MODUL 1 MAKHLUK
HIDUP
Kegiatan Praktikum 1
1. Ciri-ciri Makhluk Hidup
2. Gerak Pada Tumbuhan
3. Respirasi
4. Simbiosis
5 Pertumbuhan dan Perkembangan pada
makhluk hidup
Praktikan :
NAMA : HERLIN TUTUT SURJAWATI
NIM : 859153034
MODUL 1 MAKHLUK
HIDUP
Kegiatan Praktikum 1
Ciri-ciri Makhluk Hidup
Praktikan :
NAMA : HERLIN TUTUT SURJAWATI
NIM : 859153034
1. Tujuan
Mengamati ciri-ciri makluk hidup yang ada di sekitar
tempat tinggal.
a. Alat
1) alat tulis
2) tabel pengamatan
3) Alam Sekitar
b. Bahan
1) tumbuhan 5 jenis (Kaktus, Lidah Buaya, Labu, Pisang, cabe)
2) hewan 5 jenis (ayam, Cecak, Kelinci, kucing, laba-laba )
3. Cara Kerja
6. Hasil Pengamatan
Tabel 1.1
Hasil Pengamatan Ciri-ciri makhluk hidup
Nama Ciri - Ciri *)
NO Makhluk Hidup
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Kaktus ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔
2 Lidah Buaya ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔
3 Labu ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔
4 Pisang ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔
5 Cabe ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔
6 Ayam ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔
7 cecak ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔
8 Kelinci ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔
9 Kucing ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔
10 Laba-Laba ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔
*) Keterangan
1) Bergerak
2) Tumbuh
3) Berkembang biak
4) Makan (nutrisi)
5) Bernafas
6) Menerima rangsangan ( iritabilitas)
7) Beradaptasi
8) Mengeluarkan zat sisa
7. Pembahasan
Tumbuhan maupun hewan memiliki ciri-ciri yang sama yaitu bergerak tumbuh,
berkembang biak, memerlukan makanan, bernafas, peka terhadap rangsang, dapat
beradaptasi, dan mengeluarkan zat sisa.
Gerak pada hewan dan tumbuhan berbeda. Gerak pada hewan terlihat
jelas dan dapat berpindah tempat secara bebas karena memiliki alat gerak
berupa kaki, sayap, maupun sirip. Sedangkan semua tumbuhan melakukan
gerak yaitu gerak tumbuh akar dan batang.
Hewan dan tumbuhan sama-sama melakukan pernafasan. Jika Pada
tumbuhan oksigen masuk melalui stomata dan lentisel, sedangkan oksigen
masuk ke dalam tubuh hewan melalui organ pernafasan. Hewan dan
tumbuhan memerlukan makan dan air, hanya saja saja berbeda bentuk dan
prosesnya. Tumbuhan makan dengan melakukan fotosintesis, sedangkan
hewan memakan bentuk yang sudah jadi. Hewan mengeluarkan zat sisa dari
proses makan tersebut, sedangkan tumbuhan mengeluarkan zat sisa dari
hasil fotosintesis berupa oksigen, hal ini terasa ketika kita berteduh
dibawah pohon merasakan sejuk.
Kedelapan ciri ini pasti melekat pada makhluk hidup baik tumbuhan
maupun hewan meskipun ada sedikit perbedaan misalnya proses bergerak,
berkembang biak, dan bernafas.
9. Jawaban pertanyaan
1) Apakah tumbuhan memenuhi ciri-ciri gerak dan
bereaksi terhadap rangsang? Jelaskan!
Jawab :
Ya, Tumbuhan juga bergerak dan bereaksi terhadap rangsang. Gerak tumbuhan yaitu :
a. Tumbuhan
1) Reaksi terhadap rangsang lambat/terbatas, umumnya menetap
atau bergerak sebagian tubuh
2) Tidak memiliki alat pernafasan khusus, mengambil dan
mengeluarkan gas secara pasif
3) Menyusun zat-zat makanan sendiri
MODUL 1 MAKHLUK
HIDUP
Kegiatan Praktikum 2
Gerak Pada Tumbuhan
Praktikan :
NAMA : HERLIN TUTUT SURJAWATI
NIM : 859153034
1. Tujuan
5. Dasar Teori
b. Pengamatan Niktinasti
Tabel 1.3
Hasil Pengamatan Niktinasti
Reaksi Daun
No. Pot Putri Malu
Mula-mula ½ jam kemudian
Di lekatkkan di
1. membuka Tetap membuka
tempat terang
Ditutup dengan kotak
2. karton membuka menutup
kedap cahaya
c. Pengamatan Geotropisme
Tabel 1.4
Hasil Pengamatan Geotropisme Negatif
A - - - - - - - Batang
tumbuh
tegak
Batang
B + + + + + + + membelok ke atas
menuju cahaya
matahari
7. Pembahasan
a. Seismonasti
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya
rangsangan berupa getaran. Daun putri malu akan menutup bila
disentuh. Perlakuan sentuhan yang berbeda, pengaruhnya juga berbeda.
Jika sentuhan halus, proses menutupnya lambat. Bila disentuh dengan
sedang, reaksinya agak cepat menutup. Dan jika disentuh dengan kasar
akan dengan cepat menutup daun dan tangkainya. Reakei ini terjadi
akibat perubahan tiba-tiba dalam keseimbangan air yang terjadi pada
bantal daun yang kehilangan tekanan air sehingga daun maupun tangkai
mengatup.
b. Niktinasti
Niktinasi merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh suasana
gelap, sehingga disebut juga gerak tidur. Selain disebabkan oleh
suasana gelap, gerak tidur daun-daun tersebut dapat terjadi akibat
perubahan tekanan turgor di dalam persendian daun.Pengamatan
niktinasti pada tumbuhan putri malu, dengan menyimpan putri malu di
tempat terang atau terbuka dan membandingkannya dengan putri malu
yang diletakkan di tempat tertutup atau kedap cahaya. Pada tumbuhan
putri malu yang berada di tempat kedap cahaya, daun- daun putri malu
tersebut mulai mengatup. Hal -hal yang menyebabkannya sama seperti
yang terjadi pada saat gerak tidur pada tumbuhan putri malu.
c. Geotropisme negatif
Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh
gravitasi bumi. Jika arah geraknya menuju rangsang disebut
geotropisme positif, misalnya gerakan akar menuju tanah. Jika arah
geraknya menjauhi rangsang disebut geotropisme negatif, misalnya
gerak tumbuh batang menjauhi tanah.
Pada pengamatan percobaan, pot A mengalami pertumbuhan
batang secara normal menuju ke atas. Pada pot B yang diletakkan
horizontal pertumbuhan batang membelok dari horizontal menuju arah
vertikal secara bertahap selama 7 hari. Hal ini terjadi akibat gerak
tumbuh batang menjauhi tanah.
8. Kesimpulan
a. Sentuhan halus pada daun putri malu menyebabkan gerak menutup
daun dengan pelan.
b. Tumbuhan putri malu yang berada di tempat kedap cahaya, daun-daun
putri malu tersebut mulai mengatup. Sedangkan tumbuhan putri malu
yang berada di tempat terang, daunnya tetap membuka.
c. Tujuan putri malu mengatupkan daunnya ialah sebagai alat untuk
pertahanan diri dan hewan-hewan yang akan mengkonsumsinya dan
untuk melindungi simpanan airnya dan penguapan yang dikarenakan
oleh angin.
d. Kacang tanah dalam pot yang diletakkan horizontal, batangnya akan
membengkok ke atas dan menjauhi tanah. Peristiwa ini disebut
geotropisme negative.
9. Jawaban pertanyaan
1) Sebutkan dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasi!
Jelaskan alasan memilihnya!
Jawab:
Polong-polongan seperti bunga merak dan daun kupu- kupu. Daun-
daun tersebut akan menutup pada malam hari dan akan membuka
kembali jika matahari terbit.
MODUL 1 MAKHLUK
HIDUP
Kegiatan Praktikum 3
Respirasi
Praktikan :
NAMA : HERLIN TUTUT SURJAWATI
NIM : 859153034
Respirasi memiliki dua makna yang relatiFfberbeda. Pertama respirasi adalah proses dimana
suatu organisme membutuhkan oksigen ke dalam tubuh dan kemudian melepaskan karbondioksida dari
tubuhnya. Dalam hal ini respirasi dapat dianggap sebagai kira-kira setara dengan bernafas. Dalam
beberapa kasus makna ini berarti transfer oksigen dari paru-paru ke aliran darah dan akhirnya menjadi
sel-sel. Oksigen digunakan untuk pembakaran zat-zat makanan (protein, lemak, dan karbohidrat) dalam
sel-sel tubuh. Pembakaran itu menghasilkan energi serta karbon dioksida. Energi inilah yang digunakan
untuk melakukan aktivitas.
Respirasi (pada biologi) merupakan sebuah proses mobilisasi yang dilakukan makhluk hidup
lewat pemecahan senyawa berenergi tinggi (SET) untuk dipakai dalam menjalankan fungsi hidup.
pengertiannya, respirasi dapat disamakan dengan pernafasan. Tetapi, istilahnya respirasi mencakup
proses yang juga tidak tercakup pada istilah pernafasan.
Alat respirasi pada hewan bervariasi antara hewan yang satu dengan hewan yang lain, ada yang
berupa paru-paru, insang, kulit, trakea, dan paru-paru buku. Pertukaran gas antara tubuh hewan dan
lingkungannya selalu terjadi pada lingkungan aquatic maupun terrestrial.
Sedangkan pada tumbuhan respirasi merupakan suatu proses reaksi katabolisme yang memecah
molekul- molekul gula menjadi molekul anorganik berupa karbondioksida (CO2) dan air (H2O),
(Salisbury, 1995). Respirasi merupakan proses penghirupan oksigen melalui organ pernafasan untuk
memecah senyawa organik CO2, H2O, dan energi. Respirasi pada hakikatnya merupakan reaksi redoks
dimana dioksidadi menjadi CO2 sedangkan O2 diserap sebagai oksidator dan mengalami perubahan
menjadi H2O.
Respirasi merupakan proses pelepasan energi yang tersimpan dan sumber energi melalui proses
kimia menggunakan oksigen. Proses respirasi mengeluarkan energi kimia ATP sebagai penggerak
respirasi. Respirasi terdiri dari rangkaian banyak reaksi dari komponen- komponen yang masing- masing
dikatalisasi oleh enzim yang berbeda- beda
A. Tujuan Percobaan
1. Membuktikan bahwa respirasi memerlukan udara (oksigen)
2. Membuktikan bahwa respirasi menghasilkan karbondioksida
kontrol
).
h. Menetesi ujung sedotan air kemasan gelas pada setiap respirometer dengan air yang diberi
pewarna merah.
i. Menetesi ujung sedotan air kemasan gelas pada setiap respirometer dengan air yang diberi
pewarna merah.
j. Mengamati tetesan air berwarna pada setiap respirometer dengan selang waktu 5 menit
selama 5 kali pengamatan.
k. Menuangkan hasil pengamatan pada lembar kerja (Tabel 3.1)
2. Respirasi menghasilkan karbondioksida
a. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
b. Membuat air kapur jenuh. Larutkan kapur sirih kedalam lebih kurang 250 ml hingga jenuh
c. Biarkan air kapur mengendap hingga diperoleh air yang jernih
d. Sedotlah air kapur jernih dengan selang plastik kecil
e. Tuanglah air kapur jenuh pada botol (A), (B), (C) dengan ukuran yang sama
f. Pasanglah perangkat percobaan yaitu sedotan, plastisin seperti gambar
g. Hisaplah udara dari botol (A) melalui sedotan limun, gunakan untuk bernapas. Selanjutnya
hembuskan napas anda ke botol (B) melalui sedotan limun
h. Lakukan langkah tersebut berkali-kali hingga air kapur di botol (B) menjadi keruh
i. Amati kedudukan air berwarna dalam pipa dari sedotan aqua gelas pada setiap respirometer
j. Tuangkan hansil pengamatan pada tabel pengamatan
E. Hasil Pengamatan
1. Respirasi memerlukan oksigen
Tabel 1.5
Keadaan air berwarna pada respirometer, 5
Respirometer
menit
Pertama Kedua Ketiga Keempat Kelima
A 0,2 0,3 0,5 0,5 0,5
B 0,5 0,5 0,6 0,7 0,8
C 1,4 1,5 1,7 1,8 1,9
F. Pembahasan
1. Respirasi memerlukan oksigen
a. Respirometer A
Berdasarkan pengamata kami menemukan bahwa tetesan air berwarna pada respirometer A
(yang diisi kecambah) berjalan dari 0 cm menjadi 0,2 cm untuk 5 menit pertama, berjalan
kembali menjadi 0,3 cm untuk 5 menit kedua, berjalan lagi menjadi 0,3 cm setelah 5 menit
ketiga, sedangkan untuk 5 menit keempat dan kelima respirometer menunjukkan angka yang
sama yaitu 0,5 cm
b. Respirometer B
Berdasarkan hasil pengamatan, kami menemukan bahwa tetesan air berwarna pada
respirometer B (yangdiisi jangkrik) berjalan dari 0 cm menjadi 0,5 cm untuk 5 menit
pertama dan tetap untuk 5 menit kedua, berjalan lagi menjadi 0,6 cm setelah 5 menit ketiga,
sedangkan untuk 5 menit keempat 0,7 dan 5 menit kelima respirometer menunjukkan angka
0,8 cm.
c. Respirometer C
Berdasarkan hasil pengamatan, kami menemukan bahwa tetesan air berwarna pada
respirometer C (tanpa diisi makhluk hidup) menunjukkan angka perubahan tiap menitnya.
(Namun sesuai teorinya seharusnya tidak bergerak, mungkin hal ini bisa terjadi disebabkan
oleh adanya lubang-lubang yang tidak tertutup sehingga udara keluar masuk dari berbagai
arah dan human eror.)
2. Respirasi memerlukan Karbondioksida
Dari Ketiga botol tersebut dapat disimpulkan bahawa pada botol kedua ( botol B) airnya
berwarna keruh. Setelah kita menghembuskan nafas pada botol kedua (Botol B) dan botol yang
yang ke 3 (Botol C). sedangkan pada botol yang pertama (Botol A) air didalam botol tetap jernih.
G. Kesimpulan
Dari hasil percobaan diatas dapat kita simpulkan bahwa setiap makhluk hidup memerlukan
respirasi/pernafasan. Pada saat respirasi dibutuhkan oksigen untuk menguraikan senyawa-senyawa
pada setiap makhluk hidup. Ketika melakukan respirasi makhluk hidup menghirup oksigen dan
mengeluarkan karbondioksida. Hal ini dapat terlihat pada air yang awalnya jernih menjadi
karbondioksida. Warna kapur yang keruh itulah yang menjadi bukti nyata hasil dari endapan reaksi
air kapur dengan karbondioksida.
H. Jawaban Pertanyaan
1. Guna kapur sirih dalam percobaan respirasi memerlukan oksigen adalah untuk
2. Terjadi perubahan posisi dari tetesan pewarna (eosin) pada alat respirometer. Hal ini dapat
terlihat pada botol yang di isi oleh makhluk Hidup. Yaitu pada botol A yang diisi dengan
kecambah dan pada botol B yang diisi dengan jangkrik. Dengan demikian teteasn pewarna
(eosin) pada alat respirometer bergerak karena danya pergerakan udara di dalam respirometer.
3. Pada akhir percobaan respirasi menghasilkan, air kapur pada Btol paling keruh, disebabkan
karena pada botol B banyak mengandung karbondioksida. Hal ini menunjukan bahwa
pernapasan kita menghasilkan karbondioksida.
PRAKTIKUM IPA DI SD
MODUL 1 MAKHLUK
HIDUP
Kegiatan Praktikum 4
Simbiosis
Praktikan :
NAMA : HERLIN TUTUT SURJAWATI
NIM : 859153034
Dalam suatu ekosistem selalu terjadi hubungan saling ketergantungan antara makhluk hidup
dengan makhluk hidup dan dengan lingkungannya. Suatu bentuk hubungan yang sangat erat antara
satu spesies makhluk hidup dengan spesies makhluk hidup lainnya yang hidup bersama dalam suatu
habitat tertentu disebut simbiosis. Ada beberapa jenis simbiosis yang ada di alam, namun umumnya
dikelompokkan menjadi 3 macam, yaituparasitisme, komensalisme, dan mutualisme.
Parasitisme adalah suatu hubungan di antara dua spesies (organisme), di mana satu spesies
mendapatkan keuntungan, sedangkan spesies lainnya (sering disebut inang) dirugikan. Contoh simbiosis
parasitisme, adalah antara cacing perut (cacing gelang) dengan manusia. Dalam hubungan ini cacing gelang
mendapatkan makanan yang banyak di dalam usus halus manusia, sedangkan manusia akan mendapat
kerugian karena banyaknya zat-zat makanan yang hilang oleh parasit tersebut. Selain itu dalam jumlah
yang sangat banyak parasit tersebut dapat merusak usus halus manusia. Selain cacing gelang, juga ada
cacing pita, cacing hati, atau panu pada manusia. Coba Anda kemukakan sendiri apa keuntungannya bagi
parasit dan apa kerugiannya bagi inangnya.
Simbiosis komensalisme adalah suatu hubungan simbiosis, di mana suatu spesies makhluk hidup
diuntungkan, sedangkan pihak lainnya tidak diuntungkan ataupun dirugikan. Contoh umum adalah tanaman
epifit yang banyak hidup di hutan tropis. Tanaman epifit tersebut menumpang hidup di pohon atau cabang
dan ranting pohon tanpa merugikan pohon yang ditumpanginya.
Simbiosis mutualisme adalah hidup bersama di antara dua spesies makhluk hidup, di mana kedua
spesies tersebut mendapatkan keuntungan. Contohnya adalah bakteri Rhizobium pada akar tanaman
polongan. Bakteri Rhizobium mendapatkan habitatnya pada akar tanaman, sedangkan tanaman polongan
mendapatkan keuntungan berupa nitrogen yang ditambat oleh bakteri tersebut. Tanpa bakteri Rhizobium,
maka tumbuhan tersebut tidak dapat mengambil nitrogen dari udara bebas.
1. Simbiosis Parasitisme
a. Tujuan
Mengidentifikasi simbiosis parasitisme di lingkungan sekitar.
c. Cara kerja
1) Siapkan alat bahan yang diperlukan.
2) Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal Anda, jika ada pergilah ke kebun atau
hutan terdekat.
3) Cobalah identifikasi beberapa simbiosis parasitisme yang terjadi antara hewan
dengan tumbuhan, antara hewan dengan hewan; atau antara tumbuhan dengan
tumbuhan.
4) Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi!
5) Tuliskan hasil identifikasi Anda pada Lembar Kerja (Tabel 1.7) yang ada di bagian
akhir modul ini.
6) Cobalah analisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan mana yang diuntungkan.
7) Jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi pada hubungan simbiosis tersebut?
8) Tuangkan hasilnya dengan melengkapi Tabel 1.7.
d. Pertanyaan
1) Apakah hubungan antara kutu anjing dengan anjing merupakan hubungan
parasitisme? Jelaskan!
2) Di antara hubungan parasitisme yang Anda temukan, adakah yang menyebabkan
kematian pada inangnya? Jelaskan!
2. Simbiosis Komensalisme
a. Tujuan
Mengidentifikasi simbiosis komensalisme di lingkungan sekitar.
c. Cara kerja
1) Siapkan alat bahan yang diperlukan.
2) Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal Anda, jika ada pergilah ke kebun
atau hutan terdekat.
3) Cobalah identifikasi beberapa simbiosis komensalisme yang terjadi antara
hewan dengan tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan
dengan tumbuhan.
4) Temukan setidaknya 3-5 hubungan yang terjadi!
5) Tuliskan hasil identifikasi Anda pada Lembar Kerja (Tabel 1.8) yang ada di
bagian akhir modul ini.
6) Cobalah analisis makhluk hidup mana yang diuntungkan dan mana yang tidak
diuntungkan ataupun dirugikan.
7) Jenis keuntungan apa saja yang diperolehnya? Jelaskan!
8) Tuangkan hasilnya dengan melengkapi Tabel 1.8.
d. Pertanyaan
Apakah hubungan komensalisme dalam kadar tertentudapat
menyebabkan kerugian pada inangnya? Jelaskan dan berikan contohnya !
3. Simbiosis Mutualisme
a. Tujuan
Mengidentifikasi simbiosis mutualisme di lingkungan sekitar.
b. Pertanyaan
Di dalam tubuh kita, sebenarnya banyak terjadi simbiosis, coba Anda sebutkan beberapa
contoh simbiosis mutualisme yang ada di tubuh kita! Jelaskan keuntungan bagi
organisme tersebut dan apa pula keuntungannya bagi tubuh kita.
PRAKTIKUM IPA DI SD
MODUL 1 MAKHLUK
HIDUP
Kegiatan Praktikum 5
Simbiosis
Praktikan :
NAMA : HERLIN TUTUT SURJAWATI
NIM : 859153034
1. Ekosistem Darat
I. Tujuan
Membandingkan komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan buatan.
III. Cara Kerja
5) Menentukan Ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal
6) Mengamati komponen abiotik meliputi suhu udara, pencahayaan, angin dan
jenis/warna tanah
7) Mencatat data pada tabel dalam lembar kerja
8) Mengamati komponen biotik, meliputi makhluk hidup yang ada di sekitar
9) Mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada dengan nama latinnya
10) Mencatat hewan yang ada, baik yang tetap maupun yang singgah, termasuk hewan-
hewan yang berukuran kecil
11) Mencatat data pada lembar kerja
12) Membuat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua system tersebut.
IV. DasarTeori
Semua organism yang hidup di alam harus berinteraksi baik dengan lingkungannya
(alam). Organisme hidup dalam sebuah system yang ditopang oleh berbagai komponen
yang saling berhubungan dan saling berpengaruh baik secara langsung maupun tidak
langsung. Ekosistem merupakan hubungan timbale balik antara komponen biotic dengan
komponen abiotik.
Komponen biotic terdiri dari makhluk hidup yang hidup di ekosistem tersebut. Sedangkan
komponen abiotik meliputi udara, air, dan tanah. Ekosistem juga dibagi menjadi 2 yaitu
ekosistem alami dan buatan.
VI. Pembahasan
Hubungan timbale balik antara komponen biotic dan komponen abiotik yang terjadi
pada alam seperti pada hutan merupakan ekosistem darat alami. Hal ini sama sekali tidak
ada campur tangan manusia. Sedangkan pertumbuhan komponen biotiknya tidak
dikendalikan oleh manusia.
Hubungan timbale balik anatar komponen biotic dan komponen abiotik yang terjadi
di sawah merupakan ekosistem buatan. .Dimana disitu terdapat unsure campur tangan
manusia diantaranya adalah dalam menentukan jenis komponen biotic dan jumlah populasi
komponen biotiknya.
VII. Kesimpulan
Ekosistem darat alami dan buatan memiliki komponen abiotik yang sama, ada air,
tanah dan udaranya. Hanya berbeda pada komponen biotiknya. Ekosistem darat alami tidak
dikendalikan jumlah populasinya. Atau biasa dikatakan penyusun Ekosistem darat alami
lebih lengkap dibandingkan ekosistem darat buatan.
VIII. Jawaban Pertanyaan
Komponen biotic pada ekosistem darat alami lebih banyak dibandingkan dengan
ekosistem darat buatan. Karena Ekosistem darat alami jumlah populasi, dan jenis makhluk
hidupnya tidak dikendalikan oleh manusia.
2. Ekosistem Perairan
I. Tujuan
Mengamati komponen-komponen yang terdapat dalam ekosistem perairan
III. Cara Kerja
1) Menentukan satu ekosistem buatan
2) Mengamati komponen abiotiknya
3) Mengamati komponen biotiknya
4) Membuat kesimpulan secara singkat
IV. DasarTeori
Ekosistem merupakan hubungan timbale balik antara komponen abiotik dengan komponen
biotik. Ekosistem dibagi menjadi 2 :
· Ekosistem Darat, yaitu hubungan timbal balik antara komponen abiotik dengan
komponen biotik yang terjadi di lingkungandarat. Contoh : Sawah, Hutan Dan Taman
· Ekosistem Perairan, yaitu hubungan timbale balik antara komponen abiotik dengan
komponen biotik yang terjadi di perairan. Contoh :Kolam, Laut, Danau, dan lain-lain.
Kedua Ekosistem tersebut ada yang alami dan buatan.
V. Hasil Pengamatan
VI. Pembahasan
Pada pengamatan diatas adalah pengamatan Ekosistem perairan Buatan, yaitu kolam
ikan. Maka komponen penyusunya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan Ekosistem
Perairan Alami yang ada di laut.Komponen biotic pada ekosistem perairan dilaut jauh lebih
kompleks, ada berbagai jenis macam ikan dan species lainya.
Ekosistem perairan buatan umumnya hanya hewan-hewan air yang dibudidayakan
oleh pemiliknya untuk suatu alasan tertentu. Yang biasanya untuk pemenuhan kebutuhan
atau hanya sekedar hobi.
VII. Kesimpulan
Ekosistem perairan buatan sangat terbatas jumlah komponen biotiknya. Jika
ekosistem darat komponen abiotik yang paling utama adalah tanah, maka ekosistem
perairan komponen abiotik yang paling utama adalah Air.
VIII. Jawaban Pertanyaan
Perbedaan antara ekosistem darat dengan ekosistem perairan :
Komponen abiotik utama ekosistem darat adalah tanah, sedangkan komponen abiotik
yang utama pada ekosistem perairan adalah Air.
Penyusun komponen biotik pada ekosistem darat adalah Makhluk hidup yang hanya
bisa bertahan hidup di daratan, sedangkan penyusun komponen biotic paada ekosistem
perairan merupakan Makhluk hidup yang hidupnya di air dan ada pula makhluk hidup
yang dapat hidup di darat dan di air, yaitu hewan amfibi.
I. Tujuan
Menentukan rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida ekologi dalam ekosistem
darat dan ekosistem perairan.
II. Atal dan Bahan
1) Alat tulis
2) Lingkungan sekitar
III. Cara Kerja
Ekosistem darat:
Memperhatikan data pada tabel 2.2 dan 2.4. kemudian membuat bagan rantai
makanan
Menentukan jenis hewan pertama sebagai konsumen
Membuat bagan rantai makanan
Membuat jaring-jaring makanan
Mengelompokkan Komponen biotiknya menurut tingkat trofiknya
Membuat bagan piramida ekologi
Ekosistem perairan :
1) Membuat bagan rantai makanan dan jaring-jaring makanan berdasarka tabel.2.6
2) Mengelompokkan komponen biotik ke dalam tingkat trofik
3) Membuat bagan piramida ekologi
4) Membuat kesimpulan mengenai rantai makanan
IV. DasarTeori
Rantai makanan berasal dari organism autrotofik, yaitu berupa tumbuh-tumbuhan.
Organisme yang memakan tumbuhan disebut Herbivora (konsumen sekunder), yang
memekan herbivors disebut karnivora (konsumen sekunder) dan yang memakan konsumen
sekunder adalah konsumen tersier.
Tingkatan organism dalam rantai makanan disebut tingkat trofik. Tingkat trofik
pertama yaitu produsen (tumbuhan). Kumpulan dari beberapa rantai makanan disebut
dengan jaring-jaring makanan. Dengan kata lain rantai makanan yang saling menjalin
dengan kompleks.
1 2 3 4
1 Padi Bakteri
2 Daun Mikrobia
3 Belalang
4 Ulat
5 Tikus
6 Ayam
7 Katak
8 Burung
9 Ular
2) EkosistemPerairan
Rantaimakanan1 :
Lumut IkanLele Manusia
Rantaimakanan2 :
Lumut IkanNila Manusia
Rantaimakanan3 :
Lumut Ikan Mas Manusia
1 Lumut Bakteri
2 Ikan Mas
3 Ikan Lele
4 Ikan Nila
5 Manusia
VI. Pembahasan
Dalam Ekosistem ada rantai makanan yaitu hubungan makan dan dimakan antara
makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya. Sebuah Ekosistem akan seimbang dan
terjaga kelestariannya apabila jumlah produsen lebih banyak dibandingkan dengan
Konsumen tingkat 1, konsumen tingkat 1 harus lebih banyak dibandingkan dengan
konsumen tingkat 2 dan seterusnya. Struktur trofik tertinggi dari pengamatan di atas adalah
Ular dan Burung Elang pada Ekosistem darat. dan manusia pada ekosistem perairan.
VII. Kesimpulan
Rantai makanan, jaring-jaring makanan ,dan piramida makanan merupakan satu
kesatuan berturut-turut yang tidak dapat di pisahkan. Dimana Rantai makanan adalah
bagian dari jaring-jaring makanan. Terbentuknya piramida ekologi karena adanya jaring-
jarring makanan.
VIII. JawabanPertanyaan
a) Komponen yang sama yang terdapat dalam ekosistem darat dan perairan adalah
komponen abiotik, yaitu air, tanah dan udara. Hanya saja pada ekosistem darat jumlah
komponen airnya lebih sedikit dibandingkan ekosistem perairan.
b) Ekosistem darat dan ekosistem perairan yang paling banyak komponen biotiknya
adalah ekosistem darat, karena jenis Makhluk hidupnya lebih kompleks.