah sudur datang (i) dan besar pantul tersebut (r)

5. Meletakan sebuah benda (dalam hal ini lilin) didepan cermin datar dan mengamati bayangan
selama benda itu digeser-geserkan didepan cermin datar.

6. Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar tersebut.

B PERCOBAAN PEMANTULAN CAHAYA PADA CERMIN CEMBUNG

1. Susunlah alat seperti Gambar 7.2

2. Menyalakan lilin dan mengamati dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat sebelum dan
sesudah mengenai cermin cembung.
3. Menggambar jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga nampak sudut datang dan sudut
pantul serta bayangan yang terbentuk.
4. Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung tersebut

C PERCOBAAN PEMANTULAN CAHAYA PADA CERMIN CEKUNG


1. Susunlah alat seperti gambar 7.3
[Type text]

2. Menyalakan lilin dan mengamati dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat sebelum dan
sesudah mengenai cermin cekung.

3. Menggambarkan jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga tampak sudut datang dan
sudut pantulnya serta bayangan yang terbentuk.

4. Mencatat bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung tersebut.

5. Mengatur jarak benda atau letak layar agar pada Iayar terbentuk bayangan yang jelas dan
tajam. Selanjutnya ukur jarak benda dan jarak bayangan.

6. Jika benda di depan cermin cekung terus digeser menjauhi cermin, maka pada jarak tertentu
bayangan benda akan menghilang (tidak tampak). Ukur jarak benda dan cermin cekung
pada keadaan tersebut (s).

D LANDASAN TEORI

Salah satu sifat cahaya adalah cahaya dapat dipantulkan melalui cermin cekung dan cermincembung.

Cermin cekung adalah cermin yang memiliki bagian pemantul cahaya berupacekungan. Cermin

cekung biasa digunakan sebagai reflector (benda yang memantulkan cahaya)misalnya pada senter,

lampu sepeda, lampu mobil dan alat kerja dokterSifat pemantulan pada cermin cekung :

1. Bayangan yang dihasilkan adalah bayangan nyata atau maya

2. Memantulkan berkas cahaya (kovergen)

S i n a r – sinar istimewa pada cermin cekung

Ada 3 sinar istimewa yang dapat digunakan untuk menentukan letak bayangan sebuah bendayang

berada di depan cermin cekung yaitu:

1. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui titik fokus

2. Sinar datang melalui titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama

3. Sinar datang menuju pusat kelengkungan akan dipantulkan kembali,

Sedangkan cermin cembung adalah cermin yang memiliki bagian pemantul cahaya yang berbentuk

cembung, biasa digunakan untuk kaca spion kendaraanSifat pemantulan pada cermin cembung :

1. Bayangan yang dihasilkan adalah bayangan maya yang diperkecil

2. Menyebarkan berkas cahaya (divergen)Peristiwa pemantulan pada cermin cembung mempunyai

3 sinar istimewa yaitu:


[Type text]

1. Sinar datang sejajar sumbu utama, akan dipantulkan seolah-olah dari titik fokusnya

2. Sinar datang seolah-olah menuju titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama

3. Sinar datang seolah-olah menuju pusat kelengkungan cermin akan dipantulkan seolah-olah sinar

datang dari titik tersebut.

M : perbesaran bayangan

h’: tinggi bayangan bendah : tinggi benda

s’ : jarak bayangan benda ke cermins : jarak benda ke cermin

E HASIL PENGAMATAN

1. Pemantulan cahaya pada cermin datar

 Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar

 Tinggi benda sama dengan tinggi bayanagan

 Jarak benda ke cermin sama dengan jarak bayangan ke cermin.

 Tegak.

 Maya.

 Sama besar.
2. Pemantulan cahaya pada cermin cembung

 Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung

 Maya.

 Sama tegak.

 Bayanagan lebih kecil dari pada bendanya


3. Pemantulan cahaya pada cermin cekung

 Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung

 Maya

 Sama banyak

 Bayangan dua kali atau lebih besar dari pada bendanya

1.Percobaan pemantulan cahaya pada cermin datar.

a. Gambar jalannya berkas sinar pada cermin datar.

b. Besar sudut pandang (i) dan Sudut pandang pantul (r)


[Type text]

NO i ( derajat ) r (derajat )

1 45 45
2 50 50
3 55 55
4 60 60

2.Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cembung.

a.Gambar jalannya berkas sinar pada cermin cembung.

b.Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung

1.Maya.

2.Sama tegak.

3.Bayanagan lebih kecil dari pada bendanya

c. Hasil pengamatan

No Jarak benda (cm) Jarak bayangan ( cm )

1 5 cm - 8 cm

2 8 cm - 5 cm

3 10 cm - 4 cm

3 20 cm - 2 cm

3. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cekung

a. Gambar jalannya berkas sinar pada cermin cekung.

b. Sifat bayangan yang d bentuk

1.Maya

2.Sama banyak

3.Bayangan dua kali atau lebih besar dari pada bendanya


[Type text]

c. Hasil Pengamatan

No Jarak benda (cm) Jarak bayangan ( cm )

1 5 cm 8 cm

2 8 cm 5 cm

3 10 cm 4 cm

3 20 cm 2 cm

F KESIMPULAN

1.Percobaan pemantulan cahaya pada cermin datar

Pembentukan bayangan oleh cermin datar adalah dibentuk oleh perpotongan perpanjangan dari
sinar-sinar pantul.Perhatikan pembentukan bayangan oleh Cermin datar berikut :Proses
pembentukan bayangan :

a.Benda di depan cermin datar.

b.Berlaku hukum pemantulan.

c.Sinar datang pertama (biru muda) melalui ujung benda dan mengenai cermin, akan dipantulkan
oleh cermin, sinar pantul diperpanjang putus-putus (biru muda).

d. Sinar datang kedua (merah) melalui ujung benda dan mengenai cermin, akan dipantulkan
olehcermin, sinar pantul diperpanjang putus-putus (merah).

e.Perpotongan perpanjangan sinar pantul pertama dan kedua (biru muda dan merah putus-
putus) berpotongan, dan itu merupakan bayangan ujung benda.

f. Sinar ke tiga (kuning) melalui pangkal benda dan mengenai cermin, akan dipantulkan olehcermin,
sinar pantul diperpanjang putus-putus (kuning), merupakan bayangan pangkal benda.

g.Terbentuklah bayangan benda oleh cermin datar.

II.SIFAT-SIFAT BAYANGAN YANG DIBENTUK OLEH CERMIN DATAR ADALAH:

1.Jarak bayangan ke cermin (s’) = jarak benda ke cermin (s)

2.Tinggi bayangan (h’) = tinggi benda (h)

3.Sama besar dan berlawanan arah (perbesarannya = 1 kali

4.Bayangan bersifat maya (di belakang cermin)Untuk mendapatkan seluruh bayangan benda pada
cermin datar, kita harus menggunakan cerminyang panjangnya minimal ½ dari tinggi
bendanya.
[Type text]

L = panjang minimal cermin (m)

h = tinggi benda (m)

Agar bayangan dapat terlihat keseluruhan, maka cermin harus diletakkan dari lantai setinggi;

H = tinggi cermin dari ujung bawah cermin

h = tinggi orang / benda (m)

x = jarak mata ke ujung kepala

G DAFTAR PUSTAKA

MAMAN RUMANTA DKK, PRAKTIKUM IPA DI SD PENERBIT UNIVERSITAS TERBUKA

H KESULITAN YANG DI ALAMI

Bahan-bahannya sangat susah di cari belum lagi pelaksanaan waktu nya sangat cepat

FOTO PRAKTIKUM

PERCOBAAN LENSA CEMBUNG DAN LENSA CEKUNG

Tahap Awal / Pembukaan


Persiapan dalam penelitian mengenai Percobaan
Lensa cembung dan lensa cekung

Des kripsi foto/ video

Proses Kegiatan
Tahap proses dalam melakukan kegiatan
penelitian mengenai percobaan lensa cembung
dan cekung
Deskri psi f oto/video
[Type text]

Tahap Akhir
Membuat laporan mengenai percobaan lensa
cekung dan cembung

Deskri psi foto/ video

C KEGIATAN PRAKTIKUM MATA

1, BINTIK BUTA (1) DAN (2)

A TUJUAN PERCOBAAN

Untuk mengetahui bagaimana bayangan benda jika mengenai bintik muda dan menentukan jarak
benda yang dilihat yang bayangannya tepat mengenai bintik buta

B LANDASAN TEORI

Benda yang terkena cahaya akan membiaskan cahayanya melalui kornea dan diteruskan ke aqeus
humor, pupil, lensa mata, vitrous humor, kemudian retina. Cahaya yang masuk ke bagian bintik
kuning retina akan mengenai sel-sel batang dan kerucut. Sel kerucut sebagai fotoreseptor yang peka
cahaya akan menangkap rangsang dan mengubahnya menjadi impuls yang dihantarkan ke saraf
optik ke otak besar bagian belakang (lobus oksipitalis). Pada lobus oksipitalis ini terjadi asosiasi
berupa kesan melihat benda. Pembiasan cahaya dari suatu benda akan membentuk bayangan benda
jika cahaya tersebut jatuh di bagian bintik kuning pada retina, karena cahaya yang jatuh pada bagian
ini akan mengenai sel-sel batang dan kerucut yang meneruskannya ke saraf optik dan saraf optik
meneruskannya ke otak sehingga terjadi kesan melihat. Sebaliknya, bayangan suatu benda akan
tidak nampak, jika pembiasan cahaya dari suatu benda tersebut jatuh di bagian bintik buta pada
retina

C ALAT DAN BAHAN

1. Alat Tulis dan meteran


2. Gambar bintik buta bagian A
[Type text]

3. Tabel pengamatan
4. Meteran

D PROSEDUR PERCOBAAN
1) Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
2) Menyiapkan gambar bintik buta bagian A untuk percobaan ke-1
3) Menutup mata sebalah kiri dengan jari-jari tangan
4) Fokus pandangan pada tanda positif (+) dengan jarak 60 cm dari pandangan mata lalu
perlahan-lahan mendekatkan gambar kearah wajah dengan tetap berfokus pada tanda positif (+)
5) Mengetahui berapa jarak dari mata tanda bundaran hitam (.) mulai tidak nampak
6) Mencatat hasil pengamatan pada table yang telah di sediakan di modul

E HASIL PENGAMATAN
No. Jarak gambar A dari Dengan fokus pada tanda positif
mata (+) maka tanda bundaran hitam Ket

1 60 cm Tampak jelas

2 59 cm Tampak jelas

3 58 cm Tampak jelas

4 57 cm Tampak jelas

5 58 cm Tampak jelas

6 57 cm Tampak jelas

7 56 cm Tampak jelas

8 55 cm Tampak jelas

9 54 cm Tampak menghilang

F PEMBAHASAN

Pada percobaan pengamatan bintik buta ke-1 atau bagian A dari jarak 60 cm hingga 55 cm tanda
tanda bundaran hitam (.) masih nampak, namun pada jarak 54 cm (.) sudah tidak tampak terlihat
karena padangan fokus kita lebih dekat dengan tanda positif (+), dan inilah yang dimaksud dengan
bintik buta pada indera penglihatan kita sebagai manusia.
[Type text]

Pada saat melakukan percobaan dibantu oleh seorang teman untuk mengukur jarak ketika fokus kita
telah menemukan bintik buta dan jarak ketika ingin memulai percobaan

G PERTANYAAN DAN JAWABAN


A. Pertanyaan
1) Pada percobaan bintik buta ke-1, mengapa tanda (.) menghilang pada pandangan pada jarak
tertentu?

Jawaban
1) Pada percobaan 1 tanda titik mengilang karena fokus mata kita ke tanda (+), semakin dekat
jarak focus maka tanda (.) akan hilang

H KESIMPULAN
Jarak pandang semakin dekat maka focus mata (penglihatan) akan semakin buram bahkan tidak
tampak

KEGIATAN PRAKTIKUM
Percobaan bintik buta ke-B
A TUJUAN PERCOBAAN
Untuk mengetahui bagaimana bayangan benda jika mengenai bintik muda dan menentukan jarak
benda yang dilihat yang bayangannya tepat mengenai bintik buta

B ALAT DAN BAHAN


1) Alat Tulis dan meteran
2) Gambar bintik buta bagian B
[Type text]

3) Tabel pengamatan

4) Meteran

C PROSEDUR PERCOBAAN

1) Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan

2) Menyiapkan gambar bintik buta bagian B untuk percobaan ke-2

3) Menutup mata sebalah kiri dengan jari-jari tangan

4) Fokus pandangan pada tanda positif (+) dengan jarak 60 cm dari pandangan mata lalu
perlahan-lahan mendekatkan gambar kearah wajah dengan tetap berfokus pada tanda positif
(+)

5) Mengetahui berapa jarak dari mata tanda garis pendek tampak menghilang dari
pandangan mata

6) Mengetahui berapa jarak dari mata tanda garis pendek tampak menghilang dari
pandangan mata garis pendek tersebut terlihat kembali? Apa yang terjadi pada garis panjang
dengan garis pendek?

7) Mencatat hasil pengamatan pada table yang telah di sediakan di modul

D HASIL PENGAMATAN

Tabel hasil pengamatan bintik buta ke-2

Dengan fokus pada tanda positif (+) maka:


Garis pendek tampak
No. Jarak gambar A menyatu dengan garis
dari mata Garis pendek panjang *)
1 60 cm Tampak jelas
2 55 cm Tampak jelas
3 51 cm Tampak menghilang
4 42 cm Terlihat kembali
5 37 cm Buram
6 36 cm Tampak menyatu dengan garis √
panjang
[Type text]

E PEMBAHASAN

Berbeda dengan percobaan pada bintik butake-1 atau bagian A, pada percobaan ke-2 ini
untuk mengetahui apa yang terjadi pada garis pendek ketika fokus kita pada tanda positif (+)
semakin dekat dengan wajah.

Pada percobaan pengamatan bintik buta ke-2 atau bagian B dari jarak 60 cm hingga 55 cm
garis panjang dan pendek masih tampak jelas, sedangkan pada jarak 51 cm garis pendek
mulai tampak menghilang, setelah itu pada jarak 42 cm garis pendek terlihat tampak kembali
dan pada jarak 36 cm garis pendek dengan garis panjang terlihat menyatu. Dan pada
percobaan kali ini tetap dibantu oleh teman untuk mengukur jarak yang di dapatkan ketika
melakukan percobaan.

F PERTANYAAN DAN JAWABAN

A. Pertanyaan

1) Pada percobaan bintik buta ke-2, mengapa kedua garis (pendek dan panjang) tampak
menyatu? Pada jarak berapa dari pandangan mata? Jelakan mengapa itu terjadi!

Jawaban

Pada percobaaan ke-2 antara garis panjang dan garis pendek tampak menyatu karena fokus
benda sangat dekat dengan mata kita, pada jarak 36 cm kedua garis tersebut terlihat nampak
menyatu.

G KESIMPULAN

Jarak pandang semakin dekat maka fokus mata (penglihatan) akan semakin buram bahkan tidak
tampak

H KESULITAN YANG DI ALAMI

Saya rasa tidak ada sebab alat dan bahan sangat gampang di dapat dan pengerjaannyapun tidak
memakan waktu lama

I DAFTAR PUSTAKA

MAMAN RUMANTA DKK PRAKTIKUM IPA DI SD UNUVERSITAS TERBUKA


[Type text]

FOTO PRAKTIKUM MATA


BINTIK BUTA (1) DAN (2)

Tahap Awal / Pembukaan


Persiapan dalam penelitian mengenai Percobaan
MATA BINTIK BUTA 1 DAN 2

Des kripsi foto/ video

Proses Kegiatan
Tahap proses dalam melakukan kegiatan
penelitian mengenai percobaan MATA BINTIK
BUTA 1 DAN 2
Deskri psi f ot o/video

Tahap Akhir
Membuat laporan mengenai percobaan MATA
BINTIK BUTA 1 DAN 2

Deskri p si foto/ video


[Type text]
[Type text]

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM


KELISTRIKAN, KEMAGNETAN DAN BUMI ALAM SEMESTA

NAMA : IRVAN ARIA


NIM : 859886238

UPBJJ POKJAR LABURA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022

[Type text] [Type text] [Type text]


[Type text]

LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : IRVAN ARIA


NIM/ID Lainnya : 859886238
Program Studi :
PRAKTIKUM IPA
Nama Sekolah : UT POKJAR LABURA

[Type text] [Type text] [Type text]


[Type text]

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : RAHMI NAZLIAH S.Pd,M.Pd


Nip/Id Lainnya : 0115078705
Instansi Asal : UNIVERSITA LABUHAN BATU
Nomor Hp : 081263795818
Alamat Email : Rahmi.nazliah@gmail.com

[Type text] [Type text] [Type text]


[Type text]

KEGIATAN PRAKTIKUM

1. PERCOBAAN MUATAN LISTRIK

A TUJUAN PERCOBAAN
1) Menunjukan adanya muatan listrik pada sebuah benda, akibat yang tibul dari sifat muatan.
2) Memperlihtkan adanya gaya elektrostika dua benda bermuatan.

B ALAT DAN BAHAN


1) Bola pingpong 2 buah.
2) Benang jahit secukupnya.
3) Lembaran wool dan nilon.
4) Tas plastic.
5) Isolasi.
6) Sisir plastic.
7) Potongan kertas yang kecil-kecil.

C LANDASAN TEORI
Muatan listrik adalah salah satu sifat dasar dari partikel elementer tertentu. Terdapat dua jenis
muatan, muatan positif dan muatan negatif. Muatan positif pada bahan dibawa oleh proton,
sedangkan muatan negatif oleh elektron. Muatan yang bertanda sama saling tolak menolak, muatan
dengan tanda berbeda saling tarik menarik.
Sifat Muatan Listrik
Satuan muatan ”Coulomb (C)”, muatan proton adalah +1,6 x 10-19C, sedangkan muatan elektron -
1,6x 10-19C. Prinsip kekekalan menjadi- kan muatan selalu konstan. Bila suatu benda diubah
menjadi energi, sejumlah muatan positif dan negatif yang sama akan hilang.
Sebatang plastik digosokkan pada kain beberapa saat. Dekatkan batang plastik pada potongan kertas
kecil. Yang terjadi potongan kertas kecil akan menempel ke batang plastik gambar diabawah.

Fenomena elektrostatis
Kejadian diatas menunjukkan fenomena muatan elektrostatis, dimana batang plastik bermuatan
positif, menarik potongan kertas yang bermuatan negatif. Dua benda yang muatannya berbeda akan
saling tarik menarik satu dengan lainnya.

Batang plastik digantung bebas dengan benang, batang plastik lainnya digosokkan dengan bulu
binatang dan dekatkan ke batang plastik tergantung gambar diabwah. Yang terjadi kedua batang

[Type text] [Type text] [Type text]


[Type text]

benda saling tolak menolak. Artinya kedua batang plastik memiliki muatan yang sama dan saling
tolak menolak.
Sifat muatan listrik yang sama saling tolak menolak dan Muatan listrik yang berbeda saling
tarik menarik
Batang plastik digantung bebas dengan benang. Batang kaca digosokkan dengan kain sutra dan
dekatkan ke batang plastik tergantung gambar dibawah. Yang terjadi kedua batang benda saling
tarik menarik. Artinya batang plastik dan batang gelas memiliki muatan yang berbeda dan saling
tarik menarik.

D PROSEDUR PERCOBAAN
1) Menggantungkan sebuah bola pinpong pada bagian pinggir meja dengan menggunakan benang
dan isolasi. Menggosokan tas plastic pada baju beberapa kali, kemudian mendekatkannya pada bola
pingpong dan mengamati apa yang terjadi?

2) Menggosokan sisir pada rambut beberapa kali, kemudian mendekatkannya pada potongan-
potongan kertas yang terletak diatas meja dan mengamati apa yang terjadi?
3) Membiarkan percobaan 2 dalam waktu yang cukup lama dan mmengamati apa yang terjadi?

4) Mengikatkan kedua buah bola pingpong pada benang kemudian menggantungkannya kebagian
pinggir meja (ditempelkan menggunakan isolasi). Setelah itu mendekatkan pada kedua buah bola
tetapi jangan sampai bersentuhan. Serta mengamati apa yang terjadi?

[Type text] [Type text] [Type text]


[Type text]

5) Menggosokan bola kiri dan kanan dengan kain wool, setelah itu mendekatkan keduanya dan
mengamati yang terjadi?
6) Melengkapi tabel dengan hasil pengamatan pada lembar kerja.

E HASIL PENGAMATAN
Bola pingpong kiri di Bola pingpong kanan di gosok dengan
gosok dengan
wool plastik nilon

wool Tarik menarik Tarik menarik Tarik menarik

Plastik Tarik menarik Tolak menolak Tarik menarik

Nilon Tarik menarik Tarik menarik Tolak menolak

F PEMBAHASAN
1) Terjadi gaya tarik menarik antara tas plastik dengan bola pingpong.
2) Ada muatan listrik.
3) Potongan kertas sudah tidak tertarik oleh sisir, karena gaya listrik pada sisir sudah habis.
4) Tidak terjadi reaksi sama sekali diantara kedua bola pingpong.
5) Saling menolak karena karena kedua bola pingpong bermuatan listrik sejenis akibat gosokan
dengan kain wool.

G KESIMPULAN
Muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda.

H PERTANYAAN DAN JAWABAN


1) Mengapa pada langkah (6) antara 2 bola tidak saling berinteraksi?
2) Apakah bola pingpong pada langkah (6) memiliki muatan yang sejenis atau berlawanan?
3) Jika terdapat 4 buah benda masing-masing A,B,C dan D. bila diketahui benda A menarik B, B
menarik C, sedangkan C menarik . Bila A bermuatan negative maka tentukanlah jenis muatan benda
B, C, dan D !
4) Apa yang dapat anda simpulkan dari interaksi muatan yang sejenis maupun muatan yang
berlawnan?

JAWABAN PERTANYAAN
1) Kedua bola pingpong tidak ada reaksi karena tidak mengandung muatan listrik.
2) Kedua bola pingpong bermuatan sejenis, sehingga saling menolak.

[Type text] [Type text] [Type text]


[Type text]

3) Terdapat 4 benda yaitu: A, B, C, dan D.Jika A menarik B, B menarik C, C menarik D. Diketahui


A bermuatan negative maka:
a. B bermuatan positif
b. C bermuatan negatif
c. D bermuatan positif
4) Interaksi muatan sejenis adalah tolak menolak dan muatan berlawanan adalah tarik menarik.

I DAFTAR PUSTAKA
MAMAN RUMANTA DKK PRAKTIKUM IPA DI SD UNIVERSITAS TERBUKA

J KESULITAN YANG DI ALAMI


Tidak ada kesulitan yang di alami selama melak ukan praktikum ini di karenakan bahan-bahannya
sangat mudah di dapat

FOTO PRAKTIKUM

PERCOBAAN MUATAN LISTRIK

Tahap Awal / Pembukaan


Persiapan dalam peneitian mengenai Percobaan
muatan listrik

Des kripsi foto/ video


Proses Kegiatan
Tahap proses dalam melakukan kegiatan
penelitian mengenai percobaan muatan listrik

Deskripsi f oto/video

[Type text] [Type text] [Type text]


[Type text]

Tahap Akhir
Membuat laporan mengenai percobaan muatan
listrik

Deskri psi foto/vid eo

KEGIATAN PRAKTIKUM
2 PERCOBAAN ARUS DAN TEGANGAN LISTRIK

A TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menjelaskan aliran arus dalam suatu rangkaian listrik.
2. Menjelaskan pengaruh tegangan terhadap suatu rangkaian.

B ALAT DAN BAHAN


1. Baterai 1,5 volt 3 buah.
2. Kabel penjepit secukupnya (merah dan hitam)
3. Bola lampu 2,5 volt – 3,6 volt/ 0,007 A 3buah.
4. AVO meter 1 buah.
5. Dudukan baterai 3 buah.

C PROSEDUR PERCOBAAN
1. Percobaan arus listrik:
a. Menyusun 3 buah baterai secara seri! Kemudian membuat gambar rangkaiannya.
b. Menghubungkan kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam pada kutub (-).
c. Salah satu ujungnya kabel merah dan hitam yang telah terpasang bola lampu (memilih saah satu
dari bola lampu 2,5 volt – 5,6 volt). Jika lampu menyala menandakan adanya aliran arus listrik dari
kutub (+) menuju kutub (-). Tetapi jika belum menyala langgsung memeriksa sebabanya.
d. Mencatat besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian dengan menggunakan amperemeter
yang dipasang secara seri, tetapi jika tersedia AVO meter, nyala lampu sudah cukup membuktikan
adanya arus yang mengalir.
e. Lalu menyusun rangkaiannya seperti gambar berikut.

[Type text] [Type text] [Type text]


[Type text]

Tentukan jenis bahan yang digunakan termasuk konduktor, dengan cara mengisi hasil pengamatan
anda pada table berikut ini.
KONDUKTOR
LAMPU
NO BAHAN
MENYALA TIDAK MENYALA TIDAK

1 Kawat besi

2 Kawat tembaga

3 Sendok kawat

4 kayu

5 Karet penghapus

6 Grafit( mata pensil)

7 Kertas

8 Tas plastik

9 Air keran

10 Air garam

2. Percobaan 2 tegangan listrik


a. Membuat rangkaian seperti gambar di bawah ini.

Tutuplah saklar S, kemudian amatilah apakah lampu menyala? Mengapa demikian?

b. Kemudian membuat ragkaian seperti gambar berikut.

[Type text] [Type text] [Type text]


[Type text]

Setelah saklar S ditutup, apakah lampu (tidak menyala, menyala redup, menyala lebih terang,
menyala sangat terang) mengapa demikian?

c. Melanjutkan dengan membuat rangakian seperti gambar berikut.

Setelah saklar S ditutup, apakah lampu (tidak menyala, menyala redup, menyala lebih terang,
menyala sangat terang) mengapa demikian?

d. Melakukan hal yang sama pada langkah a, b, dan c dengan melakukan 3 buah baterai yang
dirangkai secara seri.

e. Mengapa pada percobaan b, c dan d nyala lampu berbeda.

D LANDASAN TEORI
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan elektron-elektron,
mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu.
Tegangan listrik (kadang disebut sebagai Voltase) adalah perbedaan potensial listrik antara dua
titik dalam rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energi
potensial dari sebuah medan listrik yang mengakibatkan adanya aliran listrik dalam
sebuah konduktor listrik.

[Type text] [Type text] [Type text]


[Type text]

E HASIL PENGAMATAN

LAMPU KONDUKTOR
NO BAHAN
MENYALA TIDAK MENYALA TIDAK

1 Kawat besi  

2 Kawat tembaga  

3 Sendok kawat  

4 kayu  

5 Karet penghapus  

6 Grafit( mata pensil)  

7 Kertas  

8 Tas plastik  

9 Air keran  

10 Air garam  

E PEMBAHASAN
Kawat besi
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan dihubungkan
ke baterai menggunakan lempengan besi sebagai saklar dan lampu tetap menyala.

· Lempeng tembaga
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan dihubungkan
ke baterai menggunakan lempengan tembaga sebagai saklar dan lampu tetap menyala.

· Lempeng seng
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan dihubungkan
ke baterai menggunakan lempeng seng sebagai saklar dan lampu tetap menyala.

· Kayu
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan dihubungkan
ke baterai menggunakan kayu sebagai saklar dan lampu tidak menyala.

[Type text] [Type text] [Type text]


[Type text]

· Karet penghapus
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan dihubungkan
ke baterai menggunakan karet penghapus sebagai saklar dan lampu tidak menyala.

· Mata pensil (Grafit)


Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan dihubungkan
ke baterai menggunakan mata pensil (Grafit) sebagai saklar dan lampu tidak menyala.

· Kertas
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan dihubungkan
ke baterai menggunakan kertas sebagai saklar dan lampu tidak menyala.

· Tas plastik
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan dihubungkan
ke baterai menggunakan plastik sebagai saklar dan lampu tidak menyala.

· Air kran
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan dihubungkan
ke baterai menggunakan kemudian dihubungkan ke air kran dan lampu tidak menyala.

· Air garam
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan lampu dan dihubungkan
ke baterai menggunakan kemudian dihubungkan ke air garam dan lampu tetap menyala.

[Type text] [Type text] [Type text]


[Type text]

2 HASIL PENGAMATAN TEGANGAN LISTRIK


a) Rangkaian listrik seperti gambar dibawah ini:

Saklar (s) ditutup, lampu tidak menyala. Karena rangkaian tersebut tidak ada tegangan listrik

b) Membuat rangkaian listrik

[Type text] [Type text] [Type text]


[Type text]

Saklar (s) ditutup, ternyata lampu menyala agak terang karena muatan listrik yang mengalir lebih
besar.

c) Membuat rangkaian listrik:

Setelah saklar ditutup ternyata lampu menyala lebih terang karena muatan listrik yang mengalir
lebih besar lagi. Hal ini disebabkan jumlah baterainya juga lebih banyak.

d) Membuat rangkaian seri dengan 3 buah baterai:

[Type text] [Type text] [Type text]


[Type text]

Setelah saklar ditutup, lampu menyala sangat terang karena jumlah baterai bamyak, sehingga
muatan listrik yang mengalir juga besar.

F KESIMPULAN
1. Arus listrik
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan elektron-elektron,
mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu. Arus listrik dapat diukur dalam
satuan Coulomb/detik atau Ampere.

Contoh arus listrik dalam kehidupan sehari-hari berkisar dari yang sangat lemah dalam satuan
mikroAmpere ( ) seperti di dalam jaringan tubuh hingga arus yang sangat kuat 1-200 kiloAmpere
(kA) seperti yang terjadi pada petir. Dalam kebanyakan sirkuit arus searah dapat diasumsikan
resistansi terhadap arus listrik adalah konstan sehingga besar arus yang mengalir dalam sirkuit
bergantung pada voltase dan resistansi sesuai dengan hukum Ohm.

Arus listrik merupakan satu dari tujuh satuan pokok dalam satuan internasional. Satuan internasional
untuk arus listrik adalah Ampere (A). Secara formal satuan Ampere didefinisikan sebagai arus
konstan yang, bila dipertahankan, akan menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-7 Newton/meter di antara
dua penghantar lurus sejajar, dengan luas penampang yang dapat diabaikan, berjarak 1 meter satu
sama lain dalam ruang hampa udara.

2. Tegangan Listrik
Tegangan listrik adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dan
dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukurenergi potensial dari sebuah medan listrik yang
mengakibatkan adanya aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik.

Tergantung pada perbedaan potensial listriknya, suatu tegangan listrik dapat dikatakan sebagai
ekstra rendah, rendah, tinggi atau ekstra tinggi. Secara definisi tegangan listrik menyebabkan obyek
bermuatan listrik negatif tertarik dari tempat bertegangan rendah menuju tempat bertegangan lebih
tinggi. Sehingga arah arus listrik konvensional didalam suatu konduktor mengalir dari tegangan
tinggi menuju tegangan rendah.

Besarnya arus listrik selalu berbanding lurus dengan besarnya tegangan listrik dan berbanding
terbalik dengan besarnya hambatan.

Tegangan listrik berbanding lurus antara arus listrik dengan hambatan listrik

[Type text] [Type text] [Type text]


[Type text]

G JAWABAN PERTANYAAN
1. - Arus listrik adalah muatan yang mengalir dari potensial tinggi ke potensial
rendah.
- Tegangan listrik selalu berbanding lurus antara arus listrik dengan hambatan listrik.
2. Pada percobaan I, baterai disusun seri agar nyala lampu bersinar terang
3. Hubungan antara arus listrik dengan tegangan listrik :

- I=V
R

- R=V
I

- V=I.R
- I = arus listrik (ampere)
- V = tegangan listrik (volt)
- R = hambatan listrik (ohm)
4. Paralel baterainya lebih tahan lama karena muatan listrik yang mengalir lebih
sedikit sehingga menyebabkan nyala lampu redup.

H DAFTAR PUSTAKA
MAMAN RUMANTA DKK, PRAKTIKUM IPA DI SD UNIVERSITAS TERBUKA

I KESULITAN YANG DI ALAMI


Kesulitan yang di alami selam praktikum ini adalah mengumpulkan bahannya yang sulit,

[Type text] [Type text] [Type text]


[Type text]

FOTO PRAKTIKUM

PERCOBAAN ARUS DAN TEGANGAN LISTRIK

Tahap Awal / Pembukaan


Persiapan dalam peneitian mengenai Percobaan
Arus dan tegangan listrik

Des kripsi foto/ video


Proses Kegiatan
Tahap proses dalam melakukan kegiatan
penelitian mengenai percobaan arus dan
tegangan listrik

Des kripsi f oto/video

Tahap Akhir
Membuat laporan mengenai percobaan arus dan
tegangan listrik

Deskri ps i foto/vid eo

[Type text] [Type text] [Type text]


[Type text]

KEGIATAN PRAKTIKUM
1. PERCOBAAN BENTUK MEDAN MAGNET

A. TUJUAN PERCOBAAN
Menunjukkan bentuk medan magnet sebuah magnet batang dengan serbuk-serbuk besi

B ALAT DAN BAHAN


1. Karton putih 1 lembar
2. Magnet batang 1 buah
3. Serbuk-serbuk besi secukupny

C PROSEDUR PERCOBAAN
1 Letakan sebuah magnet batang di atas meja
2. Peganglah selembar kertas karton putih di atas meja tersebut.
3. Taburkan serbuk besi secara merata di atas karton, kemudian ketuklah karton itu secara
perlahan beberapa kali.
4. Amatilah dan gambarkan pola yang dibentuk serbuk besi itu.
5. Dari hasil percobaan itu buatlah kesimpulan medan magnet.

D LANDASAN TEORI
Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan magnet. Kata magnet
(magnit) berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti batu Magnesian. Magnesia adalah
nama sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu yang kini bernama Manisa (sekarang berada di
wilayah Turki) di mana terkandung batu magnet yang ditemukan sejak zaman dulu di wilayah
tersebut.
Pada saat ini, suatu magnet adalah suatu materi yang mempunyai suatu medan magnet. Materi
tersebut bisa dalam berwujud magnet tetap atau magnet tidak tetap. Magnet yang sekarang ini ada
hampir semuanya adalah magnet buatan.
Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu: kutub utara (north/ N) dan kutub selatan (south/ S).
Walaupun magnet itu dipotong-potong, potongan magnet kecil tersebut akan tetap memiliki dua
kutub.
Magnet dapat menarik benda lain. Beberapa benda bahkan tertarik lebih kuat dari yang lain, yaitu
bahan logam. Namun tidak semua logam mempunyai daya tarik yang sama terhadap
magnet. Besi dan baja adalah dua contoh materi yang mempunyai daya tarik yang tinggi oleh
magnet. Sedangkan oksigen cair adalah contoh materi yang mempunyai daya tarik yang rendah oleh
magnet.

[Type text] [Type text] [Type text]


[Type text]

E HASIL PENGAMATAN
1. Di daerah sekitar kutub magnet garis-garis yang dibentuk oleh pasir besia sangat rapat.
2. Di bagian tengah magnet garis-garis yang terbentuk oleh pasir besi lebih renggang jika
dibandingkan dengan daerah di sekitar kutub magnet..

F PEMBAHASAN
1. Gambar A menunjukan bahwa :

Garis Fluks Magnet


· Fluks (garis gaya magnet) : gaya pada magnet yang tidak terlihat.
· Arah : meninggalkan kutub utara menuju kutub selatan kemudian kembali ke kutub utara
melalui magnet.
2. Gambar B menujukna pola yang dibuat oleh serbuk besi detelah magnet diletakan diatas
serbuk besi

3. Gambar C menunjukan bahwa apa bila kutub N (utara) didekatkan ke kutub S (selatan)
maka akan kutub N (utara) akan tertarik ke kutub S (selatan), begitu juga sebaliknya. Apa bila
kutub N di (utara) dekatkan ke kutub N (utara) maka akan saling tolak-menolak, begitu juga
kutub S (selatan) di dekatkan ke kutub S (selatan) akan saling tolak menolak.

G KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan, dapat disimpulkan bahwa kutub magnet yang sama apabila
didekatkan akan saling tolak- menolak, apabila kutup yang berbeda di dekatkan akan tarik menarik.
Magnet kutub utara akan selalu tertarik ke magnet kutub selatan.

H PERTANYAAN DAN JAWABAN


1. Apa yang dimaksud dengan magnet?
Jawab:
a. Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan magnet. Kata magnet
(magnit) berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti batu Magnesian.

b. Magnet ialah sejenis logam yang juga dikenali dengan nama besi berani. Magnet
mempunyai medan magnet dan dapat menarik butir-butir besi lain ke arahnya.

2. Apakah sebuah magnet selalu memiliki kutub utara dan kutub selatan? Jelaskan!

[Type text] [Type text] [Type text]


[Type text]

Jawab:
Ya, Setiap magnet mempunyai satu 'kutub selatan' dan satu 'kutub utara'. Apabila satu hujung
magnet didekati suatu hujung magnet yang lain, kedua-dua hujung akan menarik di antara satu
dengan yang lain sekiranya ujung-ujung magnet itu mempunyai kutub yang berlainan. Sebaliknya
akan berlaku sekiranya kedua-dua hujung mempunyai kutub yang sama.
3 Jelaskan 3 macam aturan untuk melukis garis-garis medan magnetik!

Jawab:
Tiga macam aturan untuk melukis garis-garis medan magnet,
 Berupa garis-garis putus
 Arahnya menuju ke kutub lainnya.
 Berada disekitar ujung-ujung magne

FOTO PRAKTIKUM

PERCOBAAN MEDAN MAGNET

Tahap Awal / Pembukaan


Persiapan dalam peneitian mengenai Percobaan
Bentuk medan magnet

Des krip si foto/ video


Proses Kegiatan
Tahap proses dalam melakukan kegiatan
penelitian mengenai percobaan Bentuk medan
magnet

Des kr ipsi f oto/video

[Type text] [Type text] [Type text]


[Type text]

Tahap Akhir
Membuat laporan mengenai percobaan Bentuk
medan magnet

Deskri ps i foto/vid eo

2 PERCOBAAN MENGAMATI GEJALA MEDAN MAGNET


A TUJUAN PERCOBAAN
Untuk menjelaskan pengaruh arus listrik terhadap medan magnet

B ALAT DAN BAHAN


1) Kabel secukupnya
2) Sumber tegangan
3) Magnet batang
4) Kawat penghubung
5) Benang

C PROSEDUR PERCOBAAN
1. Susunlah peralatan sesuai percobaan. Dalam keadaan saklar terbuka. Letakan kawat penghantar
di dekat magnet batang yang sebelumnya digantung menggunakan benang.
2. Alirkan arus listrik ke dalam penghantar dengan menutup saklar.
a. Magnet batang akan menyimpang. Karena dengan adanya arus listrik bisa menimbulkan
medan magnet yang otomatis membuat magnet batang yang digantung akan menyimpang.
b. Magnet batang akan menyimpang kekanan membentuk sudut deklinasi positif. Hal ini terjadi
karena dengan adanya arus listrik yang berpengaruh terhadap medan magnet semakin
memperkuat magnet untuk mengarah ke arah utara dan selatan.
3. Saklar kembali dibuka, kemudian arus listrik dibalik. Alirkan kembali arus melalui penghantar
dengan menutup sakelar.
a. magnet batang akan menyimpang, karena meskipun arus listrik dibalik, arus listrik yang
dihantarkan aleh kawat penghantar tetap mempengaruhi medan magnet yang menyebabkan
magnet batang menyimpang.
b. Menyimpang ke arah kiri membentuk sudut deklanasi negatif.

[Type text] [Type text] [Type text]


[Type text]

D LANDASAN TEORI
Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan magnet. Kata magnet
(magnit) berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti batu Magnesian. Magnesia adalah
nama sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu yang kini bernama Manisa (sekarang berada di
wilayah Turki) di mana terkandung batu magnet yang ditemukan sejak zaman dulu di wilayah
tersebut.
Pada saat ini, suatu magnet adalah suatu materi yang mempunyai suatu medan magnet. Materi
tersebut bisa dalam berwujud magnet tetap atau magnet tidak tetap. Magnet yang sekarang ini ada
hampir semuanya adalah magnet buatan.
Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu: kutub utara (north/ N) dan kutub selatan (south/ S).
Walaupun magnet itu dipotong-potong, potongan magnet kecil tersebut akan tetap memiliki dua
kutub.
Magnet dapat menarik benda lain. Beberapa benda bahkan tertarik lebih kuat dari yang lain, yaitu
bahan logam. Namun tidak semua logam mempunyai daya tarik yang sama terhadap
magnet. Besi dan baja adalah dua contoh materi yang mempunyai daya tarik yang tinggi oleh
magnet. Sedangkan oksigen cair adalah contoh materi yang mempunyai daya tarik yang rendah oleh
magnet.

E KESIMPULAN
Perbedaan kedudukan magnet saat tidak ada arus akan bergerak bebas sedangkan saat ada arus yang
mengalir akan bergerak membentuk sudut deklinasi positif dan jika dibalik arah arusnya, magnet
akan bergerak membentuk sudut deklanasi negatif.

3 PERCOBAAN MENGAMATI SIFAT-SIFAT MAGNET

A TUJUAN PERCOBAAN
Untuk menjelaskan sifat-sifat magnet

B ALAT DAN BAHAN


1) Magnet batang 2 buah
2) Statis
3) Benang secukupnya
4) Benda-benda yang dapat di tarik magnet (misalnya besi, aluminium, kaca, seng)

[Type text] [Type text] [Type text]


[Type text]

C PROSEDUR PERCOBAAN
1) Beri tanda S untuk kutub selatan dan U untuk kutup utara pada kedua magnet batang yanng
tersedia .
2) Gantnglah salah satu magnet denan menggunakan benang pada statis (liat gambar)
3) Dekatkan kuutup selatan ke dua yang dipenggan kekutup selatan magnet batang yang di
gantung secara parlahan –lahan
4) Dekatkan kutup utara magnet yang di penggan pada kutup selatan magnet batang yang di
gantung secara perlahan – lahan . amati apa yang terjadi pada magne batang yang di gantung
5) Dengan cara yang ama ,dekatkan kutp selatan magnet yang di peggang kutup utara magnet
yang di gantung. Amat apayang terjadi
6) Dekatkan kutup utara magnet yang di peggang pada kutup utara magnet yang di gatung
amati apa yang terjadi.

D HASIL PENGAMATAN
1. Jika didekatkan kutub selatan magnet kedua yang dipegang ke kutub selatan
magnet batang yang digantung secara perlahan-lahan, maka yang terjadi akan
menjauhi magnet yang dipegang.
2. Jika didekatkan kutub utara magnet yang dipegang pada kutub selatan magnet
batang yang digantung secara perlahan-lahan, maka yang terjadimagnet batang
yang digantung menjadi magnet yang dipegang.
3. Jika dilakukan cara yang lama, didekatkan kutub selatan magnet yang dipegang
pada kutub utara magnet yang digantung, maka yang terjadi kedua kutub akan tarik
menarik.
4. Jika didekatkan kutub utara magnet yang dipegang pada kutub utara magnet yang
digantung, maka yang terjadi akan menjauhi magnet yang dipegang.

E PEMBAHASAN
Berdasarkan gambar diatas kami melakukan pengamatan mengenai sifat-sifat magnet. Kami
memberi tanda S untuk kutub selatan dan U untuk kutub utara pada kedua magnet batang. Kemudian
kami gantung salah satu magnet dengan benang pada statis. Lalu kami dekatkan kutub selatan
magnet kedua yang dipegang ke kutub selatan magnet batang yang digantung. Secara perlahan-lahan
dan terjadi adalah magnet batang yang digantung menjauhi magnet yang dipegang. Selanjutnya
kami dekatkan kutub selatan magnet yang dipegang pada kutub utara magnet yang digantung.
Ternyata magnet batang yang digantung menjauhi magnet yang dipegang.Jika dengan cara lama
didekatkan kutup selatan magnet yang dipegang pada kutup utara magnet yang digantung, maka
kedua kutub akan tarik menarik. Terakhir kami dekatkan kutub utara magnet yang dipegang pada

[Type text] [Type text] [Type text]


[Type text]

kutub utara magnet yang digantung, ternyata magnet yang digantung mendekati magnet yang
dipegang.

F KESIMPULAN
Sebuah magnet selalu mempunyai kutub utara dan kutub selatan.
Kutub-kutub yang sejenis akan saling tolak menolak, sedangkan kutub-kutub yang tidak sejenis
akan tarik-menarik.

G JAWABAN PERTANYAAN
1.Sifat-sifat magnet
a. Mempunyai dua ujung yang disebut kutub-kutub magnet, yang merupakan
bagian-bagian magnet yang mempunyai kemagnetan paling kuat.
b. Salah satu ujung magnet selalu menunjuk ke utara dan magnet lain menunjuk
ke selatan.
c. Dua magnet yang saling didekatkan akan melakukan gaya satu sama lain.
- Gaya tolak-menolak, akan terjadi apabila kutub-kutub yang didekatkan
sejenis (kutub utara dengan kutub utara, kutub selatan dengan kutub
selatan).
- Gaya tarik-menarik akan terjadi jika kutub-kutub magnet yang didekatkan
berlawanan jenis (kutub utara dengan kutub selatan).
2. Dipol magnet adalah magnet selalu mempunyai 2 kutub

3. Jika sebuah magnet dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, maka
bagian kecil magnet tersebut tetap mempunyai 2 buah kutub, karena hal ini
merupakan asas piranti (kompas). Setiap magnet apapun bentuknya pasti
mempunyai 2 kutub yaitu kutup utara dan kutub selatan.
4. Berdasarkan percobaan kami, sifat-sifat magnet adalah :
a. Jika kedua kutub magnet yang sejenis di dekatkan maka magnet tersebut akan
saling menjauhi (tolak-menolak)
b. Jika kutub-kutub magnet yang berlawanan (berbeda kutubnya atau tidak
sejenis) didekatkan maka magnet tersebut akan tarik-menarik (mendekat).

H DAFTAR PUSTAKA
MAMAN RUMANTA DKK, PRAKTIKUM IPA DI SD PENERBIT UNIVERSITAS TERBUKA

[Type text] [Type text] [Type text]


[Type text]

I KESULITAN YAANG DI ALAMI


Mencari bahan-bahan praktik yang sangat sulit di cari karena haarus memakan banyak waktu

FOTO PRAKTIKUM

PERCOBAAN MENGAMATI SIFAT-SIFAT MAGNET

Tahap Awal / Pembukaan


Persiapan dalam peneitian mengenai Percobaan
mengamati sifat-sifat nagnet

Des kr ip si foto/ video


Des kr i psi f oto/video

Proses Kegiatan
Tahap proses dalam melakukan kegiatan
penelitian mengenai percobaan mengamati sifat-
sifat magnet

Deskri ps i foto/vid eo

Tahap Akhir
Membuat laporan mengenai percobaan
mengamati sifat-sifat magnet

[Type text] [Type text] [Type text]


[Type text]

4 PERCOBAAN CARA MEMBUAT MAGNET


A TUJUAN PERCOBAAN
Dapat membuat magnet dengan cara gesekan, elektromagnetik, dan magnet induksi

B ALAT DAN BAHAN


1) Klip kertas 3-5 buah
2) Magnet batang 1 buah
3) Kabel kecil berukuran 1n 5 buah
4) Baterai 1,5 volt 4 buah
5) Isolasi secukupnya

C PROSEDUR PERCOBAAN
Anda dapat menciptakan magnet buatan melalui 3 cara

1) Membuat magnet melalui gesekan


a) Siapkan sebuah paku besi yang bukan magnet
b) Geseklah paku besi pada sebuah magnet batang dalam satu arah saja secara
berulang-ulang kira-kira 10 detik lamanya
c) Lakukan hal yang sama seperti pada nomor 2
2) Membuat magnet dengan cara elektromagnetik
a) Rangkailah alat seperti gambar di modul
b) Tutuplah saklar s, lalu dekatkan sebuah paku yang lain pada paku yang dililiti
kumparan.
c) Lakukan hal yang sama pada nomor a dan nomor b, tetapi dengan cara mengurangi
jumlah lilitan kumparan pada paku
d) Lakukan hal yang sama pada nomor c tetapi dengan cara menambah lilitan
kumparan pada paku.
3) Membuat magnet dengan cara induksi
a) Peganglah sebuah magnet batang di salah satu kutubnya, sedangkan kutub yang lain
menjadi pusat
b) Dekatkan sebuah klip tepat di ujung salah satu kutub magnet batang.
c) Dekatkan lagi pada seuah klip kedua tepat di ujung klip yang pertama
d) Lakukan hal yang sama pada nomor b dan nomor c hingga menggunakan klip
sebanyak 4 buah.

[Type text] [Type text] [Type text]


[Type text]

D HASIL PENGAMATAN

1. Membuat magnet melalui gesekan (paku digesekkan dengan salah satu kutub magnet)
Bahan Percobaan Sebelum Setelah digesekkan Setelah digesekkan
digesekkan (10 detik) (40 detik)
Paku besi dan klip Belum ada magnet, Paku besi dapat Paku besi dapat
kertas paku tidak dapat menarik klip kertas menarik klip kertas
menarik klip kertas namun lemah lebih kuat

1. Membuat magnet dengan cara Elektromagnetik


a. Berdasarkan rangkaian di atas, ternyata paku tidak bias menjadi magnet karena saklar
dalam keadaan terbuka, sehingga arus listrik tidak dapat mengalir.
b. Saklar ditutup, lalu kami mendekatkan sebuah paku yang lain pada paku yang dililiti
kumparan, ternyata paku tersebut telah menjadi magnet kaena saklar telah tertutup
sehingga arus listrik dapat mengalir.
c. Kami mengurangi jumlah lilitan kumparan pada paku, ternyata kemagnetan pada
paku makin kecil karena jumlah lilitan kumparan berkurang, sehingga arus listrik
juga ikut berkurang.
d. Kami menambah jumlah lilitan kumparan pada paku, ternyata kemagnetan pada paku
makin besar karena jumlah lilitan kumparan bertambah banyak, sehingga arus listrik
juga bertambah kuat.
2. Membuat magnet dengan cara induksi
a. Kami pegang sebuah magnet batang disalah satu kutubnya, sedangkan kutub yang
lain menjadi pusat bumi.
b. Kami dekatkan sebuah klip tepat di ujung salah satu kutub magnet batang, ternyata
klip tepat di ujung tadi melekat/menempel pada magnet batang.
c. Lalu kami dekatkan lagi sebuah klip kedua tepat di ujung klip yang pertama, ternyata
klip kedua menempel pada klip pertama.
d. Selanjutnya kami dekatkan lagi sebuah klip ketiga di ujung klip kedua,ternyata klip
ketiga menempel di ujung klip kedua, serta klip ke empat dapat menempel pada ujung
klip ketiga.

[Type text] [Type text] [Type text]


[Type text]

E KESIMPULAN
Magnet dapat dibuat dengan 3 cara, yaitu :
1. Dengan cara menggesek antara besi (paku) dengan kutub sebuah magnet
2. Dengan cara elektromagnetik (aliran listrik)
3. Dengan cara induksi.

F JAWABAN PERTANYAAN
1. Cara membuat magnet ada 3, yaitu :

1) Dengan cara digesek-gesekkan (gosokan). Pembuatan magnet dapat dilakukan dengan cara
menggesekkan besi dengan salah satu ujung magnet, semakin banyak gesekan semakin kuat
sifat kemagnetan paku tersebut. Sifat kemagnetan berlangsung sementara.
2) Dengan cara elektromagnetik (aliran listrik), Arus listrik dapat menimbulkan medan magnet.
Magnet yang terjadi karena arus listrik disebut elektromagnetik, jika arus listrik diputus sifat
kemagnetannya akan hilang.
3) Dengan cara induksi. Benda magnetis yang menempel pada magnet dapat menjadi sifat
seperti magnet. Bewnda ini dapat menarik benda-benda magnetis lainnya. Jika benda
dilepaskan dari magnet, maka sifat kemagnetannya akan hilang.
`Faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan magnet adalah :
a) Jarak magnet terhadap benda magnetik.
b) Besar kecilnya arus listrik.
c) Ketebalan yang menjdi penghalang antara magnet dan benda magnetis
d) Waktu; lama tidaknya gesekan.
e) Jumlah lilitan kumparan.
Hubungan antara kuat magnet dengan jumlah lilitan kumparan dan arus listrik adalah :
Makin banyak jum;lah lilitan kumparan, maka makin besar arus listrik yang mengalir sehingga
kekuatan magnet makin besar pula. Jadi banyaknya jumlah lilitan kumparan sangat mempengaruhi
terhadap kekuatan magnet.

G DAFTAR PUSTAKA
MAMAN RUMANTA DKK PRAKTIKUM IPA PENERBIT UNIVERSITAS TERBUKA

[Type text] [Type text] [Type text]


[Type text]

FOTO PRAKTIKUM

PERCOBAAN CARA MEMBUAT MAGNET

Tahap Awal / Pembukaan


Persiapan dalam peneitian mengenai Percobaan
cara membuat magnet

D es kr ip si foto/ vi deo
Des kr i p si f oto/video

Proses Kegiatan
Tahap proses dalam melakukan kegiatan
penelitian mengenai percobaan cara membuat
magnet

Tahap Akhir
Membuat laporan mengenai percobaan cara
membuat magnet

Deskri ps i foto/vid eo

[Type text] [Type text] [Type text]


[Type text]

SISTEMATIKA LAPORAN PRAKTIKUM IPA


KEGIATAN PRAKTIKUM UDARA (BIMIBINGAN)

A. JUDUL
Pembakaran Memerlukan Udara

B. TUJUAN PERCOBAAN
Menjelaskan Kegunaan Udara

C. ALAT DAN BAHAN


1) Lilin 2 batang yang sama
2) Korek api
3) Gelas dengan 3 ukran yang berbeda
4) Stop watch
5) Piring atau mangkok

D. LANDASAN TEORI
Udara terdiri dari campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi. Udara
bumi yang kering mengandungi 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap air, karbon
dioksida, dan gas-gas lain. Kandungan elemen senyawa gas dan partikel dalam udara
dapat berubah-ubah sesuai dengan ketinggian dari permukaan tanah. Demikian juga
massanya dapat berkurang seiring dengan ketinggian yang ada. Semakin dekat dengan
lapisan troposfer, maka udara semakin tipis, apabila melewati batas gravitasi bumi
maka udara menjadi hampa sama sekali
.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Sediakan 2 lilin yang sama ukurannya, berdiameter, Panjang, warna dan bentuknya.
2. Letakkan kedua lilin di atas meja, dan berikanlah jarak antar lilin sekitar 30 cm.
3. Nyalakan kedua lilin tersebut.
4. Perhatikan Gambar 9.1 berikut. Tutup salah satu lilin dengan gelas.
5. Bandingkan lama lilin menyala antara kedua lilin tersebut. Amatilah dan catat
perubahan yang terjadi
6. Amati dan catatlah waktu antara lilin menyala saat ditutup gelas sampai lilin mati
7. Masukkan data pengamatan pada table yang tersedia
8. Ulangi langkah 6 sampai dengan 8, untuk 5 kali pengamatan.

F. HASIL PENGAMATAN
No Selang wakttu sampai lilin mati (t)
1 11,8 detik (gelas ukuran sedang)
2 9,7 detik (gelas ukuran sedang)
3 12 detik (gelas ukuran besar)
4 4 detik (gelas ukuran kecil)
5 4,5 detik (gelas ukuran kecil)

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
 Mengapa lilin yang di tutup dengan gelas ukuran kecil lebih cepat padam
dibandingkan dengan gelas yang berukuran besar?

[Type text] [Type text] [Type text]


[Type text]

Jawab: Semakin kecil ukuran gelas maka ruang hampa udara semakin besar sehingga
lilin lebih cepat padam, sedangkan gelas ukuran besar memberikan ruang yang cukup
besar terhadap lilin meskipun hampa udara, oleh sebab itu lilin lumayan lama untuk
bisa padam sekitar 12 detik.
 Mengapa lilin yang tidak ditutup dengan gelas lebih lama menyala dibandingkan
dengan lilin yang ditutup dengan gelas?

Jawab: Sudah jelas bahwa lilin yang tidak ditutup dengan gelas lebih lama menyala
karena adanya udara disekitar lilin.

 Apa yang terjadi jika menutup lilin yang menyala dengan menggunakan gelas plastik?

Jawab: Sifat plastik adalah mudah terbakar,oleh sebab itu jika menutup lilin
menggunakan gelas plastik di khawatirkan justru nyala lilin akan membakar plastik
tersebut.

H. PEMBAHASAN
Lilin yang ditutup dengan gelas lambat laun amati sesuai dengan waktu yang telah dicatat
di tabel disamping.
Namun lilin yang tidak ditutupi gelas akan terus menyala hingga lilin itu habis hal ini
membuktikan bahwa pembakaran memerlukan udara.

I. KESIMPULAN
Dari percobaan diatas dapat diketahui bahwa lilin akan mudah padam ketika berada di
tempat hampa udara/tidak ada oksigen, sedangkan lilin yang ada di tempat terbuka akan terus
menyala di sebabkan oleh adanya udara disekitar lilin tersebut. Dan dapat disimpulkan bahwa
nyala lilin tidak bisa dipisahkan dari udara yang ada disekitarnya.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, maman dkk. 2021. Praktikum IPA di SD. Tangerang-Selatan: Universitas Terbuka.

K. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN


Saran nya adalah jika ingin menguji nya dengan air didalam mangkok atau piring,
maka lilin nya harus dibeidirikan terlebuh dahulu dengan tepat mantap, agar lilin tidak
tumbang tumbang dan menjadi basah. Semoga LKP ini dapat memberi manfaat
kepada peneliti selanjutnya

[Type text] [Type text] [Type text]


[Type text]

LFOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Alat dan bahan yang diperlukan dalam


praktik
Proses Kegiatan

Ketika lilin yang satu baru ditutup lilin yang


ditutup gelas masih menyala
Tahap Akhir

Selang waktu 9,7 detik lilin yang ditutup


dengann gelas sedang mati ( tidak menyala)
lagi

[Type text] [Type text] [Type text]


[Type text]

SISTEMATIKA LAPORAN PRAKTIKUM IPA


ALAM SEMESTA (MANDIRI)

A. JUDUL PERCOBAAN
Gerhana

B. TUJUAN PERCOBAAN
Membuktikan terjadinya gerhana

C. ALAT DAN BAHAN


o Bola ping pong
o Statis berkawat runcing 3 buah
o Bola plastik dengan diameter 10 cm
o Lampu senter/proyektor film
o Spidol

D. LANDASAN TEORI
Gerhana adalah fenomena astronomi yang terjadi apabila sebuah benda angkasa bergerak
ke dalam bayangan sebuah benda angkasa lain. Istilah ini umumnya digunakan untuk gerhana
matahari ketika posisi Bulan terletak di antara Bumi dan matahari, atau gerhana bulan saat
sebagian atau keseluruhan penampang Bulan tertutup oleh bayangan Bumi. Namun, gerhana
juga terjadi pada fenomena lain yang tidak berhubungan dengan Bumi atau Bulan, misalnya
pada planet lain dan satelit yang dimiliki planet lain.
Gerhana Matahari merupakan peristiwa lain yang ditimbulkan oleh gerakan Bulan
bersama Bumi . Gerhana Matahari terjadi jika Bulan berada diantara Matahari dan Bumi
dalam satu garis lurus. Jika kamu perhatikan kembali fase-fase bulan, maka hal itu hanya
mungkin terjadi pada saat bulan baru atau bulan mati.
Di siang hari, pada saat terjadinya gerhana matahari, bulan sedikit demi sedikit
menutupi matahari dan pandangan kita. Lama kelamaan, matahari tertutup seluruhnya dan
kita menyebutnya dengan Gerhana Total.
Ada Tiga jenis gerhana matahari yang mungkin terjadi, yaitu sebagai berikut:
Gerhana Matahari Total
Pada gambar gerhana matahari total, bumi memasuki bayang-bayang inti (umra)
bulan. Oleh karena itu, bulan lebih kecil dari bumi, makah gerhana matahari total terjadi pada
sebagaian daerah saja di permukaan bumi. Gerhana matahari total biasanya paling lama
hanya terjadi sekitar 6 menit. Ketika gerhana matahari total terjadi pada daerah atau tempat-
tempat tertentu di permukaan bumi, maka di daerah tersebut menajdi gelap gulita sementara
waktu.
Jika gerhana matahari total terjadi, jangan sering sekali-kali langsung ke matahari.
Pada saat itu, matahari tetap memancarkan cahaya yang tidak dapat dilihat dengan mata, akan
tetapi dapat merusak mata. Salah satu cara agar dapat melihat gerhana matahari total bisa
menggunakan kacamata yang berwarna gelap.

[Type text] [Type text] [Type text]


[Type text]

 Gerhana Matahari Sebagian


Gerhana matahari sebagian terjadi sebelum dan sesudah dan gerhana matahari total. Pada
keadaan tersebut, sebagian daerah di permukaan bumi masuk penumbra bulan.
 Gerhana Matahari Cincin
Gerhana matahari cincin terjadi jika bulan sedang berada pada titik terjauhnya dari
bumi. Pada keadaan tersebut, sebagian permukaan bumi terkena perpanjangan umbra bulan
sehingga matahari terlihat sebeperti cincin.
Terjadinya Gerhana Bulan
Gerhana bulan hanya dapat terjadi pada malam hari saat bulan purnama, tetapi tidak
setiap bulan purnama terjadi gerhana bulan. Pada saat akan terjadi gerhana, permukaan bulan
sedikit demi sedikit tertutup , seakan-akan ada sesuatu yang menutupinya. Selain itu juga,
bulan menjadi gelap dan kita tidak dapat melihat bulan. Keadaan ini dapat berlangsung dalam
kurung waktu 6 jam.
Kemanakah bulan tersebut? Apakah bulan itu hilang? Sebenarnya bulan tidak hilang,
melainkan tetap berada di lintasannya. Dalam peredarannya mengelilingi bumi ada kalanya
bulan berada di belakang bumi yaitu pada saat bulan purnama. Jika letak bulan, bumi dan
matahari berada pada suatu garis lurus, maka bulan masuk ke dalam bayangan bumi.
Keadaan tersebut dinamakan Gerhana Bulan.
Ukuran matahari lebih besar dari ukuran bumi dan bulan. Akibatnya, dalam setiap gerhana
terbentuk ada dua jenis bayangan, yaitu:
 Bayang-bayang inti atau umbra, yakni bayang-bayang bumi yang paling gelap.
 Bayang-bayang samar atau penumbra, yakni bayang-bayang bumi yang agak terang.
Pada saat bulan berada pada penumbra bumi, maka dikatakan terjadi Gerhana Bulan
sebagain. Selanjutnya, setelah bulan masuk ke umbra bumi, maka dikatakan terjadi Gerhana
Bulan Total
E. PROSEDUR PERCOBAAN
F. tuliskan bulan pada bola pingpong, matahari pada senter dan gambar bola plastik
sebagai globe (bumi)
G. tusuk bola pingpong dengan statis berkawat runcing sehingga dapat berdiri tegak,
lakukan hal yang sama untuk bola plastik.
H. Ikatkan lampu senter pada statis berkawat runcing.
I. Susun diatas meja dalam ruang gelap (bila ada) ketiga peralatan tersebut seperti
gambar berikut:

[Type text] [Type text] [Type text]


[Type text]

J. Nyalakan lampu senter, amati dan gambar jalannaya sinar lampu yang mengenai
globe. Catatlah dalam lembar pengamatan.
K. Susun percobaan seperti langkah 4 dengan merubah posisi bola pingpong dengan
bola plastik (globe). Disain percobaan seperti gambar berikut:

Nyalakan lampu dan amati dan gambarlah jalannya sinar yang menimpa bola
pingpong dan diterima oleh globe. Catatlah dalam lembar pengamatan!

a. HASIL PENGAMATAN
Percobaan Gerhana Matahari
Lampu senter dinyalakan sinarnya akan mengenai bola pingpong (bulan) maka
kedudukan bulan berada pada bidang ekliptika, hampir kedudukan matahari, bulan dan bumi
berada pada satu garis lurus, lalu bayang-bayang bulan akan jatuh pada permukaan bumi dan
sinar-sinar matahari akan tersembunyi dalam daerah bayang-bayang. Hal ini yang
menyebabkan gerhana matahari yaitu posisi matahari, bulan, bumi pada garis lurus dimana
bulan berada diantara matahari dan bumi sehingga bulan menutup sebagian atau seluruh
matahari. Biasanya gerhana matahari terjadi pada siang hari.

Percobaan Gerhana Bulan


Bola ping pong (bulan) tidak mendapat cahaya karena cahaya senter atau matahari
terhalang oleh bola besar (bumi) pada saat itu terjadi gerhana bulan. Ketika bola pingpong
digeser hingga keluar bayangan, bola pingpong mendapar cahaya dari lampu senter, pada saat
itu tidak terjadi gerhana bulan.

B. PERTANYAAN-PERTANYAAN
A. Apa yang dimaksud dengan gerhana?
Jawab: gerhana adalah penggelapan cahaya dari suatu benda langit oleh benda langit
lainnya.
B. Bagaimana terjadinya gerhana matahari dan gerhana bulan? Jelaskan!
Jawab :
1)Proses terjadinya gerhana matahari
Gerhana matahari terjadi jika bulan berada diantara matahari dan bumi dalam satu
garis lurus. Jika kamu perhatikan kembali fase-fase bulan, maka hal itu hanya
mungkin terjadi pada saat bulan baru atau bulan mati.
2)Proses terjadinya gerhana bulan
Jika bulan terjadi pada fase purnama dan pada satu garis lurus dengan bumi dan
matahari sehingga bayangan bumi menutupi sinar bulan sehingga bulan tampak gelap
kemerahan.

[Type text] [Type text] [Type text]


[Type text]

C. Apa yang disebut dengan umbra dan penumbra? Jelaskan!


Jawab :
Umbra adalah daerah saat gerhana total / penuh / gambaran total/
Penuh bayangan inti.
Penumbara adalah daerah saat gerhana sebagian / bayangan kabur.

C. PEMBAHASAN
Jika Bumi berada di antara Matahari dan Bulan maka cahaya Matahari ke Bumi akan
terhalangi. Kejadian ini disebut dengan gerhana Bulan. Sebaliknya, jika bulan berada di
antara Bumi dan Matahari maka sebagian daerah di Bumi tidak mendapat sinar Matahari.
Kejadian ini dinamakan gerhana Matahari.

D. KESIMPULAN
Fenomena gerhana bulan ini merupakan fenomena tertutupnya bulan oleh bayangan dari bumi
sehingga bulan akan nampak menghilang yg padahal bulan tersebut sedang tertutupi oleh bayang
bayang bumi, dan fenomena gerhana bulan ini terjadi ketika posisi bulan, bumi dan matahari berada
pada satu garis lurus.
Secara sederhana, gerhana matahari terjadi apabila matahari, bulan dan bumi berada dalam satu
garis lurus sehingga cahaya matahari yang terhalang oleh bulan dan tidak sampai ke bumi.
Terhalangnya cahaya matahari ini menyebabkan hadirnya bayangan bulan yang menutupi sebagian
wilayah di bumi

E. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, m. (2021). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Macananjaya cemerlang

f. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN


Saran; semoga LKP ini dapat berguna bagi para peneliti selanjutnya

G. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Alat dan bahan

Gerhana Bulan

[Type text] [Type text] [Type text]


[Type text]

Gerhana matahari

[Type text] [Type text] [Type text]

Anda mungkin juga menyukai