MODUL 1 KP 1
MAKHLUK HIDUP
KEGIATAN Praktikum I
Paktikum :
SILVIANA RAHMASARI
NIM. 867813484
1. TUJUAN
Mengamati ciri-ciri makhluk hidup yang ada disekitar tempat tinggal.
b. Bahan
1) Tumbuhan 5 jenis (Pohon lada, pohon pisang, pohon
pepaya, pohon cabai dan pohon katuk)
2) Hewan 5 jenis (Ayam, entok, burung, kelinci dan laba-laba)
3. Cara Kerja
1. Menyiapkan alat tulis dan table pengamatan.
2. Menuju lokasi pengamatan sekitar lingkungan rumah.
3. Memilih sampel tumbuhan 5 jenis (Pohon lada, pohon
pisang, pohon pepaya, pohon cabai dan pohon katuk) dan
hewan 5 jenis (Ayam, entok, burung, kelinci dan laba-
laba).
4. Mencatat hasil pengamatan dari ke 10 jenis makhluk hidup
yang di gunakan tadi.
5. Mengamati dengan caermat dan teliti apa saja ciri-ciri
makhluk hidup pada poin 4, dengan memberi tanda
centang pada table lembar kerja.
4. Tempat dan Tanggal Pengaamatan
a. Tempat : Lingkungan sekitar rumah.
b. Tanggal : 17 Oktober 2023
5. Dasar Teori
Ciri-ciri makhluk hidup
1. Bergerak
2. Melakukan pertumbuhan massa dan peningkatan ukuran.
3. Berkembang biak : menghasilokan keturunan, mempertahankan kelestariannya.
4. Makan (nutrisi)
5. Bernafas
6. Menerima rangsangan (iritabilitas)
7. beradaptasi
8. Mengeluarkan zat sisa
6. Hasil pengamatan
Tabel 1.1
Hasil Pengamatan Ciri-ciri Makhluk Hidup
Nama Ciri-ciri Makhluk hidup *)
NO
Makhluk Hidup 1 2 3 4 5 6 7 8
1 Pohon Lada V V V V V V V V
2 Pohon Pisang V V V V V V V V
3 Pohon Pepaya V V V V V V V V
4 Pohon Cabai V V V V V V V V
5 Pohon Katuk V V V V V V V V
6 Ayam V V V V V V V V
7 Entok V V V V V V V V
8 Burung V V V V V V V V
9 Kelinci V V V V V V V V
10 Laba-laba V V V V V V V V
*) Keterangan :
1. Bergerak
2. Melakukan pertumbuhan massa dan peningkatan ukuran.
3. Berkembang biak : menghasilokan keturunan, mempertahankan kelestariannya.
4. Makan (nutrisi)
5. Bernafas
6. Menerima rangsangan (iritabilitas)
7. beradaptasi
8. Mengeluarkan zat sisa
7. Pembahasan
Tumbuhan maupun hewan memiliki ciri-ciri yang sama yaitu bergerak tumbuh,
berkembang biak, memerlukan makanan, bernafas, peka terhadap rangsang, dapat
beradaptasi, dan mengeluarkan zat sisa.
Gerak pada hewan dan tumbuhan berbedaGerak pada hewan terlihat jelas dan dapat
berpindah tempat secara bebas karena memiliki alat gerak berupa kaki, sayap, maupun sirip.
Sedangkan semua tumbuhan melakukan gerak yaitu gerak tumbuh akar dan batang
Hewan dan tumbuhan sama-sama melakukan pernafasanJika Pada tumbuhan oksigen
masuk melalui stomata dan lentisel, sedangkan oksigen masuk ke dalam tubuh hewan melalui
organ pernafasan. Hewan dan tumbuhan memerlukan makan dan air, hanya saja saja berbeda
bentuk dan prosesnyaTumbuhan makan dengan melakukan fotosintesis, sedangkan hewan
memakan bentuk yang sudah jadiHewan mengeluarkan zat sisa dari proses makan tersebut,
sedangkan tumbuhan mengeluarkan zat sisa dari hasil fotosintesis berupa oksigen, hal ini
terasa ketika kita berteduh dibawah pohon merasakan sejuk.
Hewan dan tumbuhan sama-sama tumbuh dan berkembang, bertambah ukuran tinggi
dan besar maupun beratnya. Hewan dan tumbuhan juga melakukan berkembang biakan,
meskipun dengan cara yang berbeda-beda Selain itu, Hewan dan tumbuhan dapat beradaptasi
dan peka terhadap rangsang yang mengenai mereka.
8. Kesimpulan
Makhluk hidup memiliki /mempunyai ciri-ciri yang sama yaitu:
1) Bergerak
2) Tumbuh
3) Berkembang biak
4) Makan (nutrisi)
5) Bernafas
6) Menerima rangsangan (iritabilitas)
7) Beradaptasi
8) Mengeluarkan zat sisa
Kedelapan ciri ini pasti melekat pada makhluk hidup baik tumbuhan maupun hewan
meskipun ada sedikit perbedaan misalnya proses bergerak, berkembang biak, dan bernafas.
FOTO DAN VIDIO
Modul I KP I
( Ciri-ciri Makhluk Hidup )
MODUL 1 KP 3
MAKHLUK HIDUP
KEGIATAN Praktikum 3
Paktikum :
SILVIANA RAHMASARI
NIM. 867813484
3. Cara Kerja
a. Seismonasti
1) Menyediakan alat dan bahan yang diperlukan seperti pot yang berisi
tanaman putri malu, lembar kerja, alat-alat tulis, dan penggaris.
2) Menyiapkan tanaman putri malu yang sudah tumbuh segar didalam
pot.
3) Meletakkan putri malu dalam pot tersebut diatas meja, beri sentuhan halus
menggunakan penggaris dan hitung berapa waktu yang dibutuhkan putri malu tersebut
untuk menutup daunnya menggunakan stop watch.
4) Mencatat hasil pengamatan pada Lembar Kerja.
5) Setelah daun putri malu kembali seperti semula. kemudian melakukan seperti kegiatan (3)
namun dengan sentuhan sedang. Begitu kemudian dilanjutkan dengan sentuhan hingga kasar
dan hitung waktu yang dibutuhkan.
b. Niktinasti
1) Menyediakan 2 pot tanaman putri malu (pot A dan pot B)
2) Pot A diletakkan pada tempat terbuka (mendapat cahaya), sedang pot B ditutup kotak
karton (gelap)
3) Pot B dibiarkan tertutup selama kurang lebih setengah jam. Kemudian membuka tutup
kotak karton dengan hati-hati (tidak sampai tersentuh tonamannya)
4) Mengamati apa yang terjadi pada daun putri malu pada kedua pot tersebut.
5) Mencatat hasil pengamatan pada lembar kerja/tabel pengamatan
5. Dasar Teori
6. Pengamatan
TABEL 1.3
Hasil Pengamatan Niktinasi
Resaksi Daun
NO POT PUTRI MALU
Mula-mula ½ jam kemudian
1 Di letakkan di tempat terang membuka Tetap membuka
2 Di tutup dengan kotak membuka Menutup
karton kedap cahaya
8. Kesimpulan
a. Sentuhan halus pada daun putri malu menyebabkan gerak menutup daun dengan pelan.
b. Tumbuhan putri malu yang berada di tempat kedap cahaya, daun-daun putri malu tersebut
mulai mengatup. Sedangkan tumbuhan putri malu yang berada di tempat terang, daunnya
tetap membuka.
c. Tujuan putri malu mengatupkan daunnya ialah sebagai alat untuk pertahanan diri dan
hewan-hewan yang akan mengkonsumsinya dan untuk melindungi simpanan airnya dan
penguapan yang dikarenakan oleh angin.
MODUL 2 KP 1
MAKHLUK HIDUP
KEGIATAN Praktikum 3
1 Ekosistem
Paktikum :
SILVIANA RAHMASARI
NIM. 867813484
B. TUJUAN PERCOBAAN
Membandingkan komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan buatan.
1. Alat Tulis
2. Kaca pembesar
3. Thermometer
4. Lingkungan sekitar
D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Menentukan Ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal mengamati abiotik
meliputi suhu udara, pencahayaan, angin, dan jenisnya warna tanah.
4. Mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada dengan nama latinnya
5. Mencatat jenis hewan sebagai konsumen yang ada di ekosistem, baik yang tetap
maupun yang singgah, termasuk hewan-hewan yang berukuran kecil.
E. HASIL PENGAMATAN
Tabel 2.1 Komponen Abiotik Ekosistem Darat Alami
NO KOMPONEN ABIOTIK KONDISI DARAT
ALAMI
1 Suhu 30 derajat celcius
2 Cahaya Panas
3 Angin Semilir
4 Tanah Kering
5 air cukup
F. PENJELASAN
Hubungan timbal balik antara komponen biotik dan komponen abiotik yang terjadi
pada alam seperti pada hutan merupakan ekosistem darat alami. Hal ini sama sekali
tidak ada campur tangan manusia. Sedangkan pertumbuhan komponen biotiknya tidak
dikendalikan oleh manusia. Hubungan timbal balik antara komponen biotik dan
komponen abiotik yang terjadi di aquarium merupakan ekosistem buatan. Dimana
disitu terdapat unsur campur tangan manusia di antaranya adalah dalam menentukan
jenis komponen biotik dan jumlah populasi komponen biotiknya.
G. KESIMPULAN
Ekosistem darat alami dan buatan memiliki komponen abiotik yang sama, ada air,
tanah, udara, dan cahaya. Hanya berbeda pada komponen biotiknya. Ekosistem darat
alami tidak dikendalikan jumlah populasinya. Ekosistem darat alami lebih lengkap
dibandingkan ekosistem darat buatan.
EKOSITEM BUATAN
(SAWAH)
MODUL 2 KP 2
MAKHLUK HIDUP
KEGIATAN Praktikum 3
1 Pencemaran Lingkungan
Paktikum :
SILVIANA RAHMASARI
NIM. 867813484
A. JUDUL PERCOBAAN
Pengaruh Deterjen Terhadap Perkecambahan kacang ijo
B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang ijo
D. LANDASAN TEORI
Detergen adalah salah satu senyawa kimia yang dimanfaatkan untuk mencuci
dalamkehidupan sehari-hari baik oleh rumah tangga maupun industry. Dewasa ini
perkembanganindustry deterjen semakin pesat sejalan dengan bertambahnnya jumlah
penduduk. Hala inimenyebabkan penggunaan deterjen dalam segala aktivitas juga bertambah
(Adhitastuti danBisono.2008)Secara umum istilah dari detergen digunakan untuk bahan atau
produk yangmempunyai fungsi meningkatkan kemampuan pemisahan suatu materi dari
permukaan benda,misalnya kotoran dari pakaian, sisa makanan dari piring atau buih sabun
dari permukaanbenda serta mendispersi dan menstabilisasi dalam matriks seperti suspensi
butiran minyakdalam fase seperti air. (Showell, 2006)Kacang hijau ( Vigna radiataL.)
merupakan tanaman kacang-kacangan ketiga yangbanyak dibudidayakan setelah kedelai
dan kacang tanah. Bila dilihat dari kesesuaian iklim dankondisi lahan yang dimiliki,
Indonesia termasuk salah satu negara yang memiliki kesempatanuntuk melakukan ekspor
kacang (Purwono dan Hartono, 2005).Biji kacang hijau dapat berkecambah apabila berada
dalam lingkungan yangmemenuhi syarat untuk perkecambahan, yaitu kandungan air kacang
hijau dan kelembaban
udara sekeliling harus tinggi. Kadar air biji kacang hijau berkisar 5-15%, pada kadar air
inikelembaban terlalu rendah untuk berlangsungnya metabolisme sehingga
tahapperkecambahan adalah kadar air biji kacang hijau harus dinaikkan dengan cara
dilakukanperendaman atau ditempatkan pada lingkungan yang jenuh uap air (Anggrahini,
2009).
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Menentukan ekosistem darat alami disekitar tempat tinggal atau sekolah tempat
mengajaryang akan diamati komponen-komponenya.
2.Menyediakan larutan deterjen 100%, 50%, 25%, 12,50%, 6,25%, 3,10%, serta control air
ledeng. Lalu dimpan cairan dengan gelas kimia yang sudah diberi label.
a. Label I = 100 %
b. Label II = 50 %
c. Label III = 25 %
d. Label IV = 12,5 %
e. Label V = 6, 25 %
f. Label VI = 3,1 %
g. Lebel control = air biasa atau air ledeng
a. Melarutkan 1 gram deterjen bubuk dalam air PDAM hingga 1000 ml, kemudian
diberilabel 100%
b. Mengambil 500ml larutan deterjen 100%, lalu tambahkan air PDAM hingga
1000ml.beri label 50%
c. Mengambil 500ml larutan deterjen 50%, lalu tambahkan air PDAM hingga 1000ml.
berilabel 25%
d. Mengambil 500ml larutan deterjen 25%, lalu tambahkan air PDAM hingga 1000ml.
berilabel 12,5%
e. Mengambil 500ml larutan deterjen 12,5%, lalu tambahkan air PDAM hingga
1000ml.beri label 6,25%
f. Mengambil 500ml larutan deterjen 6,25%, lalu tambahkan air PDAM hingga
1000ml.beri label 3,10%
4. Menyediakan enam gelas kimia (botol tanggung) member lebel control, I, II, III, IV, V,
danVI. Masing masing diberi tisu. (melihat gamabar 2.1)
5. Memasukkan biji kacang hijau kedalam gelas yang berisi air dan membuang biji yang
mengapung, sedangkan yang tenggelam untuk digunakan sebagai percobaan.
6. Mengambil 10 butir lalu rendam dalam larutan I, 10 butir dalam larutan II,10 butir
dalamlarutan III, 10 butir dalam larutan IV, 10 butir dalam larutan V, 10 butir dalam
larutan VI dan10 butir dalam larutan control.
7. Menaruh kacang hijau dalam gelas kimia dengan hilum mengarah kebawah dengan label
yang sesuai.
8. Mengisi gelas kimia yang telah diisi kacang hijau dengan larutan berlabel sama
kira kira100mL.
9. Menutup ketujuh gelas dengan kertas timah/alumunimfoil sehingga tidak ada Cahaya
masuk.
10. Melakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam. Lalu mengukur panjang akar dengan
mistar. Kacang hijau yang tidak tumbuh akar dianggap memiliki panjang akar = 0 mm.
11. Memuat grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi setelah 24 jam
dan 48 jam (Grafik 2.2) dengan warna yang berbeda
F. HASIL PENGAMATAN
Tabel. 2.10
Pengaruh deterjen terhadap perkecambahan per konsentrasi pada 24 Jam
NO
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol
1 0 0,5 1,2 1,5 2,5 3 3,5
2 0 0,4 1,2 1,5 2,2 3 3,5
3 0,2 0,5 1 1,4 2,6 3,2 3,7
4 0 0,5 1 1,5 2 3 3,6
5 0 0,0 1,1 1,4 2,2 2,9 3,5
6 0 0,6 1 1,3 2,5 3 3,5
7 0,3 0,4 1 1,6 2,5 2,8 3,4
8 0 0 1,2 1,6 2,5 3 3,4
9 0 0 1,2 1,5 2,6 3 3,5
10 0 0 1,1 14,7 24,1 3 3,5
Jml 0,5 0,5 11 1,5 2,6 29,9 35,1
Rata-rata 0,05 0,39 1,1 1,47 2,41 2,99 3,51
G. PEMBAHASAN
Dari hasil pengamatan pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan kcanag hijau yangtelah
dilakukan, diperoleh data sebagai berikut: pada hari pertama larutan deterjen
dengankonsentrasi 100% rata-rata panjang akar kecambah 0 cm atau belum
mengalamiperkecambahan. Larutan 50% rata-rata panjangnya 0,04 cm dan terdaoat 6 biji
yang belummenhgalami perkecambahan, larutan 25% rata-rata panjang akarnya 0,09 dan ada
5 biji yangbelum mengalami perkecamabahan dari 10 biji ynag di taruh yang kelima itu
hanyapembukaan pada kulit terluar biji saja, sedangkan untuk larutan 12,5% rata-rata
panjangakarnya yaitu 0,34 cm. untyuk larutan 6,25% ukuran panjang yang diketahui adlah
0,44 cmdan larutan 3,1% panjangnya 0,68 cm. Sementara pada larutan kontrol, dengan
menggunakanair sumur sebagai pembanding, panjang akar mencapai 1,1 cm.Dihari kedua,
setelah 48 jam masih tidak semua semua kacang hijau mengalamiperubahan pada buiji atau
belum mengalami perkecamabahan akan tetapi pertambahanpanjang pada akarnya dari semua
jenis larutan mengalami. Dimulai dari larutan 100% yangpada hari pertama 0 cm menjadi
0,05 cm dan larutan 50% dari 0,04 cm menjadi 0,39 cm.Larutan 25% panjangnya mencapai
1,1 cm dari 0,09 cm dan larutan 12,5% yang semula 0,34cm menjadi 1,47 cm dan begitu juga
dengan larutan 6,25% mencapai 2,41 sedangkanpengamatan yang pertama mencamapai 0,44
cm. pada larutan 3,1% panjangnya 2,99 cm dari0,68 cm. Dan untuk larutan kontrol menjadi
3,51 cm daru 1,1 cm.Setelah pengamatan hari pertama dan hari kedua dilakukan dan rata-rata
panjangpertumbuhan akarnya dari larutan deterjen dengan kosentrasi 100% mencapai
panjang akar0,025 cm, larutan 50% mencapai 0,215, dan larutan 25% mencapai panjang akar
rata-rata0,595 cm sedangkan pada larutan 12,5% mencapai 0,905 cm, larutan 6,25 %
mencapaipanjang akar 1,44 cm dan larutan 3,1% mencapai rata rata 1,835 cm sedangkan
untuk larutankontrolnya 2,305 cm.
H.KESIMPULAN
Dari data diatas, dapat kita lihat dan simpulkan bahwa deterjen sangat berpengaruhterhadap
pertumbuhan pada kacang hijau.Dari data di atas juga, dapat disimpulkan bahwa kecambah
kacang hijau lebih mudahdan cepat tumbuh pada media yang yang netral. Itu dapat dilihat
dari banyaknya kecambahyang tumbuh pada media yang tidak ditambah larutan deterjen atau
netral jika dibandingkan dengan kecambah pada media dengan kosentrasi penambahan
larutan deterjen. Karenatumbuhan yang ada pada media yang ada larutan deterjen akan
mengalami penghambatanpertumbuhan karena disebabkan kandungan deterjen, Semakin
rendah persentase deterjendalam air, perkecambahan kacang hijau akan berlangsung dengan
baik. Namun sebaliknya,persentase deterjen semakin tinggi perkecambahan terhambat.